PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Lindungilah Harapan Kristen Saudara
    Memilih Jalan Hidup yang Terbaik
    • ”Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka [Tartarus, NW] dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja,—sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa—maka nyata, bahwa Tuhan [Yehuwa, NW] tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah.”—2 Petrus 2:3-10.

  • Lindungilah Harapan Kristen Saudara
    Memilih Jalan Hidup yang Terbaik
    • 11. (a) Apa yang terjadi atas para malaikat yang tidak taat, dan apa yang masih menantikan mereka? (b) Apa yang dibuktikan oleh penghukuman atas para malaikat, kebinasaan orang-orang jahat dalam Air Bah, dan kemusnahan penduduk Sodom dan Gomora?

      11 Seperti yang disebutkan oleh Petrus, bahkan malaikat-malaikat yang pernah tinggal bersama Allah namun yang belakangan menjadi tidak setia, tidak dikecualikan tetapi juga ’dilemparkan ke dalam Tartarus’, diturunkan sampai ke tingkat yang paling rendah. Malaikat-malaikat yang tidak taat ini sama sekali tidak mendapat penerangan ilahi, disingkirkan dari kedudukan mereka semula di surga dan dibatasi dalam kegiatan. Maka, mereka seakan-akan seperti ”dalam gua-gua yang gelap”, menunggu pelaksanaan hukuman di tangan Yesus Kristus. (Bandingkan dengan Wahyu 20:1-3, 7-10.) Demikian pula, Allah Yehuwa tidak mengurungkan niatNya untuk membinasakan seluruh dunia orang jahat dalam air bah sedunia maupun tindakanNya terhadap penduduk Sodom dan Gomora yang melakukan penyelewengan-penyelewengan seks pada zaman Lot. Hanya orang-orang yang benar seperti Nuh sekeluarga, dan seperti Lot dapat mengharapkan keluputan dari penghukuman ilahi serta kelepasan dari ujian-ujian yang timbul karena hidup di tengah orang-orang jahat. Namun, sekedar pengakuan sebagai orang Kristen tidak akan menyelamatkan siapapun yang berusaha mencemarkan tubuh orang-orang lain dengan melakukan imoralitas.

      WASPADALAH TERHADAP ORANG-ORANG YANG TIDAK MENGHORMATI WEWENANG

      12, 13. Seperti ditunjukkan dalam 2 Petrus 2:10b, 11, bagaimanakah sikap orang-orang yang bobrok terhadap wewenang?

      12 Sering kali motif buruk orang-orang yang bobrok dapat dikenali dari sikap mereka terhadap wewenang. Mereka ”menghina pemerintahan Allah”, membenci segala macam wewenang. Rasul Petrus melanjutkan keterangannya: ”Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah [karena respek kepada Yehuwa, NW].”—2 Petrus 2:10b, 11.

      13 Karena itu, tentu kita perlu waspada terhadap orang-orang yang berani dan angkuh, yang tidak menghormati ”kemuliaan”. Dalam sidang Kristen, orang-orang yang setia dipercayakan tanggung jawab. Namun mereka tidak menganggap diri lebih unggul atau lebih tinggi dari pada rekan-rekan seiman, melainkan dengan rendah hati menganggap diri sebagai hamba-hamba. (Matius 23:8; 1 Tesalonika 2:5-12) Namun, tugas pelayanan mereka adalah sesuatu ’yang mulia’ sebab mereka dilantik oleh roh suci sebagai pengawas atau ”gembala” dari kawanan itu. (Kisah 20:28; bandingkan dengan Roma 11:13.) Mereka juga mewakili Yesus Kristus Pemimpin yang mulia dan Allah Yehuwa. (1 Petrus 2:25; 5:4) Itulah sebabnya mengapa Alkitab menganjurkan anggota-anggota sidang agar tunduk kepada orang-orang yang memimpin. (Ibrani 13:17) Meskipun orang-orang tersebut, seperti Petrus sendiri, mungkin membuat kesalahan, hal ini tidak membenarkan seseorang untuk mencela mereka. (Bandingkan dengan Galatia 2:11-14; 3 Yohanes 9, 10.) ”Gembala-gembala” yang bekerja keras layak mendapat hormat dari sidang. Tetapi orang-orang yang melancarkan pengaruh yang jahat tidak segan-segan mencela para penatua Kristen. Jika seorang memaki, mencela saudaranya, Allah Yehuwa dan PutraNya menganggap hal itu dilakukan terhadap Mereka sendiri.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan