PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ws psl. 2 hlm. 13-20
  • ”Raja Damai” Menghadapi Armagedon

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Raja Damai” Menghadapi Armagedon
  • Keamanan Seluas Dunia di Bawah ”Raja Damai”
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Perjanjian untuk suatu Kerajaan dengan Perdamaian yang Tidak Berkesudahan
  • ”Gunung Megido” Kiasan
  • Bangsa-Bangsa Dikumpulkan ke Armagedon
  • Armagedon​—Awal yang Membahagiakan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Armagedon—Kapan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Armagedon
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Keamanan Seluas Dunia di Bawah ”Raja Damai”
ws psl. 2 hlm. 13-20

Pasal 2

”Raja Damai” Menghadapi Armagedon

1, 2. (a) Allah mengilhami nabi Yesaya untuk mengucapkan kata-kata yang menggetarkan apa? (b) Bilamana kata-kata ini mulai digenapi?

PADA abad kedelapan sebelum Tarikh Masehi, nabi Yesaya diilhami untuk mengatakan kepada umat Allah, ”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai, Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.”—Yesaya 9:5, 6.

2 Kata-kata yang menggetarkan itu mulai digenapi pada bagian terakhir dari tahun 2 S.M., yaitu ketika Yesus dilahirkan sebagai keturunan Raja Daud, yang telah memerintah di kota Yerusalem atas ke-12 suku bangsa Israel.

Perjanjian untuk suatu Kerajaan dengan Perdamaian yang Tidak Berkesudahan

3. (a) Perjanjian apakah yang Allah adakan dengan Raja Daud? (b) Kepada keturunan Raja Daud yang manakah Yehuwa menganugerahkan gelar ”Raja Damai”?

3 Karena Daud begitu bergairah dalam ibadat kepada Allah Israel, Yehuwa mengadakan perjanjian dengannya untuk suatu Kerajaan yang kekal dalam garis keturunannya. (2 Samuel 7:1-16) Perjanjian itu didukung oleh sumpah Allah. (Mazmur 132:11, 12) Menurut perjanjian itu, kerajaan Daud harus menyediakan dasar untuk Kerajaan yang akan datang dari ”Raja Damai”. Kepada ”Yesus Kristus, anak Daud” inilah Yehuwa menganugerahkan gelar ”Raja Damai”.—Matius 1:1.

4. (a) Siapa yang menjadi ibu Yesus di bumi? (b) Apa yang dikatakan malaikat Gabriel kepadanya dalam hal ini?

4 Ibu Yesus adalah seorang wanita yang dilahirkan dalam garis keturunan Raja Daud. Ia masih perawan ketika mengandung putranya yang dijanjikan, yang akan menjadi ahli waris kekal dari takhta Daud. Ia mengandung sebelum Yusuf mengambilnya sebagai istri. (Matius 1:18-25) Malaikat Gabriel telah memberitahu perawan Maria: ”Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan [Yehuwa] Allah akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, bapa leluhurnya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaannya tidak akan berkesudahan.”—Lukas 1:31-33.

5. Apa yang dinubuatkan nabi Yesaya mengenai pemerintahan ”Raja Damai”?

5 Itulah sebabnya nabi Yesaya menubuatkan mengenai ”Raja Damai” bahwa ”besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam Kerajaannya”. (Yesaya 9:5, 6) Jadi, menurut perjanjian yang diteguhkan dengan Daud, Kerajaannya ini adalah suatu pemerintahan yang kekal dengan perdamaian yang tidak akan berkesudahan. Takhtanya harus tetap teguh ”sampai selama-lamanya”!

6. (a) Untuk melaksanakan perjanjian Kerajaan, apa yang Allah lakukan pada hari ketiga setelah kematian Yesus? (b) Bilamana Yesus mulai memerintah sebagai ”Raja Damai”?

6 Demi pelaksanaan perjanjian Kerajaan ini, Allah Yang Mahakuasa membangkitkan Yesus dari antara orang mati pada hari ketiga setelah kematiannya sebagai martir. Ini terjadi pada hari ke-16 dari bulan Yahudi Nisan, tahun 33 Tarikh Masehi. Sebagai saksi mata dari Putra Allah yang dibangkitkan, rasul Petrus mengatakan bahwa Yesus ”telah dibunuh dalam keadaannya sebagai manusia, tetapi . . . telah dibangkitkan menurut Roh”. (1 Petrus 3:18) Allah Yang Maha Tinggi meninggikan dia ke sebelah tangan kanannya sendiri. Di sana, sejak akhir Zaman Orang Kafir, atau ”zaman bangsa-bangsa”, pada awal bulan Oktober tahun 1914, ia memerintah sebagai ”Raja Damai”.—Lukas 21:24.

7. (a) Apa yang Yesus hadapi dari awal mula pemerintahannya? (b) Siapa memberitakan tentang kedudukan Yesus sebagai raja kepada segala bangsa, dan sebagai penggenapan dari apa?

7 Sejak awal pemerintahannya di surga, ia harus menghadapi suatu dunia yang memusuhinya, seperti jelas terlihat dari dua perang dunia yang mempersoalkan siapa akan memerintah bumi. Ia kini dihadapkan dengan organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa. Melalui pemberitaan kabar baik tentang Kerajaan di seluruh bola bumi oleh Saksi-Saksi Yehuwa, yang mengabar di lebih dari 200 negeri, kedudukannya sebagai raja yang aktif di surga ditarik kepada perhatian semua bangsa. Ini adalah sebagai penggenapan dari apa yang telah dinubuatkan oleh ”Raja Damai” itu sendiri, seperti kita baca di Matius 24:14, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

8. Mengapa dapat dikatakan bahwa kita sudah sangat jauh berada dalam ”kesudahan dunia”?

8 Sengketa kedaulatan atas dunia harus segera diselesaikan. Kini, lebih dari 70 tahun setelah akhir ”zaman bangsa-bangsa” pada tahun 1914, kita sudah berada jauh dalam ”kesudahan dunia”. Generasi tahun 1914 melihat awal dari kejadian-kejadian dunia yang penuh arti yang dinubuatkan oleh Yesus. (Matius 24:3-14) Generasi itu, kata Yesus, tidak akan lenyap sebelum semua perkara ini digenapi. Kini generasi itu sudah sangat dekat kepada akhirnya.—Matius 24:34.

9, 10. (a) Bagaimana keterangan yang bersifat nubuat dalam buku Wahyu disampaikan kepada kita? (b) Apa yang dinubuatkan Wahyu 16:13, 14, 16 mengenai Harmagedon, atau Armagedon?

9 Jadi, apa yang ada di ambang pintu, dan apa yang dihadapi oleh ”Raja Damai”? Ia sendiri digunakan untuk menubuatkan hal ini dalam buku yang paling akhir dari Alkitab, yaitu Wahyu, atau Apokalips, yang Allah berikan kepadanya dan yang ia sampaikan kepada rasul Yohanes yang sudah lanjut usia melalui malaikat. (Wahyu 1:1, 2) Itu terjadi kira-kira pada akhir abad pertama Tarikh Masehi. Di Wahyu 16:13, 14, 16, Yesus mengatur agar rasul Yohanes memberikan pernyataan yang penting tentang Harmagedon, atau Armagedon.

10 ”Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.”

”Gunung Megido” Kiasan

11. (a) Apa artinya nama Armagedon, dan apakah pernah ada suatu tempat dalam peta bumi yang disebut demikian? (b) Mengapa kota kuno Megido penting menurut sejarah? (c) Nama Megido mempunyai arti ganda apa?

11 Nama Ibrani Harmagedon, atau Armagedon, berarti ”Gunung Megido”. Tidak ada tempat dalam ilmu bumi pada jaman purba atau modern yang disebut Gunung Megido. Jadi dalam sebuah buku seperti Wahyu yang berisi bahasa kiasan, istilah itu mempunyai arti lambang. Jadi apakah itu! Nah, kota Megido yang terletak di tempat yang tinggi, yang namanya berarti ”kumpulan pasukan-pasukan”, mempunyai arti penting dalam sejarah. Dalam sejarah duniawi dan Alkitab nama itu membangkitkan ingatan akan pertempuran-pertempuran yang menentukan. Mengapa? Karena dari kota tersebut pada waktu itu, yang letaknya di tempat agak tinggi, kita dapat memandang ke bawah ke suatu dataran yang strategis yang merupakan jalan terusan antara Eropa, Asia, dan Afrika. Karena posisi yang menguntungkan ini, pasukan-pasukan yang akan menyerang dapat ditantang dan dihentikan di tempat itu oleh penduduk. Jadi Megido mempunyai arti ganda—kekalahan yang tragis bagi satu pihak dan kemenangan yang gilang-gemilang bagi pihak satunya.

12, 13. (a) Bagaimanakah Allah Alkitab mempunyai hubungan dengan Megido dan sungai yang berdekatan selama jaman Hakim Barak? (b) Bagaimana nyanyian kemenangan dari Barak dan Debora menggambarkan peranan Allah dalam kemenangan ini?

12 Hubungan antara Allah Alkitab dengan Megido dan Sungai Kison yang ada di dekatnya dimulai pada jaman hakim-hakim Israel. Pada jaman Hakim Barak dan Nabiah Debora, Allah memberikan kemenangan yang gemilang kepada umat pilihanNya di daerah sekitar Megido. Pasukan Hakim Barak hanya terdiri dari 10.000 orang, sedangkan musuh di bawah Jendral Sisera mempunyai pasukan tentara yang besar, dan juga 900 kereta perang berkuda. Yehuwa terjun dalam pertempuran demi kepentingan umat pilihanNya dan menyebabkan timbulnya suatu banjir mendadak sehingga kereta-kereta perang yang mengerikan dari pihak musuh tidak dapat bergerak. Dalam suatu nyanyian kemenangan yang dinyanyikan oleh Barak dan Debora bagi Allah setelah kekalahan pasukan Sisera secara mujizat, mereka menarik perhatian kepada peranan Allah dalam mengalahkan musuh:

13 ”Raja-raja datang dan berperang, pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada mata air di Megido, tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka. Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera. Sungai Kison menghanyutkan musuh, Kison, sungai yang terkenal dari dahulu kala itu.”—Hakim 5:12, 19-21.

14. Kata-kata penutup apa dari nyanyian kemenangan yang terilham itu pasti merupakan suatu doa sehubungan dengan peperangan yang akan datang di Armagedon?

14 Tidak diragukan, kata-kata terilham yang mengakhiri nyanyian Barak dan Debora setelah kemenangan di Megido pada jaman purba itu berlaku sebagai doa sehubungan dengan perang yang akan datang di Armagedon. Mereka menyanyi, ”Demikianlah akan binasa segala musuhmu, ya [Yehuwa]! Tetapi orang yang mengasihinya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya.”—Hakim 5:31.a

Bangsa-Bangsa Dikumpulkan ke Armagedon

15. (a) Jadi, tempat macam apakah Armagedon? (b) Apa salah satu sumber dari propaganda najis yang mengerahkan bangsa-bangsa kepada peperangan di Armagedon?

15 Jadi Megido adalah tempat dipertarungkannya pertempuran-pertempuran yang menentukan. Maka, masuk akal bahwa Armagedon adalah medan pertempuran yang dituju oleh semua bangsa di dunia dewasa ini di bawah pasukan penghasut yang digambarkan di Wahyu 16:13, 14. ”Roh-roh setan” yang mengerahkan bangsa-bangsa adalah propaganda-propaganda yang dewasa ini didengungkan, najis seperti katak yang dianggap najis dalam Alkitab. Salah satu sumber dari propaganda yang najis tersebut ialah ”naga merah padam yang besar”. Wahyu 12:1-9 memperkenalkan ”naga itu” sebagai Setan si Iblis.

16. Di Wahyu 16:13, apa yang dilambangkan oleh ’binatang buas’?

16 Sumber lain dari propaganda yang najis ini ialah ’binatang buas’. Di Wahyu 16:13 ’binatang buas’ simbolis ini dihubungkan dengan ”naga” yang jahat. Menurut Wahyu 20:10, ’binatang buas’ ini akan dibinasakan untuk selama-lamanya karena telah bekerja sama dengan ”naga” simbolis. ’Binatang buas’ itu melambangkan seluruh sistem politik di dunia yang ilahnya adalah ”naga” itu. (2 Korintus 4:4) Ini mencakup segala macam pemerintahan politik dari dunia.—Bandingkan Daniel 7:17; 8:20, 22.

17. Apa pengaruh dari propaganda yang menyerupai katak yang keluar dari ’binatang buas’?

17 Sistem pemerintahan politik sedunia tersebut mempunyai propagandanya yang khas. Dan propaganda yang diteriakkan yang menyerupai katak adalah ucapan-ucapan terilham. Hal itu bersama dengan ucapan-ucapan yang diilhami oleh ”naga” dimaksudkan untuk mengumpulkan ”raja-raja” atau penguasa-penguasa politik dari dunia, kepada ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’ yang akan dipertarungkan di Armagedon.

18. (a) Apa yang dinyatakan oleh nama Harmagedon? (b) Apa yang dilambangkan oleh sebuah gunung?

18 Jadi Harmagedon mengartikan suatu keadaan dunia yang menyangkut peperangan yang menentukan. Hal itu menyatakan keadaan terakhir dari hal ikhwal dunia manakala para penguasa politik secara terpadu menentang kehendak Allah, sehingga Allah harus mengambil tindakan dengan serangan balasan sesuai dengan maksud-tujuanNya. Jadi masa depan ditentukan oleh hasil konfrontasi ini. Menurut peta, di Megido sendiri tidak ada gunung. Namun sebuah gunung melambangkan tempat pertemuan yang menyolok dan dengan mudah dapat dilihat dari jarak jauh oleh semua angkatan bersenjata yang berkumpul di sana.

19, 20. Strategi apa akan digunakan oleh Jendral dari pasukan surgawi Yehuwa di Armagedon, dan dengan hasil apa?

19 Yesus Kristus, Jendral dari pasukan tempur Yehuwa, selama beberapa tahun telah mengamat-amati pengumpulan dari penguasa-penguasa dunia dan pasukan tempur mereka ke Armagedon. Namun ia tidak berusaha memilih seorang raja tertentu dengan angkatan bersenjatanya untuk mengalahkan mereka dan dengan demikian memusnahkan pasukan musuh satu demi satu. Sebaliknya, ia memberi mereka cukup banyak waktu untuk mengumpulkan dan menyusun bersama serta mempersatukan kekuatan mereka sampai mencapai kekuatan militer yang paling besar. Strateginya ialah untuk melawan mereka semua pada waktu yang sama!

20 Dengan demikian ia akan mendapat kemenangan yang lebih gemilang atas mereka, demi kemuliaan Panglima Tertingginya sendiri, Allah Yehuwa, dan untuk meneguhkan dirinya sendiri secara mutlak sebagai, ”Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan”.—Wahyu 19:16.

[Catatan Kaki]

a Ayat-ayat lain yang menyebutkan Megido ialah 2 Raja 9:27; 23:29, 30; 2 Tawarikh 35:22; Zakharia 12:11.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan