PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-20 hlm. 22-27
  • ”Berjuanglah”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Berjuanglah”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-20)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Saudara Harus ”Berjuang” Sekarang
  • Mengapa Melalui ”Pintu yang Sesak”
  • Apa Artinya Ucapan Yesus bagi Saudara?
  • Dapatkah Saudara Berjuang untuk Merintis?
  • Apakah Saudara Berbuat Sedapat Mungkin?
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Dinas Perintis—Cocokkah bagi Saudara?
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Dibutuhkan—1.500 Perintis Ekstra
    Pelayanan Kerajaan Kita—1997
  • Para Perintis Memberi dan Menerima Berkat
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-20)
w86_s-20 hlm. 22-27

”Berjuanglah”

”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu, sebab aku berkata kepadamu, banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”—LUKAS 13:24.

1. Apa yang diinginkan oleh kebanyakan orang?

TANYALAH Robi yang berumur enam tahun mengapa ia senang pergi ke perhimpunan, maka ia akan menjawab, ”Saya belajar tentang Yehuwa dan Firdaus. Di sana saya dapat hidup terus bersama binatang-binatang yang baik.” Saudara sepupunya yang berumur tiga tahun, Dedi, cukup mengerti kebiasaan orangtuanya sehingga ia tahu saat-saat yang tepat untuk mengatakan, ”Ikut berhimpun!” Apa yang diungkapkan Robi, dan apa yang Dedi katakan, menarik bagi kebanyakan orang—kehidupan, kehidupan yang kekal. Orang ingin ”diselamatkan”. Tetapi bagaimana? Cukup dengan menghadiri kebaktian agama saja?

2. (a) Mengapa keselamatan tidak dapat diperoleh sebagai upah? (b) Bagaimana kata-kata Yesus di Lukas 13:24 menunjukkan apa yang dituntut untuk selamat?

2 Keselamatan tidak dapat diperoleh sebagai upah dengan menghadiri perhimpunan-perhimpunan atau dengan cara lain apapun. Keselamatan itu cuma-cuma suatu karunia dari Allah. Namun, Allah Yehuwa memang menuntut usaha di pihak kita jika kita ingin mendapat karunia-Nya berupa hidup kekal. (Roma 6:23) Usaha apakah itu? Salah satu ialah usaha sekuat tenaga dalam dinasNya! Tindakan ini harus digerakkan oleh penghargaan yang sungguh-sungguh. Putra Allah, Yesus Kristus, pernah ditanya oleh seorang pria, ”Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawaban Yesus ditujukan bukan hanya kepada orang yang bertanya itu tetapi juga kepada semua orang lain yang berminat akan keselamatan, termasuk kita. Ia menjawab, ”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu, sebab aku berkata kepadamu, banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”—Lukas 13:23, 24.

3. (a) Mengapa pertanyaan pria itu tidak lazim? (b) Bagaimana Yesus melibatkan kita dalam jawabannya?

3 Pertanyaan pria yang tidak disebut namanya itu tidak lazim. Ia bertanya, ”Sedikit sajakah [mereka, NW] yang diselamatkan,” bukan, ”Apakah saya akan termasuk di antara sedikit orang yang diselamatkan?” atau, ”Bagaimana saya dapat diselamatkan?” Mungkin filsafat Yahudi bahwa orang-orang yang layak diselamatkan hanya terbatas jumlahnya telah mendorong pertanyaan yang bersifat spekulasi ini.a Apapun yang menggugah rasa ingin tahunya, Yesus segera mengalihkan pertanyaan itu dari segi teori abstrak kepada penerapan praktis—penerapan secara pribadi. Ia memaksa orang yang bertanya itu untuk memikirkan, apa yang perlu ia lakukan untuk mendapat keselamatan. Tetapi bukan itu saja. Karena kata-kata Yesus, ”berjuanglah,” dinyatakan dalam bentuk jamak, ucapan tersebut seharusnya juga menggugah kita untuk memikirkan dengan serius cara ibadat kita.

4. Apa yang harus kita lakukan untuk mendapat hidup kekal?

4 Karena itu, hidup kekal, tidak dapat diperoleh semudah yang mungkin dibayangkan orang. Yesus menandaskan kerja keras, usaha terus-menerus, sebagai cara untuk ”masuk melalui pintu yang sesak.” Usaha yang tak putus-putusnya ini memperoleh kekuatan dari iman yang bertahan, yang dibangun di atas ketaatan kepada ajaran-ajaran Kristus. Jadi untuk mendapat keselamatan, kita harus berbuat lebih dari pada sekedar ’mendengarkan perkataannya’; kita harus bertekun ”melakukannya.”—Lukas 6:46-49; Yakobus 1:22-25.

Saudara Harus ”Berjuang” Sekarang

5. (a) Makna apa yang ikut terkandung dalam kata-kata Yesus, ”Berjuanglah”? (b) Bagaimana kata-kata itu menambah lebih banyak arti kepada pandangan saudara tentang dinas suci?

5 Apa artinya ungkapan ”berjuanglah”? Dalam bahasa Yunani aslinya, ungkapan ini adalah a·go·niʹze·sthe, yang berasal dari kata (a·gonʹ) yang berarti ”tempat pertandingan.” Menarik sekali, dari kata kerja Yunani yang sama ini kita mendapat kata bahasa Inggris ”agonize” (menderita sekali). Jadi saudara dapat membayangkan suatu stadion pada jaman purba dan seorang atlet sedang menderita sekali, atau berjuang sekuat tenaga, untuk mendapatkan hadiah. Jadi, meskipun kata kerja Yunani yang digunakan di sini kemungkinan adalah suatu istilah khusus yang artinya berlomba dalam pertandingan-pertandingan Yunani, istilah tersebut menandaskan nasihat Yesus untuk mengambil tindakan sepenuh jiwa. Usaha separuh hati saja tidak cukup.—Lukas 10:27; bandingkan 1 Korintus 9:26, 27.

6. Mengapa kita harus berjuang sekarang?

6 Kapan dan berapa lama kita harus ”berjuang untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”? (Lukas 13:24) Perhatikan baik-baik ucapan Yesus dalam Lukas 13:24 dan lihatlah bagaimana ia mempertentangkan antara ”Berjuang,” sekarang dengan ”akan berusaha” di masa depan. Jadi, sekaranglah waktunya untuk berjuang. Rupanya, mereka yang tidak boleh masuk berusaha masuk pada suatu waktu yang menyenangkan bagi mereka sendiri. Tetapi pada waktu itu sudah terlambat; pintu kesempatan sudah tertutup dan dikunci. Yesus mengatakan selanjutnya dalam Lukas 13:25 bahwa jika penghuni rumah sudah mengunci pintu, orang-orang akan mulai mengetuk dan memohon, ”Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.” Betapa menyedihkan hasil akhir bagi mereka yang tidak menjadikan ibadat kepada Yehuwa tujuan utama dalam kehidupan sekarang!—Matius 6:33.

7. Bagaimana Filipi 3:12-14 memaksudkan perjuangan terus-menerus, dan mengapa ini perlu?

7 Perjuangan kita adalah suatu hal yang berlangsung terus. Tidak seorang pun telah masuk sepenuhnya melalui ”pintu yang sesak itu.” Paulus menyadari hal ini. Perlombaannya untuk kehidupan adalah suatu usaha sekuat tenaga dari hari ke hari. Ia menulis, ”Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada [berjuang keras mencapai, NW] apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.(Cetak miring red.)—Filipi 3:12-14.

8. (a) Apa yang menghalangi ”banyak orang” untuk mendapat hidup kekal? (b) Peringatan apa dinyatakan oleh hal ini kepada kita?

8 Siapakah ”banyak orang” itu, dan mengapa mereka tidak dapat masuk? ”Banyak orang” adalah mereka yang bergabung dengan Susunan Kristen, terutama golongan ulamanya. Mereka pura-pura mengenal Yesus dengan akrab, sebagai bagian dari keluarganya, dengan mengaku bahwa mereka ’makan dan minum di hadapannya.’ Tetapi karena mereka menghendaki keselamatan dengan syarat-syarat mereka sendiri, bukan persyaratan Allah, Yesus dengan tegas menyangkal bahwa ia mengenal mereka dan menganggap mereka sebagai ”yang melakukan kejahatan.” (Lukas 13:26, 27) Pribadi-pribadi yang tidak dapat memperoleh hidup kekal bahkan dapat termasuk orang-orang yang sudah mengendur dalam dinas suci kepada Yehuwa dan sekarang mengambil sikap santai terhadap ibadat sejati. Gairah mereka untuk kepentingan Kerajaan telah menjadi suam-suam kuku. (Wahyu 3:15, 16) Memang, mereka mungkin masih ’menjalankan ibadah secara lahiriah’—sekedar ikut dalam dinas pengabaran dan hadir di perhimpunan—tetapi kurang memperlihatkan macamnya iman yang merupakan pendorong sesungguhnya di balik ibadat yang sejati. (Bandingkan 2 Timotius 3:5.) Mereka tidak menyadari bahwa tidak cukup kalau hanya berusaha masuk melalui ”pintu yang sesak.” Seseorang harus berjuang untuk memasukinya.

Mengapa Melalui ”Pintu yang Sesak”

9. Mengapa dituntut perjuangan untuk masuk melalui pintu yang sesak?

9 Pintu yang sesak menuju keselamatan terbuka bagi semua. Tetapi ”banyak orang” tidak suka berjuang untuk memasukinya. Apa saja faktor yang tersangkut dalam memasuki pintu sesak yang menuntut perjuangan? Seseorang pertama-tama harus mendapatkan pengetahuan yang saksama tentang kebenaran Alkitab, dan mengenal Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. (Yohanes 17:3) Ini berarti menyingkirkan tradisi dan praktek-praktek agama duniawi, termasuk yang berasal dari Susunan Kristen. Ia dituntut untuk melakukan kehendak Allah, seperti Yesus lakukan ketika berada di bumi. (1 Petrus 2:21) Sebagai seorang Kristen yang berbakti dan dibaptis, ia juga harus menghindari materialisme, imoralitas, dan kenajisan dunia ini. (1 Yohanes 2:15-17; Efesus 5:3-5) Semua ini harus ditanggalkan dan diganti dengan sifat-sifat seperti Kristus.—Kolose 3:9, 10, 12.

10. Apa hubungannya pengendalian diri dengan mendapatkan hidup kekal?

10 ”Sedikit” orang tersebut mengetahui nilai dari kegairahan dalam pelayanan, yang disertai buah roh yang nyata, termasuk pengendalian diri. (Galatia 5:23) Dengan bantuan roh suci Yehuwa, mereka berjuang untuk menguasai tubuh mereka dan mengarahkannya kepada cita-cita hidup kekal.—1 Korintus 9:24-27.

Apa Artinya Ucapan Yesus bagi Saudara?

11. (a) Dalam bidang-bidang kehidupan apa beberapa orang mungkin perlu berjuang, dan mengapa? (b) Dalam kegiatan apa semua dapat berjuang?

11 Apakah kita baru dibaptis atau sudah aktif bersama organisasi Yehuwa selama puluhan tahun, usaha kita untuk menyenangkan Dia tidak dapat dikendurkan. Seperti yang jelas dari ucapan Yesus, pembaktian kita kepada Yehuwa harus sepenuh jiwa, rela masuk melalui pintu yang sesak walau apapun juga yang dituntut. Meskipun Yesus tidak hanya membahas perbaikan dan peningkatan dalam dinas kita kepada Allah, beberapa orang dari antara kita, perlu berjuang untuk memperbaiki tingkah laku atau untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk agar kita ’dalam hal apapun tidak memberi sebab orang tersandung.’ (2 Korintus 6:1-4) Yang lain-lain dari antara kita perlu terus memberikan perhatian kepada rencana pelajaran pribadi yang saksama agar ’kasih kita makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.’ (Filipi 1:9-11) Yang lain-lain lagi perlu mengerahkan usaha yang lebih besar untuk hadir dan ikut ambil bagian dengan tetap tentu dalam perhimpunan-perhimpunan sidang, termasuk Pelajaran Buku Sidang. (Ibrani 10:23-25) Tetapi kita semua dapat memperhatikan pelayanan pengabaran kita secara pribadi untuk melihat apakah kita benar-benar berjuang dalam melakukan ”pekerjaan pemberita Injil.”—2 Timotius 4:5.

12. Untuk menguji tingkat perjuangan rohani kita, pertanyaan-pertanyaan apa dapat kita ajukan?

12 Makin banyak saudara membuat kemajuan dalam perjuangan untuk menyenangkan Yehuwa sehingga mereka memenuhi syarat untuk menjadi perintis ekstra, perintis biasa, atau dinas Bethel. Tetapi bagaimana dengan saudara? Jika saudara seorang penyiar Kerajaan, dapatkah saudara ikut dalam dinas perintis ekstra beberapa kali setahun atau bahkan menjadi perintis tetap? Jika saudara sudah merintis ekstra, apakah saudara berusaha mencapai dinas perintis tetap? Jika belum, sebaiknya saudara mempertimbangkannya. Dengan demikian saudara akan diberkati karena memupuk hubungan yang bahkan lebih erat dengan Allah Yehuwa dan Yesus Kristus.—Mazmur 25:14.

Dapatkah Saudara Berjuang untuk Merintis?

13. (a) Jika saudara ingin menjadi perintis, dua hal apa yang sangat penting? (b) Untuk dapat merintis, dalam bidang-bidang kehidupan apa mungkin perlu dibuat penyesuaian?

13 Jika saudara dapat menjadi perintis tetap namun belum berbuat demikian, dapatkah saudara ”berjuang” untuk membuat penyesuaian dalam kehidupan saudara agar dapat merintis? Ada dua hal yang penting. Pertama, saudara harus mempunyai keinginan. Kedua, keadaan saudara harus tepat. Jika saudara tidak mempunyai keinginan, berdoalah untuknya. Berbicaralah kepada perintis-perintis. Tingkatkan kegiatan saudara pada saat ini sebagai penyiar sidang. Ikut sertalah dalam dinas perintis ekstra kapan saja hal itu mungkin. Jika keadaan saudara tidak mengijinkan dinas sedemikian sekarang, lihatlah apakah penyesuaian dapat dibuat. Seorang istri yang bekerja mungkin tidak perlu bekerja. Seorang yang sudah melewati usia pensiun mungkin tidak perlu terus bekerja. Taraf hidup yang tinggi, liburan yang mahal, mobil terbaru, dan sebagainya, tidak penting untuk kehidupan.—Lukas 12:15; 1 Yohanes 2:15-17.

14. (a) Mengapa suatu pasangan yang sudah menikah tidak puas untuk tetap menjadi penyiar sidang? (b) Cita-cita apa yang mereka tetapkan bagi anak-anak mereka?

14 Seorang ayah dengan tiga putra, dua berusia pra-remaja, mulai merintis enam tahun yang lalu. Mengapa? ”Saya ingin berbuat lebih banyak,” ia menjelaskan. ”Jika saya dapat menjadi perintis biasa dan tidak berbuat demikian, sebenarnya saya tidak hidup sesuai dengan pembaktian saya.” Istrinya juga mulai merintis biasa. Mengapa? ”Saya sudah merintis ekstra secara tetap tentu selama empat tahun dan akhirnya menyadari bahwa hal itu menjadi mudah,” katanya. ”Saya ingin mengambil bagian lebih penuh dalam pekerjaan ini yang tidak akan pernah diulangi lagi dan memberikan teladan yang baik kepada putra-putra kami.” Suami dan istri tersebut kedua-duanya belajar kebenaran setelah mendapat pendidikan universitas. ”Orangtua kami meminta agar kami sekolah di fakultas selama empat tahun,” kata sang ayah. Maka, cita-cita apakah yang mereka tetapkan bagi putra-putra mereka? ”Saya memberitahu anak-anak kami bahwa kami ingin agar mereka merintis dan sedikitnya berdinas di Bethel empat tahun.”

15. (a) Apa saja alasan-alasannya sehingga beberapa orang berjuang untuk menjadi perintis tetap? (b) Apa sebabnya saudara ingin memasuki dinas sepenuh waktu?

15 Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa orang-orang lain mengambil keputusan untuk menjadi perintis tetap:

”Saya tidak maju secara rohani, akibatnya saya tidak tenang.” (Robert H.)

”Saya tidak pernah merasa puas sebagai penyiar tetap tentu.” (Rhea H.)

”Merintis memberi arah dan tujuan bagi kehidupan saya.” (Hans K.)

”Saya ingin melayani Yehuwa sepenuhnya, dan merintis adalah cara saya untuk benar-benar melakukan hal itu.” (Charanjit K.)

”Saya akan menyesal jika saya tidak menggunakan tenaga, kekuatan, dan masa muda saya untuk ambil bagian dalam pekerjaan besar ini.” (Gregory T.)

”Yehuwa hanya akan memberkati usaha. Saya perlu memberi Dia sesuatu untuk diberkati.” (Grace-ann T.)

”Dengan merintis saya dapat lebih jelas menyatakan bagaimana perasaan saya terhadap Yehuwa.” (Marco P.)

”Dengan bekerja duniawi sepenuh waktu, saya tidak mendapat kebahagiaan yang saya amati di kalangan para perintis.” (Nancy P.)

Alasan-alasan apa yang dapat saudara tambahkan pada daftar ini?

Apakah Saudara Berbuat Sedapat Mungkin?

16. Apakah hanya para perintis saja yang berjuang? Jelaskan.

16 Sejumlah Saksi-Saksi Yehuwa dengan jujur dan sungguh-sungguh menganalisa keadaan pribadi mereka dan ternyata mereka sudah berbuat sedapat mungkin dalam keadaan mereka sekarang. Mungkin saudara salah seorang dari mereka. Jika demikian, jangan kecil hati. Yehuwa dan PutraNya memperhatikan saudara dan benar-benar menghargai dinas saudara yang sepenuh jiwa. (Bandingkan Lukas 21:1-4.) Misalnya, disebabkan oleh keadaan-keadaan politik atau ekonomi yang kurang menguntungkan, di beberapa negeri saudara-saudara kita harus bekerja sembilan jam sehari, lima atau enam hari seminggu, hanya untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan pokok. Di suatu negeri di mana pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dilarang keras oleh pemerintah, mereka yang merintis—dan di negeri-negeri ini jumlah perintis terus bertambah—biasanya adalah mereka yang sudah pensiun, anak-anak muda yang bekerja pada malam, hari, dan ibu-ibu (yang masih mengasuh anak-anak) yang telah dikeluarkan dari pekerjaan duniawi oleh Negara.

17. Bagaimana kita memahami dari pengalaman Epafroditus bahwa Yehuwa tidak mengukur perjuangan kita hanya berdasarkan jumlah pekerjaan yang kita lakukan dalam dinasNya?

17 Tetapi saudara mungkin mengatakan, ’Kalau saja saya lebih kuat secara fisik. Andai kata saja saya jadi muda lagi!’ Namun jangan merasa kecil hati. Perjuangan kita tidak diukur secara kaku berdasarkan banyaknya pekerjaan yang kita lakukan dalam dinas suci Allah. Apakah saudara ingat kepada Epafroditus? Ketika ia sakit, banyaknya kegiatan yang penuh semangat yang dapat ia lakukan dalam ”pekerjaan Kristus” tidak sama dengan apa yang ia lakukan pada waktu ia sehat. Namun Paulus memuji dia untuk kerja kerasnya. Sebenarnya, seperti dinyatakan Paulus, kita hendaknya ’menghormati [mengasihi, NW] orang-orang seperti dia.’—Filipi 2:25-30.

18. (a) Bagaimana mereka yang keadaannya terbatas dapat memajukan dinas sepenuh waktu dalam sidang? (b) Apa yang dapat saudara lakukan untuk menganjurkan semangat perintis dalam sidang saudara?

18 Tetapi, ada sesuatu yang dapat saudara lakukan untuk memajukan dinas sepenuh waktu dalam sidang. Apa gerangan itu? Berjuanglah dalam memperlihatkan semangat merintis. Misalnya, jika saudara sekarang tidak dapat merintis karena tanggung jawab keluarga, dapatkah saudara memberikan kebebasan kepada orang lain dalam keluarga saudara—istri, anak-anak saudara, saudara laki-laki atau saudara perempuan—untuk merintis? Mereka yang kesehatannya kurang baik atau cacat dapat menaruh minat yang sungguh-sungguh kepada mereka yang dapat merintis, ikut dalam dinas pengabaran bersama mereka jika keadaan mengijinkan. (Bandingkan 1 Korintus 12:19-26.) Dengan demikian semua dalam sidang dapat berjuang menandaskan pentingnya dinas sepenuh waktu. Hasilnya akan sangat menganjurkan bagi semua!

19. Apa yang hendaknya menjadi tekad kita?

19 Apa artinya berjuang bagi saudara? Apakah ini berarti maju sampai dibaptis? Mengatasi suatu kebiasaan buruk? Menguatkan hubungan saudara dengan Yehuwa dengan salah satu cara? Mungkinkah ini berarti merintis ekstra? Merintis tetap? Dinas Bethel? Apapun yang dituntut dari saudara untuk membuat kemajuan rohani, patut diusahakan dengan perjuangan sungguh-sungguh sekarang. Maka, marilah kita semua meneruskan perjuangan untuk masuk melalui pintu yang sesak yang menuju kepada hidup kekal!

[Catatan Kaki]

a Jumlah orang yang diselamatkan merupakan masalah teologia yang banyak diperdebatkan di kalangan para rabi. Sebuah karya referensi Alkitab menyatakan, ”Salah satu di antara khayalan-khayalan mistik para Rabi adalah usaha untuk menetapkan jumlah orang yang diselamatkan berdasarkan nilai angka-angka dari huruf-huruf dalam ayat ini atau itu.”

Pokok-Pokok untuk Dipertimbangkan

◻ Apa yang Yesus maksudkan ketika ia menasihati, ”Berjuanglah”?

◻ Kapan dan bagaimana kata-kata Yesus berlaku untuk saudara?

◻ Mengapa ”banyak orang” tidak dapat masuk melalui pintu yang sesak?

◻ Bagaimana mereka yang keadaannya terbatas dapat berjuang?

◻ Berapa lama kita harus berjuang untuk masuk melalui pintu yang sesak?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan