PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w92 15/11 hlm. 3
  • Siapa yang Dilahirkan Kembali?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Siapa yang Dilahirkan Kembali?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Emosi dan Pikiran
  • Dilahirkan Kembali​—Jalan menuju Keselamatan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Mengajar Nikodemus
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-34)
  • Yesus Mengajar Nikodemus pada Malam Hari
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Apa Maksudnya Dilahirkan Kembali?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
w92 15/11 hlm. 3

Siapa yang Dilahirkan Kembali?

APAKAH semua orang baik pergi ke surga? Banyak orang mengira demikian, namun Kristus Yesus tidak setuju. Ketika Yesus berbicara kepada Nikodemus, seorang penguasa Yahudi, yang secara diam-diam mendatanginya pada malam hari, ia berkata, ”Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga.”—Yohanes 3:13.

Akan tetapi, Yesus memberi petunjuk kepada Nikodemus bahwa waktunya akan tiba manakala sejumlah orang akan mempunyai kesempatan untuk masuk Kerajaan surga. Berkenaan hal ini Yesus berkata, ”Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.” Namun Nikodemus bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat dilahirkan kembali.—Yohanes 3:1-9.

Mungkin saudara juga bertanya-tanya apa maksud kata-kata Yesus ini. Dapatkah kata-katanya berlaku atas pengalaman orang-orang yang bertobat secara mendadak sebagaimana dinyatakan banyak orang yang merasa telah dipenuhi roh kudus Allah?

Emosi dan Pikiran

Beberapa orang mengatakan bahwa dalam menentukan apakah seseorang telah dilahirkan kembali, yang penting adalah merasakan kekuatan roh. Namun, hati dan pikiran kita dapat menyesatkan, khususnya bila dipengaruhi oleh emosi yang kuat.—Yeremia 17:9.

William Sargant, seorang yang meneliti pengaruh emosi atas pikiran, menyebutkan perlunya ”kita waspada terhadap kepercayaan yang diperoleh dalam keadaan terbangkitnya emosi, pada saat otak kita dapat mengkhianati kita”. Menurut Sargant, satu contoh adalah pengaruh khotbah mengenai kebangkitan kembali dan ancaman hukuman dalam api neraka. Siapa yang tidak mau dilahirkan kembali untuk pergi ke surga jika alternatif satu-satunya ialah menderita siksaan kekal? Sargant mengatakan bahwa di bawah tekanan emosi demikian, ”penalaran dikesampingkan, komputer otak yang normal untuk sementara tidak digunakan, dan berbagai gagasan serta kepercayaan baru diterima mentah-mentah”.—The Mind Possessed.

Jadi, kalau begitu, bagaimana seseorang dapat mengetahui apakah suatu kepercayaan sehubungan dilahirkan kembali telah ”diterima mentah-mentah”? Haluan hikmat yang sejati adalah untuk dibimbing oleh segala sesuatu yang dicatat oleh para penulis Alkitab di bawah ilham roh kudus Allah. Umat kristiani dianjurkan untuk beribadat kepada Allah ’dengan daya penalaran mereka’ dan perlu memastikan bahwa apa yang mereka percayai adalah benar.—Roma 12:1, 2, NW; 1 Tesalonika 5:21.

Dilahirkan kembali membuka peluang yang paling penting yang pernah diulurkan kepada manusia. Hal itu dihubungkan dengan perkembangan yang sungguh luar biasa sehubungan dengan pelaksanaan maksud-tujuan Allah. Sekalipun semua ini benar, timbul pertanyaan-pertanyaan seperti berikut: Siapa yang dilahirkan kembali? Bagaimana ini terjadi? Prospek-prospek apa terbentang di hadapan orang-orang demikian? Dan apakah hanya mereka yang diselamatkan?

[Gambar di hlm. 3]

Nikodemus bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat dilahirkan kembali

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan