PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jy bab 92 hlm. 216-hlm. 217 par. 7
  • Dari Sepuluh Penderita Kusta, Hanya Satu yang Berterima Kasih

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dari Sepuluh Penderita Kusta, Hanya Satu yang Berterima Kasih
  • Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Bahan Terkait
  • Sepuluh Penderita Kusta Disembuhkan pada Perjalanan Yesus Terakhir ke Yerusalem
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Sepuluh Orang Disembuhkan Pada Waktu Perjalanan Yesus yang Terakhir ke Yerusalem
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Ingatkah Kamu untuk Mengucapkan Terima Kasih?
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Seorang Berpenyakit Kusta Memuliakan Allah
    Mendengar kepada Guru yang Agung
Lihat Lebih Banyak
Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
jy bab 92 hlm. 216-hlm. 217 par. 7
Satu dari sepuluh penderita kusta yang Yesus sembuhkan kembali untuk berterima kasih kepadanya

BAB 92

Dari Sepuluh Penderita Kusta, Hanya Satu yang Berterima Kasih

LUKAS 17:11-19

  • YESUS MENYEMBUHKAN SEPULUH PENDERITA KUSTA

Karena Sanhedrin berencana untuk membunuhnya, Yesus pergi ke kota Efraim, di sebelah timur laut kota Yerusalem. Dia tinggal di sana selama beberapa waktu bersama murid-muridnya, jauh dari para musuhnya. (Yohanes 11:54) Namun, sebentar lagi adalah Paskah tahun 33 M, jadi Yesus pergi melewati Samaria ke Galilea di utara untuk mengunjungi daerah ini terakhir kalinya sebelum dia meninggal.

Di awal perjalanannya, saat sedang menyusuri desa-desa, Yesus bertemu dengan sepuluh penderita kusta. Beberapa jenis kusta bisa membuat penderitanya kehilangan anggota tubuh, seperti jari tangan, jari kaki, atau telinga. (Bilangan 12:10-12) Menurut Hukum Allah, seorang penderita kusta wajib berteriak, ”Najis! Najis!” dan tinggal di tempat yang terasing dari orang-orang lain.​—Imamat 13:45, 46.

Jadi, kesepuluh penderita kusta itu tidak berani dekat-dekat dengan Yesus. Namun, mereka berteriak dari jauh, ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Saat melihat mereka, Yesus berkata, ”Pergilah, perlihatkan diri kalian kepada para imam.” (Lukas 17:13, 14) Kata-kata Yesus menunjukkan bahwa dia merespek Hukum Allah. Hukum itu mengatakan bahwa imamlah yang berhak menyatakan bahwa seorang penderita kusta sudah sembuh. Setelah dinyatakan sembuh, barulah mereka bisa kembali tinggal bersama orang-orang lain.​—Imamat 13:9-17.

Yesus bertemu sepuluh penderita kusta

Kesepuluh penderita kusta itu beriman kepada Yesus. Jadi meski belum sembuh, mereka pergi untuk menemui para imam. Dan iman mereka pun diberkati. Dalam perjalanan, mereka bisa melihat dan merasakan bahwa mereka berangsur-angsur sembuh!

Sembilan dari penderita kusta yang sudah sembuh itu melanjutkan perjalanan mereka. Tapi satu pria lagi, yang adalah orang Samaria, kembali untuk mencari Yesus. Dia ”berseru memuliakan Allah”, karena dia sadar bahwa Allah-lah yang menyembuhkan dia. (Lukas 17:15) Ketika dia bertemu dengan Yesus, dia sujud dan berterima kasih kepadanya.

Yesus bertanya kepada orang-orang yang ada di situ, ”Yang disembuhkan ada sepuluh orang, kan? Tapi mana yang sembilan lagi? Kenapa mereka tidak kembali untuk memuliakan Allah, dan hanya orang dari bangsa lain ini yang melakukannya?” Yesus lalu memberi tahu orang Samaria itu, ”Bangun dan pergilah. Imanmu sudah membuat kamu sembuh.”​—Lukas 17:17-19.

Dengan menyembuhkan sepuluh penderita kusta itu, Yesus menunjukkan bahwa dia menerima kuasa dari Allah Yehuwa. Penderita kusta yang berterima kasih kepada Yesus itu tidak hanya disembuhkan, tapi kemungkinan besar juga mendapatkan kehidupan abadi. Pada zaman kita, Allah tidak lagi memakai Yesus untuk menyembuhkan orang secara mukjizat. Tapi, jika kita beriman kepada Yesus, kita akan mendapat kehidupan abadi. Seperti orang Samaria itu, apakah kita menunjukkan bahwa kita bersyukur?

  • Supaya tidak dibunuh, ke mana Yesus pergi?

  • Mengapa sepuluh penderita kusta itu berdiri di kejauhan, dan mengapa Yesus menyuruh mereka menemui para imam?

  • Bagaimana kita bisa meniru orang Samaria itu?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan