PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w83_No50 hlm. 3-5
  • Mengapa Berdoa, ”Datanglah KerajaanMu”?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Berdoa, ”Datanglah KerajaanMu”?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 50)
  • Subjudul
  • Kuatkanlah Hatimu!
  • Kerajaan—Suatu Kenyataan
  • Doa Kita yang Sungguh-Sungguh
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 50)
w83_No50 hlm. 3-5

Mengapa Berdoa, ”Datanglah KerajaanMu”?

”Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah [tidak datang dengan sesuatu yang dapat dilihat dengan sangat jelas, NW], juga orang tidak dapat mengatakan: ’Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana!’ Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”—Lukas 17:20, 21.

1, 2. Selaras dengan sumber-sumber berita yang dapat dipercaya, mengapa jaman kita dapat dilukiskan sebagai sesuatu yang menakutkan?

APAKAH kita membutuhkan kerajaan Allah? Tentu saja! Kita umat manusia dewasa ini sedang melewati masa yang paling genting sepanjang sejarah. Masa kini sungguh menakutkan! Dalam menandaskan hal ini, Guardian Weekly, Manchester tanggal 7 Juni 1981, mengatakan demikian, ”London, Paris, Bonn, Roma, dan Brussel semua dapat dihancurkan seluruhnya oleh peluru-peluru SS-20 yang disebarkan Uni Soviet sejak awal bulan ini. . . . Tiap peluru membawa tiga kepala peledak berkekuatan 150 kiloton, sehingga seluruh daya tembak terhadap masing-masing kota menjadi 30 kali lebih besar dari pada yang diledakkan di Hiroshima. Setelah menembakkan lima dari peluru-peluru SS-20nya Uni Soviet masih mempunyai 210 peluru untuk sasaran lain, tanpa harus meminta bantuan dari pasukan pembomnya, armada kapal selamnya, atau ke-1.400 peluru antar benuanya, masing-masing dengan kekuatan banyak megaton yang disimpan untuk saat-saat yang lebih penting.”

2 Majalah Time tanggal 26 Oktober 1981, dalam kisah gambar kulit depannya ”Mempersenjatai Dunia”, menggambarkan keadaan ini sebagai ”tidak terkendali dan kelihatannya tidak ada batasnya”. Artikel itu menyebut tentang hal-hal yang semakin umum, yang terjadi secara menakutkan dan semakin cepat: bagi bangsa-bangsa yang besar maupun kecil, penjualan senjata telah menjadi alat-alat diplomasi yang utama . . . ’benang-benang utama dalam tenunan politik dunia.’”

3. (a) Menurut Kejadian 6:11, 13, bagaimana jaman Nuh serupa dengan jaman kita? (b) Kata-kata Yesus yang mana kini tergenap secara menyolok?

3 Sesungguhnya, ”sebagaimana halnya pada zaman Nuh”, bumi sekarang ”penuh dengan kekerasan” dan dengan kemungkinan yang luar biasa untuk kekerasan yang bahkan lebih besar dalam tingkat yang mencelakakan. (Kejadian 6:11, 13; Matius 24:37) Tidak mengherankan bahwa ketika Yesus menubuatkan tentang ”semua yang akan terjadi itu” pada akhir dunia, ia menyebut tentang ”bangsa-bangsa . . . takut dan bingung [tidak tahu jalan keluarnya, NW] . . . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.”—Lukas 21:25, 26, 36.

Kuatkanlah Hatimu!

4. Mengapa sikap kita hendaknya optimis?

4 Namun, dapatkah kita mengharap bahwa Pencipta yang pengasih dari bumi kita yang indah ini akan mengizinkan kekerasan, orang-orang atau bangsa-bangsa yang gatal tangan untuk menembak, menghancurkan sama sekali hasil karyaNya? Dapatkah kita membayangkan bahwa Allah Yehuwa akan mengizinkan sebagian dari umat manusia yang telah ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak” dan yang menyembah Dia ”dalam roh dan kebenaran” dibinasakan oleh musuh-musuhNya? (Yesaya 2:2-4; Yohanes 4:24) Tidak! Itulah sebabnya Yesus menambahkan kata-kata ini pada lukisannya mengenai kejadian-kejadian dewasa ini, ”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:28) Yesus memberitahu kita untuk memiliki sikap yang positif dan optimis terhadap berbagai-bagai keadaan yang mengelilingi kita pada ”kesudahan dunia [sistem, NW] ini”.—Matius 24:3-8, 33.

5. Dalam dunia yang bagaimana kita harus hidup, namun demikian kita hendaknya memiliki pikiran yang bagaimana?

5 Di banyak bagian dari dunia tidak aman lagi untuk berada di jalan-jalan. Angka perceraian naik, keluarga-keluarga berantakan, dan pecandu-pecandu obat bius serta hubungan seks gelap telah berkembang sampai tingkat epidemi. Inilah dunia di mana para penyembah Yehuwa harus hidup. Tetapi meskipun kita berada dalam dunia, kita tidak perlu ditelan oleh dunia. Karena kita dapat mempunyai pikiran yang sama seperti Yesus, yang menyatakan, ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—Yohanes 16:33.

6. (a) Dalam ”mengalahkan dunia”, teladan bagus apa yang Yesus berikan? (b) Mengapa Yesus mengajar kita untuk berdoa, ”Datanglah KerajaanMu”?

6 Mengapa Yesus dapat ”mengalahkan dunia”? Karena imannya yang kuat dalam kerajaan Allah yang dijanjikan. Ia tahu bahwa Yehuwa akan mendatangkan Kerajaan itu pada waktu dan caraNya sendiri yang tepat. Yesus sangat menghargai penugasannya sebagai calon Raja. Untuk memperoleh Kerajaan itu ia menyerahkan segala sesuatu yang bisa saja dimilikinya sebagai manusia sempurna di bumi. Ia ingin agar kita juga menikmati berkat-berkat Kerajaan. Karena alasan inilah Yesus mengajar murid-muridnya untuk berdoa, ”Datanglah KerajaanMu.” (Matius 6:10) Selama berabad-abad, ratusan juta umat manusia telah mengulangi doa itu. Tetapi sedikit orang yang mengerti apa arti Kerajaan itu sebenarnya!

Kerajaan—Suatu Kenyataan

7. (a) Perbandingan apa membantu kita untuk menghargai bahwa kerajaan Allah itu nyata? (b) Bagaimana para penguasa Kerajaan itu dipilih, dan mengapa kita dapat yakin bahwa mereka benar-benar memperhatikan kepentingan umat manusia?

7 Kerajaan Allah adalah suatu kerajaan yang sangat nyata. Sama seperti dewasa ini masih terdapat kerajaan-kerajaan manusia, seperti Kerajaan Inggris, Nepal, Denmark, dan banyak kerajaan lainnya, demikian pula kerajaan Allah adalah suatu penyelenggaraan pemerintahan yang benar-benar ada. Seperti kerajaan-kerajaan di bumi yang mempunyai parlemen, senat dan wakil-wakil yang dipilih, demikian juga kerajaan surga dengan Yesus sebagai Raja yang dilantik Allah, bersama dengan rekan-rekan penguasa yang dipilih. Tetapi dalam hal ini, mereka dipilih oleh Allah sendiri dari antara manusia yang dapat dipercaya. Mereka adalah ”orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya”. (Kolose 3:12) Allah sendiri yang paling mengetahui sifat-sifat apa yang diinginkan pada penguasa-penguasa yang adil benar, agar mereka dapat benar-benar mengurus kepentingan umat manusia. Setelah kebangkitan mereka ke dalam kerajaan surgawi, ke-144.000 penguasa surgawi ini akan berada dalam kedudukan yang strategis untuk melayani kepentingan-kepentingan dari wilayah Kerajaan itu di bumi.—Wahyu 14:1.

8, 9. (a) Mengapa Susunan Kristen tidak mengajarkan bahwa Kerajaan itu mempunyai rakyat? (b) Namun siapakah rakyatnya, dan atas janji mana mereka dapat bersukacita? (c) Hanya siapa dewasa ini yang memberitakan ’kabar baik’, dan sukacita apa dapat saudara miliki dewasa ini?

8 Maka, siapa yang akan menjadi rakyat dari Kerajaan itu? Jika saudara meminta jawaban dari agama-agama Susunan Kristen, mereka akan mengatakan kepada saudara bahwa tidak akan ada rakyat sedemikian. Mereka mengikuti filsafat Yunani bahwa semua jiwa tidak berkematian, dan bahwa mereka pergi ke ”surga” atau ”neraka”. Mereka tidak mempercayai janji Alkitab yang menakjubkan mengenai kebangkitan di bumi, dan bahwa Allah akan ”diam” bersama dengan umat manusia serta ”menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita”. (Yohanes 5:28, 29; Wahyu 21:3, 4) Ya, rakyat dari Kerajaan itu adalah bermilyar-milyar manusia yang akan hidup untuk selama-lamanya dalam suatu firdaus sedunia di bumi ini juga. Dan di antara semua agama di bumi, Saksi-Saksi Yehuwalah satu-satunya yang dewasa ini memberitahu orang-orang di bumi tentang ’kabar baik’ ini.—Mazmur 37:9, 29.

9 Jika saudara telah menerima ’kabar baik’, bukankah saudara senang jika seseorang ikut menikmati harapan ini bersama saudara? Tidakkah sangat gembira untuk mengetahui apa yang akan dilakukan oleh kerajaan Allah untuk umat manusia? Apakah saudara tidak berbahagia bahwa, sambil menantikan segala sesuatu yang akan dihasilkan Kerajaan itu, saudara dapat memperoleh bagian dalam menyucikan nama yang termasyhur dari Penyedia kerajaan itu, Allah kita, Yehuwa? Tidak ada hak kehormatan yang lebih besar dewasa ini dari pada memberitakan ”Injil Kerajaan” ini kepada orang-orang lain dari antara umat manusia yang sangat membutuhkannya!—Matius 24:14; Mazmur 145:10, 11.

Doa Kita yang Sungguh-Sungguh

10. Sehubungan dengan Kerajaan itu, mengapa kita hendaknya berdoa dengan sungguh-sungguh, dan dengan keyakinan apa?

10 Maka, betapa sungguh-sungguh kita hendaknya dalam mendoakan agar nama Allah disucikan melalui kedatangan dari kerajaanNya! Betapa yakin kita hendaknya agar Kerajaan itu akan segera ”datang” melaksanakan kehendak Allah terhadap bumi kita! Setelah menjadi hamba-hamba Allah yang berbakti dan dibaptis, kita dapat yakin juga, bahwa Yehuwa akan menjawab doa-doa kita untuk kebutuhan sehari-hari, untuk pengampunan dosa-dosa kita, dan perlindungan terhadap tipu muslihat dari ”ular” tua itu, si Iblis. Itulah hal-hal yang Yesus ajarkan kepada kita untuk didoakan.—Matius 6:9-13; Wahyu 12:9.

11. Mengingat problem-problem dunia, nasihat apa dari Paulus tepat pada waktunya, dan mengapa?

11 Benar-benar suatu dunia yang kejam dan keras, di mana-mana kepala-kepala keluarga merasa semakin sulit untuk mengatasi inflasi yang membubung dan problem-problem ekonomi lainnya. Dan kita perlu selalu waspada, agar kita tidak menjadi lemah secara rohani atau moral di bawah serangan musuh. Selaras dengan nasihat rasul Paulus di Efesus 6:11-18, marilah kita ’dalam segala doa dan permohonan, berdoa setiap waktu di dalam roh’. Allah pasti akan menjawab doa-doa dari orang-orang yang berbakti kepadaNya—doa-doa yang selaras dengan kehendakNya.—Mazmur 65:3, 5, 6.

12. Mengapa Kerajaan itu sepatutnya menonjol dalam doa-doa kita?

12 Dengan sepenuh hati, semoga kita berdoa, ”Datanglah KerajaanMu.” Dan mengapa Kerajaan itu seharusnya begitu menonjol dalam doa-doa kita? Karena ini adalah sarana Allah, alatNya untuk membebaskan alam semesta dari musuh besarNya dan siapa saja yang menyerahkan kehidupannya kepada pemerintahan Setan. Kerajaan Mesianik ini adalah penyelenggaraanNya yang akan membersihkan namaNya yang menakjubkan dari segala cela yang telah ditimpakan atas nama itu sepanjang 60 abad ini. Kerajaan tersebut melalui Putra Allah, Yesus Kristus, akan memberikan umat manusia kuasa penebusan dari korban Yesus, bahkan menghidupkan kembali bermilyar-milyar orang yang kini tidur dalam kuburan. (1 Timotius 2:3-6; Wahyu 20:12) Apakah saudara merasa sedih karena kehilangan seseorang yang saudara kasihi? Apakah saudara merasa sedih melihat keadaan dunia? Maka apakah saudara tidak berbahagia bahwa saudara dapat menjadi bagian dari satu-satunya umat di bumi yang harapannya ada pada Yehuwa dan janji-janji KerajaanNya yang gemilang? (Mazmur 144:15; 146:5) Sepatutnya demikian! Dan dengan yakin sepatutnya saudara berdoa, ”Datanglah KerajaanMu.”

APA YANG AKAN DILAKUKAN OLEH ’KEDATANGAN’ KERAJAAN ITU?

□ Menyingkirkan kejahatan, peperangan, penindasan

□ Membebaskan semua orang yang menyembah Allah ”dalam roh dan kebenaran”

□ Menyediakan suatu pemerintahan yang nyata dengan pelaksana-pelaksana yang dipilih oleh Kerajaan itu

□ Membangkitkan orang mati, mempersatukan segala bangsa sebagai rakyat di bumi dari Kerajaan itu

□ Menggantikan kemiskinan dan korupsi dengan kemakmuran, keadilan bagi semua

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan