PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 15/10 hlm. 4-7
  • Suatu Dunia tanpa Pencuri

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Suatu Dunia tanpa Pencuri
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Orang yang Mencuri, Janganlah Ia Mencuri Lagi”
  • Keamanan dalam Dunia Baru Allah
  • Kapan Rasa Takut Akan Berakhir?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Mengapa Pencurian Meningkat?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Harapan Saudara​—Allah atau Kekayaan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-25)
  • Mengatasi Kejahatan dalam Dunia yang Kacau
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 15/10 hlm. 4-7

Suatu Dunia tanpa Pencuri

SEMUA terjadi begitu cepat. Seorang pria berpakaian rapi menodongkan pistol ke kepala Antônioa di depan rumahnya di São Paulo, Brasil, meminta kunci dan dokumen-dokumen mobilnya, lalu segera kabur dengan mobil tersebut.

Di Rio de Janeiro, empat pria bersenjata lengkap menahan seorang pria bernama Paulo, di depan mata anak perempuannya yang berusia sepuluh tahun. Kemudian, setelah mengantarnya pulang, para perampok itu masuk dan menjarah apa saja yang mereka inginkan, menjejalkan barang-barang itu ke dalam dua mobil Paulo. Seraya mengancam akan membunuh istri Paulo, mereka membawa wanita itu dan seorang karyawan sebagai sandera ke toko perhiasan Paulo di kota, lalu mereka melucuti semua barang berharga di toko itu. Namun, di luar dugaan, para pencuri tersebut kemudian menelepon, memberi tahu di mana mereka meninggalkan mobil-mobil Paulo.

Betapa menyedihkan, uang dan barang-barang yang diperoleh melalui kerja keras ludes dirampok! Meskipun Antônio atau Paulo tidak main hakim sendiri, orang-orang lain bertindak sebaliknya. Mereka mungkin membunuh atau membuat cacat si pencuri, atau bisa jadi nyawa mereka sendiri melayang. Sebagai contoh, ketika seorang pemuda menjambret jam tangan seorang wanita Brasil, ia menjadi marah, mengeluarkan sebuah pistol dari tasnya dan menembak pencuri itu, membunuhnya. Hasilnya? O Estado de S. Paulo melaporkan, ”Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut memuji tindakan wanita yang tidak dikenal itu, dan tidak seorang pun mau membantu polisi mengidentifikasinya.” Meskipun mereka merindukan suatu dunia tanpa pencuri, orang-orang Kristen tidak membalas seperti yang dilakukan wanita tersebut. Karena pembalasan adalah hak Allah, mereka mengindahkan kata-kata di Amsal 24:19, 20, ”Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat.”

Tetapi bila diserang, apa yang dapat saudara lakukan? Kejadian di Rio de Janeiro memperlihatkan pentingnya untuk tetap tenang. Seorang Kristen, Heloísa, sedang dalam perjalanan mengendarai bis untuk memimpin suatu pengajaran Alkitab. Dua orang pria mulai merampok penumpang. Sesampainya di halte bis tempat ia harus turun, ia memberi tahu perampok-perampok tersebut bahwa ia adalah salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa dan bahwa ia akan memimpin sebuah pengajaran Alkitab. Ia memperlihatkan Alkitab dan alat bantu pengajaran miliknya. Tanpa merampoknya, para pencuri mengizinkannya turun. Meskipun demikian, seorang penumpang lain tidak diizinkan meninggalkan bis. Belakangan sang sopir mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya.

Regina juga tetap tenang ketika ia disuruh oleh dua orang bersenjata untuk masuk ke dalam mobilnya. Sambil memperlihatkan majalah Sedarlah! miliknya, Regina memberi kesaksian. Karena para perampok tersebut gugup, ia mempersilakan mereka untuk membuka laci mobil tempat ia menyimpan permen. Tetapi ketika melihat ada kaset-kaset Kingdom Melodies, mereka mulai mendengarkan musik itu. Suasananya menjadi lebih tenang, sehingga para perampok memutuskan untuk meninggalkan Regina dalam keadaan baik di jalan raya, meyakinkannya bahwa pasti ada seorang yang baik hati untuk menolongnya. Setelah berjalan kaki selama sepuluh menit, ia menemukan sebuah rumah, namun sang penghuni rumah tidak dapat mempercayai ceritanya, dengan berkata, ”Anda tidak tampak seperti baru diserang; Anda begitu tenang.”

Meskipun seorang korban bisa jadi tidak terluka secara fisik, pengalaman yang sangat menegangkan itu dapat menyebabkan beberapa akibat serius di kemudian hari. ’Korban dapat merasa tidak aman, membenci anggota keluarga atau mereka yang mencoba menolongnya, tidak dapat mempercayai orang lain, terlalu memperhatikan hal-hal kecil, merasa bahwa dunia ini tidak adil,’ kata O Estado de S. Paulo. Sebaliknya, seorang korban yang percaya kepada Allah Yehuwa, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil melampaui pengalaman tersebut tanpa terluka secara fisik maupun emosi. Walaupun demikian, tidakkah saudara setuju bahwa adalah suatu berkat jika tidak ada lagi kejahatan atau apa pun yang menyebabkan perasaan takut?

”Orang yang Mencuri, Janganlah Ia Mencuri Lagi”

Meskipun banyak yang lebih senang dengan gaya hidup mereka yang tamak, Firman Allah telah membantu beberapa pencuri mengubah keinginan dan kepribadian mereka. (Efesus 4:23) Karena memiliki tujuan sejati yang didasarkan Alkitab dalam kehidupan, mereka mencamkan dalam hati kata-kata, ”Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.” (Amsal 16:8) Claúdio menceritakan, ”Hampir semua dalam keluarga saya adalah Saksi-Saksi, tetapi saya tidak pernah mendengarkan apa yang ingin mereka katakan mengenai Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya. Sepulangnya saya dari suatu perjalanan sejauh hampir 2.000 kilometer dengan sebuah pikup curian, saya harus melewati banyak pos pemeriksaan polisi. Dalam proses tersebut, saya sadar bahwa saya harus mengubah kehidupan saya. Saya pernah mencoba melakukannya tetapi tidak berhasil. Kali ini, saya mulai berpikir tentang sanak-saudara saya yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa dan betapa berbedanya mereka, karena memiliki sukacita, kebahagiaan, dan kedamaian.” Sebagai hasilnya, Claúdio mulai mempelajari Firman Allah, meninggalkan obat bius dan teman-teman lamanya, dan menjadi seorang rohaniwan Kristen.

Kini, orang-orang lain juga mengindahkan kata-kata, ”Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan.” (Mazmur 62:11) Setelah menjalani hukuman penjara atas percobaan pembunuhan dalam suatu perampokan, José, seorang pecandu dan pengedar narkotik, mendapat manfaat dari suatu pengajaran Alkitab bersama saudara iparnya. Ia tidak lagi menggunakan dan menjual narkotik dan kini adalah seorang Saksi yang bergairah.

Meskipun demikian, kepribadian baru tidak datang dalam sekejap atau secara mukjizat. Oscar, yang dahulu sangat terlibat dengan narkotik dan pencurian, menceritakan, ”Saya berdoa dengan begitu bersungguh-sungguh kepada Yehuwa sehingga sering kali lantai kelihatan seperti sebuah danau kecil karena banyaknya air mata saya.” Ya, selain dengan rajin mempelajari Firman Allah, doa yang sepenuh hati dan terus-menerus dibutuhkan. Perhatikanlah hikmat dalam pandangan yang tulus ini, ”Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkalMu dan berkata: Siapa [Yehuwa] itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.”—Amsal 30:8, 9.

Sikap mementingkan diri harus diganti dengan kasih yang sejati, ”Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” (Efesus 4:28) Seperti pengalaman dari beberapa orang Kristen abad pertama yang tadinya adalah ’pencuri atau orang yang serakah’, Yehuwa, melalui tebusan Yesus Kristus, dengan penuh belas kasihan mengampuni orang-orang yang bertobat. (1 Korintus 6:9-11, BIS) Betapa menghibur untuk mengetahui bahwa seburuk apa pun masa lalu kita, kita dapat mengubah gaya hidup kita dan memperoleh perkenan Allah!—Yohanes 3:16.

Keamanan dalam Dunia Baru Allah

Bayangkan suatu dunia tanpa pencuri. Saudara tidak membutuhkan sistem penegak hukum yang mahal yang terdiri dari hakim, pengacara, polisi, dan penjara! Itu akan berarti suatu dunia yang makmur yang di dalamnya tiap-tiap orang akan merespek orang lain dan harta milik masing-masing! Apakah hal itu tampaknya mustahil? Apakah Allah benar-benar akan campur tangan dalam urusan umat manusia dan akan mengakhiri kefasikan? Kami mengundang saudara untuk memeriksa bukti bahwa Alkitab adalah Firman dari Allah dan bahwa nubuat-nubuat Alkitab dapat dipercaya. Saudara akan menemukan dasar yang kuat untuk merasa yakin bahwa tidak lama lagi suatu perubahan akan terjadi. Tidak seorang pun dapat menghalangi Allah dalam mendatangkan kelegaan yang Ia janjikan bagi semua yang mengasihi keadilbenaran, ”Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.” (Mazmur 37:1, 2) Kata-kata yang ditulis jauh di masa lampau itu akan segera digenapi sepenuhnya.

Kerajaan Allah akan mengakhiri penderitaan dan ketidakadilbenaran, yang menyebabkan begitu banyak keputusasaan dan ketidakpastian. Tidak seorang pun akan kekurangan, merasa diimpit tekanan untuk mencuri. Kita diyakinkan melalui nubuat, ”Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon [purba], bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi.” (Mazmur 72:16) Sungguh, dalam Firdaus yang dipulihkan, tidak ada yang akan mengganggu perdamaian umat manusia yang mengenal dan menyembah Allah yang benar.—Yesaya 32:18.

Betapa luar biasa upah yang akan tersedia karena kita menolak jalan-jalan dunia yang tamak ini! Amsal 11:19 berkata, ”Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.” Ya, setelah orang-orang jahat dilenyapkan, tidak seorang pun akan memiliki alasan untuk merasa bahwa kehidupan dan harta miliknya terancam. Mazmur 37:11 memberi kita janji ini, ”Orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”

[Catatan Kaki]

a Beberapa nama telah diubah

[Kotak di hlm. 5]

Mengatasi Kenyataan Pencurian

DI RUMAH—Karena para pencuri bisa saja menyerang tidak soal saudara sedang ada di rumah atau tidak, jagalah pintu dalam keadaan tertutup dan terkunci. Para pakar menyarankan untuk memiliki alarm atau anjing penjaga. Beri tahu seorang tetangga yang dapat dipercaya bila saudara akan pergi berlibur. Tetaplah tenang—para perampok bertindak cepat, tak terduga, dan secara mendadak dapat mengubah rencana mereka jika mereka gugup. Jika saudara seorang Saksi-Saksi Yehuwa, perkenalkan diri saudara dan cobalah memberi kesaksian. Saudara mungkin mampu membangkitkan keramahan atau simpati. Jangan melawan kecuali bila diserang secara fisik.

DI TENGAH ORANG BANYAK—Waspadalah untuk memperhatikan apakah ada orang yang mengikuti saudara. Berjalanlah di tengah-tengah trotoar. Hindari jalan yang gelap dan sepi. Simpan dompet dan barang-barang berharga di tempat yang aman. Berjalanlah dengan cepat seolah-olah saudara sedang dikejar waktu. Jangan mengenakan pakaian yang mahal atau perhiasan yang berkilauan. Pergilah berbelanja dengan mengajak seorang teman bila keadaan menuntut. Bawalah uang seperlunya, pisah-pisahkan uang tersebut lalu simpan di berbagai saku atau tempat.

DI DALAM MOBIL—Jika ”pembajakan mobil” merupakan kejadian yang umum di daerah saudara, jangan tinggal dalam mobil saudara yang sedang diparkir. Ubah rute saudara ke dan dari tempat kerja. Ambil jalan yang lebih aman, bahkan jika jaraknya menjadi agak lebih jauh. Sebelum parkir, pandanglah sekeliling untuk melihat apakah ada sesuatu yang tampak mencurigakan. Hindari membuka bagasi mobil di daerah yang sepi. Jangan membiarkan barang-barang berharga dapat terlihat dari luar mobil. Rantai yang dikunci atau alat anti pencuri lain yang kelihatan dari luar, mungkin dapat membatalkan pencuri biasa.

[Kotak di hlm. 6]

”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”—Matius 6:19, 20

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan