-
Suatu ”Pembinasa Keji” Gagal Mendatangkan PerdamaianMenara Pengawal—1985 (Seri 16) | Menara Pengawal—1985 (Seri 16)
-
-
Suatu ”Pembinasa Keji” Gagal Mendatangkan Perdamaian
”“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, . . . Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan.”—LUKAS 21:20, 21.
1, 2. (a) Mengapa manusia tidak pernah akan mendatangkan perdamaian melalui organisasi-organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa? (b) Bagaimana Allah akan mendatangkan perdamaian atas bumi?
BETAPAPUN kerasnya manusia berusaha untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan melalui lembaga-lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka tidak pernah akan berhasil. Mengapa? Karena umat manusia dewasa ini tidak berdamai dengan Allah, sedangkan keamanan yang bertahan lama hanya dapat didasarkan atas hubungan damai antara manusia dengan Penciptanya. (Mazmur 46:2-10; 127:1; Yesaya 11:9; 57:21) Bagaimana problem ini dapat diselesaikan? Untunglah, Yehuwa sendiri sudah menangani masalah tersebut. Perdamaian dan keamanan akhirnya akan didatangkan atas bumi ini melalui Kerajaan Allah di bawah PutraNya, Yesus. Ketika ia lahir, para malaikat bernyanyi, ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya [yang mendapat perkenan, NW].”—Lukas 2:14; Mazmur 72:7.
2 Pada abad pertama, Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menawarkan kepada orang-orang yang cinta damai kesempatan untuk menjadi putra-putra Allah dan rekan-rekan penguasa bersama dia dalam Kerajaan itu. (Matius 4:23; 5:9; Lukas 12:32) Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah itu sangat serupa dengan peristiwa-peristiwa di abad kita ini. Mempelajari peristiwa-peristiwa tersebut akan mengajar kita banyak hal tentang haluan di masa depan dari organisasi ”perdamaian dan keamanan” bikinan manusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Orang-Orang Yahudi Membuat Pilihan
3. Siapa berusaha memelihara perdamaian dan keamanan internasional pada jaman Yesus, dan mengapa hal ini sama sekali tidak akan berhasil?
3 Di jaman Yesus, Kekaisaran Roma memerintah sebagian besar dari bumi dan mempunyai gagasannya sendiri tentang perdamaian dan keamanan. Melalui pasukan-pasukannya, ia telah memaksakan Pax Romana (Perdamaian Roma) di sebagian besar dari dunia yang dikenal waktu itu. Namun Pax Romana itu tidak pernah dapat menghasilkan perdamaian yang kekal, karena Roma kafir dan pasukan-pasukannya tidak pernah dapat mendamaikan kembali manusia dengan Allah. Jadi, Kerajaan yang Yesus beritakan jauh lebih unggul.
4. Bagaimana reaksi sebagian besar orang Yahudi terhadap pengabaran Yesus? Meskipun demikian, apa yang lambat-laun berkembang pada abad pertama?
4 Meskipun demikian, kebanyakan dari orang-orang senegeri Yesus menolak Kerajaan Allah. (Yohanes 1:11; 7:47, 48; 9:22) Penguasa-penguasa mereka, yang menganggap Yesus sebagai suatu ancaman terhadap keamanan nasional mereka, menyerahkan dia untuk dihukum, dan berkeras, ”Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” (Yohanes 11:48; 19:14, 15) Namun, ada orang-orang Yahudi, belakangan banyak orang Kafir, yang dengan senang hati mengakui Yesus sebagai Raja pilihan Allah. (Kolose 1:13-20) Mereka mengabarkan tentang dia di banyak negeri, dan Yerusalem menjadi pusat dari suatu persekutuan orang-orang Kristen internasional.—Kisah 15:2; 1 Petrus 5:9.
5, 6. (a) Bagaimana hubungan antara orang-orang Yahudi dan Roma berkembang? (b) Peringatan apa diberikan Yesus, dan bagaimana hal itu menyelamatkan kehidupan orang-orang Kristen pada tahun 70 M.?
5 Meskipun fakta bahwa orang-orang Yahudi telah memilih Kaisar dan bukan Kristus, hubungan antara Yerusalem dan Roma tidak lama kemudian memburuk. Orang-orang Yahudi yang fanatik memimpin kampanye-kampanye gerilya melawan kekaisaran itu sampai akhirnya, pada tahun 66 M., perang terbuka meletus. Pasukan-pasukan Roma berusaha memulihkan Pax Romana, dan tidak lama kemudian Yerusalem dikepung. Bagi orang-orang Kristen hal ini mempunyai arti penting: Bertahun-tahun sebelumnya, Yesus telah memperingatkan, ”Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi.” (Lukas 21:20, 21) Yerusalem kini dikepung, dan orang-orang Kristen menantikan suatu kesempatan untuk lari.
6 Tidak lama kemudian kesempatan ini tiba. Orang-orang Roma merobohkan tembok bait, dan banyak orang Yahudi sudah siap untuk menyerah ketika panglima Roma, Cestius Gallus, tiba-tiba menarik mundur pasukan-pasukannya dan pergi. Orang-orang Yahudi Zealot [kelompok yang menentang penjajah Romawi] mengambil kesempatan ini untuk mengorganisasi kembali pertahanan mereka, tetapi orang-orang Kristen meninggalkan kota yang akan binasa itu. Pada tahun 70 M., pasukan-pasukan Roma datang lagi, berkemah di sekitar tembok-tembok Yerusalem, dan kali ini kota tersebut dibinasakan. Bagaimana tragedi sejarah ini mempengaruhi kita? Dalam hal ini: Peringatan Yesus yang menyelamatkan kehidupan para pengikutnya juga mempunyai arti bagi kita dewasa ini.
Lebih Dari Satu Penggenapan
7-9. (a) Bagaimana kita tahu bahwa nubuat Yesus tentang dikepungnya Yerusalem oleh tentara-tentara akan mempunyai lebih dari satu penggenapan? (b) Bagaimana membaca buku Daniel dengan pengertian mendukung hal ini?
7 Peringatan ini adalah bagian dari sebuah nubuat yang panjang yang diucapkan oleh Yesus sebagai jawaban atas suatu pertanyaan yang penting. Para pengikutnya bertanya, ”Bilamanakah [kehancuran bait Yahudi] akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” Sebagai jawaban, Yesus memberikan sebuah tanda yang terdiri dari banyak corak, termasuk dikepungnya Yerusalem. (Matius 24; Markus 13; Lukas 21) Dalam tahun-tahun setelah kematian Yesus, banyak corak dari nubuat ini digenapi, yang mencapai puncaknya dalam kebinasaan Yerusalem dan sistem Yahudi pada tahun 70 M.—Matius 24:7, 14; Kisah 11:28; Kolose 1:23.
8 Namun, murid-murid itu juga bertanya tentang ”kedatangan [kehadiran, NW]” Yesus, yang dalam Alkitab dihubungkan dengan akhir dari suatu sistem seluruh dunia. (Daniel 2:44; Matius 24:3, 21) Karena kehadiran Yesus dalam roh dan akhir dari sistem seluas dunia ini tidak terjadi di abad pertama, dapat diharapkan akan terjadi suatu penggenapan dari nubuat Yesus di masa depan, yang lebih besar, dan peristiwa-peristiwa pada abad pertama merupakan pola untuk penggenapan yang lebih luas. Ini akan mencakup penggenapan yang lebih luas atas peringatan Yesus tentang kehancuran Yerusalem.
9 Hal ini menjadi lebih nyata jika kita memeriksa caranya peringatan ini dicatat dalam kedua buku Alkitab yang lain di mana ini muncul. Dalam Matius pasukan-pasukan yang mengepung digambarkan sebagai ”Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel”. (Matius 24:15) Dalam kisah Markus ”Pembinasa keji” berdiri ”di tempat yang tidak sepatutnya”. (Markus 13:14) Kisah Matius mengatakan bahwa ”Pembinasa keji” itu juga disebutkan dalam buku Daniel. Sebenarnya, ungkapan ”kekejian” muncul tiga kali dalam buku itu: satu kali di Daniel 9:27 [Alkitab Inggris, dalam bentuk jamak] di mana ia menjadi bagian dari nubuat yang digenapi ketika Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 M., dan kemudian di Daniel 11:31 dan Daniel 12:11. Menurut kedua ayat yang terakhir ini, ”kekejian” akan ada selama ”waktu yang ditetapkan”, atau ”akhir zaman”. (Daniel 11:29; 12:9) Kita telah hidup pada ”akhir zaman” sejak 1914; maka, peringatan Yesus berlaku dewasa ini juga.—Matius 24:15.
Pilihan Susunan Kristen
10, 11. Bagaimana kejadian-kejadian di abad kita sama dengan peristiwa-peristiwa di abad pertama?
10 Di abad kita ini, kejadian-kejadian telah mengikuti suatu pola yang serupa dengan peristiwa-peristiwa pada abad pertama. Dewasa ini, seperti pada waktu itu, ada suatu kerajaan yang menguasai dunia ini. Kerajaan yang modern ialah kuasa dunia Anglo-Amerika, yang berusaha keras untuk memaksakan gagasan-gagasannya sendiri mengenai perdamaian dan keamanan atas umat manusia. Di abad pertama, Israel jasmani menolak Yesus sebagai Raja yang diurapi Allah. Pada tahun 1914 ”kehadiran” Yesus sebagai Raja yang ditakhtakan Yehuwa mulai. (Mazmur 2:6; Wahyu 11:15-18) Tetapi bangsa-bangsa, termasuk bangsa-bangsa Susunan Kristen, tidak mau mengakui dia. (Mazmur 2:2, 3, 10, 11) Sebenarnya, mereka terlibat dalam suatu perang dunia yang keji demi kedaulatan internasional. Para pemimpin agama Susunan Kristen—sama seperti para pemimpin Yahudi—telah mengambil pimpinan dalam menolak Yesus. Sejak 1914 mereka terus berperan dalam arena politik dan menentang pemberitaan kabar baik dari Kerajaan.—Markus 13:9.
11 Meskipun demikian, seperti pada jaman Yesus, banyak orang dewasa ini dengan senang hati mengakui Raja dari Yehuwa dan menyiarkan kabar baik tentang Kerajaannya di seluruh dunia. (Matius 24:14) Lebih dari dua setengah juta Saksi Yehuwa kini menyatakan keloyalan kepada Kerajaan Allah. (Wahyu 7:9, 10) Dengan berlaku netral dalam politik dunia ini, mereka mempunyai iman yang penuh dalam penyelenggaraan Yehuwa untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan.—Yohanes 17:15, 16; Efesus 1:10.
”Pembinasa Keji” Dewasa Ini
12. Apa ”Pembinasa keji” jaman modern ini?
12 Maka, apa sebenarnya ”Pembinasa keji” pada jaman modern ini? Di abad pertama ia adalah pasukan-pasukan Roma yang dikirim untuk memaksakan kembali Pax Romana di Yerusalem. Tetapi, pada jaman modern, bangsa-bangsa yang berjuang dalam Perang Dunia I akhirnya kecewa terhadap manfaat dari suatu perang total untuk memaksakan perdamaian dan mengadakan percobaan dengan sesuatu yang baru: suatu organisasi internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1919 sebagai Liga Bangsa-Bangsa dan sekarang masih ada sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Inilah ”Pembinasa keji” jaman modern.
13, 14. (a) Pernyataan yang bersifat menyanjung apa telah dibuat oleh Susunan Kristen mengenai ”Pembinasa keji” itu? (b) Mengapa ini adalah penyembahan berhala, dan di mana ia menaruh ”Pembinasa keji” itu?
13 Menarik sekali, kata Ibrani yang diterjemahkan ”kekejian” dalam Daniel ialah shiq·qutsʹ. Dalam Alkitab, kata ini digunakan terutama untuk berhala-berhala dan penyembahan berhala. (1 Raja 11:5, 7) Dengan mengingat ini, bacalah beberapa komentar dari para pemimpin agama tentang Liga itu:
”Apa gerangan gambaran tentang suatu federasi kemanusiaan sedunia . . . kalau bukan gambaran tentang Kerajaan Allah?” ”Liga Bangsa-Bangsa berakar dalam Injil.” (Dewan Federal dari Gereja-Gereja Kristus di Amerika) ”Setiap obyek dan kegiatan dari [Liga Bangsa-Bangsa] dapat dinyatakan sebagai menggenapi kehendak Allah seperti yang diberitakan dalam ajaran Yesus Kristus.” (Uskup-Uskup dari Gereja Inggris) ”Karena itu rapat tersebut mempercayakan, dengan dukungan dan doa-doa semua orang Kristen, Liga Bangsa-Bangsa sebagai satu-satunya sarana yang ada untuk mencapai [perdamaian di bumi].” (General Body of Baptists, Congregationalists, and Presbyterians di Inggris). ”[Liga Bangsa-Bangsa] adalah satu-satunya usaha yang diorganisasi yang telah diciptakan untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang berulang-ulang dari Takhta Suci (Vatikan).”—Kardinal Bourne, Uskup Agung dari Westminster.
14 Pada waktu bangsa-bangsa tidak hanya menolak Kerajaan Allah tetapi juga mendirikan organisasi mereka sendiri untuk mendatangkan perdamaian, itu berarti pemberontakan. Ketika para pemimpin agama Susunan Kristen menyamakan organisasi itu dengan Kerajaan Allah dan Injil, dengan menyatakannya sebagai ”satu-satunya sarana yang ada” untuk mendatangkan perdamaian, itu adalah penyembahan berhala. Mereka menaruhnya dalam kedudukan dari Kerajaan Allah, ”di tempat kudus”. Tentu, ia ”berdiri di tempat yang tidak sepatutnya”. (Matius 24:15; Markus 13:14) Dan para pemimpin agama terus mendukung pengganti Liga Bangsa-Bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan tidak mengarahkan manusia kepada Kerajaan Allah yang telah didirikan.
Bahaya bagi Susunan Kristen
15, 16. Bagaimana perkembangan hubungan di antara Susunan Kristen dan bangsa-bangsa yang mendukung ”Pembinasa keji” itu?
15 Meskipun agama-agama Susunan Kristen memilih Liga Bangsa-Bangsa serta penggantinya dan tidak memilih Kerajaan Allah, hubungan mereka dengan bangsa-bangsa anggota dari organisasi-organisasi ini telah memburuk. Hal ini sama dengan apa yang terjadi antara orang-orang Yahudi dan Roma. Sejak 1945 Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencakup makin lebih banyak negara yang bukan Kristen maupun anti Kristen, dan hal ini bukan suatu tanda yang baik bagi Susunan Kristen.
16 Selain itu, di banyak negeri terdapat ketegangan agama-agama Susunan Kristen dan Negara. Di Polandia Gereja Katolik dianggap sebagai lawan dari resim pemerintahan di sana. Di Irlandia Utara dan Libanon, agama-agama Susunan Kristen telah memperburuk problem-problem perdamaian dan keamanan. Selain itu, agama-agama Susunan Kristen telah menghasilkan agama-agama yang, seperti orang-orang Yahudi Zelot, menganjurkan kekerasan. Jadi, Dewan Gereja Protestan Sedunia telah memberikan dana kepada organisasi-organisasi teroris, sedangkan imam-imam Katolik berjuang di hutan-hutan sebagai gerilya dan bekerja pada pemerintahan-pemerintahan yang revolusioner.
17. (a) Apa Yerusalem jaman modern ini? (b) Apa yang akhirnya akan terjadi atasnya?
17 Hanya waktu yang akan menyingkapkan betapa jauh hubungan akan memburuk antara agama-agama Susunan Kristen dan bangsa-bangsa, namun kejadian-kejadian di abad pertama sudah menggambarkan sebelumnya bagaimana ini semua akan berakhir. Seperti dinubuatkan Yesus, di abad pertama bala tentara Roma akhirnya menghancurkan Yerusalem dengan banyak kesengsaraan. Tepat seperti pola nubuat itu, bangsa-bangsa bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan menyerang dan menghancurkan ”Yerusalem”, yaitu sistem agama Susunan Kristen.—Lukas 21:20, 23.
Lari ke Pegunungan
18. Apa yang harus dilakukan orang-orang yang taat bila mereka menyadari bahwa ”Pembinasa keji” itu sudah ada di tempat?
18 Di abad pertama, setelah ”Pembinasa keji” itu muncul, orang-orang Kristen mempunyai kesempatan untuk lari. Yesus menasihati mereka untuk segera berbuat demikian karena mereka tidak tahu berapa lama kesempatan itu akan terbuka. (Markus 13:15, 16) Dengan cara yang sama, bila orang-orang yang taat dewasa ini mengerti bahwa ”Pembinasa keji” itu ada, mereka harus segera lari dari wilayah agama Susunan Kristen. Tiap detik mereka berada di dalamnya, kehidupan rohani mereka berada dalam bahaya, dan siapa tahu berapa lama kesempatan untuk lari itu akan terbuka bagi mereka?
19, 20. (a) Apa yang dilakukan orang-orang Kristen abad pertama ketika mereka melihat Yerusalem dikelilingi oleh tentara-tentara Roma? (b) Apa yang dewasa ini digambarkan oleh ”pegunungan”, dan apa yang seharusnya mendorong orang-orang yang taat dewasa ini untuk lari ke sana?
19 Injil Lukas memperingatkan orang-orang Kristen pada jamannya untuk lari bila mereka melihat ”Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara”. Seperti sudah kita perhatikan, bala tentara itu datang pada tahun 66 M., dan kesempatan untuk lari terbuka pada tahun yang sama ketika Cestius Gallus menarik kembali pasukan-pasukannya. Setelah orang-orang Kristen lari, perang berlangsung terus antara orang-orang Yahudi dan Roma—meskipun tidak di sekitar Yerusalem. Vespasianus diutus oleh Kaisar Nero ke Palestina, dan kampanye-kampanye yang sukses diadakan di sana pada tahun 67 dan 68. Kemudian Nero wafat dan Vespasianus terlibat dalam pergantian Kekaisaran. Tetapi setelah ia dijadikan kaisar pada tahun 69 M., ia mengutus putranya Titus untuk mengakhiri perang Yudea. Pada tahun 70 M., Yerusalem dihancurkan.
20 Namun, orang-orang Kristen tidak menunggu di Yerusalem untuk menyaksikan semua hal itu. Segera setelah mereka pertama kali melihat tentara yang mengepung, mereka tahu bahwa kota itu berada dalam bahaya yang mematikan. Demikian pula dewasa ini, sarana untuk kehancuran Susunan Kristen telah muncul. Maka, segera setelah kita menyadari bahaya yang menimpa Susunan Kristen, kita harus ”melarikan diri ke pegunungan”, tempat perlindungan Yehuwa dengan organisasi teokratisNya. Nubuat-nubuat lain tidak memberikan dasar untuk percaya bahwa akan ada suatu selang waktu antara serangan pertama atas Susunan Kristen dan kehancurannya yang terakhir. Sebenarnya, tidak perlu ada selang waktu sedemikian dalam peperangan. Orang-orang yang taat berlaku bijaksana dengan lari dari Susunan Kristen sekarang.
Yerusalem dan Susunan Kristen
21. Mengapa ”Pembinasa keji” itu muncul pada akhir dari akhir jaman Yerusalem, sedangkan di abad ini ia muncul menjelang awal dari akhir jaman sistem ini?
21 Apakah kita harus merasa heran bahwa di abad pertama ”Pembinasa keji” itu muncul tepat sebelum kehancuran Yerusalem, sedangkan dewasa ini ia muncul tepat pada awal dari akhir jaman dunia ini? Tidak. Dalam setiap kejadian, ”Pembinasa keji” itu muncul pada saat Yehuwa ingin agar umatNya lari. Pada abad pertama, orang-orang Kristen harus tetap berada di Yerusalem selama suatu waktu untuk memberitakan di sana. (Kisah 1:8) Baru pada tahun 66 M., ketika kebinasaan itu sudah dekat, suatu ”Pembinasa keji” muncul, memperingatkan mereka untuk lari. Tetapi berada ”dalam” Yerusalem jaman modern berarti menjadi bagian dari wilayah agama Susunan Kristen.a Kita tidak mungkin dapat melayani Yehuwa dan diperkenan olehNya dalam suatu lingkungan yang demikian bejat dan murtadnya. Maka, pada awal dari akhir jaman dunia ini, ”Pembinasa keji” itu muncul, memperingatkan orang-orang Kristen untuk lari. Lari ke luar dari Susunan Kristen ini terus berlangsung, masing-masing mendapat peringatan untuk lari segera setelah ia menyadari bahwa ”Pembinasa keji” itu berada di tempat.
22. Pertanyaan-pertanyaan apa masih harus dijawab?
22 Namun, kita mungkin bertanya, apa yang mengarah kepada tindakan yang sangat tidak diduga ini, kehancuran Susunan Kristen oleh unsur-unsur militer dari dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa? Bilamana hal itu akan terjadi? Dan bagaimana hal ini kemungkinan dapat menyumbang kepada perdamaian dan keamanan di bumi kita? Kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan ini dalam artikel berikut.
[Catatan Kaki]
a Suatu perbandingan yang agak serupa dapat dibuat antara kota Babel, tempat dari mana orang-orang Yahudi lari pada tahun 537 S.M., dan Babel Besar modern, dari mana orang-orang Kristen lari dewasa ini.—Yesaya 52:11; Yeremia 51:45; Wahyu 18:4.
Apakah saudara ingat?
◻ Mengapa nubuat Yesus tentang ”Pembinasa keji” itu harus mempunyai penggenapan pada jaman modern?
◻ Apa ”Pembinasa keji” itu dewasa ini, dan sejak kapan ia ada?
◻ Apa Yerusalem jaman modern dalam nubuat Yesus?
◻ Bagaimana Lukas 21:20, 21 membantu kita menyadari betapa mendesaknya untuk lari?
◻ Apa ”pegunungan” itu ke mana orang-orang yang taat lari?
[Blurb di hlm. 11]
Pada waktu para pemimpin agama Susunan Kristen menyamakan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Kerajaan Allah dan Injil, ini berarti penyembahan berhala
-
-
Perdamaian, Keamanan, dan ”Patung Binatang Itu”Menara Pengawal—1985 (Seri 16) | Menara Pengawal—1985 (Seri 16)
-
-
Perdamaian, Keamanan, dan ”Patung Binatang Itu”
”Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.”—WAHYU 17:3.
1. Mengapa penglihatan Yohanes mengenai seekor binatang berkepala tujuh, bertanduk sepuluh perlu mendapat perhatian kita?
RASUL Yohanes melihat binatang yang menakutkan ini dalam sebuah penglihatan yang diilhami ilahi. Namun Yohanes bukanlah satu-satunya orang yang melihatnya. Mungkin sekali, saudara, juga, telah melihatnya, atau sedikitnya membaca tentang hal itu dalam surat kabar. Apakah saudara melihatnya?
2, 3. Serentetan makhluk-makhluk apa dilihat Yohanes dalam penglihatannya?
2 Tentu saja, bila kita sekarang melihat binatang ini, penampilannya tidak seperti yang digambarkan Yohanes. Apa yang dilihat Yohanes adalah lambang dari sesuatu yang akan ada di bumi ”pada hari Tuhan”. (Wahyu 1:10) Dewasa ini kita melihat penggenapannya. Bentuk yang menjijikkan dari binatang yang dilihat Yohanes mencerminkan pandangan Yehuwa terhadap apa yang dilambangkannya—hal itu menjijikkan bagiNya! Yohanes sudah menyaksikan dalam penglihatan bahwa Setan si Iblis dicampakkan ke bumi ”dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat”. (Wahyu 12:12) Ia juga melihat sistem-sistem politik dari dunia Setan yang dilambangkan oleh seekor binatang yang besar sekali dengan tujuh kepala dan sepuluh tanduk keluar dari ”laut” manusia. (Wahyu 13:2; 17:15; Yesaya 57:20; Lukas 4:5, 6) Binatang ini mempunyai kekuasaan atas seluruh umat manusia, dan orang-orang dipaksa untuk menerima ’tanda binatang itu’ di tangan kanan mereka atau di atas dahi mereka, yang berarti bahwa mereka mendukungnya.—Wahyu 13:7, 16, 17.
3 Yohanes memperhatikan ketika manusia membuat sebuah patung dari binatang itu. (Wahyu 13:14, 15) Patung inilah yang ia lihat dalam penglihatan di atas, yang digambarkan dalam Wahyu pasal 17. ”Patung” berkepala tujuh, bertanduk sepuluh ini akan memainkan peranan yang penting dalam peristiwa-peristiwa di masa depan; jadi penting agar kita mengenalinya. Bagaimana kita dapat melakukan hal itu?
”Patung” Binatang Itu Dewasa Ini
4, 5. Apa yang dilambangkan oleh kepala-kepala dari binatang dalam penglihatan itu?
4 Seorang malaikat memberi Yohanes beberapa keterangan yang membantu kita. Ia mengatakan, ”Ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.” (Wahyu 17:9, 10) Disebutkannya ’raja-raja’ dan ’gunung-gunung’—yang dalam Alkitab sering kali dapat melambangkan kuasa-kuasa politik—menunjukkan bahwa kepala-kepala dari binatang itu melambangkan pemerintahan-pemerintahan. (Yeremia 51:25) Ketujuh pemerintahan manakah yang terlibat?
5 Nah, lima sudah jatuh pada jaman Yohanes, satu masih ada, dan satu masih akan datang. Dalam sejarah Alkitab, lima kerajaan utama berkembang, menindas umat Allah, dan kemudian jatuh sebelum jaman Yohanes: Mesir, Asiria, Babel, Media-Persia, dan Yunani. Ketika Yohanes masih hidup, kekaisaran Roma sedang berkuasa. Berabad-abad setelah Yohanes mati, kekaisaran Roma lenyap sebagai kuasa dunia yang kuat dan akhirnya digantikan oleh Kerajaan Inggris. Tidak lama kemudian jajahan-jajahan kerajaan ini di sebelah barat mendapatkan kemerdekaan dan mulai bekerja erat dengan Inggris untuk membentuk kuasa dunia Anglo-Amerika. Inilah ”raja” yang ”belum datang” pada jaman Yohanes. Apa hubungan antara binatang yang dilihat Yohanes dan ketujuh kerajaan yang dilambangkan oleh kepala-kepala binatang itu? ”Ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu [muncul, NW] dari ketujuh itu”.—Wahyu 17:11.
6. (a) Apa artinya tanduk-tanduk dari binatang itu? (b) Cara bagaimana mereka ”belum mulai memerintah”?
6 Ingat juga, bahwa binatang itu mempunyai sepuluh tanduk. Mengenai tanduk-tanduk ini, malaikat itu mengatakan, ”Kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu.” (Wahyu 17:12) Dalam Alkitab, jumlah sepuluh melambangkan kelengkapan dalam hal-hal di bumi. Karena itu, tanduk-tanduk ini melambangkan semua wewenang pemerintahan di seluruh bumi yang mendukung binatang buas itu untuk suatu waktu yang singkat (”satu jam”) pada ”hari Tuhan”. Mereka termasuk kuasa dunia ketujuh, maupun pemerintahan-pemerintahan modern yang berasal dari keenam ’kepala dari binatang itu’, meskipun keenam ini tidak lagi menjadi kuasa dunia. ’Raja-raja’ ini belum ada pada jaman Yohanes.a Kini setelah mereka mendapat kekuasaan, ”kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu”.—Wahyu 17:13.
7, 8. (a) Apa binatang yang dilihat Yohanes, seperti digambarkan dalam Wahyu pasal 17? (b) Bagaimana ia ada hubungannya dengan kepala-kepala dan tanduk-tanduk itu?
7 Apakah saudara mengenali binatang ini sekarang? Ya, ia sama dengan ”Pembinasa keji” itu yang muncul sebagai Liga Bangsa-Bangsa dan yang kini ada sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Matius 24:15; Daniel 12:11) Bagaimana organisasi ini ’muncul dari ketujuh kuasa dunia’? Dalam arti bahwa seluruh organisasi yang seperti binatang itu, seperti suatu kuasa kedelapan, diciptakan oleh pemerintahan-pemerintahan yang sudah ada, dan kuasa dunia Anglo-Amerika menjadi sponsor dan pendukung utamanya.
8 Selain itu, seperti dikatakan malaikat kepada Yohanes, ke-”sepuluh tanduk” memberikan ’kekuatan dan kekuasaan kepada binatang itu’. (Wahyu 17:13) Sebenarnya, tanpa dukungan dari pemerintahan-pemerintahan yang dilambangkan oleh kepala-kepala dan tanduk-tanduk tersebut, binatang itu tidak berdaya. Mengapa? Karena ia hanya sebuah patung. (Wahyu 13:14) Sama seperti semua patung lainnya, ia sendiri tidak berdaya. (Yesaya 44:14-17) Kehidupan apapun yang ia miliki berasal dari para pendukungnya. (Wahyu 13:15) Kadang-kadang beberapa dari pendukung-pendukungnya telah mengambil tindakan tegas melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti, misalnya, selama Perang Korea.
9. Bagaimana pernyataan kita tentang binatang itu diteguhkan?
9 Pernyataan kita tentang binatang ini diteguhkan oleh beberapa perincian selanjutnya yang diberikan oleh malaikat itu, ”Binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan.” (Wahyu 17:8) Ini sudah digenapi sebagian. Perang dunia kedua dengan jitu membunuh Liga Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1942, ketika Saksi-Saksi Yehuwa mulai mengerti nubuat ini dengan jelas, Liga Bangsa-Bangsa dapat dikatakan, ”Tidak ada”.b Namun pada tahun 1945 ia ’muncul dari jurang maut’ sebagai organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Apakah ia akan berhasil dalam tugasnya untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan? Nubuat itu mengatakan tidak. Sebaliknya, ia akan ”menuju kepada kebinasaan”.
Penunggang Kuda Itu
10, 11. (a) Siapa menunggangi binatang dalam penglihatan Yohanes? (b) Bagaimana corak dari penglihatan ini digenapi pada jaman modern?
10 Apakah saudara memperhatikan sesuatu yang lain tentang binatang itu? Ada seorang ”perempuan” yang menungganginya. Ia dikenal sebagai imperium agama seluas dunia, ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Wahyu 17:3-5, 15) Apakah agama-agama dunia ’menunggangi’ kedua organisasi itu, berusaha memimpin haluan mereka? Ya, terutama agama-agama Susunan Kristen.
11 Misalnya, koresponden Belanda Pierre van Paassen menggambarkan ”sesuatu yang serupa dengan semangat agama” dari wakil-wakil gereja-gereja Protestan di Amerika, Inggris, dan Skandinavia yang menghadiri rapat-rapat yang diadakan Liga Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1945 Dewan Federal dari Gereja-Gereja Kristus di Amerika menyatakan, ”Kami bertekad untuk bekerja agar supaya fungsi-fungsi yang bersifat menyembuhkan dan kreatif dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa terus meluas.” Pada tahun 1965 Paus Paulus VI menyatakan bahwa ia melihat dalam organisasi itu ”pencerminan dari rancangan Allah yang pengasih dan mulia demi kemajuan dari keluarga manusia di bumi—suatu pencerminan di mana Kami melihat berita dari Injil yang bersifat surgawi menjadi bumiawi”. Memang, para pemimpin agama telah membuat organisasi itu ’penuh dengan nama-nama hujat’.—Wahyu 17:3; bandingkan Matius 24:15; Markus 13:14.
Tidak Ada Kekuatan untuk Perdamaian
12. Apa hubungan antara para pendukung organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Kerajaan Allah?
12 Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Kerajaan Allah. Sebenarnya, para pendukungnya menentang Kerajaan tersebut. Malaikat itu mengatakan kepada Yohanes, ”[Kesepuluh tanduk itu] akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (Wahyu 17:14) Tepat seperti dikatakan nubuat tersebut, bangsa-bangsa terus-menerus ”berperang melawan Anak Domba” sepanjang akhir jaman ini, menentang dan menindas orang-orang yang bertindak sebagai duta-duta dari Kerajaannya. Tetapi, Anak Domba itu, tidak dapat dikalahkan, demikian pula hamba-hambanya di bumi yang terus memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah meskipun adanya pelarangan, pemenjaraan, dan bahkan kematian.—Matius 10:16-18; Yohanes 16:33; 1 Yohanes 5:4.
13. Mengapa Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak pernah dapat menjadi kekuatan untuk perdamaian yang sejati?
13 Sesungguhnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak pernah dapat menjadi kekuatan untuk perdamaian yang sejati. Penunggangnya, ”Babel besar”, adalah salah satu dari pencetus peperangan yang paling jahat dalam sejarah, dan ia ”mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus”. (Wahyu 17:6) Peperangan-peperangan dari bangsa-bangsa yang mendukung organisasi itu telah menggenangi bumi ini dengan darah. (Matius 24:6, 7) Dan kuasa yang ada di belakang mereka, Setan si Iblis, ”naga besar itu”, bukanlah pencipta perdamaian. (Wahyu 12:9, 17; 13:2) Umat manusia tidak pernah akan menikmati keamanan selama perkara-perkara ini ada. Mereka harus disingkirkan.
Langkah-Langkah yang Perlu Ke Arah Perdamaian
14. (a) Dalam penglihatan Yohanes, apa yang terjadi dengan penunggang binatang itu? (b) Bagaimana ini akan digenapi?
14 Yang pertama-tama harus lenyap ialah agama palsu, dengan cara yang sangat tidak diduga. Beginilah caranya hal itu akan terjadi, ”Kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.” Benar-benar suatu kejutan bagi manusia! (Wahyu 17:16; 18:9-19) ’Tanduk-tanduk’ yang bersifat menghancurkan, nasionalistis, yang terkemuka dalam organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa inilah yang akan membinasakan dia. Hal ini dengan tegas mengingatkan kita akan nubuat Yesus bahwa ”Pembinasa keji” akan membinasakan ”Yerusalem”! (Markus 13:14-20; Lukas 21:20) Tetapi, meskipun bangsa-bangsa yang akan melaksanakan penghukuman ini, mereka sebenarnya melaksanakan penghukuman Allah atas ”pelacur besar”, termasuk Susunan Kristen. Hasilnya? Agama palsu ”tidak akan ditemukan lagi”.—Wahyu 17:1; 18:21.
15, 16. (a) Apa ’sengsara besar’ itu? (b) Apa hasilnya? (c) Bagaimana Setan akan dicegah sehingga tidak merusak harapan-harapan perdamaian dari umat manusia?
15 Yesus mengatakan bahwa kebinasaan dari Susunan Kristen akan menjadi awal dari suatu ’sengsara besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku dari pada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian dari pada itu juga tidak akan jadi pula’. (Matius 24:15, 21, Bode) Seraya sengsara besar itu berlangsung terus, Kerajaan Allah akan melaksanakan penghukuman atas semua bagian politik dan komersial dari organisasi Setan. (Daniel 2:44) Yohanes kini melihat Raja itu bertindak, ”Aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ’Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi dan berperang dengan adil.” Bangsa-bangsa politik dari bumi bersama dengan ”patung binatang itu” berbaris melawan dia. Hasil dari peperangan itu? Sekali lagi, kebinasaan atas perusak-perusak perdamaian!—Wahyu 19:11, 19-21.
16 Maka hanya tinggal satu penghalang besar bagi perdamaian: Setan si Iblis sendiri. Yohanes selanjutnya menggambarkan bagaimana musuh besar umat manusia ini akan dilumpuhkan, ”Aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya.”—Wahyu 20:1-3.
Suatu Masa untuk Memilih
17. Langkah-langkah apa dapat diambil sekarang oleh pribadi-pribadi yang ingin melihat perdamaian yang sejati?
17 Benar-benar suatu masa perubahan bagi umat manusia! Namun seraya organisasi-organisasi dan pemerintahan-pemerintahan disingkirkan, apa yang akan terjadi dengan orang-perorangan sebagian besar merupakan soal pilihan mereka sendiri. Dalam suatu pernyataan kasih, Yehuwa mengatakan, ”Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa”, sebelum sengsara besar. (Markus 13:10) Para pencinta perdamaian diundang untuk ”keluar” dari Babel Besar. (Wahyu 18:4) Orang-orang dalam Susunan Kristen didesak untuk ”melarikan diri ke pegunungan”. (Lukas 21:21) Orang-orang yang tunduk kepada Kerajaan Allah menjaga diri agar tidak mempunyai ’tanda dari binatang itu’. (Wahyu 14:9-12; Yohanes 17:15, 16) Suatu kumpulan besar dari orang-orang yang berhati jujur tersebut akan ”keluar dari kesusahan yang besar”. (Wahyu 7:9-14) Sebenarnya, tidak seorang pun perlu binasa bersama dengan sistem Setan.—Amsal 2:21, 22.
18, 19. (a) Apa yang dapat dikatakan tentang bilamana sengsara besar akan mulai? (b) Bagaimana orang-orang Kristen sekarang mempersiapkan diri untuk masa itu?
18 Bilamana peristiwa-peristiwa yang menggoncangkan dunia ini akan terjadi? Ya, ’kabar baik’ itu sedang diperdengarkan di seluruh dunia dewasa ini. ”Pembinasa keji” itu sudah ada di tempat. (Matius 24:14-16) Sebenarnya, ’patung binatang itu’, sudah berada pada bagian kedua dari pemunculannya, kini sudah waktunya akan ”menuju kepada kebinasaan”. (Wahyu 17:8) Penggenapan dari ”tanda” itu menunjukkan bahwa kita sudah hidup selama 71 tahun dalam masa kehadiran Yesus sejak 1914. (Matius 24:3) Yesus mengatakan, ”Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.” (Matius 24:33, 34) Jadi, ’sengsara besar’ itu pastilah sudah dekat sekali. Apakah kita dapat menyatakan sesuatu yang lebih tepat dari pada itu? Kali ini tidak.
19 Rasul Paulus menubuatkan, ”Apabila mereka mengatakan: ’Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan.” (1 Tesalonika 5:3) Jadi sengsara besar akan merupakan suatu kejutan besar bagi umat manusia pada umumnya. Tetapi, hal itu bukan suatu kejutan bagi orang-orang Kristen. Mereka tahu bahwa hal itu akan datang, dan mereka mentaati nasihat Yesus, ”Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu.”—Lukas 21:36.
20. Mengapa pada masa ini orang-orang Kristen tidak dapat mengatakan bilamana sengsara besar akan tiba?
20 Meskipun demikian, orang-orang Kristen tidak dapat mengatakan sebelumnya bilamana persisnya sengsara besar akan mulai pecah. Yehuwa masih belum menyingkapkan ”hari atau saat itu”. (Markus 13:32; Matius 24:42) Jadi jika misalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan tahun 1986 sebagai ”Tahun Perdamaian Internasional”, orang-orang Kristen mengamati peristiwa itu dengan penuh minat. Tetapi mereka tidak dapat mengatakan sebelumnya apakah ini akan terbukti sebagai penggenapan dari kata-kata Paulus yang dikutip di atas. Namun, mereka bersyukur bahwa Yehuwa telah memungkinkan mereka untuk memahami arti penting dari ”patung binatang” dan ”Pembinasa keji” itu. Jadi mereka memandang organisasi ini dengan cara yang sama seperti Yehuwa memandangnya dan tidak disesatkan oleh usaha-usahanya untuk mendatangkan perdamaian.
21. (a) Perdamaian apa dinikmati orang-orang Kristen bahkan sekarang? (b) Dengan yakin mereka dapat menantikan apa?
21 Orang-orang yang ”berjaga-jaga” dan menundukkan diri kepada Kerajaan Allah menikmati perdamaian bahkan sekarang juga. Yehuwa, ”Allah sumber damai sejahtera”, menyertai mereka dan memberi mereka ”damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal”. (Filipi 4:7, 9) Selain itu, mereka menantikan masa yang sudah dekat manakala seluruh bumi akan menikmati penggenapan dari nubuat Yesaya yang indah, ”Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman.” (Yesaya 32:16-18) Ini akan berarti keamanan dalam skala dunia. (Yesaya 11:9) Dan ini berarti perdamaian yang sejati karena Yehuwa sendiri yang menghasilkannya.
[Catatan Kaki]
a Keadaan politik dewasa ini sangat berbeda dari keadaan politik pada jaman Yohanes. Sangat sedikit bangsa-bangsa anggota PBB yang ada pada waktu itu. Jadi, tepatlah untuk mengatakan bahwa mereka ”belum mulai memerintah”. Ada beberapa perkecualian, seperti misalnya Mesir. Tetapi bahkan di negeri-negeri tersebut, sistem kekuasaan telah begitu banyak berubah selama berabad-abad sehingga komentar malaikat itu masih tetap benar: Pemerintahan-pemerintahan yang kini berkuasa ”belum mulai memerintah” pada jaman Yohanes.
b Seraya Perang Dunia II berkecamuk dengan hebat, presiden dari Lembaga Menara Pengawal, pada tanggal 20 September 1942, menyampaikan khotbah pada Kebaktian Teokratis Dunia Baru dari Saksi-Saksi Yehuwa berjudul ”Perdamaian—Dapatkah Bertahan?” Di sana, ia memperlihatkan dari Wahyu pasal 17 bahwa, bertentangan dengan harapan dari banyak orang, Perang Dunia II tidak akan mencapai puncaknya di Armagedon. Mula-mula ’binatang perdamaian’ itu harus muncul lagi dari jurang maut keadaan non aktif untuk memerintah selama ”satu jam” simbolis bersama dengan kuasa-kuasa politik.
Apakah Saudara Ingat?
◻ Apa beberapa ciri dari binatang dalam Wahyu 17?
◻ Binatang ini melambangkan apa?
◻ Mengapa binatang simbolis ini tidak pernah dapat mendatangkan perdamaian?
◻ Bagaimana Kerajaan Allah akhirnya akan mendatangkan perdamaian dan keamanan kepada umat manusia?
◻ Bagaimana orang-perorangan dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan ini?
[Blurb di hlm. 15]
Paus Paulus VI melihat dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa ”pencerminan dari rancangan Allah yang pengasih dan mulia demi kemajuan keluarga manusia”
[Gambar di hlm. 17]
Para pencinta perdamaian didesak untuk ”keluar” dari Babel Besar
-