PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w83_No51 hlm. 13-18
  • Membesarkan Anak-Anak Yang Bahagia Dalam Dunia Yang Penuh Kesukaran

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Membesarkan Anak-Anak Yang Bahagia Dalam Dunia Yang Penuh Kesukaran
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 51)
  • Subjudul
  • Teladan-Teladan Alkitab
  • Pergaulan yang Buruk
  • Problem-Problem Keluarga
  • Pengetahuan dan Pendidikan
  • Tujuan yang Luhur
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 51)
w83_No51 hlm. 13-18

Membesarkan Anak-Anak Yang Bahagia Dalam Dunia Yang Penuh Kesukaran

Ini adalah artikel pertama dari dua artikel pelajaran. Artikel pertama untuk para orangtua dan anak-anak, sedangkan yang kedua untuk kaum muda sendiri.

”Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintahKu, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!”—Ulangan 5:29.

1. Mengapa pokok dari pelajaran ini demikian penting bagi kita?

”ANAK PERTAMA!” Betapa bahagianya ucapan dari ibu yang sedang menimang bayinya! Alkitab menyebut tentang kelembutan seorang ibu yang sedang merawat bayinya, dan menggunakannya sebagai teladan kasih sayang yang seharusnya terdapat di dalam sidang. Bahkan orang jahat mengasihi anak-anak mereka dan memberikan perkara-perkara yang baik. Apa lagi kita yang mengasihi kebenaran hendaknya memberi perhatian kepada anak-anak kita yang masih kecil, dan kepada latihan untuk kehidupan dalam dunia dewasa ini!—1 Tesalonika 2:7; Mazmur 127:3-5; Matius 7:11.

2. Apa sumber nasihat dan bimbingan yang terbaik mengenai membesarkan anak-anak? Mengapa?

2 Tetapi orangtua baru itu segera menyadari bahwa membesarkan anak merupakan tanggung jawab yang serius. Di mana saudara dapat memperoleh nasihat dan bimbingan yang dapat dipercaya? Mengapa tidak berpaling kepada sang Pencipta? Ia mengatur kelahiran anak-anak. (Kejadian 1:28) Ia telah melihat setiap anak yang pernah dilahirkan, dan akibat-akibat dari apa yang dilakukan para orangtua. Ia menyediakan petunjuk-petunjuk yang paling baik. Hal itu dicatat dalam Alkitab—bersama dengan teladan dari orang-orang yang mengikuti prinsip-prinsipNya, dan orang-orang lain yang tidak mengikutinya.—Amsal 3:5, 6.

3. (a) Apa antara lain perkara-perkara yang dibutuhkan anak-anak kita? (b) Mengapa hal ini seharusnya tidak mengecilkan hati kita?

3 Apa yang diajarkan buku yang menakjubkan ini kepada kita mengenai membesarkan anak? Buku ini memperlihatkan banyak hal yang dianggap oleh para ahli jaman modern sebagai penemuan mereka sendiri. Antara lain, diperlihatkan bahwa anak-anak membutuhkan kasih dan perasaan aman. Mereka harus diajar tentang Allah dan FirmanNya. Mereka membutuhkan pendidikan yang baik, pengalaman-pengalaman yang membina, teladan-teladan yang bagus dan pergaulan yang benar. Mereka harus belajar ketaatan dan hormat kepada yang berwenang. Mereka harus diajar tentang patokan tingkah laku dan perkawinan, mengenai macamnya suami dan istri demikian, dan bagaimana menjadi orangtua yang baik. Mungkin kedengarannya seperti tugas yang besar bagi saudara sebagai orangtua. Tetapi ingatlah, Alkitab dapat ”memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman”, dan kepada orang-orang muda ”pengetahuan serta kebijaksanaan”. Marilah kita periksa beberapa hal yang diberitahukannya kepada kita mengenai membesarkan anak-anak.—Amsal 1:4.

Teladan-Teladan Alkitab

4. (a) Apa yang dipelajari oleh anak-anak dari orangtua yang takut akan Allah? (b) Oleh siapa dan bagaimana pengajaran ini dilakukan?

4 Alkitab memperlihatkan bahwa anak dari orangtua yang takut akan Allah dibesarkan dalam lingkungan yang aman, oleh keluarga yang memperhatikan kelemahan dan kebutuhan untuk perlindungan. (Kejadian 33:14; 43:8) Anak-anak diajar suatu keahlian untuk dapat mencari nafkah—Daud seorang gembala, dan Yesus seorang tukang kayu. (1 Samuel 16:11; Markus 6:3) Mereka juga belajar sesuatu yang jauh lebih penting—petunjuk-petunjuk yang menakjubkan dari YEHUWA, Allah yang agung. Latihan ini tidak diberikan dalam pelajaran agama (katekismus) atau di sekolah-sekolah Minggu, tetapi oleh orang yang paling berminat kepada anak-anak—orangtua mereka sendiri. Yehuwa menuntut orang Israel untuk memberitahukan jalan-jalanNya kepada anak cucu mereka. (Ulangan 4:9, 10) Para orangtua harus mengajar anak-anak mereka setiap waktu—di rumah atau jika bepergian, bila berbaring atau bangun. Mereka harus mengajar dengan kata-kata dan teladan, meneruskan kebenaran-kebenaran yang menakjubkan kepada generasi-generasi berikutnya.—Ulangan 11:18-21.

5. Apa yang dikatakan sebuah kamus Alkitab yang terkenal tentang melatih anak-anak?

5 Dictionnaire de la Bible [Kamus Alkitab] bahasa Prancis yang terkenal mengatakan bahwa segera setelah anak itu dapat berbicara ia diajar beberapa ayat dari hukum Alkitab. ”Ibunya akan mengulangi sebuah ayat; jika ia sudah tahu, ibunya akan memberinya ayat lain. Belakangan, ayat-ayat yang sudah dapat mereka sebutkan di luar kepala akan ditulis dan diikat pada tangan anak-anak itu. Dengan demikian mereka mulai diajar untuk membaca, dan, setelah dewasa, mereka dapat meneruskan pelajaran agama dengan membaca dan merenungkan hukum dari Tuhan.”a Buku referensi ini melanjutkan, ”Dalam lingkungan keluarga yang aman dan duduk di pangkuan ayah dan ibunya seorang anak menerima pengajaran moralnya yang pertama dan yang paling menguntungkan.”—Jil. II, Kolom 1596.

6. (a) Pengalaman yang menggembirakan apa dinikmati oleh anak-anak Israel? (b) Apakah anak-anak saudara menikmati pengalaman-pengalaman yang sama, dan jika demikian, apa faedahnya bagi mereka?

6 Allah tahu bahwa anak-anak akan menyambut pengalaman-pengalaman baru dan bahwa hal ini dapat menjadi alat bantuan untuk mengajar. Jadi, ”anak-anak” itu dibawa serta dalam perjalanan yang menyenangkan ke Yerusalem untuk mendengarkan pembacaan dari hukum Allah. (Ulangan 31:12, 13) Anak-anak saudara dapat menikmati berkat-berkat yang sama, menghadiri kebaktian-kebaktian distrik dan wilayah dari Saksi-Saksi Yehuwa yang diadakan secara tetap tentu. Di sana mereka dapat memperoleh faedah dari pengajaran, ikut bekerja sebagai sukarelawan, dan mendapat teman-teman baru yang baik. Saudara dapat menjadikan peristiwa sedemikian perkara yang paling menyenangkan dalam hidup mereka, sama seperti perjalanan ke Yerusalem menjadi peristiwa istimewa bagi anak-anak Israel.

7. Mengapa begitu penting untuk memberikan teladan yang benar?

7 Allah mengetahui pentingnya teladan yang baik. Anak-anak meniru apa yang mereka lihat. Mereka dapat belajar suatu bahasa—sampai yang demikian sulitnya—dengan meniru apa yang mereka dengar. Allah mengatakan, ”Kiranya hati [umat itu] selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintahKu, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!” Alkitab mengatakan, ”Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya.” (Ulangan 5:29; Amsal 13:22) Jadi, banyak bergantung pada saudara. Sebagai orangtua, kita harus berusaha sedapat-dapatnya untuk memberikan teladan yang benar, karena pasti kita tidak ingin anak-anak kita mengikuti contoh yang salah.

Pergaulan yang Buruk

8. Pertanyaan-pertanyaan apa hendaknya kita ajukan pada diri sendiri tentang pergaulan anak-anak kita?

8 Allah juga menarik perhatian kita kepada bahaya dari pergaulan yang buruk. FirmanNya mengatakan, ”Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) Jadi, penting untuk mengetahui dengan siapa anak-anak saudara bergaul. Apakah saudara benar-benar tahu siapa teman-teman mereka? Apakah saudara meminta mereka untuk mengajak teman-teman mereka ke rumah, mengundang masuk, supaya saudara dapat mengenal mereka? Atau apakah saudara hanya menyuruh mereka tetap di luar, menjauhkan mereka? Tahukah saudara bahasa macam apa yang didengar anak-anak saudara, dan bagaimana sikap teman-teman mereka terhadap berdusta, mencuri dan narkotika?

9. Langkah-langkah positif apa dapat saudara ambil untuk membantu anak-anak saudara mendapatkan teman-teman yang lebih baik?

9 Jika ada sesuatu yang tidak disukai dari pergaulan itu, di mana anak-anak saudara dapat menemukan teman-teman yang lebih baik? Dalam sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa—di mana bahasa yang kotor, berdusta, mencuri dan penyalahgunaan narkotika tidak diizinkan. Apakah saudara ingin agar orang-orang lain di sidang bergaul lebih banyak dengan anak-anak saudara? Maka mengapa tidak mendekati mereka? Apakah saudara mengambil inisiatif? Mengapa saudara tidak mengundang orang-orang muda lain ke rumah, atau meminta mereka untuk ikut dalam kesaksian Kristen atau menikmati kegiatan yang sehat lainnya?

10. Bagaimana saudara dapat membantu anak-anak saudara untuk menjadi teman-teman bergaul yang lebih baik bagi anak-anak lain?

10 Jika saudara telah mencoba hal-hal ini, namun problem pergaulan tetap ada, sebaiknya saudara bertanya kepada diri sendiri, Mengapa? Apakah saudara baru saja mulai menerapkan prinsip-prinsip Alkitab? Kadang-kadang orang-orang muda yang diajak ke Balai Kerajaan belum lagi memperbaiki problem-problem tertentu, supaya mereka sendiri dapat menjadi teman sepergaulan yang baik. Salah seorang dari antara kaum muda mengatakan tentang seorang muda lainnya, ”Di Balai Kerajaan ia baik, tetapi saudara tidak akan percaya apa yang ia lakukan di sekolah!” Tingkah laku gadis ini terlalu bebas dalam hal seks di lingkungan sekolah, sehingga orang-orang lain tidak ingin berhubungan dengannya. Bagaimana anak-anak saudara dapat dibantu untuk mengubah pikiran mereka sendiri dalam soal-soal sedemikian? Petunjuk saudara, pelajaran Alkitab keluarga saudara, keikutsertaan keluarga saudara dalam kesaksian Kristen, teladan saudara sendiri dalam tutur kata, tingkah laku dan kejujuran, dan usaha saudara untuk mencapai hati anak itu dengan prinsip-prinsip yang benar dapat berbuat banyak. Bila diperlukan, para penatua sidang dapat juga diminta untuk memberikan bantuan yang penuh kasih.—Yakobus 5:13-15.

Problem-Problem Keluarga

11. Mengapa hendaknya saudara tidak putus asa jika ada teladan-teladan yang buruk dalam keluarga saudara sendiri?

11 Tetapi bagaimana jika ada problem-problem yang serius dalam keluarga saudara sendiri? Bagaimana jika teman hidup yang tidak beriman hidup sama sekali bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab yang sehat? Jangan putus asa. Pengaruh saudara yang benar dan bantuan dari roh Allah dapat menghasilkan hal-hal yang menakjubkan. Ada anak-anak yang telah mengatasi dengan baik problem-problem yang kelihatannya besar sekali, tumbuh menjadi anak-anak muda yang baik. Manusia dijadikan oleh Allah, dan bahkan anak-anak kecil dapat memperlihatkan kekuatan yang mengherankan jika dibimbing dengan cara yang benar oleh seorang teman, oleh seorang tua yang bijaksana, atau hanya oleh ibu atau bapa yang beriman dalam suatu keluarga yang bagian besar tidak beriman.

12. Bagaimana teladan Lot dan Timotius memberikan anjuran dalam hal ini?

12 Pertimbangkan teladan yang diberikan oleh Lot. Keluarganya hidup di Sodom yang jahat, dan rupanya istri Lot ingin tinggal di sana. Tetapi Lot beserta putri-putrinya lari dan selamat dari kebinasaan kota itu. (Kejadian 19:15-17, 23-26) Ayah dari Timotius yang muda tidak beriman, tetapi ibu dan neneknya mengajarkan Alkitab dan berusaha agar ia menjadi seorang pengikut Yesus Kristus yang setia dan rekan yang loyal dari rasul Paulus. (2 Timotius 1:5; 3:14, 15) Jadi, sekalipun teman hidup saudara tidak beriman, Allah dapat membantu saudara menanamkan kasih yang dalam terhadap kebenaran dan keadilan di hati anak-anak saudara.

Pengetahuan dan Pendidikan

13. (a) Mengapa kaum muda Kristen harus menganggap pendidikan itu serius? (b) Bagaimana teladan Salomo memperlihatkan pentingnya tutur kata yang benar?

13 Apakah saudara menganjurkan anak-anak saudara untuk belajar, di sekolah dan di sidang? Apakah belajar penting bagi keluarga saudara? Hal ini penting bagi orang-orang Israel. Mereka suatu masyarakat yang terpelajar. Anak-anak mereka dapat membaca Alkitab. Selain membaca, anak-anak saudara akan berbicara kepada orang-orang lain tentang Firman Allah. Apakah mereka menggunakan tata bahasa yang benar? Apakah saudara memperbaiki kesalahan yang mungkin saudara buat selama bertahun-tahun, sehingga anak-anak saudara akan mendengar saudara berbicara dengan benar? Salomo dengan hati-hati memilih kata-kata untuk memuji Allah. Selaras dengan itu, kita membaca, ”Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.”—Pengkhotbah 12:10.

14. Bagaimana kita dapat membantu anak-anak kita belajar membuat keputusan-keputusan yang benar?

14 Pasti kita ingin anak-anak kita menjadi orang-orang dewasa yang matang dan membuat keputusan yang benar selaras dengan Firman Allah. Jadi, ada baiknya untuk mulai sedini mungkin dalam mengajar mereka prinsip-prinsip yang benar—bukan hanya perintah-perintah untuk ditaati tetapi juga alasan-alasannya. Maka anak-anak akan belajar bagaimana membuat sendiri keputusan yang benar.

15. (a) Dukungan penting apa dibutuhkan anak-anak dari kita? (b) Kita perlu sangat berhati-hati mengenai hal apa?

15 Anak-anak kita menghadapi dunia yang bobrok. Penting bagi mereka untuk melihat dalam diri kita suatu kekuatan dan tekad, dan mereka seharusnya tahu bahwa jika mereka benar, kita akan mendukung mereka, seperti Sara membela Ishak terhadap Ismael. (Kejadian 21:9, 10) Kita hendaknya juga ingat bahwa dengan mengharapkan perkara-perkara yang benar, kita lebih cenderung mendukung mereka. ”Tahukah ayah mengapa ayah tidak mengalami kesulitan dengan kami?” tanya seorang Saksi muda kepada ayahnya. ”Karena ayah tidak mencoba menjerat kami untuk melakukan yang salah—ayah mengharapkan kami berbuat baik, dan kami tidak akan melakukan hal lain apapun.” Betapa sering para orangtua menuduh anak-anak mereka mengenai suatu hal, ternyata mereka sama sekali tidak melakukannya! Jika saudara menuduh anak-anak telah berdusta dan tuduhan itu tidak benar, mereka mungkin berpikir bahwa saudara mengharap agar mereka berdusta, dan lain kali mereka mungkin berbuat hal itu.

16. (a) Saran-saran apa yang dibuat mengenai perhimpunan-perhimpunan Kristen? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa perhimpunan-perhimpunan ini sangat berguna bagi anak-anak? (c) Tahukah saudara contoh-contoh yang menggambarkan nilai perhimpunan bagi kaum muda?

16 Banyak orang merasa bijaksana untuk membawa anak-anak mereka, sejak bayi, ke perhimpunan-perhimpunan di mana Firman Allah dibahas—bukan duduk di ruangan yang terpisah dari mereka, atau membawa mereka ke belakang (kecuali sebenar, karena alasan yang penting) tetapi mengajar mereka untuk duduk dengan tenang, memperlihatkan respek untuk perhimpunan-perhimpunan dan mendapatkan manfaat dari perkara-perkara baik yang dibahas. Dewasa ini, orang-orang tua yang kuat dalam kebenaran, mengingat gairah dari orangtua mereka yang dengan tetap tentu membawa mereka ke tempat-tempat yang jauh, mungkin dengan mobil tua yang reyot, untuk menghadiri perhimpunan-perhimpunan sedemikian. Seorang penatua sidang masih mengingat nubuat-nubuat rumit yang ia dengar sedang dibahas orangtuanya pada waktu mereka mempersiapkan pelajaran Watchtower lama berselang, ketika ia masih seorang anak kecil sedang bermain di lantai. Mereka hampir tidak membayangkan anak itu sedang mendengarkan—apalagi bahwa ia akan ingat penjelasannya lebih dari setengah abad kemudian!

17. Teladan-teladan Alkitab apa dapat saudara sebut tentang anak-anak yang hadir di perhimpunan-perhimpunan, dan pertanyaan-pertanyaan apa dapat kita ajukan kepada diri sendiri mengenai hal ini?

17 Di jaman Ezra semua yang cukup cerdas berdiri dari pagi sampai siang untuk mendengarkan pembacaan Alkitab. (Nehemia 8:2, 3) Seandainya saudara hidup pada waktu itu, apakah anak-anak saudara ada di sana, atau apakah saudara akan menganggap bahannya terlalu dalam dan pembacaan terlalu lama dan menyuruh mereka pergi bermain? Yusuf dan Maria ”tiap-tiap tahun . . . pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah”. Itu sebabnya mereka ada di sana ketika Yesus berumur 12 tahun. (Lukas 2:41-49) Apakah saudara akan pergi sejauh itu, berjalan kaki atau menunggang keledai, untuk menghadiri kebaktian itu? Ketika banyak sekali orang, termasuk ”anak-anak”, datang mendengarkan Yesus, dan tidak ada makanan, Yesus secara mujizat memberi mereka makan. (Matius 14:21; 15:38) Apakah anak-anak saudara akan ada di sana, atau apakah saudara akan tinggal di rumah untuk memberi mereka makanan yang kelihatannya lebih penting?

18. Dengan cara-cara apa lagi kita dapat memperlihatkan penghargaan terhadap perhimpunan-perhimpunan Kristen?

18 Apakah anak-anak saudara tahu bahwa saudara menganggap serius perhimpunan pelajaran Alkitab? Apakah mereka melihat bahwa saudara menganggap perhimpunan-perhimpunan cukup penting bukan hanya untuk dihadiri tetapi untuk ikut ambil bagian di dalamnya, memberikan komentar-komentar bila diminta? Misalnya, apakah saudara mempersiapkan pelajaran ini dengan anak-anak saudara, dan apakah saudara dan anak-anak saudara akan memberikan sedikitnya satu komentar di perhimpunan pada waktu pelajaran ini dibahas?

Tujuan yang Luhur

19. Sikap positif apa hendaknya kita miliki tentang membesarkan anak-anak yang kita sayangi?

19 Apakah setiap orang melakukan semua hal ini dengan sempurna? Tentu tidak! Yang kita bahas di sini adalah perkara-perkara yang patut kita usahakan, bukan tujuan yang sudah tercapai. Dalam dunia ini selalu akan ada problem, tetapi Alkitab memberi kita jalan untuk menanganinya, dan jika kita mencoba melakukan perkara-perkara menurut cara Allah, Ia akan membantu. Ketika ditanya mengapa anak-anaknya kuat dalam kebenaran, seorang ayah Kristen mengatakan, ”Saya sungguh tidak tahu. Kami hanya mencoba menerapkan nasihat yang kami peroleh dari Alkitab dan dari organisasi.”

20. (a) Apa antara lain yang dapat saudara lakukan untuk membesarkan anak-anak yang bahagia dewasa ini? (b) Bagaimana ayat yang menjadi tema pada awal pelajaran ini dan Amsal 20:7 menganjurkan kita dalam hal ini?

20 Kalau dipikir-pikir, memang itulah yang dibutuhkan untuk membesarkan anak-anak yang bahagia dewasa ini. Berikan teladan yang benar. Ajarkan hal itu kepada anak-anak saudara. Bersukacitalah dalam hal-hal baik yang mereka lakukan, dan cobalah untuk membantu mereka memperbaiki orang-orang lain. Nikmatilah bersama sukacita mereka dan kehidupan mereka. Perlihatkan kasih. Lakukan perkara-perkara dengan cara Allah, dan Ia akan memberkati usaha saudara. Ingat kata-kata terilham dari Salomo yang membina, ”Orang yang benar itu melakukan dirinya dengan tulus hatinya; berbahagialah kiranya segala anak-anaknya kemudian kelak.”—Amsal 20:7, Klinkert.

[Catatan Kaki]

a Di jaman Alkitab, seperti dewasa ini, ada orang-orang yang dapat membaca dan ada yang tidak, namun kesanggupan untuk membaca kemungkinan jauh lebih meluas dari apa yang dibayangkan oleh banyak orang. (Bandingkan Yesaya 29:11, 12.) Sebenarnya, The Encyclopedia of the Jewish Religion mengatakan, ”Kesanggupan membaca nampaknya meluas di Israel purba.”

Perintah Allah harus ditulis pada tiang-tiang pintu dan diikat pada tangan—perbuatan yang tidak akan ada gunanya bagi suatu umat jika mereka tidak dapat membaca. (Ulangan 6:8, 9; 27:8) Raja harus menulis sendiri salinan hukumnya dan membacanya setiap hari. (Ulangan 17:15, 18, 19) Seorang muda dari Sukot menulis nama-nama dari orang tua-tua yang terkemuka di kotanya.—Hakim 8:14.

Membaca dan menulis tidak terbatas pada golongan yang berpendidikan. Dalam komentarnya atas buku Hakim-Hakim, James D. Martin menulis bahwa ”beberapa di antara bukti-bukti kita yang paling awal dari tulisan-tulisan abjad digoreskan pada dinding-dinding gua oleh budak-budak di tambang-tambang Sinai”. Amos seorang pemelihara domba yang rendah hati. Mikha seorang nabi yang hidup di desa Moresyet. (Amos 1:1; Mikha 1:1) Namun kedua-duanya menulis buku-buku Alkitab.

Buku-buku Apokrifa (yang diragukan keasliannya) yaitu Makabe Pertama, kemungkinan ditulis kira-kira pada bagian terakhir dari abad kedua S.M., memperlihatkan bahwa orang-orang mempunyai salinan dari hukum Taurat di rumah mereka. (1 Makabe 1:55-57) Ahli sejarah Yahudi Yosefus menyatakan pendapatnya di abad pertama bahwa hukum Taurat memerintahkan agar anak-anak ”diajar untuk membaca, dan mempelajari hukum-hukum maupun perbuatan-perbuatan dari nenek moyang mereka”.—Against Apion, II hal. 375 (25).

PARA ORANGTUA DAN ANAK-ANAK, BAGAIMANA KALIAN AKAN MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN INI?

□ Di mana hendaknya para orangtua meminta nasihat mengenai membesarkan anak-anak, dan mengapa?

□ Apa beberapa teladan Alkitab tentang melatih anak-anak dengan sepatutnya?

□ Dengan cara-cara praktis apa para orangtua dapat menjaga pergaulan anak-anak mereka?

□ Bagaimana penerapan prinsip-prinsip Alkitab dapat mengatasi problem-problem dalam rumah tangga yang terbagi?

□ Langkah-langkah apa hendaknya diambil para orangtua, dengan mengingat pendidikan yang layak dari anak-anak mereka?

□ Dapatkah para orangtua dan anak-anak berharap untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna? Namun bagaimana mereka dapat berhasil?

[Gambar di hlm. 15]

Seorang anak menanyakan ibunya, ”Alangkah repotnya mengurus anak—apakah Mama tidak menyesal melahirkan saya?” Bertahun-tahun kemudian ia masih mengingat dengan penuh haru, jawabannya, ”Segala sesuatu yang berharga menuntut waktu dan usaha.”

[Gambar di hlm. 16]

Berapa seringkah anda, sebagai orangtua, memberi teladan bukan hanya dalam menghadiri tetapi dalam berpartisipasi di perhimpunan-perhimpunan di mana Firman Allah dibahas?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan