PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 9 hlm. 44-49
  • Menyusun Rangka

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menyusun Rangka
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Membuat Rangka
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Menandaskan Tema dan Pokok-Pokok Utama
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Penggunaan Rangka
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Pokok-Pokok Utama Ditonjolkan
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 9 hlm. 44-49

Pelajaran 9

Menyusun Rangka

1-4. Bagaimana tema dan pokok-pokok utama dari sebuah khotbah ditentukan?

1 Penulis Injil Lukas berkata kepada temannya Teofilus, ”Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya [”menuliskannya”, NW] dengan teratur bagimu.” (Luk. 1:3) Jadi, setelah Lukas mengadakan riset, dan mengumpulkan sejumlah fakta yang berhubungan dengan pokok pembicaraannya, ia menyusun keterangan-keterangan itu dalam urutan yang mudah dimengerti. Ada manfaatnya bagi kita untuk mengikuti cara ini sewaktu mempersiapkan khotbah. Ini berarti menyusun sebuah rangka.

2 Memilih buah-buah pikiran utama. Karena maksud kita berbicara, khususnya berdiskusi dari Firman Allah, adalah untuk menyampaikan gagasan-gagasan kepada orang lain, maka buah pikiran yang hendak kita sampaikan dalam khotbah terlebih dulu harus jelas sekali dalam pikiran kita sendiri. Sesudah saudara mengumpulkan bahan, saudara dapat menentukan dengan tepat apa yang hendak saudara kesankan kepada hadirin setelah saudara selesai berkhotbah. Coba nyatakan hal ini dalam satu kalimat. Jika ini merupakan inti khotbah, jika ini mencakup pikiran utama yang saudara ingin agar diingat oleh hadirin, hal ini hendaknya menjadi tema dari khotbah saudara. Saudara akan mendapati ada gunanya untuk menulis tema itu supaya saudara dapat memeriksanya lagi selama persiapan.

3 Kemudian, dari bahan yang sudah saudara kumpulkan, pilihlah gagasan-gagasan utama yang diperlukan untuk menguraikan satu tema dasar. Ini hendaknya menjadi pokok-pokok utama dari khotbah. Jika bahan sudah disusun pada kartu-kartu, saudara dapat menaruh itu menurut urutannya di atas meja. Sekarang pilihlah gagasan-gagasan lain yang perlu untuk mendukung pokok-pokok utama, letakkan masing-masing pada tempatnya di sebelah pokok utama yang didukungnya. Dalam memilih dan menempatkan berbagai pokok utama dan pokok tambahan yang telah dikumpulkan dalam rangka, mungkin ternyata beberapa dari antaranya tidak menambah apa-apa kepada uraian dari tema saudara. Jika demikian, jangan ragu-ragu untuk menghilangkannya. Lebih baik saudara melakukan hal ini daripada menjejali khotbah dengan bahan yang tidak berurutan atau berhubungan. Juga pastikan agar gagasan-gagasan itu diatur dalam urutan yang paling logis atau praktis. Dengan mengikuti metode yang disarankan di sini, penghambat kelancaran akan mudah terlihat dalam rangka dan dapat dikoreksi. Jadi saudara dapat berusaha agar tiap judul utama dari rangka secara logis mengikuti judul utama yang mendahuluinya dan menyumbangkan kepada perkembangan tema. Dan karena tiap pokok di bawah judul-judul utama memberi dukungan, maka khotbah itu pasti merupakan rangkaian pikiran yang logis.

4 Pokok-pokok untuk pengajaran yang baru saudara susun harus menjadi badan atau isi khotbah. Sekarang saudara memerlukan kata pengantar dan kata penutup. Tentukan cara bagaimana saudara ingin memulai pembahasan dan, berdasarkan persembahan yang sudah saudara siapkan, pilihlah kata penutup yang akan menggerakkan hadirin sesuai dengan tujuan dari khotbah. Sekarang saudara sudah siap untuk menulis bahan ini dalam bentuk akhir yang masuk akal di atas kertas. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.

5, 6. Apa yang dimaksud dengan rangka menurut topik? rangka menurut kalimat?

5 Beberapa macam rangka. Dua bentuk rangka yang paling umum adalah rangka menurut topik dan rangka menurut kalimat. Sering kali kombinasi dari kedua rangka ini digunakan. Untuk menyusun rangka menurut topik, tulis saja temanya di bagian atas dari kertas. Lalu dengan singkat tulis pokok-pokok utama di bawah tema, tiap pokok utama mulai di pinggir kiri. Pokok-pokok tambahan untuk tiap pokok utama dapat ditulis sedikit masuk dari pinggir kiri, di bawah pokok utama yang didukungnya. Jika pokok-pokok tambahan ini mempunyai pokok lain untuk mendukungnya, hal ini dapat ditulis sedikit lebih masuk lagi. Sekarang saudara dapat melihat dengan sepintas pada kertas saudara, pokok-pokok mana yang paling menonjol yang memuat gagasan-gagasan utama yang saudara ingin agar dimengerti oleh hadirin. Hal ini sangat memudahkan dalam menyampaikan khotbah karena saudara dapat menandaskan pokok-pokok tersebut, mengulangi kata-kata kunci dalam tiap gagasan utama seraya saudara berkhotbah sehingga pokok-pokok itu ditandaskan, dan akan berkesan lebih lama. Lakukanlah ini dengan tiap pokok utama seraya saudara membahasnya. Yang ditekankan dalam bentuk rangka ini ialah untuk membuat penjelasan setiap pokok yang disampaikan menjadi ringkas.

6 Bentuk lain yang umum adalah rangka menurut kalimat. Dalam bentuk rangka ini, semua gagasan saudara yang berbeda biasanya ditulis dalam kalimat-kalimat lengkap tetapi diringkaskan sehingga tiap kalimat merupakan gagasan utama dari satu paragraf untuk khotbah. Tentu saja beberapa kalimat dapat ditulis sedikit masuk dari pinggir kiri di bawah kalimat lain supaya pokok-pokok utama dari khotbah menonjol. Pada waktu menyampaikan khotbah kadang-kadang kalimat itu dibaca oleh pembicara, lalu diuraikan dengan kata-kata sendiri pada waktu itu juga. Kedua bentuk rangka ini masing-masing ada gunanya. Rangka menurut kalimat, dengan pengutaraan yang lebih penuh dari gagasan-gagasan, biasanya lebih baik untuk khotbah yang disusun berminggu-minggu sebelumnya atau yang disampaikan berulang kali tetapi dengan selang waktu beberapa bulan, seperti halnya khotbah umum.

7, 8. Untuk penyampaian yang sebenarnya dari khotbah saudara, apa yang dapat saudara lakukan dengan rangka khotbah?

7 Saudara dapat menggunakan salah satu dari kedua rangka ini, menurut kalimat atau menurut topik, untuk rangka permulaan saudara, dan ini dapat dibuat selengkap yang saudara kehendaki. Dengan cara ini saudara yakin telah memasukkan semua pokok yang baik untuk diterima oleh hadirin. Namun, untuk menyampaikan khotbah ada yang lebih suka memakai rangka yang lebih ringkas. Pada waktu saudara mempersiapkan khotbah, saudara dapat meletakkan kedua bentuk rangka di hadapan saudara. Berlatihlah dengan rangka yang diringkaskan sampai pokok-pokok yang tercantum di situ mengingatkan saudara kepada semua hal lain yang lebih terinci yang terdapat pada rangka permulaan. Apabila saudara dapat mengingat pokok-pokok ini dengan melihat pada rangka yang diringkaskan, maka saudara sudah siap untuk menyampaikan khotbah tersebut.

8 Secara singkat inilah pokok-pokok penting berkenaan menyusun rangka. Sekarang ada gunanya bagi kita untuk membahas secara lebih terinci ketiga bagian utama dari sebuah khotbah.

9-12. (a) Apakah tujuan utama kata pengantar dari sebuah khotbah? (b) Sebutkan satu macam kata pengantar.

9 Kata pengantar. Maksud dari kata pengantar adalah untuk membangkitkan minat dari pendengar. Kalimat-kalimat pembukaan harus menimbulkan minat kepada pokok pembicaraan saudara dan membantu mereka untuk mengerti mengapa hal ini penting bagi mereka. Kalimat pertama khususnya harus dipikirkan masak-masak. Penting agar kalimat pertama menghasilkan kontak yang menyenangkan dengan pendengar dan tidak bersifat dogmatis atau bermusuhan.

10 Ada berbagai macam kata pengantar. Sebuah perumpamaan dapat digunakan, atau beberapa kutipan yang umum bagi pendengar. Saudara dapat mengajukan suatu masalah yang perlu dipecahkan. Latar belakang sejarah dari pokok pembicaraan dapat juga menjadi kata pengantar. Serangkaian pertanyaan dapat saudara ajukan. Atau, secara singkat ceritakan pokok-pokok utama yang akan saudara bahas.

11 Penting agar kata pengantar betul-betul cocok dengan khotbah. Maka sebuah perumpamaan yang bagus bisa sangat berhasil, terutama jika pembicara menyinggung hal itu sepanjang khotbahnya. Ini bukan saja akan membantu membuat khotbah tersebut lebih menarik dan lebih mudah diikuti dan diingat, melainkan juga membantu perpautan, asal saja perumpamaan itu dipilih dengan baik.

12 Cara menyampaikan kata pengantar banyak menentukan besarnya minat yang akan diperlihatkan oleh pendengar. Pembicara harus membuka khotbahnya dengan nada yang tegas dan penuh keyakinan, tidak tersendat-sendat atau ragu-ragu. Karena alasan inilah maka ada pembicara yang merasa dibantu dengan menulis seluruh kalimat yang pertama atau kedua dari khotbah mereka, untuk memastikan permulaan yang lancar.

13-16. (a) Jelaskan bagaimana isi khotbah dapat dikembangkan. (b) Bagaimana waktu yang diberikan untuk sebuah khotbah mempengaruhi persiapan isi khotbah?

13 Isi khotbah. Banyak cara untuk memperkembangkan isi khotbah. Saudara mungkin ingin mempersembahkan pokok-pokok yang kurang penting lebih dulu, setelah itu baru menyusun puncaknya, dengan pokok-pokok yang terpenting dinyatakan pada bagian terakhir. Bahan boleh juga dikemukakan secara kronologis [menurut urutan waktu], seperti yang tercatat dalam khotbah di Kisah 7:2-53. Cara lain yang baik adalah membagi khotbah ke dalam beberapa bagian utama berdasarkan tahap perkembangan utama dari tema. Misalnya, jika temanya adalah ”Tebusan dari Kematian”, saudara bisa memperkembangkannya di bawah judul-judul utama seperti, ”Bagaimana Timbulnya Kematian”, ”Umat Manusia Tidak Sanggup Menyediakan Tebusan”, ”Hanya Siapa yang Dapat Menyediakan Itu, dan Mengapa”, dan ”Berkat-Berkat yang Disediakan oleh Tebusan”.

14 Ada kalanya saudara mendapati bahwa khotbah dapat dibagi ke dalam bagian-bagian yang wajar, seperti halnya Paulus yang mula-mula memberi petunjuk kepada seluruh sidang, kemudian kepada kaum istri, lalu kaum suami dan terakhir kepada anak-anak. (Lihat Efesus, pasal 5 dan 6.) Atau mungkin saudara mendapati bahwa bahannya dapat diperkembangkan menurut sebab dan akibat, atau dengan mengemukakan suatu masalah kemudian mengetengahkan pemecahannya. Kadang-kadang dua atau lebih dari metode-metode ini dapat digabung dengan efektif.

15 Menuturkan peristiwa-peristiwa secara langsung, tanpa perlu menyebut urutan waktunya, adalah metode yang banyak digunakan dalam memperkembangkan khotbah. Bahan yang bersifat menggambarkan sering membuat khotbah jadi menarik. Khotbah-khotbah lain lagi dapat disusun secara menarik berdasarkan argumen yang pro dan kontra berkenaan suatu masalah yang hangat pada waktu itu.

16 Mengingat waktu yang diberikan, jangan menjejali rangka saudara dengan terlalu banyak bahan. Bahan yang bagus akan hilang nilainya jika tidak ada cukup waktu untuk menguraikannya. Selain itu, seorang tidak perlu menceritakan sekaligus semua yang ia ketahui mengenai satu pokok. Mungkin segi-segi lain dari tema pokok pembicaraan yang sama dapat diperkembangkan di lain waktu. Tentukan batas waktu untuk tiap pokok utama dalam khotbah, lalu secara realistis sesuaikan jumlah bahan dengan waktu tersebut. Yang penting bukan banyaknya bahan tetapi mutunya.

17-20. Mengapa kata penutup penting, dan dalam cara-cara apa hal itu bisa dikembangkan?

17 Kata penutup. Bagian penutup dari khotbah layak diberi perhatian pada waktu membuat persiapan. Ini dimaksudkan untuk mengumpulkan semua pokok dari argumen dalam isi khotbah dan menyorotinya sedemikian rupa sehingga meyakinkan pendengar dan menggerakkan mereka untuk bertindak sesuai dengan keyakinan tersebut. Selain itu kata penutup harus pendek dan langsung kena pada sasaran.

18 Ada beberapa bentuk yang dapat saudara pilih sesuai dengan tema yang telah saudara perkembangkan. Saudara dapat meringkaskan pokok-pokok utama dari khotbah dalam urutan yang logis, hingga tanpa keraguan mencapai kesimpulan yang menyusul. Atau, saudara bisa menggunakan kata penutup dengan penerapan, yang memperlihatkan kepada pendengar bagaimana keterangan itu berlaku atas dirinya, dan apa yang dapat ia lakukan sebagai hasil dari keterangan yang didengarnya. Dalam beberapa khotbah, khususnya khotbah yang diucapkan dalam pelayanan dari rumah ke rumah, sebaiknya gunakan kata penutup yang menggerakkan. Ini bisa menganjurkan penghuni rumah, misalnya, untuk mengambil bacaan atau untuk menerima pelajaran Alkitab di rumahnya.

19 Kata penutup bisa juga merupakan suatu puncak, dengan menandaskan pokok utama yang hendak dikesankan pada pendengar. Agar dapat menutup khotbah dengan berhasil, juga ada baiknya untuk menghubungkan kata penutup dengan sesuatu yang disebut di dalam kata pengantar. Pembicara bisa menyinggung lagi perumpamaan atau kutipan pembukaan. Pentingnya mencapai dan mengikuti keputusan tertentu sering ditonjolkan dalam kata penutup. Contoh yang bagus adalah kata-kata Yosua ketika ia mengakhiri khotbah perpisahan sebelum kematiannya.—Yos. 24:14, 15.

20 Maka nyatalah bahwa sebuah khotbah yang tersusun dengan baik harus mempunyai kata pengantar yang dapat membangkitkan minat. Khotbah itu hendaknya mempunyai perkembangan yang logis dari pokok-pokok penting yang dipilih dengan cermat guna mendukung tema. Khotbah itu harus mempunyai kata penutup yang menggerakkan pendengar untuk bertindak sesuai dengan nasihat Alkitab yang diberikan. Semua bagian ini harus disiapkan sewaktu menyusun rangka. Jika saudara menyusun rangka dengan trampil, saudara bisa menghemat banyak waktu, dan hal itu akan menghasilkan khotbah yang penuh arti serta mengesankan petunjuk-petunjuk penting dalam pikiran pendengar untuk waktu yang lama.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan