PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w80_No26 hlm. 15-16
  • ”Hendaknyalah Terangmu Bercahaya”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Hendaknyalah Terangmu Bercahaya”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1980 (No. 26)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • WALAUPUN MENDAPAT TENTANGAN
  • MENGAPA PERLU PRIHATIN?
  • ”Biarlah Terangmu Bersinar”
    Pelayanan Kerajaan Kita—2011
  • ”Biarlah Terangmu Bersinar”
    Pelayanan Kerajaan Kita—2001
  • ”Pancarkan Terang Kalian” untuk Memuliakan Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2018
  • Membiarkan Terang Kita Terus Bersinar
    Pelayanan Kerajaan Kita—1995
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1980 (No. 26)
w80_No26 hlm. 15-16

”Hendaknyalah Terangmu Bercahaya”

MURID-MURID dari Yesus Kristus akan bercahaya laksana sinar terang di dunia ini, menunjukkan kepada sesama manusia suatu jalan yang membimbing kepada kehidupan kekal yang bahagia. Dalam Khotbahnya di Bukit, Putera Allah berkata, ”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”—Mat. 5:14-16.

Tingkah laku para murid Kristus yang patut dicontoh hendaknya membuat mereka nampak menonjol di antara orang-orang yang tidak mengenal berita Alkitab. Kemurahan, kesabaran, tahan menderita, kasih dan sifat-sifat baik lainnya hendaknya membuat mereka seperti cahaya di tengah suatu dunia yang bengis dan tanpa kasih. Namun, agar orang-orang lain dapat mengetahui alasan dari tingkah laku mereka yang terpuji, orang-orang Kristen harus menjadi pemberita-pemberita dari kepercayaan mereka. Itulah sebabnya saksi-saksi Yehuwa menyisihkan waktu setiap minggu untuk mengunjungi para tetangga mereka dengan berita yang menghibur dari Firman Allah. Tambahan pula, mereka menggunakan kesempatan-kesempatan mereka dengan baik untuk membagikan pengetahuan mereka yang berdasarkan Alkitab kepada siapapun yang mungkin mereka jumpai dalam kegiatan sehari-hari.

WALAUPUN MENDAPAT TENTANGAN

Tidak selalu mudah bagi para hamba Allah untuk bercahaya sebagai sinar terang. Seringkali mereka menjadi sasaran cemoohan dan kebencian. Berita yang mereka umumkan—bahwa Kerajaan Allah akan menghancurkan susunan jahat ini sebagai persiapan untuk mulainya Orde Baru—tidak populer bagi dunia. Orang-orang yang lebih suka hidup tanpa iman kepada Allah Yehuwa dan PuteraNya, tidak ingin mendengar berita Alkitab. Mereka menentangnya dan bahkan berhasil melarang kegiatan umat Allah. Juga, seorang Kristen yang boleh jadi telah membuat perbaikan dalam hidupnya seringkali mendapat ejekan. Rasul Petrus menjelaskannya dengan berkata, ”Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.”—1 Ptr. 4:4.

Dengan memeriksa sejarah belakangan ini, kita akan melihat bahwa Saksi-Saksi Yehuwa telah mengalami hal ini. Syukurlah mereka tidak berhenti, sebagai satu badan, untuk terus menerapkan kata-kata Yesus ’membiarkan terang mereka bercahaya’. Mereka menyadari bahwa tidak pernah ada waktu bagi orang-orang Kristen menyembunyikan terang mereka karena takut, seolah-olah ’meletakkannya di bawah gantang’. Tidak soal bagaimana keadaannya, kebenaran itu perlu bercahaya terus melalui kata-kata dan perbuatan dari hamba-hamba Yehuwa yang berbakti.

Tentu saja, ini tidak berarti bahwa seseorang akan dengan gegabah mengabaikan keadaan-keadaan yang tidak menguntungkan dalam mana ia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan Kristennya. Yesus Kristus menasehatkan agar para pengikutnya bersikap bijaksana di tengah-tengah dunia yang bermusuhan. Ia berkata kepada para rasulnya, ”Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang.” (Mat. 10:16, 17) Karenanya, dalam masa-masa sulit, selayaknya berhati-hati sewaktu mencari orang-orang yang tulus yang mencari Allah.

MENGAPA PERLU PRIHATIN?

Tetapi, mengapa kita harus begitu prihatin mengenai soal membiarkan terang kita bercahaya? Alkitab memperlihatkan bahwa sang Pencipta telah menetapkan suatu hari perhitungan, atau penghukuman bagi seluruh umat manusia. (Kis. 17:31) Agar hari pengadilan itu menguntungkan bagi kita, kita perlu mendapat perkenanNya. Bagaimanakah perkenan semacam itu mungkin diperoleh? Kita memerlukan jenis iman yang mendorong kita untuk berusaha dengan segenap tenaga guna membantu orang-orang lain menjadi dan tetap sebagai murid-murid Kristus yang sejati.

Perhatikan bagaimana rasul Paulus menghubungkan masalah pengadilan ini dengan pentingnya pengabaran yang didukung oleh sikap yang terpuji. Ia menulis, ”Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang..”—2 Kor. 5:10, 11.

Paulus mengakui wewenang yang tiada taranya yang sekarang telah dianugerahkan Allah Yehuwa kepada PuteraNya Yesus Kristus, karena memiliki ’segala kuasa di sorga dan di bumi’. (Mat. 28:18) Mengenai wewenang peradilannya, Putera Allah menyatakan, ”Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak.” (Yoh. 5:22) Pengadilan Yesus Kristus akan sempurna dan menentukan. Ia tidak bisa tertipu oleh rupa lahiriah atau kata-kata yang manis. Mengenai dia dikatakan secara nubuatan, ”Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran.” (Yes. 11:3, 4) Sesungguhnya, memang ada alasan yang benar untuk mempunyai rasa takut yang sehat terhadap hakim yang memiliki sifat luhur seperti itu yang mempunyai wewenang sepenuhnya untuk memberi keputusan-keputusan yang menentukan. Kita secara pribadi tidak hanya ingin bertindak dengan cara yang menunjukkan iman kita kepadanya sebagai hakim, tetapi kita juga harus ada keinginan untuk meyakinkan orang-orang lain agar mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan supaya mendapat keputusan yang menguntungkan dari dia.

Maka jelaslah, orang-orang dari semua ras, bangsa dan suku, perlu mengetahui apa yang harus mereka lakukan sehingga hari perhitungan ini yang semakin mendekat akan menghasilkan kebaikan bagi mereka. Hal ini ditandaskan dengan baik oleh rasul Paulus dalam kata-kata berikut ini, ”Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?”—Rm. 10:13, 14.

Karena menghargai pentingnya mengumumkan ’kabar kesukaan’, banyak di antara saksi-saksi Yehuwa ambil bagian dalam dinas perintis ekstra, yang membaktikan sedikit-dikitnya 60 jam selama satu bulan khusus untuk menyebarkan kebenaran Alkitab. Ini mendatangkan banyak berkat. Misalnya, kira-kira tiga tahun yang lalu, hanya ada seorang Saksi di Dacca, Bangladesh. Kemudian seorang Saksi lain beserta isterinya datang ke kota tersebut karena suatu kontrak kerja. Pasangan ini dengan giat mulai memberitakan kebenaran Alkitab kepada orang-orang lain, dan tak lama kemudian jumlah pemberita Kerajaan bertambah menjadi delapan. Di antaranya dua melayani tetap tentu sebagai perintis ekstra. Apakah hasil dari kegiatan yang bertambah ini? Kira-kira setahun yang lalu, lebih dari 20 pelajaran Alkitab dipimpin dengan orang-orang berminat, dan banyak yang menghadiri perhimpunan-perhimpunan yang telah diatur.

Bila kita sungguh-sungguh percaya bahwa hari perhitungan semakin dekat, bukankah seharusnya hal ini tercermin dalam suatu keinginan untuk memberitahukan orang bahwa hal ini pasti terjadi? Bagaimanakah pengetahuan bahwa saudara harus menghadap Hakim Allah yang terlantik, mempengaruhi kehidupan saudara? Apakah saudara bertekad untuk berpikir, berbicara dan bertindak dengan cara yang menggugah perasaan hati yang baik dari sesama manusia? Apakah saudara secara tetap tentu menyisihkan waktu untuk membagikan kepada orang-orang lain kebenaran Firman Allah? Apakah hati saudara menggerakkan saudara untuk berbicara juga pada waktu-waktu lain? Jika saudara dengan rajin berusaha untuk menjadi seperti Putera Allah dalam cara berpikir, berbicara dan bertindak, saudara akan sungguh-sungguh hidup selaras dengan nasehatnya, ”Hendaknyalah terangmu bercahaya.”

”Hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.”—Ef. 5:8, 9.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan