PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-20 hlm. 3-6
  • Menyingkapkan Misteri Para Penunggang Kuda

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menyingkapkan Misteri Para Penunggang Kuda
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-20)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Menyelidiki Penafsiran-Penafsiran
  • Petunjuk-Petunjuk Alkitab Membantu Menyingkapkannya
  • Derap Langkah itu Mulai
  • Kuda-Kuda Lain dan para Penunggangnya
  • Apakah Ada Kuda yang Kelima?
  • Bagaimana Penglihatan ini Mempengaruhi Saudara?
  • Para Penunggang Kuda dari Wahyu—Bagaimana Derap Langkah Mereka Mempengaruhi Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-21)
  • Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2017
  • Para Penunggang Kuda yang Misterius dari Wahyu
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-20)
  • Empat Penunggang Kuda Berpacu!
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-20)
w86_s-20 hlm. 3-6

Menyingkapkan Misteri Para Penunggang Kuda

SIAPA yang dapat menyingkapkan misteri para penunggang kuda dalam kitab Wahyu? Dalam Alkitab, di Daniel 2:47, Allah Yehuwa disebut sebagai ”Yang menyingkapkan rahasia-rahasia.” Karena Ia yang mengilhami Alkitab, termasuk penglihatan tentang penunggang-penunggang kuda itu, Ia dapat memberikan jawaban yang kita butuhkan. Maka, dengan menyelidiki FirmanNya yang telah disingkapkan untuk mendapat keterangan, kita dapat menyingkapkan arti kuda-kuda yang beraneka warna itu beserta para penunggangnya.—Amos 3:7; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21.

Ketiga ayat pengantar dari kitab Wahyu, atau Apocalypse, memberi petunjuk untuk membantu mengungkapkan misteri ini. Kelihatan dari ayat-ayat itu bahwa serentetan penglihatan ini berhubungan dengan peristiwa-peristiwa di masa depan, yaitu masa depan yang ditinjau dari tahun 96 M. ketika rasul Yohanes melihat segala perkara tersebut dan menulisnya. Ini selaras dengan pernyataannya di Wahyu 1:10 bahwa hal-hal yang dilihat dalam penglihatan-penglihatan ini baru akan terjadi setelah ”hari Tuhan” mulai.—Bandingkan 1 Korintus 1:8; 5:5.

Sambil mengingat hal ini, kita akan memeriksa kuda-kuda itu dengan para penunggangnya. Mula-mula, penting untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang kuda putih dan penunggangnya. Maka arti dari para penunggang kuda lainnya akan cocok.

Menyelidiki Penafsiran-Penafsiran

Dalam artikel sebelumnya, dikatakan bahwa salah satu penafsiran tentang kuda putih dengan penunggangnya adalah bahwa keduanya melambangkan ’kemenangan injil, atau imperialisme’. Tetapi dunia masih belum ditobatkan kepada injil (kabar baik) tentang Kristus dan maksud-tujuan Allah mengenai dia. Dan, memang, imperialisme tidak melaju dalam kemenangan. Sebaliknya, imperialisme terpecah-belah dan berantakan di abad ini.

Bagaimana dengan penafsiran bahwa kuda putih melambangkan kemenangan injil dan kemurnian iman di abad pertama? Di sini diabaikan fakta bahwa penglihatan itu menyangkut perkara-perkara yang akan terjadi di masa depan. Dan karena Yohanes menulis penglihatan ini ketika ia dipenjarakan dalam pengasingan di pulau Patmos pada tahun 96 Tarikh Masehi, yang dilambangkannya tidak mungkin berhubungan dengan abad pertama.

Menurut penjelasan lain, kuda putih memperkenalkan tujuan, bukan pribadi Kristus dan bahwa Kerajaannya ’ada di tengah-tengah’ kita, yaitu, dalam hati kita. Tetapi tujuan Yesus Kristus dan Kekristenan tidak mulai pada suatu waktu di masa depan dari penulisan Wahyu. Sebaliknya, tujuan ini terbukti sudah sangat nyata di kalangan orang Kristen abad pertama sebelum Yohanes menulis.

Juga, ketika Yesus mengatakan bahwa ”Kerajaan Allah ada di antara kamu”, ia sedang berbicara kepada orang-orang Farisi yang munafik secara agama sebagai jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Yesus tidak berbicara kepada para pengikutnya yang setia dan mengatakan kepada mereka bahwa Kerajaan itu sesuatu yang ada ’di antara mereka’ dalam arti berada dalam hati mereka. Tetapi, ia mengatakan kepada orang-orang Farisi yang tidak percaya bahwa ia, Yesus, sebagai wakil dari Kerajaan Allah yang akan datang, hadir di tengah-tengah mereka pada waktu peristiwa itu.—Lukas 17:21; lihat juga The Jerusalem Bible dan The New English Bible.

Bagaimana dengan pandangan bahwa penunggang kuda putih itu adalah Antikristus? Alkitab sama sekali tidak mengatakan bahwa Antikristus akan mengadakan serangan sedemikian rupa sehingga tentang dia dapat dikatakan bahwa ”ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”, seperti dikatakan tentang penunggang kuda putih itu. (Wahyu 6:2) Jelaslah bahwa siapapun yang menunggang kuda putih itu akan terus berpacu merebut kemenangan yang sempurna. Kemenangannya tidak akan tergagalkan. Semua musuhnya akan dibinasakan.

Petunjuk-Petunjuk Alkitab Membantu Menyingkapkannya

Petunjuk yang tidak mungkin diragukan tentang penunggang kuda putih diberikan oleh ”Yang menyingkapkan rahasia” belakangan dalam rentetan penglihatan yang sama. Di Wahyu 19:11-16, seekor kuda putih terlihat lagi, kali ini dengan tanda pengenal yang jelas dari penunggangnya.

Berdasarkan fakta bahwa kuda putih terlihat dua kali dalam penglihatan-penglihatan yang bersifat nubuat ini, menjadi jelas bahwa ia adalah kuda yang sama dan bahwa yang digambarkan adalah berbagai kewajiban atau kegiatan dari penunggangnya. Dalam adegan yang disebut belakangan, penunggangnya diberi nama. Ia disebut ”Yang Setia dan Yang Benar”, ”Firman Allah”, dan ”Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”

Dengan sebutan-sebutan ini, tidak ada lagi keraguan tentang identitas penunggang kuda putih itu. Ia tidak lain dari pada Tuhan Yesus Kristus sendiri! (Bandingkan Wahyu 17:14.) Namun pada saat mana dalam kehidupannya? Pasti beberapa waktu setelah akhir abad pertama, ketika penglihatan wahyu diberikan. Perhatikan pula bahwa kini sebuah mahkota kerajaan diberikan kepadanya. Jadi pada suatu waktu di masa depan Yesus Kristus akan memulai peranan istimewa sebagai Raja, atau Penguasa. Dan dalam kedudukan itu, ia juga digambarkan sebagai seorang pejuang yang dipersenjatai dengan sebuah panah, untuk berpacu ”sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”.

Bahwa ini pasti di masa depan, juga diperlihatkan oleh fakta berikut: Pada waktu penglihatan dalam Wahyu diberikan, lebih dari 60 tahun telah berlalu sejak Yesus mengakhiri kehidupannya di bumi, dibangkitkan dari antara orang-orang mati, dan naik ke surga. Ketika ia kembali ke surga, Yesus diberitahu supaya menunggu di sebelah kanan Allah sampai waktu di masa depan ketika musuh-musuhnya dijadikan ”tumpuan kakiNya”.—Ibrani 10:12, 13.

Derap Langkah itu Mulai

Jadi berpacu di atas kuda putih itu menunjuk kepada suatu waktu ketika Yesus Kristus akan ditakhtakan sebagai Raja dari Kerajaan Allah di surga. Pada waktu itu Allah akan mengutus dia dengan perintah, ”Memerintahlah di antara musuhmu!” (Mazmur 110:2) Tetapi kapan hal ini terjadi?

Penobatan Yesus Kristus sebagai Raja surgawi dilukiskan di Mazmur 45:4-8. Kemudian dalam Ibrani 1:8, 9 rasul Paulus mengutip mazmur ini dan menerapkan ayat 6 dan 7 kepada Putra Allah, Yesus Kristus. Keterangan terperinci dan bukti-bukti Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa menunjukkan bahwa penobatan Yesus Kristus di surga terjadi pada akhir dari Zaman Orang Kafir, ”waktu yang sudah ditentukan” bagi bangsa-bangsa, pada tahun 1914.—Lukas 21:24, BIS.a

Maka, penafsiran apapun yang menyatakan bahwa derap langkah penunggang kuda itu dimulai lebih awal dari pada tahun 1914 tidak mungkin benar. Juga, karena penunggang kuda putih itu berada di depan, kuda-kuda lain beserta para penunggangnya yang menyusul, memaksudkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi bersamaan, atau beberapa waktu setelah mereka mulai berpacu. Maka derap langkah dari keempat penunggang kuda ini, harus terjadi sejak dan setelah mulainya ”akhir zaman” pada tahun 1914. Sejak itulah ”hari-hari terakhir” mulai nyata terlihat—Daniel 12:4; 2 Timotius 3:1-5, 13.

Kuda-Kuda Lain dan para Penunggangnya

Kuda kedua berwarna ”merah menyala” atau ”merah padam”. (Wahyu 6:3, 4, Bode) Penunggangnya ”dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh”. Ia diberi ”sebilah pedang yang besar”. Hal ini menjadi kenyataan ketika pada tahun 1914 mulai terjadi perang yang terburuk dalam seluruh sejarah umat manusia, perang pertama yang meliputi seluruh bola bumi. Pada waktu itu perang ini disebut Perang Besar. Baru 21 tahun sesudah itu Perang Dunia II mulai dan lebih menghancurkan dari pada Perang Dunia I. Sejak itu terus terjadi peperangan. Keseluruhannya, sejak 1914, peperangan telah menelan korban kira-kira seratus juta jiwa.

Kuda ketiga berwarna hitam, dan penunggangnya memegang sebuah timbangan di tangannya. (Wahyu 6:5, 6) Suatu suara menyerukan bahwa upah satu hari penuh hanya dapat membeli 1,1 liter gandum atau 3,3 liter jelai yang lebih murah. Ini cocok menggambarkan kekurangan makanan yang jauh lebih hebat dari pada yang pernah terjadi sebelumnya. Memang terbukti demikian sejak 1914. Tepat sejak pecahnya Perang Dunia I, harga makanan membubung tinggi. Berjuta-juta orang mati karena kelaparan. Sejak itu, kekurangan makanan terus berlangsung tanpa hentinya. Diperkirakan bahwa kini kira-kira 450 juta orang menderita lapar sehingga hampir mati kelaparan, dan sampai sejumlah satu milyar orang tidak mendapat cukup makanan. Dari waktu ke waktu gambaran yang suram ini dipertegas oleh bala kelaparan besar dan banyak sekali korban jiwa seperti yang dilaporkan dari Etiopia tahun-tahun belakangan ini.

Mengenai kuda keempat, kita perhatikan bahwa kuda ini ”pucat” (BIS) seperti sedang sakit. Nama penunggangnya ialah ”Maut”. (Wahyu 6:7, 8) Dengan tepat ini melambangkan jumlah kematian yang besar sejak 1914 disebabkan oleh hal-hal yang biasa seperti kekurangan makanan dan bala kelaparan, peperangan dan kekerasan, wabah dan penyakit-penyakit lain. Flu Spanyol yang timbul di seluruh dunia pada akhir Perang Dunia I menelan lebih dari 20 juta korban jiwa. Kini penyakit jantung, kanker, dan banyak penyakit lain menimbulkan kematian berjuta-juta orang sebelum waktunya.

Peristiwa-peristiwa yang dilambangkan oleh kuda-kuda dengan para penunggangnya juga dicatat dalam sebuah nubuat Yesus yang sejajar tentang jaman kita. Ia mengatakan bahwa pada ”kesudahan sistem ini”, (NW) di mana kita sekarang hidup, akan ada perang seluas dunia karena ”bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan”. Ia menubuatkan ”makin bertambahnya kedurhakaan” dan ”di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan”.—Matius 24:3-12; Lukas 21:10, 11.

Apakah Ada Kuda yang Kelima?

Wahyu 6:8 berbunyi, ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning [pucat, BIS] dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut [Hades, NW] mengikutinya.” Berdasarkan ini, ada yang berpendapat bahwa karena keempat tokoh pertama yang disebutkan masing-masing menunggang seekor kuda, tidakkah yang kelima juga menunggangi seekor kuda?

Alkitab tidak mengatakan demikian. Dalam naskah Yunani kata untuk ”kuda” tidak muncul dalam Wahyu 6:8 sehubungan dengan Hades. Maka, kebanyakan terjemahan Alkitab tidak memasukkan kata ”kuda” ketika menyebutkan tokoh kelima ini. Jadi cukup untuk diperhatikan bahwa Hades, kuburan umum umat manusia, mengikuti ketiga kuda serta para penunggangnya yang sebelumnya, sambil mengumpulkan semua korban mereka.

Bagaimana Penglihatan ini Mempengaruhi Saudara?

Pada waktu penglihatan tentang keempat penunggang kuda dalam kitab Wahyu ini mengalami penggenapannya yang dramatis. Namun ini juga suatu masa yang sangat serius, yang menuntut pemeriksaan diri. Mengapa demikian? Karena setiap orang di bumi dipengaruhi oleh derap langkah yang bersifat lambang ini. Ya, saudara dan orang-orang yang saudara kasihi semuanya terlibat. Bagaimana?

Pertanyaan ini mengetengahkan salah satu segi yang serius dari persoalannya yang akan dijawab dalam artikel berikut.

[Catatan Kaki]

a Lihat Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi, halaman 134-41, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Gambar di hlm. 4]

1914—”Raja segala raja” menunggang kuda putihnya

[Gambar di hlm. 6]

Sejak 1914, Hades telah menuai hasil yang mengerikan seraya menyusul para penunggang kuda Peperangan, Kelaparan, dan Penyakit Sampar

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan