Pertanyaan Pembaca
◼ Cara bagaimana roh kudus bekerja sama dengan Badan Pimpinan jaman modern dalam menetapkan (mengangkat) para penatua?
Rasul Paulus memberitahu para penatua Kristen dari Efesus, ”Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri.”—Kisah 20:28.
Paulus tidak menjelaskan secara terperinci cara bagaimana roh Allah berfungsi dalam penetapan sedemikian. Namun, kita dapat memperoleh pengertian dari apa yang terjadi sewaktu badan pimpinan abad pertama mempertimbangkan sebuah pertanyaan tentang sunat. Sebagai ringkasan dari kesimpulan mereka, mereka menulis, ”Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini.” (Kisah 15:28) Bagaimana roh Allah, tenaga aktifNya yang bukan suatu pribadi, mendukung keputusan yang bersifat mengikat yang dicapai ketika itu?
Kisah pasal 15 menunjukkan bahwa mula-mula Paulus dan Barnabas menguraikan pertanyaan itu. Lalu disusul suatu pembahasan. Rasul Petrus menceritakan apa yang mengarah kepada baptisan Kornelius, orang Kafir yang tidak bersunat serta seisi rumahnya. Petrus menjelaskan bahwa ’Allah mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita’. (Kisah 15:7, 8; 10:9-48) Kemudian, Paulus dan Barnabas ”menceritakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain”. (Kisah 15:12) Jadi, dengan bekerja dalam diri Petrus, Kornelius, Paulus, dan Barnabas, roh kudus menunjukkan bahwa orang-orang Kafir tidak perlu disunat.
Tetapi roh kudus juga berbuat lebih banyak dalam keputusan yang dicapai oleh badan pimpinan. Kita dapat menganggap bahwa mereka telah minta bantuan roh dalam pertimbangan mereka. Bantuan sedemikian mungkin telah menggerakkan rasul Yakobus untuk mengingat kembali nubuat di Amos 9:11, 12, dan melihat penerapannya. Nubuat ini, tentunya, telah ditulis di bawah ilham roh kudus. (Kisah 15:13-20) Lebih jauh, ”rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem” yang membentuk badan pimpinan adalah orang-orang Kristen yang diurapi dan menunjukkan bekerjanya roh kudus dalam kehidupan mereka, misalnya dengan menghasilkan buah-buah roh.—Kisah 15:2; Roma 8:14-17; 1 Korintus 7:40; Galatia 5:22, 23.
Maka tanpa adanya petunjuk berupa suara dari surga berkenaan soal sunat, mereka dari badan pimpinan dapat dengan tepat mengatakan bahwa ”Roh Kudus” telah menuntun mereka kepada keputusan tersebut.
Demikian pula dengan penetapan pria-pria Kristen untuk menjadi penatua, atau pengawas, dalam sidang sekarang. Pada waktu-waktu tertentu, sekelompok penatua (mungkin termasuk seorang pengawas keliling dari Lembaga) mengadakan rapat untuk mempertimbangkan penetapan saudara-saudara sebagai pengawas. Mereka sendiri dalam kelompok itu telah diangkat menjadi penatua dan menunjukkan dalam kehidupan bahwa mereka memiliki roh tersebut. Pembahasan mereka dibuka dengan doa, memohon bimbingan roh. Kemudian, selama rapat tersebut, mereka menganalisa apakah masing-masing saudara yang dipertimbangkan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang dikehendaki bagi para penatua seperti dikemukakan dalam Alkitab, yang telah dicatat di bawah bimbingan roh kudus. (1 Timotius 3:2-7; Titus 1:5-9) Mereka juga mempertimbangkan apakah saudara tersebut sudah menunjukkan dalam cara hidupnya bahwa ia ”penuh roh dan hikmat”. (Kisah 6:3) Jika mereka setuju bahwa memang demikian halnya dan ia memenuhi kwalifikasi sampai suatu tingkat yang layak, rekomendasi mereka akan diajukan kepada Badan Pimpinan yang diangkat oleh roh kudus, atau wakil-wakilnya yang terpilih. Kemudian, sidang dapat diberitahu bahwa saudara tersebut telah diangkat.
Dapat dimengerti, penatua yang ditetapkan itu masih tidak sempurna dan mungkin mempunyai kelemahan-kelemahan. Tetapi rasul-rasul juga tidak sempurna, baik sebelum Yesus memilih mereka maupun kemudian ketika melayani dalam badan pimpinan. (Lukas 9:46, 54; 22:54-62; Galatia 2:11-14) Mereka memang tidak sempurna, walaupun memiliki roh Allah dan diangkat di bawah petunjuknya. Demikian juga, saudara dan saudari dapat yakin bahwa ’Roh Kudus menetapkan penilik untuk menggembalakan jemaat Allah’. (Kisah 20:28) Berkenaan pria-pria sedemikianlah nasihat diberikan, ”Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.”—Ibrani 13:7.