PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 11 hlm. 54-58
  • Menggunakan Bahasa yang Baik Setiap Hari

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menggunakan Bahasa yang Baik Setiap Hari
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Katakanlah Apa ’yang Baik untuk Membangun’
    ”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”
  • Mengucapkan Kata-Kata Kebenaran yang Menyenangkan
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Gunakan Lidah Demi Kebaikan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • ”Katakan Apa yang Baik untuk Menguatkan”
    Cara agar Tetap Dikasihi Allah
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 11 hlm. 54-58

Pelajaran 11

Menggunakan Bahasa yang Baik Setiap Hari

1. Apa yang membuat bahasa kita menyenangkan bagi Yehuwa?

1 ”Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku . . . ya [Yehuwa].” (Mzm. 19:14) Agar hal ini dapat menjadi kenyataan pada diri kita, kita perlu berbicara tentang hal-hal yang benar dan dengan cara yang pantas sebagai hamba Allah. Kita ingin agar bahasa kita membuktikan bahwa kita adalah hamba Allah yang setia setiap hari, bukan hanya pada waktu berada di Balai Kerajaan atau dalam dinas pengabaran. Dengan demikian bahasa yang kita gunakan di rumah, di tempat kerja, di sekolah, akan memberi kesan yang bagus pada pelayanan kita.—2 Kor. 6:3.

2, 3. Mengapa cara berbicara dan pilihan kata-kata kita penting?

2 Cara kita berbicara penting. Ini mencakup ekspresi wajah dan nada suara. Kebahagiaan kita sebagai hamba Yehuwa harus terpancar di wajah. Sikap yang ramah dan senyum yang hangat menarik orang. Meskipun kebenaran-kebenaran Alkitab yang kita bicarakan memang serius, hal itu juga menggugah hati. Maka bersemangatlah! Roman muka yang kaku tidak cocok bagi berita kita yang berisi harapan.

3 Seraya saudara biasa menggunakan bahasa yang baik, saudara akan menyadari bahwa perkataan dan ungkapan mempunyai ”kepribadian”. Kata-kata bisa pahit atau manis, lembut atau keras, ramah atau bermusuhan, membina atau mematahkan semangat. Maka memilih kata atau ungkapan yang tepat sangat penting. Khususnya demikian bila menyangkut kata-kata kebenaran, kabar kesukaan dari Kerajaan.

4. Cara bagaimana kita dapat memperluas perbendaharaan kata?

4 Memperluas perbendaharaan kata. Kita tidak kekurangan kata-kata untuk memuji Yehuwa apabila kita dengan sepintas lalu melihat dalam kamus manapun. Tapi soalnya adalah, Seberapa mahirkah saudara menggunakan gudang kata-kata yang tersedia itu? Pada waktu membaca, apakah saudara mencari dalam kamus arti dari kata-kata yang tidak saudara mengerti betul, atau mungkin memberi tanda untuk mencari artinya setelah saudara selesai membaca artikel tersebut? Kebiasaan ini akan membantu saudara memperluas perbendaharaan kata. Saudara juga akan melihat bahwa ada banyak kata yang saudara kenal namun tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berusahalah sungguh-sungguh untuk menggunakannya apabila cocok. Teruslah memupuk kecakapan berbicara demi kebaikan saudara sendiri sebagai rohaniwan atau pelajar Kristen.

5, 6. Apa yang akan membantu kita belajar menggunakan kata-kata dengan tepat?

5 Belajarlah menggunakan kata-kata yang tepat. Dua kata mungkin mempunyai arti yang mirip tetapi sedikit berbeda untuk digunakan dalam keadaan yang berlainan. Dengan memperhatikan hal ini saudara tidak akan menyinggung perasaan pendengar, dan bahasa saudara akan lebih jelas. Menggunakan kamus yang baik banyak manfaatnya. Ada kamus yang mencantumkan daftar sinonim (kata-kata yang mirip artinya, tapi tidak identik atau sama) dan antonim (kata-kata yang agak berlawanan artinya) di bawah setiap kata. Jadi saudara mendapati bukan saja ada berbagai ungkapan untuk gagasan yang sama, melainkan juga perbedaan dalam arti. Ini sangat berguna bila saudara sedang mencari kata yang tepat untuk keadaan-keadaan yang tepat. Penggunaan kata yang tepat juga akan membantu agar tidak menggunakan terlalu banyak kata, dan membantu saudara untuk langsung menuju sasaran. Terlalu banyak kata akan mengaburkan gagasannya. Maka berlatihlah mengutarakan diri dengan menggunakan sedikit kata. Jika saudara berhasil melakukannya dengan baik, maka mulailah membuat variasi dalam pernyataan saudara dengan kata-kata yang deskriptif (memberi gambaran) yang menambah keindahan dan arti.

6 Seraya saudara memperluas perbendaharaan kata, jangan hanya mencari kata-kata baru saja, melainkan pertimbangkan kata-kata yang mempunyai sifat-sifat khusus: kata-kata kerja yang menyatakan kekuatan; kata-kata sifat yang menambah keindahan; ungkapan-ungkapan yang dapat diganti-ganti supaya jangan membosankan; perkataan yang mengandung kehangatan dan nada ramah. Pada waktu membaca publikasi Lembaga, saudara dapat memperhatikan berbagai macam kata dan kalimat yang dapat saudara pilih.

7, 8. Kita harus waspada terhadap bahaya-bahaya apa sehubungan dengan memperluas perbendaharaan kata?

7 Maksud kita memperluas perbendaharaan kata, tentu saja, bukan untuk pamer. Tujuan kita adalah untuk menyampaikan keterangan, bukan untuk meninggalkan kesan pribadi kepada pendengar. Pandangan kita hendaknya seperti pandangan rasul Paulus, ”Dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa [asing].” (1 Kor. 14:9, 19) Jika tutur kata seseorang sulit dimengerti, sama saja seolah-olah ia berbicara dalam bahasa asing. Demikian pula, adalah bijaksana untuk tidak menggunakan kata-kata teknis bagi orang-orang yang tidak memperhatikan rincian. Bahkan dalam percakapan biasa kita hendaknya jangan mencoba mengesankan pendengar kita dengan memakai bahasa yang berbelit-belit dan kata-kata yang bertele-tele. Yang lebih penting adalah agar pendengar mengerti apa yang kita katakan. Ingatlah, menurut Amsal 15:2, ”lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan”. Pilihan kata yang tepat, kata-kata yang mudah dimengerti, dapat membuat bahasa kita menyegarkan dan menggerakkan, sebaliknya daripada menjemukan dan tidak menarik.—Kol. 4:6.

8 Juga penting untuk belajar mengucapkan kata-kata dengan tepat. Lafalkanlah dengan baik. Saudara dapat memeriksa kamus, dan juga memperhatikan bagaimana orang lain melafalkan kata-kata tertentu. Ini akan mencegah kecerobohan dalam lafalan. Bahaya-bahaya lain yang juga harus dijauhi dalam bahasa sehari-hari adalah menelan kata dan membuang bagian akhir dari kata. Jangan berbicara melalui gigi. Gunakan gaya berbicara yang jelas. Bukalah mulut supaya dapat melafalkan dengan jelas.

9-12. Bahasa macam apa harus kita jauhi, dan mengapa?

9 Bahasa yang harus dijauhi. Firman Allah memberi petunjuk mengenai bahasa macam apa yang harus kita jauhi dalam kehidupan sehari-hari. Rasul Paulus misalnya, menasihati kita untuk menjauhi ’hal-hal yang tidak pantas’, seperti ”perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono”. (Ef. 5:3, 4) Kita harus menjauhi kata-kata dan ungkapan yang cabul dan kasar. Paulus juga menulis, ”Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Ef. 4:29) Maka orang Kristen tidak boleh mengutuk dan menggunakan bahasa kasar. Ada yang mengira bahwa bahasa demikian dapat menandaskan apa yang mereka ucapkan. Tapi ada banyak kata-kata bagus yang ampuh. Kita tidak perlu meniru bahasa kasar dari orang-orang tersebut pada waktu kita berbicara kepada mereka. Bahasa yang sederhana dapat bermanfaat, namun harus bersih dan benar.

10 Yang harus dijauhi juga adalah pernyataan-pernyataan tertentu atau kebiasaan berbicara yang tidak selaras dengan pemakaian tata bahasa. Bahasa demikian sering digunakan oleh kelompok penghibur duniawi atau dipopulerkan dalam lagu-lagu modern. Orang cenderung meniru hal ini. Namun seorang Kristen tidak patut mengikuti pola bahasa demikian. Dengan melakukan hal ini kita akan sama dengan dunia dan gaya hidupnya. Tukang jual obat dan orang-orang lain yang pola hidupnya jahat atau imoral sering mempunyai bahasa sendiri; mereka menggunakan kata-kata dengan cara yang tidak mudah dimengerti oleh orang biasa. Tetapi standar bahasa kita janganlah dipengaruhi oleh pola duniawi semacam itu.—Rm. 12:2.

11 Orang Kristen juga harus hati-hati agar tidak menggunakan bahasa yang tidak sopan. Ada orang yang menggunakan istilah ”Allah” dan ”Tuhan”, juga ”Yesus” dan ”Kristus”, hanya untuk lebih menandaskan perkataan mereka, atau sebagai ganti kata kutukan. Kata seru lain seperti ”ya ilah” sebenarnya adalah ungkapan yang diperhalus tetapi berasal dari ”Allah”, maka kita juga tidak boleh mengucapkannya.—Kel. 20:7; Mat. 5:34-37.

12 Apa yang dikatakan dan dilakukan orang kadang-kadang menjengkelkan kita. Meskipun begitu, tidaklah patut bagi seorang Kristen untuk membalas dengan bahasa yang marah atau kasar. Kata sang rasul, ”Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.” (Kol. 3:8) Jadi meskipun bahasa orang lain menjengkelkan saudara, haluan yang bijaksana adalah mengendalikan diri.—Ams. 14:29; Yak. 3:11.

13-16. Apa yang akan membantu kita memperbaiki tata bahasa dan kebiasaan bertutur kata?

13 Tata bahasa yang baik. Beberapa orang mungkin sadar bahwa mereka tidak menggunakan tata bahasa yang baik. Bisa jadi mereka dibesarkan di negeri lain atau tidak banyak kesempatan untuk mendapat cukup pendidikan sekolah pada usia lebih muda. Mereka tidak usah kecil hati; sebaliknya, mereka harus sungguh-sungguh berusaha memperbaikinya, dan melakukan ini demi kepentingan kabar kesukaan. Ada langkah-langkah yang bermanfaat yang dapat diambil. Misalnya, pembacaan bersama keluarga memberi kesempatan untuk membuat perbaikan itu. Banyak hal yang kita ketahui tentang tata bahasa, kita kuasai dengan mendengarkan orang lain berbicara. Maka dengarkan baik-baik pada waktu saudara yang matang dan terpelajar sedang berbicara. Sewaktu membaca Alkitab dan publikasi Lembaga, perhatikanlah susunan kalimat dan bentuk kata-kata yang digunakan dalam berbagai keadaan. Sesuaikanlah bahasa saudara sendiri dengan contoh-contoh yang bagus ini.

14 Kaum muda hendaknya memanfaatkan kesempatan untuk belajar tata bahasa dan gaya berbicara yang baik sewaktu mereka masih sekolah. Kalau saudara tidak merasa pasti mengenai alasan dari aturan tata bahasa ini atau itu, mintalah keterangan lebih jauh dari guru saudara. Ada alasan yang baik untuk bertekun, karena saudara ingin menjadi pelayan yang efektif dari kabar kesukaan.

15 Berusahalah menggunakan bahasa yang baik setiap hari. Seorang yang mempunyai kebiasaan berbicara yang buruk dalam percakapan sehari-hari, tidak dapat berharap untuk sanggup berbicara dengan baik pada kesempatan-kesempatan khusus. Dibutuhkan latihan. Tetapi jika saudara menggunakan bahasa yang bermutu dalam kehidupan sehari-hari, maka saudara akan dengan mudah dan wajar berbicara dari mimbar atau pada waktu memberi kesaksian kepada orang lain tentang kebenaran Allah.

16 Menggunakan bahasa yang baik tiap hari membantu kita mengisi pikiran dan hati dengan kata-kata yang menyenangkan yang dapat digunakan untuk menyatakan penghargaan terhadap maksud-tujuan Yehuwa yang mulia melalui kerajaanNya. Maka kita akan mengalami kebenaran dari kata-kata Yesus di Lukas 6:45, ”Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan