Pasal 3
Apakah Agama2 Dunia Memberikan Bimbingan Yang Benar?
1-3. (a) Pertanyaan2 penting apakah mengenai agama2 dunia diajukan di sini? (b) Mengapakah pertanyaan2 ini adalah wajar?
TIDAK soal bagaimana sikap saudara mengenai agama, tentu saudara mengakui betapa besar pengaruhnya atas umat manusia. Sebagaimana dinyatakan oleh World Book Encyclopedia tahun 1970: ”Agama selamanya telah menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh di dalam sejarah.”15
2 Mengingat segala pengaruh agama atas kehidupan dari ratusan juta orang, apakah agama2 dunia benar2 merupakan faktor yang menjamin perdamaian dan keamanan? Atau apakah mereka telah turut menimbulkan kekacauan di atas bumi? Mungkinkah mereka sebenarnya yang paling bertanggung jawab karena telah membawa umat manusia sehingga sekarang langsung berhadapan dengan suatu kehancuran sedunia?
3 Mungkin sekali pertanyaan ini agak mengejutkan. Tetapi mungkin kita masih mengingat bahwa Kristus pernah berkata mengenai alim ulama pada zamannya: ”Biarkanlah mereka itu, Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.” (Matius 15:14) Pada waktu ini ada ratusan agama yang mengaku dirinya Kristen dan mereka bangga mengatakan bahwa pengikutnya sudah berjumlah satu milyar orang. Negeri2 ”Kristen” termasuk yang paling berkuasa di dunia. Tentu saja apa yang telah diajarkan oleh agama2 Susunan Kristen selama ini banyak sangkut pautnya dengan keadaan2 dunia sekarang. Maka itu, benarkah mereka telah bertindak sesuai dengan pengakuan mereka untuk mewakili Allah dan Kristus Yesus dan untuk mentaati Alkitab sebagai Firman Allah? Ataukah mungkin juga bahwa mereka, demikian juga semua agama lain di dunia, sebenarnya menggiring manusia kepada suatu konflik dengan Allah, suatu konflik yang tak lain akan membawa kehancuran?
4, 5. Cara bagaimana jawaban dari pertanyaan2 ini membantu kita mengetahui seberapa jauh Alkitab dapat dipercaya?
4 Jika saudara menginginkan kehidupan yang tenteram dan aman bagi diri saudara sendiri dan keluarga saudara, saudara semestinya senang untuk mempelajari pertanyaan2 ini secara jujur. Jawaban atas pertanyaan2 tersebut akan juga menyingkapkan suatu perkara lain bagi saudara. Saudara akan dapat mengetahui bahwa Alkitab itu dapat dipercayai, dan apakah benar jika dikatakan sebagai Firman Allah. Mengapa?
5 Sebab menurut Alkitab ada yang dikatakan agama yang benar dan agama yang palsu. Dan Alkitab mengatakan bahwa Allah hanya membenarkan dan memberkati ibadat yang berdasarkan kebenaran, tanpa kemunafikan dan tipu daya. (Matius 15:7-9; Yohanes 4:23, 24; Titus 1:16) Alkitab menyatakan bahwa hanya ibadat yang sejati yang seluruhnya selaras dengan Firman Allah yang sanggup menciptakan orang2 yang hidup berdamai dan bersatu-padu, penuh kasih yang sejati satu sama lain. (Yesaya 32:17, 18; Yohanes 13:35) Jika demikian halnya, tentu agama yang bertentangan dengan Alkitab tidak pernah akan berhasil membimbing umat manusia kepada perdamaian dan keamanan yang sejati. Apakah memang demikian kenyataannya?
BAGAIMANA BIMBINGAN AGAMA2 DUNIA BERKENAAN TERANG?
6. Sebelum perdamaian yang sejati dapat tercipta, apa yang harus terlebih dahulu dilakukan oleh orang2?
6 Alkitab menyebut Allah sebagai Dia ”yang memberikan perdamaian”. (Roma 16:20) Dan umatnya mendapat perintah supaya ”mencari perdamaian dan mengejarnya,” supaya ”menempa pedang mereka menjadi pengunjam tenggala” dan untuk tidak belajar perang lagi. (1 Petrus 3:11; Yesaya 2:2-4, NW) Perdamaian seluas dunia demikian mungkin jika orang2 terlebih dahulu ’mengasihi sesamanya seperti diri sendiri.’—Matius 22:39.
7-12. Apa yang diperlihatkan oleh fakta2 yaitu sampai di mana agama2 dunia telah mengajarkan macamnya kasih yang dapat memajukan perdamaian internasional?
7 Apakah agama2 dunia telah mengajarkan kasih demikian kepada pengikut2 mereka? Apakah mereka telah mengajar para penganutnya bahwa kasih ini harus melangkahi batas2 nasional dan perbedaan2 rasial atau bahasa? Apakah gereja2 Susunan Kristen, baik Katolik maupun Protestan, telah benar2 terbukti menjadi pengikut Yesus Kristus, yaitu ”Pangeran Perdamaian”? Meskipun mengherankan bagi banyak orang, sejarah membuktikan justru sebaliknya.
8 Sebagaimana komentar New York Times: ”Di masa lampau semua hierarkhi Katolik setempat hampir selalu mendukung peperangan yang dilancarkan oleh bangsa mereka sendiri, dan memberkati pasukan2 serta mengucapkan doa2 meminta kemenangan, sementara di pihak lainnya sekelompok uskup2 [Katolik] melakukan sembahyang umum mendoakan supaya kesudahan peperangan justru terbalik.”16 Para alim ulama Protestan tidak berbeda kelakuannya.
9 Ambillah sebagai contoh Perang Dunia I, yang pecah justru di-tengah2 Susunan Kristen. Sebagian terbesar dari orang2 yang saling bermusuhan itu menganut golongan agama yang sama. Surat kabar Belgia La Dernière Heure melaporkan bahwa sewaktu peperangan itu berlangsung, Amette, Kardinal Rum Katolik dari kota Paris pernah berpidato begini kepada tentara Perancis:
”Hai saudara2ku, rekan2 seperjuangan dari tentara Perancis dan sekutu2 mereka yang mulia, Allah Yang Maha Kuasa ada di pihak kita. . . . Allah berdiri di samping prajurit kita yang gagah berani di medan peperangan, ia memberi mereka kekuatan dan melindungi mereka terhadap para musuh. . . . Allah akan memberikan kemenangan kepada kita.”17
10 Pada waktu yang bersamaan, di seberangnya uskup besar Katolik dari kota Cologne, Jerman berpidato kepada tentara Jerman:
”Allah beserta kita di dalam peperangan ini demi menegakkan keadilan dan kebenaran . . . Kami perintahkan saudara2 demi nama Allah supaya berjuang sampai titik darah yang penghabisan demi kehormatan dan kejayaan negara kita. . . . Allah mengetahui bahwa kita berada di pihak kebenaran dan ia akan memberikan kemenangan kepada kita.”17
11 Apakah gereja2 mewakili Allah mereka memberikan bimbingan yang bertentangan satu sama lainnya dan penuh kebencian demikian? Setelah dikabarkan negeri Italia melanggar wilayah negeri Etiopia pada tahun 1935, surat kabar Pittsburgh Courier memberikan komentar:
”Gereja tetap setia kepada bendera, sekalipun bendera itu dicelup dalam darah korban2 tak bersalah dari kegilaan peperangan yang dibantai demi menyelamatkan peradaban . . .
”Dan sama seperti Gereja Katolik telah membenarkan atau se-kurang2nya tidak mengecam perampokan, pemerasan dan pembunuhan internasional ini, demikian pula halnya dengan gereja2 Protestan. . . .
”Sebagian terbesar kelemahan rohani dari Gereja Kristen dewasa ini adalah karena ia selalu berkompromi dengan kejahatan2 yang semestinya ditentangnya.”18
12 Selama Perang Dunia II dan dalam peperangan2 yang pecah kemudian, gereja2 telah mengikuti pola yang sama. Lalu bagaimana mengenai agama2 lain di luar Susunan Kristen? Apakah riwayat hidup mereka berbeda? Sebaliknya, para anggota dari agama bukan-Kristen yang sama telah ber-bunuh2an satu sama lain dalam pertikaian dan peperangan yang penuh kekerasan, sebagaimana sejarah sering membuktikan. Seringkali ajaran2 agama mereka bahkan membenarkan perbuatan2 kekerasan dan pertumpahan darah demikian.
13. Apakah Alkitab setuju dengan tingkah laku dari pendeta2 yang atas nama perdamaian mengambil bagian dalam protes2 yang disertai dengan kekerasan untuk menentang pemerintah2 yang berwenang?
13 Memang, selama masa damai para alim ulama selalu memujikan perdamaian; pada saat demikian hal itu adalah populer dan kadang2 saudara mendengar atau membaca mengenai mereka yang menentang atau pada suatu waktu tatkala pandangan demikian tidak populer. Namun para pemimpin agama yang sama seringkali menunjukkan bahwa mereka tidak benar2 suka damai, karena mereka turut serta dalam aksi2 protes yang tidak jarang menggunakan kekerasan. Beberapa di antara mereka bahkan menganjurkan perbuatan sabotase dan pemberontakan melawan pemerintah yang berdaulat. Tetapi Alkitab jelas mengutuk perbuatan demikian.—Roma 12:17-19; 13:1, 2.
14. (a) Secara lambang bagaimanakah agama2 dunia digambarkan di dalam Alkitab? (b) Tanggung-jawab apakah yang dituduhkan atas ”Babil Besar”?
14 Pengaruh dari agama2 dunia atas semua bangsa di bumi sedemikian besarnya sehingga Alkitab menggambarkan agama2 ini secara kolektip sebagai suatu imperium. Mereka disebut dengan nama ”Babil Besar,” yang dikatakan sebagai ”kota besar yang memerintah segala raja2 di bumi.” (Wahyu 17:3-5, 15, 18) Karena tak dapat disangkal lagi bahwa agama2 dunia telah ’melacurkan’ diri mereka supaya memperoleh keuntungan politik, komersiil dan sosial, maka imperium agama, Babil Besar ini digambarkan sebagai ”perempuan sundal.” Mengenai imperium agama yang melakukan persundalan ini dikatakan: ”Di dalamnya itu didapati darah . . . segala orang yang dibunuh di atas bumi ini.” (Wahyu 18:24) Apakah hal itu kedengarannya mengejutkan—yaitu bahwa agama2 dunia terutama bertanggung-jawab atas segala pembantaian manusia dalam sejarah dunia? Namun demikian mengingat pengaruh mereka yang luas dan anjuran mereka untuk menunjang peperangan di samping melancarkan ”perang2 suci” penuh kekerasan serta aksi2 penganiayaan keagamaan memang jelas tanggung-jawab demikian terletak pada mereka.—Bandingkan Matius 23:33-36; 27:20-23, 25.
15. Jika orang2 yang menjadi anggota suatu gereja benar2 menginginkan perdamaian, pertanyaan2 apakah yang mesti rela mereka hadapi mengenai gereja mereka sendiri?
15 Ajaran Alkitab mengatakan bahwa ”kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat [Setan si Iblis] dan yang membunuh adiknya.” (1 Yohanes 3:10-12) Namun demikian umat manusia masih tetap mengikuti cara2 Kain dan agama2 dunia telah memberkati orang2 demikian. Jika saudara adalah seorang anggota gereja, bertanyalah kepada diri sendiri, ’Bagaimana dengan agama saya sendiri? Jika sekiranya semua orang telah menjadi penganut agamaku, apakah peperangan telah berhenti dan bumi ini sekarang menjadi tempat di mana benar2 ada perdamaian?’
APAKAH AGAMA2 DUNIA MEMBINA AKHLAK?
16. (a) Mengapakah berpegang kepada patokan2 moral yang benar merupakan faktor penting untuk perdamaian dan keamanan? (b) Sebagaimana diajarkan di dalam Alkitab, apakah yang memajukan ahlak demikian?
16 Dapatkah seorangpun menikmati perdamaian sejati dengan para tetangganya atau merasa benar2 aman jika orang tidak menganut patokan2 moral yang baik? Tentu saja tidak. Tanpa adanya patokan2 tersebut akan terjadilah dusta-mendusta, pencurian, perzinahan dan praktek2 lain yang serupa. Kasih yang sejati terhadap sesama semestinya membina ahlak orang. Sebagaimana Alkitab berkata:
”Barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.”—Roma 13:8-10, TB.
17, 18. (a) Dapatkah kita mengharapkan perdamaian dengan Allah jika kita tidak berpegang kepada patokan2 moral yang benar? (b) Siapakah yang menentukan patokan2 demikian?
17 Tetapi yang lebih penting dari ini, apakah saudara pikir orang dapat berdamai dengan Allah dan memperoleh jaminanNya bahwa ia akan mendapat perkenan dan perlindunganNya sedangkan ia tidak mempraktekkan moralitas yang benar? Dapatkah saudara menaruh hormat kepada Allah jika ia tidak menuntut moralitas demikian dari orang2 yang berkenan kepadaNya?
18 Tentu untuk menuntut kebenaran Allah harus menjelaskan kepada mahluk2 ciptaanNya bagaimana patokan2 moralnya. Kalau kita mengatakan bahwa semua orang mesti menentukan sendiri patokannya masing2 dan menjalankannya sama sekali tidak masuk akal, seperti mengatakan bahwa semua orang mesti membuat peraturan lalu lintasnya sendiri dan mengikutinya. Saudara tentu tahu bagaimana akibatnya nanti. Dengan logis Alkitab memperlihatkan bahwa hanya ada satu cara untuk mendapat perkenan Allah, sedangkan jalan lain manapun juga akan hanya membawa kepada kebinasaan.—Matius 7:13, 14.
19. Jika gereja2 Susunan Kristen memang telah memberikan bimbingan yang baik dalam hal moral, apa yang semestinya kita harapkan dalam kehidupan dari para anggota mereka?
19 Nah, apakah gereja2 dari Susunan Kristen mewakili Alkitab dengan benar dan menjunjung tinggi patokan2 moralNya dan dengan demikian memberikan contoh kepada selebihnya dunia ini? Apa yang diperlihatkan oleh kehidupan dari para anggota gereja ini? Alkitab berkata bahwa ”buah Roh ialah: Kasih, sukacita [perdamaian], kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22, 23, TB) Inikah buah yang dihasilkan oleh agama2 dunia? Atau apakah saudara heran mendapati begitu banyak buah yang ”busuk,” yaitu ”perbuatan daging . . . percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”? (Galatia 5:19-21, TB) Dengan mengumpamakan orang seperti pohon, Alkitab berkata bahwa setiap ”pohon” yang menghasilkan buah demikian kelak akan ditumpas.—Matius 7:17-19; 12:33.
20-22. (a) Mengenai soal ahlak, pertanyaan2 apakah yang perlu diajukan mengenai para anggota gereja seseorang? (b) Apa yang menurut Alkitab harus dilakukan terhadap seorang anggota sidang yang mempraktekkan imoralitas? (c) Apakah hal ini dilakukan di dalam gereja?
20 Jika saudara adalah penganut suatu agama, bertanyalah kepada diri sendiri: ’Seberapa jauhkah aku yakin dan merasa terjamin mengenai moral atau akhlak dari para penganut lainnya? Sekiranya orang di dunia hidup dengan cara2 seperti para penganut agamaku, apakah hal itu akan melenyapkan kejahatan, praktek2 dagang yang tidak jujur, pertikaian dan imoralitas sexuil?’
21 Peringatan Alkitab jelas mengandung suatu kebenaran ketika mengatakan bahwa ”sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan.” (Galatia 5:9; 1 Korintus 15:33) Itu sebabnya mengapa rasul yang terilham menulis kepada orang2 Kristen: ”Supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu se-kali2 makan ber-sama2 . . . Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah2 kamu.”—1 Korintus 5:11-13, TB.
22 Memang orang kadang2 mengalami salah langkah, kemudian bertobat kembali. Tetapi bagaimana mengenai orang2 tentang siapa sang rasul menulis, yaitu mereka yang mempraktekkan perkara2 demikian dan menjadikannya bagian dari kehidupan mereka? Jika orang2 demikian mengaku melayani Allah, mereka jelas orang munafik. Tentu saudara juga membenci kemunafikan, dan Alkitab memperlihatkan bahwa Allah membencinya dan membenci orang2 yang munafik. (Matius 23:27, 28; Rum 12:9) Lalu bagaimana mengenai agama saudara sendiri? Apakah pemimpin2 agama saudara melindungi para anggota jemaahnya dari bahaya rohani dengan ’menegor mereka yang berbuat dosa di depan semua orang’? (1 Timotius 5:20) Apakah mereka menyingkirkan orang2 yang tetap berkeras dalam perbuatan dosa dan tidak memperlihatkan penyesalan sungguh2 atas perbuatan mereka? Atau apakah mereka membiarkan orang2 demikian sebagai anggota2 yang terhormat, sehingga kemudian menulari orang2 lain pula? Apakah mereka hanya memujikan akhlak baik dengan bibir, padahal sebenarnya mereka memaafkan atau berkerling mata terhadap perbuatan keji mereka?—Matius 15:7, 8.
23. (a) Apakah yang dikatakan oleh para pendeta dewasa ini sehubungan dengan perbuatan gendak, perzinahan dan homosex? (b) Apa yang dikatakan Alkitab mengenai tingkah laku demikian?
23 Di seluruh dunia bukti semakin ber-tambah2 memberatkan agama2 dunia, yaitu bukti bahwa mereka tidak benar2 membina akhlak dan keamanan dan perdamaian sebagai hasilnya. Makin hari makin banyak pemimpin agama yang berkata di depan umum bahwa perbuatan gendak, perzinahan dan homosex tidak selalu salah. Mungkin saudara sendiri telah membaca laporan2 berita demikian. Memang demikianlah kecenderungan dari agama2 dunia akhir2 ini. Tetapi jelas mereka tidak menyuarakan amanat Alkitab, yang mengatakan:
”Janganlah kamu tersesat! Orang berzinah dan penyembah berhala, dan orang bermukah, dan orang berburit, dan pencuri, dan orang tamak dan pemabuk, dan pencerca, dan pendaya, semuanya itu tiada akan menjadi waris kerajaan Allah.”—1 Korintus 6:9, 10.
24. Bagaimana seseorang dapat mencari tahu dengan pasti bagaimana pendapat pendeta di gerejanya mengenai tingkah laku demikian?
24 Mungkin saja saudara berpikir bahwa pemimpin2 agama saudara cukup tegas dalam hal patokan2 moral. Tetapi pernahkah saudara sendiri langsung menanyakan pendeta saudara bagaimana pandangannya mengenai hal2 ini? Saudara berhak untuk mengetahui dan perlu untuk mengetahuinya, sebab harapan kehidupan saudara sendiri bergantung pada hal ini.
BEBAS DARI NAFSU TAMAK DAN MEMENTINGKAN DIRI
25. Apakah pengaruh dari ”kasih akan uang” terhadap hubungan2 antara manusia?
25 Ketamakan dan sifat mementingkan diri jelas merupakan akar penyebab dari demikian banyak perpecahan serta ketidak-amanan dewasa ini. Alkitab berkata bahwa ”[cinta] akan uang itulah akar segala jenis kejahatan.” (1 Timotius 6:10) Apakah agama2 dunia dan terutama agama2 dari Susunan Kristen bebas dari hal ini?
26, 27. Bagaimana agama2 dunia memperlihatkan sikap mereka terhadap uang dan hal ini menimbun kekayaan berupa tanah milik?
26 Bukankah kenyataannya telah merupakan praktek yang biasa di dalam gereja2 Susunan Kristen untuk melakukan berbagai macam pungutan, menuntut pembayaran perpuluhan, mengedarkan kantong kolekte, menyelenggarakan kampanye2 untuk mencari dana dan meminta uang kepada umum melalui cara2 agama di radio dan televisi atau melalui surat? Apabila anggota2 gereja menginginkan pelayanan dari pemimpin2 agama, bukankah biasanya mereka merasa wajib untuk membayar—misalnya, untuk baptisan, perkawinan ataupun pemakaman? Dan di seputar dunia masyarakat yang mungkin benar2 sudah miskin juga dimintai dan didesak untuk membiayai pembangunan gereja2 dan tempat2 ibadat yang mewah2.
27 Di banyak negeri agama2 dunia telah berhasil mengumpulkan harta kekayaan dan jumlah tanah milik yang luar biasa besarnya. Pada abad kesembilan belas Gereja Rum Katolik di negeri Mexico memiliki tidak kurang dari separuhnya semua tanah milik di negeri tersebut.19 Demikian pula di banyak negeri di mana terdapat agama2 bukan-Kristen, seringkali harta kekayaan terbesar terkumpul di dalam tempat2 ibadat mereka, sehingga pada umumnya menyolok perbedaannya dengan kemiskinan sebagian terbesar rakyat yang bertempat tinggal di sekitarnya.
28. Bagaimana praktek ini berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus dan para rasulnya?
28 Bandingkanlah hal ini dengan ajaran Yesus Kristus yang berkata kepada para muridnya: ”Kamu telah memperolehnya dengan cuma2, karena itu berikanlah pula dengan cuma2.” (Matius 10:8, TB) Catatan Alkitab memperlihatkan bahwa di kalangan orang Kristen dahulu sumbangan2 semuanya bersifat suka-rela, tanpa di-desak2. (Kisah 11:29, 30; 2 Korintus 9:7) Mereka yang mengambil pimpinan, yaitu para rasul dan yang lain2nya, tidak menjadi suatu beban bagi saudara2 Kristen mereka dan mereka tidak memperkaya diri sendiri dengan merugikan saudara2 mereka. Mereka bekerja dengan mencari nafkah mereka sendiri. (Kisah 18:1-4; 20:33-35) Apakah demikian juga halnya dengan para pemimpin agama yang saudara kenal?
29. Persamaan2 apakah yang saudara lihat antara para pemimpin agama dunia dewasa ini dan mereka yang menentang Yesus di abad pertama P.U.?
29 Bandingkanlah para pemimpin agama dunia dewasa ini dengan para pemimpin agama yang menentang Yesus pada abad pertama P.U. Meskipun melakukan pekerjaan2 tertentu yang bersifat amal-bakti, orang2 itu sangat senang akan kehormatan dan kedudukan yang terkemuka dan memupuk persahabatan dengan para pemimpin politik. (Matius 6:2; Markus 12:38-40; Yohanes 11:47, 48; 19:15) Yesus terang2an mengatakan kepada orang2 yang ”gila uang” demikian bahwa mereka menjijikkan di mata Allah, sebab mereka orang munafik. Ia menyamakan mereka dengan ”kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran,” kemudian ia berkata kepada mereka: ”Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan—Lukas 16:14, 15; Matius 23:27, 28.
APAKAH AKIBATNYA PENOLAKAN ORANG AKAN ALKITAB?
30. Sebagaimana diperlihatkan dalam Yesaya 48:17, 18, apakah akibat2nya apabila orang menaruh perhatian kepada perintah2 Yehuwa?
30 Kepada bangsa Israel, suatu bangsa yang mengaku menyembahNya, menurut catatan Allah Yehuwa pernah berkata: ”Aku ini [Yehuwa] Allahmu, senantiasa mengajarkan kamu apa yang berfaedah bagi dirimu sendiri . . . Oh, seandainya saja kamu benar2 telah menaruh perhatian kepada perintah2ku! Maka perdamaianmu tentu menjadi seperti sebuah sungai, dan kebenaranmu seperti ombak2 di laut.”—Yesaya 48:17, 18, NW.
31-33. Apa yang diperlihatkan di sini mengenai sikap dari banyak pendeta terhadap Firman Allah?
31 Tetapi kenyataan yang kita lihat menunjukkan bahwa agama2 dunia tidak menaruh perhatian kepada perintah2 Allah. Di negeri2 Kristen malahan makin hari makin banyak pendeta yang terang2an menyatakan bahwa mereka kurang percaya akan Alkitab sebagai Firman Allah yang terilham. Majalah Science terbitan bulan November 1972 melaporkan mengenai pertemuan dari suatu komisi pendidikan di Kalifornia (A.S.) di mana seorang ”pejabat agama Mormon dan dekan Grace Episcopal Cathedral dari San Francisco” lebih setuju dengan ajaran evolusi daripada kisah Penciptaan seperti terdapat dalam Alkitab yaitu di buku Kejadian.20
32 Tersebutlah dalam New Catholic Encyclopedia, yang katanya mengaku bahwa pada dasarnya Alkitab itu terilham: ”Namun demikian banyak pernyataan di dalam Alkitab jelas tidak benar apabila dinilai menurut ilmu pengetahuan moderen dan sejarah.”21
33 Pandangan serupa diketengahkan dalam Broadman Bible Commentary dari agama Baptis.22 Dalam muktamar yang diadakan pada tahun 1972 oleh Southern Baptis (sekte Protestan yang terbesar di Amerika Serikat), sebuah resolusi diajukan untuk menarik buku tersebut dari peredaran dan merevisinya, sebab karya tersebut tidak menjunjung kebenaran Alkitab. Tetapi resolusi itu dibatalkan karena perbandingan suara lebih kurang 4 lawan 1.—The Christian Century, 2 Agustus 1972.
34, 35. (a) Apakah akibatnya jika orang2 menolak ajaran Alkitab? (b) Oleh sebab itu, masuk akalkah apabila kita mengharapkan agama2 dunia untuk membimbing umat manusia kepada perdamaian dan keamanan?
34 Lalu bagaimana akibat2nya dari semua ini? Apakah agama2 dunia berhasil membuktikan bahwa mereka dapat mendiskreditkan Alkitab dan masih tetap juga menghasilkan akhlak yang baik yang membina perdamaian dan keamanan? Sebaliknya, keadaan2 menjadi semakin buruk di seluruh dunia, dan negeri2 ”Kristen” justru termasuk yang paling hebat dilanda oleh kejahatan, imoralitas, bahaya narkotika, kerusuhan2 rasial dan peperangan. Juga bangsa2 yang menganut agama2 bukan-Kristen semakin lama semakin banyak mengalami kerusuhan dan perpecahan, korupsi politik dan kebejatan moral. Sebagaimana Alkitab melukiskannya: ”Mereka itu sudah membuang firman [Yehuwa] entah hikmat apa boleh ada padanya?”—Yeremia 8:9.
35 Kenyataan yang bisa disaksikan di seluruh dunia tak dapat disangkal lagi. Ini membuktikan bahwa agama2 dunia bukannya membina perdamaian dan keamanan. Apakah artinya hal ini bagi kita?
AGAMA2 DUNIA—SEGERA AKAN TAMAT RIWAYATNYA
36, 37. Apa yang menurut peringatan Alkitab akan terjadi dengan agama2 dunia?
36 Yesus Kristus berkata: ”Setiap tanaman yang tidak ditanam Bapaku yang di sorga akan dicabut.” (Matius 15:13, TB) Buah2an mereka yang begitu buruk membuktikan bahwa agama2 dunia bukan merupakan tanaman dari Allah. Seperti diperingatkan Alkitab bahwa agama2 demikian takkan pernah mendatangkan keadaan2 yang penuh damai dan benar, demikian juga diperingatkan mengenai kehancuran yang akan dialami oleh segala sistim ibadat yang palsu.
37 Dengan berbicara mengenainya di bawah lambang ”Babil Besar” yang bersundal, Allah berkata mengenai imperium agama tersebut:
Dosa2nya telah ber-timbun2 sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. . . . segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena [Yehuwa] Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”—Wahyu 18:5-8, TB.
38. Bagaimanakah kehancuran demikian akan datang, dan dari manakah datangnya nanti?
38 Perhatikanlah bahwa kehancuran dari imperium dunia agama palsu itu akan datang dengan tiba2 dan mengejutkan, seperti ”dalam satu hari.” Segala kekayaan yang telah ditimbunnya akan dihancur-leburkan oleh banyak orang.—Wahyu 18:10-17, 21; 17:12, 16.
39. (a) Di dalam Wahyu 18:4, apakah yang diserukan kepada orang2 yang menginginkan perkenan Allah supaya mereka segera lakukan? (b) Apakah yang mendorong mereka untuk mengambil tindakan demikian?
39 Oleh sebab itu seruan ilahi didengungkan: ”Keluarlah daripadanya, hai kaumku, supaya jangan kamu jika kamu terbabit di dalam segala dosanya, dan jangan kamu sama kena segala belanya.” (Wahyu 18:4) Untuk dapat mengambil tindakan demikian berarti saudara harus memandang imperium dunia agama palsu itu sebagaimana Allah memandangnya, dan merasa keji akan buah2nya yang busuk, kemunafikan dan ketakhyulannya. Kita perlu merasa mual karena melihat bagaimana ”Babil Besar” itu telah menyalah-gambarkan Allah di hadapan umat manusia dan karena penderitaan, penindasan dan peng-injak2an rakyat yang telah diakibatkannya. (Rum 2:24; Yeremia 23:21, 22) Jika saudara menginsyafi hal ini, berarti saudara akan menarik kembali seluruh dukungan saudara, dan dengan demikian memperlihatkan dukungan saudara yang sepenuhnya atas hukuman Allah kepadanya.
40. (a) Di samping itu, apa yang mesti dicari oleh seseorang supaya ia dapat menikmati kehidupan yang damai dan tenteram? (b) Orang2 macam apakah yang mesti kita perhatikan apabila kita mencari mereka yang menjalankan ibadat yang sejati?
40 Namun tidaklah cukup untuk hanya mengundurkan diri, jika saudara menginginkan kehidupan yang damai dan aman bagi diri saudara dan keluarga saudara. Saudara sekarang mesti berusaha mencari penyembahan sejati yang tidak munafik yang akan mendatangkan perdamaian dan perlindungan Allah apabila kehancuran yang dinubuatkan itu datang kelak. Orang2 yang menjalankan ibadat yang benar demikian mestinya orang2 yang telah ’menempa pedang2 mereka menjadi pengunjam tenggala, dan tidak belajar berperang lagi.’ (Yesaya 2:4) Mereka harus orang2 yang percaya akan Firman Allah dan benar2 hidup sesuai dengan Firman Allah, dengan membiarkannya menjadi pengaruh yang membimbing kehidupan mereka. (Mazmur 119:105) Mereka harus memperlihatkan kasih yang sejati dan tidak pura2 terhadap sesama manusianya. (Yohanes 13:35; Rum 13:8) Memang ada orang2 seperti itu sekarang. Dan perdamaian dan keamanan yang kini mereka nikmati membuktikan kebenaran dan pengaruh Firman Allah, yaitu Alkitab.
41. Apakah yang akan dapat saudara saksikan sendiri apabila menghadiri perhimpunan2 dari Saksi2 Yehuwa di Balai Kerajaan mereka?
41 Orang2 melalui siapa saudara menerima buku ini, yaitu Kristen Saksi2 Yehuwa, sangat prihatin mengenai keadaan berbahaya dalam mana agama palsu telah menjerumuskan orang. Mereka sendiri dengan tulus ikhlas berusaha menaruh Firman Allah di tempat pertama dalam kehidupan mereka. Saudara diundang untuk menghadiri perhimpunan2 mereka di Balai Kerajaan mereka yang setempat dan supaya saudara sendiri menyelidiki sendiri seberapa jauh mereka memperlihatkan buah2an roh Allah dan menikmati perdamaian dan keamanan yang dihasilkannya. Saudara akan juga melihat bagaimana mereka belajar dan mempraktekkan apa yang dituntut Allah dari semua orang yang ingin selamat memasuki susunan baruNya yang adil dan benar.
[Gambar di hlm. 25]
Did you know that the churches were so deeply involved in war?
[Gambar di hlm. 34]
Bimbingan seperti inikah yang saudara inginkan bagi keluarga saudara?