PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w84_s-4 hlm. 12-16
  • Waspadalah terhadap Lawanmu, si Iblis!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Waspadalah terhadap Lawanmu, si Iblis!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-4)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Motif dan Tujuan Setan
  • Penipuan mengenai Adanya Dia
  • Muslihat Setan berupa Agama Palsu
  • Usaha Setan dengan Mengobarkan Rasa Kebanggaan
  • Godaan Ketamakan akan Kebendaan
  • Setan Menerkam Kelemahan-Kelemahan Manusia
  • Berdirilah Teguh!
  • Waspadalah—Setan Ingin Melahap Saudara!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Musuh dari Hidup Kekal
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Siapakah Setan? Apakah Ia Benar-Benar Ada?
    Sedarlah!—2007
  • Berdiri Teguh Melawan Tipu Muslihat Setan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-52)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-4)
w84_s-4 hlm. 12-16

Waspadalah terhadap Lawanmu, si Iblis!

”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”—1 PETRUS 5:8.

1. Lawan apa dihadapi oleh Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi apakah ia dapat digagalkan?

APAKAH saudara seorang saksi yang berbakti sepenuhnya kepada Allah Yehuwa? Jika demikian, saudara mempunyai lawan yang licik, musuh yang kejam. Tetapi, apapun yang dapat ia lakukan, usaha musuh yang licik tersebut dapat digagalkan. Saudara dapat terbukti setia kepada Yehuwa, Allah Yang Maha Tinggi. Tidak disangsikan, dengan demikian saudara dapat ikut membenarkan nama yang tidak ada bandingnya dari Bapa surgawi saudara. Sesungguhnya, saudara dapat membuat hati Yehuwa senang dan dapat memberiNya jawaban terhadap Pencela Besar itu. Ya, dan saudara dapat memperoleh upah hidup kekal dalam kebahagiaan di firdaus.—Amsal 27:11; Lukas 23:43; Wahyu 2:7.

2. Apa kata rasul Petrus tentang lawan utama kita?

2 Untuk tetap setia kepada Allah, saudara harus waspada terhadap lawan utama saudara. Mengenai dia, rasul Petrus menulis, ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Namun, kita dapat mempertahankan diri terhadap musuh ini, karena rasul itu melanjutkan, ”Lawanlah dia dengan iman yang teguh . . . Allah, sumber segala kasih karunia . . . akan . . . menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” (1 Petrus 5:8-10) Kata-kata tersebut terutama menghibur para pengikut Yesus Kristus yang diurapi. Namun, ucapan tersebut juga mempunyai arti penting bagi hamba-hamba Yehuwa yang berharap untuk hidup kekal dalam firdaus di bumi.

3. (a) Siapa yang siap membantu kita? (b) Musuh-musuh mana digunakan Setan untuk melaksanakan maksud-maksudnya yang jahat?

3 Untuk waspada terhadap Lawan kita, maka kita membutuhkan bantuan, maupun pengetahuan tentang siasat-siasatnya. Yang akan siap dan rela membantu kita untuk mempertahankan ketulusan hati adalah Allah Yehuwa, Yesus Kristus, malaikat-malaikat yang suci dan sidang Kristen. Sebaliknya, kita harus berjuang melawan tubuh kita sendiri yang tidak sempurna, sistem yang jahat ini dan Setan si Iblis sendiri. Ia digerakkan oleh kebencian dan selalu siap mendapatkan bantuan dari kedua musuh kita yang lain untuk melaksanakan maksud-maksudnya yang jahat.—Yohanes 15:19; 1 Korintus 9:27.

4. (a) Dengan empat sebutan apa Setan dikenal? (b) Mengapa Setan layak mendapat gelar ”Iblis”, ”ular”, dan ”naga”?

4 Justru sebutan-sebutan yang diberikan Alkitab untuk Lawan kita membantu kita lebih mengerti cara-caranya, niat-niatnya. Ia disebut Setan, Iblis, ular dan naga. (Wahyu 12:4, 9, 10) Nama Setan berarti ”Penentang”, atau ”Lawan”. (Ayub 1:6; 2:1) ”Iblis” berarti ”Pemfitnah”, ”Penuduh”, atau ”Pengumpat”. Setan juga disebut ”ular” karena menggunakan seekor ular untuk menipu Hawa di taman Eden. (Kejadian 3:1-7) Dan ia disebut ”naga” karena kecenderungannya untuk menelan.

Motif dan Tujuan Setan

5. Bagaimana sikap Setan terhadap Yehuwa?

5 Setan si Iblis, yang pada mulanya salah seorang putra surgawi Allah, beralih untuk melawan dan memfitnah Yehuwa. Tujuan Setan adalah untuk memalingkan umat manusia dari Allah, sehingga mendukung maksud-maksud Setan yang mementingkan diri. Haluan tindakan si Iblis jelas menyatakan bahwa ia meragukan kebenaran Allah, maupun perlunya umat manusia bergantung kepada Yehuwa dan berharap kepadaNya untuk terus hidup dan bahagia. Jelas dari haluan Setan bahwa ia meragukan hak Allah untuk memerintah dan caraNya Ia memerintah. Yehuwa terikat kepada prinsip untuk memerintah dengan kebenaran dan agar makhluk-makhluk melayani Dia dengan suka rela berdasarkan kasih kepadaNya dan kasih akan kebenaran. Sebaliknya, sikap Setan adalah bahwa keuntungan yang tamak merupakan motif yang lebih diinginkan. Dengan kata lain, ia menyatakan bahwa semua makhluk yang cerdas seharusnya dan memang sama tamaknya seperti dia.—Ayub, pasal 1 dan 2.

6. Apa yang disingkapkan oleh haluan Setan mengenai motif-motifnya?

6 Dengan memulai haluan sedemikian Setan menyingkapkan bahwa ia membiarkan ambisi yang besar menjadi keinginan dan motif yang menguasai dirinya. Hal ini juga jelas dari peringatan rasul Paulus untuk tidak melantik seorang pria yang baru ditobatkan kepada kedudukan pengawas, ”agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis”. (1 Timotius 3:6) Ya, benar-benar menyingkapkan kesombongan yang luar biasa besarnya di pihak Setan untuk memberanikan diri melawan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tinggi, Penguasa Universil, Raja yang kekal, Allah Yehuwa. (Kejadian 17:1; 2 Samuel 7:28; Mazmur 83:19; 1 Timotius 1:17) Keinginan yang besar sekali dari Iblis adalah untuk meninggikan diri, dan untuk mendapatkan ibadat yang diberikan oleh makhluk-makhluk cerdas kepada Allah Yehuwa. Ini disingkapkan olehnya ketika ia menawarkan kepada Yesus Kristus ”semua kerajaan dunia” jika Yesus mau menyembah dia.—Matius 4:8, 9.

7. Mengapa Allah tidak segera menghukum pemberontak-pemberontak yaitu Setan, Adam dan Hawa?

7 Tentu, Allah Yehuwa dapat menghukum Setan dan pasangan manusia pertama segera setelah mereka berdosa. Tetapi disebabkan oleh sengketa-sengketa yang telah diajukan Setan, dan karena belas kasihan kepada keturunan Adam yang masih belum dilahirkan, Allah mengijinkan si Iblis hidup dan mencoba membuktikan tantangan-tantangannya yang sombong. Pada waktu yang sama, Yehuwa dengan demikian memberikan kepada umat manusia yang mau, kesempatan untuk mencoba memerintah sendiri tanpa Allah dan prinsip-prinsipNya yang benar.

Penipuan mengenai Adanya Dia

8. Bagaimana Setan telah menipu umat manusia mengenai adanya dia?

8 Setan menggunakan banyak dan berbagai cara untuk melaksanakan tujuannya sebagai Lawan dari Allah Yehuwa, dan jika mungkin, memalingkan semua orang dari ibadat yang sah kepada Pencipta mereka. Salah satu dari cara-cara ini adalah membuat orang-orang percaya bahwa ia sebenarnya tidak ada! Akibatnya mereka mudah menjadi korbannya. Maka, dewasa ini, di banyak lingkungan agama sudah menjadi mode untuk percaya bahwa tidak ada suatu pribadi berupa Setan si Iblis. Misalnya, suatu penyelidikan tentang pendapat umum yang diambil oleh Center for Policy Research (Pusat Penyelidikan Kebijaksanaan) di New York City melaporkan bahwa pada tahun 1974 lebih dari separuh orang-orang Amerika tidak percaya sama sekali akan adanya suatu Iblis yang bersifat pribadi. Bahkan banyak kaum ulama tidak percaya akan adanya Iblis sebagai suatu pribadi.

9, 10. Bagaimana Alkitab meneguhkan fakta bahwa si Iblis adalah suatu pribadi?

9 Namun Alkitab tidak membiarkan kita ragu-ragu bahwa Iblis ada sebagai suatu pribadi. Ditunjukkan bahwa suatu pribadi berbicara melalui ular, menipu dan menggoda wanita pertama, Hawa. Buku Ayub lebih jauh meneguhkan adanya Setan sebagai suatu pribadi, karena di dalamnya diceritakan bahwa Setan berbicara dengan Allah Yehuwa, dan meragukan ketulusan hati hamba Allah, Ayub. Selanjutnya, penulis-penulis Injil Matius, Markus dan Lukas mencatat bahwa Yesus Kristus digoda oleh si Iblis. Godaan sedemikian harus datang ke atas Yesus dari suatu sumber di luar dirinya. Ini jelas bukan hanya dari apa yang kita ketahui tentang kesempurnaan dan kepribadian Yesus tetapi juga dari sifat godaan Setan yang ketiga. Bagaimana Yesus dapat berlutut dan menyembah sujud di hadapan suatu prinsip atau gagasan yang jahat? Juga penting, bahwa Yesus berulang kali menyebut Setan sebagai suatu pribadi dan sebagai ”penguasa dunia ini”.—Yohanes 12:31; 14:30; 16:11; 8:44; Matius 4:1-10; 12:26; Lukas 10:18.

10 Rasul-rasul Yesus juga menyatakan Iblis sebagai suatu pribadi. Paulus menyatakan bahwa orang-orang Kristen yang sejati bukan tidak mengetahui ”muslihat” Setan dan rasul itu memperingatkan mereka terhadap ”tipu muslihat Iblis”. (2 Korintus 2:11; Efesus 6:11) Seperti sudah diketahui, Petrus menganjurkan saudara-saudara seimannya untuk waspada terhadap Lawan mereka, si Iblis. Dan rasul Yohanes memberi kesaksian bahwa ”seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat” dan bahwa ”Iblis akan melemparkan beberapa orang [Kristen] ke dalam penjara”.—1 Yohanes 5:19; Wahyu 2:10; 1 Petrus 5:8.

Muslihat Setan berupa Agama Palsu

11. Apa yang telah dilakukan Setan terhadap naluri manusia untuk beribadat?

11 Niat Setan untuk membuat orang-orang tetap buta melibatkan penggunaan agama palsu. (2 Korintus 4:4) Manusia diciptakan oleh Allah dengan kebutuhan untuk tetap berhubungan dengan Penciptanya melalui ibadat. Setan telah menyimpangkan naluri ini dengan mengobarkan sifat mementingkan diri dan mengembangkan ketidaktahuan akan agama yang murni. Untuk melaksanakan tujuannya ia ”menyamar sebagai malaikat Terang”. (2 Korintus 11:14) Akibat penipuan sedemikian, umat manusia memeluk ribuan agama palsu yang berbeda-beda.

12. Bagaimana hendaknya kita memandang agama palsu dan agama paduan?

12 Semua agama palsu sebenarnya merupakan ciptaan Setan, karena Paulus menyatakan, ”Persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah.” Yesus mengatakan, ”Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” Lagi pula, Kristus tidak mengijinkan adanya agama paduan, tetapi mengatakan, ”Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”—1 Korintus 10:20; Matius 12:30; Yohanes 14:6.

13. Dengan cara apa saja Setan telah memanfaatkan rasa ingin tahu manusia akan ilmu gaib?

13 Setan memanfaatkan rasa ingin tahu manusia akan hal-hal gaib dan keadaan orang mati. Dengan cara-cara yang sama sekali tidak berdasarkan Alkitab seperti berbicara kepada orang-orang mati, atau spiritisme, ilmu ramal, ilmu nujum dan ilmu hitam (black magic), sangat banyak orang yang telah ia jerat. Sebenarnya, dewasa ini ada minat yang makin meningkat akan hal-hal sedemikian. Telah dicapai tingkat yang sedemikian jauhnya sehingga ada orang-orang yang benar-benar menyembah si Iblis sendiri.—Keluaran 22:18; Imamat 19:26; 20:6; Ulangan 18:10-12.

Usaha Setan dengan Mengobarkan Rasa Kebanggaan

14, 15. (a) Cara apa digunakan Setan agar Hawa dan Kain mendukung tujuannya? (b) Contoh-contoh apa lebih jauh diberikan Alkitab mengenai hal-hal ini?

14 Setan menyerah kepada godaan rasa kebanggaan. Selaras dengan itu, ia membangkitkan dalam diri Hawa suatu keinginan yang angkuh dan mementingkan diri untuk menjadi seperti Allah Yang Maha Tinggi, dan dengan demikian ia berhasil memalingkan orangtua kita yang pertama dari ibadat kepada Allah Yehuwa. Setan pasti menggunakan pendekatan serupa terhadap Kain. Ketika memperhatikan betapa kecewanya Kain karena saudaranya Habel mendapat perkenan ilahi, si Iblis dapat mengobarkan kekecewaan itu menjadi perasaan iri hati disertai keinginan untuk membunuh.—Kejadian 4:3-8; 1 Yohanes 3:11, 12.

15 Sepanjang sejarah umat manusia, Setan dapat memperalat orang-orang angkuh—pria-pria seperti Nimrod, Firaun dari Mesir pada jaman Musa dan Raja Asyur Sanherib. (Kejadian 10:8-12; Keluaran 5:2; Yesaya 36:7-10, 16-20) Dewasa ini Setan menggenggam banyak sekali orang-orang dalam cengkeramannya melalui rasa kebanggaan; kebanggaan akan ras, kebanggaan akan bangsa, kebanggaan akan pendidikan, kebanggaan akan status sosial, dan sebagainya. Ini semua mendukung tujuan Iblis karena akibatnya orang-orang tidak mau mendengarkan berita Allah.

Godaan Ketamakan akan Kebendaan

16. Bagaimana hasil yang dicapai Setan dalam menggunakan ketamakan yang materialistis?

16 Suatu cara lain yang digunakan Setan untuk menjerat umat manusia ialah materialisme, ketamakan, kasih akan uang, kebanggaan akan harta benda. Dengan hal-hal itu ia menjerat kaum ulama pada jaman Yesus, orang-orang yang cinta akan uang dan tamak. (Lukas 16:14) Dengan menggunakan godaan ketamakan akan kebendaan, ’Setan menguasai hati Ananias sehingga mendustai Roh Kudus’. (Kisah 5:1-11) Dan pasti si Iblis menggunakan sifat kasih akan perkara materi dan kesenangan duniawi untuk menyelewengkan Demas dan orang-orang Kristen lain dari dinas Yehuwa.—2 Timotius 4:10.

17. Contoh mana yang sangat buruk mengenai seseorang yang menyerah kepada alat Setan yaitu ketamakan sebagai jerat?

17 Suatu contoh yang sangat buruk tentang cara Setan menggunakan ketamakan untuk menjerat adalah Yudas Iskariot. Ia tidak hanya menjadi pencuri yang tamak tetapi ketamakan merupakan salah satu unsur dalam pengkhianatan terhadap Majikannya. Pikirannya cenderung ke arah tersebut. Ini ditunjukkan ketika ia memprotes Maria yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang mahal. (Yohanes 12:4-6; Matius 26:14-16) Hendaknya kita berhati-hati agar Setan tidak memperdayakan kita dengan godaan ketamakan dan kebendaan.

Setan Menerkam Kelemahan-Kelemahan Manusia

18. (a) Persediaan apa dibuat Allah bagi manusia untuk mendapatkan kesenangan dari hidup ini? (b) Bagaimana Setan telah menyalahgunakan hal ini untuk merugikan manusia?

18 Di antara berbagai kelemahan yang dikobarkan Setan adalah keinginan untuk kesenangan hawa nafsu yang dilarang. Allah Yehuwa bermaksud agar kita menikmati banyak kesenangan, dan jika ini dinikmati dalam batas-batas kehendakNya bagi kita, banyak kebaikan dan kebahagiaan dapat dihasilkan. Tetapi Setan menggoda umat manusia untuk menomorsatukan hal-hal ini dalam kehidupan mereka dan memuaskan diri dalam hal itu dengan cara-cara yang imoral yang melanggar hukum Allah. Maka Setan menyebabkan 24.000 orang Israel menyerah kepada godaan Baal-Peor. (Bilangan 25:1-9) Dewasa ini dunai telah menjadi gila mencari kesenangan hawa nafsu. Majalah, surat kabar, film dan acara televisi makin lebih terang-terangan mengobarkan minat yang cabul. Namun, sebagai orang Kristen yang dibimbing oleh roh Allah, kita harus menjauhi godaan-godaan sedemikian.—1 Korintus 14:20.

19. (a) Terhadap jerat apa dari Setan orang-orang muda Kristen terutama lemah? (b) Terhadap apa orang-orang muda Kristen hendaknya waspada?

19 Satu muslihat lain dari Setan adalah mengobarkan keinginan untuk sensasi yang menyenangkan. Orang-orang muda Kristen khususnya lemah terhadap jerat ini. Sering kali mereka berusaha mati-matian dalam berbagai jenis sport, sebagai penonton atau sebagai peserta. Tetapi ini dapat membuat mereka ”lebih suka kepada kesenangan dunia dari pada menuruti [mengasihi, Bode] Allah”. (2 Timotius 3:4, BIS) Bagi kaum muda lainnya keinginan untuk sensasi diarahkan kepada bentuk-bentuk musik dan nyanyian yang memupuk imoralitas dan kekerasan. Tentu, sangat perlu untuk berhati-hati, karena hal-hal sedemikian dapat memikat orang-orang muda Kristen menjauhi jalan kejujuran dan kebajikan.—Mazmur 16:11; 2 Petrus 2:20-22.

20. Bagaimana Setan memanfaatkan rasa takut?

20 Setan juga menggunakan jerat takut akan manusia. Adalah wajar untuk mundur jika kita diejek dan untuk mencoba menghindari penderitaan. Rasa takut sedemikian telah menyebabkan tidak sedikit yang berkompromi pada masa yang sulit. (Amsal 29:25; Ibrani 2:14, 15) Dengan bantuan Allah janganlah kita mengijinkan hal itu terjadi atas diri kita.

21. Mengapa kita tidak perlu dikuasai oleh perasaan kecil hati?

21 Satu muslihat Setan yang lain adalah usahanya untuk melemahkan semangat hamba-hamba Allah, sehingga mereka menyerah. Iblis pasti mencoba melakukan hal ini terhadap Ayub, sehingga ia merasa lebih baik mati atau tidak pernah dilahirkan. Setan juga mencoba hal ini terhadap Musa. (Ayub 3:1-13; 14:13; Bilangan 11:10-15) Tidak satu pun dari orang-orang yang setia ini ditelan oleh perasaan kehilangan semangat. Sebaliknya, mereka tetap hidup selaras dengan kehendak ilahi. Seperti mereka, kita tidak perlu dikuasai oleh keadaan apapun, karena Yehuwa dapat menunjang kita dan tidak pernah akan membiarkan orang yang benar goyah.—Mazmur 55:22.

Berdirilah Teguh!

22, 23. Agar dapat berdiri teguh melawan ”tipu muslihat” Setan dan tidak mendukung rencana-rencananya, apa yang harus kita lakukan?

22 Mengingat keberhasilan Setan untuk menjauhkan bagian terbesar umat manusia dari Allah Yehuwa, apa yang harus kita lakukan? Sebagai saksi-saksi yang gagah berani dari Yehuwa, kita harus ”bertahan [berdiri teguh, NW] melawan tipu muslihat Iblis”, melawan akal-akal bulusnya, muslihat-muslihatnya, siasat-siasatnya dan taktik-taktiknya. (Efesus 6:11) Dengan demikian kita dapat membuktikan bahwa dia sebenar-benarnya pendusta yang hina dan sombong.

23 Tetapi, kita tidak dapat berdiri teguh melawan Setan dengan kekuatan kita sendiri, karena ia mempunyai kekuasaan yang lebih besar, pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman yang jauh lebih banyak dari pada kita. Karena itu agar dapat berdiri teguh melawan dia, kita perlu mengambil manfaat sepenuhnya dari semua bantuan yang Allah Yehuwa sediakan bagi umatNya. Maka kita dapat menggagalkan usaha musuh yang licik itu!

Dapatkah Saudara Mengingat?

◻ Musuh-musuh apa digunakan Iblis untuk mencapai tujuan-tujuannya yang jahat?

◻ Bagaimana sikap Setan terhadap Yehuwa?

◻ Bagaimana Alkitab membuktikan bahwa Setan adalah suatu pribadi?

◻ Alat apa saja yang digunakan Iblis untuk menjerat kita, dan bagaimana kita dapat menghindar agar tidak dikalahkan olehnya?

[Gambar di hlm. 15]

Saksi-Saksi Yehuwa tidak menyerah kepada perasaan takut akan manusia

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan