Hal-Hal Menarik pada Tahun Lalu
PADA tahun 2000, di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa di seluas dunia terpampang ayat ini, ”Kita bukan jenis yang undur sehingga binasa, melainkan jenis yang memiliki iman sehingga jiwa terpelihara hidup.” (Ibr. 10:39) Apa yang dinyatakan di dalam ayat itu mencirikan semangat Saksi-Saksi seluas dunia seraya mereka melaksanakan pelayanan mereka. Memang, ada yang merasa sulit berbicara dengan orang yang tak dikenal; ada pula keadaan-keadaan tertentu yang membuat mereka agak gugup. Namun, dengan iman kepada Yehuwa, mereka terus menaati perintah-perintah-Nya.
Laporan sedunia di halaman 31 memuat beberapa hal yang menarik tentang pencapaian mereka yang diberkati Yehuwa selama tahun dinas yang berakhir pada tanggal 31 Agustus. Perincian lebih lanjut terdapat pada bagan di halaman 32-9. Selain itu, tersaji pula laporan istimewa tentang kebaktian-kebaktian pada tahun lalu.
Kebaktian bagi para Pelaku Firman Allah
Pada bulan Desember 1999, undangan dikumandangkan bagi semua Saksi-Saksi Yehuwa, beserta para peminat, untuk menghadiri Kebaktian Distrik ”Pelaku Firman Allah”. Yang pertama dari rangkaian kebaktian ini diadakan di Long Beach, Kalifornia, AS, dari tanggal 19 hingga 21 Mei 2000. Sebelum rangkaian kebaktian ini berakhir pada awal tahun 2001, ratusan kebaktian telah terselenggara di seluas dunia.
Acara kebaktian memusatkan perhatian pada Yehuwa, Sang Pelaku perkara-perkara yang menakjubkan. Kita dianjurkan untuk tidak melupakan perbuatan-perbuatan-Nya melainkan untuk mengagungkan Dia dengan segenap hati kita. (Mz. 9:1; 103:2) Terdapat nasihat praktis tentang kehidupan keluarga dan cara mengatasi duri dalam daging. Kita didesak untuk bekerja keras memupuk kerohanian, bukan menjadi pendengar yang suka lupa melainkan taat pada firman Allah, dan terus menceritakan kepada orang lain tentang pekerjaan-pekerjaan Yehuwa yang menakjubkan. Pengalaman dan wawancara, beserta khotbah-khotbah, menandaskan nilai praktis tentang apa yang dibahas dan sangat menyentuh hati. Drama Alkitab yang efektif, ”Contoh Peringatan bagi Zaman Kita”, turut membentengi kita terhadap tingkah laku yang dapat merusak hubungan seseorang dengan Yehuwa. Dan, kita terbina oleh pembahasan yang mendalam tentang nubuat dari buku Alkitab Yesaya dan Zefanya.
Salah satu lokasi kebaktian adalah Népstadion, stadion terbesar di Hongaria. Lebih dari 22.000 orang menghadiri hari pertama kebaktian. Mereka yang mengindahkan anjuran untuk tetap mengikuti acara dari awal hingga akhir tidak akan menyesal. Pada akhir acara pagi hari, terdapat khotbah istimewa oleh Gerrit Lösch, anggota Badan Pimpinan, yang puncaknya adalah diperkenalkannya Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Hongaria. Pada bulan itu juga di kebaktian-kebaktian lain, Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Rumania dan Albania juga diperkenalkan.
Di Albania, meskipun masih ada kebaktian di berbagai tempat pada bulan-bulan berikutnya, Saksi-Saksi dari seluruh Albania, serta dari Kosovo, menyambut undangan untuk menghadiri acara hari pertama di Tirana. Mereka sungguh bersukacita sewaktu Alkitab dalam bahasa Albania itu diperkenalkan! Seorang pemuda mengatakan, ”Membaca terjemahan ini bukan hanya membuat Alkitab lebih jelas dan lebih mudah dimengerti, tetapi juga membuat saya lebih mencintai Alkitab!” Dan, seorang saudari perintis biasa yang berusia sekitar 60 tahun, mantan anggota parlemen Komunis, menulis, ”Betapa indahnya! Hanya setelah mempelajari terjemahan ini saya menyadari betapa indahnya Alkitab itu, dengan prosanya, puisinya, dan jalinan kisahnya. Kita dapat membayangkan dengan jelas suasananya yang menyentuh hati. Ketika saya membaca bagaimana Yesus memperlihatkan mukjizat dan ia dicaci dan dihina, saya merasakan timbulnya emosi yang dalam, yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya!”
Pada kebaktian-kebaktian di Republik Ceko, selain perkara-perkara baik yang tersedia di kebaktian di banyak negeri, delegasi sangat senang menyambut Edisi Referensi Terjemahan Dunia Baru, dilengkapi dengan begitu banyak catatan pinggir dan catatan kaki, sebagai bantuan lebih lanjut untuk mempelajari Firman Allah dengan saksama. Sewaktu pengumuman terbitnya Alkitab ini disampaikan, banyak hadirin kebaktian di Praha dan Ostrava berdiri sambil memberikan tepuk tangan panjang.
Pada awal tahun dinas yang lalu, kebaktian distrik bertemakan ”Kata-Kata Nubuat Ilahi” sebagian masih berlangsung di berbagai bagian bumi. Upaya yang tulus dibuat untuk menyampaikan informasi penting ini kepada orang-orang dari sebanyak mungkin bangsa dan bahasa. Di Meksiko, misalnya, terdapat 190 Kebaktian Distrik ”Kata-Kata Nubuat Ilahi”, yang seluruhnya dihadiri oleh 1.073.667 orang. Acaranya dipersembahkan secara langsung dalam bahasa Spanyol, Inggris, Maya, dan Bahasa Isyarat Meksiko dan diterjemahkan ke dalam bahasa Mazateco, Mixe, dan Tzotzil. Tembok penghalang linguistik seakan runtuh ketika segala macam orang mendapat manfaat dari pemahaman Alkitab tentang perkara-perkara menakjubkan yang Allah telah sediakan bagi umat manusia.
Mengatasi Situasi Sulit
Sekali lagi selama tahun dinas yang lalu, kesaksian yang bagus diberikan sehubungan dengan Allah Yehuwa dan Kerajaan Mesianik-Nya. Puncak 6.035.564 penyiar ambil bagian dalam kegiatan ini. Secara rata-rata selama tahun itu, 805.205 ambil bagian dalam dinas perintis. Pada bulan April, total perintis meningkat menjadi 1.418.062! Lebih dari satu miliar jam dibaktikan lagi pada tahun ini untuk memberikan kesaksian umum. Banyak orang yang ambil bagian dalam pekerjaan ini menghadapi situasi yang sangat menguji iman. Namun, dalam berbagai situasi, Saksi-Saksi Yehuwa memberikan bukti bahwa mereka bukanlah ”jenis yang undur sehingga binasa”.
Misalnya, selama berbulan-bulan, Republik Demokratik Kongo diporakporandakan perang. Di bagian timur negeri itu, yang sebagian besar sarana komunikasinya terputus dengan Kinshasa, tempat kantor cabang berada, terdapat lebih dari 30.000 penyiar Kerajaan. Di beberapa daerah, tentara sering mencegat penduduk sipil, termasuk Saksi-Saksi Yehuwa, menginterogasi mereka, dan kadang-kadang memukuli mereka. Namun, Saksi-Saksi tidak berhenti mengabar. Negeri ini berpenduduk sekitar 50 juta jiwa. Orang-orang ini pun perlu mendengarkan kabar baik. Secara rata-rata, para penyiar di sana menggunakan sekitar 13 jam dalam dinas pengabaran setiap bulan sepanjang tahun.
Iman yang luar biasa juga diperlihatkan oleh saudara-saudari di Liberia. Tantangan sehari-hari yang mereka hadapi bukan hanya berupa kesulitan ekonomi yang berat, melainkan juga berupa perjuangan melawan hebatnya penyakit seperti malaria dan tipus. Hampir setiap orang, tua dan muda, terkena dampaknya. Jadi, tanggapan terhadap imbauan ”Dapatkah Kita Menjadikan April 2000 sebagai Bulan Terbaik Kita?” merupakan bukti kuat akan iman saudara-saudara, kegairahan mereka bagi Yehuwa, serta kuasa roh Yehuwa dalam kehidupan mereka. Terdapat puncak baru sebesar 3.193 penyiar. Gabungan jumlah perintis ekstra dan biasa mencapai 32 persen dari seluruh penyiar yang melapor. Dengan semua kegiatan ini, hadirin Peringatan mencapai 16.875, melebihi yang diperkirakan saudara-saudara, dan laporan pada bulan Mei memperlihatkan bahwa terdapat 10.164 pengajaran Alkitab yang diberikan.
Perang sipil di Sri Lanka yang telah berkecamuk selama 19 tahun masih belum mereda. Pada bulan April 2000, pertempuran hebat di wilayah utara Semenanjung Jaffna memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari tempat itu. Lima sidang, termasuk 600 penyiar dan kerabat mereka, terkena dampaknya. Para penyiar merasa perlu untuk tinggal di properti Balai Kerajaan dan di rumah-rumah yang telantar di sekitarnya. Seperti apa keadaan mereka yang tinggal dalam kondisi semacam itu? Seorang penatua menulis, ”Di sekeliling kami, kemiskinan dan kekurangan gizi terlihat jelas. . . . Saudara-saudara kehilangan rumah dan harta. Ranjau darat ditanam di sana-sini. Saudara-saudara tidak punya pekerjaan; anak-anak tidak bisa sekolah. Kehidupan sangat sengsara. Tetapi, saudara-saudara tetap tabah, berkat roh dan bantuan rohani Yehuwa. . . . Kami melihat pertolongan Yehuwa, dan kami bersyukur kepada-Nya.” Saudara-saudara ini terus mengadakan semua corak perhimpunan, bahkan menemukan tempat yang aman untuk menyelenggarakan kebaktian wilayah, meskipun di kelompok yang lebih kecil. Alih-alih mengendur dalam dinas pengabaran, mereka meningkatkan kegiatan untuk menyampaikan kabar baik kepada sesama mereka.
Situasi ekonomi di Ukraina menyulitkan perjalanan di beberapa daerah. Namun, selama beberapa tahun, seorang saudari berusia 80 tahun, yang menghargai hak istimewa melayani Yehuwa, berjalan kaki empat jam untuk mencapai daerah pengabarannya. Ia masih berjalan sepuluh kilometer melintasi pegunungan untuk sampai ke perhimpunan.
Saksi-Saksi Yehuwa di Rumania melayani sambil menghadapi tentangan sengit dari para pemimpin agama Gereja Ortodoks. Dalam mengantisipasi kunjungan Willy Gournon, pengawas zona, saudara-saudara menyewa sebuah stadion sepak bola di Bukares untuk khotbah istimewa. Tetapi, karena tekanan dari patriarkat Orthodoks, kontrak itu dibatalkan. Meskipun demikian, beberapa hari sebelum kunjungan yang dijadwalkan itu, seorang tokoh penting membantu saudara-saudara untuk menyewa Sala Palatului (Balai Istana) yang indah, dan 2.184 hadirin dapat menikmati khotbah yang tepat waktu berjudul ”Teruslah Uji Apakah Kamu Berada dalam Iman”. Dengan iman yang teruji, lebih dari 38.000 penyiar di Rumania terus memberitakan kabar baik tanpa henti. Dari antaranya, terdapat rata-rata 3.569 perintis, meskipun kebanyakan dari mereka merasa perlu untuk mempunyai pekerjaan duniawi purnawaktu.
Di Etiopia, pemerintah menjunjung kebebasan beragama yang dijamin konstitusi, tetapi para pemimpin agama menghasut anggota gereja mereka untuk menentang Saksi-Saksi. Setiap hari dalam dinas pengabaran, seorang Saksi di sana dapat menerima caci maki. Tetapi, tentangan tidak berakhir sampai di situ. Penghuni rumah yang fanatik juga memukuli para penyiar dengan tongkat dan melempari mereka dengan batu. Namun, dengan iman yang teguh, 6.166 Saksi-Saksi Yehuwa terus membawakan kabar baik perdamaian kepada ke-62 juta orang di bagian timur laut Afrika itu.
Sewaktu Bejoma, di usianya yang ke-61 tahun, belajar kebenaran, ia buta huruf. Karena lapar akan kebenaran, ia meminta agar pengajaran Alkitab diberikan kepadanya setiap hari. Ia juga mengerahkan upaya untuk belajar membaca-menulis agar dapat mengajar orang-orang di kampung halamannya di Madagaskar. Sewaktu masih menjadi penyiar belum terbaptis, ia kembali ke desanya dan mulai mengadakan perhimpunan. Pada tahun berikutnya, ia dibaptis. Tiga tahun setelah itu, ia mendaftar sebagai perintis. Tetapi, memberikan kesaksian di desanya tidaklah mudah. Tekanan keras dilancarkan terhadap para peminat. Pada suatu peristiwa, seluruh masyarakat berkumpul untuk membuat para peminat ini berubah pikiran. Anggota-anggota keluarga mereka bahkan sampai menempuh jalur spiritisme. Sanak-saudara para peminat tertentu mengancam untuk menembak Saudara Bejoma jika ia masih berani mendatangi rumah peminat itu, maka pengajaran Alkitab mereka diadakan di rumahnya. Meski menghadapi semua tentangan ini, pekerjaan pengabaran dan perhimpunan tidak berhenti. Pada waktu berita ini ditulis, terdapat empat penyiar di sana. Sekitar 40 orang telah menghadiri perhimpunan.
Para aktivis agama Yahudi ekstremis di Israel terus mengadakan unjuk rasa disertai keributan untuk memprotes kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka membuntuti para penyiar dalam pekerjaan dari rumah ke rumah dan dalam kesaksian di tempat parkir, menciptakan keributan untuk mengganggu percakapan dengan para peminat. Di lokasi-lokasi strategis, para penentang juga memasang foto para penyiar dalam ukuran besar untuk memperingatkan masyarakat agar jangan mau diajak bicara oleh Saksi-Saksi. Tahun lalu, mereka juga mengeluarkan ancaman boikot kepada perusahaan, menolak membeli produk dan jasa mereka jika mereka tidak memecat karyawan yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai akibatnya, di TV dan surat kabar, banyak publisitas telah diberikan tentang Saksi-Saksi Yehuwa dan kepercayaan mereka. Atas berkat Yehuwa, jumlah Saksi-Saksi di Israel yang melayani Dia meningkat 7 persen pada tahun lalu.
Karena pertempuran antara kelompok-kelompok bersenjata di Kolombia, dirasa perlu untuk mempersiapkan risalah khusus, di bawah pengarahan Badan Pimpinan, berjudul ”You Are the Light of the World” (”Kamu Adalah Terang Dunia”). Hampir sepuluh juta risalah dibagikan. Risalah itu turut memperjelas kedudukan netral Saksi-Saksi Yehuwa sehubungan dengan konflik bersenjata. Risalah itu menjelaskan apa yang dilakukan Saksi-Saksi untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada masyarakat, memberikan pengajaran kepada narapidana, membantu yang tunarungu, membantu korban bencana alam, dan untuk memberi orang-orang harapan masa depan. Di Kolombia, 107.613 Saksi-Saksi Yehuwa sibuk memberitakan ”kabar baik tentang perdamaian”. (Ef. 6:14, 15) Risalah dibagikan di wilayah sidang maupun di daerah-daerah terpencil. Dua perintis di Kabupaten Cauca berdoa memohon kesempatan untuk mengabar kepada sebuah kelompok bersenjata yang aktif di sana. Doa mereka terjawab satu hari setelah mereka tiba di sebuah kota dan menemukan banyak anggota dari kelompok tersebut. Kedua perintis ini dapat membagikan banyak risalah di tempat itu. Setelah membaca risalah itu, bupati Kabupaten Chocó memberi izin penayangan semua video Lembaga di stasiun televisi setempat.
Di banyak negeri, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk memperoleh izin guna membangun Balai Kerajaan, tempat orang-orang berkumpul untuk mempelajari Firman Allah. Akan tetapi, di Kassándra, di wilayah utara Yunani, setelah izin mendirikan bangunan tempat ibadat diperoleh dari Departemen Tata Kota, serangkaian problem pun dimulai. Ancaman teror terhadap kontraktor bangunan, para penggali, perusahaan pemasok beton campur dan bahan bangunan lainnya membuat mereka takut sehingga mundur dari proyek itu atau tidak mau berurusan dengan saudara-saudara. Permohonan sambungan ledeng dan listrik untuk proyek ini ditolak. Sewaktu pekerjaan sedang berlangsung di lokasi konstruksi pada tanggal 21 Oktober 1999, lonceng-lonceng gereja dibunyikan. Segerombolan massa yang dipimpin oleh walikota dan pemimpin agama menyerang lokasi konstruksi, bertekad menghancurkan apa saja. Setelah mengetahui situasi ini, menteri ketertiban masyarakat di Athena meyakinkan Saksi-Saksi bahwa polisi akan mendukung sepenuhnya proyek ini. Selama berlangsungnya proyek itu, lebih dari 300 polisi dari berbagai kota di Yunani bagian utara datang. Pada tanggal 30 Oktober, sebuah Balai Kerajaan yang bagus siap digunakan. Saudara-saudara kita pastilah membuktikan bahwa mereka bukan ”jenis yang undur”. Diharapkan agar hasil dalam kasus ini akan berpengaruh positif terhadap pembangunan rumah ibadat di wilayah-wilayah lain di Yunani.
Seperti yang telah diketahui, ketegangan hubungan antara suku Albania dan Serbia di Kosovo mengundang intervensi internasional pada tahun 1999. Ratusan ribu orang lari menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga. Setelah banyak yang kembali, Saksi-Saksi dari Albania, dan belakangan dari Austria, mengunjungi saudara-saudara di Kosovo. Apa yang mereka dapati? Kehancuran di mana-mana. Pada musim dingin, persediaan listrik, air, dan minyak sangat sedikit. Temperatur di tempat perhimpunan sering kali sangat dingin, tetapi perhimpunan tidak dibatalkan. Saudara-saudari memberikan komentar dan khotbah hanya dengan diterangi lilin, dan udara begitu dingin sehingga mereka dapat melihat hawa napas mereka sendiri sewaktu menyanyikan pujian kepada Yehuwa. Dua rumah milik Saksi dihancurkan, namun kesaksian yang baik diberikan sewaktu saudara-saudari dari Albania dan Italia datang untuk membangun kembali rumah itu. Karena kebencian etnik di sekeliling mereka, para penyiar harus sangat berhati-hati sewaktu ambil bagian dalam pelayanan, tetapi mereka sangat berhasrat menggunakan kesempatan untuk memberikan kesaksian—di pasar, di kantor pos, di jalan, dan di lingkungan tetangga.
Pada pertengahan bulan Desember 1999, negara bagian Vargas yang terletak di pesisir Venezuela dilanda bencana alam terparah dalam sejarah negeri itu. Setelah suatu hujan deras, lereng gunung longsor menimpa daerah pesisir yang padat penduduk, menewaskan kira-kira 50.000 jiwa dan mengakibatkan 400.000 orang kehilangan tempat tinggal. Dari antara korban yang berhasil menyelamatkan diri terdapat 1.200 Saksi. Dalam menghadapi bencana, apa yang dilakukan ke-11 sidang di daerah Vargas sewaktu disampaikan imbauan untuk merintis ekstra pada bulan April? Laporan memperlihatkan bahwa 112 penyiar mengisi formulir—rata-rata sepuluh penyiar per sidang—untuk merintis bersama ke-77 perintis biasa yang telah melayani di sana.
Di Suriname, dua saudara yang tidak dapat berjalan mengendarai sepeda roda tiga yang dikayuh dengan tangan. Keduanya melayani sebagai perintis. Salah seorang saudara cedera pada kedua kakinya; yang seorang lagi telah diamputasi kedua kakinya. Di musim hujan, mereka bisa terjebak di lumpur, tetapi mereka selalu tiba di Balai Kerajaan sambil tersenyum.
Meskipun semua corak perhimpunan penting, Peringatan jauh lebih penting lagi. Pada tanggal 19 April 2000, pada perhimpunan di Awaso, Papua, terdapat 11 peminat yang menempuh perjalanan dengan kapal kecil selama 17 jam menerjang lautan yang bergelora agar dapat hadir. Setelah mengadakan Peringatan, hadirin tidak dapat menahan air matanya sewaktu mengetahui kegairahan para peminat ini dan kasih mereka akan persaudaraan Kristen. ”Kami ingin menyelenggarakan Peringatan kematian Kristus bersama rekan-rekan penyembah Yehuwa; maka perjalanan kami tidak sia-sia,” kata mereka.
Membawakan Kabar Baik bagi Lebih Banyak Orang
Rasul Paulus menulis, ”Kepada orang Yunani maupun orang Barbar, kepada orang yang berhikmat maupun yang tidak berakal, aku berutang.” (Rm. 1:14) Melalui tebusan, Yehuwa memungkinkan segala macam orang memperoleh kehidupan abadi. Pengetahuan itu dipercayakan kepada Paulus, dan Kristus menugaskan dia untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa. Paulus menyadari bahwa ia berkewajiban untuk melakukan segala sesuatu sedapat-dapatnya untuk membagikan kabar baik kepada orang lain. Ia melakukannya dengan penuh gairah. Demikian pula, pada zaman kita, ”budak yang setia dan bijaksana” menjalankan dengan serius tugas memberitakan kabar baik ke seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian. (Mat. 24:14, 45-47) Tentu saja, agar orang-orang di seluas bumi memahami dengan jelas pentingnya kabar baik, mereka perlu mendengarnya atau membacanya dalam bahasa mereka sendiri. Ini membutuhkan pekerjaan penerjemahan besar-besaran.
Selama tahun lalu, lektur Alkitab dihasilkan untuk pertama kalinya oleh Saksi-Saksi Yehuwa dalam 22 bahasa lagi. Bahasa-bahasa ini digunakan oleh lebih dari 31 juta jiwa. Selain itu, orang-orang berbahasa Quechua di Bolivia dan Peru yang tidak pernah bersekolah dan tidak bisa membaca tidak diabaikan; buku Pengetahuan tersedia bagi mereka dalam bentuk kaset. Publikasi Alkitab sekarang diproduksi oleh Saksi-Saksi Yehuwa dalam 360 bahasa.
Menara Pengawal dan Sedarlah! adalah dua publikasi utama yang digunakan untuk menyebarkan kebenaran Alkitab. Mempersiapkan empat majalah dalam bahasa Inggris setiap bulan merupakan tugas yang berat. Tetapi, menyediakan majalah secara bulanan, tengah bulanan, atau setiap tiga bulan dalam banyak bahasa mencakup lebih banyak lagi. Pada tahun lalu, proyek penerjemahan ini meliputi 4.078 macam terbitan. Kantor cabang Rusia sekarang menerjemahkan Menara Pengawal bukan hanya ke dalam bahasa Rusia tetapi juga ke dalam tujuh bahasa lainnya, yang digunakan oleh 36 juta orang di 13 negeri.
Buku Kegiatan setiap tahunnya diterjemahkan ke dalam 31 bahasa dan Menyelidiki Kitab Suci setiap Hari ke dalam 114 bahasa. Selain itu, pada tahun lalu, terdapat 119 buku lainnya, 265 brosur, 34 buku kecil, dan 273 risalah diterjemahkan untuk menyebarkan kebenaran Alkitab. Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru kini tersedia dalam empat bahasa lagi (Albania, Hongaria, Rumania, dan Shona) pada tahun lalu, dan Terjemahan Dunia Baru lengkap diperkenalkan dalam bahasa Xhosa. Juga, 24 kaset video diproduksi. Selain itu, Lembaga memproduksi publikasi Braille dalam 11 bahasa. Dan, pada tahun lalu, drama pada kebaktian disajikan lewat kaset video dalam bahasa isyarat Amerika, Brasil, Jepang, dan Korea. Semua ini dilakukan agar berita Firman Allah yang menyelamatkan kehidupan akan mencapai lebih banyak orang lagi.
Membagikan kebenaran Alkitab kepada orang-orang yang berbahasa Kreol merupakan tantangan lain lagi. Kreol adalah bahasa yang berkembang dari campuran antara dua bahasa atau lebih dan telah disederhanakan. Bahasa Kreol telah menjadi bahasa utama masyarakat dan mencerminkan kebudayaan mereka. Namun, bahasa Kreol biasanya tidak mempunyai ragam tulisan. Akan tetapi, Saksi-Saksi Yehuwa pada dasarnya adalah guru, maka di Mauritius dan Réunion, mereka mempelajari ragam lisan dan tulisan bahasa Kreol untuk berbicara kepada masyarakat setempat dan melatih mereka untuk melakukan hal yang sama. Karena belum ada standar ragam tulisan bahasa Kreol Mauritius dan Réunion, Lembaga mengembangkan semacam ortografi yang cocok. Kemudian, edisi berbahasa Kreol dari brosur Belajar Membaca dan Menulis dan Apa yang Allah Tuntut dari Kita? dicetak sebagai sarana untuk pelayanan. Setelah mulai menggunakan publikasi ini, seorang saudari melaporkan bahwa ia telah memulai lima pengajaran Alkitab yang baru. Seorang saudara mengatakan, ”Sejak menggunakan sarana baru ini, kami mendapati bahwa orang-orang yang belajar dengan kami memahami lebih baik gagasan yang disajikan Firman Allah. Meskipun mereka tidak mudah membaca dalam bahasa Kreol, sewaktu kami membacakan untuk mereka, mereka memahami maksudnya dengan sangat baik.”
Faktor-faktor lain agar dapat mencapai lebih banyak orang dengan kabar baik adalah program penyederhanaan penyiaran lektur. Yehuwa telah memberkati iman yang diperlihatkan oleh hamba-hamba-Nya dalam hal ini. Pengaturan sumbangan sukarela dijelaskan kepada masyarakat, dan tidak ada lagi pungutan ongkos cetak untuk lektur. Pada bulan Januari 2000, pengaturan itu diluaskan hingga mencapai seluruh negeri yang belum menerapkannya. Kantor cabang Republik Afrika Tengah menulis, ”Ini berarti bahwa setiap orang, tidak soal kondisi keuangannya, dapat memperoleh bahan bacaan tercetak yang dibutuhkan untuk menjadi murid Kristus. Pengaturan ini sangat dihargai oleh penyiar maupun masyarakat.” Kantor cabang Indonesia mengatakan, ”Dengan demikian, saudara-saudara lebih memusatkan perhatian pada orang-orang yang berminat membaca publikasi kita daripada orang yang mampu mengganti ongkos cetak.” Kantor cabang Afrika Selatan melaporkan, ”Produksi majalah berlipat ganda, dan dalam beberapa bahasa bahkan sampai empat kali lipat! . . . Ini semua memperlihatkan bahwa ’benih’ kebenaran sedang disebarkan lebih banyak daripada sebelumnya.—Mat. 13:3-8.”
Aspek lebih jauh dari pekerjaan tahun lalu mencakup diutusnya perintis istimewa sementara ke daerah tertentu selama periode terbatas. Dengan demikian, manfaat dapat diberikan kepada orang-orang yang belum menerima kesaksian. Pantai Gading melaporkan hasil-hasil yang baik. Beberapa pejabat kota menyambut para perintis dan tidak mau melepas mereka pergi. Di Sipilou, wakil walikota dengan ramah menyediakan akomodasi gratis dan bahkan membolehkan mereka menggunakan halaman rumahnya sebagai tempat berhimpun. Ketika dua saudari perintis yang ditugaskan ke Tiemelekro hendak pamit kepada walikota, ia menjawab, ”Jangan begitu! Kalian tidak bisa pergi begitu saja. . . . Saya rasa kalian telah menjadikan murid selama tiga bulan terakhir ini. Itu sebabnya kalian datang kepada saya untuk mendapatkan sebidang tanah guna membangun gereja kalian. Sekarang saya siap memberi kalian tanah itu. Jadi, tolong beri tahu saya siapa yang akan menggantikan kalian!”
Banyak Saksi secara pribadi juga menggunakan kesempatan untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang-orang yang belum pernah terjangkau kabar baik. Ketika seorang saudari menerima pekerjaan sebagai guru di Pulau Jaluit, sebuah atol terluar di Kepulauan Marshall, saudari ini mendapati bahwa dialah satu-satunya Saksi di pulau itu. Ia dengan penuh gairah mulai mengabar kepada semua tetangga, memimpin sembilan pengajaran Alkitab dan memimpin perhimpunan setiap minggu untuk kelompok itu. Ketika seorang hamba pelayanan dari Majuro tiba di sana pada tanggal 19 April untuk memberikan khotbah Peringatan kematian Kristus, terdapat sebanyak 175 hadirin. Saudari kita di pulau terpencil tersebut telah berhasil mengundang sebanyak mungkin orang untuk hadir pada peristiwa penting itu. Untuk membantu mereka bertumbuh secara rohani, saudara tadi dan istrinya merencanakan untuk pindah ke Pulau Jaluit untuk bekerja bersama saudari kita yang telah berada di sana.
”Berbicara Penuh Keberanian” untuk Meluruskan Informasi yang Keliru
Bagi orang Kristen abad pertama, tentangan bukanlah sesuatu yang asing. Di Ikonium, misalnya, sewaktu sekumpulan orang banyak menerima ajaran Kekristenan, para penentang ”menghasut dan secara salah mempengaruhi jiwa orang-orang dari bangsa-bangsa untuk menentang saudara-saudara”. Alih-alih mundur teratur, Paulus dan Barnabas ”menggunakan waktu yang cukup lama untuk berbicara penuh keberanian dengan wewenang dari Yehuwa”.—Kis. 14:1-7.
Dewasa ini, para penentang terus berupaya membentuk opini publik tentang Saksi-Saksi Yehuwa, kadang-kadang dengan memanfaatkan media atau sarana komunikasi lainnya untuk mencapai tujuan mereka. Untuk itu, Kantor Urusan Masyarakat di Brooklyn dan Biro Urusan Masyarakat di banyak kantor cabang Lembaga menggunakan cukup banyak waktu guna menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk menyatakan kebenaran dengan terus terang kepada para editor, jurnalis, dan pihak-pihak lainnya.
Pada bulan Mei 2000, Lembaga menyelenggarakan penayangan video baru, Transfusion-Alternative Strategies—Simple, Safe, Effective (Strategi Alternatif Transfusi—Sederhana, Aman, dan Efektif), pada sebuah konferensi medis di Jenewa, Swiss. Video itu memuat sejumlah wawancara dengan beberapa ahli bedah ternama dunia serta demonstrasi teknik-teknik pembedahan tanpa darah. Informasi itu memperkenalkan kepada para dokter di Eropa tentang cara perawatan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa serta para pasien lainnya tanpa menggunakan darah donor. Para dokter yang hadir langsung memasukkan pesanan sejumlah kira-kira 300 video.
Di Belgia, sebuah pameran sejarah diselenggarakan sehubungan dengan penggunaan nama Yehuwa dalam terjemahan-terjemahan Alkitab. Pameran itu menandaskan pekerjaan para penerjemah dan juru cetak Alkitab yang mula-mula, seperti William Tyndale, dan rintangan yang mereka hadapi untuk menyediakan Alkitab bagi masyarakat. Dari antara para pengunjung, terdapat para pelajar dari 13 sekolah.
Lebih dari 70.000 orang mengunjungi Pameran Keliling Segitiga Ungu di Brasil tahun lalu. Saksi-Saksi Yehuwa berharap agar, sebagaimana di Ikonium dahulu, banyak orang tidak membiarkan pikiran mereka dibutakan oleh pihak-pihak yang menyimpangkan fakta, tetapi bersedia mendengarkan dengan penuh penghargaan sewaktu kebenaran Alkitab disuguhkan kepada mereka.
’Meneguhkan Kabar Baik secara Hukum’
Selaras dengan preseden rasul Paulus dalam ”membela dan secara hukum meneguhkan kabar baik”, Saksi-Saksi Yehuwa memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus hukum di berbagai negeri pada tahun lalu. (Flp. 1:7) Di tempat-tempat seperti Azerbaijan, Benin, Rumania, dan Swedia, Saksi-Saksi Yehuwa akhirnya berhasil diakui secara formal dan resmi, bukan hanya sebagai asosiasi melainkan sebagai agama, dengan demikian memperoleh jaminan perlindungan yang lebih besar di bawah undang-undang yang menjamin kebebasan beribadat.
Akan tetapi, di Republik Georgia, yang berbatasan dengan Laut Hitam, para penentang berupaya agar pendaftaran resmi Saksi-Saksi Yehuwa dibatalkan. Dalam suatu persidangan yang melibatkan salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, para ekstremis yang diidentifikasi sebagai anggota Gereja Ortodoks berkerumun di pintu masuk ruang sidang dan menggunakan kekerasan fisik untuk melarang masuk bagi siapa pun yang menolak mencium salib kayu yang mereka usung. Ikon-ikon agama dan salib-salib kayu mereka usung tinggi-tinggi selama persidangan, dan lilin-lilin tanda permohonan dinyalakan di ruang sidang selama reses. Kekerasan meledak di dalam ruang sidang seraya para ekstremis menyerang para pengacara, jurnalis, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Saudara-saudara di Georgia mengajukan banding terhadap keputusan yang merugikan ini ke Mahkamah Agung Georgia, dan mereka sangat berharap agar persidangan itu dipimpin dengan akal sehat dan kebenaran. Sementara itu, ke-14.855 penyiar di Georgia menggunakan 2.887.835 jam sepanjang tahun itu untuk mengajarkan kepada orang-orang akan kebenaran Firman Allah yang memerdekakan.
Kasus pengadilan di Moskwa, Rusia, yang bertujuan hendak membubarkan perwakilan resmi Saksi-Saksi Yehuwa di kota itu masih belum selesai. Sementara itu, saudara-saudara di Moskwa belum mendapat izin untuk membangun Balai Kerajaan yang sangat dibutuhkan. Akan tetapi, pada tanggal 23 November 1999, sebuah keputusan yang menguntungkan diberikan oleh Mahkamah Konstitusi Rusia. Keputusan itu dikeluarkan bagi Sidang Yaroslavl. Karena sidang itu tidak dapat menunjukkan dokumen keberadaannya selama 15 tahun sesuai persyaratan undang-undang agama tahun 1997, kalangan berwenang setempat menuntut agar sidang tersebut menghentikan impor dan distribusi lektur agama dan agar seorang saudara dari Jerman menghentikan kegiatannya di kota itu. Pengadilan memutuskan bahwa persyaratan 15 tahun itu tidak berlaku bagi jemaat yang menjadi bagian dari ”organisasi agama yang terpusat” yang telah terdaftar resmi secara nasional seperti Saksi-Saksi Yehuwa. Pendaftaran ulang bagi Saksi-Saksi Yehuwa oleh Kementerian Kehakiman Rusia disahkan pada tanggal 29 April 1999. Sementara perkara-perkara itu ditangani oleh Departemen Hukum, para penyiar di Rusia menggunakan 24.782.467 jam dalam kesaksian umum tahun lalu. Mereka mencapai pertambahan sebesar 7 persen dan mencapai puncak 114.284 penyiar.
Saudara-saudara di Prancis juga terus menghadapi situasi sulit. Lebih dari empat tahun terakhir, mereka telah memenangkan 921 kasus pengadilan biasa dan 65 dari pengadilan banding atas kasus dispensasi dari pajak properti Balai Kerajaan. Sebagai akibat kebijakan Departemen Perpajakan untuk naik banding terhadap keputusan-keputusan itu, permasalahan ini dinaikkan ke French Conseil d’État, mahkamah administratif tertinggi di Prancis. Pada tanggal 23 Juni 2000, mahkamah itu memutuskan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa memenuhi syarat sebagai suatu agama di bawah undang-undang Prancis dan bahwa Balai Kerajaan mereka diberikan dispensasi dari pajak properti. Terlebih penting lagi, mahkamah memerintahkan agar kegiatan yang dilakukan di dalam Balai Kerajaan ”tidak berdampak buruk terhadap kebijakan publik”. Akan tetapi, hanya 11 hari kemudian, dalam kasus lain yang dirancang untuk menunjang tindakan Departemen Perpajakan berupa pembebanan pajak sebesar 60 persen dari sumbangan bagi kegiatan agama Saksi-Saksi Yehuwa di Prancis, sebuah persidangan di Nanterre mengeluarkan sebuah keputusan tertulis yang menyatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak dapat memperoleh dispensasi pajak karena mereka bukanlah agama yang diakui di Prancis. Saudara-saudara mempersiapkan petisi ke Mahkamah Banding di Versailles. Sementara itu, Mahkamah Nasional Prancis telah mengajukan rancangan undang-undang sebagai dasar hukum untuk membubarkan gerakan sektarian apa pun apabila gerakan itu atau pemimpinnya telah diajukan ke meja hijau hingga dua kali. Meskipun musuh-musuh ”merancangkan kesusahan melalui ketetapan”, Saksi-Saksi Yehuwa menaruh kepercayaan mereka pada Hakim Agung yang kepada-Nya semua manusia harus bertanggung jawab.—Mz. 94:20; Rm. 14:10.
Memenuhi Kebutuhan Mendesak akan Balai Kerajaan
Seraya jumlah orang yang mengasihi dan melayani Yehuwa terus bertambah, terdapat kebutuhan besar akan Balai Kerajaan sebagai tempat ibadat mereka. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Kantor Pembangunan Balai Kerajaan Regional sekarang beroperasi di kantor cabang Lembaga di Afrika Selatan, Australia, Brasil, Jerman, dan Meksiko. Dari lokasi-lokasi ini, saudara-saudara yang cakap mengunjungi kantor-kantor cabang lain untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan pengorganisasian yang cocok dengan kebutuhan mereka. Sekarang ini, bantuan diberikan kepada 72 negeri di Asia/Oseania, Eropa Timur, Afrika Barat dan Timur, Amerika Selatan dan Tengah, dan Kepulauan Karibia.
Lebih dari 100 hamba internasional sibuk melatih saudara-saudara lokal agar mereka dapat melakukan pekerjaan di negeri mereka masing-masing sebagai anggota Kelompok Konstruksi Balai Kerajaan. Dengan pengaturan ini, di 30 negeri, 453 Balai Kerajaan telah rampung, dan 727 proyek pembangunan sedang berlangsung. Yang lebih dititikberatkan adalah pengembangan standar perencanaan Balai Kerajaan untuk tiap-tiap negeri dengan memanfaatkan bahan bangunan dan metode pembangunan setempat. Di Kenya, bahan bangunannya adalah batu galian; di Togo, bahan yang lazim digunakan adalah batu bata; di Kamerun, blok-blok beton yang diplester merupakan metode yang populer. Dengan cara ini, saudara-saudara setempat akan lebih cepat menguasai keterampilan yang dibutuhkan sebagai tenaga inti program pembangunan Balai di negeri mereka.
Seraya saudara-saudara di berbagai negeri telah mempelajari teknik pembangunan, banyak yang memperlihatkan hasrat yang sungguh-sungguh untuk berpartisipasi. Ratusan saudara-saudari yang terampil menyumbangkan tenaga. Di negeri-negeri tertentu, yang karena keadaan ekonominya para relawan tidak mungkin ambil bagian dalam proyek ini, Lembaga menanggung kebutuhan dasar mereka seperti makanan dan pemondokan bagi para pemohon yang disetujui agar mereka dapat memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang penting ini, yakni membangun dan merenovasi Balai Kerajaan di negeri mereka sendiri.
Apa pengaruh konstruksi Balai Kerajaan ini terhadap kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa di masyarakat? Dari Benin, Afrika Barat, datanglah laporan ini, ”Sungguh senang kami melaporkan bahwa Balai Kebaktian di Krake ditahbiskan kemarin. Sidang yang beranggotakan 34 penyiar ini mempunyai rata-rata hadirin 73 orang pada hari Minggu, namun penahbisan Balai dihadiri oleh 651 orang. Sebelumnya, saudara-saudari harus menanggung banyak prasangka dan ejekan di kota ini karena Balai Kerajaan yang dulu sangat primitif dibandingkan dengan beberapa gereja. Sekarang, Balai Kerajaan adalah salah satu bangunan yang terindah di kota itu. Banyak dari antara hadirin adalah penduduk kota yang sekarang berubah pikiran setelah menyaksikan sendiri apa yang dapat dilakukan saudara-saudara dalam waktu beberapa minggu saja.” Sidang Nafisi di Malawi mengatakan, ”Sekarang, kami mempunyai Balai Kerajaan yang indah, itu sendiri memberikan kesaksian yang bagus. Sebagai hasilnya, jauh lebih mudah untuk memulai pengajaran Alkitab sewaktu mengabar. Di mana-mana, orang-orang merasa takjub.”
Dengan pertambahan pada tahun-tahun belakangan ini, kebutuhan akan Balai Kerajaan semakin mendesak di Liberia. Akan tetapi, saudara-saudara tidak mampu membangun. Sementara untuk tempat tinggal saja, mereka hanya mampu mengontrak rumah yang sangat sederhana. Di banyak tempat, mereka berhimpun di rumah saudara-saudara, dan hadirin membeludak hingga ke jalan. Atau, mereka berhimpun di bangunan sementara. Tampaknya, tidak ada jalan keluar bagi problem ini hingga tibalah berita istimewa tentang pengaturan konstruksi Balai Kerajaan dengan biaya ekonomis. Dana disumbangkan oleh saudara-saudara di negeri-negeri lain untuk digunakan membangun balai di tempat yang sangat membutuhkan. Lima balai kerajaan baru telah dibangun dalam enam bulan terakhir. Saudara-saudara kita, meskipun ’tak punya secara materi’, memperlihatkan ’kesediaan’ dengan mencurahkan segenap tenaga fisik mereka untuk bekerja. (2 Kor. 8:12) Sidang New Georgia, misalnya, membuat lebih dari 1.000 balok semen secara manual dalam sehari!
Fasilitas Kantor Cabang yang Baru dan yang Diperluas
Untuk menangani meningkatnya jumlah Saksi-Saksi Yehuwa dan untuk memperlengkapi mereka dalam pelayanan, dibutuhkan pula fasilitas kantor cabang yang memadai. Sejumlah fasilitas kantor cabang ditahbiskan pada tahun lalu. Kantor-kantor cabang di seluas dunia beranggotakan 19.587 rohaniwan terlantik, yang kesemuanya adalah anggota Ordo Pelayan Sepenuh Waktu Istimewa.
AFRIKA SELATAN: Fasilitas kantor cabang di Krugersdorp tampaknya lebih dari cukup sewaktu selesai dibangun pada tahun 1987. Namun, mengapa 12 tahun kemudian mereka menahbiskan perluasan kompleks perkantoran, tiga bangunan tempat tinggal, garasi truk, dan ruang ekspor baru yang luas?
Salah satu alasannya adalah meningkatnya kebebasan yang dinikmati umat Yehuwa akibat berakhirnya Perang Dingin. Pelarangan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa dicabut di negeri-negeri seperti Rwanda, Malawi, Mozambik, dan Angola. Sejak rampungnya fasilitas cabang pada tahun 1987, sepuluh negeri yang menerima kiriman lektur dari Afrika Selatan mengalami total pertambahan penyiar sebesar 148 persen! (Mozambik saja mengalami 523 persen pertambahan dalam kurun waktu 12 tahun.)
Selain itu, terbentuknya pemerintahan baru di Afrika Selatan dan runtuhnya paham apartheid menghasilkan keleluasaan gerak yang lebih besar di negara-negara Afrika. Dengan demikian, kantor cabang Afrika Selatan sekarang dapat berbuat banyak untuk mengirimkan persediaan ke kantor-kantor cabang tetangga. Selain majalah, brosur, dan bahan tercetak lainnya, kantor cabang ini menyimpan lektur dan memproses pesanan-pesanan sidang di sejumlah negara sekitarnya. Seraya pembangunan Balai Kebaktian dan Balai Kerajaan mulai digiatkan di Afrika, semakin banyak kantor cabang memperoleh bahan bangunan dari Afrika Selatan.
Faktor lainnya: Wilayah kantor cabang Afrika Selatan sendiri mengalami 62 persen pertambahan pemberita Kerajaan sejak tahun 1987. Dalam dua tahun terakhir, Departemen Penerjemahan harus diperbesar untuk menangani tambahan pekerjaan penerjemahan Alkitab ke dalam tujuh bahasa setempat—Afrikaans, Sepedi, Sesotho, Tsonga, Tswana, Xhosa, dan Zulu. Tidak mengherankan bila kantor cabang Afrika Selatan mesti diperluas.
Oleh karena itu, pada tanggal 23 Oktober 1999, fasilitas kantor cabang yang diperluas ditahbiskan di Afrika Selatan. Hadir pada kesempatan itu adalah Daniel Sydlik, anggota Badan Pimpinan, yang menyampaikan khotbah yang bersemangat berjudul ”Penahbisan Mencerminkan Kemuliaan Allah”.
JEPANG: Beberapa minggu kemudian, pada tanggal 13 November, fasilitas cabang yang diperluas ditahbiskan di Ebina, Jepang. Penambahan itu meliputi dua bangunan tempat tinggal berlantai 12 dan sebuah gedung departemen dinas berlantai 4. Lebih dari 70 hamba internasional dan relawan yang terampil bekerja sama dengan sekitar 2.000 pekerja lokal sementara dan permanen untuk merampungkan proyek itu dalam waktu tiga setengah tahun.
Program penahbisan diadakan tepat 50 tahun setelah utusan injil Menara Pengawal yang pertama tiba di Jepang setelah Perang Dunia II. Beberapa utusan injil tersebut, sebagian masih melayani di Jepang, hadir dalam acara tersebut, beserta seluruh pengawas keliling di Jepang, hamba-hamba Yehuwa kawakan, serta ke-344 delegasi dari 37 negeri lain.
Ketika para utusan injil pertama tiba di Tokyo dan memulai kembali pekerjaan pengabaran setelah Perang Dunia II, hanya sedikit penyembah Yehuwa yang setia yang didapati di Jepang. Sekarang, terdapat lebih dari 221.000 pemberita Kerajaan yang aktif menyebarkan kabar baik di seluruh penjuru negeri. Selain itu, lektur Alkitab yang dicetak di Jepang dalam 27 bahasa dikirimkan ke negeri-negeri lain, dan dengan arahan Badan Pimpinan, kantor cabang ini juga memberikan bantuan langsung sehubungan dengan kegiatan pengabaran di beberapa negeri Asia.
Dalam pertemuan istimewa sehari setelah penahbisan, Theodore Jaracz, salah seorang anggota Badan Pimpinan, berkhotbah di hadapan hadirin sejumlah 61.323 di Stadion Internasional Yokohama. Secara keseluruhan, ke-41 lokasi di seluruh negeri dihubungkan, sehingga total hadirinnya adalah 269.376. Acaranya, yang meliputi laporan dari para delegasi asing dan khotbah oleh Saudara Jaracz bertemakan ”Diajar oleh Yehuwa—Bermanfaat Sekarang dan Selama-lamanya”, memberikan anjuran yang kuat kepada semua hadirin untuk terus membuat kemajuan rohani.
BENIN: Negeri di Afrika Barat ini ternyata merupakan ladang yang produktif, yang menghasilkan banyak tuaian rohani. Terdapat 6.343 pemberita kabar baik, dan lebih dari setengahnya dibaptis pada tahun 1990-an.
Untuk melayani semakin banyaknya penyembah sejati di negeri ini serta di Niger, fasilitas kantor cabang yang baru, Balai Kebaktian yang baru, dan sebuah rumah utusan injil ditahbiskan di Abomey-Calavi, Benin, pada tanggal 1 Januari 2000. Gerrit Lösch, anggota Badan Pimpinan, menggunakan kesempatan ini untuk menandaskan dua pokok yang penting: (1) Alasan utama kita melayani Yehuwa adalah, bukanlah harapan kita akan kehidupan kekal, melainkan kasih kita kepada-Nya. (2) Bacalah Firman Allah, Alkitab, setiap hari. Benar-benar pengingat yang praktis!
MYANMAR: Beberapa minggu setelah penahbisan di Benin, fasilitas kantor cabang yang baru ditahbiskan di Myanmar. Kantor cabang telah didirikan di sana pada tahun 1947. Pada tahun 1977, Lembaga membeli sebidang tanah untuk membangun fasilitas yang cocok. Tetapi, rintangan yang harus dihadapi begitu besar! Pendaftaran resmi Saksi-Saksi Yehuwa masih belum berhasil dilakukan, jadi bagaimana caranya memperoleh izin mendirikan bangunan? Dibutuhkan pula impor bahan bangunan, tetapi bagaimana caranya, karena izin semacam itu belum pernah diberikan kepada organisasi mana pun? Mendatangkan saudara-saudara dari luar negeri untuk membantu proyek konstruksi juga tampak mustahil, karena visa pekerjaan itu hanya diberikan bagi proyek-proyek yang disponsori pemerintah. Namun, puncak masalahnya adalah ketika seorang wanita menghadap meja hijau, mengklaim bahwa dialah pemilik sah properti yang telah dimiliki Lembaga selama 20 tahun lebih itu. Akan tetapi, tiba-tiba saja problem itu teratasi satu demi satu. Kebijakan pemerintah berubah pada bidang-bidang yang menjadi rintangan tersebut. Dan, sewaktu konstruksi mulai, pengadilan menolak gugatan wanita yang hendak mengambil alih properti itu.
Sebagian besar bahan bangunan dikirimkan sebagai hibah dari saudara-saudara di Australia; juga dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. Saudara-saudara datang dari Australia, Amerika Serikat, Fiji, Inggris, Jerman, Selandia Baru, dan Yunani untuk membantu dalam pekerjaan, dan Saksi-Saksi setempat juga menyumbangkan tenaga. Ketika fasilitas yang rampung itu ditahbiskan pada tanggal 22 Januari 2000, pada kunjungan John E. Barr, anggota Badan Pimpinan, para hadirin tergerak untuk mengatakan, ”Yehuwa telah melakukan perkara besar bagi kita. Kita bersukacita.”—Mz. 126:3.
Kata-kata itu mencerminkan apa yang dirasakan Saksi-Saksi Yehuwa sedunia seraya mereka meninjau peristiwa-peristiwa pada tahun lalu.
[Gambar di hlm. 6]
”Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia” diperkenalkan oleh Samuel Herd
[Gambar di hlm. 6]
Drama Alkitab ”Contoh Peringatan bagi Zaman Kita”
[Gambar di hlm. 8]
Delegasi di Hongaria bersukacita menerima Alkitab baru
[Gambar di hlm. 14]
Saksi-Saksi yang bersukacita berhimpun di garasi di Kosovo
[Gambar di hlm. 24]
Balai Kerajaan di Krake, Benin—sebelum dan sesudah
[Gambar di hlm. 27]
(1) Myanmar, (2) Benin, (3) Afrika Selatan, (4) Jepang