Pasal 14
Bagaimana Caranya Mengenali Agama yang Benar
1. Mengapa masuk akal dan selaras dengan Alkitab untuk mengatakan bahwa hanya ada satu agama yang benar?
MENURUT yang masuk akal, pasti hanya ada satu agama yang benar. Ini sesuai dengan kenyataan bahwa Allah yang benar “bukan Allah yang suka pada kekacauan,” melainkan “pada ketertiban.” (1 Korintus 14:33, BIS) Selanjutnya, Yesus Kristus mengatakan bahwa, orang-orang yang mengamalkan agama demikian menyembah Allah “dalam roh dan kebenaran,” dan kebenaran tidak pernah saling bertentangan. (Yohanes 4:23, 24) Tetapi siapakah penyembah-penyembah yang sejati dewasa ini? Bagaimana saudara dapat mengenali mereka dan mengetahui bahwa ibadat mereka memang ibadat yang diperkenan oleh Allah?
2. (a) Apakah semua orang yang mengaku Kristen mengamalkan agama yang benar? (b) Patokan apa yang Yesus berikan untuk membedakan hamba-hamba Allah yang sejati dari yang palsu?
2 Ini tidak dapat ditentukan hanya atas dasar pengakuan orang-orang atau organisasi tertentu. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus menyatakan bahwa banyak orang akan memanggilnya “Tuhan, Tuhan!” sambil mengaku telah melakukan hal-hal penting atas namanya. Namun ia akan berkata kepada mereka: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Selain perkataan, penampilan juga dapat menyesatkan. Menurut Yesus, nabi-nabi palsu akan datang dengan menyamar seperti domba, padahal sebenarnya mereka laksana serigala yang buas. Akan tetapi, ia memberikan patokan yang dapat kita gunakan untuk membedakan hamba-hamba Allah yang sejati dari yang palsu. Katanya: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Ia menunjukkan bahwa yang sebenarnya menentukan apakah kita penyembah yang sejati dari Allah bukan sekedar perkataan atau bahkan perbuatan kita yang nampaknya terpuji, melainkan apakah kita benar-benar melakukan kehendak Bapa yang di surga.—Matius 7:15-23.
3. Peringatan apa diberikan oleh rasul Paulus yang menunjukkan perlunya berlaku hati-hati?
3 Rasul Paulus pengikut Yesus yang setia, juga menunjukkan perlunya berlaku hati-hati. Ia memperingatkan bahwa sejumlah orang akan menampakkan diri sebagai pelayan-pelayan kebenaran, padahal mereka adalah orang-orang Kristen palsu. Dari luar mereka mungkin kelihatannya baik, tetapi jika diukur dalam cahaya Firman Allah, Alkitab, ternyata mereka adalah pelayan-pelayan dari musuh Allah, Setan, sebab pekerjaan mereka sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah. (2 Korintus 11:13-15) Jika kita mengikuti jejak orang-orang Kristen palsu demikian, hal itu hanya mengakibatkan hilangnya hidup kekal.
MENERAPKAN PATOKAN ITU
4. Apakah ciri yang paling utama dari orang-orang yang menyembah Allah dengan cara yang benar?
4 Kalau begitu, apakah beberapa tanda pengenal dari penyembah-penyembah yang sejati dari Allah? Buah-buah baik apa yang mereka hasilkan? Alkitab menyatakan bahwa “Allah adalah kasih.” Selaras dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa ciri yang paling utama dari orang-orang yang mengikuti teladannya dalam beribadat kepada Allah adalah bahwa mereka saling mengasihi. Ia berkata: “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (1 Yohanes 4:8; Yohanes 13:35) Supaya kasih sedemikian benar-benar menjadi tanda pengenal, maka yang perlu bukanlah sekedar pura-pura bersikap manis terhadap sesama, bukan? Ini harus benar-benar mempengaruhi setiap segi kehidupan seseorang sehari-hari. Kasih itu harus mempengaruhi cara seseorang memperlakukan anggota-anggota lain dalam rumah tangganya, maupun sikapnya terhadap orang-orang dari ras dan bangsa lain. Penyembah-penyembah yang sejati dari Allah menunjukkan kasih, bukan saja dalam perkataan, tetapi juga dalam perbuatan. Mereka berusaha melakukan apa yang benar-benar berfaedah bagi orang-orang lain.—1 Yohanes 3:18.
5. Apakah organisasi-organisasi agama dan anggota-anggota mereka dewasa ini memiliki ciri utama dari agama sejati ini?
5 Apakah organisasi agama yang saudara ikuti mempunyai tanda pengenal ini? Apakah mereka menanamkan pada diri anggota-anggota mereka kasih yang demikian kuat yang tidak akan berubah bahkan pada masa-masa yang sukar? Apa yang akan mereka lakukan, misalnya, apabila ketegangan antara bangsa-bangsa di dunia memuncak menjadi peperangan? Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar membiarkan anggota-anggota mereka maju ke medan perang dan membunuh rekan-rekan seiman dari bangsa lain atas perintah orang-orang duniawi. Apakah saudara pikir haluan demikian sesuai dengan Firman Allah dan benar-benar mencerminkan roh Allah?—1 Yohanes 3:10-12; Matius 5:44.
6. (a) Apakah ada orang-orang yang telah menunjukkan kasih Kristen sejati bahkan pada masa pertikaian dunia? (b) Bagaimana kasih mereka tidak hanya sekedar pantang berbuat jahat kepada orang lain?
6 Namun, sebagaimana saudara ketahui, tidak semua orang menempuh haluan sedemikian. Sejumlah orang dapat berkata seperti rasul Paulus: “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi.” (2 Korintus 10:3, 4) Mereka tidak hidup dalam dusta dengan berkata: “Aku mengasihi Allah,” padahal membenci saudara mereka dari bangsa lain. (1 Yohanes 4:20, 21) Orang-orang yang sungguh-sungguh meniru Yesus bukan saja pantang berbuat jahat terhadap orang lain, tetapi juga menunjukkan kasih dengan cara-cara lain. Bagaimana? Melalui persatuan dengan rekan-rekan Kristen di negeri-negeri lain, cara memperlakukan sesamanya dan usaha yang pengasih untuk menolong orang lain belajar tentang Allah.—Galatia 6:10.
7. Pandangan yang bagaimana terhadap Alkitab dianjurkan oleh agama sejati dan bagaimana Putra Allah menetapkan pola dalam hal ini?
7 Ciri lain dari agama sejati dan dari orang-orang yang mengamalkannya adalah sikap respek terhadap Firman Allah. Sewaktu di bumi Putra Allah memberikan teladan dalam hal ini dengan memperlihatkan respek yang setinggi-tingginya terhadap Alkitab yang terilham. Ia mengutip Alkitab sebagai sumber yang paling berwenang mengenai segala hal. Ia terus mengarahkan para pendengarnya kepada Firman Allah, menganjurkan mereka untuk membaca dan menerapkannya. (Matius 19:4-6; Lukas 24:44, 45) Ia memperlihatkan respek yang dalam terhadap Alkitab dengan setiap hari hidup sesuai dengan ajaran-ajarannya. Bagi dia, penggenapan Firman Allah lebih penting dari pada jiwanya sendiri. (Matius 26:53-56) Ia tidak pernah mengurangi nilai Alkitab; sebaliknya, ia mengutuk orang-orang yang lalai mengajar sesuai dengan Alkitab dan yang mencoba melemahkan pengaruhnya dengan ajaran mereka sendiri.—Markus 7:9-13.
8. Pernyataan-pernyataan apa dari kaum ulama Susunan Kristen menunjukkan bahwa mereka tidak mengikuti contoh Putra Allah dan rasul-rasulnya dalam soal ini?
8 Dalam hal ini, apa yang dapat kita katakan mengenai begitu banyak organisasi gereja dari Susunan Kristen dewasa ini? Saudara mendengar atau membaca bahwa kaum ulama menyebut bagian-bagian tertentu dari Alkitab sebagai “dongeng” dan mereka lebih suka pada teori evolusi dari pada ajaran Alkitab mengenai penciptaan. Apakah saudara akan mengatakan bahwa mereka menganjurkan orang-orang untuk menghargai Firman Allah? Atau saudara membaca pernyataan-pernyataan dari para pemimpin gereja bahwa hubungan seks di luar perkawinan tidak selamanya salah atau bahkan homoseks dapat dibenarkan. Apakah saudara akan mengatakan bahwa mereka menganjurkan orang-orang untuk menggunakan Alkitab sebagai pedoman? Pasti mereka tidak mengikuti contoh dari Putra Allah dan para rasulnya.—Matius 15:18, 19; Galatia 5:19-21; Roma 1:24-27.
9. Mengapa ibadat dari banyak orang yang bahkan memiliki Alkitab tidak berkenan kepada Allah?
9 Apakah buah-buah yang nampak dalam kehidupan para anggota gereja memperlihatkan bahwa mereka benar-benar menghargai Firman Allah? Banyak orang pergi ke gereja pada hari Minggu. Menurut pengalaman saudara, apakah mereka menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan rumah tangga mereka dan dalam berurusan dengan orang-orang lain pada hari Senin, dan sepanjang minggu? Firman Allah menunjukkan bahwa ada orang-orang yang memiliki Alkitab dan bahkan mempelajarinya, tetapi perbuatan mereka membuktikan bahwa mereka menyangkal Allah yang katanya mereka kenal. (Titus 1:16; Yohanes 5:39, 40) Bentuk ibadat yang mereka amalkan tidak berkenan kepada Allah, karena mereka tidak membiarkan FirmanNya berkuasa sepenuhnya dalam kehidupan mereka.—2 Timotius 3:5.
10. (a) Bagaimana kita tahu bahwa buah-buah yang buruk bukan saja menjadi ciri seseorang tetapi juga ciri organisasi agama itu sendiri? (b) Keputusan serius apa harus diambil oleh seseorang jika ia menyadari bahwa ajaran-ajaran dari gerejanya tidak selaras dengan Alkitab?
10 Mula-mula orang mungkin berdalih bahwa hanya satu orang rohaniwan yang salah atau beberapa anggota gereja tertentu saja yang tidak benar. Tetapi bagaimana jika rohaniwan yang meremehkan Alkitab itu tetap memangku jabatannya? Dan bagaimana jika anggota-anggota gereja yang tidak benar terus dipandang baik? Maka sudah waktunya untuk menghadapi kenyataan bahwa buah-buah yang buruk mencerminkan organisasi agama itu sendiri. Jika demikian, saudarapun tidak terkecuali, akan menyadari bahwa tidak semua ajaran dari organisasi itu selaras dengan Alkitab. Jika saudara sudah membaca pasal-pasal sebelumnya dari buku ini dan mencocokkan ayat-ayat Alkitab yang tercantum di situ, saudara mungkin sadar bahwa demikianlah keadaan agama yang saudara ikuti. Kalau begitu saudara menghadapi masalah yang serius. Masalahnya adalah dalam memutuskan apakah saudara akan menerima kebenaran Alkitab, atau menolaknya hanya karena lebih menyukai ajaran-ajaran yang tidak ditunjang oleh Alkitab. (Kisah 17:11) Apa yang hendak saudara lakukan, sudah tentu, harus saudara putuskan sendiri. Tetapi, sebaiknya saudara mempertimbangkan persoalannya dengan hati-hati, karena keputusan tersebut akan mempengaruhi kedudukan saudara di hadapan Allah dan harapan untuk hidup kekal dalam susunan baruNya.
11. (a) Bagaimana agama sejati memperlakukan nama Allah, sebagaimana dinyatakan oleh Yesus Kristus? (b) Maka apa yang harus kita lakukan jika ingin mendapat keselamatan?
11 Tuntutan selanjutnya dari agama sejati adalah bahwa agama tersebut harus menyucikan nama Allah. Mengapa? Karena pada waktu Yesus Kristus mengajar para pengikutnya berdoa, ia menunjukkan bahwa hal ini harus menjadi perhatian mereka yang utama. “Berdoalah demikian,” katanya: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu.” (Matius 6:9) Ini berarti kita harus menganggap nama itu suci, memperlakukannya sebagai sesuatu yang suci. Yesus sendiri pasti berbuat demikian. Ia tidak lalai menggunakan nama Bapanya dan tidak menganggap remeh nama itu. Sebaliknya, dalam doa kepada Bapanya, Yesus berkata: “Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya.” (Yohanes 17:26) Ia mengetahui bahwa maksud tujuan Allah adalah agar namaNya dimuliakan di seluruh bumi dan ia memberikan contoh dalam memasyhurkan dan menghormati nama itu. (Yohanes 12:28; Yesaya 12:4, 5) Alkitab juga menunjukkan bahwa tujuan utama dari sidang jemaat yang dihimpunkan oleh Allah dari dunia ini adalah untuk menjadi “suatu umat . . . bagi namaNya.” (Kisah 15:14) Jika saudara ingin mendapat keselamatan, saudara juga harus mengenal dan menghormati nama Allah.—Roma 10:13, 14.
12. (a) Apakah gereja-gereja pada umumnya memenuhi tuntutan-tuntutan dari ibadat sejati? (b) Apakah ada orang-orang yang memberi kesaksian tentang nama Allah?
12 Sekarang tanyalah diri saudara: Golongan agama manakah yang paling menonjol karena menyiarkan nama Allah sebagaimana Yesus lakukan? Gereja-gereja pada umumnya enggan menggunakan nama Yehuwa dan, meskipun beberapa di antara mereka lebih menyukai bentuk “Yahweh,” itupun jarang mereka gunakan. Beberapa gereja bahkan menghapus nama Allah dari terjemahan Alkitab mereka. Misalnya, Revised Standard Version, yang kini disiarkan dengan dukungan dari kaum Protestan maupun Katolik, menghilangkan nama Yehuwa sama sekali, meskipun nama itu terdapat dalam naskah Ibrani asli hampir tujuh ribu kali. Apakah organisasi-organisasi ini memenuhi tuntutan agama yang sejati? Sesungguhnya, golongan manakah yang memberi kesaksian tentang nama Allah seperti yang dilakukan oleh Yesus? (Wahyu 1:5; Yesaya 43:10-12) Seandainya saudara berbicara dengan tetangga dan berulang kali menyebut tentang Yehuwa, menggunakan namaNya yang suci itu, menurut saudara, dengan organisasi manakah mereka akan menggolongkan saudara? Pertanyaan ini tidak sulit dijawab. Hanya ada satu umat yang jelas mengikuti contoh Yesus dalam hal ini.
13. (a) Para penyembah sejati harus menjunjung apa sebagai satu-satunya harapan manusia? (b) Bagaimana mereka melakukannya?
13 Para penyembah sejati juga memberitakan kerajaan Allah sebagai harapan sejati umat manusia. Mereka tidak dapat mengabaikan hal ini jika mereka ingin diperkenan Allah Yehuwa, karena dengan jelas Ia menyatakan Kerajaan itu sebagai persediaanNya untuk memerintah bumi. (Daniel 2:44; 7:13, 14) Yesus memberi contoh dengan mengelilingi seluruh negeri untuk “memberitakan Injil Kerajaan Allah.” (Lukas 8:1) Bersama rasul-rasulnya ia melakukan hal ini dengan mengunjungi kampung-kampung dan ‘dari rumah ke rumah.’ (Kisah 20:20) Yesus juga menubuatkan bahwa pada “hari-hari terakhir” ini “Injil Kerajaan” akan diberitakan di seluruh bumi sebagai kesaksian.—Matius 24:14.
14. (a) Sebaliknya dari pada demi kepentingan kerajaan Allah, demi kepentingan apakah sering kita dengar para pemimpin agama berbicara dan berdoa? (b) Siapakah yang datang ke rumah saudara mengabarkan Kerajaan sebagai harapan sejati bagi umat manusia?
14 Dewasa ini kita sering mendengar para pemimpin agama berbicara demi kepentingan organisasi-organisasi politik seperti Perserikatan Bangsa Bangsa dan berdoa bagi organisasi-organisasi tersebut. Tetapi siapakah yang memberitakan kabar kesukaan mengenai kerajaan Allah seperti yang dinubuatkan oleh Yesus? Seandainya seseorang datang ke rumah saudara atau ke rumah tetangga saudara dan saudara mendengar dia berbicara tentang kerajaan Allah sebagai harapan sejati bagi umat manusia, dengan organisasi manakah saudara menggolongkan orang itu? Ini adalah kegiatan utama dari orang-orang yang benar-benar melakukan kehendak Bapa surgawi untuk meniru PutraNya Yesus.—1 Petrus 2:21.
15. Sebutkan tuntutan penting lainnya dari agama sejati seperti dijelaskan di Yakobus 1:27.
15 Tuntutan lain dari agama sejati adalah bahwa ia tetap terpisah dari dunia dan urusan-urusannya. Alkitab di Yakobus 1:27, menunjukkan bahwa, agar ibadat kita bersih dan tidak bercacat di pandangan Allah, kita harus menjaga agar supaya kita “tidak dicemarkan oleh dunia.” Ini penting sebab, “barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” (Yakobus 4:4) Saudara akan menginsafi mengapa ini begitu serius apabila saudara ingat bahwa menurut Alkitab penguasa dunia adalah musuh utama Allah, yakni Setan si Iblis.—Yohanes 12:31.
16. Dari pengamatan saudara, apakah gereja-gereja di lingkungan saudara dan anggota-anggota mereka, betul-betul “bukan dari dunia”?
16 Dalam kenyataannya apakah gereja-gereja di lingkungan saudara mengindahkan hal ini? Apakah kaum rohaniwan maupun anggota-anggota dari sidang jemaatnya benar-benar “bukan dari dunia” seperti yang Yesus katakan tentang para pengikutnya? (Yohanes 15:19) Atau apakah mereka terjun dalam urusan-urusan dunia, dalam nasionalismenya, dalam politiknya dan perjuangan kelasnya? Orang lain tak perlu membantu saudara untuk menjawabnya. Kegiatan gereja-gereja diketahui oleh umum dan saudara mengetahui apa yang terjadi di dalamnya. Jika ada orang-orang di lingkungan saudara yang menolak untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan itu karena agama mereka, saudara tentu tahu siapa mereka.
17. (a) Untuk agama yang sejati, berapa banyak dari tuntutan-tuntutan tersebut yang harus dipenuhi oleh suatu agama? (b) Seperti ditunjukkan dalam Alkitab, berapa banyakkah agama yang sejati?
17 Kini, setelah meninjau kembali tanda-tanda pengenal dari agama sejati yang telah Allah sediakan bagi kita di dalam FirmanNya, bagaimana kesimpulan kita? Mungkin suatu golongan agama tertentu kelihatannya memenuhi satu atau dua dari tuntutan-tuntutan ini, dan mungkin beberapa dari ajaran-ajarannya sesuai dengan Firman Allah. Tetapi itu belum cukup. Agama yang sejati harus memenuhi semua tuntutan tadi dan ajaran-ajarannya harus selaras dalam segala segi dengan Firman Allah. Hanya dengan cara ini agama demikian dapat benar-benar menyenangkan Allah Yehuwa. Tidak ada banyak agama yang memenuhi tuntutan ini. Alkitab menunjukkan bahwa hanya ada “satu iman.”—Efesus 4:5.
18. (a) Melihat buktinya, siapakah penyembah-penyembah sejati dewasa ini seperti yang ditunjukkan oleh buku ini? Apakah saudara juga percaya akan hal ini? (b) Apakah cara yang terbaik untuk berkenalan dengan saksi-saksi Yehuwa?
18 Maka, siapakah orang-orang yang membentuk golongan penyembah-penyembah yang sejati dewasa ini? Berdasarkan bukti-bukti, yang diketahui atau yang tersedia bagi orang-orang di segenap penjuru bumi, kita tidak ragu-ragu mengatakan bahwa mereka adalah Kristen saksi-saksi Yehuwa. Agar saudara yakin, saudara perlu mengenal mereka dengan baik. Cara terbaik adalah menghadiri perhimpunan-perhimpunan mereka di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa. Dengan cara ini saudara dapat mengamati sendiri bagaimana organisasi ini bekerja dan caranya orang-orang yang bergabung di situ menerapkan Firman Allah dalam kehidupan mereka sendiri. Allah meyakinkan kita bahwa mengamalkan agama sejati akan membawa kepuasan besar sekarang dan membuka jalan untuk hidup kekal dalam susunan baruNya. Maka tidak sia-sia usaha saudara menyelidiki hal ini. (Ulangan 30:19, 20) Kami mengundang saudara untuk berbuat demikian. Mengapa tidak menyelidikinya sekarang?