PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • hp psl. 9 hlm. 86-95
  • Kaum Remaja—Bagaimana KALIAN Dapat Bahagia?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kaum Remaja—Bagaimana KALIAN Dapat Bahagia?
  • Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • TIDAK MENGESAMPINGKAN SANG PENCIPTA
  • KEHIDUPAN YANG PUNYA MAKSUD DAN HARGA DIRI
  • KEBAHAGIAAN KELUARGA
  • ORANGTUA MEMAINKAN PERANAN YANG SANGAT PENTING
  • Menyenangkan Hati Orang Tua Anda
    Membina Keluarga Bahagia
  • Orang Tua​—Latihlah Anak Saudara dengan Kasih
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Tirulah Yehuwa sewaktu Melatih Anak-Anak Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Faedah Disiplin dalam Kasih
    Membina Keluarga Bahagia
Lihat Lebih Banyak
Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
hp psl. 9 hlm. 86-95

Pasal 9

Kaum Remaja—Bagaimana KALIAN Dapat Bahagia?

Mengapa kebahagiaan suatu tantangan bagi orang-orang muda? (1-4)

MASA REMAJA bisa sangat menggairahkan. Hari esok terbentang di hadapan anda. Maka manfaatkanlah masa ini sebaik-baiknya. Perolehlah kebahagiaan.

2 Tetapi hal ini tidak mudah. Dr. Robert S. Brown menyelidiki orang-orang dewasa yang tergolong muda yang, beberapa tahun lalu, bertekad untuk hidup sesuai dengan citra masyarakat dan pemerintah yang mereka idam-idamkan. Ia melaporkan bahwa melebihi sepertiga dari mereka menjadi kecewa, masygul dan cemas.

3 Sering anda dengar bahwa pendidikan yang baik merupakan jawaban. Tetapi dewasa ini banyak orang muda yang berpendidikan tetap saja sulit mendapatkan pekerjaan. Yang lain-lain berhasil dalam hal keuangan namun ternyata bahwa pekerjaan dengan bayaran tinggi belum dapat mewujudkan peranan mereka dalam kehidupan. Kehidupan percintaan dari kebanyakan kaum remaja juga tidak menghasilkan kebahagiaan. Di beberapa tempat, 80 persen dari perkawinan belasan tahun bertahan hanya sampai lima tahun.

4 Apa yang dapat anda lakukan untuk hasil yang berbeda, supaya anda benar-benar bahagia sekarang dan merasa puas di masa depan? Atau, sebagai orangtua, bagaimana anda dapat membantu anak-anak anda mencapai tujuan ini?

TIDAK MENGESAMPINGKAN SANG PENCIPTA

Mengapa Allah tidak patut dikesampingkan? (5-8)

5 Orang-orang muda sering dipengaruhi oleh orang-orang yang sebaya, yang terbatas pengalaman hidupnya. Alkitab menanggapi:

”Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”—Amsal 22:3; 13:20.

Orang muda yang menyadari kenyataan akan mengakui bahwa kesejahteraannya mungkin diperhatikan dengan sungguh-sungguh hanya oleh sedikit saja dari antara teman-teman sekolah maupun teman-teman lain. Tanya saja, ’Di tahun-tahun mendatang, apakah mereka peduli jika kebahagiaanku dirusak oleh apa yang kulakukan sekarang?’

6 Tetapi siapakah yang peduli dan yang dapat menawarkan nasihat terbaik? Pencipta anda sendiri. Ia ingin kaum remaja menikmati kehidupan. Ia tidak bersikap negatif mengenai segala sesuatu yang menarik bagi hati dan mata yang muda. Walaupun Ia tidak melindungi kaum remaja terhadap buah-buah pahit dari haluan yang sembrono, Ia melakukan apa yang anda harapkan dari seseorang yang benar-benar berminat kepada anda: Ia memperingatkan anda mengenai hal-hal yang akan mendatangkan dukacita dan bencana, dan Ia menawarkan nasihat mengenai cara menghindari jerat-jerat ini. (Amsal 27:5; Mazmur 119:9) Alkitab mengomentari:

”Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu.”—Pengkhotbah 11:9, 10.

7 Namun, Pencipta tidak patut dikesampingkan bukan saja karena Ia berminat kepada anda. Mungkin anda telah memperhatikan banyak orang muda hanyut tanpa tujuan hidup. Tidak ada sasaran tertentu maupun patokan yang mantap sebagai dasar kehidupan mereka. Mereka sering berpaling kepada narkotika, kebiasaan merokok dan kesenangan-kesenangan lain yang berbahaya untuk mengisi kekosongan hidup atau untuk mendapatkan kegairahan yang dianggap dapat melenyapkan kebosanan hidup. Anda sendiri mungkin telah melakukan beberapa hal seperti itu, baik anda menyadari bahaya-bahayanya atau tidak. Apakah anda puas dengan kehidupan anda sampai sekarang ini maupun dengan apa yang anda lihat di masa depan? Bukankah sudah waktunya untuk merenungkan arti hidup anda?

8 Sebagaimana telah kita tinjau sebelumnya, supaya kehidupan seseorang punya arti dan sesuai dengan kenyataan, ia harus mengakui adanya Pencipta dari alam semesta. Pribadi tersebut, Yang Menjadikan kita, mempunyai patokan. (Mazmur 100:3) Patokan tersebut selaras dengan cara Dia membuat kita hidup. Patokan itu praktis dan memberi pengaruh positif untuk mencapai kebahagiaan. Buktinya sudah jelas di pasal-pasal sebelumnya, yang membahas hubungan seks sebelum pernikahan, minuman keras yang berlebihan serta perjudian.a Tentu anda menginginkan kehidupan yang menyenangkan. Maka bukankah bijaksana untuk tidak mengesampingkan Pencipta pada waktu anda merenungkan cara anda ingin hidup, patokan apa yang anda akan pertahankan dan ke mana tujuan hidup anda?

KEHIDUPAN YANG PUNYA MAKSUD DAN HARGA DIRI

Mengapa wajar untuk memikirkan kehendak Allah? (Mazmur 128:1, 2) (9, 10)

9 Kita perhatikan di Pengkhotbah 11:9, 10 beberapa tanggapan Alkitab terhadap kaum remaja. Buku Alkitab ini menarik kesimpulan:

”Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”—Pengkhotbah 12:13.

10 Di seluruh bumi ada ratusan ribu orang muda yang sungguh-sungguh merenungkan kehidupan mereka. Mereka tidak mengesampingkan sang Pencipta dan telah mempelajari FirmanNya. Dan mereka mengerti bahwa salah satu tuntutan dasar untuk bahagia adalah hidup selaras dengan Pribadi Yang Menjadikan mereka. Ini juga patut menjadi kewajiban serta maksud-tujuan anda dalam kehidupan. Hidup menurut apa yang digariskan dalam Alkitab bukan hal yang aneh, ekstrim atau tidak menyenangkan. Sebaliknya, itu merupakan cara hidup yang seimbang dan penuh arti. Hal itu memungkinkan seseorang untuk bijaksana dan berhasil menghadapi masalah uang, pekerjaan, moral, kehidupan keluarga, rekreasi dan hal-hal lain yang kini anda hadapi atau masih akan hadapi. Pengalaman Saksi-Saksi Yehuwa meneguhkan bahwa hikmat yang didasarkan atas Alkitab

”menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.”—Amsal 3:18.

Alkitab menasihatkan, ”Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintah [prinsip-prinsip]ku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera [kebahagiaan] akan ditambahkannya kepadamu.”—Amsal 3:1, 2.

Jika anda berbeda karena hidup dengan mengingat Allah, apakah hal ini buruk? (11-14)

11 Jika anda mengikuti nasihat Alkitab, mungkin anda akan berbeda dari kaum remaja lain pada umumnya. Malahan, beberapa orang mungkin mencemoohkan anda. (1 Petrus 2:20; 4:4) Apakah anda akan membiarkan hal ini merintangi anda untuk menempuh haluan yang akan lebih membahagiakan kehidupan anda?

12 Ada banyak remaja yang menyebut tentang berpikir untuk diri sendiri, namun kenyataannya mereka takut berbeda. Tetapi Alkitab berisi contoh-contoh bagus mengenai orang-orang muda yang tidak mengikuti orang banyak. Walaupun mereka orang-orang muda yang normal, dengan minat, keinginan serta harapan-harapan seperti yang anda miliki, mereka mengarahkan pikiran serta tindakan menurut nasihat yang bijaksana dari Allah.

13 Satu contoh dapat anda baca di Daniel 1:6-20; 3:1-30. Ketiga pemuda Ibrani rekan Daniel rela untuk berbeda dari orang banyak di sekeliling mereka. Ketika mereka diperintahkan membungkuk di hadapan patung, sesuatu yang dilarang oleh Firman Allah, mereka menolak. Apakah anda akan sanggup bersikap seperti itu? Orang-orang lain bahkan ingin membunuh mereka karena sikap tersebut. Namun mereka berpaut kepada prinsip-prinsip mereka, dan jelas dari uraian kejadian itu bahwa Allah senang dan melindungi mereka. Akhirnya raja Babel menghormati mereka, sehingga meneguhkan apa yang ditulis oleh Salomo, ”Aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan.”—Pengkhotbah 8:12; Keluaran 20:4, 5.

14 Pemuda-pemuda ini mendapatkan respek dari orang-orang lain, tetapi juga mempunyai harga diri. Sama halnya dengan banyak pemuda Saksi-Saksi Yehuwa di jaman modern. Teman-teman sekolah kagum akan keyakinan mereka dan karena orang-orang Kristen ini mempunyai tujuan hidup. Tidakkah anda setuju bahwa bila seseorang direspektir dan mempunyai harga diri, kehidupan akan lebih punya arti?

KEBAHAGIAAN KELUARGA

Apa alasan anda untuk mengikuti Alkitab dalam keluarga anda? (15-20)

15 Nasihat Alkitab juga turut menghasilkan lebih banyak kepuasan hidup bagi orang muda dengan menciptakan ikatan keluarga yang lebih erat.

16 Tentu anda mengenal keluarga-keluarga yang di dalamnya terdapat jurang pemisah antara orangtua dan anak-anak, baik anak-anak yang masih sangat muda maupun belasan tahun. Sering celah ini berkembang apabila orangtua mencoba mengarahkan anak-anak, yang tidak suka kalau diperintahkan melakukan ini atau jangan melakukan itu.

17 Problem ini dapat lebih mudah diatasi dengan Alkitab. Bimbingan yang seimbang diberikan baik untuk kaum remaja maupun orangtua. Misalnya:

”Anak-anak! Adalah kewajibanmu sebagai pengikut Kristus untuk taat kepada ibu-bapamu, karena itulah yang seharusnya kalian lakukan. ’Hormatilah ibumu dan bapakmu.’ Itulah perintah pertama dari Allah yang diberikan bersama-sama dengan sebuah janji; yaitu janji ini, ’Supaya engkau berbahagia dan panjang umurmu di bumi.’ Saudara-saudara yang menjadi orang tua! Janganlah memperlakukan anak-anak saudara sedemikian rupa sehingga mereka menjadi jengkel. Sebaliknya, didiklah mereka dengan peraturan dan pengajaran Tuhan.”—Efesus 6:1-4, BIS.

18 Tentu saja, tidak ada orangtua yang sempurna. Namun, ”seharusnya”lah orang-orang muda menghormati orangtua mereka. Apa sebabnya? Antara lain, karena orangtua kita telah berbuat begitu banyak bagi kita—memberi kita makan, memelihara kita pada waktu kita sakit, berusaha menyediakan rumah dan memenuhi kebutuhan kita. Tidak mungkin kita menggaji seseorang melakukan semua yang telah mereka perbuat disertai minat kasih yang mereka perlihatkan. Maka secara moral sepatutnyalah mereka dihormati, sebagaimana kita ingin dihormati oleh anak-anak yang mungkin kita dapatkan kelak.

19 Orang-orang muda yang sungguh-sungguh berusaha menerapkan nasihat Alkitab akan merasa lebih aman. Mereka akan turut menghasilkan keluarga yang lebih intim, yang membuat kehidupan mereka lebih damai dan bahagia. Dan mereka dilindungi terhadap beberapa problem yang dapat diketahui sebelumnya oleh orangtua karena pengalaman mereka lebih banyak dalam kehidupan. (Amsal 30:17) Juga tidak patut diabaikan kepuasan yang dapat dimiliki oleh orang muda karena mengetahui bahwa ia bertindak selaras dengan kehendak Penciptanya.

20 Dengan menyambut nasihat Alkitab orang-orang muda akan mendapat manfaat-manfaat lain juga. Karena menghargai nilai kerja sama dan hormat terhadap yang berwenang, mereka lebih sanggup untuk berfungsi dengan lancar di sekolah, dalam hubungan karyawan-majikan dan apabila menghadapi para pejabat. (Matius 5:41) Juga, dengan mencamkan nasihat Alkitab, kebahagiaan dihasilkan apabila mereka telah berumah tangga dan mempunyai anak-anak sendiri.

ORANGTUA MEMAINKAN PERANAN YANG SANGAT PENTING

Bagaimana orangtua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengikuti haluan yang bijaksana? (21)

21 Supaya orang-orang muda bahagia, tidak dapat diabaikan peranan penting yang dimainkan oleh orangtua. Kebanyakan orangtua dapat merasakan tanggung jawab untuk menyediakan makanan yang baik, pakaian serta rumah yang nyaman bagi anak-anak. Tetapi jika orang-orang muda diharapkan menjadi orang-orang yang baik, mereka membutuhkan petunjuk orangtua, koreksi serta bimbingan moral. Alkitab telah terbukti sebagai dasar yang paling baik untuk ini. (Matius 11:19) Ulangan 6:6, 7 menjelaskan bahwa petunjuk sedemikian hendaknya menjadi bagian yang tetap dari kehidupan keluarga, bukan sesuatu yang hanya disebutkan sewaktu-waktu saja. Juga, petunjuk ini dapat, dan hendaknya, mulai pada usia yang sangat muda.—2 Timotius 3:15; Markus 10:13-16.

Disiplin yang bagaimana hendaknya diberikan oleh orangtua? (22-24)

22 Dari antara para orangtua yang mempunyai anak-anak yang masih muda, sedikit saja yang akan merasa heran membaca, ”Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.” (Amsal 22:15) Apa artinya? Ada orangtua yang begitu keras sampai-sampai secara fisik melukai anak-anak dengan pukulan-pukulan. Yang lain-lain mengakui bahwa anak-anak hendaknya dibiarkan berkembang sendiri. Tidak ada yang benar dari kedua sikap yang ekstrim ini.

23 Kita membaca sebelumnya bahwa orangtua hendaknya ’mendidik anak-anak mereka dengan peraturan dan pengajaran Kristen’. (Efesus 6:4, BIS) Cara yang kejam bukanlah disiplin Kristen. (Amsal 16:32; 25:28) Disiplin yang penuh kasih dapat disampaikan dengan kata-kata yang tegas, terutama jika orangtua menjelaskan alasan dari peraturan dan bersikap konsekwen dengan ucapan mereka. Apabila kebodohan dalam hati orang orang muda masih mendorong dia untuk tidak taat—hal itu sering terjadi—hukuman tertentu akan mengesankan maksud tersebut. Mungkin berguna jika hak istimewa dicabut. Namun, firman Allah mengatakan bahwa kadang-kadang hukum badani—pukulan, tanpa kemarahan yang hebat—mungkin perlu.—Amsal 23:13, 14; 13:24.

24 Seraya anak yang kecil bertumbuh, cara memperlakukan mereka akan berubah. Pukulan mungkin paling cocok untuk anak yang masih muda, namun seraya ia bertumbuh cara-cara lain mungkin lebih baik dan lebih sesuai. Demikian pula, hendaknya orangtua secara bertahap memberikan kepada putra atau putri lebih banyak kebebasan bertindak serta tanggung jawab.—1 Korintus 13:11.

Bagaimana kasih dalam keluarga mempengaruhi problem-problem remaja? (25-27)

25 Kasih kepada anak-anak anda sangat penting untuk membantu mereka mengatasi problem. Hendaknya kasih menjadi pendorong bagi disiplin. Koreksi akan lebih mudah disambut. Jika anak-anak tidak memperoleh bimbingan dan disiplin, mereka seolah-olah tidak mempunyai orangtua. Hal ini dijelaskan di Ibrani 12:5-11, yang menegaskan bahwa Yehuwa sendiri memberi disiplin didorong oleh kasih.

26 Kasih kepada Allah juga penting. Ini akan menggugah orangtua untuk membenci hal-hal yang dikutuk oleh Allah, seperti dusta, ketamakan, mencuri, homoseksualitas dan gendak. (1 Korintus 6:9, 10; Mazmur 97:10) Para orangtua yang memperlihatkan kasih demikian terhadap Allah akan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, yang memang penting. Bersama dengan ini, hendaknya orangtua memupuk dalam diri anak-anak mereka kebencian yang sama terhadap apa yang buruk maupun kasih kepada Allah dan kepada apa yang baik.

27 Karena keluarga merupakan dunia pertama bagi seorang muda, hendaknya orangtua berusaha menjadikannya aman. Sebagaimana dikatakan, salah satu perbuatan terbesar yang seorang ayah dapat lakukan bagi anak-anaknya adalah mengasihi ibu mereka. Apabila kehidupan rumah tangga didasarkan atas kasih dan hikmat Kristen, orang-orang muda akan mempunyai dasar berpijak yang kokoh. Mereka akan mempunyai patokan yang berhikmat dan akan dibantu untuk memikirkan Pencipta mereka sejak masa muda.—Pengkhotbah 12:1, 13, 14.

[Catatan Kaki]

a Musik, berpacaran, pakaian, olahraga, sekolah dan hal-hal lain yang menyangkut orang-orang muda dibahas berdasarkan Alkitab dalam buku Your Youth—Getting the Best out of It, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society.

[Kotak di hlm. 89]

MENEMUKAN TUJUAN HIDUP

Salah satu departemen dari Kantor Perdana Menteri Jepang mengadakan penelitian di berbagai negeri. Pandangan orang-orang muda diteliti, yang menyangkut tujuan hidup dan masa depan. Dengan mempelajari hasilnya, Profesor Sanshiro Shirakashi menyimpulkan bahwa ”kaum muda di dunia ini memiliki pandangan yang pesimis” mengenai masa depan, yang mempengaruhi tingkah laku dan pandangan mereka pada umumnya tentang kehidupan. Tetapi hal itu dapat berubah.

Seorang mahasiswi bernama Linda menuturkan, ”Dari pelajaran di perguruan tinggi, saya dapat memahami bahwa gaya hidup yang saya tempuh sejak kecil kini telah lenyap. Keadaan di seluruh dunia makin memburuk, dan saya tidak punya jalan keluar dan tidak tahu ke mana harus mencarinya.”

Ketika ia pulang ke Kalifornia selama libur, dua orang Saksi Yehuwa mengunjungi rumahnya. Ia berkata, ”Mereka mengatakan bahwa jalan keluarnya akan ditemukan dalam Alkitab. Kami membahas bumi firdaus yang Allah akan dirikan di bawah orde baruNya dan juga janjiNya untuk melenyapkan orang-orang jahat. Dulu aku tidak pernah diajar bahwa kebenaran yang begitu hebat dapat ditemukan dalam Alkitab.”

Setelah Linda kembali ke Arizona, ia menghubungi sidang setempat dari Saksi-Saksi Yehuwa dan menerima pelajaran Alkitab mingguan dengan cuma-cuma. Ia dibantu mengerti patokan yang memberikan kemantapan dalam hidup. Juga, ia mendapatkan tujuan hidup, sehingga dewasa ini kehidupannya jauh lebih bahagia dan lebih memuaskan.

[Gambar di hlm. 92]

Siapa merawat anda dulu pada waktu anda sakit?

[Gambar di hlm. 93]

Dengan mempelajari Firman Allah orang-orang muda dibantu untuk memperoleh kebahagiaan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan