PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w88_s-50 hlm. 24-29
  • Teruslah Perhatikan Ajaranmu

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Teruslah Perhatikan Ajaranmu
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-50)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Cara Memperkembangkan Daerah ”Baru”
  • Berikan Kesaksian dengan Saksama
  • Mereka yang Mengeluh
  • Menghadapi Tantangan Sikap Acuh Tak Acuh
  • Mengusahakannya sampai Selesai
  • Janganlah Jemu Berbuat Baik
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-50)
  • Jadilah Efektif dalam Pelayanan Saudara
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Di Daerah yang Sering Dikerjakan
    Pelayanan Kerajaan Kita—1991
  • Terapkan Aturan Emas dalam Pelayanan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-50)
w88_s-50 hlm. 24-29

Teruslah Perhatikan Ajaranmu

”Teruslah perhatikan dirimu dan ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.”—1 TIMOTIUS 4:16, NW.

1. Mengapa sekarang bukan waktunya bagi kita untuk mengendur dalam pengabaran Kerajaan kita?

YEHUWA sekarang sedang mempercepat pengumpulan orang-orang yang seperti domba. Maka, tentu sekarang bukan saatnya bagi umat allah untuk mengendur dalam pekerjaan pengabaran Kerajaan dan menjadikan murid. (Yesaya 60:8, 22; Matius 24:14; 28:19, 20) Kita perlu bertindak selaras dengan semangat dari apa yang sedang Allah lakukan pada jaman kita. Seraya akhir semakin dekat, kita akan lebih sering datang berkunjung lagi kepada sesama kita. Memang, meningkatnya kegiatan kesaksian yang dilakukan oleh jauh lebih banyak penyiar dan perintis sekarang menghebohkan ladang dunia. Dan kecepatan dari pengumpulan yang penuh sukacita ini masih akan meningkat.—Yesaya 60:11; bandingkan Mazmur 126:5, 6.

2. (a) Menurut Yesaya 40:28-31, sumber tenaga apa dapat kita manfaatkan untuk mendapat kekuatan yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan pengabaran Kerajaan? (b) Apa satu alasan yang baik untuk memberikan perhatian ekstra kepada mutu pelayanan kita pada masa sekarang?

2 Daripada menyerah kepada perasaan ’jemu’ karena beberapa daerah sering dikerjakan, kita hendaknya menyadari bahwa kinilah saatnya untuk berdoa kepada Yehuwa memohon ”tenaga dinamis” yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. (Yesaya 40:28-31, NW; 1 Yohanes 5:14) Memang, jutaan dari ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” sudah dikumpulkan. Namun apa yang pernah mendatangkan hasil dalam membantu orang-orang tertentu mungkin tidak lagi efektif dalam membantu orang-orang lain lagi di daerah kita. (Wahyu 7:9, 10; Yohanes 10:16) Jadi, mutu pelayanan kita perlu mendapat perhatian tambahan.

3. Bagaimana semangat baru dapat disuntikkan dalam pelayanan pengabaran kita?

3 Dengan tekad yang diperbarui, kita dapat memusatkan perhatian untuk memperbaiki kejituan kita dalam pelayanan. Ini dapat memberikan semangat baru dalam dinas pengabaran kita. Tetapi bagaimana ini dapat dilakukan? Dengan ’terus memperhatikan diri kita dan ajaran kita,’ tidak hanya melaksanakan pelayanan kita secara rutin. (1 Timotius 4:16) Bibir kita tidak boleh hanya mempersembahkan ”korban puji-pujian” asal jadi. (Ibrani 13:15, Bode) Kita harus mahir dalam pekerjaan kita. (Amsal 22:29) Maka, apa yang dibutuhkan ialah mengerjakan daerah kita dengan trampil. Berikut ini beberapa segi dari pelayanan kita yang kita perlu ’terus perhatikan.’

Cara Memperkembangkan Daerah ”Baru”

4. Dengan cara apa kita dapat memperkembangkan daerah ”baru” dalam penugasan sidang kita?

4 Marilah kita melihat keadaannya secara praktis. Di banyak tempat, tidak ada daerah baru atau daerah yang jarang dikerjakan. Jadi mengapa tidak memperkembangkan daerah ”baru” dalam penugasan sidang? Bagaimana? Nah, bila kita sudah sering berkunjung, kita tidak dapat berlaku seolah-olah belum pernah berkunjung ke rumah itu dan hanya mengatakan apa yang biasa kita sampaikan di rumah-rumah orang. Kemungkinan besar, penghuni rumah bagaimanapun juga akan mengenali kita jika kita telah berulang kali mengerjakan daerah tersebut. Buku Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab memuat lebih dari 40 kata pengantar yang dapat kita gunakan dalam pelayanan kita. Kita harus mempersiapkannya dengan baik sebagai sesuatu yang segar dan menarik dan menghubungkannya dengan soal-soal yang membangkitkan minat dan yang sedang hangat dibicarakan di daerah itu. Sebaliknya dari merasa bersalah karena sering berkunjung, kita perlu mempunyai sikap positif dan membuat daerah kita menjadi ”baru” dengan persembahan yang bermutu. Tetapi apakah hal ini ada gunanya jika para penghuni rumah tidak ramah?

5. (a) Bagaimana kita dapat memanfaatkan sikap yang sebelumnya tidak ramah? (b) Apa yang saudara dapati berhasil baik di daerah setempat? (c) Mengapa mendengarkan dan pujian yang jujur berguna?

5 Karena mengetahui sikap seorang penghuni rumah di waktu yang lampau, dapat timbul perasaan negatif untuk berkunjung lagi. Namun mengapa tidak memanfaatkannya? Bagaimana? Mungkin dengan mula-mula menyinggung hal itu dan kemudian membangun di atas apa yang telah dikatakan pada kunjungan sebelumnya. Saudara dapat mengatakan: ”Selamat pagi, Pak Slamet!” Jika tampaknya cocok, saudara dapat menambahkan ”Apa kabar?” Kemudian saudara dapat mengatakan: ”Pada waktu saya ke mari minggu lalu, anda menceritakan kepada saya bahwa gereja anda telah mengurus semua kebutuhan rohani anda dan bahwa anda seorang anggota yang aktif. Karena saya juga menganggap agama sesuatu yang serius, bolehkah saya tahu apa yang dikatakan gereja anda tentang harapan untuk dapat selamat melampaui abad nuklir?” Kemudian, biarkan dia menjawab. Puji penghuni rumah bila saudara dapat berbuat demikian dengan jujur. Mendengarkan kepadanya dan memuji dia mungkin dapat mengubah sikapnya. Sering kali, orang tidak keberatan kita datang lagi jika mereka sendiri dapat ikut berbicara. Tentu saudara akan menyesuaikan berita saudara dengan apa yang dikatakan penghuni rumah.

6. (a) Bagaimana kita dapat mengesankan dalam diri para penghuni rumah bahwa kita akan berkunjung secara tetap tentu? (b) Apa pernyataan-pernyataan kunci yang dapat membantu kita agar berhasil? (c) Apa yang berhasil baik di daerah setempat?

6 Melalui apa yang saudara katakan, saudara dapat mengesankan dalam diri para penghuni rumah bahwa kita akan berkunjung dengan tetap tentu. Cobalah dengan mengatakan: ”Apa kabar, Bu Hasan! Bagaimana keadaan anda hari ini? Dalam kunjungan kali ini kepada semua orang, kami sedang membicarakan . . . ” Atau saudara dapat mengatakan: ”Selamat pagi! Kami sedang mengadakan kunjungan mingguan kami. Kami senang dapat datang lagi. Tetangga-tetangga anda telah menikmati pokok baru yang sedang kami bahas pada kunjungan kali ini.” Kemudian lanjutkan. Hal ini dapat juga membuat daerah tersebut jadi ”baru” bagi saudara. Kata-katanya mungkin agak berbeda di negeri saudara, tetapi ini memberikan gagasan utama. Mengapa saudara tidak memanfaatkan hal itu sebaik-baiknya?

7. (a) Pada waktu meninggalkan mereka, bagaimana beberapa Saksi mempersiapkan penghuni rumah untuk kunjungan berikutnya? (b) Dalam hal ini, apa yang mendatangkan hasil di daerah setempat?

7 Dalam mempersiapkan penghuni rumah untuk kunjungan berikutnya, beberapa Saksi mendapat sukses dengan kata penutup seperti ini: ”Kami senang untuk datang berkunjung lagi.” Kepada mereka yang mula-mula agak enggan berbicara, saudara dapat mengatakan: ”Saya menikmati pembahasan ini. Anda benar-benar telah memberikan pendapat yang baik. Memang percakapan ini mengambil waktu kita, tetapi paling tidak kita tidak berbicara mengenai kabar buruk, yang dapat kita dengar setiap waktu. Pembahasan kita benar-benar berfaedah.” Pasti, saudara akan memperkembangkan cara-cara lain yang cocok untuk berbicara kepada para penghuni rumah. Bagaimanapun juga, dengan pernyataan-pernyataan positif, persembahan yang bermutu, dan keramahan, berupayalah membantu masyarakat agar tidak merasa kesal dengan kunjungan tetap kita.

Berikan Kesaksian dengan Saksama

8, 9. Saran-saran apa yang diberikan untuk dengan saksama mencari orang yang layak?

8 Hal lain yang dapat kita perhatikan yang akan memelihara semangat kita tetap tinggi ialah kesaksamaan dalam mencari orang yang layak. (Kisah 8:25; 20:24) Misalnya, dalam kesaksian akhir pekan atau pada malam hari seorang saudara dapat minta berbicara kepada pria di rumah jika seorang wanita atau seorang anak yang membukakan pintu. Mungkin, kita telah banyak kali berbicara kepada sang istri. Jadi kita dapat memulai sesuatu yang baru di rumah tersebut dengan berbicara kepada kepala keluarga. Kemudian kita dapat menyesuaikan berita yang kita bawa sehingga cocok baginya, dengan mengatakan misalnya: ”Menurut anda, apa yang akan menjamin bahwa keluarga anda mempunyai masa depan yang bahagia?” Atau, ”Perhatikan bagaimana Alkitab menganjurkan persatuan keluarga.” Puji pria itu untuk gagasan-gagasan baik yang mungkin ia ungkapkan.

9 Cara lain untuk mendapat daerah ”baru” ialah dengan mencari anggota-anggota keluarga lain yang tinggal di rumah yang sama—kakek atau nenek, kemenakan atau saudara sepupu yang bersekolah, ipar yang bekerja selama tengah pekan. Juga baik menanyakan apakah ada keluarga lain tinggal di pavilyun atau bagian belakang rumah, khususnya di daerah yang rumah-rumahnya berdempetan. Cobalah menghubungi mereka yang tinggal di rumah pondokan—mahasiswa, karyawan, dan orang-orang lain. Ini juga membantu meluaskan daerah yang ada.

10. Apa satu cara lain untuk memperluas daerah kesaksian umum kita, dan apa yang telah dilakukan beberapa orang untuk menghubungi orang-orang yang berdinas malam?

10 Satu cara lain lagi untuk meluaskan daerah kesaksian umum ialah dengan mengerjakan daerah perkantoran atau pertokoan. Ada orang yang tidak di rumah pada waktu kita berkunjung yang bisa dijumpai di tempat bisnis atau tempat kerja mereka. Dan kesaksian di daerah pertokoan dapat menghasilkan banyak buah. Beberapa dari orang-orang itu mungkin juga dapat dihubungi bila kita melakukan kesaksian pada jam-jam yang cocok. Di Kanada perintis-perintis memperoleh hasil baik dari kunjungan larut malam kepada para karyawan di tempat pompa bensin dan toko-toko yang buka sepanjang malam, dan hotel-hotel ketika para karyawannya tidak sibuk seperti biasa dan sering kali senang dengan bahan bacaan. Tentu, saudari-saudari terutama perlu menghindari daerah-daerah khusus pada malam hari.

11. (a) Apa yang dilakukan beberapa Saksi bila banyak orang tidak di rumah pada kunjungan pertama? (b) Hasil apa yang bisa diperoleh dari ketekunan mengunjungi orang yang tidak di rumah di daerah kita?

11 Bagaimana dengan orang-orang yang tidak di rumah pada waktu kita berkunjung? Dalam hal ini sekali lagi, kita harus saksama. Beberapa Saksi memeriksa catatan kesaksian umum mereka segera setelah pekerjaan kesaksian umum dan kembali ke tempat yang orang-orangnya tidak di rumah pada awal hari itu. Sering kali, para penghuni rumah sudah pulang, atau mereka yang berdinas malam sudah bangun pada jam itu. Di banyak daerah, 50 persen atau lebih tidak di rumah pada siang hari. Jadi sebenarnya, kita dapat mengerjakan daerah itu dua kali dengan mengunjungi mereka yang tidak di rumah pada jam-jam yang berlainan sampai kita bertemu dengan seseorang yang ada di rumah. Para perintis dan penyiar yang berpengalaman setuju bahwa ketekunan dalam mengunjungi orang-orang yang tidak di rumah sering mendatangkan hasil yang lebih baik daripada pada waktu kita mula-mula mengerjakan daerah itu. Dengan memperhatikan segi ini dari pelayanan kita, kemungkinan besar kita akan menuai banyak berkat.—Amsal 10:22.

Mereka yang Mengeluh

12. Bagaimana seharusnya reaksi kita bila orang mengeluh bahwa kita terlalu sering berkunjung? Mengapa?

12 Apa yang dapat dikatakan kepada orang yang mengeluh bahwa kita terlalu sering berkunjung? Yang terutama, kita harus memperlihatkan pengertian. (Matius 7:12) Bagi mereka, tampaknya kita cepat sekali kembali. Namun ada baiknya untuk ingat bahwa bahkan bertahun-tahun yang lalu orang mengatakan, ’Anda sudah ke mari minggu lalu,’ padahal kita tahu benar bahwa kunjungan kita yang terakhir sudah enam bulan yang lalu atau lebih. Selain itu, kunjungan yang sering dilakukan dapat membangkitkan minat. Di Guadeloupe seorang pria mengejar seorang Saksi untuk mengatakan: ”Saya sudah mengamati kalian selama berminggu-minggu. Biasanya, saya tidak mendengarkan kepada Saksi-Saksi, tetapi saya harus mengetahui mengapa kalian begitu sering mengunjungi orang!” Hasilnya ialah sebuah pelajaran Alkitab baru.

13, 14. Bagaimana beberapa saudara seiman menangani keluhan para penghuni rumah?

13 Ada saudara-saudara yang dengan ramah mengatakan kepada mereka yang mengeluh tanggal yang tepat dari kunjungan mereka sebelumnya dan menawarkan publikasi terbaru, dengan menjelaskan bahwa artikel-artikel itu berbeda dari publikasi yang kita bawa pada kunjungan kita yang terakhir. Sewaktu bertukar pikiran dengan para penghuni rumah tersebut, kita dapat mengatakan bahwa mungkin mereka telah menerima banyak surat kabar dan majalah sejak kunjungan kita yang terakhir, namun bacaan-bacaan tersebut tidak selalu memuat kabar baik. Kita dapat menjelaskan bahwa kita membawa kabar baik dan bahwa kunjungan kita tidak lama. Tetapi jika seorang penghuni rumah terlalu sibuk, kita dapat mengatakan: ”Jika ini bukan waktu terbaik untuk berbicara dengan anda, saya dapat berkunjung lagi kepada anda setelah kira-kira satu minggu.”

14 Apa lagi yang dapat dikatakan? Ini bergantung pada sikap penghuni rumah dan sopan-santun yang biasa diharapkan di tempat kita tinggal. Seorang saudari di Jepang menjelaskan alasan mengapa kita sering berkunjung dengan mengatakan: ’Televisi akan berulang kali melaporkan tentang perkembangan suatu angin taufan, dengan mengulang-ulangi keterangannya sesering mungkin demi kepentingan mereka yang mungkin tidak mendengarkan siaran sebelumnya. Hal ini dilakukan karena menyangkut kehidupan. Laporan akan makin sering diberikan seraya badai itu makin dekat. Jadi, karena badai Armagedon sudah makin dekat, berita peringatan harus dikabarkan sesering mungkin untuk menyelamatkan kehidupan orang.’ Tentu, kita akan menyatakan hal tersebut dengan ramah dan dengan sungguh-sungguh, sambil berharap untuk mencapai hati si pendengar.

Menghadapi Tantangan Sikap Acuh Tak Acuh

15. (a) Apa yang dapat menjadi tantangan yang makin besar bila kita sering mengerjakan daerah kita? (b) Mengapa ada orang yang acuh tak acuh?

15 Seraya kita makin sering berkunjung, suatu tantangan yang semakin besar ialah sikap acuh tak acuh yang sering kita hadapi. Namun dari hasil penelitian atas beberapa penyebab sikap acuh tak acuh, kita dapat merasa dianjurkan untuk memperhatikan bahwa masih ada kemungkinan untuk mencapai hati beberapa dari orang-orang tersebut. Sikap acuh tak acuh mungkin mencerminkan frustrasi dan perasaan tidak berdaya. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada jalan keluar dari keadaan dunia sekarang, mereka berpikir bahwa mereka pokoknya menempuh kehidupan mereka sebaik yang dapat mereka lakukan. Yang lain-lain merasa muak karena ada pemimpin-pemimpin agama yang terlibat dalam politik, terlibat dalam tingkah-laku yang imoral, atau tidak mengambil sikap tegas terhadap imoralitas seks. Jadi para penghuni rumah ini merasa kecewa dan hidup untuk hari ini saja.

16. Bagaimana hati seseorang yang acuh tak acuh dapat dicapai?

16 Kita tahu bahwa para rohaniwan Kristen yang mula-mula berhasil mengatasi sikap yang sama, karena ada orang-orang pada waktu itu yang mengatakan: ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” (1 Korintus 15:32) Jadi, kita tahu bahwa kita justru memiliki apa yang perlu didengar oleh orang-orang tersebut. Meskipun demikian, bagaimana kita dapat mencapai hati mereka? Satu cara ialah dengan tidak menggunakan bacaan Alkitab kita untuk sementara. Kemudian kita dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipikirkan dengan baik seperti misalnya: ”Apakah anda pikir ada pemecahan untuk problem-problem jaman sekarang? Apakah mungkin kebanyakan orang hanya masih belum menemukan pemecahannya? Apakah menurut anda kita harus bersikap positif dan terus mencari?” Kepada orang-orang lain, kita dapat mengatakan: ”Tentu anda setuju bahwa lebih baik hidup dengan harapan daripada tanpa prospek apapun untuk perkara-perkara yang lebih baik. Apa yang anda harapkan akan terjadi?” Kita dapat bertanya: ”Menurut perasaan anda sendiri, apa halangan terbesar untuk mencapai persatuan dan perdamaian dunia?” Orang-orang lain lagi dapat ditanyai: ”Apakah anda pikir semua agama sama seperti apa yang anda telah kemukakan?” Banyak kali pertanyaan-pertanyaan sedemikian akan mendorong para penghuni rumah untuk mengungkapkan pandangan mereka. Kemudian, bila mereka melakukan itu, saudara perlu mendengarkan baik-baik. Ya, biarkan mereka mencurahkan isi hati mereka kepada saudara. Banyak dari mereka ”berkeluh-kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan” pada jaman sekarang.—Yehezkiel 9:4.

17. Bagaimana publikasi kita dapat digunakan untuk mencapai orang-orang bahkan meskipun mereka mula-mula berkeras bahwa mereka tidak berminat?

17 Pendekatan lain untuk mengatasi sikap acuh tak acuh ialah dengan memperhatikan suatu pokok atau keberatan yang diajukan oleh penghuni rumah dan kemudian kembali dengan sebuah brosur atau publikasi Menara Pengawal lain yang membahas soal itu. Mula-mula, mungkin bahkan suatu pokok yang tidak ada hubungannya dengan agama, seperti misalnya sebuah artikel mengenai pendidikan atau sejarah. Jelaskan bahwa saudara memikirkan apa yang menarik minat penghuni rumah dan ingat kepada artikel tersebut. Kemudian kemukakan gagasan-gagasan kunci dalam bahan itu. Seorang wanita yang telah menolak bacaan kita mau menerima sebuah majalah hanya beberapa detik setelah itu. Mengapa? Karena Saksi itu bertanya apakah wanita itu tahu bahwa tiap tahun ada 55 juta aborsi. Karena sangat terkejut mendengar hal ini, ia meminta majalah yang memuat keterangan itu.

Mengusahakannya sampai Selesai

18, 19. (a) Pokok-pokok tambahan apa hendaknya kita ”perhatikan” seraya kita melaksanakan pelayanan kita? (b) Gagasan-gagasan yang berprasangka apa yang dimiliki orang berkenaan kita dan kepercayaan kita, dan bagaimana kita dapat menjawab mereka?

18 Yang terutama, kita perlu sabar dengan orang-orang. Berbicaralah perlahan dan dengan hangat. Perlihatkan kasih dan kebaikan. (Galatia 5:22, 23) Sebelum pergi ke rumah berikut, pikirkan kembali apa yang terjadi di rumah sebelumnya untuk memeriksa apa yang dapat diperbaiki. Tunjukkan pengertian, karena banyak orang mempunyai gagasan yang salah tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mungkin mengatakan: ’Kalian menghindari politik dan kewajiban-kewajiban sipil,’ ’Kalian menolak dinas militer,’ atau, ’Kalian memecah-belah keluarga.’ Namun sikap ini sama seperti sikap dunia terhadap saudara-saudara seiman kita pada abad pertama. Perlihatkan hal ini kepada para penghuni rumah, mungkin dengan menggunakan kutipan-kutipan di bawah judul ”Kenetralan” dalam buku Bertukar Pikiran.

19 Mengenai orang Kristen yang mula-mula, sejarawan Will Durant menulis: ”Bagi seorang Kristen agamanya adalah sesuatu yang terpisah dari dan lebih unggul daripada masyarakat politik; ketaatannya yang paling utama tidak ditujukan kepada Kaisar melainkan kepada Kristus. . . . Menjauhnya orang Kristen dari urusan-urusan duniawi tampaknya bagi seorang kafir sebagai suatu pelarian dari kewajiban sipil, sesuatu yang melemahkan ketahanan nasional. Tertullian menasihati orang Kristen untuk menolak dinas militer; . . . Orang Kristen dinasihati oleh para pemimpin mereka untuk menghindari orang-orang yang bukan Kristen, untuk menjauhi pertandingan-pertandingan pada perayaan mereka sebagai hal yang bersifat biadab, dan teater-teater mereka sebagai kubangan kemesuman. . . . Kekristenan [bila mentobatkan orang] dituduh memecah-belah keluarga.”—Caesar and Christ (Kaisar dan Kristus), halaman 647.

20, 21. (a) Kita ingin merasa pasti akan hal apa bila orang tidak menyambut? (b) Mengapa hendaknya kita ’tidak jemu’ tetapi meneruskan pekerjaan kita yang baik yaitu mengabarkan Kerajaan?

20 Ada orang yang tidak mau mendengarkan, tidak soal apapun yang kita katakan. Namun hal itu hendaknya karena mereka menolak berita Kerajaan, bukan karena kita gagal membuat persembahan yang bermutu dalam pelayanan kita. (Lukas 10:8-11; Kisah 17:32; Yehezkiel 3:17-19) Kita harus berusaha sebaik mungkin dengan bantuan Allah, dan Yehuwa akan mengatur agar pekerjaan itu terlaksana sampai selesai.—Bandingkan Filipi 1:6.

21 Maka, dengan keyakinan penuh, ”giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa . . . jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58) ”Teruslah perhatikan dirimu dan ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16, NW) Di atas segalanya, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].”—Galatia 6:9.

Dapatkah Saudara Ingat?

◻ Apa beberapa cara untuk memelihara sikap positif dalam daerah yang sering dikerjakan?

◻ Bagaimana kita dapat lebih saksama mencari orang yang layak?

◻ Bagaimana kita dapat menghadapi orang-orang yang mengeluh bahwa kita terlalu sering berkunjung?

◻ Dengan cara-cara apa kita dapat menghadapi tantangan sikap acuh tak acuh?

◻ Apa yang akan memperbaiki mutu pelayanan kita?

[Kotak di hlm. 28]

SERAYA DAERAH MAKIN SERING DIKERJAKAN,

”Teruslah perhatikan”:

◻ Pendekatan dan persembahan yang positif

◻ Untuk lebih saksama mencari orang yang layak

◻ Untuk bersabar terhadap orang yang mengeluh

◻ Menghadapi tantangan sikap acuh tak acuh dan salah pengertian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan