PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb90 hlm. 3-64
  • Buku Kegiatan 1990

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Kegiatan 1990
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1990
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bersukaria dalam Firdaus Rohani Kita
  • Menabur dan Menuai Dengan Limpah
  • Kesaksian Tidak Resmi Menghasilkan Buah
  • Membangun Lebih Banyak Balai Kerajaan
  • Urusan Hukum
  • Menghadapi Persoalan Darah
  • Kebaktian-Kebaktian Tempat Himpunan Orang Banyak Memuji Allah
  • Kebaktian-Kebaktian Bersejarah di Polandia
  • Corak-Corak Khusus pada Acara
  • Sekolah Pelatihan Pelayanan Menghasilkan Buah
  • Pentahbisan Kantor-Kantor Cabang Memuliakan Allah
  • Peru
  • El Salvador
  • Mauritius
  • Jepang
  • Afrika
  • Asia
  • Eropa
  • Amerika Latin
  • Amerika Utara dan Kepulauan Karibia
  • Kepulauan Pasifik
  • Negeri-Negeri yang Kena Pelarangan
  • Laporan Buku Kegiatan 1991
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1991
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1998
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1998
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1995
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1997
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1997
Lihat Lebih Banyak
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1990
yb90 hlm. 3-64

Buku Kegiatan 1990

Bukti ada di mana-mana. Saudara dapat melihatnya di Afrika, Asia, Eropa, benua Amerika, dan kepulauan Pasifik. ’Bukti tentang apa?’ mungkin saudara bertanya. Bahwa kumpulan orang banyak yang jumlahnya kian bertambah sedang memuliakan Allah dan membuktikan diri sebagai murid-murid Yesus Kristus yang sejati.

Bagaimana mereka melakukannya? Dengan menghasilkan banyak buah yang baik. Inilah yang patut kita harapkan, sebab Yesus sendiri mengatakan, ”Kalau kalian berbuah banyak, Bapaku diagungkan dan dengan demikian kalian betul-betul menjadi pengikutku.” (Yoh. 15:8, BIS) Bila seseorang memilih buah untuk dihidangkan di atas meja, ia mencari yang baik mutunya. Patutkah kita memberi kurang dari itu dalam kehidupan dan pekerjaan orang-orang yang mengaku sebagai murid Kristus? Karena mutu benar-benar penting, sepatutnya mutu jelas kelihatan dalam kegiatan dan jalan hidup setiap orang yang melayani Allah.

Dalam memuliakan Allah, orang Kristen melakukan hal-hal yang sangat menentukan bagi kehidupan sesama manusia. Karena itu, pekerjaan mereka jauh berbeda dengan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh manusia. Apa tepatnya pekerjaan besar mereka? Di Matius 13:18-23, Yesus menjelaskannya bagi kita. Di ayat 23 dari bagian khotbah itu, ia menunjukkan siapa sebenarnya orang-orang yang menangkap makna dari perkataan tentang Kerajaan, yakni orang-orang yang benar-benar menghasilkan buah, sebanyak 100 atau 60 atau 30 kali lipat. Dengan demikian, pekerjaan orang Kristen sejati adalah menghasilkan buah—mengumumkan bahwa Kerajaan, sebagai sarana Allah untuk mendatangkan berkat-berkat kehidupan yang tak kunjung berakhir bagi penduduk bumi. Itulah yang telah dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa sepanjang abad ini. Pada tahun 1989 mereka menghasilkan buah dalam jumlah yang bahkan lebih besar daripada yang sudah-sudah dengan memberitakan kabar baik Kerajaan di lebih dari 212 negeri.

Apa yang membuat Saksi-Saksi Yehuwa begitu berbeda? Yaitu karena berita kita didasarkan atas Alkitab dan sifat-sifat Allah yang berkaitan dengan pekerjaan kita yang penting. Yesus menekankan sifat-sifat tertentu yang mutlak perlu untuk dipupuk dan diperlihatkan oleh pengikut-pengikutnya. Di Yohanes 13:35 ia mengatakan kepada mereka, ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Di manapun mereka akan melayani di ladang seluas dunia ini, kasih yang rela berkorban seperti yang Kristus miliki, akan menjadi tanda pengenal mereka.

Mereka juga akan menikmati sukacita yang dinikmati oleh majikan mereka. (Yoh. 15:11) Mereka bukan saja akan memiliki harapan yang menggembirakan tetapi kesaksian yang mereka lakukan juga akan memberi mereka sukacita. Lagi pula, walaupun hidup dalam dunia yang bergolak, mereka menikmati perdamaian. (Yoh. 14:27; 16:33) Damai yang unik ini akan tetap ada pada mereka sekalipun mayoritas manusia menolak berita mereka.—Mat. 10:12, 13.

Kasih, sukacita, perdamaian—inilah sifat-sifat pertama di antara yang dicantumkan di Galatia 5:22, 23 sebagai buah-buah roh. Dengan menghasilkan sifat-sifat ini dan sifat-sifat ilahi lain pada waktu melakukan pelayanan Kristen maupun dalam setiap segi kehidupan kita, Allah dimuliakan dan kita mendapat perkenan-Nya. (Mat. 7:17-20) Dengan menghasilkan banyak buah yang baik, kita, persekutuan Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia, sedang memberi bukti yang limpah bahwa kita berjalan dengan layak membawa nama yang mulia itu dan bahwa kita adalah murid-murid sejati dari Yesus Kristus.—Kol. 1:10.

Bersukaria dalam Firdaus Rohani Kita

Lama berselang Yehuwa menubuatkan kemakmuran rohani yang kini dinikmati oleh bangsa umat-Nya. (Yes. 51:3) Dengan meluasnya firdaus rohani kita, jumlah orang yang menghuninya juga bertambah. (Yes. 26:15; 60:22) Maka, betapa besar sukacita melihat begitu banyak puncak dalam jumlah penyiar yang dicapai selama tahun dinas yang lalu! Sementara jumlah rata-rata Saksi-Saksi setiap bulan mencapai 3.624.773, ada puncak sebanyak 3.787.188 orang yang ikut menghasilkan buah. Ini merupakan tahun terbaik dilihat dari jumlah waktu yang digunakan untuk memberitakan Kerajaan, yakni sejumlah 835.426.538 jam dibaktikan untuk pekerjaan besar yang memuliakan Yehuwa.

Untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar murid-murid Kristus, Saksi-Saksi Yehuwa menetapkan tujuan untuk mengajarkan kepada orang lain segala sesuatu yang Yesus Kristus telah perintahkan kepada mereka. Karena itu mereka memimpin rata-rata 3.419.745 pengajaran Alkitab di rumah setiap bulan, sehingga menghasilkan 263.855 murid baru yang dibaptis selama tahun itu. Kemungkinan bagi kumpulan besar orang-orang lain untuk menjadi giat bersama umat Yehuwa juga dapat dilihat dalam kenyataan bahwa 9.479.064 orang menghadiri Perjamuan Malam. Pertimbangkan sekarang beberapa pengalaman serta laporan yang sangat menarik dan mengagumkan selama tahun dinas yang baru lalu.

Menabur dan Menuai Dengan Limpah

Walaupun ada keresahan politik yang gawat di dalam negeri Panama, kantor cabang melaporkan satu tahun yang produktif lagi bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Sejumlah 731 orang yang dibaptis pada tahun dinas yang lalu ini adalah lebih dari tiga kali jumlah yang dibaptiskan pada tahun dinas sebelumnya dan kira-kira 13 persen dari semua penyiar di negeri itu. Jumlah penyiar yang mendaftar sebagai perintis biasa terus meningkat, dan kini sudah sekitar tiga kali lipat jumlah yang terdapat dalam tahun dinas 1984.

Saudara-saudara kita di pulau Guadeloupe di Karibia telah mencapai tujuh kali puncak jumlah penyiar. Yang terakhir pada bulan Mei, dengan 5.980 yang melaporkan, sehingga perbandingan penyiar terhadap penduduk sama dengan 1 untuk 55. Apakah saudara-saudara menjadi kecil hati karena berulang-ulang mengunjungi penduduk di daerah itu? Kantor cabang menjawab, ”Tidak, sama sekali tidak!” Hasil dari kunjungan mereka yang berulang kali, jumlah pengajaran Alkitab di rumah mencapai puncak 8.438.

Di Jamaika kasih yang ditunjukkan oleh saudara-saudara telah menghasilkan kesaksian yang sangat baik. Sewaktu Topan Gilbert menghantam pulau itu, 35 Balai Kerajaan rusak. Juga 11 Balai Kerajaan lain beserta 238 rumah saudara-saudara musnah. Ini menggerakkan kasih yang amat limpah dari persaudaraan seluas dunia. Para pekerja sukarela dari Amerika Serikat, Kanada, dan kepulauan Antille Belanda beserta saudara-saudara setempat memperbaiki dan membangun kembali bangunan-bangunan yang rusak. Kantor cabang menulis, ”Rumah seorang wanita yang telah belajar dan menghadiri perhimpunan diperbaiki oleh saudara-saudara. Ini memberikan pengaruh yang bagus sekali atas dirinya, dan sejak itu ia menjadi penyiar. Saudaranya perempuan, yang memperhatikan bukti kasih tersebut, meminta pengajaran Alkitab. Sebulan kemudian, ia mengajukan surat pengunduran diri dari gereja dan menghadiri perhimpunan-perhimpunan walaupun dicemooh dan ditentang.”

Pertambahan terus terjadi di Costa Rica. ”Betapa besar sukacita kami mencapai puncak 12.001 penyiar pada bulan Mei tahun dinas ini!” demikian laporan kantor cabang. ”Juga, pada bulan Januari 1989 kami sangat bersukacita melihat jumlah perintis ekstra sebanyak 2.007 orang dibanding dengan 785 orang pada puncak sebelumnya.” Dan Malaysia menulis, ”Tahun dinas 1989 terbukti sangat menggembirakan.” Bulan Februari yang lalu saudara-saudara melampaui angka 1.000 dalam jumlah penyiar. Puncak-puncak baru berturut-turut mencapai angka 1.102 Hadirin Perjamuan Malam mencapai puncak baru, 2.790 orang.

Tingkah laku baik yang diperlihatkan oleh saudara-saudara kita antara lain ialah ’hidup dalam perdamaian dengan semua orang’. (Rm. 12:18) Hasilnya, orang-orang yang jujur hatinya mulai tertarik. Di Kenya seorang wanita menentang kebenaran dan melarang anak-anaknya bermain dengan anak-anak Saksi. Tetapi, setelah beberapa waktu, ia menghampiri tetangganya, seorang Saksi, dan menanyakan apa yang membuat Saksi-Saksi begitu berbeda. ”Kalian tak pernah bertengkar. Keluarga kalian begitu damai,” ia mengatakan. Pengajaran Alkitab dimulai dengan wanita ini, dan kini ia berada dalam kebenaran.

Di Selandia Baru sebuah buletin Gereja Inggris dengan nada gelisah menyebut adanya ”krisis iman”. Disebutkan bahwa beberapa gereja desa telah ditutup dan mereka tidak mungkin lagi mempertahankan pelayanan bayaran di seluruh daerah desa. Sebaliknya, laporan kantor cabang dari negeri itu mengomentari, ”Sebagai bukti dari iman yang hidup, puncak 11.007 pemberita Kerajaan—kenaikan 9,6 persen atas rata-rata tahun sebelumnya—ikut membuat ’pernyataan umum untuk keselamatan’.”—Rm. 10:10, NW.

Di Libanon yang porak-poranda oleh perang, seperti halnya di tempat-tempat lain yang bergolak, perlu iman yang besar untuk menghadiri perhimpunan dan ikut memberitakan kabar baik. Suatu kali sewaktu saudara-saudara menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan, bom mulai meledak di tempat yang tidak jauh dari situ. Seraya pemboman yang hebat berlanjut dan makin dekat ke bangunan itu, banyak teman yang menghadiri Pelajaran Menara Pengawal menjadi semakin bingung dan khawatir. Para pengawas merasakan hal ini, maka mereka dengan hangat dan tenang menganjurkan semua untuk menaruh keyakinan dan kepercayaan kepada Yehuwa, yang menjaga jiwa orang-orang yang loyal pada-Nya. (Mzm. 97:10) Setelah melampaui cobaan berat ini, mereka bersyukur kepada Yehuwa atas keselamatan mereka.

Panen yang limpah dituai di Portugal. Lima tahun yang lalu kantor cabang menangani sejumlah 34.091 penyiar di enam daerah. Sekarang terdapat 48.044 penyiar. Ini pertambahan 41 persen. Jumlah puncak pengajaran Alkitab di rumah yang dilaporkan di seluruh daerah mencapai 61.657, kenaikan yang sangat bagus sebesar 64 persen selama lima tahun itu. Dalam bulan-bulan tertentu, di beberapa sidang di sebuah negeri lebih banyak yang melaporkan sebagai perintis daripada sebagai penyiar. Misalnya, sebuah sidang melaporkan 10 perintis biasa, 83 perintis ekstra, dan 58 penyiar. Mereka masih menganggap daerah mereka produktif, sebab mereka melaporkan 99 pengajaran Alkitab di rumah, dan ini di sebuah kota yang perbandingan penyiar terhadap penduduk adalah 1 untuk 160.

Perbuatan kebaikan hati dapat menjadi batu loncatan dalam membantu orang lain belajar kebenaran. Sewaktu berjalan pulang dari dinas pengabaran, dua penyiar Portugis memperhatikan seorang wanita lanjut usia yang kelihatannya sakit begitu ia turun dari bus. Mereka berhenti dan menanyai wanita itu apakah ia membutuhkan pertolongan. Ia begitu terkejut karena dua orang yang sama sekali tidak dikenal mau memperlihatkan minat kepadanya sehingga ia berkeras untuk mengetahui mengapa perbuatan kebaikan hati ini sampai tercetus. Pintu pun terbuka untuk kesaksian singkat. Wanita tersebut segera memberikan alamatnya kepada saudari-saudari itu dan dengan hangat mengundang mereka mengunjungi dia. Kunjungan kembali diadakan, dan pengajaran Alkitab di rumah dimulai. Tak lama kemudian wanita itu memusnahkan berhala-berhalanya, mulai menghadiri perhimpunan, dan kini membagikan kebenaran Alkitab kepada teman-teman maupun keluarga.

Kesaksian Tidak Resmi Menghasilkan Buah

Yesus menasihati murid-muridnya untuk membiarkan terang mereka bercahaya. Dengan berbuat demikian pada setiap kesempatan dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa mencapai banyak orang dengan kabar baik. Seorang saudara di Brasilia melaporkan, ”Saya selalu menaruh Alkitab dan bacaan saya dalam laci di tempat kerja agar saya dapat memberi kesaksian selama jam makan siang. Saya menempatkan buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi kepada seorang juru rawat pria di pabrik. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang saudara lain menempatkan buku dengan judul yang sama kepada seorang juru rawat wanita, yang menaruh buku itu begitu saja dalam laci. Seorang juru rawat ketiga menemukan buku tersebut dan membacanya sampai selesai dalam waktu tujuh jam, dan sangat menikmatinya. Ia mulai bercerita tentang buku tersebut kepada juru rawat pria yang mendapat buku dari saya, dan pria itu memperkenalkan juru rawat wanita itu kepada saya. Saya mengundangnya ke perhimpunan, dan ia datang bersama ketiga anaknya. Pengajaran Alkitab dimulai dengan keluarganya. Seorang putri kini mempersiapkan diri untuk dibaptis. Sang ibu dan putri yang lain ikut dalam dinas pengabaran, dan suaminya kini belajar serta menghadiri perhimpunan bersama mereka.”

Di sebuah negeri di Amerika Tengah yang membatasi pekerjaan kita, seorang saudara yang sedang menunggu di halte bus menawarkan dua risalat kepada seorang pemuda yang juga sedang menunggu. Percakapan yang sangat baik tentang Kerajaan Allah pun menyusul. Akhirnya keduanya harus berpisah. Beberapa bulan kemudian seorang pembicara tamu datang ke sidang saudara ini disertai seorang pemuda. Sewaktu pemuda itu melihat saudara tersebut, ia mendekatinya dan berkata, ”Masih ingat saya? Saudara berbicara kepada saya di halte bus beberapa bulan yang lalu. Beberapa minggu setelah Saudara memberikan kedua risalat itu, saya menerima pengajaran Alkitab. Sekarang saya sudah menjadi penyiar dan bermaksud untuk segera dibaptis.”

Membangun Lebih Banyak Balai Kerajaan

Seraya pengumpulan terus berlangsung selama musim menuai ini, dibutuhkan lebih banyak Balai Kerajaan. Walaupun ada tentangan dari kalangan agama di Italia, kantor cabang di sana menulis bahwa Saksi-Saksi Yehuwa ”mulai keluar dari balai-balai darurat, seperti garasi, gudang, ruangan di bawah tanah, dan toko-toko, dan kini berhimpun bersama di Balai Kerajaan atau Balai Kebaktian yang sangat bagus dan sepenuhnya kelihatan kepada umum”. Kini terdapat 12 Balai Kebaktian di Italia. Salah satunya diresmikan pada musim panas yang lalu, dan tiga lagi sedang dibangun.

Di Chili lebih dari 50.000 pengajaran Alkitab di rumah dipimpin pada saat ini, dan hadirin Perjamuan Malam tiga kali lipat jumlah penyiar. Kantor cabang mengatakan, ”Sudah sangat mendesak untuk membangun lebih banyak Balai Kerajaan yang memuliakan ibadat Yehuwa, dan ini merupakan perkembangan yang menonjol selama tahun dinas itu.” Dengan dibangunnya 12 Balai Kerajaan baru yang besar di Bolivia, harapan untuk pertumbuhan di masa depan di sana tampaknya jauh lebih cerah.

Irlandia melaporkan bahwa bahkan sidang-sidang dengan jumlah penyiar lebih sedikit dari 30 orang ternyata sanggup membangun Balai Kerajaan yang bagus. Banyak pekerjaan juga telah dilakukan di Taiwan. Dari ke-27 sidang yang kini bekerja di pulau itu, 12 sidang telah membangun atau membeli Balai Kerajaan sendiri atau sedang dalam proses melakukan itu.

Pembangunan Balai Kerajaan terus berlangsung dengan cepat di Australia. Lebih dari 170 Balai Kerajaan baru dibangun selama lima tahun terakhir. Lima proyek diselesaikan tahun yang lalu di Trinidad. Dua sidang lain membangun kembali balai-balai untuk dapat menampung pertambahan. Untuk pertama kali di Jamaika metode konstruksi Balai Kerajaan ’secara kilat’ digunakan. Di salah satu lokasi, wali kota datang untuk melihat bangunan yang telah selesai. Pada mulanya ia meragukan proyek itu, dan ia merasa bahwa siapapun yang mengatakan balai dapat diselesaikan dalam waktu dua hari pasti sudah gila. Tetapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri, ia kagum akan ketrampilan saudara-saudara tersebut.

Urusan Hukum

Pada tanggal 1 April, terjadi perubahan dalam status dan prosedur organisasi Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko. Sekarang doa dapat dipanjatkan dengan bebas di semua perhimpunan, dan Alkitab dapat digunakan dalam dinas pengabaran. Seorang wanita, yang aktif dalam acara pengajaran Alkitab Katolik, berkata tentang kebebasan beragama yang baru dinikmati Saksi-Saksi, ”Kalau dulu mereka membuat kami terdiam, sekarang karena mereka membuka Alkitab di pintu rumah-rumah, kami benar-benar kalah!”

Pada tahun-tahun belakangan ini pintu dibuka di Eropa Timur bagi orang Kristen yang berbakti untuk menghasilkan buah lebih banyak lagi. Di Polandia, telah diadakan pembicaraan lebih lanjut antara saudara-saudara yang bertanggung jawab dengan para pejabat pemerintah mengenai pemberian status hukum kepada saudara-saudara kita. Pada tanggal 18 Mei, permohonan untuk perkumpulan agama Saksi-Saksi Yehuwa diterima dan secara resmi didaftarkan—tepat waktu untuk menyelenggarakan kebaktian-kebaktian besar yang telah direncanakan di Katowice, Poznan dan Warsawa.

Hanya sebulan sesudah itu, pada tanggal 27 Juni, saudara-saudara di Hongaria bersukacita pada waktu status hukum diberikan kepada Saksi-Saksi Yehuwa di negeri itu. Untuk pertama kalinya, kalangan berwenang mengizinkan mereka menggunakan auditorium umum untuk kebaktian distrik di berbagai kota.

Saksi-Saksi Yehuwa di mana-mana bersukacita bersama rekan-rekan sekerja mereka di Meksiko, Hongaria, dan Polandia. Semoga Yehuwa mencurahkan berkat-Nya atas kegiatan mereka seraya mereka menghasilkan buah-buah Kristen dan sepenuhnya melaksanakan kehendak-Nya.—1 Tes. 4:1, 9, 10.

Menghadapi Persoalan Darah

Menyebarnya penyakit AIDS dengan pesat menimbulkan kekhawatiran di dunia, termasuk di pulau Tonga yang kecil di Pasifik Selatan. Pada awal November tahun lalu, diadakan suatu konferensi satu-hari mengenai penyebab dan pencegahan penyakit AIDS di Tonga. Seorang wakil WHO (Organisasi Kesehatan Sedunia) juga hadir. Di antara pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah apakah larutan pengembang volume darah dengan bahan-bahan yang tidak terbuat dari darah tersedia di negeri itu. Mereka yang hadir menjadi sadar akan pendirian Saksi-Saksi Yehuwa sehubungan dengan penggunaan darah. Dan buku kecil Jehovah’s Witnesses and the Question of Blood (Saksi-Saksi Yehuwa dan Masalah Darah) dibagikan beserta majalah Sedarlah! terbitan 8 Oktober 1988 yang membahas topik tentang AIDS. Kecuali satu orang, semuanya bersedia menerima publikasi-publikasi tersebut.

Di kepulauan Samoa Barat yang berdekatan, seorang dokter yang duduk dalam dewan medis untuk rumah sakit nasional menegaskan bahwa dokter sepatutnya memperlakukan para pasien sesuai dengan keinginan mereka dan tidak meremehkan hati nurani pasien. Ia menjelaskan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa rela menjalani perawatan medis dalam bentuk-bentuk lain, maka bahkan dari sudut pandangan medis, para ahli bedah mempunyai alasan yang kuat untuk menghormati keinginan mereka.

Kebaktian-Kebaktian Tempat Himpunan Orang Banyak Memuji Allah

Daud sang pemazmur merasakan kenikmatan besar bila berada di antara himpunan orang banyak yang memuji Yehuwa. (Mzm. 26:12) Dan memang demikianlah perasaan umat Yehuwa di seluruh dunia selama tahun dinas yang lalu. Sebanyak 6.273.804 orang menghadiri Kebaktian Distrik ”Keadilan Ilahi” selama bagian terakhir tahun 1988 dan awal 1989.

Bagi beberapa saudara dituntut usaha luar biasa untuk dapat hadir. Misalnya, di Myanmar (dulu Birma), karena keadaan yang berbahaya di beberapa tempat, mengadakan perjalanan tidak aman. Tetapi walaupun ada risiko, beberapa penyiar berjalan selama berhari-hari dan menumpang kereta api dengan berdesak-desakan agar tidak kehilangan pesta rohani. Dan di Kenya para penyiar mengendarai sepeda atau berjalan kaki sejauh bermil-mil untuk dapat hadir.

Mengenai suasana tak pandang ras, yang nyata di kebaktian-kebaktian kita, seorang saudara dari Zambia yang pergi ke Afrika Selatan menulis, ”Menakjubkan untuk bisa hadir di kebaktian di Johannesburg ini. Saya benar-benar menikmati pergaulan dengan saudara-saudara dari berbagai ras—semuanya bersama-sama sebagai satu keluarga.” Seorang pria muda Muslim di Senegal yang belum pernah menghadiri perhimpunan kita sangat terkesan oleh semangat kasih para pengunjung kebaktian dan sikap tegas Saksi-Saksi Yehuwa terhadap kebiasaan-kebiasaan yang salah. Selesai acara hari Sabtu, ia tidak lagi merasa benar untuk menyimpan jimat dan benda-benda pelindung diri yang diikat di sekitar pinggangnya. ”Saya tidak merasa perlu lagi menaruh keyakinan pada benda-benda ini,” ia mengaku. ”Saya tahu Saksi-Saksi Yehuwa-lah yang memiliki kebenaran, dan tak seorang pun di antara mereka memakai jimat sebagai pelindung. Yehuwa-lah yang melindungi mereka.”

Kebersihan dan ketertiban yang menjadi ciri khas kebaktian-kebaktian kita memberi kesaksian yang baik. Seorang pengelola sebuah stadion di Brasilia mengatakan, ”Kami senang kalian berada di sini, sebab stadionnya menjadi lebih bersih dan ditinggalkan rapih. Kalian patut kami puji atas kebersihan kalian. Lain kali datang lagi!”

Kebaktian distrik 1989 bertema ”Pengabdian Ilahi”. Dari banyak tempat di bumi ini, ada laporan mengenai jumlah hadirin yang menggembirakan dan mengenai ratusan ribu yang dibaptis. Misalnya hadirin di kawasan cabang Amerika Serikat mencapai 1.366.700, dan 18.011 orang yang dibaptis. Rangkaian kebaktian ini akan berlanjut ke awal tahun dinas 1990 di Belahan Bumi Selatan.

Akan tetapi, selama bulan Agustus 1989, perhatian dipusatkan ke Polandia. Apa yang dialami oleh umat Yehuwa di sana benar-benar tidak terlupakan.

Kebaktian-Kebaktian Bersejarah di Polandia

Pada bulan Oktober 1987, pada rapat tahunan Badan Hukum Lembaga di Pennsylvania, diumumkan bahwa pada tahun 1989 akan diadakan kebaktian-kebaktian internasional di Polandia. Pada waktu itu tidak banyak orang yang dapat membayangkan arti penting dari perhimpunan-perhimpunan ini kelak. Kota Katowice dan Poznan kedua-duanya serentak menerima para pengunjung kebaktian pada tanggal 4-6 Agustus; kemudian Warsawa pada tanggal 11-13 Agustus.

Pada mulanya diperkirakan bahwa 140.000 orang dari 22 negeri akan berminat hadir pada pesta-pesta rohani ini. Tetapi, jumlah hadirin mencapai 166.518, dan jumlah negeri melampaui perkiraan semula.

Selama dua minggu terus-menerus sejak 28 Juli, bandar udara di Warsawa menjadi riuh karena setiap hari saudara-saudara di Polandia menyambut para utusan yang tiba dari segenap penjuru Eropa maupun dari Jepang dan Amerika Utara. Beberapa delegasi menempuh perjalanan sejauh 11.000 kilometer, kebanyakan dengan kereta api, selama enam hari enam malam. Para pengunjung datang dari Siberia, Kazakhstan, Kaukasus dan Negara-Negara Baltik, maupun dari Republik Ukrainia. Walaupun mengalami penundaan akibat musim liburan dan kesulitan-kesulitan lain, saudara-saudara tidak tawar hati. Mereka tetap senang datang bersama ke pesta rohani ini.

Mengenai para delegasi dari Eropa Barat, Jepang dan Amerika Utara, Orbis Congress Bureau, agen perjalanan pemerintah di Polandia, mengakui ini merupakan arus pengunjung internasional terbesar yang pernah mengadakan perjalanan ke Polandia untuk menghadiri pertemuan-pertemuan bersama. Para pejabat ini amat terkesan oleh tingkah laku baik yang diperlihatkan oleh saudara-saudara tersebut maupun organisasinya yang efisien.

Kerja sama pihak yang berwenang sangat dihargai. Di terminal-terminal udara, bus, dan kereta api, para pekerja kebaktian di Polandia mendapat bantuan yang ramah dari para pejabat dan staf mereka.

Sementara kira-kira 12.000 orang ditampung di hotel-hotel di berbagai kota kebaktian, lebih dari 60.000 delegasi ditampung oleh saudara-saudara setempat di rumah pribadi dan di flat, di Balai Kerajaan, asrama sekolah, dan di kemah-kemah. Sebuah sidang dengan 86 penyiar menampung lebih dari 500 pengunjung. Sidang lain dengan 146 penyiar di pinggir barat kota Warsawa menampung 1.276 delegasi.

Pada hari Jumat pagi di setiap kebaktian, arus lalu lintas di semua jalan utama yang menuju stadion penuh sesak dengan para delegasi. Trem-trem tiba sarat dengan Saksi-Saksi yang sedang mengobrol dalam suasana bahagia. Bus-bus sewaan yang penuh dengan saudara-saudara kita dari kota-kota sekitarnya diparkir di tempat-tempat yang telah ditetapkan sebelumnya. Para Saksi lainnya datang dengan kereta api khusus. Kartu lencana kebaktian tampak di mana-mana.

Di tiga kebaktian, disediakan tempat-tempat khusus bagi para delegasi asing. Kelompok-kelompok besar datang dari berbagai negeri, teristimewa Cekoslowakia. Banyak dari Uni Soviet yang datang mengunjungi teman-teman dan sanak keluarga, juga hadir.

Corak-Corak Khusus pada Acara

Karena lingkup kebaktian ini bersifat internasional, laporan-laporan diberikan dari 25 negeri yang berbeda-beda. Bagian-bagian acara diterjemahkan serentak ke dalam 16 bahasa, dan setiap kelompok bahasa dapat mendengarkan acara dengan jelas tanpa gangguan dari bagian bahasa lain dalam stadion. Seorang ahli dalam bidang pengeras suara yang ditanya bagaimana caranya melaksanakan penyelenggaraan ini mengatakan, ”Mustahil mengatur pengeras suara di stadion agar para peserta dapat serentak mendengar acaranya dalam 16 bahasa.” Namun, itulah yang telah dilakukan oleh saudara-saudara kita, dan semuanya dengan penuh perhatian dapat mendengarkan para anggota Panitia Negeri Polandia dan para anggota Badan Pimpinan.

Diterbitkannya dua risalat dalam bahasa Polandia pada hari Sabtu siang sungguh suatu kejutan besar. Inilah pertama kali saudara-saudara di Polandia mendapat publikasi yang diperkenalkan pada kebaktian. Publikasi yang diperkenalkan hari Minggu pagi, yakni brosur Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? merupakan kejutan yang lebih hebat lagi. Bagi Polandia, publikasi tersebut akan menjadi alat yang sangat efektif untuk menyingkapkan doktrin palsu ini dan membantu orang-orang yang berhati jujur mengenal kebenaran tentang satu-satunya Allah yang benar dan hidup serta Putra-Nya, Yesus Kristus.

Pembaptisan pada hari Sabtu sungguh suatu pemandangan yang mengharukan. Di setiap kota kebaktian, sewaktu para calon pembaptisan berdiri untuk menjawab kedua pertanyaan yang diajukan kepada mereka oleh pembicara, tepuk tangan gemuruh menggoncangkan stadion itu. Belum pernah begitu banyak yang dibaptiskan pada kebaktian-kebaktian di Polandia. Air mata sukacita menggenangi pelupuk mata semua yang hadir!

Suasana di tiga kebaktian ini sedemikian mengesankan dan tidak akan terlupakan, karena ada beberapa alasan. Pertama, merupakan suatu sukacita dan hak istimewa untuk berada di stadion-stadion besar ini, ikut menikmati makanan rohani yang sangat baik dari meja Yehuwa yang diselenggarakan oleh ”hamba yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45-47) Dan betapa membangkitkan semangat untuk dapat duduk berdampingan dengan saudara-saudara dari Cekoslowakia, Hongaria, Jerman Timur, Uni Soviet, Yugoslavia, dan tempat-tempat lain, yang di masa lampau tidak mendapat kesempatan untuk berhimpun dengan rekan-rekan seiman dalam kelompok-kelompok besar!

Seorang pengunjung dari Uni Soviet mengatakan, ”Selama bertahun-tahun kami telah menanti-nantikan hari ini, dan sekarang kami berada di kebaktian internasional ini. Tidak mudah bagi kami untuk memahami semuanya serta meresapkannya. Bagaikan mimpi. Mustahil mengucapkan dengan kata-kata segala sesuatu yang kami lihat dan dengar. Pada waktu kami memandang stadion raksasa berbentuk cawan ini penuh orang dan mendengar musiknya, mata kami basah oleh air mata. Dan sewaktu berdoa—seraya kita semua dipersatukan dalam keheningan—terasa getaran dingin di sekujur punggung kami. Begitu khidmat dan seia sekata. Kebaktian di Warsawa ini adalah peristiwa sangat indah dan agung yang hanya dapat diungguli oleh dunia baru. Kami akan selalu mengenang hari-hari yang menakjubkan ini. Sesuatu yang tak mungkin dilupakan. Syukur dan kemuliaan yang tak terhingga bagi Pencipta kita, Allah Yehuwa!”

Surat kabar Polandia Życie Warszawy terbitan 16 Agustus 1989 mengatakan tentang kebaktian yang diselenggarakan di Stadion Dziesieciolecia di Warsawa, ”Mereka yang beribadat kepada Allah Yehuwa—sebagaimana mereka sendiri mengatakannya—sangat menghargai pertemuan-pertemuan mereka, yang tentu merupakan bukti persatuan di antara mereka. . . . Dan ada hal lain lagi—ketertiban, kedamaian, dan kebersihan, para peserta kebaktian ini menjadi teladan yang patut ditiru.”

Memang, rasa persaudaraan, kasih, dan sukacita dalam kebersamaan tidak mudah dilukiskan. Maka dapat dimengerti mengapa pada setiap kota kebaktian, saudara-saudara sesudah khotbah penutup, seakan-akan berlambat-lambat—tidak mau pulang, tidak ingin melupakan saat itu. Mereka mempunyai keyakinan dan iman bahwa di masa depan yang tidak terlalu jauh, seluruh bumi akan dipenuhi dengan orang-orang yang bersatu padu mengasihi dan melayani Yehuwa, Pencipta Agung kita.

Bagi mereka yang mendapat hak istimewa untuk berada di antara hadirin pada kebaktian-kebaktian di Polandia pada musim panas 1989, kata-kata Mazmur 70:5 benar-benar cocok, ”Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari padaMu selalu berkata: ’Allah itu besar!’”

Sekolah Pelatihan Pelayanan Menghasilkan Buah

Selama tahun dinas 1989, dua kelas lagi dari sekolah ini diselenggarakan di Amerika Serikat. Balai-Balai Kebaktian di St. Louis, Missouri, dan Coraopolis, Pennsylvania, masing-masing digunakan untuk kelas ketiga dan keempat. Kelas kelima diadakan di Wina, Austria, selama musim semi 1989.

Dari ke-25 siswa pada kelas ketiga, 6 orang mendapat penugasan di luar negeri. Selebihnya ditugaskan untuk melayani di Amerika Serikat dan Kanada, dan beberapa di antaranya memasuki pekerjaan wilayah. Pada kelas keempat, 16 dari 24 siswa ditugaskan ke ladang asing. Untuk saat ini, yang lain-lainnya melanjutkan dinas sepenuh waktu mereka di Amerika Serikat dan Kanada.

Pada bagian akhir bulan April 1989, Sekolah Pelatihan Pelayanan menjadi lebih bersifat internasional. Dua instruktur berpengalaman yang melayani sebagai pengawas keliling di Amerika Serikat dikirim ke Wina. Ke-23 siswa kelas pertama di Eropa berasal dari Austria, Belgia, Jerman, Negeri Belanda, Perancis, Swiss, dan Yugoslavia. Juga, delapan calon instruktur untuk kelas-kelas mendatang di Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol mengikuti kursus ini. Ruang kelas yang bagus tersedia, demikian juga fasilitas perpustakaan dan kantor sekolah. Penginapan disediakan di Rumah Betel.

Para instruktur sangat senang melihat kemajuan yang menggembirakan dari para siswa. Ini pengalaman sekali seumur hidup bagi mereka, sesuatu yang tidak pernah akan mereka lupakan atau sesali. Empat lulusan ditugaskan ke negeri-negeri di luar Eropa, sedangkan pada saat ini yang lain-lainnya melaksanakan penugasan di benua Eropa sendiri.

Setelah masa sekolah mereka berakhir, sepucuk surat dari kelas di Wina mengatakan antara lain, ”Sebelum kami hadir, kebanyakan dari kami telah melayani dalam tugas penggembalaan. Tapi kini kami jauh lebih mengerti bagaimana sebenarnya standar bagi para gembala untuk umat Allah. Kami yakin bahwa kami telah dilatih dengan baik dan dilengkapi untuk melayani Yehuwa, saudara-saudara kita, dan sesama manusia jauh lebih baik daripada yang mungkin kami lakukan tanpa pendidikan yang sangat baik ini.”

Sebegitu jauh, para lulusan Sekolah Pelatihan Pelayanan telah ditugaskan untuk melayani di 25 negeri di luar negeri asal mereka. Diharapkan bahwa selama tahun dinas 1990 manfaat sekolah ini akan diperluas lebih jauh lagi.

Pentahbisan Kantor-Kantor Cabang Memuliakan Allah

Saat paling penting dalam kehidupan seseorang adalah hari manakala ia membaktikan diri kepada Yehuwa Tuhan Yang Berdaulat. Demikian pula, salah satu saat terpenting dalam kehidupan teokratis sebuah kantor cabang di suatu negeri adalah pembaktian fasilitas-fasilitasnya kepada Tuhan Yang Berdaulat, ”yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya”. (Kis. 4:24) Selama tahun dinas yang baru lalu, lima kantor cabang dibaktikan, termasuk kantor cabang di Meksiko.

Peru

Tanggal 6 November 1988, fajar menyingsing disertai kabut mendung. Tetapi, serasa dihangatkan oleh wajah-wajah bahagia yang bergerak menuju tempat khusus di Monterrico Chico, Lima, langit mulai merekah oleh cahaya surya yang berseri-seri. Umat Yehuwa penuh harap menantikan saat istimewa ini—penutup yang menggembirakan dari proyek ”Perluasan—Betel Peru”. Dengan hati penuh penghargaan, 694 orang berkumpul di Balai Kerajaan baru di kantor cabang, dan dipersatukan melalui telepon, 48.150 hadirin di tempat kebaktian di Campoy, pinggiran kota Lima, memberi perhatian sungguh-sungguh kepada acara pembaktian ini. Jumlah hadirin yang mengejutkan, sebab hanya ada 31.000 Saksi yang aktif di seluruh wilayah negeri ini! Theodore Jaracz dari Badan Pimpinan menyampaikan khotbah pembaktian.

Sewaktu rencana dibuat pada tahun 1980 untuk membangun bagian pertama kantor cabang, tingkat kenaikan jumlah penyiar benar-benar tidak diduga. Maka, pada waktu proyek selesai pada bulan Desember 1984, jelas bahwa kantor cabang perlu segera diperluas lagi.

Proyek ”Perluasan—Betel Peru” merupakan suatu rencana dengan mengikuti pola pada kompleks yang sudah ada dengan rancangan dan tipe konstruksi anti-gempa. Sistem menyiapkan tembok dulu lalu mendirikannya (tilt-up-system), menimbulkan banyak rasa ingin tahu. Penonton selalu melimpah pada hari-hari ketika derek seberat 60 ton mengangkat panel-panel beton yang telah dibuat sebelumnya (prefabricated), masing-masingnya seberat beberapa ton, dan kemudian memasangnya. Seluruhnya, 120 panel digunakan. Panel-panel ini dibuat lengkap dengan tabung-tabung untuk sistem listrik yang sudah ditanam di dalamnya, maupun kerangka jendela dan pintu yang telah terpasang. Sementara komponen-komponen ini dibuat saudara-saudara di bengkel tukang kayu juga bekerja bagaikan gerombolan lebah yang sibuk, mengubah kayu mahoni indah dari hutan Peru menjadi komponen-komponen kayu yang dibutuhkan.

Dengan pengasih menyumbangkan waktu dan ongkos perjalanan mereka, 55 orang PKSI (Pekerja Konstruksi Sukarela Internasional) datang dari negeri-negeri lain untuk membantu. Karena peka terhadap gangguan-gangguan kesehatan tertentu, yang umumnya dialami para pendatang dari negeri-negeri lain, mereka menyatakan rasa terima kasih kepada dua dokter, keduanya Saksi-Saksi, yang tanpa kenal lelah memperhatikan kebutuhan medis mereka. Pelayanan-pelayanan penting lain diberikan selama masa pembangunan ini. Misalnya, dua pemangkas rambut, saudara-saudara kita juga, yang bergiliran setiap minggu ”buka praktik” di tempat itu, dengan riang memangkas rambut setiap orang.

Ke-60 anggota keluarga Betel dapat memberi kesaksian bahwa proyek ”Perluasan—Betel Peru” lahir karena kebutuhan yang mendesak dan telah diselesaikan dengan pujian bagi Yehuwa.

El Salvador

”Puji Teokrasi bertambah-tambah! Kini perkembangan menakjubkan.” Pada hari Sabtu, 12 November 1988, 22.091 suara berpadu menyanyikan kata-kata yang menggairahkan ini dengan sukacita ketika merayakan acara pembaktian kantor cabang dan Rumah Betel baru di El Salvador, sebuah negeri di Amerika Tengah.

Dari kompleks kantor dan tempat tinggal, pada lokasi pinggiran kota di atas perbukitan, tampak di bawah sana ibu kota, San Salvador, serta beberapa gunung berapi yang membuat negeri ini terkenal.

Saudara John Barr, seorang anggota Badan Pimpinan, berbicara dengan hangat mengenai tema: ”Nyanyian Pertambahan Teokrasi.” Pada acara ini juga ditampilkan tarian rakyat khas yang meriah, dibawakan oleh seratus orang saudara dan saudari setempat.

Lebih dari 300 saudara yang datang berkunjung, mewakili sembilan negeri di Amerika Utara dan Tengah maupun Eropa, dapat bersukacita bersama menikmati acara pembaktian ini. Di antaranya termasuk sebagian dari ke-326 PKSI yang telah memegang peranan besar dalam pembangunan ini.

Alunan pertama lagu pertambahan teokrasi ini terdengar pada tahun 1945, pada waktu dua utusan injil pertama, Roscoe dan Hilda Stone, menghadapi tugas amat besar untuk membawa kebenaran kepada satu setengah juta orang penduduk yang tinggal di sana ketika itu. Sejak itu, lagu ini telah dinyanyikan dengan volume yang semakin bertambah. Tahun ini dicapai puncak penyiar sebanyak 17.647 orang, sehingga perbandingan antara penyiar dan penduduk adalah 1 untuk 322 orang. Bahkan selama masa pembangunan kantor cabang—mulai dari pembelian beberapa bidang tanah pertama pada bulan April 1983, sampai dua setengah tahun pembangunan hingga selesainya kantor cabang pada bulan Juli 1988—negeri ini mengalami pertambahan 50 persen yang amat luar biasa, meskipun banyak perintis biasa dan istimewa meninggalkan penugasan dinas selama membantu kegiatan pembangunan tersebut. Kemungkinan untuk pertambahan yang lebih besar lagi dapat dilihat dari para peminat baru yang amat besar jumlahnya yang datang ke Perjamuan Malam 1989, dengan hadirin sebanyak 58.503 orang.

Konstruksi anti-gempa pada gedung baru ini juga segera diuji pada tanggal 10 Oktober 1986, pada waktu kota San Salvador diguncang oleh gempa bumi yang hebat. Walaupun kebanyakan gedung di pusat kota hancur—dengan ratusan orang kehilangan nyawa dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal—tak seorang pun yang bekerja di kantor cabang baru ini mengalami cidera, dan gedung-gedungnya tetap utuh. Dengan selesainya fasilitas modern ini, roh Yehuwa terus menyertai saudara-saudara di El Salvador seraya mereka bergabung bersama saudara-saudara mereka di seluruh dunia, menyanyikan lagu pertambahan teokrasi yang tak henti-hentinya.

Mauritius

Bagai permata yang dikelilingi laut biru kehijauan, terumbu karang, dan pantai-pantai pasir putih, negeri-pulau tropis di Lautan Hindia ini menjadi tempat bermukim bagi lebih dari sejuta keturunan para imigran masa lampau. Usaha bertanam tebu membawa kebanyakan dari mereka ke Mauritius, tempat mereka menemukan pemandangan alam hijau jamrud yang diselang-selingi puncak-puncak gunung berapi yang bagaikan gigi geligi. Dewasa ini, mayoritas penduduk adalah orang India beragama Hindu, yang tinggal di pulau itu bersama orang Kreole Katolik, orang India Islam, orang Eropa, dan orang Cina. Walaupun bahasa Inggris merupakan bahasa resmi, kebanyakan penduduk berbahasa Kreole, sebuah dialek Perancis.

Pada tahun 1933 kantor cabang di Afrika Selatan mengutus dua perintis, Bert McLuckie dan Robert Nisbet, ke pulau tersebut. Mereka menanam benih-benih Kerajaan yang pertama. Tetapi, baru 18 tahun kemudian, sewaktu Robert Nisbet ditemani oleh saudara laki-lakinya, George, benih-benih itu berakar dan mulai bertunas.

Sementara itu, berita Kerajaan telah mencapai pulau-pulau yang berdekatan, Réunion dan Rodrigues. Dewasa ini, kegiatan pemberitaan Kerajaan di pulau Réunion, Rodrigues, dan Mayotte serta Comoros, juga diorganisasi di bawah pengarahan kantor cabang di Mauritius. Sebenarnya, ada lebih banyak Saksi-Saksi Yehuwa di Réunion daripada di Mauritius.

Setelah puluhan tahun menggunakan tempat-tempat yang disewa, sebuah bangunan kantor cabang baru dengan Rumah Betel dan Balai Kerajaan dibangun di kota Vacoas di daerah pedalaman. Pada tanggal 10 Desember 1988, kompleks ini dibaktikan. Betapa senang ke-701 orang hadirin yang mendengarkan khotbah pembaktian yang disampaikan oleh Carey Barber, anggota Badan Pimpinan!

Proyek ini membangkitkan minat banyak tetangga yang bersikap bersahabat. Sering kali mereka memberi tanggapan terhadap tingkah laku yang baik dari saudara-saudara muda yang tinggal dan bekerja di sana. Salah seorang tetangga, Amrita, tinggal bersama ibu dan neneknya di sebuah rumah kecil yang terbuat dari besi bergelombang berbatasan dengan satu sisi bangunan tersebut. Sewaktu ia didatangi dalam pelayanan dari rumah ke rumah pada tahap-tahap awal proyek ini, ia menerima pengajaran Alkitab. Maka, tergerak oleh apa yang ia pelajari, Amrita menyumbangkan tenaganya dengan sukarela setiap hari dalam membantu masak untuk para pekerja yang lapar. Hasil dari pergaulan sehat demikian yang ia nikmati, ia membuat kemajuan rohani yang sangat baik dan kini ia seorang Saksi yang berbakti dan dibaptis dalam pekerjaan pengabaran sepenuh waktu.

Alangkah besar sukacita yang dihasilkan oleh pertumbuhan umat Yehuwa di bagian dunia ini bagi orang-orang lama di sana! Pada tahun 1951, sidang pertama didirikan, dengan delapan penyiar Kerajaan. Kini terdapat 2.564 penyiar yang bergabung di 30 sidang di keempat pulau di Lautan Hindia ini. Perasaan empat orang pekerja asing sepenuh waktu, yang telah melayani di sini seluruhnya selama 132 tahun, dengan tepat disimpulkan oleh Saudari Eunice Price sewaktu ia mengatakan, ”Kami menanam, kami menabur benih, dan Yehuwa telah memberikan pertumbuhan. Sungguh suatu hak istimewa bagi kami untuk menyaksikannya dengan mata kami sendiri!”

Jepang

Setelah lebih dari 500 saudara bekerja selama lima tahun, acara pembaktian untuk kantor cabang Jepang di Ebina dilangsungkan pada tanggal 13 Mei 1989, dengan Carey Barber, John Barr, dan Lloyd Barry dari Badan Pimpinan sebagai pembicara-pembicara utama.a Di antara 3.213 orang yang menghadiri kesempatan istimewa yang sangat menggembirakan ini terdapat semua utusan injil dan para pengawas keliling di Jepang, para penyiar yang ikut serta dalam pekerjaan pembangunan bersama keluarga mereka, dan banyak penyiar lama yang setia. Juga termasuk di dalamnya, 60 orang tamu dari luar negeri, yang mewakili 13 cabang.

Keesokan harinya setelah pembaktian, Minggu 14 Mei, diselenggarakan perhimpunan istimewa, dengan 46 tempat dihubungkan melalui saluran telepon. Maka, 233.780 orang dapat mendengarkan khotbah yang disampaikan oleh para delegasi dari berbagai negeri dan Badan Pimpinan. Tentu peristiwa-peristiwa yang terjadi selama dua hari ini telah menjadi tonggak bersejarah dalam catatan perkembangan teokratis di Jepang.

Pada saat ini, kira-kira 38 cabang terlibat dalam perencanaan atau benar-benar sibuk dalam pembangunan baru atau perluasan fasilitas yang sudah ada. Dan PPSI telah mengirim para pekerja ke 30 lokasi cabang untuk membantu regu pekerja bangunan setempat. Sesungguhnya, dengan berbagai cara, Yehuwa telah mengaruniakan kepada umat-Nya kuasa yang besar untuk ”memberi kesaksian” demi kemuliaan bagi-Nya dan bagi Putra-Nya.—Kisah 4:33.

Afrika

Kehendak Allah adalah agar ”semua orang diselamatkan”. Dan pada tahun dinas 1989 terlihat kemajuan yang mantap ke arah itu di benua Afrika.—1 Tim. 2:4.

Di Senegal seorang guru besar sekolah menengah telah menjadi pelanggan majalah kita selama bertahun-tahun. Ia sering menggunakan artikel-artikel Sedarlah! untuk mengajar anak didik di kelas. Untuk membantu para siswa agar lebih sanggup mengikuti pelajaran mereka, ia meminjamkan majalah-majalahnya sendiri. Tetapi, karena kadang-kadang para siswa tidak mengembalikan majalah-majalah tersebut, kini ia meminta edisi tahunan pada akhir tahun dan menggunakannya di kelas!

Walaupun jumlah Saksi-Saksi Yehuwa tidak banyak, di Republik Guinea pekerjaan pengabaran dan menjadikan murid dilakukan dengan penuh gairah. Saudara-saudara di sana sibuk membangun sebuah Balai Kebaktian kecil, yang terletak agak jauh dari jalan raya dan di atas sebuah bukit. Mula-mula saudara-saudara ini berpikir bagaimana mereka akan mengangkut beberapa muatan pasir ke lokasi tersebut. Mereka pergi ke sebuah perusahaan pembangunan jalan raya untuk menyewa truk yang akan mengangkut pasir. Manajer perusahaan ini memberikan sebuah truk dan mobil keruk (front-end loader), untuk digunakan oleh saudara-saudara. Dibutuhkan enam trayek untuk memindahkan pasir. Ketika saudara-saudara hendak membayar truk dan mobil keruk, manajer ini mengatakan pembayaran tidak perlu. Ia berkata, ”Satu-satunya yang kalian perlu lakukan adalah berdoa kepada Yehuwa bagi kami agar kami juga dapat memupuk minat akan ibadat-Nya.”

Seorang pengawas wilayah yang bertugas di Pantai Gading mencari balai yang cukup besar untuk pertunjukan slide istimewa di kota Bondoukou. Ia menghubungi direktur pusat kebudayaan setempat. Pada mulanya direktur ini menentang maksud Saksi-Saksi untuk menggunakannya, karena di masa lalu, kelompok-kelompok agama lain telah menimbulkan terlalu banyak gangguan. Namun, ia menyarankan kepada pengawas wilayah agar menulis surat yang menjelaskan alasan permintaan itu. Pada hari yang sama, pengawas wilayah bertemu seorang polisi, yang dulunya pernah belajar Alkitab dengan dia pada waktu di Abidjan. Kebetulan polisi ini sahabat pribadi direktur itu. Ia mendatangi sang direktur dan menjelaskan bahwa Saksi-Saksi dapat dipercaya. Maka direktur tersebut setuju balai itu digunakan, sambil memberikan kuncinya kepada sang polisi. Sidang kecil dengan 21 penyiar ini senang melihat hadirin sebanyak 124 orang, termasuk direktur dan polisi sahabatnya itu. Direktur ini begitu terkesan melihat kebersihan balai dan acara rohani yang bermanfaat sehingga ia menawarkan balai ini untuk digunakan kapan saja di masa depan. Selain itu ia setuju mendapat pengajaran Alkitab.

Mary, gadis berusia 11 tahun yang tinggal di Sierra Leone, menderita penyakit yang menimbulkan rasa sakit sekali yang disebut anemia sel-sabit [kurang sel darah merah normal karena kehadiran sel darah merah abnormal berbentuk sabit]. Karena penyakit tersebut, selama dua tahun terakhir ini ia keluar masuk rumah sakit menjalani operasi-operasi untuk membuang tulang yang terkena infeksi dari kakinya. Mary telah bertekad untuk tidak melanggar hukum Allah yang dinyatakan dengan jelas di Kisah 15:29, yakni, ’tetap menjauhi darah’, meskipun ia harus terus-menerus berjuang menghadapi para dokter sehubungan dengan transfusi darah. Walaupun ibunya mendukung keputusannya, Mary berbicara sendiri ketika membela pendiriannya dalam hal menolak darah. Dua tahun yang lalu, sewaktu Mary berusia sembilan tahun, ia tinggal selama tiga bulan di rumah sakit sementara para dokter, juru rawat dan para pasien lain memaksanya menjalani operasi dengan darah. Para ahli bedah mengatakan kepadanya bahwa operasi tak dapat dilakukan tanpa darah, sambil memperingatkan bahwa kalau ia tidak menjalani operasi, ia tidak mungkin dapat berjalan lagi. Mungkin ia akan mati. Namun, Mary menjawab, ”Saya lebih suka mati daripada menerima darah. Transfusi darah bukan sesuatu yang disenangi Yehuwa. . . . Kalau saya menerima darah, saya akan merasa diri najis di hadapan Yehuwa.”

Para dokter memaksa ibu Mary, menuduhnya bahwa ia ingin agar Mary mati dan bahwa ia bertanggung jawab bila putrinya mati. Mereka mengatakan bahwa ia telah mencuci otak Mary.

Mary dan ibunya berpegang teguh pada keputusan mereka untuk menaati hukum Allah. Akhirnya dua ahli bedah setuju melakukan operasi dengan bekerja secara serentak dalam satu tim. Dengan demikian operasi dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa darah. Namun demikian, mereka tidak menjanjikan banyak harapan untuk sukses. Sewaktu Mary siuman seusai pembedahan, kata-kata pertama yang diucapkannya adalah, ”Oh Yehuwa, selamatkanlah hamba-Mu!” Mary pulih lebih cepat daripada dua pasien lain yang menjalani operasi yang sama pada hari itu tetapi mendapat transfusi darah.

Menyedihkan bahwa anemia sel-sabit tak dapat disembuhkan, dan bagi Mary rasa sakit dan lebih banyak pembedahan akan tetap dialami. Ia tak dapat lagi hadir di banyak perhimpunan, sebab ia mengalami kesulitan untuk berjalan. Saudara-saudara di sana tidak punya mobil, dan pengangkutan umum tidak ada. Dengan usaha keras ia berhasil menghadiri Perjamuan Malam tahun yang lalu tetapi jatuh beberapa kali sewaktu pulang ke rumah.

Walaupun perawakan Mary kecil dan tampak rapuh dan ia berjalan dengan kayu penopang, imannya sama sekali tidak lemah. Satu petunjuk adalah nama yang ia berikan kepada anjing yang diberikan ibunya kepadanya sebagai piaraan menjelang operasinya yang pertama. Ia menamainya Pegang-teguh. Sewaktu pamannya datang berkunjung, ia menanya Mary, ”Apakah kau memberinya nama itu karena kau harus memegangnya dengan teguh supaya ia tidak menggigit orang?”

”Tidak, Paman,” jawab Mary, ”saya memberinya nama itu karena Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kita harus berpegang teguh pada integritas kita. Kalau kita berpegang teguh pada integritas kita, kita akan selamat.”

Di Burkina Faso seorang utusan injil memimpin pengajaran Alkitab dengan seorang wanita yang suaminya menentang keras. Karena pekerjaan suami mengharuskannya sering bepergian, utusan injil ini menganjurkan wanita tersebut untuk menaruh beberapa majalah dalam koper suaminya bila ia bepergian. Sedikit demi sedikit pria ini mulai membaca majalah-majalah itu. Tak lama kemudian perlawanannya berhenti. Ia diundang menghadiri Perjamuan Malam tahun 1988, dan banyak yang terkejut ketika ia datang. Sejak itu pengajaran Alkitab dimulai, dan pria ini telah membuat begitu banyak perubahan dalam kehidupannya sehingga keluarga dan teman-temannya mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa pasti agama yang benar sebab mereka dapat membuat pria ini menjadi orang yang lebih baik.

Di negeri Afrika lainnya, saudara-saudara kita sedang menghadiri perhimpunan sewaktu tiba-tiba polisi menyerbu masuk. Seorang perintis istimewa ditangkap, diseret ke penjara, digeledah, dan diinterogasi. Polisi tersebut menyita sehelai kertas berisi ayat-ayat Alkitab yang dicatat perintis selama perhimpunan berlangsung. Polisi itu melihat nama-nama Yohanes, Petrus, dan Yeremia, disusul oleh angka-angka dan menarik kesimpulan ini adalah daftar nama orang-orang yang berhutang sejumlah besar uang pada perintis ini. Polisi bertanya kepada perintis, ”Bagaimana orang-orang ini akan membayar hutang kepada anda bila anda dalam penjara?” Bahkan dalam keadaan yang sulit seperti itu, perintis ini mau tidak mau tersenyum.

Asia

Saudara-saudara kita di Asia dengan penuh semangat menawarkan langganan majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! Dengan sungguh-sungguh mencari orang yang berminat pada berita Alkitab, mereka membantu orang-orang lain ’mendengarkan’ Firman Allah agar mereka tetap ”hidup”.—Yes. 55:3.

Di India seorang perintis biasa, mengikuti saran yang diberikan dalam Pelayanan Kerajaan Kita. Dengan cermat ia mempersiapkan daftar nama kenalan-kenalan, sanak keluarga dan pengajaran-pengajaran Alkitab yang ia pimpin untuk dapat menawarkan kepada mereka langganan majalah selama kampanye langganan. Usahanya yang sungguh-sungguh ternyata sangat berhasil. Ia mendapatkan 30 langganan selama bulan itu.

Seorang saudara lain yang bekerja pada sebuah perusahaan angkutan bus yang besar memasukkan sepuluh sarannya untuk berkendaraan dengan aman, dalam sebuah sayembara yang terbuka bagi 36.000 karyawannya. Ia mendasarkannya atas Awake! 8 Januari 1988. Karyanya merupakan sepuluh saran terbaik. Ia diberi sertifikat, dan harian-harian terkemuka di negeri tersebut juga memuatnya sebagai berita. Tetapi saudara ini dengan rendah hati mengakui: ”Saya tahu bahwa bukan saya yang harus menerima pujian. Pujian itu layak bagi Yehuwa dan organisasi-Nya, yang telah menyediakan keterangan yang berharga ini.”

Seorang pengawas wilayah di Jepang menganjurkan setiap sidang yang ia kunjungi selama kampanye langganan agar membuat usaha khusus untuk mendapatkan langganan. Ia melaporkan bahwa sebagai hasilnya, sidang pertama memperoleh 181 langganan selama minggu itu, yang kedua 153, dan yang ketiga 145. Walaupun hanya tersisa satu hari kampanye bagi sidang yang ia kunjungi mulai tanggal 30 Mei, ia menganjurkan saudara-saudara agar mencoba dengan sungguh-sungguh keesokan harinya. Dalam satu hari mereka memperoleh 84 langganan, 56 di antaranya diperoleh melalui kesaksian umum.

Seorang saudari menetapkan tujuan untuk memperoleh 30 langganan dalam setiap bulan kampanye langganan, pada bulan April dan Mei. Ia mengatakan bahwa ia mengikuti saran-saran yang diberikan dalam lembaran sisipan Pelayanan Kerajaan Kita tahun 1983 dan Yehuwa memberkati usahanya. Pada waktu orang berkunjung ke rumahnya, misalnya penagih, penjual, dan pengantar barang keperluan sehari-hari, ia menganjurkan mereka untuk mengambil majalah tersebut. Ia juga menawarkan langganan kepada kenalan-kenalan melalui kunjungan atau telepon, dan sewaktu berbelanja, ia menawarkan langganan kepada para pramuniaga yang kelihatan tidak terlalu sibuk pada waktu itu. Ia mendapatkan 40 langganan pada bulan April dan 32 pada bulan Mei. Empat puluh enam di antaranya diperoleh melalui kesaksian tidak resmi.

Seorang saudara di Pusan, Republik Korea, mengamati bahwa gedung-gedung pusat perdagangan tidak terlalu sering dikerjakan dalam pelayanan. Sebagai seorang pengacara, ia dengan mudah dapat memasuki kantor-kantor dan berbicara dengan presiden direktur atau para manajer setiap perusahaan. Metode yang ia gunakan? Berikan kesaksian singkat dan sederhana. Bila ada tanggapan yang menggembirakan, baru ia melanjutkannya. Dengan demikian ia dapat memperoleh 26 langganan selama bulan kampanye langganan. Ia bertekad mencapai tujuannya dan tidak tawar hati, walaupun ia harus menaiki lebih banyak tangga daripada biasanya di daerah semacam itu. Ini sulit bagi dia, sebab ia seorang penderita serangan otak yang telah melumpuhkan sebelah badannya.

Taiwan adalah salah satu daerah paling padat penduduknya di dunia, dengan jumlah penduduk sekarang lebih dari 20.000.000. Sembilan puluh lima persen di antaranya berkebangsaan Cina, dengan mayoritas menganut agama Budha dan Taoisme. Apakah orang-orang ini mau menyambut berita Kerajaan? Ya. Sekarang, para penganut agama Budha maupun Taoisme, serta banyak orang yang sekedar beragama Kristen, menyambut kabar baik dan belajar tentang Pencipta mereka. Apa sebenarnya yang menarik orang-orang yang memiliki cara berpikir Cina tradisional untuk mau mempelajari Alkitab?

Seorang bekas penganut agama Budha, kini saudara kita, menceritakan apa yang menarik dia, ”Saya dibesarkan dalam keluarga Budhis aktif dan tinggal di sebelah suatu kuil Budha. Ini berarti kehidupan saya semasa kecil sangat dipengaruhi oleh ajaran Budha. Selama tahun-tahun sekolah, keluarga kami pindah ke kota besar, dan di sanalah saya mengenal Alkitab dan Gereja Presbiterian. Sebenarnya, saya tak pernah mengerti isi Alkitab tetapi menjadi anggota gereja, sebab apa yang mereka kejar mirip dengan tujuan hidup saya pada waktu itu. Saya ingin menjadi kaya dan mandiri. Gereja menekankan soal uang dan dukungan materi dari para anggota jemaatnya, atau pandangan yang materialistis. Maka gereja cocok bagi saya.

”Pada waktunya saya pun mapan secara materi dan menikah serta mempunyai keluarga, tetapi dalam hati, saya tetap tidak merasa puas. Suatu hari salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa mengunjungi istri saya dan menanyakan kepadanya apakah ia mengetahui nama Allah. Istri saya tidak tahu, maka kepadanya diperlihatkan bahwa nama Allah adalah Yehuwa atau Hua. (Mzm. 83:18, Klinkert) Pada waktu saya pulang kerja, istri saya menanyakan saya hal yang sama, dan saya benar-benar merasa kecewa memikirkan bahwa sampai saat itu saya sudah menjadi anggota Gereja Presbiterian namun sama sekali tidak tahu bahwa nama Allah adalah Yehuwa! Pengajaran Alkitab dimulai dengan kami oleh saudari perintis tersebut.

”Setelah kira-kira tiga bulan belajar, saya dapat mengerti apa yang perlu dilakukan dan karena itu mulai mengadakan penyesuaian dalam kehidupan maupun sikap keluarga. Saya mulai menyadari bahwa Yehuwa nyata dan bahwa Alkitab benar-benar Firman tertulis yang Ia ilhamkan. Selama enam tahun terakhir ini, keluarga kami telah maju secara rohani. Saya mendapat hak istimewa sekarang untuk melayani sebagai seorang penatua di sidang setempat. Saya dan istri menyisihkan waktu setiap tahun untuk melakukan pelayanan perintis ekstra. Kedua anak laki-laki kami melayani sebagai penyiar, dan tujuan kami adalah agar keluarga kami menjadi perintis-perintis biasa. Kami bersyukur kepada Yehuwa karena melalui pengajaran yang diberikan oleh organisasi-Nya, kami sekarang memiliki keluarga yang bersatu padu dengan tujuan yang nyata, sesuatu yang mustahil melalui Budhisme atau agama-agama yang mengaku Kristen.”

Selama tiga bulan pertama di Taiwan, para utusan injil baru memusatkan perhatian pada pelajaran bahasa Cina. Ini terdiri dari beberapa jam pelajaran di ruang kelas setiap hari. Kemudian mereka bekerja dari rumah ke rumah selama empat jam, sambil menerapkan apa yang telah mereka pelajari, disusul dengan berjam-jam lagi pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Berapa banyak yang mereka mengerti pada waktu mereka mulai dalam pelayanan dari rumah ke rumah? Ya, tidak terlalu banyak pada mulanya. Seorang utusan injil baru, dapat menjelaskan dengan singkat kepada penghuni rumah mengapa ia datang berkunjung tetapi lupa bagaimana caranya untuk mengakhiri dan menawarkan langganan Menara Pengawal dan Sedarlah! Penghuni rumah dengan sangat ramah menghubungi kantor cabang melalui telepon untuk mencari tahu apa penutup persembahan itu dan kemudian berlangganan majalah Menara Pengawal dan Sedarlah!

Eropa

”Hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda! Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN [”nama Yehuwa”, NW],” kata Mazmur 148:12, 13. Itulah yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di Eropa.

Frankie yang berusia 9 tahun tinggal di Luksemburg. Pada waktu ia harus masuk rumah sakit untuk beberapa waktu, ia membawa cassete recorder beserta kaset-kaset Mendengar kepada Guru yang Agung. Seorang pastor Katolik Roma mengunjungi kamar-kamar rumah sakit ini setiap malam untuk mengatakan selamat tidur. Sewaktu ia memasuki kamar Frankie, ia melihat kaset-kasetnya tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun. Esoknya, pada tengah hari, ia datang lagi, tetapi Frankie sedang tidur. Ia mengambil sebuah kaset, memasukkannya ke dalam cassette recorder, duduk di tempat tidur Frankie, dan mendengarkan kedua sisinya. Sewaktu Frankie terbangun pastor ini mulai mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Ia katakan kepada Frankie, adalah sesuatu yang sangat baik bahwa Frankie percaya kepada Allah.

”Kemudian,” kata Frankie, ”ia bertanya apakah ia dapat memperoleh buku yang menyertai kaset-kaset itu. Maka saya menempatkan buku Guru yang Agung kepadanya dan juga buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi.”

Di daerah Paris, Perancis, dua remaja belasan tahun dari Laos belajar kebenaran Alkitab dari Saksi-Saksi Yehuwa tetapi menjadi korban kekerasan ayahnya karena mereka tidak lagi ikut menyembah nenek moyang. Setelah mengetahui bahwa mereka masih terus belajar Alkitab secara diam-diam, dengan ledakan amarah sang ayah mencoba memotong leher salah seorang putranya. Ia tidak ragu-ragu menulis dengan huruf-huruf besar pada mobil dan tembok-tembok bangunan flatnya: ”Bunuh Saksi-Saksi Yehuwa!”

Justru dalam perkembangan yang begitu dramatis kedua pemuda ini membuat keputusan untuk mulai ikut dalam dinas pengabaran. Walaupun ayah mereka menyebarkan berita yang sangat buruk, mereka terkejut melihat sambutan yang sangat baik dari orang-orang di daerah itu. Kini keduanya telah dibaptis, dan salah seorang sudah selama beberapa tahun dalam dinas sepenuh waktu. Mengenai ayah mereka, sekarang ia telah menerima kenyataan bahwa putra-putranya adalah Saksi-Saksi.

Kaum tuna rungu (tuli) juga belajar memuji nama Yehuwa. Seorang tuna rungu di Italia mengabdikan hidupnya kepada olahraga, khususnya olahraga menembak. Ia menghadiri perkumpulan-perkumpulan tuna rungu yang mengorganisasi kegiatan-kegiatan olahraga. Ambisinya adalah untuk ikut dalam Olimpiade tuna rungu.

Dalam waktu luangnya, ia suka membaca kitab-kitab Injil, dan ia terkesan oleh gagasan bahwa akhir dunia sudah dekat. Suatu hari Saksi-Saksi Yehuwa berkunjung ke rumahnya dan berbicara dengan istrinya, yang pada waktu itu tidak terlalu berminat. Tetapi, ia mengambil buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi untuk suaminya dan meminta supaya Saksi-Saksi itu datang lagi. Bagaimana reaksi sang suami terhadap buku itu?

”Saya membaca buku itu dalam satu malam, dan saya menikmatinya,” ia mengatakan. ”Sekarang saya mengerti bahwa agama saya bukan agama yang diajarkan oleh Yesus.” Maka ia menerima tawaran mereka untuk mengadakan pengajaran Alkitab. ”Setelah sebulan,” ia melanjutkan, ”saya tinggalkan kegiatan olahraga, menyerahkan senjata olahraga menembak saya, dan melepaskan harapan untuk ikut dalam Olimpiade tuna rungu. Saya mulai menghadiri semua perhimpunan. Tetapi ada problem. Karena tuli, saya tidak dapat mengerti apapun! Beberapa saudara dengan penuh kasih menuliskan bahan yang sedang dibahas, dan ini mengesankan saya. Tetapi setelah sebulan, saya merasa kecil hati—seolah-olah saya harus bergantung sepenuhnya pada mereka, dan saya berpikir, ’Buat apa?’ Tetapi sebuah khotbah Alkitab yang disampaikan saat itu membuat saya berpikir.

”Pembicara mengatakan bahwa pengetahuan saksama perlu untuk mengubah kepribadian kita. Tetapi di mana saya akan mendapatkan pengetahuan sedemikian kalau saya tidak datang lagi ke perhimpunan? Jalan keluar bagi problem saya adalah, seseorang di sidang perlu belajar bahasa isyarat. Saya memutuskan untuk menguji Yehuwa sesuai dengan undangan-Nya di Maleakhi 3:10. Yehuwa mengabulkan permohonan saya. Organisasi-Nya mengundang beberapa anggota di sidang saya untuk mengikuti sekolah bahasa isyarat. Pernyataan kasih yang diperlihatkan oleh Yehuwa dan saudara-saudara ini sangat menentukan bagi saya, dan saya membaktikan diri kepada-Nya dan dibaptis. Sudah dua kali saya melayani sebagai perintis ekstra. Saya dapat melakukannya berkat bantuan saudara-saudari yang menerjemahkan isyarat-isyarat saya kepada penghuni rumah. Saya juga bersukacita dapat memimpin pelajaran dengan putra saya, yang tidak tuli tetapi dapat berkomunikasi sepenuhnya dengan saya.”

Berkat-berkat di Italia bahkan lebih jelas lagi bila dipertimbangkan bahwa hirarki Katolik telah memperlihatkan sikap yang cukup bermusuhan terhadap Saksi-Saksi dengan mencoba menghambat kegiatan mereka. Misalnya, pastor wilayah gereja di sebuah kota di daerah Abruzzi bagian tengah menyelenggarakan serangkaian doa selama 12 pagi hari. Untuk apa? Supaya pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa tidak lagi berpengaruh atas kawanan Katolik. Tetapi doa-doanya menjadi bumerang, seperti halnya kutuk dari Bileam pada zaman Raja Balak, sewaktu Allah mengubah kutuk menjadi berkat. (Bil., psl. 23) Puncak-puncak penyiar berturut-turut di Italia, yang mencapai 172.382 pada bulan Agustus, membuktikan hal ini.

Di Spanyol pada suatu hari Sabtu, Charo baru saja selesai memberikan kesaksian. Ketika ia dan suaminya sedang menuju tempat berbelanja, ia tergerak untuk mendekati satu orang lagi, seorang remaja bernama Susana. Sewaktu Susana melihat risalat Apa yang Dipercayai Saksi-Saksi Yehuwa? ia langsung memperlihatkan minat, sebab risalat yang sama baru saja ia miliki satu bulan sebelumnya, dan sejak itu ia telah berusaha menghubungi Saksi-Saksi. Ia memberikan alamatnya, dan mereka segera mengatur untuk memulai pengajaran Alkitab. Betapa kaget Charo karena ternyata alamat itu adalah sebuah biara! Susana dibesarkan oleh para biarawati setelah orang-tuanya bercerai. Pelajaran pertama diadakan di halaman biara, tetapi Alkitab dan buku harus disembunyikan setiap kali beberapa biarawati yang curiga berjalan lewat. Keesokan harinya Susana menghadiri kebaktian wilayah, dan kemudian perhimpunan biasa. Setelah baru belajar tiga pasal buku Hidup Kekal, Susana diusir dari biara, dan kini ia terus membuat kemajuan dalam kebenaran tanpa terganggu.

Juga di Spanyol, lebih dari 1.500 buku dan 1.500 majalah telah ditempatkan selama satu tahun dalam taksi Saudara Félix! Bagaimana ia melakukannya? Ia berusaha untuk benar-benar berlaku sopan kepada semua penumpang dan berlaku jujur dengan hanya meminta bayaran tepat menurut jarak yang ditempuh. Maka, para penumpangnya lebih cenderung mendengarkan bila ia memberikan kesaksian kepada mereka tentang Firman Allah.

Dari Negeri Belanda, seorang gadis berusia 13 tahun menulis, ”Kami disarankan untuk melakukan dinas pengabaran selama sejam sebelum pelajaran buku sidang. Di pintu pertama, saya bertemu seorang gadis muda berusia 13 tahun. Ia mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengambil bacaan. Esoknya di sekolah saya melihat gadis yang sama di kelas saya. Sejak itu kami menjadi teman. Dua minggu kemudian saya menawarkan kepadanya buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi dan menawarkan untuk mempelajarinya bersama-sama. Ia mengatakan ya, dan pelajaran terus berlangsung dengan sangat baik.”

Amerika Latin

Mengenai masa permulaan Kekristenan, sang murid Lukas mencatat, ”Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.” Dewasa ini, di Amerika Latin juga terlihat orang-orang yang jujur hatinya masuk bagaikan arus yang terus mengalir ke dalam organisasi Allah di zaman modern.—Kisah 5:14.

Di Guatemala pertunjukan slide ”Orang Banyak Sedang Diajar oleh Yehuwa”, yang dipertunjukkan oleh pengawas wilayah, telah membantu banyak orang menghargai organisasi Yehuwa. Di antara mereka terdapat orang-orang yang tinggal di daerah pegunungan negeri itu. Di sana pengaruh kegiatan gerilyawan sangat terasa dan kenetralan Kristen saudara-saudara kita telah diuji berulang kali. Di satu daerah tempat tinggal sekelompok kecil saudara-saudara kita—semuanya 65 orang penyiar—ada 1.426 orang menghadiri pertunjukan slide.

Seorang pengawas wilayah menuturkan, ”Sewaktu kami bekerja dekat sebuah perkemahan militer, kami meminta izin untuk mempertunjukkan slides kepada para tentara. Izin diberikan oleh perwira kepala. Malam itu kami tiba dengan sebuah truk pickup beserta peralatan. Setelah kami memasang proyektor dan cassete recorder di aula, perwira kepala memerintahkan semua tentara masuk. Kira-kira 90 orang bergegas masuk sambil membawa senjata dan kemudian berdiri dengan tenang dan dengan penuh perhatian menonton dan mendengarkan pertunjukan dari awal sampai akhir. Setelah mengucapkan penghargaan kami atas perhatian mereka dan memberikan komentar penutup, kami mengubah bagian belakang mobil pickup menjadi meja majalah dan lektur. Seorang saudari membagikan majalah, buku kecil, dan buku-buku kepada banyak tentara, yang ingin mengetahui lebih banyak lagi.”

Pada tanggal 21 Februari 1989, 35 keluarga Saksi-Saksi Yehuwa kembali dari kamp pengungsian di Meksiko di mana mereka tinggal selama lebih dari enam tahun. Sebelumnya mereka terpaksa melarikan diri dari Guatemala pada tahun 1983 karena pembantaian besar-besaran yang terjadi pada waktu itu. Cukup banyak orang yang belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, dan orang-orang berminat lainnya yang menghadiri perhimpunan-perhimpunan di kamp, kembali bersama saudara-saudara. Sejumlah enam bus dari Perserikatan Bangsa Bangsa membawa pulang para pengungsi ini ke Guatemala. Sebuah panitia selamat-datang Saksi-Saksi menyambut keluarga-keluarga pengungsi sewaktu mereka tiba di Huehuetenango di Guatemala. CEAR, sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah untuk menyediakan fasilitas pemulangan para pengungsi, telah mempersiapkan ayam goreng, nasi, dan tortilla (serabi ala Meksiko). Karena mereka tidak makan apapun selama sembilan jam perjalanan naik bus dari Meksiko, saudara-saudara ini makan dengan lahap dan menghargai makanan ini.

Saudara-saudara pulang dalam keadaan sehat rohani. Panitia Cabang merasakan perlunya membentuk suatu panitia darurat, yang mengatur pembangunan rumah bagi 17 keluarga dan membantu 9 keluarga lain menyelesaikan rumah mereka. Bahan pangan pun, telah dikirimkan kepada saudara-saudara kita. Badan Pimpinan dengan penuh kasih menyediakan dana yang dibutuhkan.

Kebanyakan penduduk Venezuela tinggal di bagian utara negeri itu dekat Karibia. Di daerah-daerah selatan, kawasan hutan tropis yang luas dihuni oleh sejumlah suku Indian. Sepasang suami-istri perintis istimewa tinggal di kota Santa Elena de Uairén, dekat perbatasan dengan Brasilia, sejak tahun 1987. Mereka mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang menarik di daerah Indian ini. Berbagai suku sudah tahu adanya buku Wahyu Klimaksnya, dan Maricures (kepala-kepala suku) meminta buku ini untuk masyarakat mereka. Tiga karton buku dikirim, tetapi persediaan ini jauh dari cukup. Dua hari setelah satu karton buku Wahyu Klimaksnya tiba, semuanya habis. Seorang wanita Indian, guru sekolah di lingkungan masyarakat Sampai, yang jauhnya dua jam perjalanan mobil dari Santa Elena, telah meminta dari suami-istri perintis istimewa tersebut satu karton buku Remaja untuk dibagikan kepada anak-anak sekolah. Ia ingin menggunakan buku ini di kelasnya untuk menggantikan bahan pengajaran agama yang biasa.

Sewaktu bekerja dari rumah ke rumah di Argentina, Susana, seorang perintis istimewa, bertemu dengan seorang wanita yang baru pindah ke daerah itu. Suami wanita ini seorang manajer bank dan, sebelum dipindahkan, suaminya telah menerima hadiah langganan majalah Sedarlah! dari seorang rekan karyawan. Wanita itu menyatakan bahwa salah satu dari majalah-majalah tersebut telah menyelamatkan kehidupan seseorang. Bagaimana caranya? Ia menjelaskan:

Ia menjelaskan bahwa tanpa menyadari ia telah hamil, ia telah menjalani serangkaian pemeriksaan sinar X. Karena sinar X dapat menyebabkan cacat, 20 orang dokter yang berbeda menasihati dia untuk menggugurkan kandungannya. Bayinya menghadapi kemungkinan 95 persen cacat, kata mereka. Para dokter dan keluarga menekan dia untuk menggugurkan janin itu. Tetapi sebelum membuat keputusan terakhir, ia ingin berkonsultasi dengan pastor keluarga. Ia berbicara kepada dua orang imam, dan keduanya mengatakan kepadanya bahwa Allah tidak akan menghukum dia kalau ia menggugurkan bayi itu. Karena sangat terganggu mendengar jawaban itu, ia berdoa kepada Allah memohonkan bimbingan. Tepat pada waktu itu majalah Awake! (Sedarlah!) tiba dari pos dengan judul di kulit depannya, ”Kelahiran? Atau Aborsi?” Ia berseru, ”Inilah jawaban Allah atas doa saya!” Ia tidak menggugurkan kandungannya. Apa hasilnya? ”Berkat majalah Sedarlah! saya mendapat anak perempuan yang sehat dan cantik,” katanya. ”Majalah Sedarlah! telah menyelamatkan kehidupan anak perempuanku yang mungil.”

Amerika Utara dan Kepulauan Karibia

Pemazmur menulis, ”Engkau memahkotai tahun dengan kebaikanMu.” (Mzm. 65:12) Benar, kita telah mengalami tahun kegiatan yang membahagiakan dan penuh berkat, seperti diperlihatkan oleh pengalaman-pengalaman berikut ini.

Di Kanada ada sebuah pengalaman yang memperlihatkan pentingnya orang-tua mendidik anak-anak mereka dalam prinsip-prinsip Alkitab, bukan sekedar memberikan peraturan-peraturan, dan selain itu juga penerapan prinsip-prinsip demikian dengan akal cerdas. Sewaktu Terra baru berusia 11 tahun dan belum dibaptis, anak perempuan ini tanpa diduga dihadapkan pada ujian oleh seorang guru. Pada waktu itu, Terra satu-satunya siswa Saksi di seluruh sekolah.

Suatu pagi selama jam pelajaran, Terra melihat gurunya membawa seorang siswa ke luar ruang kelas beberapa saat. Tak lama kemudian bapa guru dengan tenang meminta Terra ikut bersama dia ke kantor kepala sekolah. Tidak disebutkan alasannya pada waktu itu. Tetapi, begitu tiba di kantor kepala sekolah, Terra melihat bendera Kanada ditaruh di meja kepala sekolah. Hanya mereka bertiga yang ada di kantor: Terra, gurunya, dan kepala sekolah.

Kemudian bapa guru menyuruh Terra meludahi bendera Kanada tersebut. Ia menyatakan bahwa karena Terra tidak menyanyikan lagu kebangsaan atau memberi salut kepada bendera, tidak ada alasan mengapa ia tidak akan meludahi bendera itu bila diperintahkan. Meskipun terkejut mendengar perintah ini, Terra menolak untuk menodai lambang negara. Ia menjelaskan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa menghormati bendera, walaupun mereka tidak menyembahnya. Pada waktu gurunya melihat bahwa pendirian Terra tetap teguh, mereka berdua kembali ke ruang kelas.

Sesampainya di kelas, bapa guru mengumumkan bahwa ia baru saja mengadakan suatu percobaan. Ia telah membawa dua siswa masing-masing sendiri-sendiri ke kantor kepala sekolah, menyuruh mereka meludahi bendera. Walaupun siswa pertama memang ikut dalam upacara patriotik, siswa perempuan ini meludahi bendera sewaktu diperintahkan untuk berbuat demikian. Sebaliknya, bapa guru menjelaskan, Terra memiliki prinsip-prinsip yang sangat luhur. Walaupun ia tidak menyanyikan lagu kebangsaan atau memberi salut kepada bendera, ia menolak untuk menghina bendera dengan cara ini. Gurunya mengatakan bahwa Terralah siswa yang memperlihatkan sikap respek yang sepatutnya. Betapa besar kehormatan bagi Yehuwa dan organisasi-Nya oleh karena tingkah laku Terra yang penuh hormat.

Di Republik Dominika istri seorang pengawas keliling menempatkan langganan majalah kepada seorang wanita muda yang juga menerima tawaran pengajaran Alkitab. Pengajaran dimulai pada minggu kunjungan itu, dan kemudian dilanjutkan oleh seorang saudari yang dapat diandalkan di sidang setempat. Pada kebaktian wilayah berikutnya, penyiar ini membawa siswa Alkitabnya untuk memberi salam kepada istri pengawas wilayah. Ketika itu, siswa ini sudah menjadi penyiar kabar baik. Pada waktu mereka berjumpa lagi enam bulan kemudian, wanita muda ini telah membaktikan diri dan dibaptis selama beberapa bulan. Ia mengundang makan pengawas wilayah bersama istri ke rumah untuk bertemu dengan suaminya, seorang ahli bedah, yang telah mulai belajar. Tak lama setelah itu, sewaktu mereka semua bertemu lagi pada kebaktian distrik, pengawas wilayah dan istri merasa bahagia mengetahui bahwa suami wanita itu juga telah dibaptis. Semua ini terjadi hanya dalam waktu satu setengah tahun karena usaha istri pengawas wilayah, tindak lanjut oleh penyiar sidang yang menganggap serius perlunya melanjutkan pemeliharaan kepentingan rohani orang yang bersifat domba ini secara teratur, dan karena berkat Yehuwa.

Di Amerika Serikat tahun ini, hasil-hasil teokratis menonjol di kalangan orang-orang yang menderita gangguan pendengaran dan penduduk yang tidak berbahasa Inggris, di mana kabar baik diberitakan dalam 20 bahasa, termasuk bahasa isyarat. Ladang berbahasa Spanyol telah mengalami perluasan yang menggembirakan. Selama tahun dinas yang baru lalu, 90 sidang baru berbahasa Spanyol dibentuk. Lebih dari 93.000 penyiar di negeri ini bergabung dengan lebih dari 1.150 sidang berbahasa Spanyol.

Corak lain yang menonjol adalah produksi buku-buku dan Alkitab, yang mencapai angka 35.811.861. Ini dua kali lipat produksi Alkitab dan buku-buku tahun sebelumnya dan untuk pertama kali produksi meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya sejak tahun 1938! Kaset mendapat permintaan yang sangat tinggi. Selama tahun 1989, 3.500.000 kaset diproduksi, yang berarti pertambahan 71 persen atas tahun sebelumnya. Dengan demikian jumlah keseluruhan sejak awal mula produksi pada bulan April 1978 menjadi 36.715.613 kaset. Di antara yang diproduksi dalam kaset adalah The Watchtower. Tahun dinas mulai dengan 29.559 langganan untuk edisi kaset, tetapi tahun itu berakhir dengan 38.896 langganan—pertambahan 31 persen.

Untuk mendukung pencetakan serentak majalah-majalah kita dalam banyak bahasa, informasi teks, grafik, dan gambar dimasukkan dalam disket komputer dan film. Maka, kantor cabang perlu mengirimkan 48 disket dan antara 3.000 sampai 3.500 buah film setiap minggu untuk majalah saja. Dengan demikian pencetakan Menara Pengawal dapat diproses serentak dalam 39 bahasa di cabang-cabang seluruh dunia.

Kepulauan Pasifik

Pada zaman dulu rasul Paulus mengabar kepada raja-raja, dan dewasa ini pun, juga terbuka kesempatan bagi orang-orang di antara kalangan berwenang untuk mengenal ”Jalan” Kekristenan sejati.—Kis. 24:22; Rm. 13:1.

Seorang perintis istimewa di Fiji mengadakan pengajaran Alkitab dengan seorang pejabat tinggi, yang ayahnya adalah menteri penerangan pulau tersebut dan saudaranya laki-laki gubernur Bank Negara Fiji. Pejabat ini diutus sebagai delegasi pada dewan provinsi baru-baru ini, yaitu rapat para pejabat tinggi yang diketuai oleh presiden Fiji. Pada agenda tercantum masalah keputusan tentang Sabat yang, antara lain, membatasi gerak-gerik umum pada hari Minggu dan telah menjadi masalah yang dianggap serius oleh para penganut Metodis.

Sementara rapat berlangsung, salah seorang delegasi ingin membicarakan usul untuk membekukan kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa. Pejabat yang sedang belajar ini menyela, mengatakan bahwa seorang Saksi secara teratur datang ke rumahnya untuk mengajar dia tentang Alkitab. ”Sekarang saya mulai mengetahui siapa Saksi-Saksi Yehuwa dan mengapa ajaran mereka menggerakkan mereka untuk mengunjungi rumah-rumah kita,” kata pejabat ini. ”Saya juga telah memperhatikan bahwa Saksi-Saksi membawa Alkitab mereka dari hari Senin sampai Minggu, yang sangat berbeda dengan kita orang Metodis, yang hanya membawa Alkitab pada hari Minggu. Saksi-Saksi Yehuwa menjelaskan nubuat-nubuat Alkitab dengan jelas dan spesifik.” Kemudian ia menanyai delegasi yang mengajukan mosi untuk melarang Saksi-Saksi, ”Apakah Saudara pernah membuka pintu rumah Saudara untuk mendengarkan Saksi-Saksi?”

”Tidak,” jawab delegasi itu. ”Maka adalah bodoh untuk bermaksud membekukan agama yang belum pernah kita dengarkan,” balas pejabat tersebut. Selanjutnya, ia mengusulkan suatu mosi balik, ”Saudara-saudara yang pernah mendengar ajaran Saksi-Saksi Yehuwa dan ingin agar mereka melanjutkan pemberitaan mereka di provinsi ini, silakan mengangkat tangan.” Dua puluh dari 30 delegasi mengangkat tangan mereka.

Papua Nugini adalah negeri yang ekstrem dalam hal taraf hidup maupun adat kebiasaan. Walaupun memberi kesaksian di kota-kota utama hampir sama dengan di kebanyakan negeri Barat, halnya sangat berbeda di desa-desa yang masih memegang teguh adat kebiasaan. Sewaktu mengerjakan sebuah daerah yang belum ditugaskan dalam wilayah yang dikuasai oleh Katolik Roma, saudara-saudara dianjurkan untuk meminta izin dari kepala suku di desa untuk pergi dari rumah ke rumah, karena ia mempunyai wewenang penuh di desanya. Apa yang terjadi pada waktu Saksi-Saksi mendatangi seorang kepala desa?

Saudara yang memimpin kelompok itu menuturkan, ”Kami memarkir mobil-mobil kami di luar garis batas desa itu, dan kemudian tiga dari antara kami memasuki desa mencari rumah kepala desa. Penduduk desa membawa kami ke sebuah rumah dekat pusat desa ini. Di sana kami diperkenalkan kepada kepala desa dan keluarganya. Dia seorang pria yang mengesankan, berambut putih lebat dan mempunyai sikap yang tegas, cocok bagi seorang kepala desa. Pendidikannya baik dan ia berbahasa Inggris dengan fasih. Ia meminta agar kami membawa semua saudara dan saudari dalam kelompok kami memasuki desa. Kemudian ia meminta kami semua duduk sementara ia mengutus orang-orang muda ke setiap rumah untuk memberi tahu penduduk supaya mendengarkan kepada kami. Maka berdua-dua kelompok kami menggunakan waktu dua setengah jam berikutnya mengunjungi setiap rumah. Kebanyakan penduduk desa mengundang kami masuk, dan banyak yang menerima bacaan. Sewaktu kami selesai mengunjungi rumah-rumah, kepala desa sekali lagi mengundang kami duduk di hadapannya. Ia menjelaskan bahwa ia tidak lagi percaya kepada ajaran-ajaran Katolik, karena merasa bahwa gereja-gereja Susunan Kristen telah ’mencuci otak’ orang-orang desa. Dengan sangat ramah ia mengundang kami untuk datang lagi mengunjungi desa ini, sambil berkata bahwa kemungkinan sekali ia akan ditegur oleh imam Katolik setempat, tetapi bagi dia hal itu tidak menjadi soal sama sekali.”

Mastermind adalah sebuah acara kuis televisi yang disiarkan di seluruh negeri di Selandia Baru. Pada acara itu, empat peserta masing-masing ditanyai mengenai sebuah pokok khusus yang mereka pilih dan kemudian mengenai hal-hal yang menyangkut pengetahuan umum. Karena salah satu peserta, seorang pengacara, memilih ”Sejarah dan Doktrin-Doktrin Saksi-Saksi Yehuwa” sebagai topik khusus, stasiun televisi ini meminta kepada kantor cabang untuk mempersiapkan dan menyerahkan 30 pertanyaan untuk acara tersebut.

Acara ini diiklankan selama seminggu sebelum disiarkan, dan tentu, setiap kali acaranya diiklankan, nama Yehuwa muncul di layar TV, tampak kepada puluhan ribu pemirsa. Pada waktu acara ditayangkan, para pemirsa mendengar jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:

Sebutkan warna dan tanda gambar yang digunakan untuk mengenali Saksi-Saksi Yehuwa di kamp-kamp konsentrasi Nazi.

Pada bulan Agustus 1985, 94.000 Saksi-Saksi menghadiri kebaktian-kebaktian di negeri komunis mana?

Pertanyaan-pertanyaan lain berkaitan dengan Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal, presiden-presiden Lembaga, tiang siksaan versus salib, Armagedon, dan alasan-alasan Alkitab untuk perceraian.

Kantor cabang menulis, ”Kami senang melaporkan bahwa kesaksian diberikan bukan hanya kepada para pemirsa televisi tetapi juga kepada para personalia yang diminta mengadakan riset atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan kepada staf produksi yang terlibat dalam acara.”

Negeri-Negeri yang Kena Pelarangan

”Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu,” kata Tuhan Yesus. Di zaman kita, penganiayaan ini termasuk pelarangan atas murid-muridnya di 36 negeri.—Yoh. 15:20.

Sejumlah langkah telah dibuat untuk menentang kegiatan teokratis pada tahun yang baru lalu di beberapa negeri di Afrika. Kantor cabang di salah satu dari negeri-negeri ini menulis, ”Sekelompok tentara, dengan senapan-senapan mesin, memanjat pagar di lokasi pembangunan kami, menyergap penjaga, membuka gerbang, dan mengambil alih tempat itu. Mereka terus berada di sana sejak itu, dan tanah milik tersebut kini digunakan sebagai markas pelatihan bagi para calon tentara baru. Walaupun banyak surat telah dikirim kepada kalangan berwenang serta intervensi melalui saluran diplomatik, semua usaha untuk mendapatkan kembali tanah milik serta stok publikasi yang ada di sana sebegitu jauh belum berhasil. Kemudian empat bulan setelah pengambilalihan itu, Ketua Dewan Pengadilan dan Menteri Kehakiman menganjurkan agar setiap pusat kegiatan ditutup dan proses penuntutan diadakan atas setiap orang yang kedapatan menyebarkan agama ilegal ini. Lima bulan kemudian, Ketua Dewan Pengadilan yang sama mengadakan rapat yang dihadiri oleh wakil semua golongan agama. Pada rapat itu ia secara khusus mengutuk Saksi-Saksi Yehuwa, sambil menyebut kami setan-setan sungguhan.”

Namun saudara-saudara di sana terus memberi kesaksian tanpa gentar. Sebagai contoh, sebuah komunike resmi dikirim kepada semua pejabat yang berwenang di daerah kegiatan seorang pengawas wilayah, disertai keluhan tentang kegiatan Saksi-Saksi yang semakin meningkat dan para pejabat diingatkan mengenai larangan yang berlaku. Namun demikian, pengawas wilayah memutuskan bahwa, bersama seorang saudara setempat, ia akan mengunjungi wali kota salah satu kawasan. Sebelum pergi, mereka berdoa sungguh-sungguh kepada Yehuwa. Wali kota itu tidak dijumpai di rumah, maka mereka pergi ke kantornya, dan di sana menjelaskan siapa mereka. Saudara-saudara ini terkejut, sebab ia menutup kantornya dan mengundang mereka ke rumah. Mereka mendengar bahwa istrinya belum lama meninggal, maka saudara-saudara ini memberikan kepadanya penghiburan dari Alkitab. Wali kota tersebut kemudian menanyakan mengapa mereka terus mengabar padahal mereka tahu bahwa mereka sudah dilarang. Mereka bertukar pikiran dengan dia dari Alkitab, dan ia menerima sebuah buku serta lima buku kecil.

Sebuah negeri di Asia telah berada di bawah larangan selama 13 tahun. Selama tahun dinas yang baru lalu, saudara-saudara mengalami perlawanan yang semakin meningkat. Namun, mereka menikmati pertambahan penyiar sebanyak 10 persen dan puncak baru jumlah pengajaran Alkitab di rumah.

Di negeri ini pengajaran Alkitab diadakan dengan istri seorang perwira militer. Tak lama kemudian ia beserta kelima anaknya menghadiri perhimpunan. Perlawanan keras dari suaminya pun mulai; suaminya bahkan memukulnya dengan ikat pinggang tentara. Sementara perlawanan yang kasar berlanjut, wanita ini berusaha mengamalkan prinsip-prinsip Kristen yang ia pelajari. Akhirnya, ketekunan dalam tingkah laku Kristen yang baik, tanpa kemunafikan, memberi kesan yang dalam kepada suaminya. Sekarang ia telah pensiun dan kini belajar Alkitab dengan salah seorang saudara.

Walaupun adanya larangan di sejumlah negeri dan pembatasan-pembatasan yang diberlakukan, Yehuwa telah memberkati usaha umat-Nya dengan limpah. Dalam semuanya ini, Yehuwa membuktikan bahwa tangan-Nya tidak pendek. Domba-domba terus diberi makan, dan banyak orang baru, mulai mengenal sumber harapan yang sejati.—Mzm. 18:3.

[Catatan Kaki]

a Untuk keterangan tambahan lihat Menara Pengawal, 1 November 1989.

[Tabel di hlm. 18]

Kebaktian-Kebaktian Distrik Polandia 1989

KOTA TANGGAL HADIRIN PEMBAPTISAN

Poznan 4-6 Agustus 40.442 1.525

Katowice 4-6 Agustus 65.710 2.663

Warsawa 11-13 Agustus 60.366 1.905

JUMLAH 166.518 6.093

[Tabel di hlm. 34-41]

LAPORAN TAHUN DINAS 1989 DARI SAKSI-SAKSI YEHUWA SEDUNIA

(Lihat publikasinya)

[Peta di hlm. 18]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

POLANDIA

Poznan

Warsawa

Katowice

[Gambar di hlm. 6]

Tahun dinas lalu, 263.855 orang murid baru dibaptis

[Gambar di hlm. 13]

Di Italia, pada Kebaktian-Kebaktian ”Pengabdian Ilahi”, buku baru ”Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis” diperkenalkan, dan kaum remaja dengan bangga memperlihatkan buku baru mereka

Di sebuah kebaktian di Amerika Serikat, buku ”Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?” diperkenalkan

[Gambar di hlm. 19]

Stadion Slaski di Chorzów, dekat Katowice, penuh sesak oleh pengunjung kebaktian; dan kumpulan banyak orang dibaptis

[Gambar di hlm. 20]

Para utusan dari Eropa Timur terharu berada di antara orang banyak yang menghadiri kebaktian di Poznan, tempat brosur baru ”Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?” diperkenalkan dalam bahasa Polandia

[Gambar di hlm. 21]

Stadion di Warsawa penuh dengan para utusan dari 28 negeri. Di sini bagian-bagian acara diterjemahkan serentak ke dalam 16 bahasa. Yang sedang berdiri adalah penerjemah bahasa Perancis bersama para pembicara dalam bahasa Polandia

[Gambar di hlm. 22]

Kelas pertama Sekolah Pelatihan Pelayanan di Eropa yang lulus pada tanggal 8 Juni 1989, di Wina, Austria

[Gambar di hlm. 23]

Di Amerika Serikat, kelas ketiga Sekolah Pelatihan Pelayanan lulus pada tanggal 13 November 1988, dan kelas keempat pada tanggal 11 Juni 1989

[Gambar di hlm. 27]

Kantor cabang di Mauritius meliputi kantor dan tempat tinggal. Sebuah Balai Kerajaan terdapat di sebuah sisi bangunan

[Gambar di hlm. 28]

Empat gedung terpisah yang dikelilingi taman-taman tropis subur merupakan kompleks Betel seluas 8.900 meter persegi di El Salvador. Di kompleks ini terdapat sebuah lobi baru dan sebuah ruang makan dengan 200 tempat duduk, serta tempat tinggal bagi 72 pekerja sukarela di Betel

[Gambar di hlm. 29]

Kompleks cabang di Peru dengan gudang baru serta Balai Kerajaan dan 36 ruang tambahan, sehingga seluruhnya berjumlah 58 ruangan. Ruang lobi tampak sebelah kanan

[Gambar di hlm. 30]

Di Jepang gedung tempat tinggal kantor cabang delapan tingkat meliputi luas lantai 8.980 meter persegi (lobi, kanan), yang mencakup 128 ruangan bagi para pekerja sukarela di Betel. Percetakan yang baru mempunyai luas lantai 22.600 meter persegi. Ruang lobi tampak sebelah kanan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan