PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • fy psl. 4 hlm. 39-50
  • Bagaimana Saudara Dapat Mengurus Rumah Tangga?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Saudara Dapat Mengurus Rumah Tangga?
  • Rahasia Kebahagiaan Keluarga
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • HIDUP DALAM BATAS KEMAMPUAN SAUDARA
  • BERSAMA-SAMA MENANGGUNG BEBAN
  • KEBERSIHAN—MENGAPA SANGAT PENTING?
  • ANJURAN MEMBUAT KITA MAJU
  • Kebersihan​—Mengapa Penting?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Allah Mengasihi Orang yang Bersih
    ”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”
  • Membangun Kehidupan Keluarga yang Bahagia
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Penyelenggaraan Keluarga yang Pengasih dari Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
Lihat Lebih Banyak
Rahasia Kebahagiaan Keluarga
fy psl. 4 hlm. 39-50

PASAL EMPAT

Bagaimana Saudara Dapat Mengurus Rumah Tangga?

1. Mengapa mengurus rumah tangga dapat menjadi hal yang sangat sulit dewasa ini?

”ADEGAN pentas dunia ini sedang berubah.” (1 Korintus 7:31) Kata-kata itu ditulis lebih dari 1.900 tahun yang lalu, dan alangkah benarnya kata-kata tersebut dewasa ini! Segala sesuatu sedang berubah, khususnya sehubungan kehidupan keluarga. Apa yang dipandang normal atau tradisional 40 atau 50 tahun yang lalu kini sering kali tidak dapat diterima. Oleh karena hal ini, mengurus rumah tangga dengan berhasil dapat menjadi tantangan besar. Meskipun begitu, apabila nasihat Alkitab diindahkan, saudara dapat menghadapi tantangan tersebut.

HIDUP DALAM BATAS KEMAMPUAN SAUDARA

2. Keadaan-keadaan ekonomi apa yang mengakibatkan stres dalam keluarga?

2 Dewasa ini, banyak orang tidak puas lagi dengan kehidupan yang sederhana dan yang berorientasi pada keluarga. Seraya dunia perdagangan memproduksi semakin banyak barang dan menggunakan keterampilan iklannya untuk memikat orang banyak, jutaan ayah dan ibu menggunakan banyak jam untuk bekerja agar mereka dapat membeli barang-barang ini. Jutaan lainnya menghadapi perjuangan hari demi hari sekadar untuk menghidangkan sedikit makanan di atas meja. Mereka harus menggunakan jauh lebih banyak waktu untuk bekerja dibandingkan sebelumnya, barangkali memegang dua pekerjaan, hanya untuk mengongkosi kebutuhan. Yang lain-lain lagi senang bisa mendapat pekerjaan, karena problem pengangguran ada di mana-mana. Ya, kehidupan tidaklah selalu mudah bagi keluarga modern, tetapi prinsip-prinsip Alkitab dapat membantu keluarga untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan keadaan mereka.

3. Prinsip apa yang dijelaskan oleh rasul Paulus, dan bagaimana dengan menerapkannya, seseorang dapat dibantu untuk berhasil mengurus rumah tangga?

3 Rasul Paulus mengalami tekanan ekonomi. Ketika mengatasinya, ia mendapatkan suatu pelajaran yang berharga, yang ia jelaskan dalam suratnya kepada sahabatnya, Timotius. Paulus menulis, ”Kita tidak membawa apa pun ke dalam dunia, dan kita juga tidak dapat membawa apa pun ke luar. Maka, dengan mempunyai makanan dan pelindung, kita akan puas dengan perkara-perkara ini.” (1 Timotius 6:7, 8) Memang, sebuah keluarga memerlukan lebih daripada sekadar makanan dan pakaian. Keluarga juga memerlukan tempat tinggal. Anak-anak memerlukan pendidikan. Dan ada biaya kesehatan dan pengeluaran lainnya. Meskipun demikian, prinsip dari kata-kata Paulus berlaku. Jika kita merasa puas dengan memenuhi kebutuhan kita sebaliknya daripada memuaskan keinginan kita, hidup akan lebih mudah.

4, 5. Bagaimana pemikiran ke masa depan dan perencanaan membantu dalam mengurus rumah tangga?

4 Prinsip lain yang bermanfaat terdapat dalam salah satu perumpamaan Yesus. Ia mengatakan, ”Siapa di antara kamu yang mau membangun sebuah menara tidak duduk dahulu dan menghitung biaya, untuk melihat jika ia mempunyai cukup untuk menyelesaikannya?” (Lukas 14:28) Di sini, Yesus sedang berbicara tentang pemikiran ke masa depan, perencanaan sebelumnya. Kita melihat di sebuah pasal sebelum ini bagaimana hal ini membantu pasangan muda yang bermaksud untuk menikah. Dan setelah menikah, hal ini juga membantu dalam mengurus rumah tangga. Pemikiran ke masa depan dalam bidang ini mencakup memiliki anggaran, merencanakan sebelumnya agar dapat menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia sebijaksana mungkin. Dengan cara ini, suatu keluarga dapat mengendalikan pengeluaran, menyisihkan uang untuk membeli hal-hal yang perlu setiap hari atau setiap minggu, dan tidak hidup melampaui pendapatannya.

5 Di beberapa negeri, penganggaran demikian mungkin berarti melawan dorongan meminjam dengan bunga tinggi untuk membeli barang-barang yang tidak perlu. Di negeri-negeri lain, ini mungkin berarti mengatur penggunaan kartu kredit dengan ketat. (Amsal 22:7) Ini juga mungkin berarti tidak membeli secara spontan—tiba-tiba membeli sesuatu tanpa menimbang-nimbang kebutuhan dan akibatnya. Selain itu, suatu anggaran akan membuat jelas bahwa uang yang secara mementingkan diri dibuang-buang untuk berjudi, merokok, serta minum minuman keras secara berlebihan akan merugikan keadaan ekonomi keluarga, dan juga bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab.—Amsal 23:20, 21, 29-35; Roma 6:19; Efesus 5:3-5.

6. Kebenaran-kebenaran Alkitab mana membantu orang-orang yang harus hidup dalam kemiskinan?

6 Namun, bagaimana dengan mereka yang terpaksa hidup dalam kemiskinan? Satu hal, mereka dapat terhibur karena mengetahui bahwa problem seluas dunia ini hanyalah sementara. Dalam dunia baru yang sedang mendekat dengan cepat, Yehuwa akan menyingkirkan kemiskinan beserta semua kejahatan lain yang mengakibatkan kesengsaraan bagi umat manusia. (Mazmur 72:1, 12-16) Sementara itu, orang-orang Kristen sejati, sekalipun mereka sangat miskin, tidak sepenuhnya merasa putus asa, karena mereka beriman akan janji Yehuwa, ”Aku sama sekali tidak akan membiarkanmu atau dengan cara apa pun meninggalkanmu.” Jadi, seorang yang percaya dapat dengan yakin mengatakan, ”Yehuwa adalah penolongku; aku tidak akan takut.” (Ibrani 13:5, 6) Pada hari-hari yang sulit ini, Yehuwa telah mendukung para penyembah-Nya dengan banyak cara bila mereka hidup selaras dengan prinsip-prinsip-Nya dan menaruh Kerajaan-Nya di tempat pertama dalam kehidupan mereka. (Matius 6:33) Banyak sekali di antara mereka dapat memberi kesaksian, dengan mengatakan, seperti kata-kata rasul Paulus, ”Dalam segala hal dan dalam segala keadaan aku telah belajar rahasia bagaimana merasa kenyang dan juga bagaimana lapar, bagaimana memiliki kelimpahan dan juga bagaimana menderita kekurangan. Untuk segala perkara aku mempunyai kekuatan melalui dia yang memberikan kuasa kepadaku.”—Filipi 4:12, 13.

BERSAMA-SAMA MENANGGUNG BEBAN

Pictures on page 42

Mengurus rumah tangga adalah proyek keluarga

7. Kata-kata Yesus yang mana, jika diterapkan, akan membantu dalam mengurus rumah tangga dengan berhasil?

7 Menjelang akhir dari pelayanannya di bumi, Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39) Dengan diterapkannya nasihat ini dalam keluarga, kita sangat dibantu dalam mengurus rumah tangga. Bagaimanapun juga, siapa sesama kita yang paling dekat dan paling kita kasihi kalau bukan mereka yang ada dalam keluarga kita—suami dan istri, orang-tua dan anak-anak? Bagaimana anggota-anggota keluarga dapat memperlihatkan kasih kepada satu sama lain?

8. Bagaimana kasih dapat dinyatakan dalam keluarga?

8 Satu cara adalah bahwa setiap anggota keluarga ikut mengerjakan tugas-tugas rumah tangga yang secara masuk akal menjadi bagiannya. Jadi, anak-anak perlu diajar untuk membereskan barang-barang setelah digunakan, apakah itu pakaian atau mainan. Mungkin dibutuhkan waktu dan upaya untuk merapikan tempat tidur setiap pagi, tetapi itu merupakan bantuan besar dalam mengurus rumah tangga. Tentu saja, keadaan yang kadang-kadang sedikit berantakan tidak dapat dihindari, tetapi semua dapat bekerja sama untuk menjaga rumah cukup rapi, juga membersihkan peralatan setelah makan. Kemalasan, sikap memanjakan diri, dan sikap acuh tak acuh serta enggan berdampak negatif kepada setiap orang. (Amsal 26:14-16) Sebaliknya, sikap bersukacita dan rela memajukan kehidupan keluarga yang bahagia. ”Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.”—2 Korintus 9:7.

9, 10. (a) Beban apa yang sering kali dipikul oleh ibu rumah tangga, dan bagaimana ini dapat diringankan? (b) Pandangan yang seimbang apa yang disarankan sehubungan pekerjaan rumah tangga?

9 Timbang rasa dan kasih akan turut mencegah situasi yang merupakan problem serius di beberapa keluarga. Sudah merupakan tradisi bahwa para ibu adalah penopang utama kehidupan di dalam rumah. Mereka mengurus anak-anak, membersihkan rumah, mencuci pakaian seluruh keluarga, serta membeli dan memasak makanan. Di beberapa negeri, para wanita juga biasa bekerja di ladang, menjual hasilnya di pasar, atau menyumbang keuangan keluarga dengan cara-cara lain. Bahkan di tempat yang sebelumnya hal ini bukan merupakan kebiasaan, kebutuhan telah memaksa jutaan wanita yang telah menikah untuk mencari pekerjaan di luar rumah. Seorang istri dan ibu yang bekerja keras di berbagai bidang ini layak dipuji. Seperti ”isteri yang cakap” yang dilukiskan dalam Alkitab, hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan. ”Makanan kemalasan tidak dimakannya.” (Amsal 31:10, 27) Akan tetapi, hal ini tidak mengartikan bahwa hanya wanita yang boleh bekerja di rumah. Setelah suami dan istri bekerja seharian penuh di luar rumah, apakah istri harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga sendirian, sementara suami dan anggota keluarga lainnya beristirahat? Tentu saja tidak. (Bandingkan 2 Korintus 8:13, 14.) Jadi, sebagai contoh, jika ibu akan menyiapkan makanan, ia akan berterima kasih jika anggota keluarga yang lain membantunya mengadakan persiapan dengan menata meja, membeli bahan-bahan tertentu, atau sedikit membersihkan rumah. Ya, semua dapat turut memikul tanggung jawab.—Bandingkan Galatia 6:2.

10 Ada yang mungkin berkata, ”Di tempat saya tinggal, bukanlah tugas pria untuk melakukan hal-hal seperti itu.” Bisa saja itu benar, tetapi bukankah baik untuk mempertimbangkan hal ini? Ketika Allah Yehuwa memulai keluarga, Ia tidak menugaskan bahwa pekerjaan semacam itu hanya boleh dikerjakan oleh wanita. Pada satu peristiwa, ketika Abraham, pria yang setia itu dikunjungi oleh utusan-utusan istimewa dari Yehuwa, ia sendiri ikut menyiapkan dan menghidangkan makanan untuk para tamunya. (Kejadian 18:1-8) Alkitab menasihatkan, ”Suami-suami harus mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri.” (Efesus 5:28) Jika, di akhir suatu hari, suami merasa lelah dan ingin beristirahat, bukankah istri kemungkinan besar merasakan hal yang sama, bahkan mungkin lebih-lebih lagi? (1 Petrus 3:7) Jadi, bukankah pantas dan pengasih jika suami ikut membantu di rumah?—Filipi 2:3, 4.

11. Bagaimana Yesus memberi contoh yang baik untuk setiap anggota rumah tangga?

11 Yesus adalah teladan terbaik dari pribadi yang menyenangkan Allah dan mendatangkan kebahagiaan kepada rekan-rekannya. Walaupun ia tidak pernah menikah, Yesus adalah contoh yang baik bagi suami, juga bagi istri dan anak-anak. Ia berkata tentang dirinya, ”Putra manusia datang, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani,” yaitu melayani orang-orang lain. (Matius 20:28) Betapa bahagianya keluarga-keluarga yang seluruh anggotanya memupuk sikap demikian!

KEBERSIHAN—MENGAPA SANGAT PENTING?

12. Apa yang dituntut oleh Yehuwa dari orang-orang yang melayani Dia?

12 Prinsip Alkitab lainnya yang dapat membantu dalam mengurus rumah tangga terdapat di 2 Korintus 7:1. Di sana kita membaca, ”Hendaklah kita membersihkan diri kita dari setiap pencemaran daging dan roh.” Mereka yang menaati kata-kata terilham ini diperkenan oleh Yehuwa, yang menuntut ”ibadat yang bersih dan tidak tercemar”. (Yakobus 1:27) Dan rumah tangga mereka menerima manfaat-manfaat yang menyertainya.

13. Mengapa kebersihan penting dalam mengurus rumah tangga?

13 Sebagai contoh, Alkitab meyakinkan kita bahwa akan tiba hari ketika penyakit dan gangguan kesehatan tidak akan ada lagi. Pada waktu itu, ”tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: ’Aku sakit’”. (Yesaya 33:24; Penyingkapan [Wahyu] 21:4, 5) Akan tetapi, sampai hari itu tiba, setiap keluarga harus mengatasi penyakit dari waktu ke waktu. Bahkan Paulus dan Timotius terkena penyakit. (Galatia 4:13; 1 Timotius 5:23) Akan tetapi, para ahli kedokteran mengatakan bahwa banyak penyakit dapat dicegah. Keluarga-keluarga yang bijaksana terluput dari penyakit tertentu yang dapat dicegah jika mereka menghindari ketidakbersihan jasmani dan rohani. Mari kita bahas bagaimana caranya.—Bandingkan Amsal 22:3.

14. Bagaimana kebersihan moral melindungi keluarga dari penyakit?

14 Kebersihan rohani mencakup kebersihan moral. Sebagaimana sangat dikenal, Alkitab menganjurkan standar moral yang tinggi dan mengutuk bentuk apa pun dari keintiman seksual di luar perkawinan. ”Orang yang melakukan percabulan, . . . ataupun pezina, ataupun pria yang dipelihara untuk tujuan yang tidak alami, ataupun pria yang berbaring dengan pria . . . tidak akan mewarisi kerajaan Allah.” (1 Korintus 6:9, 10) Menjalankan standar yang ketat ini sangat penting bagi orang Kristen yang hidup dalam dunia yang kian bobrok dewasa ini. Dengan melakukannya kita menyenangkan Allah dan juga turut melindungi keluarga terhadap penyakit hubungan seksual seperti misalnya AIDS, sifilis, gonore, dan klamidia.—Amsal 7:10-23.

15. Berikan sebuah contoh bahwa kurangnya kebersihan jasmani dapat menyebabkan penyakit yang tidak perlu.

15 ’Membersihkan diri dari setiap pencemaran daging’ turut melindungi keluarga terhadap penyakit-penyakit lain. Banyak penyakit diakibatkan oleh kurangnya kebersihan jasmani. Contoh yang utama adalah kebiasaan merokok. Merokok tidak saja mengotori paru-paru, pakaian dan udara tetapi juga membuat orang-orang sakit. Jutaan orang mati setiap tahun karena mereka mengisap tembakau. Pikirkanlah hal itu; setiap tahun, jutaan orang seharusnya tidak usah jatuh sakit dan meninggal sebelum waktunya jika saja mereka menghindari ”pencemaran daging” tersebut!

16, 17. (a) Hukum apa yang diberikan oleh Yehuwa yang melindungi bangsa Israel dari penyakit-penyakit tertentu? (b) Bagaimana prinsip yang ada di balik Ulangan 23:12, 13 dapat diterapkan dalam semua rumah tangga?

16 Pertimbangkan contoh lain. Sekitar 3.500 tahun yang lalu, Allah memberikan Hukum-Nya kepada bangsa Israel untuk mengatur ibadat mereka dan, sampai tingkat tertentu, kehidupan mereka sehari-hari. Hukum tersebut turut melindungi bangsa itu terhadap penyakit dengan menetapkan peraturan-peraturan dasar tentang higiene. Salah satu hukum tersebut adalah tentang kotoran manusia, yang harus dikubur dengan sepatutnya jauh dari perkemahan sehingga daerah tempat orang-orang tinggal tidak akan tercemar. (Ulangan 23:12, 13) Hukum purba itu masih merupakan nasihat yang baik. Bahkan dewasa ini, banyak orang menjadi sakit dan mati karena mereka tidak mengikutinya.a

17 Selaras dengan prinsip yang ada di balik hukum Israel, kamar mandi keluarga dan daerah sekeliling toilet—tidak soal di dalam atau di luar tempat tinggal—harus dijaga bersih dan bebas kuman. Apabila daerah sekeliling toilet tidak dijaga bersih dan tertutup, lalat akan berkumpul di sana dan menyebarkan kuman ke tempat-tempat lain di rumah—dan ke makanan yang kita makan! Selanjutnya, anak-anak dan orang dewasa hendaknya mencuci tangan mereka sesudah menggunakan toilet. Kalau tidak, mereka akan membawa kembali kuman-kuman bersama mereka pada kulit mereka. Menurut seorang dokter Prancis, mencuci tangan ”masih merupakan jaminan terbaik untuk mencegah infeksi pencernaan, pernapasan, atau kulit tertentu”.

Picture on page 47

Menjaga segala sesuatu bersih lebih murah daripada membeli obat

18, 19. Saran-saran apa diberikan untuk memelihara rumah yang bersih bahkan dalam lingkungan yang miskin?

18 Memang, kebersihan merupakan tantangan di lingkungan yang miskin. Seorang yang mengenal baik lingkungan seperti itu menjelaskan, ”Iklim panas yang menyesakkan membuat pekerjaan pembersihan dua kali lebih berat. Badai debu menutupi setiap celah rumah dengan serbuk coklat yang halus. . . . Penduduk yang berkembang cepat di kota-kota, demikian pula di beberapa daerah pedesaan, juga menimbulkan bahaya kesehatan. Selokan yang terbuka, timbunan sampah yang tidak diangkut, toilet umum yang jorok, tikus, lipas, dan lalat yang membawa penyakit telah menjadi pemandangan yang umum.”

19 Memelihara kebersihan di bawah kondisi-kondisi ini memang sulit. Namun, ini layak diupayakan. Sabun dan air serta sedikit pekerjaan ekstra lebih murah daripada biaya obat dan rumah sakit. Apabila saudara tinggal di lingkungan semacam itu, sebisa mungkin, jagalah rumah dan pekarangan saudara sendiri tetap bersih dan bebas dari kotoran binatang. Apabila jalan menuju rumah saudara cenderung menjadi becek selama musim hujan, dapatkah saudara menaruh kerikil dan batu-batu untuk membantu rumah tetap bebas dari lumpur? Jika memakai sepatu atau sandal, dapatkah pemakainya melepaskannya sebelum memasuki rumah? Saudara juga harus menjaga persediaan air saudara bebas dari pencemaran. Diperkirakan bahwa sekurang-kurangnya dua juta orang mati setiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan air yang kotor dan sanitasi yang buruk.

20. Agar rumah dalam keadaan bersih, siapa yang harus ambil bagian dalam memikul tanggung jawabnya?

20 Rumah yang bersih bergantung kepada setiap orang—ibu, ayah, anak-anak, dan para tamu. Seorang ibu dengan delapan anak di Kenya mengatakan, ”Semua sudah belajar untuk melakukan bagiannya.” Rumah yang bersih dan rapi mencerminkan seluruh keluarga dengan baik. Sebuah pepatah Spanyol menyatakan, ”Tidak ada pertentangan antara kemiskinan dan kebersihan.” Tidak soal seseorang tinggal di rumah mewah, di apartemen, di rumah sederhana, atau di gubuk, kebersihan adalah kunci dari keluarga yang lebih sehat.

ANJURAN MEMBUAT KITA MAJU

21. Selaras dengan Amsal 31:28, apa yang turut mendatangkan kebahagiaan kepada rumah tangga?

21 Ketika membahas tentang istri yang cakap, buku Amsal mengatakan, ”Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia.” (Amsal 31:28) Kapan terakhir kali saudara memuji salah seorang anggota keluarga saudara? Benar, kita bagaikan tanaman di musim semi yang siap berbunga apabila mendapat kehangatan dan embun. Bagi kita, kita membutuhkan kehangatan berupa pujian. Akan bermanfaat apabila istri tahu bahwa suaminya menghargai kerja keras dan perhatiannya yang pengasih dan bahwa suaminya tidak menganggap dia sudah semestinya melakukan semua itu. (Amsal 15:23; 25:11) Dan akan menyenangkan apabila istri memuji suami untuk pekerjaannya di luar dan di dalam rumah. Hati anak-anak juga berbunga-bunga apabila orang-tua mereka memuji upaya mereka di rumah, di sekolah, atau di dalam sidang Kristen. Dan betapa banyak yang dihasilkan dengan sedikit pernyataan terima kasih! Apa sulitnya mengucapkan, ”Terima kasih”? Mudah sekali, tetapi hasilnya untuk moral keluarga sangat besar.

22. Apa yang dibutuhkan agar rumah tangga ”ditetapkan dengan teguh”, dan bagaimana hal ini dicapai?

22 Karena banyak alasan, mengurus rumah tangga bukan hal yang mudah. Namun, ini dapat dilakukan dengan berhasil. Sebuah amsal Alkitab mengatakan, ”Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan [”ditetapkan dengan teguh”, NW].” (Amsal 24:3) Hikmat dan kepandaian dapat diperoleh jika semua di dalam keluarga berupaya mempelajari kehendak Allah dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Keluarga yang bahagia tentunya layak diupayakan!

a Dalam sebuah manual yang memberi saran tentang cara menghindari diare—sebuah penyakit umum yang mengakibatkan banyak kematian bayi—Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan, ”Jika tidak ada jamban: buanglah air besar jauh dari rumah, dan dari daerah tempat anak-anak bermain, dan sedikitnya 10 meter dari persediaan air; timbunlah kotoran dengan tanah.”

BAGAIMANA PRINSIP-PRINSIP ALKITAB INI MEMBANTU . . . SUATU KELUARGA UNTUK MENGURUS RUMAH TANGGA MEREKA?

Adalah bijaksana untuk merasa puas dengan kebutuhan-kebutuhan hidup.—1 Timotius 6:7, 8.

Yehuwa tidak akan meninggalkan orang-orang yang melayani Dia.—Ibrani 13:5, 6.

Kasih akan orang-orang lain adalah sifat Kristen yang menonjol.—Matius 22:39.

Orang Kristen menjaga kebersihan jasmani dan rohani.—2 Korintus 7:1.

AIR BERSIH, KESEHATAN BAIK

Organisasi Kesehatan Dunia menawarkan beberapa saran praktis untuk orang-orang di negeri yang sulit mendapatkan air bersih dan keadaan sanitasinya mungkin masih primitif.

”Tampung dan simpan air minum dalam wadah yang bersih. Jaga agar wadah penyimpanan itu tetap tertutup dan jangan biarkan anak-anak atau binatang meminum langsung dari wadah itu. . . . Ambillah air hanya dengan pencedok bergagang panjang yang digunakan hanya untuk keperluan itu. Kosongkan dan bilas wadah air setiap hari.

”Rebus air yang akan digunakan untuk membuat makanan atau minuman bagi anak-anak yang masih kecil. . . . Air perlu dibiarkan mendidih beberapa detik saja.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan