PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Latin
    Daftar Istilah
  • Alkitab Tetap Hidup Meski dalam Bahasa yang Mati
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Alkitab—Kenapa Begitu Banyak?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2017
  • Bagaimana Alkitab Tersedia bagi Kita—Bagian Pertama*
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1

LATIN

Bahasa yang termasuk dalam keluarga bahasa Indo-Eropa dan induk dari bahasa-bahasa Romanika, yaitu bahasa Italia, Spanyol, Prancis, Portugis, dan Rumania. Pada paruh kedua abad kedua M terjadi gerakan yang dilakukan kuasa-kuasa keagamaan Romawi untuk menggantikan bahasa Yunani dengan bahasa Latin sebagai bahasa keuskupan Romawi. Salah satu dampaknya adalah dihasilkannya terjemahan Vulgata Latin, karya Yerome yang hidup pada abad keempat dan kelima M, yang menduduki peringkat kedua setelah Septuaginta Yunani sebagai terjemahan Alkitab zaman dahulu yang terkenal.

Latin adalah bahasa Imperium Romawi dan oleh karena itu, pada waktu Yesus Kristus berada di bumi, bahasa tersebut adalah bahasa resmi Palestina, sekalipun tidak populer di kalangan rakyat. Jadi, tidaklah mengherankan apabila sejumlah Latinisme (unsur Latin) ditemukan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Kata ”Latin” sendiri hanya muncul satu kali dalam Alkitab, di Yohanes 19:20, yang mencatat bahwa inskripsi yang ditaruh di sebelah atas kepala Yesus pada tiang siksaan tertulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin.

Bahasa Latin dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen muncul dalam berbagai bentuk. Ada lebih dari 40 nama orang dan tempat dalam bahasa Latin, misalnya Akuila, Lukas, Markus, Paulus, Kaisarea, dan Tiberias. Dalam bagian Alkitab ini terdapat padanan dalam bahasa Yunani untuk kira-kira 30 kata Latin yang berkaitan dengan bidang kemiliteran, yudikatif, moneter, dan domestik, misalnya centurio (Mrk 15:39, perwira), denarius (Mat 20:2, dinar), dan speculator (Mrk 6:27, pengawal). Beberapa istilah atau ungkapan Latin juga muncul, seperti ”ingin memuaskan hati orang banyak” (Mrk 15:15) dan ”memperoleh cukup jaminan”. (Kis 17:9) Sintaksisnya, atau pola frasa dan kalimatnya, kadang-kadang menunjukkan adanya pengaruh Latin. Namun, banyaknya pengaruh ini masih diperdebatkan berbagai pakar.

Unsur Latin kebanyakan ditemukan dalam Injil Markus dan Matius, dan Markus lebih banyak menggunakannya daripada penulis-penulis Alkitab lainnya. Hal ini mendukung pendapat bahwa ia menulis Injilnya di Roma dan khususnya untuk orang non-Yahudi, terutama orang Romawi. Tulisan Paulus hanya berisi sedikit sekali unsur Latin; tidak satu pun muncul dalam Septuaginta Yunani.

Bagi para pencinta Alkitab, adanya Latinisme dalam Alkitab bukan sekadar sesuatu yang menarik secara akademis. Hal tersebut selaras dengan apa yang Alkitab katakan tentang penjajahan Romawi atas Palestina pada masa Yesus Kristus berada di bumi. Selain itu, penggunaan unsur-unsur Latin oleh para penulis Yunani sekuler yang terbaik pada zaman itu membuktikan bahwa Kitab-Kitab Yunani Kristen memang dihasilkan pada masa yang diliputnya. Jadi, fakta ini membuktikan lebih jauh keautentikan Kitab-Kitab Yunani Kristen.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan