-
Menolak Kemurtadan, Berpaut pada Kebenaran!Menara Pengawal—1984 (No. 62) | Menara Pengawal—1984 (No. 62)
-
-
”Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh [beberapa orang, Bode] dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu—bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya—supaya kita saling mengasihi.”—2 Yohanes 4, 5.
-
-
Menolak Kemurtadan, Berpaut pada Kebenaran!Menara Pengawal—1984 (No. 62) | Menara Pengawal—1984 (No. 62)
-
-
11. (a) Untuk mentaati perintah agar ”saling mengasihi” apa yang dituntut? (b) Mengapa Yohanes dapat mengatakan bahwa ini ’bukan perintah baru”?
11 Sang rasul meminta ”Ibu” tersebut untuk mentaati perintah ”supaya kita saling mengasihi.” (Bandingkan 1 Yohanes 3:11.) Ketika menyatakan kehendak Allah bagi orang-orang yang saleh, Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk ’saling mengasihi, sama seperti ia telah mengasihi mereka.’ Perintah itu menuntut bukan hanya kasih akan sesama tetapi juga kasih yang rela berkorban, bahkan sampai menyerahkan kehidupan seseorang demi orang lain. (Imamat 19:18; Matius 22:39; Yohanes 10:14, 15; 13:34; 15:13) Hal ini mengikat bagi para pengikut Kristus ”dari mulanya” sejak hubungan pembaktian mereka dengan Allah—sebenarnya, sejak Yesus pertama-tama memberikannya dan pasti sejak lahirnya sidang Kristen pada hari Pentakosta tahun 33 M. Dalam arti itulah hal tersebut ”bukan . . . perintah baru,” seperti dikatakan Yohanes.
-