PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/8 hlm. 29-30
  • Dari Jalan Menuju Kematian kepada Jalan Menuju Kehidupan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dari Jalan Menuju Kematian kepada Jalan Menuju Kehidupan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Bagaimana Aku Bisa Bebas dari Narkoba?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Dapatkah Perang Melawan Narkotik Dimenangkan?
    Sedarlah!—1999
  • Kuasa Firman Allah yang Membersihkan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Kehidupan Rusak, Nyawa Pun Melayang
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/8 hlm. 29-30

Dari Jalan Menuju Kematian kepada Jalan Menuju Kehidupan

SELAMA bertahun-tahun kehidupan saya dinodai oleh ketagihan saya akan narkotika. Saya mulai dengan obat-obat bius yang ringan dan akhirnya dengan yang keras, seperti LSD. Narkotika kemudian menjadi lambang kebebasan dari segala macam problem pribadi dan sosial. Menyedihkan, saya menganjurkan anak-anak muda lain untuk menemani saya dalam jalan menuju kematian.

Karena saya dikenal sebagai pengedar narkotika, saya selalu dalam pengawasan polisi. Saya harus mengakui bahwa saya takut, karena saya tahu bahwa ditangkap berarti bertahun-tahun mendekam dalam penjara. Walaupun hidup dalam penderitaan, hal itu tidak cukup untuk mengubah jalan hidup saya.

Orang-tua saya berupaya membantu dengan membawa saya ke rumah sakit mental untuk mendapat pengobatan. Diharapkan bahwa obat-obatan dan perawatan yang diberikan di sana dapat mengatasi problem saya, tetapi tidak lama setelah saya meninggalkan rumah sakit, orang-tua saya menyadari bahwa pengobatan medis pun tidak dapat mengobati saya. Mereka berupaya membantu saya lebih jauh dengan mengatur agar saya berbicara dengan seorang pendeta. Ini juga tidak berhasil. Saya mengisap marijuana dan minum minuman keras di depannya, seolah-olah ia tidak ada di situ. Saya benar-benar tidak mau berubah!

Tunangan saya, Oriana, menentang keras cara hidup saya, dan saya tidak ingin berpisah dengannya. Sepintas lalu, ini tampaknya merupakan pendorong yang baik untuk membuat perubahan. Tetapi saya tetap meneruskan kebiasaan saya secara tersembunyi. Saya membuat Oriana percaya bahwa saya sedang sakit. Dalam waktu singkat saya benar-benar menjadi manusia yang bobrok. Saya terus berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan berhenti, bahwa saya dapat mengatasinya, tetapi sia-sia. Saya hanya bergerak semakin jauh menuju kematian.

Karena saya ingin menikah dengan Oriana secepat mungkin, kami menghubungi seorang penata ruang untuk mempersiapkan apartemen kami. Istrinya salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, dan ia berbicara mengenai imannya kepada kami. Pada mulanya percakapan itu lebih menarik minat Oriana daripada saya, tetapi seraya waktu berjalan, saya menyadari Saksi-Saksi Yehuwa sungguh-sungguh percaya bahwa Allah akan segera membuat bumi ini menjadi firdaus dan orang-orang akan tinggal di sini selama-lamanya dalam perdamaian.

Saya ingin melihat sendiri apakah benar bahwa ”bahkan sekarang Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan kasih dan penghargaan kepada satu sama lain,” seperti kata wanita itu. Maka Oriana dan saya pergi ke Balai Kerajaan. Saya merasa malu karena rambut saya panjang dan pakaian saya lusuh, tetapi sambutan yang diberikan Saksi-Saksi kepada kami membuat saya langsung merasa betah. Saya merasa dapat mempercayai mereka. Jelas bahwa kasih dan penghargaan yang tulus terhadap satu sama lain sudah merupakan kenyataan bagi mereka.

Sejak hari itu, saya mulai menghadiri perhimpunan-perhimpunan dengan tetap tentu, dan saya mulai belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Saya memangkas rambut saya dan mengubah cara saya berpakaian, dan dengan upaya yang sungguh-sungguh, saya dapat berhenti mengisap rokok dan menggunakan narkotika. (2 Korintus 7:1) Namun, ada problem lain yang serius dalam kehidupan saya. Tanpa saya sadari, saya telah menjadi pecandu minuman keras. Jika saya minum, saya mendapat kesulitan. Saya bertengkar dengan orang-orang dan menjadi sangat cemburu kepada Oriana. Saya akan merasa tertekan dan tidak bahagia. (Amsal 23:29-35) Saya berupaya membuang kebiasaan ini, dan dengan bantuan Yehuwa, kekuatan doa, dan bantuan saudara-saudara Kristen, saya dapat menyingkirkan kebiasaan buruk ini dari kehidupan saya.

Saya bersama istri dibaptis pada tanggal 23 Agustus 1974. Berkat kebenaran, kehidupan saya sekarang menjadi berarti. Karena saya memperoleh kembali kepercayaan kepada diri sendiri, saya mendapat respek di tempat kerja. Istri saya maupun saya sendiri memiliki mata pencaharian yang baik, tetapi kemudian kami menyadari bahwa hanya sedikit waktu yang masih tersisa untuk dinas suci kami. Jika kami ingin menikmati hubungan yang lebih erat dengan Yehuwa, kami harus membuat perubahan dalam kehidupan kami. Jika tidak, ada bahaya kasih kami yang semula kepada kebenaran menjadi dingin. Maka pada tahun 1979 kami mulai merintis, membaktikan diri kami lebih sepenuhnya untuk pekerjaan pengabaran.

Mengapa saya mengambil keputusan ini? Ya, di mana saya sekarang seandainya saya tidak memiliki terang kebenaran? Mereka yang dulu bersama-sama saya di jalan menuju kematian, sekarang ada yang menjadi pecandu minuman keras atau sudah tidak mempunyai keluarga lagi atau berada di penjara—atau mati. Tetapi, berita Alkitab memerdekakan saya. Sekedar pengobatan dan tekad tidaklah cukup. Motif yang kuat dibutuhkan. Mengupayakan persahabatan yang sejati dengan Yehuwa, sang Pencipta, akan memberikan motivasi tersebut. Sekarang, keinginan saya yang tulus ialah berbuat sedapat-dapatnya untuk membantu mereka yang menjadi budak narkotika, maupun mereka yang menderita atau mencari jalan keluar dari problem mereka. Dengan aktif ambil bagian dalam pelayanan Kristen, istri saya dan saya justru melakukan itu. Kami mendapat hak istimewa untuk membantu banyak orang menuju jalan kehidupan. Di antara mereka ada tiga orang yang secara pribadi dulu pernah saya perkenalkan kepada narkotika. Saat ini saya melayani sebagai pengawas wilayah di Italia Utara.

Memang benar: Penyalahgunaan obat bius adalah seperti jalan yang cepat atau lambat akan membawa saudara kepada kematian atau paling tidak kepada kehidupan yang kosong tanpa masa depan. Tidak ada kata-kata yang dapat menyatakan perasaan terima kasih saya kepada Allah Yehuwa! Ia memperlihatkan kepada saya jalan ke luar dari kegelapan yang saya alami dan menunjukkan jalan menuju kehidupan, penuh penerangan, yang menuntun kepada masa depan yang kekal.—Seperti diceritakan oleh Ruggero Polotti, Italia.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan