PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Memperlihatkan Keinginan yang Sungguh-Sungguh untuk Memberitakan Kabar Baik
    Menara Pengawal—1987 (Seri 33) | Menara Pengawal—1987 (Seri 33)
    • 9. Bagaimana Paulus menyatakan keinginan yang sungguh-sungguh untuk memberitakan kabar baik?

      9 Meskipun demikian, Paulus tidak merasa bahwa sudah cukup banyak yang harus ia lakukan, ia juga tidak berpikir bahwa ia sudah mempunyai tugas dan hal itu lebih dari cukup. Ia ingin berbuat lebih banyak. Sebenarnya, ia mengatakan, ”Saya ingin sekali memberitakan Kabar Baik itu kepada kalian yang tinggal di Roma juga.” (BIS) Itulah yang dimaksud dengan keinginan yang sungguh-sungguh! Tepat sekali Profesor F. F. Bruce dalam bukunya The Epistle of Paul to the Romans (Surat Paulus kepada Orang-Orang Roma) mengatakan hal ini tentang rasul itu, ”Pengabaran injil ada dalam darahnya, dan ia tidak dapat menahan diri dari itu; ia tidak pernah ’bebas tugas’ tetapi harus terus melakukan hal itu, harus mencicil hutang yang ada padanya kepada seluruh umat manusia—hutang yang tidak pernah akan ia lunasi sepenuhnya selama ia hidup.” Apakah saudara memandang pelayanan seperti itu?

  • Memperlihatkan Keinginan yang Sungguh-Sungguh untuk Memberitakan Kabar Baik
    Menara Pengawal—1987 (Seri 33) | Menara Pengawal—1987 (Seri 33)
    • ”Berhutang” kepada Semua

      11. Apa yang dimaksud dengan ”aku berhutang”?

      11 Ada suatu daya penggerak lain di balik usaha-usaha Paulus yang tidak kenal lelah dalam memberitakan kabar baik. ”Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar,” kata Paulus. (Roma 1:14) Dalam arti apa Paulus ”berhutang”? Terjemahan-terjemahan lain menyatakannya ”saya mempunyai kewajiban” (BIS), atau ”saya berhutang tugas” (Jerusalem Bible). Maka, apakah ia mengatakan bahwa pekerjaan pengabaran merupakan suatu tugas atau kewajiban yang merepotkan yang harus ia laksanakan di hadapan Allah? Sikap sedemikian memang mudah berkembang jika kita kehilangan pandangan akan mendesaknya hal itu atau disimpangkan oleh daya tarik duniawi. Namun bukan itu yang Paulus maksudkan.

      12. Kepada siapa Paulus ”berhutang”, dan mengapa?

      12 Sebagai ”alat pilihan” Allah dan sebagai ”rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi”, Paulus memang mempunyai tanggung jawab yang sangat berat di hadapan Allah. (Kisah 9:15; Roma 11:13) Namun ia merasa berkewajiban bukan hanya kepada Allah saja. Ia mengatakan bahwa ia ”berhutang” kepada ’orang Yunani, orang bukan Yunani, orang terpelajar dan orang tidak terpelajar’. Karena belas kasihan dan hak istimewa yang dikaruniakan kepadanya, ia merasa mempunyai tugas untuk memberitakan agar semua orang dapat mendengar kabar baik. Ia menyadari, juga, bahwa kehendak Allah ialah agar ”semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”. (1 Timotius 1:12-16; 2:3, 4) Itu sebabnya ia terus bekerja keras, bukan hanya untuk melaksanakan tanggung jawabnya kepada Allah tetapi juga untuk melunasi hutang kepada sesama manusia. Apakah saudara merasakan hutang pribadi sedemikian terhadap orang-orang di daerah saudara? Apakah saudara merasa berkewajiban kepada mereka untuk berusaha keras menyampaikan kabar baik kepada mereka?

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan