PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g20 No. 1 hlm. 8-13
  • Cara Mengatasi Stres

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Cara Mengatasi Stres
  • Sadarlah!—2020
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Jangan Khawatirkan yang Belum Terjadi
  • Bersikap Masuk Akal
  • Cari Tahu Apa yang Membuat Anda Stres
  • Cobalah Hidup Teratur
  • Hidup dengan Seimbang
  • Jagalah Kesehatan
  • Utamakan Hal yang Penting
  • Terimalah Bantuan
  • Carilah Bimbingan dari Allah
  • Menjaga Stres Tetap Terkendali
    Sedarlah!—2010
  • Stres yang Baik, Stres yang Buruk
    Sedarlah!—1998
  • Stres—Cara Mengatasinya
    Sedarlah!—2014
  • Bagaimana Aku Bisa Hadapi Stres di Sekolah?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Sadarlah!—2020
g20 No. 1 hlm. 8-13
Seorang wanita yang tersenyum senang dan percaya diri meskipun ada di kota besar.

MAU BEBAS DARI STRES?

Cara Mengatasi Stres

Untuk mengatasi stres, Anda perlu memperhatikan kesehatan Anda, cara Anda berurusan dengan orang lain, dan hal yang Anda anggap paling penting dalam hidup. Artikel ini akan membahas beberapa saran untuk mengurangi dan bahkan mengatasi stres.

Jangan Khawatirkan yang Belum Terjadi

Seorang wanita yang tersenyum senang dan percaya diri meskipun ada di kota besar.

”Jangan pernah khawatir soal besok, karena besok ada kekhawatiran lain lagi.”​—MATIUS 6:34.

Artinya: Tiap hari, pasti ada saja yang kita khawatirkan. Tapi, jangan tambah kekhawatiran Anda dengan memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Cobalah jalani hidup hari demi hari.

  • Kekhawatiran bisa menyebabkan seseorang stres. Jadi, cobalah ini: Pertama, Anda perlu mengakui bahwa ada masalah yang tidak bisa dihindari. Kalau Anda terus mengkhawatirkan masalah itu, Anda akan menjadi semakin stres. Kedua, kita harus menyadari bahwa sering kali hal-hal yang kita khawatirkan belum tentu terjadi.

Bersikap Masuk Akal

’Hikmat dari atas membuat seseorang bersikap masuk akal.’​—YAKOBUS 3:17.

Artinya: Jangan mengharapkan sesuatu yang tidak masuk akal dari diri sendiri dan orang lain.

  • Anda perlu tahu keterbatasan diri sendiri dan orang lain. Tetapkan tujuan yang masuk akal. Dengan begitu, Anda dan orang lain tidak akan terlalu stres. Malah, bisa jadi hasil yang dicapai akan lebih baik. Selain itu, miliki rasa humor dan tetap tertawa meski ada masalah. Beban Anda pun terasa lebih ringan dan suasana hati Anda bisa lebih baik.

Cari Tahu Apa yang Membuat Anda Stres

”Orang yang punya pengertian akan tetap tenang.”​—AMSAL 17:27.

Artinya: Kalau kita marah, khawatir, atau kesal, kita tidak bisa berpikir jernih. Jadi, cobalah untuk tetap tenang.

  • Cari tahu apa yang membuat Anda stres, dan perhatikan reaksi Anda saat itu terjadi. Misalnya, periksa apa yang Anda pikirkan, rasakan, dan lakukan. Kalau perlu, Anda bisa mencatatnya. Kalau Anda lebih mengenal reaksi Anda saat stres, Anda mungkin bisa mengatasi stres dengan lebih baik. Selain itu, kurangi kegiatan yang membuat Anda stres. Kalau tidak bisa, cobalah atur kegiatan atau waktu Anda dengan lebih baik supaya tidak terlalu stres.

  • Pandang masalah Anda dari sisi yang berbeda. Reaksi Anda dan orang lain bisa berbeda meski menghadapi masalah yang sama. Itu semua bergantung pada cara Anda memandang masalahnya. Cobalah tiga saran ini:

    1. Jangan gampang curiga. Misalnya, ada orang yang menyerobot antrian. Kalau kita langsung berpikir bahwa orang itu tidak sopan, kita pasti kesal. Jadi supaya tidak kesal, anggaplah orang itu sedang ada kebutuhan mendesak. Bisa jadi, anggapan Anda memang benar.

    2. Lakukan kegiatan lain yang bermanfaat. Kalau Anda harus menunggu di rumah sakit atau bandara, Anda bisa memanfaatkan waktu dengan membaca, mengerjakan tugas kantor, atau mengecek e-mail.

    3. Jangan besar-besarkan suatu masalah. Pikirkan, ’Apakah besok atau seminggu lagi, masalah ini masih serius?’ Kenali mana masalah yang sebenarnya ringan dan mana yang berat.

Cobalah Hidup Teratur

Seorang wanita membuat jadwal harian dengan aplikasi di HP-nya.

”Segala sesuatu harus berjalan dengan baik dan teratur.”​—1 KORINTUS 14:40.

Artinya: Cobalah buat hidup Anda lebih teratur.

  • Kita sebenarnya suka jika keadaan berlangsung dengan tertib, atau teratur. Satu sifat yang membuat hidup kita stres dan tidak teratur adalah suka menunda. Sifat ini juga membuat pekerjaan kita menumpuk. Cobalah dua saran ini:

    1. Buatlah jadwal yang masuk akal, dan ikuti jadwal itu.

    2. Cari tahu kebiasaan apa yang membuat Anda suka menunda, lalu buang kebiasaan itu.

Hidup dengan Seimbang

”Lebih baik segenggam istirahat daripada dua genggam kerja keras dan upaya mengejar angin.”​—PENGKHOTBAH 4:6.

Artinya: Orang yang gila kerja biasanya tidak merasakan hasil kerja keras mereka. Mereka tidak punya waktu atau tenaga lagi untuk menikmati hasilnya.

  • Miliki pandangan yang benar tentang pekerjaan dan uang. Orang yang punya banyak uang belum tentu lebih bahagia atau tidak stres. Malah, yang terjadi bisa sebaliknya. Pengkhotbah 5:12 mengatakan, ”Orang kaya tidak bisa tidur karena hartanya yang banyak.” Jadi, belajarlah untuk mensyukuri hal-hal yang sudah Anda miliki.

  • Cari waktu untuk bersantai. Anda bisa mengurangi stres kalau Anda melakukan kegiatan yang Anda sukai. Tapi, kegiatan yang membuat kita tidak banyak bergerak, seperti menonton TV, belum tentu bisa mengurangi stres.

  • Tidak menggunakan perangkat elektronik dengan berlebihan. Jangan terus-terusan mengecek e-mail, pesan singkat, atau media sosial. Jangan mengecek e-mail yang berisi pekerjaan di luar jam kerja, kecuali darurat.

Jagalah Kesehatan

Seorang pria tersenyum saat joging di luar rumah.

’Latihan fisik bermanfaat.’​—1 TIMOTIUS 4:8.

Artinya: Kalau Anda rajin berolahraga, Anda akan lebih sehat.

  • Miliki kebiasaan hidup sehat. Kalau badan kita aktif bergerak, suasana hati kita akan lebih baik dan tubuh kita lebih siap untuk menghadapi stres. Makanlah makanan bergizi, dan makanlah dengan teratur. Anda juga perlu cukup istirahat.

  • Jangan menghilangkan stres dengan cara yang salah, seperti merokok, bermabuk-mabukan, atau memakai narkoba. Kelihatannya cara-cara itu bisa menghilangkan stres. Tapi lama-lama, Anda akan semakin stres, karena itu bisa merusak kesehatan dan menguras kantong Anda.

  • Kalau Anda stres berat, jangan malu untuk mencari bantuan dokter.

    ”HILANGKAN STRES DENGAN BERBUAT BAIK”

    ”Pria yang baik hati mendatangkan keuntungan bagi dirinya, tapi orang yang kejam menyusahkan diri sendiri.”​—AMSAL 11:17.

    Buku Overcoming Stress (Mengatasi Stres) memuat bab yang berjudul ”Hilangkan Stres dengan Berbuat Baik”. Dr. Tim Cantopher yang menulis buku itu mengatakan bahwa berbuat baik kepada orang lain bisa membuat Anda lebih sehat dan bahagia. Sebaliknya, orang yang kasar atau kejam kurang bahagia karena banyak orang tidak suka dengannya.

    Kita juga bisa mengurangi stres kalau kita berbaik hati kepada diri sendiri. Maksudnya, jangan menuntut kesempurnaan dari diri sendiri. Tapi, jangan juga menjadi rendah diri dan merasa diri tidak berharga. Anda juga perlu mengasihi diri Anda sendiri. Yesus Kristus berkata, ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”​—Markus 12:31.

Utamakan Hal yang Penting

’Pastikan hal-hal mana yang lebih penting.’​—FILIPI 1:10.

Artinya: Pikirkan baik-baik hal mana yang paling penting bagi Anda.

  • Susunlah kegiatan Anda mulai dari yang paling penting. Dengan begitu, Anda jadi tahu kegiatan mana yang bisa ditunda, diserahkan kepada orang lain, atau yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

  • Selama seminggu, catat bagaimana Anda menggunakan waktu. Lalu, pikirkan bagaimana Anda bisa mengatur waktu dengan lebih baik. Pasti stres Anda akan berkurang.

  • Jadwalkan waktu untuk istirahat atau cuti. Meski singkat, istirahat bisa membuat Anda segar lagi dan mengurangi stres.

Orang tua menggunakan waktu bersama kedua anaknya.

Terimalah Bantuan

”Rasa khawatir di hati manusia membuat hatinya terbebani, tapi kata-kata yang baik membuat hatinya gembira.”​—AMSAL 12:25.

Artinya: Kata-kata yang ramah dan penuh pengertian dari seorang teman bisa membuat kita semangat.

  • Ceritakan masalah Anda kepada teman yang peduli. Dia bisa membantu Anda memandang masalahnya dengan lebih seimbang atau bahkan memberikan jalan keluar yang tidak terpikir oleh Anda. Setelah mencurahkan isi hati, Anda pasti akan merasa lebih lega.

  • Cari bantuan. Cobalah serahkan sebagian pekerjaan Anda kepada orang lain atau mengerjakannya bersama-sama.

  • Kalau teman kerja Anda membuat Anda stres, carilah cara untuk memperbaiki keadaan itu. Misalnya, bisakah Anda mengajaknya bicara baik-baik? Anda bisa menceritakan apa yang Anda rasakan. (Amsal 17:27) Seandainya cara itu tidak berhasil, bisakah Anda berurusan dengan orang itu seperlunya saja?

Carilah Bimbingan dari Allah

Seorang pria sedang berdoa di kantornya.

”Bahagialah orang yang sadar bahwa mereka punya kebutuhan rohani.”​—MATIUS 5:3.

Artinya: Selain makanan, pakaian, dan tempat tinggal, manusia sebenarnya butuh bimbingan dari Allah. Kalau kita mau mencari dan mengikuti bimbingan-Nya, kita akan bahagia.

  • Berdoalah. Allah mengundang Anda untuk ’melemparkan semua kekhawatiran Anda kepada Dia, karena Dia peduli kepada Anda’. (1 Petrus 5:7) Kalau Anda berdoa dan memikirkan hal-hal yang positif, hati dan pikiran Anda akan benar-benar tenang.​—Filipi 4:6, 7.

  • Bacalah bacaan yang membuat Anda lebih mengenal Allah. Saran-saran di majalah ini diambil dari Alkitab dan bisa membuat Anda lebih bijak serta punya kemampuan berpikir. (Amsal 3:21) Alkitab ditulis untuk membantu kita bersahabat dengan Allah. Jadi, maukah Anda membaca Alkitab?a Kitab Amsal berisi banyak nasihat yang bermanfaat. Mungkin, Anda bisa memulainya dari kitab itu.

MEMAAFKAN ITU BERMANFAAT

”Pemahaman seseorang pasti membuatnya tidak cepat marah, dan dia akan dipuji kalau mengabaikan kesalahan.”​—AMSAL 19:11.

Dalam Journal of Health Psychology, Dr. Loren Toussaint menyatakan bahwa ”orang yang stres merusak [kesehatannya], sedangkan orang yang pemaaf bisa tetap sehat”. Dia juga menambahkan, ”Kalau kita memaafkan seseorang, kita membuang perasaan dan sikap negatif kita terhadap orang yang menyakiti kita. Hasilnya, kita lebih mudah berbaik hati kepada orang itu.” Dia menyimpulkan bahwa kalau kita suka memaafkan, kita bisa ”terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh stres”.

a Anda bisa membaca Alkitab secara online di www.jw.org/id.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan