PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w99 15/6 hlm. 19-24
  • Pencipta Saudara—Pelajarilah Pribadi Macam Apa Dia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pencipta Saudara—Pelajarilah Pribadi Macam Apa Dia
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dia Menyingkapkan Pribadi Macam Apa Dia Itu
  • Seorang Guru yang Agung Membantu Kita Mengenal Sang Pencipta
  • Bagaimana Saudara Dapat Membantu Orang-Orang Lain Belajar tentang Dia?
  • Pencipta Agung Kita Mempedulikan Kita!
    Pelayanan Kerajaan Kita—1999
  • Apa yang Dapat Anda Pelajari tentang Sang Pencipta melalui Sebuah Buku?
    Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?
  • Perkuat Iman Saudara kepada Sang Pencipta
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2021
  • Menambah Makna Kehidupan Anda Selama-lamanya
    Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
w99 15/6 hlm. 19-24

Pencipta Saudara—Pelajarilah Pribadi Macam Apa Dia

”Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama [Yehuwa] di depanmu.”​—KELUARAN 33:19.

1. Mengapa Sang Pencipta layak dihormati?

RASUL Yohanes, penulis buku terakhir Alkitab, mencatat pernyataan yang sangat bermakna tentang Sang Pencipta ini, ”Engkau layak, Yehuwa, ya Allah kami, untuk menerima kemuliaan dan kehormatan dan kuasa, karena engkau menciptakan segala sesuatu, dan karena kehendakmulah mereka ada dan diciptakan.” (Penyingkapan 4:11) Seperti telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, temuan-temuan sains modern sering kali menambah alasan untuk percaya akan keberadaan Sang Pencipta segala sesuatu.

2, 3. (a) Apa yang dibutuhkan orang-orang untuk mempelajari Sang Pencipta? (b) Mengapa tidak masuk akal untuk bertatap muka langsung dengan Allah?

2 Selain penting untuk percaya akan keberadaan Sang Pencipta, tak kalah pentingnya untuk mempelajari pribadi macam apa Dia itu​—bahwa Dia adalah pribadi yang nyata, dengan kepribadian dan jalan-jalan yang menggerakkan orang-orang untuk mendekat kepada-Nya. Tidak soal seberapa jauh saudara telah melakukannya, bukankah bermanfaat untuk lebih mengenal Dia? Hal itu tidak menuntut kita untuk bertatap muka dengan-Nya, seperti yang dilakukan manusia dengan manusia.

3 Yehuwa adalah Sumber dari bintang-bintang, dan matahari kita hanyalah sebuah bintang berukuran sedang. Pernahkah saudara terpikir untuk mendekati matahari secara fisik? Sama sekali tidak! Kebanyakan orang berhati-hati agar jangan sampai memandang matahari barang sekilas, atau jangan sampai kulitnya terlalu lama terkena sinar yang kuat itu. Suhu pada inti matahari mencapai kira-kira 15.000.000 derajat Celsius. Setiap detik, tanur termonuklir ini mengubah sekitar empat juta ton massa menjadi energi. Hanya sebagian kecil energi ini yang mencapai bumi dalam bentuk panas dan cahaya, namun itu saja sudah cukup untuk menunjang segala bentuk kehidupan di sini. Fakta-fakta dasar tersebut seharusnya membuat kita terkesan akan kekuatan dahsyat Sang Pencipta. Tidaklah berlebihan jika Yesaya menulis tentang ”energi dinamis [Sang Pencipta] yang berlimpah, dan kekuasaannya sangat besar”.​—Yesaya 40:​26, NW.

4. Apa yang Musa pohonkan, dan bagaimana tanggapan Yehuwa?

4 Namun, tahukah saudara bahwa beberapa bulan setelah bangsa Israel meninggalkan Mesir pada tahun 1513 SM, Musa memohon kepada Sang Pencipta, ”Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku”? (Keluaran 33:18) Mengingat Allah adalah Sumber dari matahari, saudara dapat memahami mengapa Ia memberi tahu Musa, ”Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” Sang Pencipta memperbolehkan Musa mencari tempat bersembunyi di Gunung Sinai sewaktu Ia ”lewat”. Pada waktu itu, Musa diperbolehkan melihat apa yang digambarkan sebagai ”belakang” Allah, semacam kilasan cahaya kemuliaan, atau kehadiran, Sang Pencipta.​—Keluaran 33:​20-​23; Yohanes 1:​18.

5. Dengan cara bagaimana Sang Pencipta memenuhi permintaan Musa, dan ini membuktikan apa?

5 Hasrat Musa untuk lebih mengenal Sang Pencipta terpenuhi. Barangkali dengan berbicara melalui seorang malaikat, Allah lewat di depan Musa dan berseru, ”TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman”. (Keluaran 34:​6, 7) Ini membuktikan bahwa mengenal Pencipta kita secara lebih dekat mencakup, bukan melihat suatu sosok jasmani, melainkan merasakan sepenuhnya pribadi macam apa Dia itu, kepribadian-Nya dan karakteristik-Nya.

6. Bagaimana sistem kekebalan kita merupakan hal yang menakjubkan?

6 Salah satu cara kita dapat melakukan ini adalah dengan memahami sifat-sifat Allah dari karya ciptaan-Nya. Perhatikan sistem kekebalan saudara. Dalam terbitan yang mengulas tentang kekebalan tubuh, Scientific American mengatakan, ”Sejak sebelum kelahiran hingga kematian, sistem kekebalan selalu dalam keadaan siaga penuh. Suatu susunan molekul dan sel yang beragam . . . melindungi kita dari parasit dan bibit penyakit. Tanpa pertahanan itu, manusia tidak akan dapat bertahan hidup.” Dari mana sistem itu bersumber? Sebuah artikel dalam majalah tersebut mengatakan, ”Sel-sel yang tersusun dengan luar biasa, yang saling berinteraksi dengan cekatan untuk melindungi tubuh dari serangan mikroba dan virus, muncul dari beberapa sel pendahulu mulai sekitar sembilan minggu setelah pembuahan.” Seorang wanita hamil menyalurkan sebagian dari kekebalan tubuhnya kepada janin yang sedang dikandungnya. Kemudian, melalui ASI, ia juga menyalurkan sel-sel kekebalan tubuh dan zat-zat kimia yang bermanfaat kepada bayinya.

7. Apa yang dapat kita renungkan tentang sistem kekebalan kita, yang membuat kita berkesimpulan apa?

7 Sungguh beralasan untuk berkesimpulan bahwa sistem kekebalan saudara mengungguli segala sesuatu yang dapat disediakan oleh obat-obatan modern. Oleh karena itu, tanyakan diri sendiri, ’Apa yang dibuktikan oleh hal ini tentang Pencipta dan Penyedia sistem kekebalan?’ Sistem ini, yang ”pertama kali muncul sekitar sembilan minggu setelah pembuahan” dan siap untuk melindungi kehidupan janin, pastilah mencerminkan hikmat dan wawasan ke depan. Tetapi, dapatkah kita lebih memahami Sang Pencipta melalui sistem kekebalan ini? Apa yang dapat kita simpulkan tentang Albert Schweitzer dan tokoh-tokoh lain yang membaktikan kehidupannya untuk memberikan perawatan medis kepada orang-orang yang berkekurangan? Kita biasanya memuji sifat-sifat baik dari para humanis yang beriba hati itu. Kalau begitu, apa yang dapat kita simpulkan tentang Pencipta kita, yang menyediakan suatu sistem kekebalan bagi orang kaya maupun miskin? Jelaslah, Ia pengasih, tidak berat sebelah, beriba hati, dan adil. Bukankah ini selaras dengan gambaran tentang Sang Pencipta yang Musa dengar?

Dia Menyingkapkan Pribadi Macam Apa Dia Itu

8. Dengan cara istimewa apa Yehuwa menyingkapkan diri-Nya kepada kita?

8 Namun, ada cara lain untuk lebih mengenal Pencipta kita​—melalui Alkitab. Ini khususnya penting karena ada hal-hal tentang Dia yang sama sekali tidak dapat disingkapkan oleh sains dan alam semesta, dan ada pula hal-hal lain yang tersingkap jauh lebih jelas dari Alkitab. Contoh dari kasus yang pertama adalah nama pribadi Sang Pencipta. Hanya Alkitab yang menyingkapkan nama pribadi Sang Pencipta dan arti penting nama itu. Dalam manuskrip-manuskrip Ibrani Alkitab, nama Allah muncul sekitar 7.000 kali dalam bentuk empat konsonan yang dapat ditransliterasikan sebagai YHWH, umumnya dilafalkan sebagai Yehuwa dalam bahasa Indonesia.​—Keluaran 3:15; 6:​3, NW.

9. Apa arti nama pribadi Sang Pencipta, dan apa yang dapat kita simpulkan dari hal ini?

9 Agar kita dapat lebih mengenal Sang Pencipta, kita perlu memahami bahwa Ia bukanlah sekadar suatu ”Penyebab Awal” yang abstrak, atau sekadar ”Akulah Dia” yang misterius. Nama pribadi-Nya memperlihatkan hal itu. Nama itu adalah suatu bentuk kata kerja Ibrani yang berarti ”jadi” atau ”ada”.a (Bandingkan Kejadian 27:​29, NW; Pengkhotbah 11:​3, NW) Nama Allah berarti ”Dia yang Menjadikan Ada” dan menandaskan bahwa Ia menetapkan maksud-tujuan sekaligus melaksanakannya. Dengan mengetahui dan menggunakan nama Allah, kita dapat lebih memahami bahwa Allah menggenapi janji-Nya dan mewujudkan maksud-tujuan-Nya secara aktif.

10. Pemahaman penting apa dapat kita peroleh dari catatan buku Kejadian?

10 Alkitab adalah sumber pengetahuan tentang maksud-tujuan dan kepribadian Allah. Catatan buku Kejadian menyingkapkan bahwa, pada suatu masa, manusia berdamai dengan Allah dan memiliki prospek kehidupan yang panjang dan bermakna. (Kejadian 1:​28; 2:​7-9) Selaras dengan arti penting nama-Nya, kita dapat yakin bahwa Yehuwa akan mengakhiri penderitaan dan frustrasi yang telah lama dihadapi umat manusia. Mengenai penggenapan maksud-tujuan Allah, kita membaca, ”Dunia jasmani telah ditundukkan kepada frustrasi, bukan oleh hasratnya sendiri, tetapi oleh kehendak Sang Pencipta, yang dengan menjadikannya demikian, memberinya suatu harapan agar pada suatu hari kelak . . . dibuat ambil bagian dalam kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah”.​—Roma 8:​20, 21, The New Testament Letters, oleh J. W. C. Wand.

11. Mengapa kita hendaknya memperhatikan kisah-kisah Alkitab, dan perincian apa saja yang terdapat dalam salah satu kisahnya?

11 Alkitab juga dapat membantu kita lebih mengenal Pencipta kita karena Alkitab menyingkapkan tindakan-Nya dan reaksi-Nya sewaktu berurusan dengan bangsa Israel di zaman dulu. Perhatikanlah suatu contoh yang melibatkan Elisa dan Naaman, kepala pasukan militer bangsa Siria yang bermusuhan. Seraya saudara membaca catatan ini di 2 Raja-Raja pasal 5, saudara akan melihat bahwa seorang gadis Israel yang ditawan menyampaikan anjuran yang mendesak bahwa penyakit kusta Naaman dapat disembuhkan dengan bantuan Elisa di Israel. Naaman pergi ke sana dengan harapan bahwa Elisa akan menggerak-gerakkan tangannya dalam suatu upacara penyembuhan mistik. Ternyata, Elisa memberi tahu orang Siria itu untuk mandi di Sungai Yordan. Meskipun Naaman harus diyakinkan dahulu oleh para bawahannya sebelum ia menurut, ketika ia melakukan itu, ia pun disembuhkan. Naaman membawakan barang-barang berharga sebagai hadiah, namun Elisa menolaknya. Kemudian, seorang rekan Elisa diam-diam mendatangi Naaman dan, dengan berdusta, mendapatkan beberapa barang berharga. Ketidakjujurannya membuat dia diganjar kusta. Ini merupakan kisah kemanusiaan yang menarik​—yang dapat kita tarik hikmahnya.

12. Kesimpulan apa saja yang dapat kita peroleh tentang Sang Pencipta dari kisah Elisa dan Naaman?

12 Dengan cara yang menarik, kisah itu memperlihatkan bahwa Sang Pencipta alam semesta yang Agung tidaklah sombong, bahkan kebaikan seorang gadis kecil pun tidak luput dari perhatian-Nya, sangat bertentangan dengan norma di banyak kebudayaan dewasa ini. Kisah itu juga membuktikan bahwa Sang Pencipta tidak menganakemaskan satu ras atau bangsa tertentu. (Kisah 10:​34, 35) Menarik, sebaliknya daripada mengharapkan orang-orang menggunakan penipuan​—yang umum dilakukan oleh ”para penyembuh” di zaman dahulu maupun sekarang​—Sang Pencipta memperlihatkan hikmat yang menakjubkan. Ia tahu caranya menyembuhkan kusta. Ia juga memperlihatkan pemahaman dan keadilan dengan menggagalkan upaya penipuan. Sekali lagi, bukankah hal itu selaras dengan kepribadian Yehuwa yang Musa dengar? Meskipun catatan Alkitab itu singkat, betapa banyak informasi yang dapat kita peroleh darinya tentang Pribadi macam apa Pencipta kita!​—Mazmur 33:5; 37:28.

13. Ilustrasikan bagaimana kita dapat menarik pelajaran yang berharga dari kisah-kisah Alkitab.

13 Catatan lain tentang perbuatan-perbuatan bangsa Israel yang tak tahu berterima kasih dan tanggapan Allah membuktikan bahwa Yehuwa benar-benar peduli. Alkitab mengatakan bahwa bangsa Israel berulang-kali menguji Allah, membuat-Nya terpukul dan pedih hati. (Mazmur 78:​40, 41) Jadi, Sang Pencipta berperasaan, dan Ia peduli akan apa yang dilakukan manusia. Banyak hikmah yang juga dapat dipelajari dari kisah tentang pribadi-pribadi terkenal. Ketika Daud dipilih sebagai raja Israel, Allah memberi tahu Samuel, ”Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7) Ya, Sang Pencipta melihat batin kita, bukan sekadar penampilan luar. Sungguh menyenangkan!

14. Seraya kita membaca Kitab-Kitab Ibrani, apa yang dapat kita lakukan untuk memperoleh manfaatnya?

14 Tiga puluh sembilan buku dalam Alkitab ditulis sebelum zaman Yesus, dan kita perlu membacanya. Pembacaan ini hendaknya bukan sekadar untuk mengetahui kisah Alkitab atau sejarah. Jika kita benar-benar ingin mengetahui seperti apa Pencipta kita, kita hendaknya merenungkan catatan-catatan itu, mungkin dengan berpikir, ’Bagaimana episode ini menyingkapkan kepribadian-Nya? Apa sifat-sifat-Nya yang tampak di sini?’b Dengan cara demikian, orang-orang yang skeptis pun dapat dibantu untuk melihat bahwa Alkitab pastilah berasal dari Allah, dengan demikian menyediakan dasar bagi mereka untuk lebih mengenal Pengarangnya yang pengasih.

Seorang Guru yang Agung Membantu Kita Mengenal Sang Pencipta

15. Mengapa tindakan dan ajaran Yesus bersifat instruktif?

15 Memang, orang-orang yang meragukan keberadaan Sang Pencipta atau yang berpandangan samar-samar tentang Allah mungkin tidak tahu banyak tentang Alkitab. Mungkin, saudara pernah berjumpa dengan orang-orang yang tidak tahu apakah Musa hidup sesudah atau sebelum Matius, dan yang sama sekali tidak tahu tentang perbuatan atau ajaran Yesus. Itu sangat menyedihkan karena ada begitu banyak hal tentang Sang Pencipta yang dapat kita pelajari dari Guru yang Agung, Yesus. Karena memiliki hubungan yang akrab dengan Allah, ia dapat menyingkapkan Pribadi macam apa Pencipta kita. (Yohanes 1:​18; 2 Korintus 4:6; Ibrani 1:3) Dan, ia memang menyingkapkannya. Bahkan, ia pernah mengatakan, ”Ia yang telah melihat aku telah melihat Bapak juga.”​—Yohanes 14:9.

16. Interaksi Yesus dengan seorang wanita Samaria mengilustrasikan apa?

16 Perhatikan contoh berikut ini. Sekali peristiwa ketika Yesus sedang kelelahan setelah menempuh perjalanan, ia berbicara kepada seorang wanita Samaria di dekat Sikhar. Ia membagikan kebenaran yang dalam, memusatkan perhatian pada perlunya ”menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran”. Orang-orang Yahudi pada masa itu menjauhi orang-orang Samaria. Sebaliknya, Yesus mencerminkan kesediaan Yehuwa untuk menerima pria dan wanita yang tulus dari segala bangsa, tepat seperti yang kita pelajari dari peristiwa Elisa dan Naaman. Hal ini hendaknya meyakinkan kita bahwa Yehuwa sama sekali tidak berkenan akan permusuhan agama yang picik yang merajalela di dunia dewasa ini. Kita juga dapat memperhatikan fakta bahwa Yesus bersedia mengajar seorang wanita, dan dalam kasus ini, seorang wanita yang hidup bersama pria yang bukan suaminya. Sebaliknya daripada mengutuk dia, Yesus memperlakukan wanita itu secara bermartabat, dengan cara yang benar-benar dapat membantunya. Setelah itu, orang-orang Samaria lainnya mendengarkan Yesus dan menyimpulkan, ”Kami tahu bahwa pria ini pasti juru selamat dunia.”​—Yohanes 4:​2-​30, 39-​42; 1 Raja 8:​41-​43; Matius 9:​10-​13.

17. Kesimpulan apa yang ditunjukkan oleh kisah kebangkitan Lazarus?

17 Mari kita perhatikan ilustrasi lain mengenai bagaimana kita dapat belajar tentang Sang Pencipta dengan lebih mengenal perbuatan dan ajaran Yesus. Renungkanlah peristiwa sewaktu Lazarus, sahabat Yesus, meninggal. Yesus pernah membuktikan kuasanya untuk menghidupkan kembali orang mati. (Lukas 7:​11-​17; 8:​40-​56) Namun, bagaimana reaksinya ketika melihat Maria, saudara perempuan Lazarus, berdukacita? Yesus ”mengerang dalam roh dan merasa susah”. Ia tidak bersikap masa bodoh; ia ”mengeluarkan air mata”. (Yohanes 11:​33-35) Dan, ini bukan sekadar pertunjukan emosi. Yesus tergerak untuk mengambil tindakan positif​—ia membangkitkan Lazarus. Saudara dapat membayangkan bagaimana peristiwa ini membantu para rasul memahami perasaan dan tindakan Sang Pencipta. Hal ini hendaknya juga membantu kita dan orang-orang lain memahami kepribadian dan jalan-jalan Sang Pencipta.

18. Bagaimana seharusnya perasaan orang-orang tentang mempelajari Alkitab?

18 Tidak ada alasan untuk merasa malu mempelajari Alkitab dan mengenal Pencipta kita secara lebih baik. Alkitab bukanlah buku kuno. Salah seorang yang mempelajarinya dan menjadi rekan dekat Yesus adalah Yohanes. Ia belakangan menulis, ”Kita tahu bahwa Putra Allah telah datang, dan ia telah memberi kita kesanggupan intelektual agar kita mendapat pengetahuan mengenai pribadi yang benar. Dan kita ada dalam persatuan dengan pribadi yang benar, dengan perantaraan Yesus Kristus Putranya. Inilah Allah yang benar dan kehidupan abadi.” (1 Yohanes 5:20) Perhatikan bahwa menggunakan ”kesanggupan intelektual” untuk memperoleh pengetahuan mengenai ”pribadi yang benar”, Sang Pencipta, dapat membimbing kita menuju ”kehidupan abadi”.

Bagaimana Saudara Dapat Membantu Orang-Orang Lain Belajar tentang Dia?

19. Langkah apa yang telah diambil untuk membantu orang-orang yang skeptis?

19 Ada banyak hal yang dituntut agar orang-orang mempercayai keberadaan Pencipta yang beriba hati, yang peduli akan kita dan memahami pribadi macam apa Dia itu. Ada berjuta-juta orang yang masih skeptis tentang Sang Pencipta atau yang pandangannya tentang Dia tidak selaras dengan yang terdapat dalam Alkitab. Bagaimana saudara dapat membantu mereka? Di kebaktian distrik dan internasional 1998/99 dari Saksi-Saksi Yehuwa, sebuah alat baru yang efektif diperkenalkan dalam banyak bahasa​—buku berjudul Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?

20, 21. (a) Bagaimana buku Pencipta dapat digunakan secara efektif? (b) Ceritakan pengalaman tentang bagaimana buku Pencipta telah terbukti efektif.

20 Publikasi ini akan memperkuat iman saudara sendiri akan Pencipta kita dan menambah pemahaman saudara akan kepribadian dan jalan-jalan-Nya. Mengapa demikian? Karena buku Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda? telah dirancang khusus untuk tujuan itu. Tema utama seluruh buku itu adalah ”Apa yang dapat membuat kehidupan saudara lebih bermakna?” Isinya disajikan sedemikian rupa sehingga bahkan orang-orang yang berpendidikan tinggi akan tertarik membacanya. Namun, buku itu menjawab kerinduan yang kita semua rasakan. Terdapat bahan yang menarik dan meyakinkan bagi para pembaca yang meragukan eksistensi Sang Pencipta. Buku itu tidak berasumsi bahwa pembacanya percaya akan Pencipta. Orang-orang yang skeptis akan dibuat takjub oleh penyajian hasil penemuan dan konsep ilmiah terkini. Bahkan, fakta-fakta ini akan lebih memperkuat iman orang-orang yang percaya akan Allah.

21 Dengan mempelajari buku baru ini, akan terlihat bahwa bagian-bagiannya menyajikan suatu tinjauan sejarah Alkitab dengan cara yang menonjolkan aspek-aspek kepribadian Allah, membantu para pembaca lebih mengenal Allah. Banyak orang yang telah membaca buku ini berkomentar bahwa mereka memang merasa demikian. (Lihat artikel berikut, halaman 25-6.) Semoga saudara pun merasakannya seraya saudara meneliti buku itu secara pribadi dan menggunakannya untuk membantu orang lain lebih mengenal Pencipta mereka.

[Catatan Kaki]

a Pakar Jesuit bernama M. J. Gruenthaner, semasa menjabat selaku pemimpin redaksi The Catholic Biblical Quarterly, merujuk pada kata kerja tersebut sewaktu menjelaskan tentang kata kerja yang sejenis dengannya, bahwa kata kerja ini ”tidak pernah mengandung konsep eksistensi secara abstrak, melainkan selalu memaksudkan menjadi atau ada secara nyata, yakni menyatakan diri secara konkret”.

b Sewaktu orang-tua menceritakan kisah-kisah Alkitab kepada anak-anak, mereka dapat membantu putra-putri mereka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan demikian, anak-anak dapat lebih mengenal Allah, serta belajar merenungkan Firman-Nya.

Apakah Saudara Memperhatikan?

◻ Bagaimana Musa semakin mengenal Yehuwa di Gunung Sinai?

◻ Mengapa mempelajari Alkitab merupakan suatu bantuan untuk mengenal pribadi macam apa Allah itu?

◻ Seraya kita membaca Alkitab, apa yang dapat kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Pencipta kita?

◻ Bagaimana saudara merencanakan untuk memanfaatkan buku Pencipta?

[Gambar di hlm. 20]

Apa yang tercermin dari sistem kekebalan kita tentang Pencipta kita?

[Gambar di hlm. 21]

Bagian dari Gulungan-Gulungan Laut Mati, yang memuat Tetragramaton (Nama Allah dalam bahasa Ibrani)

[Keterangan]

Atas kebaikan the Shrine of the Book, Israel Museum, Yerusalem

[Gambar di hlm. 23]

Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi Yesus terhadap dukacita Maria?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan