PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Kenakanlah Kasih dan Pakailah Senantiasa
    Menara Pengawal—1982 (No. 49) | Menara Pengawal—1982 (No. 49)
    • 12. Sampai Babel Besar dibinasakan, keadaan menuntut Saksi-Saksi Yehuwa untuk mempraktekkan sifat apa, dan barisan yang bagaimana harus mereka tampilkan melawan musuh-musuh dari terang?

      12 Sementara itu, selama Babel Besar masih ada, dengan izin Yehuwa, keadaan di bumi dari orang-orang ”yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” mengharuskan mereka untuk mempraktekkan ”ketekunan”. (Wahyu 14:12) Mereka mempunyai alasan untuk menerapkan atas diri mereka kata-kata Yesus dalam nubuatnya mengenai ”penutup sistem ini”, di Matius 24:13, yaitu, ”Orang yang bertahan [bertekun, Bode] sampai pada kesudahannya akan selamat.” Kata-kata tersebut segera mengikuti pernyataan Yesus sebelumnya, ”Karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” (Matius 24:12) Kasih di pihak Saksi-Saksi Yehuwa akan memungkinkan mereka untuk bertekun sampai akhir dari susunan perkara tua ini. Dengan semakin mempraktekkan kasih di antara mereka sendiri maupun terhadap orang-orang yang berusaha menjalin hubungan dengan Allah Yehuwa, semakin kuat pula ”pengikat yang mempersatukan” itu. Maka, maju terus, hai saksi-saksi dari Yehuwa, dalam melaksanakan kesaksian seluas dunia tentang Kerajaan itu dalam 205 negeri di mana kalian sudah bekerja, dengan mengingat perluasan ke negeri-negeri lain! Kinilah waktunya untuk menampilkan barisan yang bersatu di hadapan musuh. Kita harus bersatu padu melawan kekuatan kegelapan dari dunia ini.

  • Kenakanlah Kasih dan Pakailah Senantiasa
    Menara Pengawal—1982 (No. 49) | Menara Pengawal—1982 (No. 49)
    • Tetap Dipersatukan oleh Kasih

      14. Pakaian apa yang harus tetap kita pakai, maka dengan sifat apa umat Yehuwa harus membuktikan bahwa mereka adalah saksi-saksiNya?

      14 Setan si Iblis dan dunianya yang bersikap bermusuhan akan terus berusaha mematahkan barisan kita, tetapi kasih, buah yang paling menonjol dari roh Allah, akan tetap terbukti sempurna sebagai ”pengikat yang mempersatukan”. Dengan mengenakan ”kepribadian yang baru”, kita mengenakan kasih, seperti dikatakan oleh rasul Paulus untuk kita lakukan, dan kita harus terus memakainya sebagai bagian dari kepribadian kita yang membawa gambar Allah. Ketika memberikan petunjuk terakhir kepada para muridnya, Putra Allah mengatakan, ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34, 35) Betapa cocoknya kata-kata tersebut dari Putra Allah, sebab Bapa surgawiNya, Yehuwa adalah perwujudan dari kasih, dan kita harus memberitahu kepada seluruh umat manusia bahwa kita benar-benar saksi-saksiNya dengan memupuk buah dari rohNya, yaitu kasih!

      15. Dalam menyatakan kasih mereka kepada Allah, siapa yang juga harus dikasihi oleh Saksi-Saksi Yehuwa?

      15 Supaya selaras dengan kasih kita kepada Yehuwa, kita harus mengasihi rekan-rekan kita sesama saksi. Untuk menegaskan hal ini, 1 Yohanes 4:20, 21 mengingatkan kita, ”Jikalau seorang berkata: ’Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”

      16. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak mungkin tidak mengasihi, dan mengapa kasih tidak pernah akan dilenyapkan dari bumi?

      16 Dalam memberikan contoh dari penerapan prinsip itu, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, tidak soal apakah mereka termasuk sesama waris dari Raja Yesus Kristus yang diperanakkan dengan roh atau termasuk dalam ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” dengan harapan Firdaus di bumi, saling mengasihi dengan sungguh-sungguh. Bagaimana kita tidak akan mengasihi orang-orang yang menjadi para pencinta Allah Yehuwa dan Yesus Kristus PutraNya? Kita memang mengasihi mereka dan dengan ini kita diikat bersama oleh ”pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” itu. Usaha apapun yang dibuat oleh Setan si Iblis dan dunianya yang jahat untuk menghancurkan buah dari roh Yehuwa ini, kasih tidak akan pernah dilenyapkan dari bumi. Mereka yang tetap mengenakan kasih sampai susunan perkara si Iblis ini binasa, akan dilindungi oleh Allah mereka yang loyal melalui ”sengsara yang besar” yang belum pernah dialami oleh bumi ini. (Matius 24:21; Galatia 5:22) Dengan demikian hanya para pencinta Allah dan para pencinta keluargaNya, organisasiNya, akan selamat dan masuk ke dalam bumi yang dibersihkan yang akan diubah menjadi Firdaus yang gemilang. Firdaus itu tidak akan pernah dilenyapkan tetapi akan selalu didiami dan diperindah oleh perwujudan kasih dalam diri manusia. Kasih akan mendapat kemenangan kekal demi kemuliaan Allah Yehuwa, Sumber ilahi dari kasih.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan