PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w83_No53 hlm. 27-32
  • ”Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 53)
  • Subjudul
  • Korban-Korban Pujian yang Diterima
  • Hiasi Pengajaranmu Dengan Pekerjaan-Pekerjaan yang Baik
  • Pekerjaan yang Menyegarkan Menuju Keselamatan
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 53)
w83_No53 hlm. 27-32

”Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu”

”Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.”—Filipi 2:12.

1. (a) Siapa atau apa yang memuji Yehuwa tanpa kata-kata, dan bagaimana hal ini mungkin? (b) Siapa lagi yang diundang untuk melakukan hal yang sama?

HASIL karya Yehuwa memuji Dia. ”Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!” Tanpa kesanggupan untuk berbicara, mereka memberikan pujian-pujian kepadaNya. Demikian pula halnya gunung-gunung dan bukit-bukit, tumbuh-tumbuhan dan binatang, burung-burung dan binatang melata. (Mazmur 148:3, 9, 10; 19:1-4) Bagaimana mungkin ada pujian apabila tidak ada kata-kata? Hal ini mungkin karena hasil karya mencerminkan si pekerja. Ini khusus dicatat berkenaan pekerjaan-pekerjaan Yehuwa, ”Apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan.” (Roma 1:20) Jika makhluk-makhluk ciptaan yang tidak dapat berbicara harus memuji Dia, apa lagi mereka yang memiliki kesanggupan berbicara! Maka cocok sekali bahwa Mazmur pasal 146 sampai 150 dibuka dan ditutup dengan seruan yang berpadu, ”Pujilah Yah, hai, kamu sekalian!” (NW)

2. Pekerjaan apa hendaknya mencerminkan Kekristenan kita?

2 Sebagaimana hasil karya Yehuwa mencerminkan Dia, demikian pula hasil karya kita mencerminkan kita. Apakah hasil karya (pekerjaan) kita memperlihatkan bahwa kita pengejar kekayaan atau pemuji Yehuwa? Pekerjaan utama yang harus dilakukan orang-orang Kristen sekarang adalah menggenapi kata-kata Yesus, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Kata-kata perpisahan kepada para pengikutnya adalah, ”Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 24:14; 28:19, 20) Seraya kita ’memberi kesaksian dengan saksama dari rumah ke rumah’, pekerjaan kesaksian kita harus bermutu tinggi. Dengan demikian kita mempunyai kedudukan yang baik di hadapan Raja Yehuwa dan Raja Yesus Kristus. ”Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.”—Kisah 20:20, 21; Amsal 22:29.

3. Cara bagaimana kita dilatih untuk pekerjaan ini, dan mengapa kita perlu menjadi trampil?

3 Alkitab disediakan untuk memberikan instruksi dan latihan, agar ”manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”. Jadi melalui pelajaran pribadi dan pelajaran bersama, dengan teratur hadir di perhimpunan-perhimpunan sidang dan dengan ikut dalam acara-acara latihan ”usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu”. (2 Timotius 3:17; 2:15) Setan, ilah dari dunia jahat sekarang telah menenun kain tipis berupa dusta-dusta agama dan menghamparkannya seperti sebuah tudung ke atas bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang tidak beriman dibutakan terhadap kabar kesukaan yang memberi penerangan mengenai kerajaan Kristus. Namun Firman Yehuwa itu seumpama pedang bermata dua dan Saksi-Saksi Yehuwa harus trampil mengayunkannya untuk merobek tudung yang membutakan dan membiarkan terang menyinari pikiran dan hati yang jujur dari pria, wanita dan anak-anak yang bersifat domba—2 Korintus 4:3, 4.

Korban-Korban Pujian yang Diterima

4. Pujian kita disamakan dengan apa, dan kegagalan apa diperlihatkan di Maleakhi 1:6-8?

4 Kata-kata pujian kita kepada Yehuwa disamakan dengan korban-korban yang dituntut oleh Taurat Musa, ”Marilah kita, . . . senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.” Kata-kata juga disamakan dengan ’buah mulut seperti lembu muda’. (Ibrani 13:15; Hosea 14:2, Klinkert) Korban-korban yang dipersembahkan di bawah hukum Taurat harus tidak bercela, dan imam-imam yang mengabaikan persyaratan ini ditegur oleh Yehuwa, sebagaimana diuraikan di Maleakhi 1:6-8,

”’Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepadaKu itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepadaKu itu?’ firman TUHAN [Yehuwa] semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina namaKu. ’Tetapi kamu berkata: ”Dengan cara bagaimanakah kami menghina namaMu?”’ ’Kamu membawa roti cemar ke atas mezbahKu,’ ’tetapi berkata: ”Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?”’ ’Dengan cara menyangka: ”Meja TUHAN [Yehuwa] boleh dihinakan!” Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN [Yehuwa] semesta alam?’”

5. Bagaimana kita dapat menghindari untuk mempersembahkan korban-korban pujian yang cemar?

5 Apakah korban-korban kita dewasa ini, ’buah mulut seperti lembu muda’ dan ”ucapan bibir” kita, sedemikian tidak bercela menurut kesanggupan kita untuk melakukannya? Melalui pelajaran dan latihan serta penerapan dari kesanggupan-kesanggupan kita, apakah kita membuat korban-korban pujian kita sebaik mungkin? Apakah kita menyelidiki dan merenungkan kata-kata kebenaran, agar dapat menyampaikannya di rumah-rumah orang dengan cara yang menyenangkan? ”Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.”—Pengkhotbah 12:9, 10.

6. Apa yang dapat kita lakukan agar orang-orang dengan mudah dapat menerima berita Kerajaan?

6 Tidak mudah bagi orang-orang untuk mengakui bahwa mereka keliru dan perlu mengubah cara berpikir mereka, khususnya mengenai sesuatu yang begitu peka seperti pandangan agama mereka. Apakah kita mencoba membuatnya lebih mudah bagi mereka? Apakah kita menempatkan diri dalam keadaan mereka, seperti yang dilakukan rasul Paulus? Ia berkata, ”Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.”—1 Korintus 9:20-23.

7. Bagaimana kita dapat membuat pengabaran kita lebih meyakinkan?

7 Apakah kita penuh pengertian dan ramah, memberi kesegaran dalam kata-kata kita? ”Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.” (Amsal 16:21, 24, 23) Garam membuat makanan lebih sedap, kalau tidak rasanya akan tawar dan hambar, dan Paulus menggunakan fakta ini untuk memperlihatkan bahwa makanan rohani yang kita sampaikan kepada orang-orang lain harus sedap untuk dinikmati, ”Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang.”—Kolose 4:6, Bode.

Hiasi Pengajaranmu Dengan Pekerjaan-Pekerjaan yang Baik

8. Apa yang penting jika kita tidak ingin dituduh munafik?

8 Sebagai tambahan kepada pekerjaan pengabaran kabar kesukaan, praktek dari apa yang kita beritakan penting jika kita tidak ingin dituduh munafik. Rasul Paulus sangat menyadari hal ini. Ia menuduh beberapa guru bangsa Yahudi di jamannya melakukan kesalahan ini, ”Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: ’Jangan mencuri,’ mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: ’Jangan berzinah,’ mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?” (Roma 2:21-23) Pada waktu Paulus berkata, ”Aku melatih [menyiksa, Bode] tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak,” dia betul-betul menyadari bahaya ini berkenaan dirinya.—1 Korintus 9:27.

9. Argumen-argumen apa dapat membuktikan kekeliruan-kekeliruan ’Sekali selamat, tetap selamat’?

9 Hal ini memperlihatkan bahwa Paulus tidak menganut pandangan yang dimiliki banyak orang beragama dewasa ini, yakni, ’Sekali selamat, tetap selama.’ Setelah menerima Yesus sebagai juru selamat dan penebus kita, dan membaktikan kehidupan kita kepada Allah Yehuwa, kita baru mulai pada jalan keselamatan, belum menyelesaikannya. Maka Paulus menasihatkan kita agar ’tetap mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar’. (Filipi 2:12) Mengapa ”tetaplah kerjakan” dan mengapa disertai dengan ”takut dan gentar”, apabila ’sekali selamat, tetap selamat’? Ada kemungkinan untuk jatuh dan bagi beberapa orang tertentu dari antara mereka tidak mungkin kembali kepada pertobatan, ”sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah”. Dan Yesus sendiri mengatakan bahwa ada kemungkinan seseorang ”mengambil mahkotamu”. Ia juga mengatakan dalam uraiannya mengenai ”kesudahan dunia”, ”Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Ibrani 6:4-6; Wahyu 3:11; Matius 24:3, 13) Yang menentukan adalah kedudukan kita sekarang di hadapan Allah, bukan keadaan yang dulu, apakah itu baik ataupun buruk. (Yehezkiel 33:12-16) Itu sebabnya kita harus terus giat dalam pengabaran Kerajaan, terus mempraktekkan tingkah laku yang benar, dan melakukan kedua-duanya dengan rasa takut yang sehat untuk gagal.

10. Hiasan apa hendaknya menyertai pengajaran kita, dan dengan hasil-hasil apa?

10 Orang-orang Kristen dianjurkan untuk ’bersahaja dalam kebiasaan, berakal sehat, berperangai yang kudus, jangan memfitnah atau menjadi peminum, bersifat pengasih dalam hubungan keluarga, suci, memiliki tutur kata yang bersih dan menjadi pekerja yang rajin’. Dan mengapa semua hal ini perlu? ”Agar Firman Allah jangan dihujat orang.” Juga, agar dengan tingkah laku demikian mereka, ”dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita”. Dengan menambah hiasan dari tingkah laku yang baik ini kepada pekerjaan pengabaran mereka, Saksi-Saksi Yehuwa menjadi ”suatu teladan dalam berbuat baik”. (Titus 2:1-10) Paulus menasihatkan, ”Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaanNya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”—1 Timotius 6:17-19.

11. Kebutuhan utama apa diberikan oleh kehidupan sekarang, walaupun hanya terdapat beberapa hari-harinya yang dipenuhi dengan kesukaran?

11 Cara hidup sekarang seperti yang dihayati oleh dunia ini bukanlah kehidupan yang sungguh. ”Ia yang mengejar kepuasan sensual sudah mati walaupun ia masih hidup.” (1 Timotius 5:6, NW) Akan tetapi, tujuan utama dalam kehidupan ini ialah untuk ”kaya dalam kebajikan”, ’mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik untuk masa depan’, agar ”mencapai hidup yang sebenarnya” di dalam kawasan dari kerajaan Yehuwa di bawah Kristus. Kita dapat memiliki semua perkara yang dapat ditawarkan oleh kehidupan ini, namun apabila tidak ada perbuatan-perbuatan baik hal itu akan terbuang dan sia-sia. Hari-hari dari kehidupan ini singkat dan penuh dengan kesukaran dan penyakit, kesedihan dan penderitaan, kekesalan dan kekecewaan, kejahatan dan kematian. Hari-harinya sedikit, namun jumlahnya cukup banyak bagi kita untuk kaya dalam perbuatan-perbuatan baik apabila kita tidak menunda-nunda. Melakukan pekerjaan-pekerjaan demikian menghasilkan sukacita dan kepuasan, rasa damai dan tenteram, kehidupan penuh arti dan tujuan, kesehatan rohani dan kehidupan kekal.

Pekerjaan yang Menyegarkan Menuju Keselamatan

12. Hal apa yang ternyata melelahkan bagi saksi-saksi Yehuwa yang setia, tetapi apa yang membawa penyegaran?

12 Pada jaman yang penuh sikap masa bodoh dan perlawanan ini, walaupun kedengarannya aneh, namun bagi saksi-saksi Yehuwa yang setia akan terasa sangat melelahkan bila tidak mengumumkan kerajaan Yehuwa. Berbicara merupakan suatu kelegaan dan penyegaran bagi mereka. Ketika Yeremia memutuskan untuk tidak memberi kesaksian, beritanya menjadi seperti api dalam tulang-tulangnya, dan akhirnya ia berseru, ”Aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.” (Yeremia 20:9) Elihu membutuhkan kelegaan untuk membicarakan yang telah lama dipendam, ”Aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku. Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup. Aku harus berbicara, supaya merasa lega.” (Ayub 32:18-20) Setelah melakukan hal ini Elihu merasa disegarkan. Allah disegarkan setelah menyelesaikan pekerjaan penciptaanNya. Melakukan pekerjaan Yehuwa seumpama makanan yang menyegarkan bagi Yesus. Dan menyelesaikan pekerjaan pengabaran sekarang merupakan penyegaran bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka ”seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya”.—Yesaya 40:31.

13. Apa yang tepat kita lakukan sekarang, dan bagi siapa dan cara bagaimana hal ini berfaedah?

13 Kinilah waktunya untuk mempelajari Firman Allah, Alkitab, untuk berhenti mengikuti kebiasaan susunan tua yang jahat ini, membuat perbaikan dengan mengubah cara berpikir kita. ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.” ”Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:15, 17; Roma 12:2) Perlengkapi diri saudara untuk dapat menghibur orang-orang yang berdukacita dengan kabar kesukaan dari kerajaan Allah. Hiasi pengajaran saudara dengan menghasilkan buah rohani dalam kehidupan pribadi saudara—”kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”. (Galatia 5:22, 23) Bantu orang-orang yang lemah lembut untuk mengubah cara berpikir mereka, untuk menjadi kaya dalam perbuatan-perbuatan baik, dan untuk tetap tinggal selama-lamanya di atas firdaus bumi. (Mazmur 37:11, 29) Bantulah mereka untuk mengusahakan keselamatan mereka seraya saudara tetap berusaha untuk keselamatan saudara sendiri.

14. (a) Nasihat apa untuk memperoleh keselamatan diberikan, dan mengapa sekarang begitu tepat waktunya? (b) Dengan menerapkannya pada diri kita, kita akan sanggup menjadi apa dan melakukan apa?

14 Hari-hari ini sangat gawat dan waktu semakin singkat, maka nasihat dari Allah adalah, ”Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” ”Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” ”Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan [Yehuwa].” (2 Timotius 4:2; 1 Korintus 15:58; Roma 12:11) Dalam semua hal ini ”tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, . . . supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan”.—Filipi 2:12, 15, 16.

□ Bagaimana hasil karya Yehuwa memuji Dia?

□ Korban-korban macam apa diterima oleh Allah sekarang?

□ Bagaimana kita dapat membuat mudah bagi orang-orang lain untuk menerima berita Kerajaan?

□ Dengan pekerjaan baik apa kita perlu menghiasi pengajaran kita?

□ Pekerjaan apa terbukti menyegarkan bagi hamba-hamba Allah?

□ Kini waktunya untuk berbuat apa?

[Blurb di hlm. 28]

Apakah kita menyelidiki dan merenungkan kata-kata kebenaran, agar dapat menyampaikannya di rumah-rumah orang dengan cara yang menyenangkan?

[Blurb di hlm. 29]

Praktek dari apa yang kita beritakan penting jika kita tidak ingin dituduh munafik

[Gambar di hlm. 27]

Hasil karya Yehuwa yang menakjubkan mencerminkan Allah macam apa Dia. Pekerjaan kita menceritakan kepada orang-orang macam apa kita

[Gambar di hlm. 30]

Membicarakan kebenaran Alkitab kepada orang-orang lain merupakan pekerjaan yang menyegarkan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan