PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Sains: Apakah Sains Telah Membuktikan Alkitab Salah?
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 8

      Sains: Apakah Sains Telah Membuktikan Alkitab Salah?

      Tahun 1613 ilmuwan Italia Galileo menerbitkan buku yang dikenal sebagai ”Letters on Sunspots” (Surat mengenai Noda-Noda Matahari). Dalam buku itu ia mengemukakan bukti bumi berputar mengelilingi matahari, bukan matahari mengelilingi bumi. Dengan tulisannya ini ia memulai serangkaian peristiwa yang akhirnya membawa dia ke hadapan Inkwisisi Katolik Roma dengan tuduhan ”sangkaan yang sangat kuat melakukan bidat”. Akhirnya ia dipaksa ”menarik kembali keterangannya”. Mengapa gagasan bumi bergerak mengelilingi matahari dipandang sebagai bidat? Karena para pendakwa Galileo berpendirian itu bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab.

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Apa yang terjadi ketika Galileo menyatakan bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari? (b) Meskipun Alkitab bukan buku pelajaran sains, apa yang kita dapati bila kita membandingkannya dengan sains modern?

      DEWASA ini Alkitab secara luas dianggap tidak ilmiah, dan ada yang menunjuk kepada pengalaman Galileo sebagai bukti. Tetapi benarkah anggapan demikian? Bila menjawab pertanyaan itu, kita harus ingat bahwa Alkitab adalah sebuah buku nubuat, sejarah, doa, hukum, nasihat, dan pengetahuan tentang Allah. Alkitab tidak mengaku sebagai sebuah buku ilmiah. Namun demikian, apabila Alkitab menyinggung masalah ilmiah, apa yang dikatakannya betul-betul saksama.

      Planet Bumi Kita

      2. Bagaimana Alkitab melukiskan posisi bumi di ruang angkasa?

      2 Sebagai contoh, pertimbangkan apa yang dikatakan Alkitab tentang planet kita, bumi. Dalam buku Ayub kita membaca, ”Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.” (Ayub 26:7) Bandingkan ini dengan keterangan Yesaya, ketika ia berkata, ”Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi.” (Yesaya 40:22) Gambaran yang dikemukakan tentang sebuah bumi yang bulat dan ’tergantung pada kehampaan’ mengingatkan kita kepada foto-foto yang diambil oleh para astronot yang memperlihatkan bola bumi yang mengapung dalam ruang hampa.

      3, 4. Bagaimana siklus air di bumi, dan apa yang dikatakan Alkitab mengenai ini?

      3 Pertimbangkan pula siklus air yang menakjubkan dari bumi. Berikut ini uraian Comton’s Encyclopedia mengenai apa yang terjadi, ”Air . . . menguap dari permukaan lautan ke dalam atmosfir . . . Arus udara yang bergerak secara terus-menerus dalam atmosfir bumi membawa udara lembab ke daerah pedalaman. Ketika udara mendingin, uap itu berkondensasi dan membentuk tetesan air yang sangat kecil. Tetesan air ini biasanya tampak sebagai awan. Sering kali tetesan air ini menyatu dan membentuk tetesan hujan. Jika atmosfir cukup dingin, akan terbentuk bunga salju sebaliknya dari tetesan hujan. Apapun bentuknya, air yang sudah menempuh perjalanan dari lautan yang jauhnya ratusan atau bahkan ribuan kilometer, akan jatuh ke permukaan bumi. Di sana air akan berkumpul menjadi aliran sungai atau menyerap ke dalam tanah dan memulai perjalanannya kembali ke laut.”​1

      4 Proses yang menakjubkan ini, yang memungkinkan kehidupan di atas tanah kering, telah dilukiskan dengan bagus kira-kira 3.000 tahun yang lalu dengan kata-kata yang sederhana dan jelas dalam Alkitab, ”Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tak kunjung penuh. Airnya kembali ke hulu sungai, lalu mulai mengalir lagi.”—Pengkhotbah 1:7, BIS.

      5. Bagaimana komentar pemazmur mengenai sejarah gunung-gunung di bumi secara menakjubkan sesuai dengan ilmu pengetahuan modern?

      5 Mungkin yang lebih menakjubkan lagi adalah keterangan Alkitab tentang sejarah gunung-gunung. Inilah yang dikatakan sebuah buku pelajaran mengenai geologi, ”Dari zaman Pre-Kambrium sampai sekarang, proses abadi membangun dan merusak gunung-gunung berlangsung terus. . . . Gunung-gunung tidak saja berasal dari dasar laut yang telah lenyap, tetapi kerap kali gunung-gunung itu terendam lama setelah pembentukannya, lalu muncul ke permukaan lagi.”​2 Bandingkan ini dengan bahasa puisi pemazmur, ”DiselubungiNya akan [bumi] dengan laut seperti dengan selimut, maka airnyapun meliputi segala gunung. Lalu naiklah segala bukit dan turunlah segala lembah pada tempat yang telah Kautentukan bagi tiap-tiapnya.”—Mazmur 104:6, 8, Klinkert.

      ”Pada Mulanya”

      6. Keterangan Alkitab yang mana selaras dengan teori sains modern mengenai asal mula jagad raya?

      6 Ayat pertama dari Alkitab menyatakan, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Pengamatan telah membuat para ilmuwan berteori bahwa jagad raya jasmani memang mempunyai awal. Bukan sudah ada selamanya. Ahli astronomi Robert Jastrow, seorang agnostik dalam soal agama, menulis, ”Rinciannya memang berbeda, tetapi unsur penting dalam ilmu astronomi dan kisah Alkitab perihal Kejadian adalah sama; rangkaian peristiwa sampai kepada kehadiran manusia bermula dengan tiba-tiba dan tepat pada suatu waktu tertentu, dalam suatu kilasan cahaya dan energi.”​3

      7, 8. Walaupun tidak mengakui peranan Allah dalam soal ini, apa yang terpaksa diakui oleh ilmuwan berkenaan asal mula jagad raya?

      7 Memang, banyak ilmuwan, walaupun percaya bahwa jagad raya mempunyai permulaan, tidak mau menerima keterangan bahwa ”Allah menciptakan”. Namun demikian beberapa ilmuwan sekarang mengakui bahwa mereka sulit mengabaikan bukti adanya akal cerdas di belakang segala sesuatu. Profesor ilmu fisika Freeman Dyson berkomentar, ”Makin banyak saya menyelidiki jagad raya dan mempelajari rincian arsitekturnya, makin banyak bukti yang saya dapati bahwa jagad raya dalam arti tertentu pasti sudah dipersiapkan bagi kita [manusia], yang muncul kemudian.”

      8 Dyson selanjutnya mengakui, ”Sebagai seorang ilmuwan yang terlatih dalam kebiasaan berpikir dan berbahasa abad ke-20 dan bukan abad ke-18, saya tidak menyatakan bahwa arsitektur jagad raya membuktikan adanya Allah. Saya hanya menyatakan bahwa arsitektur jagad raya konsisten dengan hipotesa bahwa pikiran memainkan peran penting dalam fungsinya.”​4 Komentarnya tentu saja menunjukkan sikap skeptis zaman kita. Tetapi dengan menyingkirkan sikap skeptis itu, orang akan melihat adanya keselarasan yang menakjubkan antara sains modern dan keterangan Alkitab bahwa ”pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.—Kejadian 1:1.

      Kesehatan dan Sanitasi

      9. Bagaimana hukum Alkitab mengenai penyakit kulit yang menular mencerminkan hikmat yang praktis? (Ayub 12:9, 16a)

      9 Pertimbangkan liputan Alkitab mengenai bidang lain: kesehatan dan sanitasi. Jika seorang Israel mempunyai noda di kulit yang diduga sebagai kusta, maka ia diisolasikan. ”Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.” (Imamat 13:46) Bahkan baju yang terkena harus dibakar. (Imamat 13:52) Pada zaman itu, ini adalah cara yang efektif untuk mencegah penyebaran infeksi.

      10. Bagaimana banyak orang di beberapa negeri akan mendapat manfaat dengan mengikuti nasihat Alkitab mengenai higiene?

      10 Suatu hukum lain yang penting ada kaitannya dengan pembuangan tinja manusia, yang harus ditimbuni dengan tanah di luar perkemahan. (Ulangan 23:12, 13) Pasti hukum ini telah menghindarkan Israel dari banyak macam penyakit. Bahkan sekarang, banyak masalah kesehatan yang parah di beberapa negeri disebabkan oleh kurang baiknya pembuangan tinja manusia. Andai kata rakyat di negeri-negeri itu mau mengikuti hukum yang telah ditulis ribuan tahun yang lalu di Alkitab, mereka akan jauh lebih sehat.

      11. Nasihat Alkitab apa mengenai kesehatan mental ternyata praktis?

      11 Standar higiene Alkitab yang tinggi bahkan mencakup kesehatan mental. Sebuah amsal Alkitab berkata, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30) Pada tahun-tahun belakangan, penelitian medis telah membuktikan bahwa kesehatan jasmani kita sesungguhnya dipengaruhi oleh sikap mental kita. Misalnya, Dokter C. B. Thomas dari Universitas Johns Hopkins meneliti lebih dari seribu orang lulusan selama jangka waktu 16 tahun, memadukan sifat-sifat kejiwaan mereka dengan kepekaan mereka terhadap penyakit. Satu hal yang diperhatikannya adalah: Para lulusan yang paling mudah kena penyakit adalah mereka yang lebih besar kemarahannya dan lebih khawatir dalam keadaan stres.​5

      Apa Kata Alkitab?

      12. Mengapa Gereja Katolik berkukuh bahwa teori Galileo tentang bumi adalah suatu bidat?

      12 Jika Alkitab begitu saksama dalam bidang ilmiah, mengapa Gereja Katolik mengatakan bahwa ajaran Galileo tentang bumi yang berputar mengelilingi matahari tidak sesuai dengan Alkitab? Ini disebabkan oleh cara pihak yang berwenang menafsirkan ayat-ayat tertentu dari Alkitab.​6 Apakah mereka benar? Mari kita pastikan dengan membaca dua ayat yang mereka kutip.

      13, 14. Ayat-ayat Alkitab mana yang disalahtafsirkan Gereja Katolik? Jelaskan.

      13 Satu ayat berbunyi, ”Matahari terbit, matahari terbenam lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.” (Pengkhotbah 1:5) Menurut argumen Gereja, ungkapan seperti ”matahari terbit” dan ”matahari terbenam” berarti bahwa matahari, dan bukan bumi, yang bergerak. Tetapi bahkan dewasa ini kita berkata bahwa mataharilah yang terbit dan terbenam, padahal kebanyakan dari kita tahu bahwa bumilah yang bergerak, bukan matahari. Apabila kita menggunakan ungkapan seperti ini, kita hanya melukiskan apa yang kelihatannya sebagai gerakan matahari di mata manusia. Begitu pula dengan penulis Alkitab itu.

      14 Ayat yang lain berbunyi, ”Yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 104:5) Ayat ini ditafsirkan bahwa setelah diciptakan bumi tidak pernah bisa bergerak. Tetapi, sebenarnya ayat ini menandaskan sifat permanen dari bumi, bukan bahwa ia tidak bisa bergerak. Bumi tidak pernah akan ’digoyangkan’ dari eksistensinya, atau dihancurkan, sebagaimana diteguhkan oleh ayat-ayat Alkitab yang lain. (Mazmur 37:29; Pengkhotbah 1:4) Ayat ini juga tidak membahas pergerakan dari bumi dan matahari. Pada zaman Galileo, Gereja dan bukan Alkitab yang menghalangi pembahasan ilmiah secara bebas.

      Evolusi dan Penciptaan

      15. Apakah teori evolusi itu, dan bagaimana itu bertentangan dengan Alkitab?

      15 Akan tetapi, ada satu bidang yang menurut banyak orang sains modern dan Alkitab benar-benar bertentangan. Kebanyakan ilmuwan percaya kepada teori evolusi, yang mengajarkan bahwa makhluk hidup berevolusi dari bentuk kehidupan yang sederhana yang muncul jutaan tahun yang lampau. Alkitab, sebaliknya, mengajarkan bahwa setiap kelompok utama makhluk hidup diciptakan secara khusus dan bereproduksi ”menurut jenisnya”. Manusia, menurut Alkitab, diciptakan ”dari debu tanah”. (Kejadian 1:21, NW; 2:7) Apakah ini suatu kesalahan ilmiah yang mencolok dalam Alkitab? Sebelum memutuskan, mari kita teliti lebih saksama apa yang diketahui oleh sains, dan bukan teori yang dibuatnya.

      16-18. (a) Pengamatan apa dilakukan Charles Darwin yang membuatnya percaya kepada evolusi? (b) Bagaimana kita dapat membantah bahwa pengamatan Darwin di kepulauan Galapagos tidak bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab?

      16 Teori evolusi dipopulerkan pada abad yang lalu oleh Charles Darwin. Ketika ia berada di kepulauan Galapagos di Pasifik. Darwin sangat terkesan oleh berbagai spesies burung finch (semacam kutilang) yang terdapat di berbagai pulau di situ. Ia menarik kesimpulan bahwa burung itu pasti keturunan dari hanya satu spesies induk saja. Sebagian oleh karena pengamatan ini, ia mengembangkan teori bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu bentuk awal yang sederhana. Tenaga pendorong di belakang evolusi makhluk-makhluk yang tinggi dari yang lebih rendah, menurut Darwin, adalah pemilihan oleh alam, bahwa yang kuatlah yang akan tetap hidup. Berkat adanya evolusi, katanya, binatang darat berevolusi dari ikan, burung dari reptilia, dan sebagainya.

      17 Sebenarnya, apa yang diamati oleh Darwin di kepulauan terpencil itu bukan tidak sesuai dengan Alkitab, yang mengakui adanya variasi di dalam suatu jenis makhluk hidup. Segenap umat manusia, umpamanya, berasal dari satu pasangan manusia saja. (Kejadian 2:7, 22-24) Jadi tidak heran bahwa beragam spesies burung finch berasal dari satu spesies induk yang sama. Tetapi burung finch tetap burung finch. Burung itu tidak berevolusi menjadi elang atau rajawali.

      18 Beragam spesies burung finch atau apapun juga yang dilihat Darwin tidak membuktikan bahwa semua makhluk hidup, entah ikan hiu atau burung camar, gajah atau cacing tanah, mempunyai satu nenek moyang yang sama. Namun banyak ilmuwan menegaskan bahwa evolusi sekarang bukan lagi suatu teori belaka, melainkan suatu fakta. Orang-orang lain, walaupun menyadari problem-problem yang dihadapi teori itu, berkata bahwa mereka tetap percaya kepada evolusi. Itu lebih populer. Akan tetapi kita perlu mengetahui apakah evolusi telah dibuktikan sedemikian rupa sehingga Alkitab harus dianggap salah.

      Apakah Sudah Terbukti?

      19. Apakah catatan fosil mendukung evolusi atau penciptaan?

      19 Bagaimana teori evolusi dapat diuji? Cara yang paling jelas adalah dengan menyelidiki catatan fosil untuk melihat apakah benar telah terjadi perubahan bertahap dari satu jenis ke jenis yang lain. Benarkah demikian? Tidak, sebagaimana diakui dengan jujur oleh sejumlah ilmuwan. Francis Hitching, menulis, ”Apabila Anda mencari mata rantai antara kelompok-kelompok utama hewan, Anda tidak akan menemukannya.”​7 Begitu nyata kelangkaan bukti itu dalam catatan fosil sehingga para evolusionis mengemukakan alternatif bagi teori perubahan bertahap dari Darwin. Tetapi sebenarnya, munculnya jenis-jenis hewan secara tiba-tiba di dalam catatan fosil lebih mendukung penciptaan secara tersendiri daripada teori evolusi.

      20. Mengapa caranya sel-sel hidup bereproduksi tidak memungkinkan terjadinya evolusi?

      20 Lagi pula, Hitching memperlihatkan bahwa makhluk-makhluk hidup diprogram untuk mereproduksi jenis yang persis sama sebaliknya dari berevolusi menjadi makhluk-makhluk lain. Ia berkata, ”Sel-sel hidup melipatgandakan diri mereka dengan kesamaan yang hampir menyeluruh. Tingkat kesalahannya begitu kecil sehingga tidak ada mesin buatan manusia yang dapat menirunya. Di dalam diri mereka juga terdapat daya pembatas. Tanaman tumbuh sampai ukuran tertentu dan tidak mau tumbuh lebih besar dari ukuran itu. Lalat buah tidak mau menjadi serangga lain kecuali lalat buah di bawah keadaan apapun yang dapat dibuat manusia.”​8 Mutasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan dalam lalat buah selama beberapa puluh tahun gagal untuk memaksa lalat buah itu berevolusi menjadi makhluk hidup yang lain.

      Asal Mula Kehidupan

      21. Kesimpulan apa yang dibuktikan oleh Louis Pasteur merupakan masalah besar bagi para evolusionis?

      21 Satu pertanyaan ruwet lain yang tidak dapat dijawab oleh para evolusionis adalah: Bagaimana asal mula kehidupan? Bagaimana bentuk kehidupan pertama yang sederhana—konon titik awal dari kita semua—muncul? Beberapa abad yang lalu soal ini tampaknya tidak menjadi masalah. Kebanyakan orang ketika itu berpikir bahwa lalat bisa timbul dari daging yang sedang membusuk dan bahwa setumpukan pakaian rombengan dapat secara spontan menghasilkan beberapa ekor tikus. Tetapi lebih dari seratus tahun yang lalu, ahli kimia Perancis Louis Pasteur dengan tegas membuktikan bahwa kehidupan hanya bisa datang dari kehidupan yang sudah ada lebih dulu.

      22, 23. Menurut para evolusionis, bagaimana caranya kehidupan muncul, tetapi apa yang ditunjukkan oleh fakta-fakta?

      22 Nah, bagaimana para evolusionis menjelaskan sumber dari kehidupan? Menurut teori yang paling populer, jutaan tahun yang lalu suatu kombinasi kebetulan dari bahan-bahan kimia dan energi mencetuskan generasi kehidupan dengan sendirinya. Bagaimana dengan prinsip yang telah dibuktikan oleh Pasteur? The World Book Encyclopedia menjelaskan, ”Pasteur memperlihatkan bahwa kehidupan tidak mungkin timbul dengan sendirinya di bawah kondisi kimiawi dan fisik yang terdapat di bumi dewasa ini. Akan tetapi, bermilyar-milyar tahun yang lalu, kondisi kimiawi dan fisik di bumi jauh berbeda.”​9

      23 Namun, bahkan di bawah kondisi yang jauh berbeda, ada jurang yang sangat besar antara zat mati dan makhluk hidup yang paling sederhana. Michael Denton, dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis (Evolusi: Teori yang sedang Goyah), berkata, ”Antara sebuah sel hidup dan sistem non-biologis yang paling tinggi tatanannya, seperti sebuah kristal dan bunga salju, terdapat jurang yang sangat luas dan mutlak.”​10 Gagasan bahwa kemungkinan suatu zat mati dapat menjadi hidup oleh karena suatu kebetulan belaka adalah begitu kecil sehingga dapat dianggap mustahil. Penjelasan Alkitab bahwa ’kehidupan datangnya dari kehidupan’, karena kehidupan diciptakan oleh Allah, secara meyakinkan selaras dengan fakta.

      Mengapa Tidak Penciptaan

      24. Walaupun teori itu menghadapi banyak masalah, mengapa kebanyakan ilmuwan masih berpegang kepada teori evolusi?

      24 Kendatipun ada masalah bawaan dalam teori evolusi, kepercayaan kepada penciptaan dewasa ini dianggap tidak ilmiah, bahkan eksentrik. Mengapa demikian? Mengapa bahkan seorang yang berwenang seperti Francis Hitching, yang dengan jujur menunjukkan kelemahan evolusi, menolak ide penciptaan?​11 Michael Denton menjelaskan bahwa evolusi, dengan segala kegagalannya, akan terus diajarkan karena teori-teori yang berkaitan dengan penciptaan terus-terang akan ”membangkitkan pikiran akan penyebab-penyebab yang bersifat adimanusiawi”.​12 Dengan kata lain, fakta bahwa penciptaan berkaitan dengan seorang Pencipta membuatnya tidak dapat diterima. Jelas, ini adalah cara berpikir yang tak berujung pangkal yang sama yang kita jumpai dalam hal mukjizat: Mukjizat mustahil karena itu bersifat ajaib!

      25. Kelemahan apa dari teori evolusi, secara ilmiah, memperlihatkan bahwa teori itu bukan alternatif yang kuat bagi penciptaan dalam menjelaskan asal mula kehidupan?

      25 Selain itu, teori evolusi sendiri sangat diragukan dari sudut pandangan ilmiah. Michael Denton selanjutnya berkata, ”Karena pada dasarnya evolusi adalah sebuah teori rekonstruksi secara historis, [teori evolusi Darwin] tidak mungkin dibuktikan dengan eksperimen atau pengamatan langsung seperti lazimnya dalam sains. . . . Lagi pula, teori evolusi berkaitan dengan serangkaian kejadian unik, asal mula kehidupan, asal mula akal cerdas dan sebagainya. Kejadian-kejadian unik tidak dapat diulang dan terhadapnya tidak mungkin dilakukan segala macam penyelidikan eskperimental.”​13 Sesungguhnya, teori evolusi, walaupun populer, penuh dengan jurang dan masalah. Teori ini tidak memberikan alasan yang kuat untuk menolak kisah Alkitab tentang asal mula kehidupan. Pasal pertama kitab Kejadian mengutarakan kisah yang benar-benar logis tentang bagaimana ”kejadian-kejadian unik” yang ”tidak dapat diulang” ini terjadi selama ’hari-hari’ penciptaan yang lamanya ribuan tahun.a

      Bagaimana tentang Air Bah?

      26, 27. (a) Apa kata Alkitab tentang Air Bah? (b) Dari mana, sebagian, air bah itu pasti datang?

      26 Banyak orang menunjuk kepada suatu hal lain yang dianggap sebagai kontradiksi antara Alkitab dan sains modern. Dalam kitab Kejadian kita membaca bahwa ribuan tahun yang lampau kejahatan manusia begitu hebat sehingga Allah memutuskan untuk membinasakan mereka. Akan tetapi, Ia menyuruh Nuh yang benar itu untuk membangun sebuah bahtera kayu yang besar. Kemudian Allah mendatangkan air bah atas umat manusia. Hanya Nuh dan keluarganya yang selamat, bersama sejumlah binatang dari segala macam jenis. Air bah itu begitu besar sehingga ”ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit”.—Kejadian 7:19.

      27 Dari mana datangnya air untuk menutupi seluruh bumi? Alkitab sendiri menjawab. Pada waktu proses penciptaan, ketika bentangan atmosfir mulai berbentuk, terdapat ”air yang ada di bawah cakrawala” dan ”air yang ada di atasnya”. (Kejadian 1:7; 2 Petrus 3:5) Ketika Air Bah datang, Alkitab berkata, ”Terbukalah tingkap-tingkap di langit.” (Kejadian 7:1) Jelas bahwa ’air yang ada di atas cakrawala itu’ jatuh dan menyediakan sebagian besar dari air untuk menggenangi bumi.

      28. Bagaimana hamba-hamba Allah di zaman dulu, termasuk Yesus, memandang Air Bah?

      28 Buku pelajaran modern cenderung meremehkan kisah tentang adanya air bah sedunia. Maka kita harus bertanya: Apakah Air Bah itu hanya sebuah dongeng, atau sungguh-sungguh terjadi? Sebelum menjawab kita harus perhatikan bahwa para penyembah Yehuwa di abad-abad belakangan menerima Air Bah sebagai sejarah sejati; mereka tidak memandang itu sebagai dongeng. Yesaya, Yesus, Paulus, dan Petrus termasuk di antara mereka yang menyebut Air Bah sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. (Yesaya 54:9; Matius 24:37-39; Ibrani 11:7; 1 Petrus 3:20, 21; 2 Petrus 2:5; 3:5-7) Tetapi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab mengenai Air Bah sedunia ini.

      Air Akibat Banjir Besar Itu

      29, 30. Fakta-Fakta apa mengenai persediaan air di bumi menunjukkan bahwa Air Bah itu bisa terjadi?

      29 Pertama, tidakkah gagasan bahwa seluruh bumi tergenang air bah terlalu dibesar-besarkan? Tidak. Sesungguhnya, sampai batas-batas tertentu bumi masih tergenang air bah. Tujuh puluh persen dari bumi tertutup air dan hanya 30 persen adalah tanah kering. Lagi pula, 75 persen dari air tawar di bumi tertahan dalam gletser-gletser dan puncak-puncak es di kutub. Seandainya semua es ini mencair, permukaan laut akan naik jauh lebih tinggi. Kota-kota besar seperti New York dan Tokyo akan lenyap.

      30 Selanjutnya, The New Encyclopædia Britannica berkata, ”Kedalaman rata-rata dari semua laut diperkirakan 3.790 meter, suatu angka yang jauh lebih besar ketimbang ketinggian rata-rata dari tanah di atas permukaan laut, yang adalah 840 meter. Jika kedalaman rata-rata dikalikan dengan areal permukaan masing-masing, maka volume dari Lautan Dunia adalah 11 kali volume tanah di atas permukaan laut.”​14 Jadi, jika segalanya diratakan—jika gunung-gunung diratakan dan cekungan-cekungan laut yang dalam diisi—laut akan menutupi seluruh bumi sampai kedalaman ribuan meter.

      31. (a) Agar Air Bah itu bisa terjadi, bagaimana seharusnya situasi bumi sebelum Air Bah? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa bisa jadi gunung-gunung lebih rendah dan bahwa cekungan laut lebih dangkal sebelum Air Bah?

      31 Supaya Air Bah bisa terjadi, cekungan-cekungan laut pra-Air Bah mestinya lebih dangkal, dan gunung-gunung lebih rendah daripada yang ada sekarang. Apakah ini mungkin? Nah, sebuah buku pelajaran berkata, ”Bila sekarang gunung-gunung di dunia ini menjulang sampai ketinggian yang hebat, maka berjuta-juta tahun yang lalu, samudera-samudera dan dataran rendah, pernah membentang datar ke mana pun mata memandang . . . Pergeseran landasan-landasan benua menyebabkan tanah naik ke suatu ketinggian yang di tempat itu hanya hewan dan tanaman yang paling kuat bisa hidup dan, pada ekstrem lainnya, juga menyebabkan tanah menurun dan bersembunyi di dalam kemegahan jauh di bawah permukaan laut.”​15 Karena gunung dan cekungan laut naik dan turun, jelas bahwa pada suatu waktu gunung-gunung tidak setinggi sekarang dan cekungan-cekungan laut yang besar tidak sedemikian dalam.

      32. Apa yang pasti terjadi dengan air akibat Air Bah? Jelaskan.

      32 Apa yang terjadi dengan air setelah banjir besar itu? Air itu pasti mengalir ke dalam cekungan-cekungan laut. Bagaimana caranya? Para ilmuwan percaya bahwa benua-benua terletak di atas landasan-landasan besar. Pergeseran landasan-landasan ini dapat menimbulkan perubahan dalam tingginya permukaan bumi. Di beberapa tempat dewasa ini terdapat jurang-jurang besar di bawah air, yang dalamnya hampir 10 kilometer di perbatasan landasan itu.​16 Sangat mungkin—barangkali karena didorong oleh Air Bah itu sendiri—bahwa landasan-landasan itu bergeser, dasar laut melesak, sehingga terbentuklah parit-parit raksasa, yang memungkinkan air turun dan daratan terbentuk.b

      Bekas-Bekas Air Bah?

      33, 34. (a) Bukti apa yang sudah dimiliki para ilmuwan yang mungkin merupakan bukti adanya Air Bah? (b) Masuk di akalkah untuk mengatakan bahwa para ilmuwan mungkin salah menafsirkan bukti yang ada?

      33 Jika kita anggap saja bahwa suatu banjir besar mungkin pernah melanda bumi, mengapa para ilmuwan tidak menemukan bekas-bekasnya? Mungkin mereka telah menemukannya tetapi mereka menafsirkan bukti itu dengan cara lain. Misalnya, sains yang ortodoks mengajarkan bahwa permukaan bumi di banyak tempat telah dibentuk oleh gletser yang dahsyat selama serangkaian zaman es. Tetapi bukti yang nyata dari kegiatan gletser kadang-kadang dapat juga terjadi sebagai akibat dari gerakan air. Maka, sangat mungkin bahwa beberapa bukti bagi Air Bah itu salah dibaca sebagai bukti dari zaman es.

      34 Kesalahan-kesalahan serupa pernah terjadi. Mengenai waktu ketika para ilmuwan sedang memperkembangkan teori mereka tentang zaman-zaman es, kita membaca, ”Mereka menemukan zaman-zaman es dalam setiap tahap dari sejarah geologi, sesuai dengan filsafat keseragaman. Tetapi, hasil penelitian kembali yang cermat atas buktinya pada tahun-tahun belakangan menyangkal banyak dari zaman-zaman es ini; formasi yang dulu dinyatakan sebagai reruntuhan gletser telah ditafsirkan kembali sebagai lapisan yang diakibatkan oleh timbunan aliran lumpur, tanah longsor di bawah laut dan arus keruh: longsoran air keruh yang membawa lumpur, pasir dan batu kerikil ke atas dasar samudera yang dalam.”​18

      35, 36. Bukti apa dalam catatan fosil dan dalam geologi dapat dikaitkan dengan Air Bah? Jelaskan.

      35 Bukti lain mengenai Air Bah tampaknya terdapat dalam catatan fosil. Pada suatu waktu, menurut catatan ini, harimau-harimau besar bertaring pisau memburu mangsanya di Eropa, kuda yang lebih besar daripada yang ada sekarang mengembara di Amerika Utara, dan gajah-gajah raksasa mencari makan di Siberia. Kemudian, di seputar dunia, spesies hewan-hewan mamalia punah. Pada waktu yang sama terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba. Puluhan ribu gajah raksasa tewas dan membeku di Siberia.c Alfred Wallace, orang terkenal yang hidup sezaman dengan Charles Darwin, menganggap kebinasaan yang begitu luas pasti disebabkan oleh suatu kejadian yang luar biasa seluas dunia.​19 Banyak orang berpendapat bahwa kejadian itu adalah Air Bah.

      36 Sebuah tajuk rencana dalam majalah Biblical Archaeologist mengemukakan, ”Penting untuk diingat bahwa kisah tentang air bah adalah cerita turun temurun yang paling luas dalam kebudayaan umat manusia . . . Namun di belakang tradisi tertua yang terdapat di sumber-sumber Timur Dekat, kemungkinan besar memang ada banjir ukuran raksasa pada salah satu zaman hujan (pluvial) . . . beberapa ribu tahun yang lalu.”​20 Zaman hujan adalah masa manakala permukaan bumi jauh lebih basah daripada sekarang. Danau-danau air tawar di seputar bumi jauh lebih besar. Ada yang berteori bahwa kelembaban itu disebabkan oleh hujan-hujan lebat yang berkaitan dengan berakhirnya zaman es. Tetapi ada yang mengemukakan pendapat bahwa pada suatu waktu kelembaban yang ekstrem di permukaan bumi itu adalah akibat Air Bah.

      Umat Manusia Tidak Lupa

      37, 38. Bagaimana seorang ilmuwan menunjukkan bahwa, menurut bukti yang ada, Air Bah itu mungkin terjadi, dan bagaimana kita tahu bahwa itu memang telah terjadi?

      37 Profesor geologi John McCampbell pernah menulis, ”Perbedaan penting antara paham bahwa perubahan geologis terjadi secara tiba-tiba, menurut Alkitab [Air Bah], dan paham bahwa proses yang sama yang ada sekarang sudah cukup mengakibatkan perubahan geologis, berdasarkan evolusi, bukanlah mengenai data faktual dari geologi, melainkan mengenai penafsiran data itu. Penafsiran yang diingini akan sangat bergantung kepada latar belakang dan prasangka dari pribadi peneliti itu.”​21

      38 Bahwa Air Bah benar-benar terjadi tampak dari fakta bahwa umat manusia tidak pernah melupakannya. Di seputar dunia, di tempat-tempat yang jauh terpisah seperti Alaska dan kepulauan Laut Selatan, ada banyak cerita kuno tentang Air Bah. Penduduk pribumi Amerika sebelum zaman Columbus, maupun penduduk Aborigin Australia, semua mempunyai cerita tentang Air Bah. Walaupun beberapa kisah tidak sama rinciannya, fakta dasar bahwa bumi pernah dilanda air bah dan hanya beberapa orang yang selamat dalam sebuah kapal buatan manusia, terdapat dalam hampir segala macam versi. Satu-satunya penjelasan untuk penerimaan yang begitu luas adalah bahwa Air Bah adalah suatu kejadian bersejarah.d

      39. Bukti tambahan apa telah kita lihat bahwa Alkitab adalah Firman dari Allah, bukan dari manusia?

      39 Jadi, dalam segi-segi yang penting Alkitab selaras dengan sains modern. Bila terdapat pertentangan antara keduanya, bukti yang dimiliki para ilmuwan meragukan. Bila selaras, Alkitab sering begitu saksama sehingga kita harus percaya bahwa Kitab itu memperoleh informasinya dari suatu akal cerdas adimanusiawi. Sungguh, keselarasan Alkitab dengan sains yang terbukti merupakan bukti lebih lanjut bahwa Kitab itu Firman dari Allah, bukan dari manusia.

  • Nubuat-Nubuat yang Digenapi
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 9

      Nubuat-Nubuat yang Digenapi

      Manusia tidak dapat meramalkan masa depan dengan tepat. Upaya mereka untuk meramal sering gagal total. Maka sebuah buku yang berisi nubuat-nubuat yang tergenap, pasti menarik minat kita. Alkitablah buku semacam itu.

      1. (Termasuk kata pengantar.) Apa yang dibuktikan oleh fakta bahwa Alkitab mencatat nubuat-nubuat yang menjadi kenyataan?

      BANYAK nubuat Alkitab telah tergenap dengan begitu saksama sehingga para kritikus menuduh bahwa hal itu ditulis setelah penggenapannya. Tetapi tuduhan demikian tidak benar. Allah, karena Ia mahakuasa, benar-benar sanggup bernubuat. (Yesaya 41:21-26; 42:8, 9; 46:8-10) Nubuat-nubuat Alkitab yang digenapi merupakan bukti adanya ilham ilahi, bukan penulisan yang dilakukan setelah peristiwa itu terjadi. Mari kita sekarang melihat beberapa nubuat luar biasa yang digenapi—yang memberikan bukti tambahan bahwa Alkitab adalah firman dari Allah, bukan sekedar kata-kata manusia.

      Pembuangan di Babel

      2, 3. Apa yang menyebabkan Raja Hizkia memamerkan semua kekayaan dari istana dan wilayah kerajaannya kepada utusan dari Babel?

      2 Hizkia menjadi raja di Yerusalem selama kira-kira 30 tahun. Pada tahun 740 S.M. ia menyaksikan kehancuran Israel yang berada di sebelah utara, di tangan Asyur. Pada tahun 732 S.M. ia mengalami kuasa penyelamatan dari Allah, ketika upaya orang Asyur untuk menaklukkan Yerusalem gagal, dengan akibat kehancuran atas sang penantang.—Yesaya 37:33-38.

      3 Kemudian, Hizkia menerima delegasi dari Merodakh-Baladan, raja Babel. Kelihatannya, para utusan ini datang untuk mengucapkan selamat kepada Hizkia karena ia sembuh dari penyakit yang serius. Tetapi, kemungkinan besar Merodakh-Baladan melihat Hizkia sebagai calon sekutu melawan kuasa dunia Asyur. Hizkia tidak melakukan apapun untuk menolak maksud tersebut, malahan ia memamerkan kepada orang-orang Babel yang berkunjung itu semua kekayaan dari istana dan wilayah kerajaannya. Bisa jadi, ia juga ingin mempunyai sekutu untuk menghadapi kemungkinan kembalinya orang Asyur.—Yesaya 39:1, 2.

      4. Apa yang dinubuatkan oleh Yesaya mengenai akibat yang tragis dari kesalahan Hizkia?

      4 Yesaya seorang nabi yang terkemuka pada zaman itu, dan ia langsung melihat tindakan Hizkia yang tidak bijaksana. Ia tahu bahwa pertahanan Hizkia yang paling ampuh adalah Yehuwa, bukan Babel, dan mengatakan kepadanya bahwa tindakan memamerkan kekayaannya kepada orang Babel akan mendatangkan bencana. ”Suatu masa akan datang,” kata Yesaya, ”bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel.” Yehuwa berfirman, ”Tidak ada barang yang akan ditinggalkan.”—Yesaya 39:5, 6.

      5, 6. (a) Apa yang dikatakan Yeremia untuk menandaskan nubuat Yesaya? (b) Bagaimanakah nubuat Yesaya dan Yeremia digenapi?

      5 Pada abad kedelapan S.M., nubuat itu mungkin kelihatan mustahil digenapi. Tetapi, seratus tahun kemudian, keadaan berubah. Babel menggantikan Asyur sebagai kuasa dunia utama, sementara Yehuda telah sedemikian bobrok secara agama, sehingga Allah menarik berkat-Nya. Sekarang, nabi yang lain, Yeremia, diilhami untuk mengulangi peringatan Yesaya. Yeremia menyatakan, ”Aku akan mendatangkan [Babel] melawan negeri ini, melawan penduduknya . . . Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.”—Yeremia 25:9, 11.

      6 Kira-kira empat tahun setelah Yeremia menyatakan nubuat itu, orang Babel menjadikan Yehuda bagian dari imperium mereka. Tiga tahun setelah itu, mereka membawa tawanan Yahudi, bersama sebagian dari perbendaharaan bait di Yerusalem, ke Babel. Delapan tahun kemudian, Yehuda memberontak dan sekali lagi diserbu oleh raja Babel, Nebukadnezar. Kali ini, kota itu dan baitnya dihancurkan. Semua kekayaannya, dan orang-orang Yahudi sendiri, dibawa jauh ke Babel, tepat seperti dinubuatkan oleh Yesaya dan Yeremia.—2 Tawarikh 36:6, 7, 12, 13, 17-21.

      7. Bagaimanakah arkeologi meneguhkan penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia mengenai Yerusalem?

      7 The Archaeological Encyclopedia of the Holy Land (Ensiklopedi Arkeologi dari Tanah Suci) mencatat bahwa ketika pembantaian yang dilakukan Babel berakhir, ”kehancuran dari kota itu [Yerusalem] benar-benar menyeluruh”.​1 Arkeolog W. F. Albright mengatakan, ”Penggalian dan penelitian atas permukaan tanah di Yehuda menunjukkan bahwa kota-kota Yehuda tidak saja telah dihancurkan sama sekali oleh orang-orang Kasdim dalam dua kali penyerbuan mereka, tetapi bahwa tanah itu tidak dihuni lagi selama banyak generasi—kebanyakan tidak pernah dihuni lagi sepanjang sejarah.”​2 Maka, arkeologi membenarkan penggenapan yang mengejutkan dari nubuat ini.

      Akhir dari Tirus

      8, 9. Nubuat apa yang diutarakan Yehezkiel atas Tirus?

      8 Yehezkiel seorang penulis kuno lain yang mencatat nubuat-nubuat yang diilhami ilahi. Ia bernubuat sejak akhir abad ketujuh S.M. terus hingga abad keenam S.M.—yaitu, pada tahun-tahun hingga kehancuran Yerusalem dan kemudian selama dekade-dekade awal dari masa pembuangan orang Yahudi di Babel. Bahkan beberapa kritikus modern setuju bahwa buku ini ditulis kira-kira pada jangka waktu tersebut.

      9 Yehezkiel mencatat suatu nubuat yang luar biasa mengenai kehancuran negara tetangga Israel di sebelah utara, Tirus, yang telah berubah dari kedudukan sebagai sahabat menjadi musuh umat Allah. (1 Raja 5:1-9; Mazmur 83:3-9) Ia menulis, ”Beginilah firman Tuhan [Yehuwa]: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombang. Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul. . . . batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air.”—Yehezkiel 26:3, 4, 12.

      10-12. Bilamanakah nubuat Yehezkiel akhirnya digenapi, dan bagaimana?

      10 Apakah hal ini benar-benar terjadi? Nah, beberapa tahun setelah Yehezkiel menyatakan nubuat itu, raja Babel, Nebukadnezar, mengepung Tirus. (Yehezkiel 29:17, 18) Tetapi itu bukan pengepungan yang mudah. Sebagian dari Tirus terdapat di daratan benua Asia (bagian yang disebut Tirus Lama). Tetapi sebagian dari kota itu terdapat di sebuah pulau kira-kira 800 meter dari pinggir pantai. Nebukadnezar mengepung kota itu selama 13 tahun sebelum kota itu akhirnya menyerah kepadanya.

      11 Tetapi, baru pada tahun 332 S.M. nubuat Yehezkiel akhirnya digenapi sampai kepada semua rinciannya. Pada waktu itu, Iskandar Agung, sang penakluk dari Makedonia, sedang menyerbu Asia. Tirus, yang merasa aman di pulau strategisnya, bertahan melawannya. Iskandar tidak ingin membiarkan musuh yang berbahaya berada di belakangnya, tetapi ia tidak mau menggunakan waktu bertahun-tahun untuk mengepung Tirus, seperti yang pernah dilakukan Nebukadnezar.

      12 Bagaimana ia menyelesaikan problem militer ini? Ia membangun sebuah jembatan dari batu menuju pulau itu, agar tentaranya dapat berbaris ke sana dan menyerang kota pulau itu. Tetapi, perhatikan apa yang ia gunakan untuk membangun jembatan penghubung itu. The Encyclopedia Americana berkata, ”Dengan reruntuhan dari bagian kota yang berada di daratan benua, yang telah ia musnahkan, pada tahun 332 ia membangun sebuah jembatan raksasa untuk menghubungkan kota pulau itu dengan daratan.” Setelah pengepungan yang relatif singkat, kota pulau itu dihancurkan. Yang menarik, nubuat Yehezkiel digenapi sesuai dengan segala rinciannya. Bahkan ’batu dan kayu dan tanah’ dari Tirus Lama ’dimasukkan ke dalam air’.

      13. Bagaimana seorang pengunjung abad ke-19 menggambarkan keadaan di lokasi Tirus kuno?

      13 Seorang pengunjung abad ke-19 berkomentar mengenai apa yang tersisa dari Tirus kuno pada zamannya, dengan berkata, ”Dari Tirus semula yang dikenal oleh Salomo dan nabi-nabi Israel, bekasnya pun tidak ada kecuali makam-makam yang dipahat pada batu-batu karang di lereng gunung, dan tembok-tembok fondasi . . . Bahkan di pulau itu, yang oleh Iskandar Agung, pada waktu pengepungan atas kota, diubah menjadi tanjung dengan menguruk air yang ada di antara pulau itu dengan daratan, tidak ada peninggalan yang kelihatan dari periode yang lebih awal daripada zaman Perang Salib. Kota modern, yang semuanya relatif baru, menempati bagian utara dari apa yang pernah menjadi pulau itu, sedangkan hampir semua daratan yang masih kosong tertutup dengan puing-puing yang tidak dapat dikenali.”​3

      Giliran Babel

      14, 15. Nubuat apa yang dicatat oleh Yesaya dan Yeremia atas Babel?

      14 Pada abad kedelapan S.M., Yesaya, sang nabi yang memperingatkan orang Yahudi bahwa mereka kelak akan ditaklukkan oleh Babel, juga menubuatkan sesuatu yang luar biasa: pembinasaan total atas Babel sendiri. Ia menubuatkan ini dengan sangat terinci, ”Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka . . . Dan Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya: tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun.”—Yesaya 13:17-20.

      15 Nabi Yeremia juga menubuatkan kehancuran Babel, yang akan terjadi bertahun-tahun kemudian. Dan ia menyebutkan rincian yang menarik, ”Pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering! . . . Pahlawan-pahlawan Babel telah berhenti berperang, mereka tinggal duduk di kubu-kubu pertahanan, kegagahberanian mereka sudah lenyap.”—Yeremia 50:38; 51:30.

      16. Bilamanakah Babel dikalahkan, dan oleh siapa?

      16 Pada tahun 539 S.M., kekuasaan Babel sebagai kuasa dunia utama berakhir ketika penguasa Persia yang bersemangat, Kores, disertai bala tentara Media, menyerbu kota itu. Tetapi, ternyata tantangan yang dihadapi oleh Kores sangat besar. Babel dikelilingi tembok-tembok raksasa dan tampaknya tidak dapat dikalahkan. Sungai Efrat yang besar juga mengalir melintasi kota dan memberikan sumbangan besar untuk pertahanannya.

      17, 18. (a) Bagaimana ”pedang menimpa segala air [Babel]”? (b) Mengapa ’pahlawan-pahlawan Babel berhenti berperang’?

      17 Sejarawan Yunani Herodotus menjelaskan bagaimana Kores menghadapi problem itu, ”Ia menempatkan sebagian dari tentaranya di lokasi tempat sungai itu memasuki kota, dan sebagian lagi di bagian belakang tempat sungai itu keluar lagi dari kota. Ia memerintahkan mereka semua untuk memasuki kota melalui dasar sungai, apabila sungai itu telah cukup dangkal . . . Ia membelokkan Sungai Efrat melalui suatu terusan ke sebuah kolam [danau buatan yang digali oleh penguasa Babel sebelumnya], yang pada waktu itu masih merupakan rawa-rawa. Dengan demikian air sungai surut sehingga dasar sungai dapat dilalui. Maka orang-orang Persia yang telah ditempatkan di Babel di pinggir sungai untuk tujuan itu, memasuki sungai yang sekarang telah surut hingga mencapai kira-kira separuh tinggi paha, dan memasuki kota.”​4

      18 Dengan cara ini kota itu dikalahkan, seperti yang telah diperingatkan oleh Yesaya dan Yeremia. Tetapi perhatikan penggenapan yang terinci dari nubuat itu secara harfiah, benar-benar ”pedang menimpa segala airnya, sehingga menjadi kering”. Surutnya air Sungai Efrat memungkinkan Kores memasuki kota itu. Apakah ”pahlawan-pahlawan Babel telah berhenti berperang”, seperti telah diperingatkan oleh Yeremia? Alkitab—maupun para sejarawan Yunani Herodotus dan Xenophon—mencatat bahwa orang Babel sebenarnya sedang berpesta ketika serangan dari Persia datang.​5 Tawarikh Nabonidus, sebuah prasasti resmi bertulisan paku, mengatakan bahwa pasukan Kores memasuki Babel ”tanpa bertempur”, yang kemungkinan memaksudkan tanpa bentrokan yang hebat.​6 Jelas bahwa orang-orang perkasa dari Babel tidak berbuat banyak untuk melindungi kota.

      19. Apakah nubuat bahwa ”tidak ada penduduk untuk seterusnya” di Babel, tergenap? Jelaskan.

      19 Bagaimana dengan ramalan bahwa ”tidak ada penduduk untuk seterusnya” di Babel? Hal ini tidak langsung digenapi pada tahun 539 S.M. Tetapi dengan pasti nubuat itu menjadi kenyataan. Setelah kejatuhannya, Babel menjadi kancah berbagai pemberontakan, hingga tahun 478 S.M. ketika ia dihancurkan oleh Xerxes. Pada akhir abad keempat, Iskandar Agung membuat rencana untuk memulihkannya, tetapi ia mati sebelum pekerjaan itu menunjukkan hasil. Sejak itu, kota itu sangat mundur. Masih ada orang yang tinggal di sana pada abad pertama Tarikh Masehi, tetapi dewasa ini, yang tersisa dari Babel kuno hanyalah timbunan puing di Irak. Bahkan sekalipun reruntuhannya sebagian dipulihkan, Babel hanya akan menjadi obyek wisata, bukan kota yang hidup dan aktif. Keadaannya yang tandus dan gersang merupakan bukti dari penggenapan yang tuntas dari nubuat-nubuat yang terilham atasnya.

      Barisan Kuasa-Kuasa Dunia

      20, 21. Nubuat apa yang dilihat oleh Daniel mengenai barisan kuasa-kuasa dunia, dan bagaimana hal ini digenapi?

      20 Pada abad keenam S.M., selama masa pembuangan orang Yahudi di Babel, seorang nabi lain, Daniel, diilhami untuk mencatat beberapa penglihatan yang luar biasa, yang memberi tahu di muka peristiwa-peristiwa dunia yang akan terjadi. Dalam salah satu penglihatan, Daniel menceritakan tentang beberapa binatang simbolik yang muncul silih berganti di pentas dunia. Seorang malaikat menjelaskan bahwa binatang-binatang ini menggambarkan barisan kuasa-kuasa dunia sejak waktu itu dan seterusnya. Ketika berbicara mengenai dua binatang buas terakhir, ia berkata, ”Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.”—Daniel 8:20-22.

      21 Penglihatan nubuat ini ternyata digenapi dengan tepat. Imperium Babel digulingkan oleh Media-Persia, yang 200 tahun kemudian dikalahkan oleh kuasa dunia Yunani. Imperium Yunani dipimpin oleh Iskandar Agung, si ”tanduk besar”. Tetapi, setelah kematian Iskandar, jenderal-jenderalnya saling berebut kekuasaan, dan akhirnya imperium yang sangat luas itu pecah menjadi empat imperium yang lebih kecil, ”empat kerajaan”.

      22. Dalam nubuat yang ada hubungannya dengan barisan kuasa-kuasa dunia, kuasa dunia tambahan apa yang dinubuatkan?

      22 Dalam Daniel pasal 7, suatu penglihatan yang agak serupa juga menunjuk jauh ke masa depan. Kuasa dunia Babel digambarkan sebagai singa, kuasa Persia digambarkan oleh beruang, dan Yunani oleh macan tutul yang memiliki empat sayap di punggungnya dan empat kepala. Kemudian, Daniel melihat binatang buas lain, ”yang menakutkan dan mendahsyatkan dan ia sangat kuat . . . , ia bertanduk sepuluh”. (Daniel 7:2-7) Binatang buas keempat ini menggambarkan Imperium Roma yang kuat, yang mulai berkembang kira-kira tiga abad setelah Daniel menulis nubuat ini.

      23. Dalam hal apa binatang buas keempat dari nubuat Daniel ”berbeda dengan segala kerajaan”?

      23 Malaikat itu bernubuat mengenai Roma, ”Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.” (Daniel 7:23) H. G. Wells, dalam bukunya A Pocket History of the World (Ringkasan Sejarah Dunia), berkata, ”Kuasa Roma yang baru ini yang bangkit untuk mendominasi dunia barat pada abad kedua dan pertama S.M. dalam beberapa segi berbeda dari semua imperium besar yang pernah berkuasa dalam dunia yang beradab sampai saat itu.”​7 Ia mulai sebagai republik dan kemudian menjadi monarki. Tidak seperti imperium-imperium sebelumnya, ia bukan hasil ciptaan seorang penakluk tertentu tetapi terus berkembang luas dari abad ke abad. Ia bertahan jauh lebih lama dan menguasai wilayah yang jauh lebih besar daripada imperium manapun sebelumnya.

      24, 25. (a) Bagaimana kesepuluh tanduk binatang buas itu muncul? (b) Pergulatan apa di antara tanduk-tanduk binatang buas itu telah dilihat di muka oleh Daniel?

      24 Tetapi, bagaimana dengan sepuluh tanduk dari binatang buas yang besar ini? Malaikat itu berkata, ”Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.” (Daniel 7:24) Bagaimana hal ini terjadi?

      25 Nah, ketika Imperium Roma mulai merosot pada abad kelima Masehi, ia tidak langsung digantikan oleh kuasa dunia lain. Sebaliknya, ia pecah menjadi sejumlah kerajaan, ’sepuluh raja’. Akhirnya, Imperium Inggris mengalahkan ketiga imperium saingannya yakni Spanyol, Perancis, dan Belanda, hingga ia menjadi kuasa dunia utama. Demikianlah ’tanduk’ yang baru ini merendahkan ”tiga raja”.

      Nubuat-Nubuat Daniel—Setelah Peristiwanya Terjadi?

      26. Menurut para kritikus, bilamanakah kitab Daniel ditulis, dan mengapa?

      26 Alkitab menunjukkan bahwa kitab Daniel ditulis pada abad keenam S.M. Tetapi penggenapan nubuat-nubuatnya demikian saksama sehingga para kritikus menuduh bahwa hal itu pasti telah ditulis kira-kira tahun 165 S.M., ketika cukup banyak dari nubuat-nubuat itu telah digenapi.​8 Meskipun satu-satunya alasan yang sesungguhnya untuk membuat tuduhan ini adalah karena nubuat-nubuat Daniel digenapi, tanggal penulisan buku Daniel yang dimundurkan ini dikemukakan sebagai fakta yang resmi dalam banyak karya referensi.

      27, 28. Apa beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kitab Daniel tidak ditulis pada tahun 165 S.M.?

      27 Tetapi, terhadap teori seperti itu, kita harus mempertimbangkan fakta-fakta berikut. Pertama, buku itu disinggung dalam karya-karya Yahudi yang diterbitkan pada abad kedua S.M., seperti buku Makabe yang pertama. Juga, buku ini dimasukkan dalam Alkitab terjemahan Septuagint Yunani, yang mulai diterjemahkan pada abad ketiga S.M.​9 Ketiga, bagian-bagian dari salinan kitab Daniel termasuk di antara karya-karya yang paling banyak ditemukan dalam Gulungan Laut Mati—dan bagian-bagian ini dinyatakan berasal dari kira-kira tahun 100 S.M.​10 Maka jelas, tidak lama setelah kitab Daniel ditulis, kitab itu telah dikenal secara luas dan dihormati: bukti yang kuat bahwa ini ditulis jauh sebelum tanggal yang dinyatakan oleh para kritikus.

      28 Tambahan lagi, Daniel memuat rincian historis yang tidak mungkin diketahui oleh seorang penulis pada abad kedua. Yang menonjol adalah kasus Belsyazar, penguasa Babel yang dibunuh ketika Babel jatuh pada tahun 539 S.M. Sumber-sumber non-Alkitab utama dari apa yang kita ketahui mengenai kejatuhan Babel adalah tulisan Herodotus (abad kelima), Xenophon (abad keempat dan kelima), dan Berossus (abad ketiga). Tidak seorang pun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan Belsyazar.​11 Betapa tidak mungkin seorang penulis abad kedua memiliki keterangan yang tidak tersedia bagi penulis-penulis dini ini! Catatan mengenai Belsyazar dalam Daniel pasal 5 merupakan argumen kuat bahwa Daniel menulis bukunya sebelum penulis-penulis lain ini.a

      29. Mengapa kitab Daniel tidak mungkin ditulis setelah penggenapan dari nubuat-nubuat yang terdapat di dalamnya?

      29 Akhirnya, ada sejumlah nubuat dalam kitab Daniel yang digenapi jauh setelah tahun 165 S.M. Salah satu adalah nubuat mengenai Imperium Roma, yang disebutkan tadi. Yang lain ialah nubuat menakjubkan yang memberi tahu di muka tentang kedatangan Yesus, sang Mesias.

      Kedatangan Dia yang Diurapi

      30, 31. (a) Nubuat Daniel yang manakah meramalkan saat kedatangan Mesias? (b) Bagaimana kita dapat menghitung, berdasarkan nubuat Daniel, tahun manakala Mesias harus muncul?

      30 Nubuat ini dicatat dalam Daniel pasal 9, dan berbunyi sebagai berikut, ”Tujuh puluh minggu [minggu tahun, atau empat ratus sembilan puluh tahun] telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus.”b (Daniel 9:24, The Amplified Bible) Apa yang akan terjadi dalam 490 tahun itu? Kita membaca, ”Dari saat perintah itu keluar untuk memulihkan dan membangun Yerusalem, sampai [kedatangan] seorang yang diurapi, seorang pangeran, akan ada tujuh minggu [minggu tahun]; dan enam puluh dua minggu [minggu tahun] lamanya.” (Daniel 9:25, AB) Jadi ini adalah nubuat mengenai saat datangnya dia ”yang diurapi”, sang Mesias. Bagaimana ini digenapi?

      31 Perintah untuk memulihkan dan membangun Yerusalem ”keluar” pada ”tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta” dari Persia, yaitu pada tahun 455 S.M. (Nehemia 2:1-9) Menjelang berakhirnya 49 tahun (7 minggu tahun), banyak dari kebesaran Yerusalem telah dipulihkan. Dan kemudian, dengan menghitung 483 tahun penuh (7 ditambah 62 minggu tahun) sejak 455 S.M., kita sampai pada tahun 29 M. Inilah ”tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius”, tahun ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. (Lukas 3:1) Pada waktu itu, Yesus dinyatakan di hadapan umum sebagai Anak Allah dan memulai pelayanannya memberitakan kabar baik kepada bangsa Yahudi. (Matius 3:13-17; 4:23) Ia menjadi ”yang diurapi”, atau Mesias.

      32. Menurut nubuat Daniel, berapa lamakah pelayanan Yesus di bumi kelak, dan apa yang akan terjadi pada akhir masa itu?

      32 Nubuat itu menambahkan, ”Dan sesudah keenam puluh dua minggu [minggu tahun] orang yang telah diurapi itu akan disingkirkan.” Selain itu, ”Ia akan membuat perjanjian yang kuat dan kokoh dengan banyak orang selama satu minggu [tujuh tahun]. Pada pertengahan minggu itu ia akan menghentikan korban dan persembahan.” (Daniel 9:26, 27, AB) Sesuai dengan ini, Yesus khusus pergi kepada ”banyak orang”, yakni orang Yahudi jasmani. Kadang-kadang, ia juga memberitakan kepada orang Samaria, yang meskipun mempercayai sebagian dari Alkitab telah membentuk suatu aliran yang terpisah dari Yudaisme yang utama. Kemudian, ”pada pertengahan minggu itu”, setelah memberitakan selama tiga setengah tahun, ia menyerahkan kehidupannya sebagai korban dan dengan demikian ”disingkirkan”. Ini menandai berakhirnya Taurat Musa bersama dengan korban-korban dan persembahan-persembahannya. (Galatia 3:13, 24, 25) Maka, dengan kematiannya, Yesus ”menghentikan korban dan persembahan”.

      33. Untuk berapa lama Yehuwa akan khusus berurusan dengan orang Yahudi saja, dan peristiwa apa menandai akhir periode ini?

      33 Meskipun demikian, selama tiga setengah tahun setelah itu, sidang Kristen yang baru lahir hanya memberitakan kepada orang-orang Yahudi, dan belakangan, kepada orang-orang Samaria yang masih memiliki hubungan darah. Tetapi, pada tahun 36 M., pada akhir dari ke-70 minggu tahun, rasul Petrus dibimbing untuk memberitakan kepada Kornelius seorang Kafir. (Kisah 10:1-48) Sekarang perjanjian dengan banyak orang tidak lagi terbatas kepada orang Yahudi. Keselamatan juga diberitakan di antara orang Kafir yang tidak disunat.

      34. Sesuai dengan nubuat Daniel, apa yang terjadi atas Israel jasmani karena mereka menolak Mesias?

      34 Karena bangsa Yahudi menolak Yesus dan berkomplot untuk mengeksekusinya, Yehuwa tidak melindungi mereka ketika orang Roma datang dan menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. Dengan demikian kata-kata Daniel berikutnya digenapi, ”Maka bangsa seorang raja, yang datang itu, akan membinasakan negeri dan tempat suci itu, dan kesudahannya akan dengan air bah yang meliputi; maka dahulu dari pada [”sampai”, AB] kesudahan itu akan ada perang.” (Daniel 9:26b, Klinkert) ”Raja” ini adalah Titus, jenderal Roma yang menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M.

      Nubuat yang Diilhami

      35. Nubuat-nubuat lain apa mengenai Yesus menjadi kenyataan?

      35 Dengan cara ini, nubuat Daniel mengenai 70 minggu digenapi dengan sangat saksama. Sesungguhnya, banyak nubuat yang dicatat dalam Kitab-Kitab Ibrani digenapi pada abad pertama, dan cukup banyak dari antaranya ada hubungannya dengan Yesus. Tempat kelahiran Yesus, kegairahannya untuk rumah Allah, kegiatan pemberitaannya, pengkhianatan atas dirinya untuk 30 keping uang perak, cara ia mati, bahwa undian dilemparkan untuk pakaiannya—semua rincian ini telah dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. Penggenapannya merupakan bukti yang tak dapat diragukan bahwa Yesus adalah Sang Mesias, dan hal itu sekali lagi menunjukkan bahwa nubuat-nubuat itu diilhami.—Mikha 5:1; Lukas 2:1-7; Zakharia 11:12; 12:10; Matius 26:15; 27:35; Mazmur 22:19; 34:21; Yohanes 19:33-37.

      36, 37. Apa yang kita pelajari dari fakta bahwa nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan, dan keyakinan apa yang diberikan oleh kesadaran ini?

      36 Sebenarnya, semua nubuat Alkitab yang tiba waktunya untuk dipenuhi telah menjadi kenyataan. Hal-hal terjadi tepat seperti dikatakan sebelumnya oleh Alkitab. Ini merupakan bukti kuat bahwa Alkitab itu Firman Allah. Pasti lebih dari sekedar hikmat manusia ada di belakang pernyataan-pernyataan nubuat itu, sehingga dapat demikian tepat.

      37 Tetapi ada nubuat-nubuat lain dalam Alkitab yang tidak digenapi pada zaman itu. Mengapa? Karena nubuat-nubuat itu akan digenapi pada zaman kita, dan bahkan di masa depan. Dapat dipercayanya nubuat-nubuat zaman dulu membuat kita yakin bahwa nubuat-nubuat lain ini pasti akan menjadi kenyataan. Seperti yang akan kita lihat dalam pasal berikut, memang demikian halnya.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat Pasal 4, ”Seberapa Jauh ’Perjanjian Lama’ Dapat Dipercaya?” paragraf 16 dan 17.

      b Dalam terjemahan ini, kata-kata dalam kurung telah ditambahkan oleh penerjemah untuk memperjelas makna.

      [Blurb di hlm. 133]

      Semua nubuat yang tiba waktunya untuk digenapi, menjadi kenyataan. Segala sesuatu terjadi tepat seperti telah diberitahukan di muka oleh Alkitab

      [Gambar di hlm. 118]

      Para arkeolog menemukan bahwa penghancuran Yerusalem oleh Nebukadnezar bersifat total

      [Gambar di hlm. 121]

      Foto dari Tirus modern. Hampir tidak ada bekas sedikit pun dari Tirus yang dikenal oleh nabi-nabi Israel

      [Gambar di hlm. 123]

      Turis yang mengunjungi lokasi Babel purba menjadi saksi dari penggenapan nubuat-nubuat atas kota itu

      [Gambar di hlm. 126]

      Nubuat-nubuat Daniel mengenai barisan kuasa dunia digenapi begitu saksama sehingga para kritikus modern mengira hal itu ditulis setelah penggenapannya

      BABEL

      PERSIA

      YUNANI

      ROMA

      INGGRIS

      [Gambar di hlm. 130]

      Daniel menubuatkan waktu yang tepat saat Mesias akan muncul di Israel

  • Nubuat Alkitab yang Telah Anda Saksikan Penggenapannya
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 10

      Nubuat Alkitab yang Telah Anda Saksikan Penggenapannya

      Pernahkah Anda berpikir mengapa segala sesuatu begitu berbeda dewasa ini dibanding dengan seratus tahun yang lalu? Ada beberapa segi yang lebih baik. Di banyak negeri, penyakit-penyakit yang dulu mematikan sekarang disembuhkan secara rutin, dan rata-rata orang menikmati standar hidup yang tidak terimpikan oleh leluhur kita. Sebaliknya, abad kita telah menyaksikan peperangan dan kekejaman yang paling buruk sepanjang sejarah. Kesejahteraan manusia—kelangsungan hidupnya—sedang diancam oleh peledakan penduduk, problem polusi, dan penimbunan yang luar biasa besar dari persenjataan nuklir, biologi dan kimia dalam tingkat internasional. Mengapa abad ke-20 begitu berbeda dengan abad-abad sebelumnya?

      1. (Termasuk kata pengantar.) (a) Bagaimana abad ke-20 berbeda dengan abad-abad sebelumnya? (b) Apa yang akan membantu kita memahami mengapa zaman kita begitu berbeda?

      JAWABAN atas pertanyaan ini ada hubungannya dengan sebuah nubuat Alkitab yang luar biasa yang telah Anda saksikan penggenapannya. Nubuat ini diutarakan oleh Yesus sendiri, dan selain memberikan bukti bahwa Alkitab diilhami, menunjukkan bahwa kita sekarang hidup di ambang perubahan-perubahan yang sangat dramatis dalam panggung dunia. Apa gerangan nubuat ini? Dan bagaimana kita tahu bahwa nubuat tersebut sedang digenapi?

      Nubuat yang Besar dari Yesus

      2, 3. Pertanyaan apa yang diajukan oleh murid-murid Yesus kepadanya, dan di manakah kita menemukan jawaban yang ia berikan?

      2 Alkitab memberi tahu kita bahwa tidak lama sebelum kematian Yesus, murid-muridnya membicarakan bangunan-bangunan bait yang besar di Yerusalem; mereka sangat terkesan oleh ukurannya dan kekokohannya. Tetapi Yesus berkata, ”Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”—Matius 24:1, 2.

      3 Murid-murid Yesus pasti terkejut mendengar kata-katanya. Belakangan, mereka menghampiri dia untuk mendapatkan lebih banyak keterangan, dan berkata, ”Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu [”kehadiranmu”, NW] dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3) Jawaban Yesus dapat ditemukan dalam bagian selanjutnya dari Matius pasal 24 dan 25. Kata-katanya juga dicatat dalam Markus pasal 13 serta Lukas pasal 21. Ini jelas nubuat paling penting yang diutarakan oleh Yesus ketika ia berada di bumi.

      4. Hal-hal apa saja yang ditanyakan oleh murid-murid Yesus?

      4 Sebenarnya, murid-murid Yesus mengajukan lebih dari satu pertanyaan. Pertama, mereka menanyakan, ”Bilamanakah itu akan terjadi?” yaitu, Bilamana Yerusalem dan baitnya akan dihancurkan? Selanjutnya, mereka ingin tahu tanda yang akan menunjukkan bahwa kehadiran Yesus sebagai Raja dari Kerajaan surgawi Allah telah mulai dan bahwa akhir dari sistem ini sudah dekat.

      5. (a) Apa penggenapan pertama atas nubuat Yesus, tetapi kapankah kata-katanya akan digenapi secara lengkap? (b) Bagaimana Yesus memulai jawabannya atas pertanyaan murid-muridnya?

      5 Dalam jawabannya, Yesus menggabungkan kedua pokok itu. Banyak di antara kata-katanya benar-benar tergenap pada abad pertama, selama tahun-tahun menjelang kehancuran yang mengerikan dari Yerusalem pada tahun 70 M. (Matius 24:4-22) Tetapi, sebenarnya nubuatnya akan memiliki arti yang lebih besar lagi di masa mendatang, bahkan pada zaman kita. Jadi, apa yang Yesus katakan? Ia mulai dengan mengucapkan kata-kata yang dicatat dalam ayat 7 dan 8, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan.”

      6. Kata-kata Yesus di Matius 24:7, 8 mengingatkan kita akan nubuat paralel apa?

      6 Jelaslah, kehadiran Yesus sebagai Raja surgawi akan ditandai dengan kekacauan besar di bumi. Ini diteguhkan oleh nubuat paralel yang terdapat dalam buku Wahyu: penglihatan mengenai empat penunggang kuda dari Apokalips. (Wahyu 6:1-8) Penunggang kuda yang pertama menggambarkan Yesus sendiri sebagai Raja yang berkemenangan. Para penunggang kuda lainnya dengan kuda mereka menggambarkan kejadian-kejadian di bumi yang menandai awal dari pemerintahan Yesus: peperangan, kelaparan, dan kematian sebelum waktunya melalui berbagai cara. Apakah kita melihat kedua nubuat tersebut digenapi dewasa ini?

      Peperangan!

      7. Apa yang digambarkan secara nubuat oleh pacuan penunggang kuda kedua dari Apokalips?

      7 Mari kita melihat nubuat-nubuat itu lebih cermat. Pertama, Yesus berkata, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan.” Ini merupakan nubuat mengenai peperangan. Penunggang kedua dari keempat penunggang kuda dari Apokalips juga menggambarkan peperangan. Kita membaca, ”Majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Wahyu 6:4) Nah, manusia telah berperang selama ribuan tahun. Jadi mengapa kata-kata ini harus memiliki arti khusus bagi zaman kita?

      8. Mengapakah kita sudah berharap bahwa peperangan akan menjadi segi yang menonjol dari tanda itu?

      8 Ingat bahwa bukan peperangan saja yang menjadi tanda dari kehadiran Yesus. Tanda itu terdiri dari semua rincian nubuat Yesus yang terjadi dalam kurun waktu yang sama. Tetapi peperangan adalah segi pertama yang disebutkan, jadi kita dapat berharap bahwa segi ini akan digenapi secara menonjol sehingga menarik perhatian kita. Dan semua orang harus mengakui bahwa peperangan di abad ke-20 ini tidak ada bandingnya dalam seluruh sejarah yang telah berlalu.

      9, 10. Bagaimanakah nubuat-nubuat mengenai peperangan mulai digenapi?

      9 Sebagai contoh, tidak ada peperangan sebelumnya—meskipun kejam dan menghancurkan—yang bahkan mendekati kehancuran yang diakibatkan oleh kedua perang dunia pada abad ke-20. Bahkan perang dunia pertama akhirnya mengakibatkan kematian kira-kira 14 juta jiwa, lebih banyak dari jumlah penduduk di banyak negeri. Benar, kuasa dikaruniakan untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh.

      10 Menurut nubuat itu, sebilah pedang yang besar dikaruniakan kepada penunggang kuda kedua dari Apokalips yang siap berperang. Bagaimana penerapannya? Begini: Senjata-senjata perang menjadi jauh lebih mematikan. Diperlengkapi dengan tank, pesawat terbang, gas racun yang mematikan, kapal-kapal selam, dan meriam serta mortir, manusia menjadi lebih efisien dalam membunuh sesamanya. Dan sejak perang dunia pertama ”pedang yang besar” itu lebih menghancurkan lagi—karena penggunaan hal-hal seperti komunikasi radio, radar, senapan yang canggih, senjata bakteriologi dan kimia, pelempar api, napalm, bom-bom jenis baru, peluru kendali antar benua, kapal selam nuklir, pesawat udara mutakhir, dan kapal-kapal perang raksasa.

      ”Permulaan Penderitaan”

      11, 12. Bagaimana perang dunia pertama hanyalah ”permulaan penderitaan”?

      11 Ayat-ayat permulaan dari nubuat Yesus diakhiri dengan kata-kata, ”Itu barulah permulaan penderitaan.” Ini terbukti benar sehubungan dengan perang dunia pertama. Berakhirnya itu pada tahun 1918 tidak membawa perdamaian untuk waktu yang lama. Hal itu segera disusul oleh aksi-aksi militer yang terbatas tetapi kejam di Etiopia, Libia, Spanyol, Rusia, India, dan negeri-negeri lain. Kemudian menyusul perang dunia kedua yang mengerikan, yang menelan kira-kira 50 juta korban militer maupun sipil.

      12 Lagi pula, meskipun sewaktu-waktu ada perjanjian perdamaian dan keredaan dalam pertempuran, umat manusia masih terlibat dalam peperangan. Pada tahun 1987 dilaporkan bahwa 81 perang besar telah dipertarungkan sejak 1960, menewaskan 12.555.000 pria, wanita, dan anak-anak. Tahun 1987 menyaksikan lebih banyak lagi peperangan daripada tahun manapun sebelumnya sepanjang sejarah.​1 Juga, persiapan dan anggaran belanja militer, yang sekarang telah mencapai kurang lebih $1.000.000.000.000 setiap tahun, sangat mengganggu perekonomian dunia.​2 Nubuat Yesus mengenai ’bangsa bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan’ jelas sedang digenapi. Kuda merah peperangan terus melanjutkan pacuannya dengan sengit melintasi bumi. Tetapi bagaimana dengan segi kedua dari tanda itu?

      Kelaparan!

      13. Peristiwa-peristiwa tragis apakah yang dinubuatkan Yesus, dan bagaimana penglihatan mengenai penunggang kuda ketiga dari Apokalips mendukung nubuatnya?

      13 Yesus memberi tahu di muka, ”Akan ada kelaparan . . . di berbagai tempat.” Perhatikan bagaimana hal ini cocok dengan berpacunya penunggang kuda ketiga dari keempat penunggang kuda dari Apokalips. Mengenai dia kita membaca, ”Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata, ’Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.’” (Wahyu 6:5, 6) Ya, kekurangan makanan yang hebat!

      14. Bencana-bencana kelaparan utama apakah sejak 1914 telah menggenapi nubuat Yesus?

      14 Mungkinkah nubuat ini sedang digenapi dewasa ini, manakala banyak negeri telah mencapai tingkat hidup yang demikian tinggi? Pandangan sekilas atas dunia secara keseluruhan menjawab hal itu tanpa keraguan. Ditinjau dari sejarah, kelaparan biasanya ditimbulkan oleh peperangan maupun bencana alam. Maka, tidak mengherankan bahwa abad kita, yang telah menyaksikan sangat banyak bencana dan peperangan, telah berulang kali ditimpa kelaparan. Banyak bagian dari bumi telah menderita bencana-bencana seperti itu sejak 1914. Satu laporan menyebutkan lebih dari 60 bencana kelaparan besar sejak 1914, di negeri-negeri yang begitu jauh terpisah satu sama lain seperti Yunani, Belanda, Uni Soviet, Nigeria, Chad, Chili, Peru, Bangladesh, Bengali, Kampuchea, Etiopia, dan Jepang.​3 Beberapa dari bencana kelaparan ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan mengakibatkan jutaan orang meninggal.

      15, 16. Bentuk kekurangan makanan apa lagi benar-benar mencelakakan dewasa ini?

      15 Meskipun bencana kelaparan yang hebat biasanya mendapat sorotan media yang luas, setelah beberapa waktu hal itu akan berlalu dan mereka yang selamat lambat laun kembali kepada kehidupan yang relatif normal. Tetapi, jenis bencana kelaparan lain lagi yang lebih tidak menyenangkan telah berkembang dalam abad ke-20. Kelaparan ini tidak sama dramatisnya dan karena itu sering diabaikan. Tetapi ia terus ada dari tahun ke tahun. Ini adalah bencana salah gizi yang hebat, yang mempengaruhi hingga seperlima dari penduduk planet kita dan membunuh antara 13 sampai 18 juta orang setiap tahun.​4

      16 Dengan kata lain, kekurangan makanan bentuk ini, setiap dua hari membunuh jumlah sama yang tewas di Hiroshima oleh bom atom. Sebenarnya, setiap dua tahun, lebih banyak orang mati akibat kelaparan dibanding dengan jumlah tentara-tentara yang tewas dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II digabungkan. Apakah memang benar ada ”kelaparan . . . di berbagai tempat” sejak 1914? Ya, jelas ada!

      Gempa Bumi

      17. Gempa bumi yang menghancurkan apa terjadi tidak lama setelah 1914?

      17 Pada tanggal 13 Januari, 1915, ketika perang dunia pertama baru mulai beberapa bulan, gempa bumi mengguncang Abruzzi, di Italia, dan merenggut kehidupan dari 32.610 orang. Bencana besar ini mengingatkan kita bahwa peperangan dan kelaparan pada masa kehadiran Yesus akan disertai oleh hal lain lagi, ”Akan ada . . . gempa bumi di berbagai tempat.” Seperti halnya dengan peperangan dan kelaparan, gempa bumi di Abruzzi barulah ”permulaan penderitaan”.a

      18. Bagaimanakah nubuat Yesus mengenai gempa bumi telah digenapi?

      18 Abad ke-20 telah menjadi abad gempa bumi, dan berkat perkembangan media berita, seluruh umat manusia mengetahui benar kehancuran yang diakibatkan olehnya. Beberapa dari antaranya ialah, pada tahun 1920 ada 200.000 orang yang meninggal dalam gempa bumi di Cina; tahun 1923, kira-kira 140.000 tewas atau hilang dalam sebuah gempa di Jepang; tahun 1935, gempa lain membunuh 25.000 orang di daerah yang sekarang disebut Pakistan, sementara 32.700 meninggal di Turki pada tahun 1939. Ada 66.800 korban gempa bumi di Peru pada tahun 1970. Dan pada tahun 1976, kira-kira 240.000 (atau, menurut beberapa sumber, 800.000) orang meninggal di Tangshan, Cina. Baru-baru ini, pada tahun 1988, ada 25.000 orang yang meninggal dalam suatu gempa bumi yang hebat di Armenia.b Jelaslah, ”gempa bumi di berbagai tempat”!​6

      ”Wabah Penyakit yang Mematikan”

      19. Rincian selanjutnya apa dari tanda itu dinubuatkan oleh Yesus dan digambarkan oleh penunggang kuda keempat dari Apokalips?

      19 Rincian lain mengenai nubuat Yesus ada hubungannya dengan penyakit. Penginjil Lukas, dalam kisahnya, mencatat bahwa Yesus menubuatkan ”di berbagai tempat akan ada penyakit sampar”. (Lukas 21:11) Hal ini juga sesuai dengan penglihatan yang bersifat nubuat mengenai keempat penunggang kuda dari Apokalips. Penunggang kuda keempat bernama Maut. Ia menggambarkan kematian sebelum waktunya karena berbagai sebab, termasuk ”wabah penyakit [yang mematikan, NW] dan . . . binatang-binatang buas”.—Wahyu 6:8, BIS.

      20. Epidemi luar biasa apa menjadi bagian dari penggenapan nubuat Yesus mengenai penyakit sampar?

      20 Pada tahun 1918 dan 1919, lebih dari 1.000.000.000 orang jatuh sakit karena flu Spanyol, dan lebih dari 20.000.000 meninggal. Wabah penyakit ini merenggut lebih banyak kehidupan dibanding dengan perang besar itu sendiri.​7 Dan ”wabah penyakit yang mematikan”, atau ”penyakit sampar”, terus menimpa generasi ini, tidak soal banyaknya kemajuan menakjubkan dalam bidang pengobatan. Mengapa demikian? Salah satu alasan, negara-negara miskin tidak selalu menikmati manfaat dari kemajuan sains. Orang-orang miskin menderita dan mati disebabkan oleh penyakit yang dapat disembuhkan andai kata ada lebih banyak uang.

      21, 22. Bagaimanakah orang-orang dari negeri-negeri kaya maupun miskin menderita akibat ”wabah penyakit yang mematikan”?

      21 Jadi, kira-kira 150 juta orang di seluruh dunia menderita malaria. Kira-kira 200 juta orang mengidap penyakit demam siput [schistosomiasis]. Penyakit Chagas menimpa kira-kira 10 juta orang. Kira-kira 40 juta orang menderita penyakit buta sungai. Penyakit diare yang akut membunuh jutaan anak-anak setiap tahun.​8 Tuberkulose dan lepra masih menjadi problem kesehatan yang besar. Yang mencolok, mereka yang miskin di dunia ini menderita ’penyakit sampar di berbagai tempat’.

      22 Tetapi yang kaya juga terkena. Sebagai contoh, flu, menimpa orang kaya maupun orang miskin. Pada tahun 1957 suatu turunan influenza menyebabkan 70.000 orang meninggal di Amerika Serikat saja. Di Jerman diperkirakan bahwa satu dari enam orang akhirnya akan menderita kanker.​9 Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks juga menimpa golongan kaya maupun miskin. Gonore, penyakit menular yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat, menimpa kira-kira 18,9 persen dari penduduk bagian-bagian tertentu di Afrika.​10 Sifilis, klamidia, dan herpes pada kelamin adalah beberapa dari pandemi ”penyakit sampar” yang ditularkan melalui hubungan seks.

      23. ”Wabah penyakit yang mematikan” apakah yang baru-baru ini menjadi sorotan berita utama?

      23 Dalam tahun-tahun belakangan ini, ”wabah penyakit yang mematikan” AIDS juga masuk dalam daftar ”penyakit sampar”. AIDS adalah penyakit yang mengerikan karena, pada saat penulisan ini, belum terlihat adanya obat untuk itu, dan jumlah korbannya terus bertambah. The World Almanac Book of Facts 1997 (Buku Fakta Almanak Dunia Tahun 1997) menyatakan bahwa ”21,8 juta orang di seputar dunia telah menderita AIDS atau terjangkit virus (HIV) penyebab AIDS. . . . Sekitar 5,8 juta orang telah mati karena AIDS”.​11 Menurut salah satu perkiraan yang diterbitkan, virus AIDS mengambil korban baru setiap menit. Benar-benar ”wabah penyakit yang mematikan”! Tetapi bagaimana dengan nubuat mengenai kematian oleh binatang buas?

      ”Binatang-Binatang Buas”

      24, 25. (a) Jenis ’binatang buas’ apakah yang dimaksud oleh nabi Yehezkiel? (b) Apa yang Yesus katakan mengenai ”binatang-binatang buas” yang aktif di bumi pada masa kehadirannya?

      24 Faktanya adalah, bila binatang-binatang buas disebutkan dalam surat kabar dewasa ini, hal itu karena spesies-spesies tertentu sedang terancam atau hampir punah. ”Binatang-binatang buas” jauh lebih terancam oleh manusia daripada manusia terancam oleh mereka. Meskipun demikian, di beberapa negeri, binatang-binatang buas seperti harimau di India, masih menelan korban manusia secara tetap.

      25 Tetapi, Alkitab menarik perhatian kita kepada jenis binatang buas lain yang benar-benar menimbulkan ketakutan pada tahun-tahun terakhir ini. Nabi Yehezkiel membandingkan manusia yang jahat dengan binatang buas ketika ia berkata, ”Pemuka-pemukanya di tengah-tengahnya adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya dalam kehausan akan darah, yang membinasakan orang-orang untuk menguntungkan diri sendiri secara haram.” (Yehezkiel 22:27) Ketika Yesus menubuatkan ”bertambahnya kedurhakaan”, ia sebenarnya mengatakan bahwa ”binatang-binatang buas” seperti itu akan aktif di bumi pada waktu kehadirannya. (Matius 24:12) Penulis Alkitab Paulus menambahkan bahwa selama ”hari-hari terakhir” orang akan menjadi ”hamba uang . . . tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik”. (2 Timotius 3:1-3) Demikiankah halnya sejak 1914?

      26-28. Laporan-laporan apa dari seluruh dunia menunjukkan bahwa ”binatang-binatang buas” kriminal sedang menjelajahi bumi?

      26 Memang. Jika Anda tinggal di kota besar manapun di atas bumi, Anda pasti sudah mengetahui hal ini. Tetapi jika Anda meragukannya, renungkan beberapa kutipan dari surat-surat kabar baru-baru ini. Dari Kolombia, ”Tahun yang lalu, polisi mencatat . . . kira-kira 10.000 pembunuhan dan 25.000 perampokan bersenjata.” Dari kota Victoria, Australia, ”Loncatan Besar dalam Kejahatan-Kejahatan Utama”. Dari Amerika Serikat, ”Pembantaian di New York Akan Mencapai Rekor”. ”Detroit mengalahkan Gary, Ind. [Indiana], tahun lalu sebagai kota utama dengan angka pembunuhan tertinggi di seluruh negeri—58 orang untuk setiap 100.000 penduduk.”

      27 Dari Zimbabwe, ”Pembunuhan bayi telah mencapai proporsi yang mengerikan”. Dari Brasil, ”Ada begitu banyak kejahatan di sini, dan begitu banyak orang yang membawa senjata sehingga berita mengenai kekerasan tidak lagi mengejutkan”. Dari Selandia Baru, ”Serangan seksual dan kekerasan bersenjata menjadi perhatian utama polisi”. ”Tingkat kekerasan orang-orang Selandia Baru terhadap satu sama lain hanya dapat dijelaskan dengan kata biadab.” Dari Spanyol, ”Spanyol bergulat dengan problem kejahatan yang meningkat”. Dari Italia, ”Mafia Sisilia, setelah kemunduran, bangkit kembali dalam gelombang pembunuhan-pembunuhan”.

      28 Ini semua hanya contoh kecil dari laporan-laporan surat kabar yang muncul tidak lama sebelum buku ini diterbitkan. Pastilah, ”binatang-binatang buas” sedang menjelajahi bumi ini, membuat orang gemetar memikirkan keselamatan mereka.

      Memberitakan Kabar Baik

      29, 30. Bagaimanakah keadaan rohani dalam Susunan Kristen, yang menggenapi nubuat Yesus?

      29 Bagaimana keadaan agama selama masa kehadiran Yesus yang penuh dengan kesulitan ini? Di satu pihak, Yesus menubuatkan bahwa akan ada peningkatan dalam kegiatan beragama, ”Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24:11) Di pihak lain, ia menubuatkan bahwa dalam Susunan Kristen secara keseluruhan, minat kepada Allah akan mencapai titik yang sangat rendah. ”Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”—Matius 24:12.

      30 Ini benar-benar menggambarkan apa yang sedang terjadi dewasa ini dalam Susunan Kristen. Di satu pihak, gereja-gereja utama di mana-mana gagal karena kurangnya dukungan. Di negeri-negeri yang kedudukan Protestan pernah kuat, yakni Eropa bagian utara dan Inggris, agama boleh dikata sudah mati. Pada waktu yang sama, Gereja Katolik mengalami kekurangan imam dan dukungan yang semakin menipis. Di pihak lain, ada gelombang pasang dalam golongan agama pinggiran. Kepercayaan berdasarkan agama-agama Timur berkembang biak, sementara penginjil-penginjil televisi yang serakah memeras jutaan dollar.

      31. Apa yang Yesus nubuatkan yang akan membantu kita mengenali umat Kristiani sejati dewasa ini?

      31 Tetapi, bagaimana dengan Kekristenan yang sejati, agama yang diperkenalkan oleh Yesus dan diberitakan oleh rasul-rasulnya? Agama itu akan tetap ada pada masa kehadiran Yesus, tetapi bagaimana kita dapat mengenalinya? Ada beberapa hal yang mencirikan Kekristenan yang sejati, dan satu darinya disebutkan dalam nubuat besar Yesus. Umat Kristiani sejati akan sibuk dengan pekerjaan pemberitaan seluas dunia. Yesus menubuatkan, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.

      32. Hanya kelompok manakah yang telah menggenapi nubuat Yesus yang dicatat dalam Matius 24:14?

      32 Pemberitaan ini sekarang sedang dilakukan dalam skala kolosal! Dewasa ini, kelompok agama yang bernama Saksi-Saksi Yehuwa sibuk dalam pekerjaan pengabaran yang paling intensif sepanjang sejarah Kristen. (Yesaya 43:10, 12) Dulu, pada tahun 1919, sementara agama-agama utama Susunan Kristen yang cenderung berpolitik mendukung Liga Bangsa Bangsa yang bernasib buruk, Saksi-Saksi Yehuwa sedang dipersiapkan untuk kampanye pengabaran sedunia ini.

      33, 34. Sampai sejauh manakah kabar baik mengenai Kerajaan telah diberitakan di seluruh dunia?

      33 Pada waktu itu hanya ada kira-kira 10.000 Saksi, tetapi mereka menyadari pekerjaan yang harus terlaksana. Dengan gagah berani, mereka mulai melakukan tugas pemberitaan. Mereka menyadari bahwa pemisahan antara golongan pendeta dan awam bertentangan dengan perintah Alkitab maupun pola para rasul. Jadi mereka semua, tanpa kecuali, belajar cara berbicara kepada sesama mereka mengenai Kerajaan Allah. Mereka menjadi organisasi penginjil.

      34 Seraya waktu berjalan, para penginjil ini bertekun menghadapi tentangan-tentangan yang besar. Di Eropa, mereka ditentang oleh rezim-rezim totaliter yang berbeda-beda. Di Amerika Serikat dan Kanada, mereka dengan berani menghadapi tantangan-tantangan hukum dan aksi gerombolan. Di negeri-negeri lain, mereka harus mengatasi prasangka agama yang fanatik dan penindasan yang kejam dari para diktator. Pada tahun-tahun belakangan ini, mereka juga harus menghadapi semangat ragu-ragu dan semangat mengejar kepuasan pribadi yang telah berkembang. Tetapi mereka telah bertekun, sampai dewasa ini ada lebih dari tiga setengah juta dari mereka di 212 negeri. Tidak pernah sebelumnya kabar baik dari Kerajaan diberitakan sedemikian luas—penggenapan yang menakjubkan atas salah satu segi dari tanda itu.

      Apa Arti Semuanya Ini?

      35. (a) Bagaimanakah penggenapan dari nubuat dewasa ini membantu menunjukkan bahwa Alkitab diilhami ilahi? (b) Apa arti penggenapan dari tanda yang Yesus berikan bagi zaman kita?

      35 Tanpa dapat diragukan, kita sedang menyaksikan penggenapan dari tanda besar yang Yesus berikan. Fakta ini menambah bukti bahwa Alkitab memang diilhami Allah. Tidak ada manusia yang dapat meramalkan sedemikian jauh di muka, peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada abad ke-20 ini. Lebih-lebih lagi, digenapinya tanda itu berarti bahwa kita sekarang hidup pada masa kehadiran Yesus dan kesudahan sistem ini. (Matius 24:3, NW) Apa makna dari hal ini? Apa artinya kehadiran Yesus? Dan apa gerangan sistem yang akan berakhir itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus meneliti bukti kuat lain bahwa Alkitab diilhami: keharmonisan internalnya yang luar biasa. Kita akan membahas hal ini selanjutnya dan melihat bagaimana tema utama Alkitab, sekarang juga sedang mendekati klimaks yang menakjubkan.

      [Catatan Kaki]

      a Sekurang-kurangnya telah terjadi lima gempa bumi antara tahun 1914 dan 1918 yang berukuran 8 atau lebih pada skala Richter—lebih hebat daripada gempa bumi di Abruzzi. Tetapi, gempa-gempa ini terjadi di daerah-daerah terpencil dari bola bumi, sehingga tidak terlalu menarik perhatian seperti gempa bumi di Italia.​5

      b Angka yang berbeda-beda telah dilaporkan mengenai jumlah korban dari bencana-bencana ini. Tetapi, semuanya sangat menghancurkan.

  • Keselarasan dari Seluruh Isi Alkitab
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
    • Pasal 11

      Keselarasan dari Seluruh Isi Alkitab

      Bayangkan sebuah perpustakaan dengan 66 buku yang ditulis oleh kira-kira 40 orang yang berlainan selama jangka waktu 1.600 tahun. Tiga bahasa digunakan oleh para penulis yang hidup di berbagai negeri. Setiap penulis memiliki kepribadian, kesanggupan, dan latar belakang yang berbeda. Tetapi ketika buku-buku yang mereka tulis akhirnya dikumpulkan menjadi satu, ternyata hasilnya adalah sebuah buku agung yang membahas satu tema utama dari awal hingga akhir. Sulit untuk dibayangkan bukan? Namun, Alkitab justru adalah perpustakaan demikian.

      1. (Termasuk kata pengantar.) Keselarasan yang luar biasa apa memberi kesaksian bahwa Alkitab diilhami oleh Allah?

      TIDAK ada pelajar yang jujur yang tidak akan terkesan akan fakta bahwa Alkitab, meskipun suatu koleksi dari buku-buku yang terpisah, merupakan satu produksi terpadu. Ia terpadu dalam hal, dari awal hingga akhir, ia menganjurkan ibadat kepada hanya satu Allah yang sifat-sifat-Nya tidak pernah berubah, dan semua buku-buku di dalamnya mengembangkan satu tema utama. Keselarasan yang bersifat menyeluruh ini merupakan bukti kuat bahwa Alkitab memang sesungguhnya Firman dari Allah.

      2, 3. Nubuat apa yang diutarakan di Eden, memberi dasar untuk berharap, dan keadaan apa yang mengarah kepada pernyataan nubuat itu?

      2 Tema utama dari Alkitab diperkenalkan dalam pasal-pasal permulaan dari bukunya yang pertama sekali, Kejadian. Di sana, kita membaca bahwa orang-tua kita yang pertama, Adam dan Hawa, diciptakan sempurna dan ditempatkan dalam suatu taman firdaus, Eden. Tetapi, Hawa didekati oleh seekor ular yang menantang kebenaran dari hukum-hukum Allah dan dengan dusta-dusta yang halus membujuknya kepada haluan dosa. Adam mengikuti Hawa dan juga tidak taat kepada Allah. Hasilnya? Keduanya diusir dari Eden dan mendapat kutukan kematian. Kita dewasa ini menderita akibat dari pemberontakan pertama itu. Kita semua mewarisi dosa dan kematian dari orang-tua kita yang pertama.—Kejadian 3:1-7, 19, 24; Roma 5:12.

      3 Tetapi, pada saat yang tragis itu, Allah menyampaikan suatu nubuat yang memberi dasar untuk berharap. Nubuat itu ditujukan kepada si ular, tetapi Adam dan Hawa mendengarnya sehingga mereka dapat menceritakan itu kepada anak-anak mereka. Inilah yang Allah katakan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu [”benihmu”, Klinkert] dan keturunannya [”benihnya”, Klinkert]; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”—Kejadian 3:15; Roma 8:20, 21.

      4. Tokoh-tokoh apa disebutkan dalam nubuat Yehuwa di Eden, dan bagaimana mereka akan saling mempengaruhi seraya abad-abad berlalu?

      4 Perhatikan keempat tokoh yang disebutkan dalam ayat tema ini: ular dengan keturunan atau benihnya dan juga perempuan dengan keturunan atau benihnya. Tokoh-tokoh ini akan menjadi peran utama dalam peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung selama ribuan tahun mendatang. Permusuhan akan terus ada di antara perempuan dengan benihnya di satu pihak, melawan sang ular dengan benihnya di pihak lain. Permusuhan ini merupakan konflik yang terus berlangsung antara ibadat yang sejati dan yang palsu, perbuatan yang benar dan kejahatan. Pada suatu tahap, sang ular seolah-olah akan berada di pihak yang lebih unggul ketika ia meremukkan tumit dari benih perempuan. Tetapi, pada akhirnya benih perempuan akan menghancurkan kepala ular, dan Allah sendiri akan dibenarkan pada waktu semua bekas pemberontakan yang semula dilenyapkan.

      5. Bagaimana kita tahu bahwa Hawa bukan perempuan yang dimaksud dalam nubuat itu?

      5 Siapakah perempuan dan ular itu? Dan siapakah benih-benih mereka? Ketika Hawa melahirkan putranya yang pertama, Kain, ia berkata, ”Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan [Yehuwa].” (Kejadian 4:1) Mungkin ia mengira bahwa dialah perempuan dalam nubuat itu dan bahwa putranya akan menjadi benih tersebut. Tetapi, Kain memiliki watak yang buruk seperti yang dimiliki oleh si ular. Ia ternyata menjadi pembunuh adik kandungnya sendiri Habel. (Kejadian 4:8) Jelaslah, nubuat itu memiliki arti yang lebih dalam dan simbolik yang hanya dapat dijelaskan oleh Allah sendiri. Dan memang Allah menjelaskannya, secara bertahap seraya waktu berjalan. Keseluruh 66 buku dari Alkitab dengan satu atau lain cara menyumbang kepada penyingkapan dari arti nubuat ini, nubuat pertama di dalam Alkitab.

      Siapakah si Ular itu?

      6-8. Kata-kata Yesus yang mana membantu kita mengenali kuasa di belakang ular? Jelaskan.

      6 Pertama, siapakah ular yang disebutkan dalam Kejadian 3:15? Kisah itu menceritakan bahwa seekor ular harfiah mendekati Hawa di Eden, tetapi ular biasa tidak dapat berbicara. Pasti ada kuasa tertentu di belakang ular itu, sehingga ia dapat melakukan apa yang ia kerjakan. Kuasa apakah itu? Baru pada abad pertama Tarikh Masehi, identitas dari kuasa itu disingkapkan dengan jelas, yakni ketika Yesus melaksanakan pelayanannya di atas bumi ini.

      7 Pada suatu ketika, Yesus berbicara dengan beberapa pemimpin agama Yahudi yang menganggap diri benar dan menyombongkan diri bahwa merekalah anak-anak Abraham. Tetapi, mereka menentang keras kebenaran yang Yesus beritakan. Maka Yesus berkata kepada mereka, ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”—Yohanes 8:44.

      8 Kata-kata Yesus keras dan langsung kepada sasaran. Ia menggambarkan Iblis sebagai ”pembunuh manusia” dan ”bapa segala dusta”. Nah, dusta yang pertama sekali dicatat adalah dusta yang diucapkan oleh ular di Eden. Siapapun yang mengucapkan dusta itu benar-benar ”bapa segala dusta”. Lebih-lebih lagi, dusta itu mengakibatkan kematian bagi Adam dan Hawa, sehingga pembohong zaman purba itu juga menjadi pembunuh. Maka jelaslah, kuasa di balik ular di Eden adalah Setan si Iblis, dan dalam nubuat dahulu itu Yehuwa benar-benar berbicara kepada Setan.

      9. Bagaimana awal mula keberadaan Setan?

      9 Beberapa orang bertanya: Jika Allah itu baik, mengapa Ia menciptakan makhluk seperti Setan? Kata-kata Yesus juga membantu kita menjawab pertanyaan tersebut. Yesus berkata mengenai Setan, ”Ia adalah pembunuh manusia sejak semula [ketika ia mulai, ”NW”].” Jadi ketika Setan berdusta kepada Hawa, itulah saatnya ia mulai menjadi Setan—yang berasal dari kata Ibrani yang berarti ”pemberontak”. Allah tidak menciptakan Setan. Seorang malaikat yang tadinya setia membiarkan keinginan yang salah berkembang dalam hatinya sehingga ia menjadi Setan.—Ulangan 32:4; bandingkan Ayub 1:6-12; 2:1-10; Yakobus 1:13-15.

      Benih dari Ular

      10, 11. Bagaimana Yesus dan rasul Yohanes membantu kita mengenali siapa benih dari Ular?

      10 Tetapi, bagaimana dengan ’keturunan [atau benih] dari ular’? Kata-kata Yesus juga membantu kita memecahkan bagian dari teka-teki tersebut. Ia berkata kepada para pemimpin agama Yahudi, ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.” Orang-orang Yahudi ini adalah keturunan dari Abraham, seperti yang mereka banggakan. Tetapi perbuatan-perbuatan mereka yang jahat menjadikan mereka anak-anak rohani dari Setan, pemula dari dosa.

      11 Rasul Yohanes, yang menulis menjelang akhir abad pertama, memberi keterangan yang sangat jelas siapa saja yang menjadi benih dari ular, Setan. Ia menulis, ”Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. . . . Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 3:8, 10) Jelas, benih dari ular itu sudah sangat aktif sepanjang sejarah umat manusia!

      Siapakah Benih dari Perempuan?

      12, 13. (a) Bagaimana Yehuwa menyingkapkan kepada Abraham bahwa benih perempuan akan datang melalui keturunannya? (b) Siapakah yang mewarisi janji berkenaan Benih?

      12 Kemudian, siapakah ’keturunan [atau benih] dari ’perempuan’? Ini merupakan salah satu pertanyaan terpenting yang pernah diajukan, karena benih perempuan inilah yang akhirnya akan meremukkan kepala Setan dan melenyapkan pengaruh buruk dari pemberontakan yang semula. Pada abad ke-20 S.M., Allah menyingkapkan suatu petunjuk utama mengenai identitas tokoh ini kepada pria yang setia Abraham. Karena iman Abraham yang besar, Allah membuat serangkaian janji kepadanya mengenai keturunan yang akan dilahirkan dalam silsilahnya. Salah satu dari janji ini membuat jelas bahwa ’benih perempuan’ yang akan ’meremukkan kepala ular’ akan datang dari keturunan Abraham. Allah berkata kepadanya, ”Keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat [”memberkati diri mereka sendiri”, NW] karena engkau mendengarkan firmanKu.”—Kejadian 22:17, 18.

      13 Seraya tahun-tahun berlalu, janji Yehuwa kepada Abraham diulangi kepada putra Abraham Ishak dan kepada cucunya Yakub. (Kejadian 26:3-5; 28:10-15) Akhirnya, keturunan Yakub menjadi 12 suku, dan salah satu dari suku-suku itu, Yehuda, menerima suatu janji istimewa, ”Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [”silo”, Klinkert], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian 49:10) Jelas, Benih itu akan muncul dari suku Yehuda.

      14. Bangsa apakah diorganisasi untuk bersiap menyambut kedatangan Benih itu?

      14 Pada akhir abad ke-16 S.M., ke-12 suku Israel diorganisasi menjadi suatu bangsa sebagai umat khusus untuk Allah. Untuk maksud ini, Allah membuat suatu perjanjian yang serius dengan mereka dan memberikan hukum Taurat kepada mereka. Tujuan utama dari hal ini adalah untuk mempersiapkan suatu umat demi menyambut kedatangan Benih. (Keluaran 19:5, 6; Galatia 3:24) Sejak waktu itu, permusuhan Setan dengan Benih perempuan terlihat dalam sikap bermusuhan dari bangsa-bangsa terhadap umat pilihan Allah.

      15. Petunjuk akhir apakah diberikan yang menunjukkan keluarga mana di antara keturunan Abraham yang akan menghasilkan Benih itu?

      15 Petunjuk terakhir mengenai keluarga siapa yang akan menghasilkan Benih itu diberikan pada abad ke-11 S.M. Pada waktu itu, Allah berbicara kepada Daud, raja kedua dari Israel, dan berjanji bahwa Benih itu akan datang dari garis keturunannya dan bahwa takhta dari Pribadi ini akan ”kokoh untuk selama-lamanya”. (2 Samuel 7:11-16) Sejak waktu itu, Benih tersebut dengan tepat dapat disebut sebagai anak Daud.—Matius 22:42-45.

      16, 17. Bagaimanakah Yesaya menggambarkan berkat-berkat yang akan dibawa oleh Benih itu?

      16 Dalam tahun-tahun setelah itu, Allah mengutus nabi-nabi untuk memberikan lebih banyak keterangan terilham mengenai Benih yang akan datang. Sebagai contoh, pada abad kedelapan S.M., Yesaya menulis, ”Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya.”—Yesaya 9:5, 6.

      17 Yesaya selanjutnya menubuatkan mengenai Benih ini, ”Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; . . . Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama . . . Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunungKu yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan [Yehuwa], seperti air laut yang menutupi dasarnya.” (Yesaya 11:4-9) Betapa besar berkat yang akan didatangkan oleh benih ini!

      18. Keterangan lebih lanjut apa mengenai Benih itu dicatat oleh Daniel?

      18 Pada abad keenam sebelum Tarikh Masehi, Daniel mencatat nubuat selanjutnya mengenai Benih itu. Ia menubuatkan saat manakala seseorang seperti anak manusia akan muncul di surga, dan berkata bahwa ’kepadanya diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja [”kerajaan itu”, Klinkert], maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya’. (Daniel 7:13, 14) Jadi Benih yang akan datang akan mewarisi kerajaan surgawi, dan kuasa kerajaannya akan meliputi seluruh bumi.

      Teka-Teki Terpecahkan

      19. Peran apakah, seperti yang disebutkan oleh sang malaikat, yang akan dimainkan oleh Maria dalam kedatangan Benih itu?

      19 Identitas dari Benih itu akhirnya tersingkap pada awal Tarikh Masehi. Pada tahun 2 S.M., malaikat muncul kepada seorang gadis belia Yahudi bernama Maria, yang adalah keturunan Daud. Malaikat itu menyatakan kepadanya bahwa dia akan melahirkan seorang bayi yang sangat istimewa dan berkata, ”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan [”Yehuwa”, NW] Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.” (Lukas 1:32, 33) Dengan demikian penantian yang lama untuk kedatangan ”benih” itu kini berakhir.

      20. Siapakah Benih yang dijanjikan, dan berita apakah yang ia kabarkan di Israel?

      20 Pada tahun 29 M. (tanggal yang lama sebelumnya sudah dinyatakan oleh Daniel), Yesus dibaptis. Roh suci kemudian turun ke atasnya, dan Allah mengakui dia sebagai Putra-Nya. (Daniel 9:24-27; Matius 3:16, 17) Selama tiga setengah tahun setelah itu, Yesus memberi kesaksian kepada orang Yahudi, mengumumkan, ”Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:17) Selama waktu ini, ia menggenapi begitu banyak nubuat dari Kitab-Kitab Ibrani sehingga tidak ada keraguan bahwa dia itulah Benih yang dijanjikan.

      21. Apa yang dimengerti oleh umat Kristiani yang mula-mula mengenai identitas Benih itu?

      21 Umat Kristiani yang mula-mula, memahami benar hal ini. Paulus menjelaskan kepada umat Kristiani di Galatia, ”Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ’kepada keturunan-keturunannya’ seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang, ’dan kepada keturunanmu’, yaitu Kristus.” (Galatia 3:16) Yesus akan menjadi ”Raja Damai” yang dinubuatkan oleh Yesaya. Setelah ia akhirnya datang dalam Kerajaannya, keadilan dan kebenaran akan dijunjung tinggi seluas dunia.

      Maka, Siapakah Perempuan Itu?

      22. Siapakah yang dimaksud dengan perempuan yang ada dalam nubuat Yehuwa di Eden?

      22 Jika Yesus adalah Benih itu, siapakah perempuan yang disebutkan di taman Eden dulu? Karena kuasa di belakang ular adalah makhluk roh, kita tidak perlu heran bahwa perempuan ini juga roh dan bukan manusia. Rasul Paulus berbicara mengenai ”perempuan” surgawi ketika ia berkata, ”Akan tetapi Yeruzalem yang di atas itulah merdeka, yaitu ibu kita.” (Galatia 4:26, Bode) Ayat-ayat lain menunjukkan bahwa ”Yeruzalem yang di atas” sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ia adalah organisasi surgawi Yehuwa yang terdiri dari makhluk-makhluk roh, yang darinya Yesus turun untuk memenuhi peran sebagai ’benih perempuan’. Hanya ”perempuan” rohani seperti inilah yang dapat bertahan menghadapi permusuhan ”si ular tua” selama ribuan tahun.—Wahyu 12:9; Yesaya 54:1, 13; 62:2-6.

      23. Mengapa penyingkapan yang progresif atas makna dari nubuat Yehuwa di Eden begitu menakjubkan?

      23 Ulasan singkat atas perkembangan nubuat zaman dahulu dalam Kejadian 3:15, merupakan kesaksian yang kuat akan keselarasan yang menakjubkan dari Alkitab. Benar-benar luar biasa bahwa nubuat ini hanya dapat dimengerti dengan mengaitkan bersama kejadian-kejadian dan ucapan-ucapan dari abad ke-20, ke-11, ke-8, dan ke-6 S.M. dengan ucapan-ucapan dan kejadian-kejadian pada abad pertama Tarikh Masehi. Hal ini mustahil terjadi secara kebetulan. Pasti ada kuasa yang membimbing semua perkembangan ini.—Yesaya 46:9, 10.

      Artinya bagi Kita

      24. Dinyatakannya identitas Benih itu berarti apa bagi kita?

      24 Apa arti semua ini bagi kita? Nah, Yesus adalah ’benih perempuan’ yang utama. Nubuat zaman dulu dalam Kejadian 3:15 memberi tahu di muka bahwa tumitnya akan ’diremukkan [”dilukai”, NW]’ oleh Ular, dan ini terjadi ketika Yesus mati di atas tiang siksaan. Suatu luka bersifat sementara. Maka, keberhasilan yang seolah-olah dicapai oleh Ular dengan cepat berubah menjadi kekalahan ketika Yesus dibangkitkan. (Seperti kita lihat dalam Pasal 6, ada begitu banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal ini benar-benar terjadi.) Kematian Yesus menjadi dasar bagi penyelamatan umat manusia yang berhati benar, maka Benih itu mulai mendatangkan berkat, tepat seperti yang Allah janjikan kepada Abraham. Tetapi bagaimana dengan nubuat bahwa Yesus akan memerintah dari kerajaan surgawi atas seluruh wilayah kekuasaannya di bumi?

      25, 26. Sengketa apakah yang terlibat dalam permusuhan antara ’benih dari perempuan’ dan Ular, seperti yang dinyatakan dalam kitab Wahyu?

      25 Dalam suatu penglihatan nubuat yang sangat jelas yang dicatat dalam buku Wahyu pasal 12, permulaan dari Kerajaan ini digambarkan sebagai kelahiran seorang anak laki-laki di sorga. Dalam Kerajaan ini, Benih yang dijanjikan memegang kekuasaan dengan gelar Mikhael, yang berarti ”Siapa Yang Seperti Allah?” Ia menunjukkan bahwa siapapun tidak dapat dengan sah menggugat kedaulatan Yehuwa, ketika ia mencampakkan ”si ular tua” dari surga untuk selamanya. Kita membaca, ”Naga besar itu, si ular tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi.”—Wahyu 12:7-9.

      26 Hasilnya adalah kelegaan bagi surga tetapi kesusahan di atas bumi. ”Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya [Kristus],” demikianlah sorak kemenangan. Selanjutnya kita membaca, ”Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”—Wahyu 12:10, 12.

      27. Bilamanakah nubuat mengenai pencampakan Setan dari surga tergenap? Bagaimana kita tahu?

      27 Dapatkah kita mengetahui kapan nubuat ini akan digenapi? Sesungguhnya, itulah pertanyaan yang diajukan murid-murid Yesus ketika mereka bertanya kepadanya mengenai ’tanda kehadirannya dan kesudahan sistem ini’—seperti telah kita bahas dalam Pasal 10. (Matius 24:3, NW) Seperti telah kita lihat, buktinya sangat melimpah bahwa kehadiran Yesus dalam kuasa Kerajaan mulai pada tahun 1914. Sejak waktu itu, kita benar-benar mengalami ’celaka bagi bumi’!

      28, 29. Perubahan besar apakah di atas bumi yang masih akan terjadi, dan bagaimana kita tahu bahwa itu akan segera terjadi?

      28 Tetapi perhatikanlah: Seruan sorgawi itu mengumumkan bahwa ”waktunya sudah singkat” bagi Setan. Maka, nubuat yang mula-mula itu dalam Kejadian 3:15 sedang bergerak menuju klimaksnya yang tak mungkin gagal. Ular, benihnya, perempuan, beserta benihnya semuanya telah dinyatakan identitasnya. Benih itu ’diremukkan tumitnya’, tetapi ia pulih kembali. Tidak lama lagi, peremukan atas Setan (dan keturunannya) akan dimulai di bawah Raja dari Allah yang sekarang memerintah, Kristus Yesus.

      29 Hal ini akan berarti perubahan yang luar biasa atas keadaan di bumi. Bersama dengan Setan, mereka yang membuktikan diri sebagai benihnya akan disingkirkan. Seperti dinubuatkan oleh pemazmur, ”Sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.” (Mazmur 37:10) Betapa radikal perubahan itu kelak! Kemudian, kata-kata pemazmur berikut akan digenapi, ”Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri [”bumi”, NW] dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”—Mazmur 37:11.

      30. Mengapa mereka yang meragukan bahwa Alkitab benar-benar terilham dan bahkan adanya Allah justru adalah orang-orang yang tidak realistis?

      30 Dengan cara ini, ”Raja Damai” akhirnya akan mendatangkan damai atas umat manusia. Inilah janji Alkitab, seperti telah kita lihat dalam Yesaya 9:5, 6. Pada zaman yang serba meragukan segala hal ini, banyak orang mendapati janji demikian tidak realistis. Tetapi alternatif apakah yang ditawarkan manusia? Tidak ada! Sebaliknya, janji ini dinyatakan dengan jelas di dalam Alkitab, dan Alkitab adalah Firman dari Allah yang tidak mungkin gagal. Sebenarnya orang-orang yang meragukannyalah yang tidak mau berpikir realistis. (Yesaya 55:8, 11) Mereka mengabaikan Allah, yang mengilhami Alkitab dan yang merupakan realitas terbesar dari segalanya.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan