PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-15 hlm. 10-15
  • Pelayan-Pelayan Allah Membuktikan Persyaratan Mereka

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pelayan-Pelayan Allah Membuktikan Persyaratan Mereka
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Cukup Memenuhi Syarat”
  • ”Siapakah Yang Memberikan Kuasa Itu KepadaMu?”
  • Apakah Surat Pujian Dibutuhkan?
  • Pelayan-Pelayan Kerajaan Menghadapi Tantangan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
  • Apakah Semua Orang Kristen Yang Sejati Harus Menjadi Rohaniwan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-2)
  • Diperlengkapi secara Menyeluruh sebagai Pengajar Firman Allah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
  • Siapakah Pelayan-Pelayan Allah Dewasa Ini?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2000
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
w85_s-15 hlm. 10-15

Pelayan-Pelayan Allah Membuktikan Persyaratan Mereka

”Dan siapakah yang cukup cakap untuk hal-hal ini?”—2 KORINTUS 2:16.

1. Dalam dunia dewasa ini yang terpecah-belah secara agama, pertanyaan apa dapat diajukan dengan sungguh-sungguh?

DALAM dunia dewasa ini yang terpecah belah secara agama, pertanyaan berikut dapat diajukan dengan penuh kesungguhan: Siapa sebenarnya pelayan yang sah dari Allah? Demikian pula, rasul Paulus bertanya, ”Siapakah yang sanggup menunaikan [cukup cakap untuk hal-hal ini, NW] tugas yang demikian?” Ketika ditantang, Paulus dan rekan-rekan sekerjanya dapat mengatakan, ”Kami”! (2 Korintus 2:16, 17) Tetapi dewasa ini, siapakah yang mempunyai dasar yang kuat, hak dan keberanian untuk menjawab, ”Kami”?

2. Apa inti dari kata-kata Paulus di 2 Korintus 2:14-17?

2 Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita mempertimbangkan kata-kata Paulus yang berikut kepada orang-orang Kristen di Korintus, ”Tetapi syukur bagi Allah! Karena . . . ke manapun kami pergi Ia menggunakan kami untuk menceritakan kepada orang-orang lain tentang Tuhan dan menyebarkan Injil seperti bau yang harum. Bagi Allah ada bau harum yang sehat dalam kehidupan kami. Ini adalah keharuman Kristus dalam diri kami, suatu aroma bagi mereka yang diselamatkan maupun yang tidak akan diselamatkan di sekitar kami. Bagi mereka yang tidak akan diselamatkan, kami adalah bau kematian dan hukuman yang menakutkan, sedangkan bagi mereka yang mengenal Kristus kami adalah bau harum yang memberi hidup. Tetapi siapa yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas seperti ini? Hanya mereka yang, seperti kami, adalah orang-orang yang tulus hati, diutus oleh Allah, berbicara dengan kuasa Kristus, dengan mata Allah pada kami. Kami tidak seperti pedagang keliling—dan ada banyak dari mereka—yang tujuannya menyebarkan Injil ialah untuk mendapatkan penghasilan yang besar dari padanya.”—2 Korintus 2:14-17, The Living Bible; lihat The Watchtower, 1 Mei 1944, halaman 133-4.

3. (a) Bagaimana hendaknya reaksi kita terhadap gagasan menjajakan Firman Allah untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri? (b) Apa yang dilakukan Paulus supaya tidak menjadi beban secara keuangan bagi mereka yang ia beritakan?

3 Menjajakan Firman Allah untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri—betapa keji pikiran sedemikian! Paulus tidak mencari keuntungan berupa uang dengan memberitakan Firman itu sehingga dapat hidup senang, dan akhirnya pensiun dari pelayanan dan bermalas-malasan selama sisa hidupnya. Ia rela membuat tenda sebagai pekerjaan sambilan untuk mendapatkan dana bagi diri sendiri dan membantu rekan-rekannya dalam dinas Yehuwa. (Kisah 18:1-4) Paulus tidak menjadi beban keuangan bagi mereka yang menerima pemberitaan kabar baik dari padanya. Maka ia dapat bertanya kepada orang-orang Kristen di Korintus, ”Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?” (2 Korintus 11:7) Pertanyaan itu harus dijawab dengan positif, tidak!

4. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa meniru teladan Paulus sehubungan dengan Firman Allah?

4 Dewasa ini Saksi-Saksi Yehuwa meniru teladan yang bagus dari sang rasul dengan tidak menjajakan Firman Allah yang berharga tetapi dengan membuatnya tersedia bagi semua orang. Mereka tidak memperdagangkan perkara suci sedemikian. Jadi mereka tidak mempunyai ulama yang dibayar, pembicara-pembicara mereka tidak memungut biaya untuk khotbah-khotbah, dan kantong kolekte tidak pernah diedarkan di perhimpunan-perhimpunan mereka. Jika seseorang ingin menyumbangkan uang untuk pekerjaan ini, ia dapat memasukkan uang dalam jumlah apapun, bahkan sebanyak ”dua peser” seperti janda itu, ke dalam kotak sumbangan di Balai Kerajaan atau tempat lain. (Lukas 21:1-4) Sumbangan-sumbangan sukarela sedemikian akan digunakan untuk menutup biaya dan bukan untuk memperkaya pribadi manapun. Bahkan rumah-rumah pribadi dengan rela digunakan untuk perhimpunan-perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa.—Filemon 1, 2.

”Cukup Memenuhi Syarat”

5. Siapa menyatakan Saksi-Saksi Yehuwa memenuhi syarat untuk dinas suci?

5 Namun siapa dewasa ini yang menyatakan Saksi-Saksi Yehuwa memenuhi syarat untuk terus bekerja menurut pola Alkitab sedemikian, tidak soal penindasan dan perlawanan yang terus mereka alami? Tidak seorang pun dapat melakukan hal ini kecuali Pribadi yang dengan sepantasnya menyatakan bahwa Paulus dan rekan-rekannya memenuhi syarat untuk dinas suci. Perhatikan betapa murninya motif Paulus, bertentangan dengan motif seorang penjaja agama, seperti yang ia jelaskan, ”Dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapanNya.” (2 Korintus 2:17) Demikianlah caranya Saksi-Saksi Yehuwa berbicara dewasa ini. Tetapi apakah kita mengangkat diri sendiri menjadi rohaniwan-rohaniwan? Apakah kita perlu mengeluarkan surat-surat pujian (rekomendasi) dari orang-orang lain?

6. (a) Mengapa kaum ulama Susunan Kristen berpikir bahwa mereka ”cukup cakap”? (b) Namun apa dasarnya bahwa seseorang cukup memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen yang sejati?

6 Paulus tidak menyatakan bahwa persyaratan untuk pelayanannya adalah sesuatu yang ia perkembangkan. Ia mengatakan, ”Kesanggupan kami [kecakapan kami yang memadai, NW] adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup [cukup cakap, NW] menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru.” (2 Korintus 3:4-6) Tidak seperti Paulus, kaum ulama Susunan Kristen mengaku ”cukup cakap” karena telah lulus dari seminari teologia. Jadi mereka menyatakan bahwa orang-orang yang bukan lulusan seminari bukalah rohaniwan yang memenuhi syarat yang mempunyai wewenang untuk mengajar. Tetapi pendidikan istimewa yang diperoleh Paulus dalam Yudaisme tidak membuat ia memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen yang menyangkut perjanjian baru. Yesus juga tidak mendirikan seminari teologia untuk diikuti ke-12 rasulnya atau siapapun juga. Demikian pula dewasa ini, apakah seseorang cukup memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen yang sejati, harus dinyatakan oleh Yehuwa, Guru yang paling agung. Tentu, rohaniwan sedemikian harus memberikan bukti yang tidak dapat disangkal.

”Siapakah Yang Memberikan Kuasa Itu KepadaMu?”

7. Cara bagaimana para pemimpin agama berbeda dengan Nikodemus dalam hal pandangan mereka tentang wewenang Yesus?

7 Para pemimpin agama menantang hak bahkan dari Putra Allah untuk memberitakan kabar baik dan mengadakan mujizat-mujizat. Di dalam bait, ”datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepadaNya, dan bertanya: ’Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepadaMu?’” (Matius 21:23) Mereka menolak untuk menarik kesimpulan yang diambil oleh penguasa Yahudi, Nikodemus, ketika ia mengatakan kepada Yesus, ”Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”—Yohanes 3:1, 2.

8. Setelah lebih dari tiga tahun pelayanan Yesus, bagaimana reaksi para pemimpin Yahudi terhadap bukti dari identitas dan wewenangnya?

8 Yesus bisa saja mengatakan kepada orang-orang yang menantangnya, ’Biarlah kata-kataku menyatakan hal itu sendiri!’ Setelah lebih dari tiga tahun karirnya melayani umum, imam-imam kepala dan orang-orang tua itu telah melihat banyak tanda yang dapat menjadi dasar untuk mengambil kesimpulan yang benar berkenaan identitas Yesus dan haknya untuk mengadakan mujizat-mujizat dan mengajar kebenaran tentang Kerajaan Allah. Mereka terlalu keras kepala untuk menerima semua bukti yang disediakan Yehuwa untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

9, 10. (a) Mengapa seharusnya tidak mengherankan Saksi-Saksi Yehuwa bahwa persyaratan mereka sebagai rohaniwan-rohaniwan diragukan dewasa ini? (b) Bagaimana Yesus berurusan dengan para pemimpin agama yang menantang wewenangnya, dan apa akibat dari hal ini?

9 Mengingat apa yang terjadi dengan Yesus, Saksi-Saksi Yehuwa tidak merasa heran bahwa persyaratan mereka sebagai pelayan-pelayan yang memenuhi syarat dari Bapanya diragukan oleh para pemimpin agama dewasa ini. Karena orang-orang yang menantang wewenang Yesus mengabaikan banyak perbuatan mujizatnya, ia mengajukan pertanyaan yang menempatkan mereka pada kedudukan yang sulit. Dan murid-muridnya pada jaman sekarang dapat melakukan hal yang sama terhadap orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan pekerjaan murid-murid itu.

10 Ketika imam-imam kepala dan orang tua-tua itu bertanya kepada Yesus, ”Siapakah yang memberikan kuasa itu kepadaMu?” ia tidak mengajukan suatu pertanyaan yang abstrak tetapi mengatakan, ”Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepadaKu, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” Kisah itu menambahkan, ”Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: ’Jikalau kita katakan: ”Dari sorga,” Ia akan berkata kepada kita: ”Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?” Tetapi jikalau kita katakan: ”Dari manusia,” kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.’ Lalu mereka menjawab Yesus: ’Kami tidak tahu.’ Dan Yesuspun berkata kepada mereka: ’Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.’” (Matius 21:23-27) Dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa dapat bertanya kepada kaum ulama berdasarkan Alkitab dengan cara yang sama pengaruhnya.a

11. Pekerjaan apa dilakukan umat Yehuwa sebelum 1914, dan bagaimana orang-orang yang mengritik mereka dibungkamkan?

11 Sejak tahun 1876 dan seterusnya, umat Yehuwa memberikan peringatan kepada dunia, dan terutama Susunan Kristen, bahwa Zaman Orang Kafir akan berakhir pada musim gugur tahun 1914. (Lukas 21:24, Bode) Kaum ulama tidak dapat mengabaikan pekerjaan pendahuluan yang sudah berlangsung hampir 40 tahun—pekerjaan yang sama seperti pekerjaan Yohanes Pembaptis. Kaum ulama tersebut menunggu dengan penuh harap untuk menyerang redaksi majalah ini jika tahun 1914 berlalu tanpa adanya kejadian yang istimewa selaras dengan apa yang mereka peringatkan. Tetapi, ya, mereka benar-benar dibungkamkan ketika pada tanggal 28 Juli 1914, perdamaian dihancurkan dengan pecahnya Perang Dunia I.

12. Kesukaran-kesukaran apa menyertai dan terjadi setelah Perang Dunia I?

12 Kehancuran oleh peperangan dan ditariknya banyak orang dari usaha-usaha pertanian mengakibatkan kekurangan makanan. Gempa bumi menggoncangkan berbagai bagian dari bumi, mengakibatkan banyak kerusakan dan penderitaan. Pada tahun 1915 suatu gempa bumi di Avezzano, Italia, menewaskan 29.970 orang, dan suatu gempa bumi yang hebat pada tahun 1920 mengakibatkan kematian 200.000 orang di Propinsi Kansu Cina. Pada tahun 1923, lebih dari 140.000 orang tewas dalam gempa bumi di Kanto Besar, Jepang. Segera setelah perang timbul flu Spanyol yang dalam satu tahun membunuh lebih banyak korban dari pada empat tahun peperangan. Tidak dapat diabaikan pula ialah penindasan atas hamba-hamba Yehuwa selama konflik dunia yang pertama itu, yang mencapai puncak dengan dipenjarakannya presiden dan sekretaris-bendahara dari Lembaga Menara Pengawal serta enam dari antara rekan-rekan sekerja mereka secara tidak adil selama sembilan tahun.

13. Pertanyaan apa diajukan Saksi-Saksi Yehuwa kepada kaum ulama Susunan Kristen, dan apa yang harus diakui para pengritik ini jika mereka menjawab dengan jujur?

13 Sejak akhir dari Perang Dunia I, Saksi-Saksi Yehuwa bertanya kepada kaum ulama Susunan Kristen, ’Apakah kejadian-kejadian yang merupakan bencana besar yang menimpa bumi kita sejak 1914 dan seterusnya merupakan penggenapan dari nubuat Yesus di Matius 24:3-13?’ Jika ulama-ulama tersebut dengan jujur mengatakan ya, mereka harus mengakui bahwa Yesus Kristus datang ke Kerajaan surgawinya pada tahun 1914. Tentu saja, karena Yesus mengatakan bahwa ’dunia tidak akan melihat dia lagi’ dan ia kini adalah suatu pribadi roh yang tidak berkematian, ”kedatangan”, atau ”kehadiran”nya tidak dapat dilihat. (Yohanes 14:19; Matius 24:3, NW; 1 Petrus 3:18) Namun, dengan mengakui semua ini, kaum ulama tidak dapat membantah dengan menyatakan bahwa kejadian-kejadian yang menggoncangkan dunia pada tahun 1914-18 hanyalah suatu pergolakan di antara bangsa-bangsa yang biasa saja dalam jalannya sejarah.

14. (a) Jika para pemimpin agama memberikan pengakuan yang benar, hal ini membuat mereka wajib ikut serta dalam pekerjaan apa? (b) Pengganti apa untuk Kerajaan itu harus mereka tolak, tetapi haluan apa yang mereka tempuh?

14 Lagi pula, jika kaum ulama Susunan Kristen mengakui bahwa kejadian-kejadian tahun 1914-18 menandai permulaan dari akhir untuk sistem tua ini, mereka harus mengakui corak-corak lain dari ”tanda kehadiran” Yesus dan harus ambil bagian dalam penggenapan dari kata-katanya, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” (Matius 24:14) Itu berarti memberitakan, bukan Injil yang telah mereka beritakan selama berabad-abad, melainkan kabar baik tentang Kerajaan yang didirikan di surga pada akhir Zaman Orang Kafir pada tahun 1914. Mereka harus menolak Liga Bangsa-Bangsa sebagai ”pernyataan politik dari Kerajaan Allah di bumi” dan menganggapnya dan juga penggantinya, Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai ’Pembinasa keji yang berdiri di tempat kudus’. (Matius 24:15) Namun terus sampai tahun 1985, kaum ulama Susunan Kristen tidak mau menyatakan bahwa Liga Bangsa-Bangsa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah ’kekejian’ itu.

15. Masa depan apa menantikan kaum ulama, tetapi apa yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa?

15 Jadi kaum ulama Susunan Kristen menolak untuk berpihak kepada Kerajaan Yehuwa melalui Yesus Kristus. Karena tidak mendukungnya, mereka akan dibinasakan dalam ’sengsara besar’ yang akan datang. Tetapi tidak seperti mereka, Saksi-Saksi Yehuwa telah meninggalkan Babel Besar, imperium agama palsu sedunia, dan kini mengabarkan berita Kerajaan dalam 203 negeri. Pekerjaan yang tidak ada persamaannya ini merupakan suatu corak yang luar biasa dari ”tanda” yang membuktikan bahwa pada tahun 1914 Yesus dinobatkan di tengah-tengah musuh-musuhnya.—Matius 24:3, 14, 21; Mazmur 110:1, 2; Wahyu 18:1-5.

Apakah Surat Pujian Dibutuhkan?

16. Pertanyaan-pertanyaan apa timbul berkenaan surat pujian, dan apa yang harus dikatakan Paulus tentang hal ini?

16 Apakah kita tanpa dasar mengangkat diri kita sendiri sebagai saksi-saksi yang terlantik dari Yehuwa? Atau apakah kita dengan lihai mengatur keadaannya sedemikian rupa, sehingga tersedia surat pujian sedemikian bagi ”domba-domba lain”? (Yohanes 10:16) Paulus tidak melakukan hal sedemikian tetapi dapat mengatakan kepada orang-orang Korintus yang menjadi orang-orang Kristen berkat usaha-usahanya yang tidak kenal lelah, ”Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”—2 Korintus 3:1-3.

17. Mengapa dapat dikatakan bahwa Paulus cukup memenuhi syarat untuk pelayanan, dan dalam hal ini, apa yang dapat dikatakan tentang Saksi-Saksi Yehuwa?

17 Dengan bantuan roh Yehuwa, Paulus menulis sejumlah buku Alkitab dan mentobatkan banyak orang kepada Kekristenan. Jadi ia pasti terbukti cukup memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen. Dalam suatu persamaan pada jaman modern, terutama sejak majalah (brosur) ini diterbitkan pada tahun 1879, kaum sisa terurap dari murid-murid Kristus, walaupun tidak terilham seperti Paulus, telah menghasilkan banyak bacaan Alkitab. Sejak 1920, mereka telah menerbitkan ribuan juta buku, buku kecil, majalah, dan risalat-risalat dalam banyak bahasa. Bacaan tersebut telah disiarkan dengan harga yang murah, dan kebanyakan dari padanya diberikan secara cuma-cuma kepada orang-orang yang kurang mampu. Lembaga Menara Pengawal juga mengatur khotbah-khotbah Alkitab cuma-cuma dan mengirim utusan-utusan injil ke daerah-daerah yang belum dilayani di seluruh bola bumi ini. Puluhan ribu menyambut berita yang tercetak dan lisan, dan telah melambangkan pembaktian mereka kepada Allah Yehuwa dengan dibaptis, terutama sejak 1935 ketika pertama kali dijelaskan bahwa suatu ”kumpulan besar” yang tidak terbatas dari ”domba-domba lain” Yesus dapat mengharapkan hidup kekal dalam suatu firdaus yang dipulihkan di bumi.—Wahyu 7:9-17; Lukas 23:43.

18. Jika ditantang untuk membuktikan persyaratan mereka sebagai rohaniwan, kaum sisa yang terurap dapat menunjuk kepada apa?

18 Maka, bagaimana jika kaum ulama menantang kaum sisa terurap untuk mengeluarkan ijazah-ijazah Doktor-Doktor Teologia? Ya, hamba-hamba Yehuwa ini dapat memberikan bukti yang jauh lebih penting! Mereka kini dapat menunjuk kepada lebih dari dua setengah juga ”domba-domba lain” di seluruh dunia dan dapat menyatakan kepada para anggota dari ”kumpulan besar”, ”Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.” (2 Korintus 3:2) Biarlah kaum ulama Susunan Kristen membaca surat hidup itu yang terdiri dari orang-orang Kristen yang berbakti dan dibaptis yang melayani Allah Yehuwa siang dan malam di baitNya dan yang membantu ’memberitakan Injil Kerajaan ini di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa’. (Matius 24:14) Sama seperti kaum sisa yang terurap, mereka membuktikan diri cukup memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen.

19. Surat pujian yang unik apa akan dipelihara melalui Har–Magedon?

19 Surat pujian yang unik ini tidak akan dihapus pada ’hari besar Allah Yang Mahakuasa’ yang akan datang di tempat simbolis yang disebut Har–Magedon. (Wahyu 16:14-16) Tetapi, surat itu akan dilindungi dan dipelihara oleh Allah Yang Mahakuasa untuk diperlihatkan dalam sistem setelah Har–Magedon di bawah Kristus sang Raja. ”Kumpulan besar” itu benar-benar merupakan surat yang penuh kuasa bagi bermilyar-milyar manusia yang mati yang Allah Yehuwa, melalui Yesus Kristus, akan bangkitkan pada waktu itu dari kuburan-kuburan peringatan di seluruh dunia! Maka teruslah menulis, kalian kaum sisa yang terurap! Dan teruslah bantu mereka, kalian ”kumpulan besar” dari Gembala yang Baik!

[Catatan Kaki]

a Lihat, misalnya, paragraf 13 dan 14 di halaman berikut.

Bagaimana Komentar Saudara?

◻ Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa meniru Paulus dengan tidak menjajakan Firman Allah?

◻ Apa dasar bahwa seseorang cukup memenuhi syarat untuk pelayanan Kristen yang sejati?

◻ Jika para pemimpin agama memberikan pengakuan yang benar, dalam pekerjaan apa mereka wajib ikut ambil bagian?

◻ Kaum sisa yang terurap dapat menunjuk kepada surat yang unik apa yang membuktikan bahwa mereka adalah rohaniwan-rohaniwan yang cukup memenuhi syarat?

[Gambar di hlm. 12]

Yesus mengajar murid-muridnya untuk menjadi rohaniwan-rohaniwan, tetapi ia tidak mendirikan seminari teologia apapun

[Gambar di hlm. 14]

Sebagai rohaniwan-rohaniwan yang memenuhi syarat, Saksi-Saksi Yehuwa memberitakan kabar baik dari Kerajaan yang sudah didirikan. Apakah saudara berbuat demikian?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan