PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w95 1/10 hlm. 13-18
  • Orang-tua dan Anak-Anak: Dahulukanlah Allah!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Orang-tua dan Anak-Anak: Dahulukanlah Allah!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Suatu Tanggung Jawab Kristen
  • Tanggung Jawab yang Utama
  • Menyediakan Dukungan yang Dibutuhkan
  • Orang-Tua, Apa yang Kalian Dahulukan?
  • Anak-Anak​—Siapa yang Kalian Senangkan?
  • Orang Tua, Sediakanlah Kebutuhan Keluarga Kalian
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Latihlah Anak Saudara sejak Bayi
    Rahasia Kebahagiaan Keluarga
  • Orang Tua​—Latihlah Anak Saudara dengan Kasih
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Anak-anak Kita​—Milik Pusaka yang Berharga
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
w95 1/10 hlm. 13-18

Orang-tua dan Anak-Anak: Dahulukanlah Allah!

”Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya.”​—PENGKHOTBAH 12:13.

1. Apa rasa takut yang perlu dipupuk oleh orang-tua dan anak-anak, dan apa yang akan dihasilkan oleh hal ini atas mereka?

SEBUAH nubuat tentang Yesus Kristus mengatakan bahwa ”kesenangannya ialah takut akan [Yehuwa]”. (Yesaya 11:3) Rasa takutnya pada dasarnya adalah rasa hormat dan takut yang sangat dalam kepada Allah, rasa takut untuk membuat Allah tidak senang karena ia mengasihi-Nya. Orang-tua dan anak-anak perlu memupuk rasa takut kepada Allah seperti yang dimiliki Kristus, yang akan memberi kepada mereka kesenangan sebagaimana yang dialami Yesus. Mereka perlu mendahulukan Allah dalam kehidupan mereka dengan menaati perintah-perintah-Nya. Menurut seorang penulis Alkitab, ”ini adalah kewajiban setiap orang”.​—Pengkhotbah 12:13.

2. Apa perintah yang paling penting dari Hukum, dan kepada siapa hal ini terutama diberikan?

2 Perintah yang terpenting dari Hukum, yaitu bahwa kita hendaknya ’mengasihi Yehuwa dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan kita’, terutama diberikan kepada orang-tua. Hal ini diperlihatkan oleh kata-kata dari Hukum berikut ini, ”Haruslah engkau mengajarkan [kata-kata tentang mengasihi Yehuwa ini] berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6:4-7; Markus 12:28-30) Dengan demikian orang-tua diperintahkan untuk mendahulukan Allah dengan mengasihi Dia dan dengan mengajarkan anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama.

Suatu Tanggung Jawab Kristen

3. Bagaimana Yesus mempertunjukkan pentingnya memberikan perhatian kepada anak-anak?

3 Yesus mempertunjukkan pentingnya memberikan perhatian bahkan kepada anak-anak kecil. Pada suatu kesempatan menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, orang-orang berdatangan membawa anak-anak kecil mereka kepadanya. Tampaknya karena mengira bahwa Yesus terlalu sibuk untuk diganggu, murid-murid berupaya menghentikan orang-orang. Tetapi Yesus menegur murid-muridnya dengan keras, ”Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku, dan jangan mencoba menghentikan mereka.” Yesus bahkan ”merangkul anak-anak itu”, dengan demikian memperlihatkan dengan cara yang menyentuh hati pentingnya memberikan perhatian kepada anak-anak.—Lukas 18:15-17; Markus 10:13-16.

4. Siapa yang diberi perintah untuk ’menjadikan murid-murid dari orang-orang segala bangsa’, dan hal ini menuntut mereka untuk berbuat apa?

4 Yesus juga membuatnya jelas bahwa para pengikutnya memiliki tanggung jawab untuk mengajar orang-orang lain selain anak-anak mereka sendiri. Setelah kematian dan kebangkitannya, Yesus ”muncul kepada lebih dari lima ratus saudara pada waktu yang sama”—termasuk beberapa orang-tua. (1 Korintus 15:6) Tampaknya hal ini terjadi di sebuah gunung di Galilea tempat 11 rasulnya juga dikumpulkan. Di sana Yesus mendesak mereka semua, ”Karena itu pergilah dan jadikanlah murid-murid dari orang-orang segala bangsa, . . . mengajar mereka untuk menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu.” (Matius 28:16-20) Tidak seorang Kristen pun boleh mengabaikan perintah ini! Bagi para ayah dan ibu untuk melaksanakan hal ini menuntut agar mereka memperhatikan anak-anak mereka serta juga ambil bagian dalam kesaksian umum dan pekerjaan pengajaran.

5. (a) Apa yang memperlihatkan bahwa kebanyakan, jika tidak semua, dari antara para rasul menikah dan karena itu kemungkinan memiliki anak-anak? (b) Nasihat apa perlu dicamkan dengan serius oleh para kepala keluarga?

5 Menarik sekali, bahkan para rasul harus menyeimbangkan tanggung jawab keluarga mereka dengan kewajiban untuk mengabar maupun menggembalakan kawanan Allah. (Yohanes 21:1-3, 15-17; Kisah 1:8) Hal ini karena kebanyakan, jika tidak semua, dari antara mereka telah menikah. Itulah sebabnya rasul Paulus menjelaskan, ”Kami mempunyai wewenang untuk membawa serta seorang saudari sebagai istri, sama seperti yang lain-lain dari antara rasul-rasul dan saudara-saudara Tuan dan Kefas, bukan?” (1 Korintus 9:5; Matius 8:14) Beberapa rasul mungkin juga memiliki anak-anak. Sejarawan pada masa awal, seperti Eusebius, mengatakan bahwa Petrus memiliki anak-anak. Semua orang-tua Kristen pada masa awal perlu menaati nasihat Alkitab, ”Tentu jika seseorang tidak menyediakan kebutuhan bagi mereka yang adalah miliknya, dan teristimewa bagi mereka yang adalah anggota rumah tangganya, ia telah menyangkal iman dan lebih buruk daripada seseorang yang tanpa iman.”—1 Timotius 5:8.

Tanggung Jawab yang Utama

6. (a) Tantangan apa dimiliki oleh para penatua Kristen yang sudah berkeluarga? (b) Apa tanggung jawab utama dari para penatua?

6 Para penatua Kristen yang sudah berkeluarga dewasa ini berada dalam keadaan serupa dengan keadaan para rasul. Mereka harus menyeimbangkan tanggung jawab mereka untuk memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani dari keluarga mereka dengan kewajiban mereka untuk memberi kesaksian umum dan menggembalakan kawanan Allah. Kegiatan yang mana yang hendaknya diprioritaskan? The Watchtower 15 Maret 1964, menulis, ”Kewajiban utama [seorang ayah] adalah terhadap keluarganya, dan sebenarnya, ia tidak boleh melayani sebagai penatua jika ia tidak memenuhi kewajiban ini.”

7. Bagaimana para ayah Kristen mendahulukan Allah?

7 Maka, para ayah harus mendahulukan Allah dengan menaati perintah ’untuk terus membesarkan mereka dalam disiplin dan pengaturan-mental dari Yehuwa’. (Efesus 6:4) Tanggung jawab tersebut tidak dapat diserahkan kepada orang lain, meskipun seorang ayah bisa jadi juga memiliki tugas untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dalam sidang Kristen. Bagaimana para ayah seperti itu dapat memenuhi tanggung jawab mereka—menunjang anggota keluarga secara fisik, rohani, dan emosi—dan pada waktu yang sama, memimpin dan menyediakan pengawasan bagi sidang?

Menyediakan Dukungan yang Dibutuhkan

8. Bagaimana istri seorang penatua dapat mendukungnya?

8 Jelaslah, para penatua yang memikul tanggung jawab keluarga dapat memperoleh manfaat jika menerima dukungan. Watchtower yang dikutip di atas menulis bahwa seorang istri Kristen dapat mendukung suaminya. Dikatakan, ”Istri dapat membantu sang suami agar semudah mungkin bisa mempersiapkan beberapa penugasan, dan membantu menghemat waktu yang berharga bagi suami dan bagi istri dengan memiliki jadwal yang baik di rumah, menyediakan makanan pada waktunya, siap pergi ke perhimpunan-perhimpunan sidang. . . . Di bawah pengarahan suaminya, seorang istri Kristen dapat berbuat banyak untuk melatih anak-anak menurut jalan yang patut untuk menyenangkan Yehuwa.” (Amsal 22:6, NW) Ya, istri diciptakan untuk menjadi ”penolong”, dan suaminya dengan bijaksana akan menyambut bantuannya. (Kejadian 2:18) Dukungan istri dapat memungkinkan suami untuk dengan lebih efektif memenuhi tanggung jawab keluarga maupun tanggung jawab sidang.

9. Siapa di sidang Tesalonika yang dianjurkan untuk membantu anggota-anggota sidang yang lain?

9 Akan tetapi, bukan hanya para istri penatua Kristen yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung seorang pengawas yang harus ’menggembalakan kawanan Allah’ maupun mengurus rumah tangganya sendiri. (1 Petrus 5:2) Siapa lagi yang dapat mendukung? Rasul Paulus mendesak saudara-saudara di Tesalonika untuk menghargai orang-orang yang ”memimpin” mereka. Namun, ketika melanjutkan lagi dan berbicara kepada saudara-saudara yang sama ini—khususnya mereka yang tidak memimpin—Paulus menulis, ”Kami menganjurkan kamu dengan kuat, saudara-saudara, peringatkanlah orang yang tidak tertib, berbicaralah dengan cara yang menghibur kepada jiwa-jiwa yang masygul, dukunglah yang lemah, berpanjangsabarlah terhadap semua.”—1 Tesalonika 5:12-14.

10. Pengaruh baik apa yang dimiliki oleh bantuan pengasih dari semua saudara-saudara atas sidang?

10 Alangkah baiknya bila saudara-saudara di dalam sidang memiliki kasih yang menggerakkan mereka untuk menghibur orang-orang yang masygul, mendukung yang lemah, memperingatkan orang yang tidak tertib, dan berpanjang sabar terhadap semua! Saudara-saudara di Tesalonika, yang baru saja menyambut kebenaran Alkitab meskipun menderita kesengsaraan besar, menerapkan nasihat Paulus untuk melakukan hal ini. (Kisah 17:1-9; 1 Tesalonika 1:6; 2:14; 5:11) Bayangkan pengaruh yang baik dari kerja sama mereka yang penuh kasih untuk menguatkan dan mempersatukan seluruh sidang! Demikian pula, bila saudara-saudara dewasa ini menghibur, mendukung, dan mengingatkan satu sama lain, hal ini membuat tanggung jawab penggembalaan dari para penatua, yang kebanyakan sudah berkeluarga, menjadi lebih mudah ditangani.

11. (a) Mengapa masuk akal untuk menyimpulkan bahwa para wanita termasuk dalam istilah ”saudara-saudara”? (b) Bantuan apa dapat diberikan oleh seorang wanita Kristen yang matang kepada para wanita yang lebih muda dewasa ini?

11 Apakah wanita-wanita termasuk di antara ”saudara-saudara” yang diajak bicara oleh rasul Paulus? Ya, mereka juga, karena banyak wanita menjadi orang-orang percaya. (Kisah 17:1, 4; 1 Petrus 2:17; 5:9) Bantuan macam apa dapat diberikan oleh wanita-wanita tersebut? Nah, ada banyak wanita muda di dalam sidang yang memiliki problem dalam mengendalikan ”dorongan seksual” atau yang menjadi ”jiwa-jiwa yang masygul”. (1 Timotius 5:11-13) Beberapa wanita dewasa ini memiliki problem-problem yang sama. Apa yang mungkin paling mereka butuhkan adalah seseorang yang menjadi tempat mengadu yang mendengarkan dengan penuh simpati. Sering kali seorang wanita Kristen yang matang menjadi orang yang paling cocok untuk menyediakan bantuan. Misalnya, ia dapat membahas dengan sesama wanita problem pribadi yang tidak cocok bila ditangani oleh seorang pria Kristen sendirian. Ketika menonjolkan nilai dari bantuan demikian, Paulus menulis, ”Hendaklah wanita-wanita yang sudah berumur . . . guru-guru dari apa yang baik; agar mereka dapat menyadarkan wanita-wanita muda untuk mengasihi suami mereka, untuk mengasihi anak-anak mereka, untuk menjadi sehat dalam pikiran, murni, pekerja-pekerja di rumah, baik, menundukkan diri mereka kepada suami mereka sendiri, agar firman Allah jangan dicaci.”—Titus 2:3-5.

12. Bimbingan siapa yang penting diikuti oleh semua di dalam sidang?

12 Saudari-saudari yang rendah hati benar-benar menjadi berkat di dalam sidang bila mereka bekerja sama mendukung suami mereka dan para penatua! (1 Timotius 2:11, 12; Ibrani 13:17) Para penatua yang memiliki tanggung jawab keluarga khususnya mendapat manfaat bila semua bekerja sama untuk membantu satu sama lain dengan semangat kasih dan bila semua bersikap tunduk kepada petunjuk dari para gembala yang ditetapkan.—1 Petrus 5:1, 2.

Orang-Tua, Apa yang Kalian Dahulukan?

13. Bagaimana banyak ayah mengecewakan keluarga mereka?

13 Bertahun-tahun yang lalu seorang bintang hiburan yang terkenal menulis, ”Saya melihat pria-pria yang sukses memimpin perusahaan dengan mempekerjakan ratusan orang; mereka tahu bagaimana menangani setiap keadaan, bagaimana mendisiplin dan memberi imbalan dalam dunia bisnis. Tetapi bisnis terbesar yang mereka jalankan adalah keluarga mereka dan mereka mengecewakan.” Mengapa? Bukankah karena mereka mendahulukan bisnis dan kepentingan lain serta mengabaikan nasihat Allah? Firman-Nya mengatakan, ”Apa yang kuperintahkan kepadamu . . . , haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu.” Dan ini harus dilakukan setiap hari. Orang-tua perlu tanpa batas memberikan waktu mereka—dan teristimewa kasih dan perhatian mereka yang dalam.—Ulangan 6:6-9.

14. (a) Bagaimana orang-tua hendaknya mengurus anak-anak mereka? (b) Apa yang tercakup dalam pelatihan yang sepatutnya bagi anak-anak?

14 Alkitab memperingatkan kita bahwa anak-anak adalah milik pusaka dari Yehuwa. (Mazmur 127:3) Apakah saudara memperhatikan anak-anak saudara sebagai harta milik Allah, suatu pemberian yang Ia telah percayakan kepada saudara? Anak saudara kemungkinan akan menyambut jika saudara memeluknya, dengan demikian mempertunjukkan kasih sayang dan perhatian saudara. (Markus 10:16) Namun untuk ’melatih seorang anak menurut jalan itu’ menuntut lebih daripada sekadar memeluk dan mencium. Untuk diperlengkapi dengan hikmat untuk menghindari jerat-jerat hidup, seorang anak membutuhkan disiplin yang penuh kasih juga. Orang-tua yang memperlihatkan kasih yang tulus dengan ’mencari anaknya dengan disiplin’.—Amsal 13:1, 24, NW; 22:6.

15. Apa yang memperlihatkan pentingnya disiplin dari orang-tua?

15 Pentingnya disiplin dari orang-tua dapat terlihat dari uraian seorang guru pembimbing tentang anak-anak yang datang ke kantornya, ”Mereka patut dikasihani, merasa tertekan, dan bingung. Mereka menangis sewaktu mereka menceritakan bagaimana keadaan yang sebenarnya. Banyak—lebih banyak daripada yang dapat dibayangkan—berupaya bunuh diri, bukan karena mereka begitu gembira sehingga mereka tidak dapat menanggungnya; penyebabnya adalah karena mereka merasa begitu tidak bahagia, tidak diperhatikan, dilanda stres, karena pada usia yang semuda itu mereka sudah ’memikul banyak tanggung jawab’ dan terlalu banyak yang harus ditangani.” Kemudian ia menambahkan, ”Adalah suatu hal yang menakutkan bagi anak muda untuk merasa bahwa ia bertanggung jawab atas banyak hal.” Benar, anak-anak mungkin mencoba menolak disiplin, tetapi mereka sebenarnya menghargai bimbingan dan pembatasan yang diberikan orang-tua. Mereka berbahagia bahwa orang-tua mereka cukup peduli untuk menentukan pembatasan bagi mereka. ”Ini telah menyingkirkan beban yang sangat berat dari pikiran saya,” kata seorang remaja yang orang-tuanya berbuat demikian.

16. (a) Apa yang terjadi dengan beberapa anak yang dibesarkan dalam keluarga Kristen? (b) Mengapa haluan suka melawan dari seorang anak tidak selalu berarti bahwa pelatihan yang diberikan oleh orang-tua tidak baik?

16 Namun, meskipun memiliki orang-tua yang mengasihi mereka dan yang menyediakan pelatihan yang baik, beberapa anak muda, seperti anak yang boros dalam perumpamaan Yesus, menolak bimbingan orang-tua dan menyimpang. (Lukas 15:11-16) Akan tetapi, itu sendiri tidak berarti bahwa orang-tua tidak memenuhi tanggung jawab mereka untuk melatih anak-anak mereka dengan patut, seperti yang dikatakan Amsal 22:6. Kalimat tentang ’melatih orang muda menurut jalan yang patut baginya dan ia tidak akan menyimpang dari jalan itu’ diberikan sebagai peraturan umum. Sayang sekali, seperti anak yang boros, beberapa anak akan ’enggan mendengarkan orang-tua’.—Amsal 30:17.

17. Dari apa orang-tua dengan anak-anak yang suka melawan dapat memperoleh penghiburan?

17 Seorang ayah dari anak yang suka melawan mengeluh, ”Saya terus-menerus berupaya mencapai hatinya. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan karena saya sudah mencoba begitu banyak cara. Tidak ada yang berhasil.” Mudah-mudahan, anak-anak yang suka melawan demikian akan, pada waktunya, mengingat pendidikan pengasih yang mereka terima dan kembali sebagaimana halnya anak yang boros. Namun, faktanya tak berubah bahwa beberapa anak memberontak dan melakukan perkara-perkara yang amoral yang sangat menyakiti orang-tua mereka. Orang-tua dapat memperoleh penghiburan dengan mengetahui bahwa bahkan guru terbesar yang hidup di bumi melihat Yudas Iskariot murid seniornya mengkhianati dia. Dan Yehuwa sendiri tidak diragukan merasa sedih ketika banyak dari antara putra-putra rohani-Nya menolak nasihat-Nya dan terbukti memberontak meskipun tidak ada kesalahan di pihak-Nya.—Lukas 22:47, 48; Penyingkapan 12:9.

Anak-Anak​—Siapa yang Kalian Senangkan?

18. Bagaimana anak-anak dapat memperlihatkan bahwa mereka mendahulukan Allah?

18 Yehuwa mendesak kalian anak-anak muda, ”Taatilah orang-tuamu dalam persatuan dengan Tuan.” (Efesus 6:1) Kaum remaja mendahulukan Allah dengan melakukan hal ini. Jangan bodoh! ”Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak,” kata Firman Allah. Kalian juga jangan dengan angkuh mengira bahwa kalian dapat berhasil tanpa disiplin. Faktanya adalah ”ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri”. (Amsal 15:5; 30:12) Maka indahkanlah petunjuk ilahi—”dengarkanlah”, ’simpanlah’, ’jangan lupakan’, ”perhatikanlah”, ”peliharalah”, dan ”janganlah menyia-nyiakan” perintah dan disiplin dari orang-tua.—Amsal 1:8; 2:1; 3:1; 4:1; 6:20.

19. (a) Alasan yang kuat apa dimiliki anak-anak untuk menaati Yehuwa? (b) Bagaimana orang-orang muda dapat memperlihatkan bahwa mereka bersyukur kepada Allah?

19 Kalian memiliki alasan-alasan yang kuat untuk menaati Yehuwa. Ia mengasihi kalian, dan Ia telah memberikan hukum-hukum-Nya, termasuk hukum bagi anak-anak agar menaati orang-tua mereka, untuk melindungi kalian dan untuk membantu kalian menikmati kehidupan yang bahagia. (Yesaya 48:17) Ia juga telah memberikan Putra-Nya untuk mati bagi kalian sehingga kalian dapat diselamatkan dari dosa dan kematian dan menikmati kehidupan abadi. (Yohanes 3:16) Apakah kalian merasa bersyukur? Allah mengamati dari surga, menyelidiki hati kalian untuk melihat apakah kalian benar-benar mengasihi Dia dan menghargai persediaan-persediaan-Nya. (Mazmur 14:2) Setan juga mengamati, dan ia menantang Allah, mengatakan bahwa kalian tidak akan menaati Allah. Kalian membuat Setan senang dan Yehuwa ’merasa susah’ bila kalian tidak menaati Allah. (Mazmur 78:40, 41) Yehuwa mengimbau kalian, ”Anakku, hendaklah engkau bijak [dengan bersikap taat kepada-Ku], sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku.” (Amsal 27:11) Ya, pertanyaannya adalah: Siapa yang kalian akan senangkan, Setan atau Yehuwa?

20. Bagaimana seorang remaja memelihara ketabahan untuk melayani Yehuwa meskipun ia sedang merasa takut?

20 Tidak mudah melakukan kehendak Allah seraya menghadapi tekanan yang dikerahkan Setan dan dunianya atas diri kalian. Hal ini dapat menakutkan. Seorang remaja menulis, ”Rasa takut sama seperti rasa dingin. Ada yang dapat dilakukan untuk melawannya.” Ia menjelaskan, ”Bila kita kedinginan, kita mengenakan baju hangat. Jika masih kedinginan, kita menambah baju hangat lain. Dan kita akan terus menambah baju hangat sampai rasa dinginnya hilang dan kita tidak kedinginan lagi. Maka berdoa kepada Yehuwa sewaktu kalian sedang ketakutan adalah seperti mengenakan baju hangat sewaktu kalian sedang kedinginan. Jika setelah berdoa satu kali saya masih merasa takut, saya berdoa lagi, dan sekali lagi, dan terus lagi, sampai saya tidak merasa takut lagi. Dan itu ampuh. Ini membantu saya terhindar dari masalah!”

21. Bagaimana Yehuwa akan mendukung kita jika kita benar-benar berupaya untuk mendahulukan Dia dalam kehidupan kita?

21 Jika kita benar-benar berupaya mendahulukan Allah dalam kehidupan kita, Yehuwa akan mendukung kita. Ia akan menguatkan kita, menyediakan bantuan malaikat bila dibutuhkan, sama seperti yang Ia lakukan bagi Putra-Nya. (Matius 18:10; Lukas 22:43) Tabahlah kalian semua orang-tua dan anak-anak. Milikilah rasa takut seperti Kristus, dan ini akan memberikan kesenangan bagi kalian. (Yesaya 11:3) Ya, ”takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang”.—Pengkhotbah 12:13.

Dapatkah Saudara Menjawab?

◻ Tanggung jawab apa saja yang perlu diseimbangkan oleh para pengikut Yesus yang mula-mula?

◻ Tanggung jawab apa yang harus dipenuhi oleh orang-tua Kristen?

◻ Bantuan apa tersedia bagi para penatua Kristen yang berkeluarga?

◻ Apa dinas yang berharga yang mungkin dilaksanakan oleh para saudari di dalam sidang?

◻ Nasihat dan bimbingan apa yang penting untuk ditaati oleh anak-anak?

[Gambar di hlm. 15]

Sering kali seorang wanita Kristen yang matang dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada wanita yang lebih muda

[Gambar di hlm. 17]

Penghiburan apa dari Alkitab yang dapat diperoleh orang-tua dengan anak yang suka melawan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan