-
”Gembala Yang Baik” dan ”Kawanan Kecil”Menara Pengawal—1981 (No. 36) | Menara Pengawal—1981 (No. 36)
-
-
5. Di Yohanes 10:1-5, dengan apakah Yesus mempersamakan sang pelopor yang akan memperkenalkan dia kepada Israel?
5 Orang-orang yang tidak beriman itu bukan hanya menolak kesaksian dari pekerjaan-pekerjaan Yesus yang membuktikan siapa dia. Mereka juga menolak kesaksian orang yang memelopori kedatangan Yesus, pria yang memperkenalkan Yesus kepada orang Israel sebagai Mesias atau Kristus. Yesus menyebut perlunya bagi gembala yang sejati memiliki bukti diri atau bukti kepercayaan sedemikian, sewaktu ia mengatakan, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”—Yoh. 10:1-5.
”KANDANG DOMBA DAN ”PENJAGA” PINTU
6. Mengapakah ”kandang domba” simbolik yang ke dalamnya ”penjaga” pintu memperkenalkan dia bukan penyelenggaraan Perjanjian Taurat?
6 Apa artinya ”kandang domba” dan ”penjaga” pintu, sedangkan Yesus dulunya bekerja sebagai tukang kayu di Nazaret dan tidak pernah menggembalakan domba-domba yang aksara? Pertama-tama, ”kandang domba” tidaklah melambangkan penyelenggaraan Perjanjian Taurat yang Allah Yehuwa tetapkan atas bangsa Israel melalui Musa sebagai perantara. Tentu Yesus tidak perlu diantar ke dalam penyelenggaraan Perjanjian Taurat oleh seorang Yahudi yang seolah-olah bertindak sebagai ”penjaga” pintu. Yesus lahir di dalam penyelenggaraan tersebut. Galatia 4:4, 5 berkata, ”Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat.” Untuk menebus mereka, Yesus mengalami kematian.
7. (a) Pada hari manakah di tahun 33 P.U., Yehuwa menghapuskan penyelenggaraan Perjanjian Taurat dengan Israel, dan mengapa? (b) Sejak hari Pentakosta 33 P.U., mengapa tidak ada lagi penyelenggaraan Perjanjian Taurat supaya dari dalamnya Yesus dapat menuntun orang-orang Yahudi?
7 Untuk mempersembahkan harga tebusan kepada Allah, Yesus dibangkitkan pada hari ketiga dari kematiannya tahun 33 M. Pada hari ke-40 sejak kebangkitannya, Yesus naik ke surga. Sepuluh hari setelah itu tibalah hari raya musim panas orang Yahudi, yaitu Pentakosta, tanggal 6 Sivan 33 M. Pada hari itu Allah menggunakan dia untuk mencurahkan roh suci atas murid-muridnya yang menunggu di Yerusalem. Ini berarti bahwa ia telah menghadap hadirat Allah untuk mempersembahkan nilai pengorbanannya berupa kehidupan manusia sempurna, guna menebus semua manusia yang terjual di bawah dosa, termasuk orang Yahudi. Sesuai dengan ini, pada hari itu Allah Yehuwa menghapuskan Perjanjian Taurat dan menggantikannya dengan perjanjian baru yang telah dijanjikan, yang diadakan bukan dengan orang Yahudi tetapi dengan murid-murid Yesus Kristus, sang Pengantara, yakni mereka yang diperanakkan dengan roh. (Kol. 2:13, 14) Dengan demikian tidak ada lagi Perjanjian Taurat Yahudi supaya dari dalamnya Gembala Yesus dapat menuntun orang-orang Yahudi yang beriman.
8. (a) Jadi, apakah yang digambarkan oleh ”kandang domba” itu? (b) Maka, apakah yang dinanti-nantikan oleh keturunan darah daging dari Abraham?
8 Sesuai dengan hal di atas, pertanyaan berikut makin mendesak untuk memperoleh jawaban. Apa sebenarnya yang dilambangkan oleh ”kandang domba” yang Yesus sebutkan di Yohanes 10:1? Pastilah ini menggambarkan sesuatu yang lebih awal dan lebih luas jangkauannya serta lebih bertahan lama daripada Perjanjian Taurat tahun 1513 S.M. Ini tak lain dari perjanjian Abraham. Sewaktu patriark Abraham menyeberangi Sungai Efrat memasuki Negeri Perjanjian pada tahun 1943 S.M., janji Allah mulai berlaku atas dia dan bakal keturunannya, ”Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kej. 12:3) Bertahun-tahun kemudian, Abraham membuktikan kerelaan mempersembahkan Ishak putranya sebagai korban. Allah menambahkan kepada janjiNya, ”Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firmanKu.” (Kej. 22:17, 18) Sejak itu keturunan Abraham menanti-nantikan ”keturunan” itu. Jadi ”kandang domba” melambangkan penyelenggaraan Perjanjian Abraham. Orang-orang yang diibaratkan seperti domba-domba di dalam kandang ini tentu menggambarkan mereka yang menantikan datangnya ”keturunan” yang dijanjikan.
9. Siapakah yang tidak dibiarkan oleh ”penjaga” pintu masuk ke dalam ”kandang domba”?
9 Apakah orang-orang bersifat domba ini mengetahui sebelumnya atau tidak tentang ”keturunan” itu, mereka akan menyambutnya bila telah diberitahu dan diperkenalkan kepada mereka. Siapapun yang mencoba menguasai ”domba-domba” ini dengan cara palsu untuk mencari keuntungan tak lain dari ”pencuri dan . . . perampok”. ”Penjaga” pintu kandang domba tentu tidak akan mengantar masuk Kristus atau Mesias palsu seperti itu. Yang dapat melewati ”penjaga” pintu dan masuk lewat ”pintu” tak lain dari ”gembala” yang sejati, ”keturunan” Abraham.
-
-
”Gembala Yang Baik” dan ”Kawanan Kecil”Menara Pengawal—1981 (No. 36) | Menara Pengawal—1981 (No. 36)
-
-
20. Bagaimana gembala bawahan Yehuwa bertolak belakang dengan ”Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu yang ”datang menggantikan” dia?
20 Dalam nubuatnya tentang ”masa penutup sistem dunia”, Yesus menubuatkan bahwa ”Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu” akan muncul dengan tipu daya yang besar. Mereka ini telah ”datang sebelum [datang menggantikan, NW]” Kristus yang sejati, dan orang-orang yang disesatkan serta mengikuti penipu-penipu tersebut telah dicuri dengan cara-cara agama dan disembelih serta dibinasakan secara rohani, kalau tidak secara jasmani. (Mat. 24:3, 24, 25; Yoh. 10:8, 10) Sebaliknya, Yesus datang sebagai penyelamat kehidupan, dan untuk memungkinkan umat manusia menikmati kehidupan yang lebih melimpah dari pada yang mereka miliki sekarang. Kehidupan tersebut akan sempurna selama-lamanya dan dilingkungi oleh persediaan-persediaan yang penuh rasa aman yang diadakan oleh Allah Yehuwa, Gembala Agung atas semua makhluk. Maka, Yesus Kristus, Gembala bawahanNya yang suka berkorban-diri, patut kita ikuti, jika kita ingin memperoleh hidup kekal sebagai ”domba-domba” Allah.
-