PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w98 1/1 hlm. 6-11
  • Jangan Menyerah dalam Perlombaan untuk Kehidupan!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jangan Menyerah dalam Perlombaan untuk Kehidupan!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Memberi Perhatian yang Lebih daripada Biasa”
  • ”Teruslah Anjurkan dengan Kuat Satu Sama Lain”
  • ”Kamu Membutuhkan Ketekunan”
  • Kita Dapat Bertekun
  • Saudara Dapat Bertekun sampai ke Akhir
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Berlarilah dengan Tekun dalam Perlombaan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Berhati-hatilah terhadap Ketiadaan Iman
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Berlari dengan Tekun dalam Perlombaan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
w98 1/1 hlm. 6-11

Jangan Menyerah dalam Perlombaan untuk Kehidupan!

”Hendaklah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditaruh di hadapan kita.”​—IBRANI 12:1.

1, 2. Peristiwa-peristiwa yang menarik apa telah membuat hamba-hamba Yehuwa tergetar selama hari-hari terakhir ini?

KITA hidup pada zaman yang mendebarkan dan penuh tantangan. Lebih dari 80 tahun yang lalu, pada tahun 1914, Yesus ditakhtakan sebagai Raja dari Kerajaan surgawi Allah. ”Hari Tuan” serta ”akhir zaman” dari sistem perkara ini mulai. (Penyingkapan [Wahyu] 1:10; Daniel 12:9) Sejak itu, perlombaan orang-orang Kristen untuk memperoleh kehidupan semakin menuntut perasaan mendesak. Hamba-hamba Allah telah mengerahkan diri sekuat tenaga untuk terus mengikuti laju kereta surgawi Yehuwa, organisasi surgawi-Nya, yang bergerak maju tanpa dapat dihentikan untuk memenuhi maksud-tujuan Yehuwa.​—Yehezkiel 1:4-28; 1 Korintus 9:24.

2 Apakah umat Allah memperoleh sukacita seraya mereka ’berlari dalam perlombaan’ untuk meraih kehidupan abadi? Ya, tentu! Mereka tergetar melihat pengumpulan saudara-saudara Yesus yang masih tersisa, dan mereka bersukacita sewaktu menyadari bahwa pemeteraian akhir kaum sisa dari ke-144.000 hampir selesai. (Penyingkapan 7:3, 4) Selain itu, mereka bergembira sewaktu mengetahui bahwa Raja yang dilantik Yehuwa telah mengayunkan sabitnya untuk menuai ”panen bumi”. (Penyingkapan 14:15, 16) Dan alangkah luar biasanya panen ini! (Matius 9:37) Sejauh ini, lebih dari lima juta jiwa telah terkumpul—”kumpulan besar orang yang tidak seorang pun dapat menghitung jumlahnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”. (Penyingkapan 7:9) Tidak seorang pun dapat mengatakan seberapa besar kelak kumpulan ini, karena tidak seorang pun dapat menghitungnya.

3. Kendala apa saja yang kita hadapi sementara kita harus selalu berupaya memupuk semangat yang penuh sukacita?

3 Memang, Setan berupaya menjegal atau memperlambat kita seraya kita mempercepat langkah dalam perlombaan ini. (Penyingkapan 12:17) Dan tidak selalu mudah untuk terus berlari sambil menghadapi peperangan, kelaparan, dan sampar, serta semua kesukaran lain yang menandai akhir zaman. (Matius 24:3-9; Lukas 21:11; 2 Timotius 3:1-5) Namun, hati kita melonjak karena sukacita seraya akhir dari perlombaan semakin dekat. Kita berupaya keras untuk memperlihatkan semangat yang Paulus anjurkan kepada orang-orang Kristen pada zamannya, ”Bergiranglah selalu dalam Tuan. Sekali lagi akan kukatakan: Bergiranglah!”—Filipi 4:4.

4. Semangat macam apa yang diperlihatkan oleh orang-orang Kristen di Filipi?

4 Tidak diragukan lagi, orang-orang Kristen yang menerima kata-kata Paulus ini mendapatkan sukacita dalam iman mereka, karena Paulus berkata kepada mereka, ”Teruslah bergirang dalam Tuan.” (Filipi 3:1) Sidang Filipi adalah sidang yang murah hati dan penuh kasih yang melayani dengan gairah dan semangat. (Filipi 1:3-5; 4:10, 14-20) Namun, tidak semua orang Kristen pada abad pertama memiliki semangat demikian. Misalnya, beberapa dari antara orang Kristen Yahudi, yang baginya Paulus menuliskan buku Ibrani, membuat Paulus merasa prihatin.

”Memberi Perhatian yang Lebih daripada Biasa”

5. (a) Semangat apa yang dimiliki orang-orang Kristen Ibrani sewaktu sidang Kristen yang pertama dibentuk? (b) Lukiskan semangat dari beberapa orang Kristen Ibrani sekitar tahun 60 M.

5 Sidang Kristen yang pertama dalam sejarah dunia terdiri dari orang-orang Yahudi jasmani serta proselit, dan didirikan di Yerusalem pada tahun 33 M. Semangat macam apa yang dimiliki sidang ini? Dengan hanya membaca pasal-pasal pertama dari buku Kisah, siapa pun dapat melihat antusiasme dan sukacita sidang tersebut, bahkan sewaktu menghadapi penganiayaan. (Kisah 2:44-47; 4:32-34; 5:41; 6:7) Namun, seraya dekade-dekade berlalu, hal-hal berubah, dan banyak orang Kristen Yahudi tampaknya menjadi lamban dalam perlombaan untuk kehidupan. Sebuah karya referensi mengatakan tentang keadaan mereka sekitar tahun 60 M sebagai berikut, ”Keadaan mereka lamban dan letih, dalam penantian yang tertunda, dalam keadaan pupus harapan, dalam kealpaan yang disengaja dan ketiadaan iman sewaktu menjalankan urusan sehari-hari. Mereka adalah orang-orang Kristen yang memiliki penghargaan yang minim akan kemuliaan dari panggilan mereka.” Bagaimana orang-orang Kristen terurap sampai berada dalam keadaan seperti itu? Pembahasan tentang bagian-bagian dari surat Paulus kepada orang-orang Ibrani (yang ditulis kira-kira tahun 61 M) membantu kita menjawab pertanyaan tersebut. Pembahasan ini akan membantu kita semua dewasa ini agar tidak tenggelam dalam keadaan lemah rohani seperti itu.

6. Apa saja perbedaan antara ibadat di bawah Hukum Musa dan ibadat yang berdasarkan iman akan Yesus Kristus?

6 Orang-orang Kristen Ibrani keluar dari Yudaisme, suatu sistem yang mengaku menaati Hukum yang Yehuwa berikan melalui Musa. Hukum tersebut tampaknya masih memberikan daya tarik bagi banyak orang Kristen Yahudi, barangkali karena selama berabad-abad ini telah menjadi satu-satunya cara untuk mendekati Yehuwa, dan ini merupakan suatu sistem ibadat yang mengesankan, dengan suatu keimaman, korban-korban yang teratur, dan sebuah bait di Yerusalem yang tersohor di dunia. Namun, kekristenan berbeda. Ia menuntut suatu visi rohani, seperti halnya Musa, yang ”memandang dengan perhatian terpusat kepada pemberian upah [yang akan terjadi di masa depan]” dan ”tetap kukuh seperti melihat Pribadi yang tidak kelihatan”. (Ibrani 11:26, 27) Banyak orang Kristen Yahudi tampaknya kehilangan visi rohani demikian. Mereka menjadi limbung sebaliknya daripada berlari secara terarah.

7. Bagaimana sistem yang darinya kita telah keluar mempengaruhi caranya kita berlari dalam perlombaan untuk kehidupan?

7 Apakah keadaannya serupa dewasa ini? Memang, keadaannya tidak persis sama. Namun, orang-orang Kristen keluar dari suatu sistem perkara yang besar mulut. Dunia ini menawarkan kesempatan yang menarik, namun pada waktu yang sama, ini sangat membebani orang-orang. Selain itu, banyak dari antara kita tinggal di negeri-negeri yang masyarakat pada umumnya bersikap skeptis dan yang terbiasa berurusan secara mementingkan diri, bersikap aku-dulu. Jika kita membiarkan diri dipengaruhi oleh sistem seperti itu, ’mata hati kita’ mudah tumpul. (Efesus 1:18) Bagaimana kita dapat berlari dengan baik dalam perlombaan untuk kehidupan jika kita tidak lagi dapat melihat ke mana tujuan kita?

8. Dalam hal apa saja kekristenan mengungguli ibadat di bawah Hukum?

8 Dengan maksud menggugah orang-orang Kristen Yahudi, Paulus mengingatkan mereka akan keunggulan sistem Kristen daripada Hukum Musa. Memang, sewaktu bangsa Israel jasmani masih menjadi umat Yehuwa di bawah Hukum, Yehuwa berbicara kepada mereka melalui nabi-nabi yang terilham. Namun, menurut Paulus, kini Ia berbicara ”dengan perantaraan seorang Putra, yang telah ia tetapkan sebagai ahli waris segala perkara, dan yang melaluinya ia menjadikan sistem-sistem perkara”. (Ibrani 1:2) Selain itu, Yesus lebih besar daripada semua raja dari garis keturunan Daud, ”rekan-rekan”nya. Ia bahkan lebih tinggi daripada malaikat-malaikat.—Ibrani 1:5, 6, 9.

9. Mengapa kita, seperti orang-orang Kristen Yahudi pada zaman Paulus, perlu memberikan ”perhatian yang lebih daripada biasa” pada apa yang Yehuwa katakan?

9 Oleh karena itu, Paulus menasihati orang-orang Kristen Yahudi, ”Itulah sebabnya kita perlu memberi perhatian yang lebih daripada biasa kepada perkara-perkara yang kita dengar, agar kita jangan sekali-kali hanyut.” (Ibrani 2:1) Meskipun belajar tentang Kristus merupakan suatu berkat yang menakjubkan, ada lebih banyak yang dibutuhkan. Mereka perlu memberikan perhatian yang saksama pada Firman Allah untuk melawan pengaruh dari dunia Yahudi di sekeliling mereka. Kita juga perlu memberikan ”perhatian yang lebih daripada biasa” pada apa yang Yehuwa katakan, mengingat adanya propaganda yang terus-menerus dilancarkan dunia ini ke atas kita. Ini berarti memperkembangkan kebiasaan belajar yang baik dan mempertahankan jadwal pembacaan Alkitab yang baik. Sebagaimana yang belakangan dikatakan Paulus dalam suratnya kepada orang-orang Ibrani, ini juga berarti ketetaptentuan dalam menghadiri perhimpunan dan dalam memberitakan iman kita kepada orang-orang lain. (Ibrani 10:23-25) Kegiatan demikian akan membantu kita tetap siaga secara rohani sehingga kita tidak kehilangan pandangan akan harapan kita yang mulia. Jika kita mengisi pikiran kita dengan pikiran-pikiran Yehuwa, kita tidak akan tertelan atau kehilangan keseimbangan oleh segala sesuatu yang dapat dilakukan dunia ini kepada kita.—Mazmur 1:1-3; Amsal 3:1-6.

”Teruslah Anjurkan dengan Kuat Satu Sama Lain”

10. (a) Apa yang dapat terjadi atas orang yang tidak memberikan perhatian yang lebih daripada biasa pada Firman Yehuwa? (b) Bagaimana kita dapat ’terus menganjurkan dengan kuat satu sama lain’?

10 Jika kita tidak memberikan perhatian yang saksama pada perkara-perkara rohani, janji-janji Allah mungkin tampak tidak masuk akal. Ini bahkan terjadi pada abad pertama sewaktu sidang-sidang sepenuhnya terdiri dari orang-orang Kristen terurap dan beberapa dari antara para rasul masih hidup. Paulus memperingatkan orang-orang Ibrani, ”Berhati-hatilah, saudara-saudara, karena takut dalam diri seorang di antara kamu akan berkembang hati fasik yang tidak beriman dengan menjauh dari Allah yang hidup; tetapi teruslah anjurkan dengan kuat satu sama lain setiap hari, selama masih dapat disebut ’Hari ini’, karena takut seseorang dari antara kamu akan dikeraskan oleh kuasa dosa yang bersifat menipu.” (Ibrani 3:12, 13) Kata ”berhati-hatilah” yang digunakan Paulus menekankan perlunya waspada. Ada bahaya mengancam! Ketiadaan iman—”dosa”—dapat berkembang di dalam hati kita, dan kita dapat menjauh dari Allah sebaliknya daripada mendekat kepada-Nya. (Yakobus 4:8) Paulus mengingatkan kita untuk ’terus menganjurkan dengan kuat satu sama lain’. Kita membutuhkan kehangatan dari pergaulan dengan saudara-saudara kita. ”Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.” (Amsal 18:1) Kebutuhan akan pergaulan semacam itu menggerakkan orang-orang Kristen dewasa ini untuk tetap tentu dalam menghadiri perhimpunan dan kebaktian.

11, 12. Mengapa kita hendaknya tidak puas dengan sekadar mengetahui doktrin-doktrin dasar Kristen?

11 Belakangan dalam suratnya, Paulus memberikan nasihat yang sangat bernilai berikut ini, ”Walaupun kamu seharusnya menjadi guru mengingat waktunya, kamu kembali membutuhkan seseorang untuk mengajarmu dari permulaan hal-hal elementer dari pernyataan-pernyataan suci Allah; dan kamu telah menjadi seperti yang membutuhkan susu, bukan makanan keras. . . . Makanan keras adalah untuk orang-orang yang matang, untuk mereka yang melalui penggunaan telah terlatih daya persepsi mereka untuk membedakan yang benar maupun yang salah.” (Ibrani 5:12-14) Jelaslah, beberapa orang Kristen Yahudi tidak memperkuat daya pemahaman mereka. Mereka telah menjadi lamban untuk menerima terang yang bertambah sehubungan dengan Hukum dan sunat. (Kisah 15:27-29; Galatia 2:11-14; 6:12, 13) Beberapa orang mungkin masih menjunjung praktek turun-temurun seperti Sabat mingguan dan Hari Pendamaian tahunan yang khidmat.—Kolose 2:16, 17; Ibrani 9:1-14.

12 Oleh karena itu, Paulus mengatakan, ”Sekarang setelah kita meninggalkan doktrin-doktrin dasar tentang Kristus, hendaklah kita maju ke kematangan.” (Ibrani 6:1) Seorang pelari maraton yang memberikan perhatian saksama pada menu makanannya dapat bertahan dengan lebih baik dalam perlombaan yang panjang dan menguras tenaga. Demikian pula, seorang Kristen yang memberikan perhatian saksama pada nutrisi rohani—tidak membatasi diri dengan ”doktrin-doktrin dasar” yang pokok—akan dapat dengan tetap berada dalam lintasan dan menyelesaikannya dengan lebih baik. (Bandingkan 2 Timotius 4:7.) Ini berarti memperkembangkan minat akan ”lebar dan panjang dan tinggi dan dalamnya” kebenaran, dengan demikian maju ke kematangan.—Efesus 3:18.

”Kamu Membutuhkan Ketekunan”

13. Bagaimana orang-orang Kristen Ibrani mempertunjukkan iman mereka di waktu lampau?

13 Dalam kurun waktu tidak lama setelah Pentakosta tahun 33 M, orang-orang Kristen Yahudi berdiri teguh meskipun menghadapi tentangan yang sengit. (Kisah 8:1) Bisa jadi Paulus memaksudkan hal ini sewaktu ia menulis, ”Teruslah ingat hari-hari dahulu pada waktu, setelah kamu diterangi, kamu tekun menahan suatu perjuangan besar di bawah penderitaan.” (Ibrani 10:32) Ketekunan yang setia demikian mempertunjukkan kasih mereka kepada Allah dan memberi mereka kebebasan berbicara di hadapan-Nya. (1 Yohanes 4:17) Paulus menasihati mereka untuk tidak membuang kebebasan berbicara karena ketiadaan iman. Ia mendesak mereka, ”Kamu membutuhkan ketekunan, agar, setelah kamu melakukan kehendak Allah, kamu dapat menerima penggenapan janji itu. Karena ’sangat sedikit waktu’ lagi, dan ’ia yang datang akan tiba dan tidak akan menunda’. ”—Ibrani 10:35-37.

14. Fakta-fakta apa hendaknya membantu kita untuk bertekun bahkan setelah bertahun-tahun melayani Yehuwa?

14 Bagaimana dengan kita dewasa ini? Kebanyakan dari antara kita sangat bergairah sewaktu kita mula-mula mempelajari kebenaran Kristen. Apakah kita masih memiliki gairah tersebut? Atau apakah kita telah ’meninggalkan kasih kita yang mula-mula’? (Penyingkapan 2:4) Apakah kita telah menjadi dingin, barangkali menjadi sedikit kecewa atau lelah menanti Armagedon? Namun, marilah kita pertimbangkan sejenak. Kebenaran masih tetap menakjubkan dibandingkan dengan yang sebelumnya. Yesus masih Raja surgawi kita. Kita masih mengharapkan kehidupan abadi di bumi firdaus, dan kita masih memiliki hubungan kita dengan Yehuwa. Dan jangan pernah lupa, ”Ia yang datang akan tiba dan tidak akan menunda.”

15. Seperti Yesus, bagaimana beberapa orang Kristen bertekun menahan penganiayaan yang sengit?

15 Oleh karena itu, kata-kata Paulus yang dicatat di Ibrani 12:1, 2 sangat tepat, ”Hendaklah kita juga melepaskan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita, dan hendaklah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditaruh di hadapan kita, seraya kita memandang dengan perhatian terpusat kepada Wakil Utama dan Penyempurna iman kita, Yesus. Demi sukacita yang ditaruh di hadapannya ia bertekun menahan tiang siksaan, mengabaikan keaiban, dan telah duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ada banyak hal yang ditanggung dengan tekun oleh hamba-hamba Allah pada hari-hari terakhir ini. Seperti Yesus, yang setia sampai taraf kematian yang penuh penderitaan, beberapa saudara dan saudari kita dengan setia telah bertekun menahan penganiayaan yang paling bengis—kamp-kamp penjara, penyiksaan, pemerkosaan, bahkan kematian. (1 Petrus 2:21) Bukankah hati kita merasa tergugah untuk mengasihi mereka sewaktu kita membayangkan integritas mereka?

16, 17. (a) Sehubungan dengan iman, tantangan apa yang harus dilawan oleh kebanyakan orang Kristen? (b) Dengan mengingat apa akan membantu kita untuk terus berlari dalam perlombaan untuk kehidupan?

16 Akan tetapi, kepada mayoritas orang Kristen, kata-kata Paulus selanjutnya berlaku, ”Dalam melaksanakan perjuanganmu melawan dosa itu kamu belum pernah mengadakan perlawanan sampai sejauh darah.” (Ibrani 12:4) Meskipun demikian, dalam sistem perkara ini, jalan kebenaran tidak mudah bagi kita semua. Beberapa orang merasa kecil hati karena ’omongan yang menentang dari pedosa-pedosa’ di pekerjaan duniawi atau di sekolah, bertekun menahan cemoohan atau melawan tekanan untuk melakukan dosa. (Ibrani 12:3) Godaan yang kuat telah mengikis tekad beberapa orang untuk memelihara standar-standar Allah yang tinggi. (Ibrani 13:4, 5) Orang-orang murtad mempengaruhi keseimbangan rohani dari beberapa orang yang mendengarkan propaganda mereka yang beracun. (Ibrani 13:9) Problem-problem kepribadian telah merampas sukacita orang-orang lain. Penekanan yang berlebih-lebihan akan hiburan dan kegiatan santai telah melemahkan beberapa orang Kristen. Dan kebanyakan orang merasa tertekan oleh problem-problem kehidupan dalam sistem perkara ini.

17 Memang, tidak ada dari antara situasi ini yang tergolong ”perlawanan sampai sejauh darah”. Dan beberapa situasi mungkin ternyata adalah akibat dari keputusan keliru yang kita sendiri buat. Namun, itu semua membawa suatu tantangan bagi iman kita. Itulah sebabnya mengapa kita hendaknya mengarahkan mata pada teladan ketekunan Yesus yang luar biasa. Semoga kita tidak pernah lupa akan betapa menakjubkannya harapan kita. Semoga kita tidak pernah kehilangan keyakinan bahwa Yehuwa ”menjadi pemberi upah bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. (Ibrani 11:6) Dengan demikian, kita akan memiliki kekuatan rohani untuk terus berlari dalam perlombaan untuk kehidupan.

Kita Dapat Bertekun

18, 19. Peristiwa-peristiwa bersejarah apa memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen Ibrani mengindahkan nasihat Paulus yang terilham?

18 Bagaimana orang-orang Kristen Yahudi menanggapi surat Paulus? Kira-kira enam tahun setelah surat kepada orang-orang Ibrani ditulis, perang berkecamuk di Yudea. Pada tahun 66 M, bala tentara Romawi mengepung Yerusalem, menggenapi kata-kata Yesus, ”Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh bala tentara yang berkemah, kemudian ketahuilah bahwa penghancuran atasnya telah mendekat.” (Lukas 21:20) Akan tetapi, demi kepentingan orang-orang Kristen di Yerusalem pada saat itu, Yesus mengatakan, ”Kemudian hendaklah mereka yang di Yudea mulai melarikan diri ke pegunungan, dan hendaklah mereka yang di tengah-tengahnya mengundurkan diri, dan hendaklah mereka yang di daerah-daerah pedesaan jangan masuk ke dalamnya.” (Lukas 21:21) Oleh karena itu, peperangan dengan Romawi menjadi ujian: Apakah orang-orang Kristen Yahudi tersebut akan meninggalkan Yerusalem, pusat dari ibadat Yahudi dan lokasi dari bait yang mulia?

19 Tiba-tiba, dan tanpa alasan yang diketahui, bala tentara Romawi mundur. Kemungkinan, orang-orang Yahudi yang religius memandang ini sebagai bukti bahwa Allah melindungi kota kudus mereka. Bagaimana dengan orang-orang Kristen? Sejarah memberi tahu kita bahwa mereka melarikan diri. Kemudian pada tahun 70 M, bala tentara Romawi datang kembali dan sepenuhnya menghancurkan Yerusalem dengan korban jiwa yang mengerikan. ”Hari Yehuwa” yang dinubuatkan oleh Yoel telah datang atas Yerusalem. Namun orang-orang Kristen yang setia tidak lagi berada di sana. Mereka ”selamat”.—Yoel 2:30-32, NW; Kisah 2:16-21.

20. Mengetahui bahwa ’hari besar Yehuwa’ sudah dekat, dengan cara bagaimana kita hendaknya tergugah?

20 Dewasa ini, kita mengetahui bahwa akan ada lagi ’hari besar Yehuwa’ yang segera melanda seluruh sistem perkara ini. (Yoel 3:12-14) Kita tidak tahu kapan hari tersebut akan datang. Namun, Firman Allah meyakinkan kita bahwa itu akan datang! Yehuwa mengatakan bahwa hari itu tidak akan terlambat. (Habakuk 2:3; 2 Petrus 3:9, 10) Oleh karena itu, marilah kita ”memberi perhatian yang lebih daripada biasa kepada perkara-perkara yang kita dengar”. Hindarilah ketiadaan iman, ”dosa yang dengan mudah menjerat kita”. Bertekadlah untuk bertekun selama-lamanya. Ingatlah bahwa organisasi surgawi Yehuwa yang agung sedang bergerak maju. Organisasi ini akan mewujudkan maksud-tujuannya. Oleh karena itu, marilah kita semua terus berlari dan tidak menyerah dalam perlombaan untuk kehidupan!

Apakah Saudara Ingat?

◻ Anjuran yang mana dari Paulus kepada orang-orang Filipi dapat kita indahkan agar kita dapat bertekun dalam perlombaan untuk kehidupan?

◻ Apa yang akan membantu kita melawan kecenderungan dari dunia untuk menyimpangkan kita?

◻ Bagaimana kita dapat saling membantu untuk bertekun dalam perlombaan ini?

◻ Perkara-perkara apa saja yang dapat memperlambat seorang Kristen?

◻ Bagaimana teladan Yesus membantu kita bertekun?

[Gambar di hlm. 8, 9]

Seperti para pelari, orang-orang Kristen, tidak boleh membiarkan apa pun menyimpangkan mereka

[Gambar di hlm. 10]

Tidak ada yang dapat mencegah kereta surgawi Yehuwa yang agung untuk mencapai maksud-tujuan Allah

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan