PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Janji Siapa yang Dapat Saudara Percayai?
    Menara Pengawal—2004 | 15 Januari
    • Janji Siapa yang Dapat Saudara Percayai?

      ”JANJI-JANJINYA hebat, sehebat ia dahulu; tetapi pelaksanaannya, sebagaimana ia sekarang, tinggal nama.”​—King Henry the Eighth, oleh William Shakespeare.

      Janji-janji hebat yang dimaksud Shakespeare adalah janji-janji kardinal Inggris Thomas Wolsey, yang memiliki kekuasaan politik yang sangat besar di Inggris selama abad ke-16. Ada yang mungkin mengatakan bahwa kata-kata Shakespeare tadi juga cocok bagi sebagian besar janji yang mereka dengar sekarang. Berulang kali, orang-orang diberi banyak janji yang muluk-muluk. Maka, tidaklah sulit untuk memahami mengapa mereka menjadi skeptis terhadap janji apa pun.

      Segudang Kekecewaan

      Contohnya, selama konflik yang mengerikan di kawasan Balkan pada tahun 1990-an, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan kota Srebrenica di Bosnia sebagai ”daerah aman”. Pernyataan itu tampaknya merupakan jaminan yang dapat diandalkan oleh masyarakat internasional. Ribuan pengungsi Muslim di Srebrenica pun menganggapnya begitu. Akan tetapi, pada akhirnya, janji tentang suatu tempat berlindung yang aman benar-benar tinggal janji. (Mazmur 146:3) Pada bulan Juli 1995, pasukan penyerang dengan mudahnya memaksa pasukan PBB untuk menyingkir dan mereka menguasai kota itu. Lebih dari 6.000 orang Muslim hilang, dan sedikitnya 1.200 warga sipil Muslim dibunuh.

      Setiap aspek kehidupan dikotori oleh janji-janji kosong. Orang-orang merasa tertipu oleh ”tak terhitung banyaknya iklan yang palsu dan menyesatkan” yang membombardir mereka sekarang. Mereka dikecewakan oleh ”janji-janji kosong yang dilontarkan selama kampanye oleh ribuan politikus”. (The New Encyclopædia Britannica, Jilid 15, halaman 37) Para pemimpin agama tepercaya yang berjanji akan mengurus kawanan mereka malah menganiaya kawanan itu dengan cara yang terkeji. Bahkan dalam profesi seperti pendidikan dan pengobatan​—yang semestinya dilandasi keibaan hati dan keprihatinan terhadap orang lain​—beberapa orang telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka dan mengeksploitasi atau bahkan membunuh orang-orang di bawah perhatian mereka. Tidak heran, Alkitab memperingatkan kita agar tidak mempercayai setiap perkataan!​—Amsal 14:15.

      Janji-Janji yang Ditepati

      Tentu saja, ada banyak orang yang menepati kata-katanya, walaupun kadang-kadang merugikan dirinya sendiri. (Mazmur 15:4) Kata-kata mereka adalah jaminan mereka, dan mereka menepatinya. Yang lain-lain dengan tulus ingin menepati janji-janji mereka dengan niat baik. Mereka siap dan mau menepati janjinya, tetapi mereka tidak mampu melakukannya. Keadaan dapat menggagalkan bahkan rencana yang paling luhur.​—Pengkhotbah 9:11.

      Apa pun alasannya, kenyataannya adalah banyak orang merasa sangat sulit untuk mempercayai janji siapa pun juga. Maka, muncul pertanyaan: Adakah janji-janji yang dapat kita percayai? Ya. Kita dapat mempercayai janji-janji yang terdapat dalam Firman Allah, Alkitab. Bagaimana kalau kita cermati artikel berikut yang membahas topik ini? Boleh jadi, Saudara akan menyimpulkan, seperti yang telah disimpulkan jutaan orang, bahwa kita dapat benar-benar mempercayai janji-janji Allah.

      [Keterangan Gambar di hlm. 3]

      AP Photo/Amel Emric

  • Janji-Janji yang Dapat Saudara Percayai
    Menara Pengawal—2004 | 15 Januari
    • Janji-Janji yang Dapat Saudara Percayai

      MIKHA, nabi Allah, tahu bahwa janji-janji sering kali terbukti tidak bisa dipercaya. Pada zamannya, bahkan teman terdekat pun tidak selalu dapat dipercaya akan menepati kata-katanya. Maka, Mikha memperingatkan, ”Janganlah menaruh iman kepada seorang teman. Janganlah menaruh kepercayaan kepada seorang sahabat kepercayaan. Jagalah lubang mulutmu terhadap wanita yang berbaring pada dadamu.”​—Mikha 7:5.

      Apakah Mikha membiarkan situasi yang menyedihkan ini membuatnya skeptis terhadap semua janji? Tidak! Ia menyatakan keyakinan penuh akan janji-janji yang dibuat oleh Allahnya, Yehuwa. ”Tetapi aku,” tulis Mikha, ”aku akan terus mengamati Yehuwa. Aku akan memperlihatkan sikap menanti Allah keselamatanku.”​—Mikha 7:7.

      Mengapa Mikha memiliki keyakinan seperti itu? Karena ia tahu bahwa Yehuwa selalu menepati kata-kata-Nya. Segala sesuatu yang telah Allah janjikan kepada bapak leluhur Mikha benar-benar terjadi. (Mikha 7:20) Kesetiaan Yehuwa di masa lampau memberi Mikha alasan yang sangat kuat untuk percaya bahwa Ia akan menepati kata-kata-Nya di masa depan.

      ”Tidak Satu Kata Pun yang Tidak Ditepati”

      Misalnya, Mikha tahu bahwa Yehuwa membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir. (Mikha 7:15) Yosua, yang mengalami pembebasan itu, menganjurkan rekan sesama Israelnya agar beriman akan semua janji Allah. Atas dasar apa? ”Kamu tahu benar dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,” Yosua mengingatkan mereka, ”bahwa tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.”​—Yosua 23:14.

      Orang Israel tahu benar bahwa Yehuwa telah melakukan hal-hal yang menakjubkan bagi mereka. Ia telah menggenapi janji-Nya kepada bapak leluhur mereka yang takut akan Allah, Abraham, bahwa keturunannya akan sebanyak bintang dan akan mewarisi negeri Kanaan. Yehuwa juga memberi tahu Abraham bahwa keturunannya akan mengalami penderitaan selama 400 tahun tetapi akan kembali ke Kanaan ”pada generasi yang keempat”. Semua ini benar-benar terjadi.​—Kejadian 15:5-16; Keluaran 3:6-8.

      Orang Israel disambut dengan baik di Mesir pada zaman Yusuf, putra Yakub. Belakangan, orang Mesir secara brutal menjadikan mereka budak kerja paksa, tetapi sesuai dengan janji Allah, dalam periode empat generasi sejak mereka masuk ke Mesir, keturunan Abraham ini dibebaskan dari perbudakan orang Mesir.a

      Selama 40 tahun berikutnya, orang Israel mendapat lebih banyak bukti bahwa Yehuwa selalu menepati janji-Nya. Sewaktu orang Amalek tanpa alasan yang jelas menyerang orang Israel, Allah berperang demi umat-Nya dan melindungi mereka. Ia memuaskan semua kebutuhan materi mereka selama 40 tahun perjalanan mereka di padang belantara dan pada akhirnya membuat mereka menetap di Tanah Perjanjian. Ketika Yosua meninjau sejarah interaksi Yehuwa dengan keturunan Abraham ini, ia dapat dengan penuh keyakinan mengatakan, ”Dari semua janji yang baik yang diucapkan Yehuwa kepada keturunan Israel, tidak satu pun yang tidak ditepati, semuanya menjadi kenyataan.”​—Yosua 21:45.

      Binalah Keyakinan akan Janji-Janji Allah

      Bagaimana Saudara dapat membina iman akan janji-janji Yehuwa, sebagaimana yang dilakukan Mikha dan Yosua? Nah, bagaimana Saudara mengembangkan kepercayaan kepada orang-orang lain? Saudara berupaya mengetahui sebanyak mungkin tentang mereka. Sebagai contoh, Saudara bisa mengetahui seberapa dapat diandalkannya mereka dengan mengamati bagaimana mereka dengan setia berupaya untuk menepati semua janjinya. Seraya Saudara semakin mengenal orang-orang itu, Saudara secara bertahap membangun kepercayaan kepada mereka. Saudara dapat melakukan hal yang sama dalam membina iman akan janji-janji Allah.

      Satu cara Saudara dapat melakukan hal ini adalah dengan merenungkan tentang ciptaan dan hukum-hukum yang mengaturnya. Para ilmuwan menaruh kepercayaan mereka pada hukum-hukum ini, misalnya hukum yang mengatur cara sel tunggal manusia membelah dan berlipat ganda untuk menghasilkan triliunan sel yang membentuk tubuh Saudara. Sesungguhnya, hukum yang mengatur perilaku zat dan energi di seluruh alam semesta pastilah ditetapkan oleh seorang Pembuat Hukum yang dapat diandalkan secara mutlak. Pastilah, Saudara dapat mempercayai janji-janji-Nya, sama seperti Saudara meyakini hukum-hukum yang mengatur ciptaan-Nya.​—Mazmur 139:14-16; Yesaya 40:26; Ibrani 3:4.

      Melalui nabi Yesaya yang hidup sezaman dengan Mikha, Yehuwa menggunakan keteraturan musim-musim dan siklus air yang mengagumkan untuk mengilustrasikan keterandalan firman-Nya. Setiap tahun hujan turun. Hujan membasahi tanah dan memungkinkan orang-orang menabur benih mereka dan menuai panenan. Mengenai hal ini, Yehuwa berkata, ”Sama seperti turunnya hujan deras dan salju dari langit dan tidak kembali ke tempat itu, melainkan mengenyangkan bumi sehingga mengeluarkan hasil dan bertunas, dan benih diberikan kepada penabur dan roti kepada orang yang makan, demikianlah firmanku yang keluar dari mulutku. Itu tidak akan kembali kepadaku tanpa hasil, tetapi pasti akan melaksanakan apa yang kusukai, dan akan berhasil dalam apa yang kusuruhkan kepadanya.”​—Yesaya 55:10, 11.

      Janji yang Pasti mengenai Firdaus

      Meskipun menyelidiki ciptaan dapat membina kepercayaan Saudara akan sang Pencipta, hal itu belum cukup jika Saudara ingin mencari tahu tentang janji-janji yang merupakan bagian dari ’firman yang keluar dari mulut-Nya’. Untuk mengetahui janji-janji ini sehingga Saudara dapat mempercayainya, Saudara perlu menyelidiki catatan Alkitab yang diilhamkan Allah tentang maksud-tujuan-Nya bagi bumi dan cara Ia berurusan dengan umat manusia.​—2 Timotius 3:14-17.

      Nabi Mikha memiliki keyakinan akan janji-janji Yehuwa. Saudara bahkan memiliki lebih banyak catatan yang diilhamkan Allah daripada yang dimiliki Mikha. Seraya Saudara membaca Alkitab dan merenungkannya, Saudara pun dapat membangun iman akan penggenapan janji-janji Allah. Janji-janji ini tidak ditujukan hanya bagi keturunan jasmani Abraham, tetapi bagi seluruh umat manusia. Yehuwa berjanji kepada patriark yang takut akan Allah ini, ”Melalui benihmu, semua bangsa di bumi pasti akan memperoleh berkat oleh karena engkau telah mendengarkan perkataanku.” (Kejadian 22:18) Bagian utama ”benih” atau keturunan Abraham adalah sang Mesias, Yesus Kristus.​—Galatia 3:16.

      Melalui Yesus Kristus, Yehuwa akan memastikan agar berkat-berkat mengalir bagi umat manusia yang taat. Dan, apa yang telah Allah janjikan untuk Ia lakukan pada zaman kita? Mikha 4:1, 2 menjawab dengan kata-kata nubuat ini, ”Pasti terjadi pada akhir masa itu bahwa gunung rumah Yehuwa akan berdiri teguh mengatasi puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan mengatasi bukit-bukit; dan ke sana suku-suku bangsa akan berduyun-duyun. Banyak bangsa pasti akan pergi dan mengatakan, ’Marilah, kamu sekalian, mari kita naik ke gunung Yehuwa dan ke rumah Allah Yakub; dan ia akan mengajar kita tentang jalan-jalannya, dan kita akan berjalan di jalan-jalannya.’ ”

      Orang-orang yang mempelajari jalan-jalan Yehuwa ”menempa pedang-pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak-tombak mereka menjadi pisau pemangkas”. Segala kecenderungan suka berperang akan lenyap. Tidak lama lagi, bumi akan dipenuhi dengan orang-orang yang lurus hati, dan tidak ada yang akan membuat mereka gemetar ketakutan. (Mikha 4:3, 4) Ya, Firman Allah berjanji bahwa di bawah pemerintahan Kerajaan yang dipimpin Yesus Kristus, Yehuwa akan mengenyahkan semua penindas dari bumi.​—Yesaya 11:6-9; Daniel 2:44; Penyingkapan (Wahyu) 11:18.

      Bahkan orang-orang yang telah menderita dan meninggal akibat pemberontakan manusia terhadap Allah akan dibangkitkan dengan prospek untuk hidup selama-lamanya di atas bumi. (Yohanes 5:28, 29) Setan dan hantu-hantunya, para biang keladi kefasikan, akan dilenyapkan, dan dampak dosa Adam akan disingkirkan melalui korban tebusan Yesus. (Matius 20:28; Roma 3:23, 24; 5:12; 6:23; Penyingkapan 20:1-3) Dan, bagaimana keadaan umat manusia yang taat kelak? Ya, mereka akan diberkati dengan kehidupan abadi dalam kesehatan yang sempurna di bumi firdaus!​—Mazmur 37:10, 11; Lukas 23:43; Penyingkapan 21:3-5.

      Benar-benar janji yang menakjubkan! Tetapi, dapatkah Saudara mempercayainya? Tentu. Ini bukan janji-janji manusia yang mungkin berniat baik tetapi tidak berkuasa untuk melaksanakannya. Janji-janji ini berasal dari Allah Yang Mahakuasa, yang tidak dapat berdusta dan yang ”tidak lambat sehubungan dengan janjinya”. (2 Petrus 3:9; Ibrani 6:13-18) Saudara dapat sepenuhnya mempercayai semua janji yang terdapat dalam Alkitab, karena Sumbernya adalah ”Yehuwa, Allah kebenaran”.​—Mazmur 31:5.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat Insight on the Scriptures, jilid 1, halaman 911-12, diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

      [Kutipan di hlm. 6]

      ”Tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati.”​—YOSUA 23:14

      [Gambar di hlm. 4, 5]

      Yehuwa menepati janji-Nya kepada Israel di Laut Merah dan di padang belantara

      [Gambar di hlm. 7]

      Yehuwa menggenapi janji-Nya kepada Abraham. Benihnya, Yesus Kristus, akan mendatangkan berkat bagi umat manusia

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan