PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w80_No27 hlm. 3-5
  • Ketekunan Dalam Doa Mendatangkan Pahala

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ketekunan Dalam Doa Mendatangkan Pahala
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1980 (No. 27)
  • Subjudul
  • YEHUWA—’PENDENGAR DOA’
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1980 (No. 27)
w80_No27 hlm. 3-5

Ketekunan Dalam Doa Mendatangkan Pahala

”Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.”—Kis. 1:14

1. Apa artinya bertekun atau bertahan dalam suatu hal?

”BERTEKUN” atau ”bertahan” dalam suatu hal berarti mengejar suatu haluan tertentu secara terus-menerus dan tidak henti-hentinya hingga tujuannya tercapai. Kata kerja ini mencakup gagasan mengatasi kesukaran dan perlawanan sebelum sukses tercapai.

2. Untuk alasan-alasan apa murid-murid Yesus selayaknya ’bertekun dalam doa’?

2 Mengenai kelompok kecil pengikut-pengikut Yesus yang sejati, dengan tepat dikatakan dalam Kisah 1:14 bahwa ”mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.” Mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit dari kematian dan mereka baru saja menyaksikan kenaikanNya ke surga, namun ada banyak hal yang mereka tidak mengerti. Roh suci yang dijanjikan belum dicurahkan ke atas mereka dan mereka belum menerima kuasanya. (Kis. 1:8) Mereka belum mengerti betul mengapa Allah mengijinkan Pemimpin mereka yang kekasih dipantek pada tiang siksaan yang mengerikan. Orang-orang yang bertanggung jawab atas perbuatan ini masih berkuasa dan belum ada tanda bahwa sikap mereka akan berubah. Mereka terus melancarkan perlawanan dengan kejam. Jadi para pengikut Yesus, yang sadar akan kebutuhan mereka, bertekun dalam doa kepada Dia kepada siapa mereka beriman.

3. (a) Bilamanakah doa-doa mereka dijawab, dan bagaimana hal ini mempengaruhi hal-hal yang mereka utamakan? (b) Kesaksian yang luas apa diberikan pada masa-masa permulaan tersebut?

3 Sejak hari Pentakosta, doa-doa mereka yang disertai iman benar-benar dijawab di luar dugaan mereka. Mereka mulai mengerti kata-kata terakhir dari Yesus kepada mereka sebelum ia naik ke surga. Dari pada mengutamakan suatu tanggal tertentu sebagaimana dinyatakan oleh pertanyaan mereka, ”Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” perhatian mereka kini dipusatkan pada tugas untuk menjadi ”saksiKu [Yesus] di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”. (Kis. 1:6-8) Petrus memberikan kesaksian yang sungguh berani dan saksama pada hari Pentakosta tersebut, termasuk pernyataannya ”Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi”!—Kis. 2:32; lihat juga Kis. 2:40; 3:15; 4:33; 5:32.

4. Bagaimana para pengikut Yesus dewasa ini menyadari perlunya bertekun dalam doa?

4 Demikian pula dewasa ini, pengikut-pengikut Yesus yang sejati perlu bertekun dalam doa kepada ’Dia yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita’. (Ef. 3:20) Meskipun mereka telah mendapat banyak penjelasan tentang maksud tujuan Yehuwa dan pelaksanaannya, masih ada banyak hal yang belum mereka ketahui secara terperinci, yaitu baik mengenai waktu maupun cara bagaimana penggenapan sebenarnya dari banyak ayat berkenaan akhir yang lengkap dari susunan perkara Setan. Ini termasuk nubuatan-nubuatan mengenai umat Yehuwa, seperti yang terdapat dalam Yesaya 26:20, ”Mari bangsaku, . . . bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.”

5. (a) Dua hal penting apakah yang dituntut dari Saksi-Saksi Yehuwa? (b) Berita kerajaan Allah telah menghasilkan apa di dunia, dan bagaimana hal ini dinubuatkan?

5 Yang lebih penting sekarang, hamba-hamba Yehuwa menyadari bahwa sementara ini ada suatu pekerjaan besar yang harus dilaksanakan dan bahwa mereka harus mempertahankan suatu pendirian, sebagaimana nyata dari nama yang diberikan Allah kepada mereka, Saksi-Saksi Yehuwa. (Yes. 43:10-12) Pekerjaan ini dan pendirian mereka menuntut ketekunan atau keteguhan hati. Berita kerajaan Allah menyangkut kebinasaan bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan dunia. (Yer. 25:15-30) Kerajaan Allah ”akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya”. Berita itu tidak populer di kalangan para penguasa dewasa ini yang memperlihatkan semangat nasionalisme. Perlawanan mereka yang terpadu semakin jelas. Mereka ”bermufakat bersama-sama melawan TUHAN (Yehuwa, NW) dan yang diurapiNya [Raja yang terlantik, Yesus Kristus]”.—Mzm. 2:2-6; Dan. 2:44.

6. (a) Sifat-sifat apakah diperlukan dewasa ini? (b) Bagaimana setiap keadaan harus dipandang, dan bagaimana kebutuhan kita dilengkapi berkenaan hal ini?

6 Hamba-hamba Allah dewasa ini, perlu tabah sekali supaya dapat mengatakan seperti para rasul dari abad pertama, ”Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” (Kis. 5:29) Ketabahan dan keberanian seperti itu tidak bergantung kepada kesanggupan dan pembawaan kita sendiri, mengingat sedikit sekali di antara kita mempunyai alasan apapun untuk memegahkan diri. Untuk dapat mempraktekkan sifat-sifat ini diperlukan pengertian dan pengetahuan yang jelas mengenai maksud tujuan Allah, dan patokan-patokan serta prinsip-prinsip yang adil-benar yang dinyatakan dalam Firman Allah. Di antara manusia, belum pernah orang-orang sedemikian bebas dan secara besar-besaran mempraktekkan sifat-sifat mementingkan diri, kekerasan, korupsi dan segala macam kenajisan seperti sekarang. (2 Tim. 3:1-5) Ada banyak dan beraneka ragam tekanan yang harus dihadapi di ”hari-hari terakhir” ini. Ini berarti kita harus belajar cara bagaimana memandang setiap keadaan dan persoalan dari sudut pandangan Allah. Hanya dengan berpaling kepadaNya kita dapat memperoleh penjelasan yang benar melalui FirmanNya dan dengan bantuan roh dan organisasiNya. (Mzm. 36:10) Itulah sebabnya demikian perlu untuk bertekun dalam doa dan membina iman yang teguh dan sejati, suatu iman yang berkemenangan. Karena Yehuwa mengetahui kebutuhan-kebutuhan kita, dalam FirmanNya Ia dengan murah hati memberikan banyak anjuran, nasehat dan peringatan tepat pada waktunya mengenai perkara-perkara yang penting ini. Pertama, kita ingin mengetahui siapa saja yang boleh berdoa dan dalam keadaan bagaimana atau apa syarat-syaratnya, jika memang ada.

YEHUWA—’PENDENGAR DOA’

7. (a) Siapakah ’Pendengar doa’, dan mengapa Daud seringkali membutuhkan hal ini? (b) Pedoman yang bagus apa yang disediakan bagi orang-orang yang merasa dirinya tidak layak? (Mzm. 103:8-14)

7 Yehuwa mengilhami hambaNya, Daud, untuk menulis, ”Engkau yang mendengarkan doa. KepadaMulah datang semua yang hidup.” (Mzm. 65:3) Daud sendiri seringkali mengalami perlunya bertekun dalam doa, seperti dinyatakan dalam banyak mazmur yang ditulisnya. Kadang-kadang kebutuhan tersebut mendesak disebabkan penindasan yang kejam dari musuh-musuhnya, seperti ditunjukkan dalam Mazmur 70:2-6. Pada saat-saat yang lain, kebutuhan itu timbul karena kelemahan-kelemahan dan kesalahannya sendiri, beberapa di antaranya kesalahan-kesalahan yang berat. Bila karena hal itu saudara sendiri pada suatu saat merasa tidak layak mendekati Allah dalam doa, merasa bahwa Ia tidak mau mendengarkan saudara, kami anjurkan agar saudara berulang-ulang membaca Mazmur 51:3-14. Kata-kata yang dimuat dalam ayat 11 sampai 13, baik sekali sebagai dasar dari doa saudara sendiri.

”Sembunyikanlah wajahMu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku!”

8. Sehubungan dengan mendekati Yehuwa, kepada siapakah pilihan itu bergantung, dan dengan syarat-syarat apa?

8 Apakah pernyataan bahwa ”semua yang hidup” datang kepada ’Pendengar doa’ berarti bahwa semua orang dapat dengan bebas melakukan hal ini pada setiap saat yang ia inginkan? Tidak. Sebenarnya hal ini terjadi sebaliknya. Seperti yang dinyatakan belakangan dalam mazmur yang sama, ”Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau [yaitu Yehuwa] suruh mendekat untuk diam di pelataranMu!” (Mzm. 65:5) Meskipun undangan itu berlaku untuk semua orang, pendekatan harus dilakukan dengan segala kesungguhan hati. Walaupun iman saudara pada permulaan boleh jadi tidak teguh, seharusnyalah iman tersebut sejati. ”Yehuwa dekat . . . kepada semua orang yang berseru kepadanya dalam kebenaran.”—Mzm. 145:18, NW.

9. Mengapa doa-doa kita kepada Yehuwa harus selalu dalam nama Yesus?

9 Selain itu, doa kita kepada Yehuwa harus selalu dalam nama Yesus Kristus, satu-satunya saluran yang ditunjuk oleh Allah. (Yoh. 14:13, 14) Dengan penuh syukur kita mengakui pekerjaan penebusan Kristus demi kepentingan semua orang, dan bahwa ia kini melayani sebagai imam besar Allah, melalui siapa kita dapat ”dengan penuh keberanian [kebebasan berbicara, NW] menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya”.—1 Tim. 2:4-6; Ibr. 2:9; 4:14-16.

10. Dalam hal ini, bagaimana Mazmur 15 menyediakan bimbingan selanjutnya yang berguna?

10 Untuk keterangan selanjutnya mengenai macam orang yang Allah pilih, kami anjurkan saudara membaca di Mazmur 15, jawaban yang terilham atas pertanyaan, ”TUHAN [Yehuwa, NW], siapa yang boleh menumpang dalam kemahMu? Siapa yang boleh diam di gunungMu yang kudus?” Kita harus mengakui bahwa prinsip-prinsip yang diuraikan di dalamnya adalah benar; dan kita harus berusaha untuk memenuhinya, meskipun kadang-kadang kita mungkin gagal dalam melaksanakan hal itu.

11. (a) Alkitab ditulis terutama untuk kefaedahan siapa? (b) Anjuran apa dapat diperoleh dalam doa Salomo di 1 Raja-Raja 8:41-43?

11 Mungkin saudara mengatakan, dan selayaknya berkata bahwa Alkitab, termasuk ayat-ayat yang sudah disebutkan tadi, berkisar pada umat Allah dan berlaku atas mereka, terutama sidang Kristen yang terdiri dari orang-orang Israel rohani, ”Israel milik Allah”. (Rm. 15:4; 1 Kor. 10:11; Gal. 6:16) Dibandingkan dengan mereka, saudara mungkin menganggap diri saudara sebagai orang luar atau boleh dikatakan orang asing, disebabkan haluan hidup saudara sebelumnya dan sama sekali tidak adanya minat pada agama. Demikian keadaan banyak orang sekarang. Namun, janganlah cepat menyerah. Ingatlah bahwa banyak permohonan diajukan oleh Salomo kepada Yehuwa pada waktu pentahbisan bait, dan antara lain ia berdoa untuk ”Seorang asing, yang tidak termasuk umatMu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena namaMu.” Ia berdoa agar ”Engkau [Yehuwa] kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepadaMu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal namaMu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umatMu Israel.”—1 Raj. 8:41-43.

12, 13. (a) Bagaimana Yesaya diilhami untuk menulis tentang ”orang-orang asing”? (b) Untuk kefaedahan siapa dan cara bagaimana pernyataan-pernyataan ini berlaku?

12 Pengertian dan anjuran tambahan untuk ”orang-orang asing” ini diberikan di Yesaya 56:6-8,

”Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hambaNya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjianKu, mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”

13 Benar-benar suatu keterangan yang menarik! ”Orang-orang asing” ini tidak dipaksa beribadat, melainkan mereka dengan senang hati menggabungkan diri kepada Yehuwa karena mengasihi namaNya dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Seluruh kehidupan mereka (bukan hanya sehari dalam tujuh hari) digunakan untuk ’memelihara Sabat’, untuk berbakti kepada Yehuwa; dengan demikian mereka memasuki perhentianNya, seperti yang diterangkan Paulus di Ibrani 4:1-10. Rasul Paulus juga menunjukkan cara bagaimana ’semua korban bakaran dan korban sembelihan’ berlaku secara praktis atas orang-orang Kristen yang berbakti, ketika ia menulis,

”Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”—Ibr. 13:15, 16.

14. Apakah ”rumah doa” pada zaman Yesaya, dan apa yang dilambangkannya?

14 Di zaman Yesaya, tentunya ”rumah doa” Yehuwa adalah bait yang dibangun oleh Salomo. Bait ini merupakan lambang dari bait rohani Allah yang besar. Allah sendiri berada di ruang Maha Kudus surgawi dari bait rohaniNya. Para pengikut Kristus yang diperanakkan dengan roh yang masih di bumi, berada dalam ruangan Kudus di bait. Mereka juga digambarkan seolah-olah berada di pelataran di bumi yang disediakan bagi para imam dalam bait rohani ini.

15. (a) Bagaimanakah suatu ”kumpulan besar” diidentifisir di Wahyu 7:9-17? (b) Bagaimana hal ini berlaku terhadap Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

15 Selaras dengan yang tersebut di atas, dan setelah membaca Wahyu 7:1-8 tentang sidang Kristen yang terdiri dari orang-orang Israel rohani, yang berjumlah 144.000 anggota, kita membaca selanjutnya tentang suatu ”kumpulan besar” yang juga menikmati perkenan Allah; dan sebagai bukti dari pembaktian mereka kepadaNya mereka ”melayani Dia siang malam di Bait SuciNya”. (Why. 7:15) Penglihatan yang bagus ini memperlihatkan ”kumpulan besar” internasional melayani Yehuwa dalam baitNya, yaitu di pelataran di bumi yang disediakan bagi mereka yang bukan orang-orang Israel rohani, sama seperti ”pelataran orang Kafir”. Dewasa ini, sebagian besar Saksi-Saksi Yehuwa mengidentifisir diri mereka sebagai ”kumpulan besar” dengan harapan hidup kekal dalam kerajaan Allah di sebuah bumi firdaus. Yesus berbicara tentang orang-orang ini sebagai ”domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini”. Yesus berkata selanjutnya bahwa domba-dombanya yang sejati dewasa ini ”menjadi satu kawanan dengan satu gembala”.—Luk. 12:32; Yoh. 10:16.a

16. Berkat-berkat apakah disediakan bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mencari Yehuwa?

16 Saudara diundang untuk menggabungkan diri dalam persekutuan dengan kelompok penyembah-penyembah Yehuwa yang sejati yang bersatu padu. Saudara akan mendapati bahwa hal ini merupakan pengalaman yang paling membahagiakan. Ini akan terbukti menjadi suatu bantuan yang praktis bagi saudara dan akan sangat menganjurkan saudara dalam mengembangkan ketekunan dalam doa dengan iman yang sejati. Hal ini membawa hasil, karena Yehuwa ”memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”. (Ibr. 11:6) Soal bertekun dalam doa, yang dihubungkan dengan iman, disorot secara menarik dalam Injil Lukas.

17. Bagaimana pengalaman Yakub dengan malaikat itu memberikan contoh yang bagus mengenai ketekunan?

17 Sampai pada pokok ini, kami ingin mengingatkan saudara akan suatu teladan yang luar biasa tentang ketekunan dan bagaimana hal itu mendatangkan berkat yang limpah. Ini terjadi pada waktu Yakub sedang bergulat sepanjang malam dengan seorang malaikat yang menjelma. Meskipun sendi pangkal paha Yakub terlepas dari malaikat itu, Yakub tidak membiarkan ia pergi sampai, seperti yang ia katakan, ’Engkau terlebih dulu memberkati aku.’ Malaikat itu mengatakan sesuatu yang mempunyai arti penting yang bersifat kekal, ”Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Pada akhirnya ia juga memberkati Yakub. Pasti Yakub telah bertindak lebih jauh dari pada hanya mengejar suatu haluan tertentu secara terus-menerus dan tak henti-hentinya. Ia secara aksara harus bergumul dan terus melakukan hal itu dalam keadaan lumpuh sampai ia memperoleh apa yang ia cari. Ia diberkati secara menakjubkan, seperti yang ia katakan, ”Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!” Betapa bagusnya contoh mengenai ketekunan dalam doa!—Kej. 32:24-30.

[Catatan Kaki]

a Lihat artikel ”Dihimpunkannya Semua Bangsa Ke Sebuah Bait Untuk Beribadat”, dalam Menara Pengawal 1 Maret 1974 (w 1/12/72); juga Paradise Restored to Mankind—By Theocracy!, hal. 80, par. 14, 15.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan