PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w98 15/8 hlm. 30
  • Apakah Saudara Ingat?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Saudara Ingat?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Bahan Terkait
  • Hari Penghakiman​—Apakah Itu?
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Hari Penghakiman Allah​—Hasil Akhirnya yang Menggembirakan!
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
  • ”Orang Pilihanku, kepadanyalah Jiwaku Berkenan!”
    Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
  • Tirulah Yehuwa—Menjalankan Keadilan dan Keadilbenaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
w98 15/8 hlm. 30

Apakah Saudara Ingat?

Apakah saudara telah merenungkan terbitan-terbitan terakhir Menara Pengawal? Jika demikian, saudara mungkin akan merasa tertarik untuk mengingat hal-hal berikut:

◻ Mengapa doktrin takdir tidak masuk akal?

Seandainya Allah mengetahui di muka dan menetapkan kejatuhan Adam ke dalam dosa, maka Yehuwa menjadi pencetus dosa sewaktu Ia menciptakan manusia dan akan bertanggung jawab atas semua kefasikan dan penderitaan manusia. Ini tidak dapat diselaraskan dengan fakta bahwa Yehuwa adalah Allah kasih yang membenci kefasikan. (Mazmur 33:5; Amsal 15:9; 1 Yohanes 4:8)​—15/4, halaman 7, 8.

◻ Sebagai penggenapan dari Yesaya 2:2-4, apa yang sedang dilakukan orang-orang dari banyak bangsa?

Seraya mereka berbondong-bondong memasuki rumah ibadat Yehuwa, mereka juga sama sekali tidak ’belajar perang’ lagi, karena mereka telah menaruh keyakinan akan perlindungan bala tentara surgawi Allah, yang siap untuk membinasakan semua musuh perdamaian.​—15/4, halaman 30.

◻ Siapakah pahlawan-pahlawan Allah yang dibicarakan di Yoel 3:​10, 11?

Kira-kira 280 kali di dalam Alkitab, Allah yang benar disebut ”Yehuwa yang berbala tentara”. (2 Raja 3:​14, NW) Bala tentara ini adalah sekelompok malaikat di surga yang siap siaga untuk melaksanakan apa yang Yehuwa perintahkan.​—1/5, halaman 23.

◻ Pelajaran apa yang dapat kita peroleh dari tuntutan Yehuwa agar Ayub berdoa demi orang-orang yang melakukan pelanggaran terhadapnya? (Ayub 42:8)

Sebelum Ayub dipulihkan pada kesehatannya, Yehuwa menuntut agar ia berdoa demi kepentingan orang-orang yang melakukan pelanggaran terhadapnya. Ini memperlihatkan bahwa Yehuwa menuntut agar kita mengampuni orang-orang yang berdosa terhadap kita sebelum dosa kita sendiri diampuni. (Matius 6:​12; Efesus 4:​32)​—1/5, halaman 31.

◻ Apa yang Yakobus maksudkan sewaktu ia berkata, ”Biarlah ketekunan bekerja dengan lengkap”? (Yakobus 1:4)

Ketekunan mempunyai suatu tugas, suatu ’pekerjaan’. Tugasnya adalah membuat kita lengkap dalam segala segi. Oleh karena itu, apabila kita mengizinkan pencobaan datang dengan wajar, tanpa menggunakan cara yang tidak berdasarkan Alkitab sebagai jalan pintas untuk mengakhirinya, iman kita diuji dan dimurnikan.​—15/5, halaman 16.

◻ Mengapa Allah menunggu begitu lama untuk menuntaskan problem-problem umat manusia?

Pandangan Yehuwa berkenaan waktu berbeda dengan pandangan kita. Bagi Allah yang kekal, masa sejak Adam hingga sekarang bahkan tidak melebihi satu minggu. (2 Petrus 3:8) Tetapi, pandangan apa pun yang kita miliki berkenaan waktu, setiap hari yang berlalu membawa kita semakin dekat pada hari pembenaran Yehuwa.​—1/6, halaman 5, 6.

◻ Apa yang memotivasi Saksi-Saksi Yehuwa?

Pengajaran Yehuwa telah menghasilkan suatu masyarakat yang unik, yang dididik untuk mengasihi satu sama lain dan sesama mereka sendiri seperti diri sendiri. (Yesaya 54:13) Kasihlah yang memotivasi Saksi-Saksi Yehuwa untuk terus mengabar meskipun menghadapi sikap apatis publik dan mengalami penganiayaan. (Matius 22:​36-​40; 1 Korintus 13:​1-8)​—15/6, halaman 20.

◻ Apa yang tersirat dari kata-kata Yesus, ”Berusahalah sekuat tenagamu untuk masuk melalui pintu yang sempit”? (Lukas 13:24)

Kata-kata Yesus menyiratkan perjuangan, mengerahkan diri kita. Kata-katanya juga menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin berupaya untuk ’masuk melalui pintu’ hanya pada waktu yang cocok bagi mereka dengan langkah santai dan mudah yang mereka sukai. Maka, kita masing-masing dapat bertanya, ’Apakah saya mengerahkan diri dengan sungguh-sungguh dan rajin?’​—15/6, halaman 31.

◻ Bagaimana orang-orang yang dibangkitkan akan ”dihakimi menurut perkara-perkara yang tertulis dalam gulungan-gulungan itu sesuai dengan perbuatan mereka”? (Penyingkapan 20:12)

Gulungan-gulungan ini bukanlah catatan tentang perbuatan mereka di masa lampau; sewaktu mereka meninggal, mereka dibebaskan dari dosa yang mereka perbuat selama masa hidup mereka. (Roma 6:​7, 23) Akan tetapi, manusia-manusia yang dibangkitkan masih akan berada di bawah dosa Adam. Kalau begitu, pastilah gulungan-gulungan ini akan berisi instruksi ilahi yang harus dipatuhi oleh semua orang untuk mendapat manfaat sepenuhnya dari korban Yesus Kristus.​—1/7, halaman 22.

◻ Pelajaran apa yang terkandung untuk kita dalam perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati? (Lukas 10:30-37)

Perumpamaan Yesus memperlihatkan bahwa orang yang benar-benar lurus hati adalah orang yang bukan hanya menaati hukum-hukum Allah melainkan juga meniru sifat-sifatnya. (Efesus 5:1) Itu juga memperlihatkan bahwa siapa yang kita anggap sesama kita seharusnya tidak dirintangi oleh batas-batas nasional, budaya, dan agama. (Galatia 6:​10)​—1/7, halaman 31.

◻ Dalam tiga bidang apa saudara dapat mengenal anak-anak saudara dan menyediakan bimbingan sebagai orang-tua?

(1) Bantu anak-anak saudara memilih jenis pekerjaan duniawi yang tepat; (2) persiapkan mereka untuk mengatasi stres emosi di sekolah dan di tempat kerja; (3) perlihatkan kepada mereka cara memuaskan kebutuhan rohani mereka.​—15/7, halaman 4.

◻ Untuk tujuan apa Allah beristirahat pada ”hari ketujuh”? (Kejadian 2:1-3)

Allah beristirahat bukan karena merasa lelah. Sebaliknya, Ia berhenti dari pekerjaan di bumi dengan maksud untuk membiarkan pekerjaan tangan-Nya berkembang dan mencapai kemuliaan penuh, demi kepujian dan kehormatan-Nya.​—15/7, halaman 18.

◻ Dalam tiga cara apa kita dapat menjalankan keadilan?

Pertama, kita harus menyelaraskan diri dengan standar-standar moral Allah. (Yesaya 1:​17) Kedua, kita menjalankan keadilan bila kita memperlakukan orang-orang lain sebagaimana kita ingin Yehuwa memperlakukan kita. (Mazmur 130:​3, 4) Ketiga, kita mempertunjukkan keadilan ilahi bila kita dengan sungguh-sungguh ambil bagian dalam kegiatan pengabaran. (Amsal 3:​27)​—1/8, halaman 14, 15.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan