PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-29 hlm. 13-17
  • Perdamaian Dari Allah​—Bilamana?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Perdamaian Dari Allah​—Bilamana?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-29)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Pandangan Allah tentang ”Zaman dan Masa”
  • Puncak dari Seruan untuk Perdamaian
  • Apakah ’Perdamaian dan Keamanan’ Mungkin?
  • ”Kebinasaan” Mendatang Akan ’Menimpa Dengan Tiba-Tiba’
  • Akhir Yang Dinubuatkan
  • Perdamaian yang Sejati​—Dari Sumber Mana?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Rahasia yang Mengerikan Tersingkap
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
  • Hendaklah ”Damai Sejahtera Allah” Menjaga Hati Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Pandangan Alkitab tentang Perdamaian dan Keamanan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-29)
w86_s-29 hlm. 13-17

Perdamaian Dari Allah​—Bilamana?

”Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu.”—ROMA 16:20.

1, 2. (a) Apa yang dikatakan seorang Hindu yang bijaksana mengenai peperangan dan perdamaian? (b) Siapakah orang-orang yang berbahagia yang menikmati perdamaian dari Allah?

”JIKA perlombaan senjata yang gila ini terus berlangsung, hal itu pasti akan mengakibatkan pembantaian yang sedemikian besarnya yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah. Jika ada seorang pemenang yang luput dari padanya maka sesungguhnya pemenang itu akan menjadi mayat hidup bagi bangsa yang keluar sebagai pemenang.” Ramalan yang dibuat pada tahun 1938 oleh Mohandas Gandhi itu sebenarnya menjangkau jauh melewati jamannya.

2 Sebelumnya, pada tahun 1931, Gandhi mengatakan kepada seorang raja muda Inggris, ”Jika negeri anda dan negeri saya bekerja sama atas dasar ajaran-ajaran yang diletakkan oleh Kristus dalam Khotbah di Bukit ini, kita akan dapat menyelesaikan problem-problem bukan hanya dari negeri kita tetapi juga dari seluruh dunia.” Seperti ditunjukkan oleh orang Hindu yang bijaksana itu, khotbah Yesus menunjukkan jalan menuju perdamaian yang kekal. Dalam khotbah itu Kristus mengatakan, ”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9) Banyak ”anak-anak” kini menikmati perdamaian dari Allah. Lambat-laun, semua orang yang lemah lembut di bumi akan memperoleh ’kegembiraan karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah’. (Mazmur 37:11) Namun apakah kita dapat yakin akan hasil akhir ini?

3. Mengapa tidak ada perdamaian sejati di bumi dewasa ini?

3 Dewasa ini, kehancuran dunia menghantui umat manusia. Suatu penelitian baru-baru ini menyatakan, ”Kegilaan utama ialah $3-4.000.000.000.000 (3-4 trilyun dolar) digunakan sejak Perang Dunia II untuk menciptakan gudang senjata nuklir yang, jika digunakan, akan berarti bunuh diri sedunia . . . Timbunan senjata nuklir dunia [jika diukur dalam] megaton cukup untuk membunuh 58 milyar orang, atau membunuh setiap orang yang sekarang hidup 12 kali.”a Namun perlombaan yang gila ini masih terus berlangsung dengan kecepatan yang bertambah. Benar-benar gila, karena huruf-huruf itu [bahasa Inggris, MAD] adalah singkatan dari Mutually Assured Destruction, atau Kebinasaan Bersama Yang Pasti, yaitu konsep yang goyah yang menjadi dasar negeri-negeri adi-kuasa meletakkan apa yang mereka sebut perdamaian. Ini tentu bukan perdamaian dari Allah.

4. (a) Bagaimana pemandangan di dunia sekarang ini? (b) Namun harapan yang kuat apa dimiliki oleh para penyembah Yehuwa?

4 Dalam semua segi, dunia memberikan suatu pemandangan yang menyedihkan. Tidak pernah sebelumnya masyarakat manusia harus bersabar menahan lebih banyak kebejatan politik, lebih banyak kekerasan dan kejahatan, ekonomi yang lebih memusingkan kepala, atau keadaan yang sangat tidak bertuhan dan lebih banyak kekacauan agama dari pada abad sekarang ini. Keadaan umat manusia tidak pernah lebih tepat dengan apa yang dikatakan yaitu ”segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit.” Namun Allah berjanji bahwa manusia ciptaanNya ”akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.” (Roma 8:21, 22) Mereka yang mencintai perdamaian yang menyembah Allah Alkitab, Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa, mendapat jaminan akan menikmati kemerdekaan itu. Ini adalah kemerdekaan yang berakar teguh dalam perdamaian sejati, perdamaian yang kekal. (Yehezkiel 37:26-28) Namun bilamana dan bagaimana perdamaian itu akan datang?

Pandangan Allah tentang ”Zaman dan Masa”

5. Pertanyaan apa yang timbul sehubungan dengan 1 Tesalonika 5:1?

5 Rasul Paulus menghibur orang-orang Kristen di Tesalonika dengan menjelaskan bagaimana kebangkitan berkaitan dengan ”kehadiran Tuhan” Yesus. Selanjutnya ia mengatakan, ”Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu.”—1 Tesalonika 4:15, NW; 5:1.

6. Bagaimana kita tahu bahwa ”zaman dan masa” penting bagi Allah?

6 Apakah kata-kata sang rasul menunjukkan bahwa ”zaman dan masa” tidak penting bagi Allah? Sama sekali tidak! (Pengkhotbah 3:1) Justru ”setelah genap waktunya,” pada akhir ke-69 minggu tahun, ”Allah mengutus AnakNya.” Dan pelayanan Yesus berlangsung tiga setengah tahun—dari tahun 29 M, sampai 33 M.—tepat seperti telah dinubuatkan. (Galatia 4:4; Daniel 9:24-27) Tepat pada akhir ”zaman bangsa-bangsa” tahun 1914, Yesus dinobatkan sebagai Raja di ”Yerusalem sorgawi.” (Lukas 21:24; Ibrani 12:22; Yehezkiel 21:27; Daniel 4:31, 32) ’Sengsara besar’ [Bode] juga akan tiba pada ”hari dan saat” yang ditetapkan Yehuwa. Hal itu ”tidak akan bertangguh.”—Matius 24:21, 36; Habakuk 2:3.

7. Mengapa Paulus tidak perlu menulis kepada orang-orang Tesalonika tentang ”zaman dan masa”?

7 Tetapi, pada waktu itu Paulus tidak perlu menulis tentang ”zaman dan masa.” Orang-orang Kristen di Tesalonika sudah yakin bahwa itulah ”masa” kesudahan atas sistem Yahudi, yang akan berakhir kira-kira 20 tahun kemudian anda tahun 70 M. Gairah mereka dan ”sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus” memancar dan patut ditiru. (1 Tesalonika 1:4-7) Demikian pula, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini sadar sepenuhnya bahwa perang-perang dunia dan peristiwa-peristiwa lain yang menyedihkan sejak 1914 adalah ”tanda” dari kehadiran Yesus yang tidak kelihatan dalam kuasa dan kemuliaan Kerajaan.—Matius 24:3-8; 25:31.

8. Mengapa kita harus tetap waspada dan aktif?

8 Selanjutnya, sang rasul meyakinkan rekan-rekan Kristennya, dengan mengatakan, ”Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari [Yehuwa] datang seperti pencuri pada malam.” (1 Tesalonika 5:2) Meskipun kita tidak mengetahui saat yang tepat, hari untuk melaksanakan penghukuman itu makin mendekat. Hari itu akan datang secara tiba-tiba, seketika, pada saat yang telah ditetapkan Allah. Karena itu, kita harus tetap waspada dan aktif.—Lukas 21:34-36.

Puncak dari Seruan untuk Perdamaian

9. (a) Seruan apakah yang diumumkan, dan mengapa orang-orang Kristen sejati tidak ambil bagian di dalamnya? (b) Siapa yang menggembar-gemborkan seruan ini, dan bagaimana mereka dapat disamakan dengan para penguasa pada jaman Yeremia?

9 ”Damai dan aman.” Paulus di sini membuat kita waspada terhadap pengumuman yang akan terdengar pada puncak dari ”kehadiran” [NW] Kristus. (1 Tesalonika 5:3) Apakah kita tidak lama lagi akan mendengar seruan itu? Kemungkinan, dari mana asalnya seruan tersebut untuk perdamaian dan keamanan dunia? Jelas bukan dari kalangan pengikut Kristus, karena Yesus menyatakan bahwa mereka maupun juga Kerajaannya ”bukan dari dunia.” (Yohanes 15:19; 17:14, 16; 18:36) Jadi mereka yang menggembar-gemborkan seruan tersebut pastilah orang-orang dunia yang menentang kedatangan Kerajaan Allah. Mereka adalah bagian dari dunia yang ”berada di bawah kuasa si jahat,” Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Sama seperti para pemimpin politik dan agama dari jaman Yeremia, mereka akan mengungkapkan ”penglihatan rekaan hatinya sendiri,” sambil berkata ”Kamu akan selamat [”damai,” NW],” dengan keliru beranggapan bahwa perdamaian tersebut berasal dari Allah. Pernyataan mereka benar-benar akan terbukti palsu!—Yeremia 23:16, 17, 19, 20.

10. Rangkaian peristiwa-peristiwa apa telah mengarah kepada keadaan dunia sekarang ini?

10 Serangkaian peristiwa akan mengarah kepada seruan ”damai dan aman” ini. Pada tahun 1920 Liga Bangsa Bangsa didirikan segera setelah Perang Besar, yang kini dikenal sebagai Perang Dunia I. Tujuan dari Liga ini adalah untuk melenyapkan peperangan dari muka bumi kekal selama-lamanya. Namun Perang Dunia II mencampakkan Liga tersebut ke dalam jurang maut. Pada tanggal 24 Oktober 1945, badan ini dihidupkan kembali, bangkit dari debu dengan sebuah nama baru, Perserikatan Bangsa Bangsa. (Bandingkan Wahyu 17:8.) Tujuan utamanya ialah ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia.” Para pendirinya menyatakan tekad ”untuk menyelamatkan generasi-generasi berikut dari penderitaan peperangan.” Apakah PBB telah berhasil menjamin perdamaian dan keamanan sedemikian?

11. Betapa serius krisis yang harus dihadapi dunia ini?

11 Betapapun tulusnya beberapa dari para pendiri PBB, badan itu, seperti Liga sebelumnya, telah gagal memenuhi tujuan yang dicantumkan dalam piagamnya. Dunia sekarang berada di ujung laras senjata nuklir. Kecelakaan di Chernobyl, U.S.S.R., pada bulan April 1986, yang mengakibatkan jatuhan radio aktif atas banyak bagian dari Eropa, menunjukkan bahwa meskipun digunakan untuk tujuan yang damai, kekuatan nuklir mempunyai potensi yang luar biasa besarnya. Beberapa bangsa di Pasifik Selatan berusaha mempertahankan daerah mereka sebagai zona bebas-nuklir. Tetapi jika suatu perang nuklir total pecah, tidak akan ada satu pun yang akan selamat.

Apakah ’Perdamaian dan Keamanan’ Mungkin?

12. Pengumuman apa telah dibuat oleh PBB untuk tahun 1986, dan bagaimana sambutan di kalangan bangsa-bangsa?

12 Karena menyadari sepenuhnya akan krisis yang makin mendalam, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan tahun 1986 sebagai Tahun Perdamaian Internasional. Reaksi di kalangan bangsa-bangsa berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka telah mendukung Tahun Perdamaian PBB dengan satu atau lain cara, tetapi mereka menunjuk kepada perang nuklir sebagai ancaman yang selalu menghantui perdamaian. Sementara itu, perang-perang kecil terus diperjuangkan di seluruh bumi, kira-kira 150 jumlahnya sejak Perang Dunia II, dengan korban kematian secara keseluruhan lebih dari 30.000.000. Dapatkah dikatakan bahwa ada suatu bangsa yang benar-benar telah mengambil prakarsa untuk bertindak selaras dengan kata-kata yang terkenal dari Yesaya 2:4 yang menghiasi tembok plaza dari PBB?

13. Bagaimana para pemimpin agama telah memberikan dukungan?

13 Agama-agama dunia tidak ketinggalan dalam memberikan dukungan kepada Tahun Perdamaian PBB. Paus Yohanes Paulus II mengumumkan tanggal 1 Januari sebagai Hari Perdamaian, Sedunia dan mendesak para negarawan untuk menjalankan kepemimpinan yang diperlukan untuk menetapkan dasar bagi perdamaian universal. Ia juga menyerukan agar orang-orang beriman di seluruh dunia berkumpul untuk berdoa di Assisi, Italia, selama Tahun Perdamaian Internasional. Uskup Agung dari Canterbury, kepala Gereja Inggris, dan kelompok-kelompok agama Budha dengan hangat menyambut undangan ini. Dewan Gereja-Gereja sedunia mengeluarkan pernyataan mengenai Tahun Perdamaian Internasional, dengan mendesak agar perlucutan senjata nuklir segera dimulai.

14. Hanya dengan cara bagaimana proyek untuk perdamaian ini akan berhasil?

14 Tetapi, dalam soal mewujudkan ’perdamaian dan keamanan,’ apa sebenarnya kehendak ”Allah, sumber damai sejahtera”? Apakah Firman nubuat Allah menunjukkan bahwa manusia dan bangsa-bangsa yang tidak sempurna dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan di dunia ini? Sama sekali tidak! ’Keberhasilan’ bergantung pada cara Yehuwa menangani masalah-masalah selaras dengan kebenaranNya dan demi kepujianNya.—Yesaya 55:11; 61:11.

”Kebinasaan” Mendatang Akan ’Menimpa Dengan Tiba-Tiba’

15. Pengumuman yang mengejutkan apa diberikan oleh Paulus selanjutnya?

15 Rasul Paulus memberitahu kita apa yang akan terjadi. Ia mengatakan, ”Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput.”—1 Tesalonika 5:3.

16. Mengapa bangsa-bangsa bertindak bukan menurut cara Allah?

16 Pada waktu kita pertama kali membacanya, kata-kata tersebut mungkin nampaknya mengejutkan. Namun Alkitab menjelaskan persoalannya. Bangsa-bangsa dewasa ini bukan bertindak menurut cara Allah. (Yesaya 55:8, 9) AlasanNya mengijinkan berbagai macam bentuk pemerintahan manusia berlangsung terus adalah untuk menjawab sengketa yang diajukan oleh Ular yang licik, Setan si Iblis, kira-kira 6.000 tahun yang lalu. Ketika Setan membujuk orangtua kita yang pertama untuk memilih kebebasan dari Allah, ia mempersoalkan apakah umat manusia benar-benar membutuhkan pemerintahan Allah.—Kejadian 3:4, 5.

17. Catatan apa yang telah dibuat oleh pemerintahan oleh manusia, dan apa yang dibuktikan oleh hal ini?

17 Selama ribuan tahun setelah itu, Allah mengijinkan manusia untuk mencoba segala macam bentuk pemerintahan manusia yang ada. Apakah hal itu bertahan untuk beberapa tahun atau selama ribuan tahun, setiap bentuk pemerintahan manusia telah gagal secara menyedihkan untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan yang sejati. Peperangan, kejahatan, teror, dan kematian terus dialami umat manusia di bawah segala macam bentuk pemerintahan manusia. Sepanjang sejarah, ”orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.” (Pengkhotbah 8:9) Dewasa ini pun tidak berbeda. Setiap orang yang menyadari sengketa itu kini dapat mengatakan, seperti nabi Allah, ”Aku tahu, ya [Yehuwa], bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”—Yeremia 10:23.

18. Mengapa seruan bangsa-bangsa untuk ’Perdamaian dan keamanan!’ sia-sia?

18 Sekarang tiba waktunya untuk menyelesaikan sengketa itu sekali untuk selama-lamanya. Hanya pemerintahan Allah saja yang dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan sejati bagi umat manusia. Tetapi, bangsa-bangsa tidak mendukung pemerintahan Allah ketika mereka menyerukan ’Perdamaian dan keamanan!’ Mereka ingin terus berkuasa menurut ideologi-ideologi mereka sendiri yang sombong. Namun waktunya hampir habis! Bangsa-bangsa menyadari bahwa sesuatu yang drastis harus dilakukan. Jika tidak, semuanya akan musnah dalam suatu bencana nuklir. Jadi mereka akan melakukan apa yang Yeremia nubuatkan, ”Mereka mengobati luka umatKu dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” Hal itu akan sia-sia!—Yeremia 6:14; 8:11, 15.

Akhir Yang Dinubuatkan

19. Bagaimana ”hari [Yehuwa]” akan tiba?

19 ”Tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan,” kata rasul Paulus. Yesaya nabi dari Allah menambahkan, ”Orang-orang yang gagah berani berteriak minta tolong; para utusan yang mengusahakan perdamaian menangis dengan pedih.” (Yesaya 33:7, BIS) Di banyak tempat, Alkitab menunjukkan bahwa pelaksanaan penghukuman Yehuwa atas bangsa-bangsa dan orang-orang yang jahat akan datang dengan cepat, tidak terduga—benar-benar ”seperti pencuri pada malam.” (1 Tesalonika 5:2, 3; Yeremia 25:32, 33; Zefanya 1:14-18; 2 Petrus 3:10) Pada suatu waktu manakala dunia ini dengan keras menyerukan bahwa ia telah mencapai suatu taraf perdamaian dan keamanan, ”hari [Yehuwa]” akan datang dengan tiba-tiba dan menakutkan. Umat Allah akan menyadari makna yang sesungguhnya dari seruan ”damai dan aman” dan akan selamat dalam perlindungan yang Yehuwa sediakan.—Mazmur 37:39, 40; 46:1, 2; Yoel 3:16.

20. (a) ’Binatang buas’ macam apakah PBB itu? (b) Bagaimana pandangan Yehuwa terhadap agama palsu, dan mengapa?

20 Dalam Firman Allah, haluan dari Liga Bangsa Bangsa dan penggantinya, Perserikatan Bangsa Bangsa, disamakan dengan ”seekor binatang yang merah ungu” yang mempunyai tujuh kepala (memaksudkan kuasa-kuasa dunia dari mana ia berasal) dan sepuluh tanduk (yang melambangkan kuasa-kuasa pemerintahan yang kini mendukungnya). Alkitab menunjukkan bahwa ini adalah seekor ’binatang buas’ politik, yang dapat disamakan dengan ”singa” dari Inggris dan ”beruang” dari Rusia. Binatang ini ditunggangi oleh seorang wanita, ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.” (Wahyu 17:3-8) Hal ini dengan tepat menyatakan pandangan Yehuwa terhadap agama palsu, yang tidak mewakili Dia dan KerajaanNya yang benar. Wanita itu melakukan persundalan rohani dengan melibatkan diri dalam politik. Hubungan yang diadakan oleh agama dengan PBB dalam kampanye dunia untuk perdamaian dan keamanan adalah contoh dari ini. Pelacur itu juga ingin mendapatkan ketenangan dan ketentraman dari berita penghukuman Allah yang diberitakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Untuk tujuan itu, ia telah mempengaruhi beberapa pemerintahan agar melarang kegiatan Kristen dari Saksi-Saksi itu.—Mazmur 2:1-3.

21. (a) Tindakan apa menandai awal dari ”hari [Yehuwa]”? (b) ”Hari” itu selanjutnya menuju kepada penutup apa?

21 Bagaimana ”hari [Yehuwa]” akan tiba? Pada malam yang gelap-gulita dari sejarah manusia, hari itu benar-benar akan datang ”seperti pencuri”! Hal itu akan terjadi pada waktu Allah menggerakkan bangsa-bangsa dari binatang buas PBB untuk tiba-tiba berbalik melawan agama palsu. Dengan memperlihatkan kebencian yang besar terhadap Babel Besar, mereka akan menyingkapkan pelacur itu sebagaimana ia sebenarnya dan akan menghancurkan dia sama sekali. Penghukuman ini akan tiba dengan begitu cepat sehingga bekas kekasih-kekasih politiknya akan berseru, ”Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!” Tetapi bangsa-bangsa dan bala tentara mereka juga akan menyerang umat Allah. Kemudian, Raja segala raja, Yesus Kristus akan membinasakan semua musuh dan mencampakkan penentang utama, Setan si Iblis ke dalam jurang maut.—Wahyu 17:16, 17; 18:10; 19:11-21; 20:1-3; bandingkan Yehezkiel 38:11, 16, 18-23.

22. (a) Harapan yang mulia apa dimiliki oleh orang-orang yang percaya dewasa ini? (b) Bagaimana saudara dapat menikmati perdamaian dari Allah?

22 Akhirnya, perdamaian dan keamanan sejati akan berkembang di bawah Kerajaan Allah! (Mazmur 72:1, 7; Yesaya 9:5, 6) Dengan bahagia, banyak orang dewasa ini yang ”berjaga-jaga dan sadar” akan hidup untuk menyaksikannya. (1 Tesalonika 5:4-6) ”Suatu kumpulan besar . . . dari segala bangsa,” yang menaruh iman dalam persediaan tebusan Yehuwa melalui Kristus akan diselamatkan dari ”kesusahan yang besar” untuk menikmati perdamaian yang kekal dari Allah. (Wahyu 7:9-17; 21:3, 4) Semoga saudara salah seorang dari mereka!

[Catatan Kaki]

a Publikasi World Military and Social Expenditures 1985 (Anggaran Untuk Militer dan Sosial Sedunia pada tahun 1985).

Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

◻ Mengapa ”zaman dan masa” penting bagi Allah dan bagi kita?

◻ Bagaimana kita harus memandang mendekatnya ”hari [Yehuwa]”?

◻ Siapa yang ambil bagian dalam seruan dari 1 Tesalonika 5:3, dan bilamana?

◻ Peristiwa-peristiwa penting apa dibangkitkan oleh seruan itu?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan