PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Dunia
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
    • dan maksud-tujuan Allah. Kegiatan inilah yang terutama ditekankan oleh umat Kristen sejati.)

      Apa makna keadaan-keadaan dunia sekarang?

      Lihat judul utama ”Hari-Hari Terakhir”.

  • Evolusi
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
    • Evolusi

      Definisi: Evolusi organik adalah teori bahwa organisme hidup yang pertama berkembang dari zat yang tidak bernyawa. Kemudian, seraya ia berkembang biak, dikatakan, ia berubah menjadi berbagai-bagai jenis makhluk hidup, yang akhirnya menghasilkan semua bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang pernah ada di atas bumi. Semua ini dikatakan terlaksana tanpa campur tangan adimanusiawi dari suatu Pencipta. Ada orang-orang yang berusaha mencampurkan kepercayaan kepada Allah dengan evolusi, dengan mengatakan bahwa Allah mencipta melalui evolusi, bahwa pertama Ia menciptakan bentuk-bentuk kehidupan primitif dan setelah itu bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi, termasuk manusia, dihasilkan melalui evolusi. Bukan ajaran Alkitab.

      Apakah evolusi benar-benar ilmiah?

      ”Metode ilmiah” adalah sebagai berikut: Amati apa yang terjadi; berdasarkan pengamatan tersebut, bentuklah suatu teori mengenai apa yang mungkin benar; ujilah teori itu melalui pengamatan lebih lanjut dan dengan percobaan-percobaan; kemudian perhatikan apakah ramalan-ramalan yang didasarkan atas teori itu dipenuhi. Apakah metode ini diikuti oleh orang-orang yang percaya kepada evolusi serta yang mengajarkannya?

      Astronom Robert Jastrow mengatakan, ”Dengan perasaan menyesal, [para ilmuwan] tidak mempunyai jawaban yang jelas, karena ahli-ahli kimia tidak pernah berhasil memproduksi eksperimen-eksperimen alam dalam menciptakan kehidupan dari zat-zat yang mati. Para ilmuwan tidak mengetahui bagaimana hal itu terjadi.”​—The Enchanted Loom: Mind in the Universe (New York, 1981), hlm. 19.

      Ahli evolusi Loren Eiseley mengakui, ”Setelah mencaci maki para teolog karena mempercayai dongeng dan mukjizat, ilmu pengetahuan mendapati dirinya dalam posisi yang sulit karena harus menciptakan dongengnya sendiri: yaitu, anggapan bahwa apa yang setelah usaha yang makan waktu, tidak dapat dibuktikan terjadi dewasa ini, sebenarnya, telah terjadi pada zaman purba.”​—The Immense Journey (New York, 1957), hlm. 199.

      Menurut New Scientist, ”Makin banyak ilmuwan, terutama ahli-ahli evolusi . . . menyatakan bahwa teori evolusi Darwin sama sekali bukan suatu teori ilmiah sejati. . . . Banyak di antara kritikus-kritikus itu mempunyai reputasi tertinggi berkenaan dengan kecerdasan mereka.”​—25 Juni 1981, hlm. 828.

      Fisikawan H. S. Lipson mengatakan, ”Satu-satunya penjelasan yang dapat diterima adalah penciptaan. Saya tahu bahwa ini suatu kutukan bagi para fisikawan, karena memang demikian halnya bagi saya, tetapi kita tidak boleh menolak suatu teori yang tidak kita senangi jika bukti-bukti eksperimen mendukung hal itu.” (Cetak miring ditambahkan.)​—Physics Bulletin, 1980, Jil. 31, hlm. 138.

      Apakah orang-orang yang mendukung evolusi saling menyetujui? Bagaimana perasaan Anda mengenai apa yang mereka ajarkan setelah mengetahui fakta-fakta ini?

      Kata pengantar untuk edisi 100 tahun Origin of Species (London, 1956) karya Darwin mengatakan, ”Seperti kita ketahui, ada perbedaan pendapat yang besar di antara para biolog, bukan hanya mengenai penyebab evolusi, tetapi bahkan mengenai proses yang sebenarnya. Perbedaan ini ada karena tidak adanya bukti yang memuaskan dan yang memberikan kesimpulan yang pasti. Karena itu, adalah benar dan layak untuk menarik perhatian masyarakat non-ilmiah kepada pertentangan mengenai evolusi.”​—Oleh W. R. Thompson, pada waktu itu direktur Lembaga Pengendalian Biologi Persemakmuran, Ottawa, Kanada.

      ”Satu abad setelah wafatnya Darwin, kami masih tidak mempunyai gagasan yang paling minim yang dapat diperlihatkan atau yang bahkan masuk akal tentang bagaimana sebenarnya terjadinya evolusi​—dan pada tahun-tahun belakangan, hal ini telah menimbulkan serentetan perdebatan besar mengenai seluruh keragu-raguan itu. . . . Timbul suatu keadaan yang hampir merupakan perang terbuka di antara ahli-ahli evolusi itu sendiri, dan segala macam sekte [evolusi] mendesak agar diadakan beberapa perubahan baru.”​—C. Booker (Penulis London Times), The Star, (Johannesburg), 20 April 1982, hlm. 19.

      Majalah ilmiah Discover mengatakan, ”Evolusi . . . bukan hanya diserang oleh orang Kristen fundamentalis, tetapi juga diragukan oleh para ilmuwan yang terhormat. Di antara para paleontolog, para ilmuwan yang mempelajari catatan fosil, timbul semakin banyak perdebatan.”​—Oktober 1980, hlm. 88.

      Pandangan apakah yang didukung oleh catatan fosil?

      Darwin mengakui, ”Jika banyak sekali spesies . . . benar-benar mulai hidup sekaligus, fakta tersebut adalah fatal bagi teori evolusi.” (The Origin of Species, New York, 1902, Bagian Kedua, hlm. 83) Apakah bukti-bukti menunjukkan bahwa ”banyak sekali spesies” mulai hidup pada waktu yang sama, atau menunjukkan adanya perkembangan setahap demi setahap, seperti pendapat evolusi?

      Apakah cukup banyak fosil yang telah ditemukan untuk menarik kesimpulan yang benar?

      Ilmuwan dari Institut Smithsonian, Porter Kier, mengatakan, ”Ada seratus juta fosil, yang semuanya dimasukkan dalam daftar dan diberi nama, di museum-museum di seluruh dunia.” (New Scientist, 15 Januari 1981 hlm. 129) A Guide to Earth History menambahkan, ”Dengan bantuan fosil-fosil, para paleontolog kini dapat memberi kita suatu gambaran yang bagus sekali mengenai kehidupan pada abad-abad yang lampau.”​—(New York, 1956), Richard Carrington, edisi Mentor, hlm. 48.

      Apa yang sebenarnya diperlihatkan oleh catatan fosil?

      Bulletin dari Museum Ilmiah Bidang Sejarah Alam di Chicago menyatakan, ”Teori [evolusi] Darwin selalu dihubungkan secara erat dengan bukti dari fosil-fosil dan mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa fosil-fosil merupakan bagian yang sangat penting dari argumen umum yang dikemukakan untuk membela penafsiran-penafsiran mengenai sejarah kehidupan menurut Darwin. Sayang sekali, hal ini tidak tepat benar . . . catatan geologi pada waktu itu dan sampai sekarang masih belum memberikan suatu mata rantai yang mulus dari evolusi yang lambat dan progresif.”​—Januari 1979, Jil. 50, No. 1, hlm. 22, 23.

      A View of Life menyatakan, ”Mulai pada awal masa Kambrium dan terus selama kira-kira sepuluh juta tahun, semua kelompok utama hewan yang tidak bertulang belakang yang hanya tinggal kerangka, pertama kali muncul secara mengagumkan sekali dalam keaneka-ragaman tertinggi yang pernah dicatat di planet kita.”​—(California, 1981), Salvador E. Luria, Stephen Jay Gould, Sam Singer, hlm. 649.

      Paleontolog, Alfred Romer menulis, ”Di bawah [masa Kambrium] ini, terdapat endapan-endapan yang sangat tebal tempat leluhur bentuk-bentuk Kambrium diharapkan dapat ditemukan. Tetapi kami tidak menemukannya; tumpukan-tumpukan tua ini hampir dikatakan tandus dalam hal bukti kehidupan, dan gambaran umum secara logis dapat dikatakan selaras dengan gagasan suatu penciptaan istimewa pada awal masa Kambrium.”​—Natural History, Oktober 1959, hlm. 467.

      Zoolog Harold Coffin mengatakan, ”Jika evolusi progresif dari yang sederhana sampai rumit itu benar, leluhur makhluk-makhluk hidup yang berkembang penuh dalam [masa Kambrium] seharusnya ditemukan; tetapi ia tidak ditemukan dan para ilmuwan mengakui hanya ada sedikit harapan bahwa hal itu akan pernah ditemukan. Berdasarkan fakta-fakta saja, berdasarkan apa yang sebenarnya didapati di bumi, teori tentang suatu tindakan penciptaan yang tiba-tiba manakala bentuk-bentuk kehidupan utama diciptakan adalah [teori] yang paling cocok.”​—Liberty, September/Oktober 1975, hlm. 12.

      Carl Sagan, dalam bukunya Cosmos, dengan jujur mengakui, ”Bukti fosil bisa saja cocok dengan gagasan tentang suatu Perancang Agung.”​—(New York, 1980), hlm. 29.

      Mungkinkah proses evolusi terjadi sebagai hasil dari mutasi, yaitu perubahan-perubahan yang drastis dan tiba-tiba dalam gen-gen?

      Science Digest menyatakan, ”Para pendukung revisi teori Evolusi percaya bahwa mutasi-mutasi dalam gen-gen pengatur kunci mungkin hanya ’alat-alat pelubang’ gen yang dituntut oleh teori quantum-leap mereka.” Tetapi majalah itu juga mengutip kata-kata zoolog Inggris, Collin Patterson, sebagai berikut, ”Spekulasi bersifat bebas. Kami tidak mengetahui apa-apa tentang gen-gen pengatur yang utama ini.” (Februari 1982, hlm. 92) Dengan kata lain, tidak ada bukti yang mendukung teori itu.

      The Encyclopedia Americana mengakui, ”Fakta bahwa kebanyakan mutasi merusak organisme tampaknya sulit disetujui mengingat bahwa mutasi adalah sumber bahan-bahan baku untuk evolusi. Sesungguhnya, objek-objek yang bermutasi yang digambarkan dalam buku-buku pelajaran biologi merupakan suatu kumpulan keanehan serta keganjilan dan mutasi tampaknya suatu proses yang bersifat menghancurkan, bukan membangun.”​—(1977), Jil. 10, hlm. 742.

      Bagaimana dengan ”manusia-manusia kera” yang digambarkan dalam buku-buku pelajaran, ensiklopedi, dan museum-museum?

      ”Daging dan rambut pada bentuk-bentuk yang sudah disusun kembali tersebut harus dilekatkan berdasarkan khayalan. . . . Warna kulit; warna, bentuk, dan penyebaran rambut; bentuk ciri-cirinya; dan corak wajahnya​—semua sifat ini, kami sama sekali tidak mengetahui apa-apa berkenaan dengan manusia pra-sejarah mana pun.”​—The Biology of Race (New York, 1971), James C. King, hlm. 135, 151.

      ”Mayoritas terbesar konsepsi para seniman lebih banyak didasarkan pada khayalan dan bukan bukti. . . . Para seniman harus menciptakan sesuatu antara seekor kera dan seorang manusia; spesimen yang dianggap lebih tua, dibuat semakin menyerupai kera.”​—Science Digest, April 1981, hlm. 41.

      ”Sama seperti lambat-laun kita mengetahui bahwa manusia primitif tidak selalu terbelakang, demikian pula kita harus belajar menyadari manusia purba dari Abad Es bukanlah binatang-binatang buas ataupun setengah kera ataupun orang-orang yang cacat dan secara mental tidak berkembang (cretins). Jadi, itulah kebodohan yang tidak terkatakan dari semua upaya untuk menyusun kembali manusia Neanderthal atau bahkan manusia Peking.”​—Man, God and Magic (New York, 1961), Ivar Lissner, hlm. 304.

      Bukankah buku-buku pelajaran menyatakan evolusi sebagai fakta?

      ”Banyak ilmuwan menyerah pada godaan untuk bersikap dogmatis, . . . berkali-kali keraguan tentang asal mula spesies dinyatakan seolah-olah hal itu akhirnya sudah ditetapkan. Tidak ada sesuatu pun yang lebih jauh dari kebenaran. . . . Tetapi, kecenderungan untuk bersikap dogmatis tetap ada, dan hal itu tidak bermanfaat bagi tujuan ilmu pengetahuan.”​—The Guardian, London, Inggris, 4 Desember 1980, hlm. 15.

      Namun, apakah masuk akal untuk percaya bahwa segala sesuatu di bumi ini diciptakan dalam enam hari?

      Ada kelompok-kelompok agama yang mengajarkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dalam enam hari yang masing-masing lamanya 24 jam. Namun, Alkitab tidak mengatakan hal itu.

      Kejadian 1:3-31 menceritakan bagaimana Allah mempersiapkan bumi yang sudah ada untuk didiami manusia. Dikatakan bahwa ini dilakukan selama suatu jangka waktu enam hari, tetapi tidak dikatakan bahwa ini adalah hari yang panjangnya 24 jam. Seseorang dapat menunjuk kepada ”hari tua”-nya, berarti suatu masa ketika ia tua. Demikian pula, Alkitab sering menggunakan istilah ”hari” untuk menggambarkan suatu jangka waktu yang lebih panjang. (Bandingkan 2 Petrus 3:8.) Jadi, ’hari-hari’ di Kejadian pasal 1 secara masuk akal bisa saja ribuan tahun lamanya.

      Untuk perincian selanjutnya, lihat halaman 267, 268.

      Jika Seseorang Mengatakan​—

      ’Saya percaya kepada evolusi’

      Saudara dapat menjawab, ’Apakah Anda percaya bahwa Allah campur tangan dalam masalah-masalah itu, atau apakah Anda percaya bahwa sejak semula perkembangan kehidupan benar-benar merupakan soal kebetulan? (Kemudian lanjutkan berdasarkan apa yang dikatakan orang itu.)’

      Atau Saudara dapat mengatakan, ’Tentu tidak realistis untuk menolak sesuatu yang telah dibuktikan sepenuhnya sebagai fakta ilmiah bukan? . . . Di sini ada kutipan dari komentar-komentar para ilmuwan yang sangat menarik berkenaan dengan pokok ini. (Gunakan bahan di halaman 114, 115, di bawah subjudul ”Apakah evolusi benar-benar ilmiah?” atau pada halaman 115, di bawah ”Apakah orang-orang yang mendukung evolusi saling menyetujui? . . .”)’

      Kemungkinan lain, ’Jika ada bukti yang kuat untuk membuktikan sesuatu, itulah yang kita semua harus percayai, bukan? . . . Saya ingat dalam buku pelajaran saya di sekolah, gambar-gambar fosil dicantumkan untuk mendukung evolusi. Tetapi setelah itu, saya telah membaca beberapa komentar yang sangat menarik dari para ilmuwan mengenai catatan fosil. Beberapa di antaranya saya bawa di sini. (Gunakan bahan pada halaman 116, 117, di bawah subjudul ”Apa yang sebenarnya diperlihatkan oleh catatan fosil?”)’

      Saran tambahan, ’Apakah benar jika saya menyimpulkan bahwa Anda adalah orang yang ingin menghadapi kehidupan sebagaimana adanya? . . . Saya juga demikian.’ Kemudian mungkin menambahkan, ’Jika saya berjalan-jalan di suatu daerah di luar kota dan menemukan bahwa ada kayu dan batu-batu yang telah dibentuk menjadi sebuah rumah, hal itu seharusnya jelas bagi saya bahwa ada orang lain yang berada di sana sebelum saya dan membangunnya, bukan? . . . Tetapi, sekarang, apakah masuk akal jika saya menyimpulkan bahwa bunga-bunga yang tumbuh di dekat rumah saya itu hanya muncul secara kebetulan? Jika saya merasa demikian saya perlu melihatnya dengan cermat dan memperhatikan rancangannya yang rumit, karena saya tahu suatu kebenaran dasar bahwa, di mana ada rancangan pasti ada seorang perancang. Itulah yang dikatakan Alkitab kepada kita di Ibrani 3:4.’

      Atau Saudara dapat menjawab (kepada seseorang yang sudah tua), ’Salah satu gagasan utama dalam evolusi adalah bahwa hal itu menjadi penyebab utama kemajuan manusia, perkembangannya sampai keadaannya dewasa ini, benarkah itu?’ Kemudian mungkin menambahkan: (1) ’Anda adalah seseorang yang sudah hidup cukup lama. Apakah Anda ingat bagaimana keadaannya pada waktu Anda masih kecil? Apakah ada begitu banyak kejahatan seperti sekarang? . . . Apakah Anda selalu harus mengunci pintu? . . . Apakah Anda akan mengatakan bahwa orang-orang pada waktu itu menunjukkan perhatian yang lebih besar kepada tetangga mereka, dan orang-orang tua, daripada yang mereka lakukan sekarang? . . . Jadi, meskipun ada kemajuan besar dalam bidang-bidang teknik, manusia sendiri tampaknya kehilangan beberapa sifat yang sangat penting. Mengapa demikian?’ (2) ’Saya mendapati bahwa kenyataan-kenyataan hidup yang kita amati bersama selaras dengan apa yang ditulis di sini dalam Alkitab di Roma 5:12. . . . Jadi, benar-benar ada suatu kecenderungan yang menurun dengan pesat.’ (3) ’Tetapi Alkitab menunjukkan bagaimana hal itu akan berubah. (Dan. 2:44; Pny. 21:3, 4)’

      ’Saya percaya bahwa Allah menciptakan manusia melalui evolusi’

      Saudara dapat menjawab, ’Saya telah berbicara dengan orang-orang lain yang mempunyai pandangan sama seperti Anda. Apakah benar jika saya menyimpulkan bahwa Anda mempunyai iman yang kuat kepada Allah? . . . Jadi, iman Anda benar-benar ada di tempat pertama dalam kehidupan Anda; dengan iman tersebut sebagai pembimbing, Anda berupaya menilai hal-hal lain, benarkah itu? . . . Itulah caranya saya memandang persoalan juga.’ Kemudian mungkin menambahkan: (1) ’Saya tahu bahwa jika apa yang saya percayai benar-benar adalah kebenaran, hal itu tidak akan bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah terbukti. Pada waktu yang sama, saya tahu bahwa adalah bodoh jika saya mengabaikan apa yang dikatakan Firman Allah, karena Allah tahu jauh lebih banyak mengenai karya-Nya daripada siapa pun di antara kita. Saya terkesan dengan apa yang Alkitab, Firman Allah yang terilham, katakan di sini di Kejadian 1:21 (Tandaskan ”menurut jenisnya”).’ (2) ’Kemudian di Kejadian 2:7 kita belajar bahwa Allah membentuk manusia, bukan dari hewan-hewan yang sudah ada, tetapi dari debu tanah.’ (3) ’Dan dalam ayat 21, 22 kita lihat bahwa Hawa diciptakan, bukan dari seekor binatang, tetapi dari salah satu tulang rusuk Adam sebagai bahan awal.’

      Atau saudara dapat mengatakan, ’(Setelah menetapkan suatu dasar yang sama, seperti di atas . . .) Ada yang mengatakan bahwa disebutnya Adam dalam Alkitab hanyalah suatu kiasan saja. Namun jika itu benar, kesimpulan apa yang kita dapatkan darinya?’ (1) ’Nah, perhatikan apa yang dikatakan di sini di Roma 5:19, ”Sebagaimana melalui ketidaktaatan satu pria [Adam], banyak orang menjadi orang berdosa, demikian pula melalui ketaatan satu orang [Yesus Kristus], banyak orang akan dibawa kepada keadaan adil-benar.” Demikian pula, 1 Korintus 15:22 bunyinya, ”Karena sebagaimana semua manusia mati sehubungan dengan Adam, demikian juga semua manusia akan dihidupkan sehubungan dengan Kristus.” Jika benar-benar tidak ada ”satu orang” yang bernama Adam, orang tersebut tidak pernah berdosa. Jika ia tidak berdosa dan mewariskan dosa kepada keturunannya, Kristus tidak perlu menyerahkan kehidupannya bagi kepentingan umat manusia. Jika Kristus benar-benar tidak menyerahkan kehidupannya demi kepentingan kita, tidak ada harapan untuk hidup setelah kehidupan kita sekarang yang hanya beberapa tahun ini. Hal itu berarti bahwa sebenarnya tidak ada apa pun yang tersisa bagi Kekristenan.’ (2) ’Namun, yang terkandung dalam Kekristenan adalah prinsip-prinsip moral yang paling tinggi yang dapat ditemukan di mana pun. Apakah mungkin bahwa ajaran-ajaran yang terbaik berkenaan dengan kebenaran dan kejujuran berasal dari sesuatu yang pada dasarnya palsu?’ (Lihat juga halaman 27-29, di bawah judul utama ”Adam dan Hawa”.)

      ’Tetapi orang-orang yang berpendidikan tinggi mempercayainya’

      Saudara dapat menjawab, ’Memang, tetapi akhirnya saya sadar bahwa bahkan orang-orang yang mengatakan mereka mempercayainya mungkin secara tegas tidak setuju dengan orang-orang lain yang percaya kepada evolusi. (Kutip contoh-contoh dari bahan pada halaman 115, 116.) Jadi, secara pribadi kita harus memeriksa bukti-buktinya untuk melihat yang mana yang harus kita percayai—evolusi atau penciptaan.’

      Atau Saudara dapat mengatakan, ’Hal itu benar. Meskipun demikian saya akhirnya sadar bahwa ada orang-orang lain yang berpendidikan tinggi yang tidak mempercayainya.’ Kemudian mungkin menambahkan: (1) ’Mengapa ada perbedaan? Mereka semua mengetahui bukti-bukti yang sama. Mungkinkah motif tersangkut di sini? Mungkin.’ (2) ’Bagaimana Anda dapat memutuskan yang mana yang harus dipercayai? Nah, dengan menilai kelompok itu secara keseluruhan (dan bukan pribadi-pribadi yang mengkritik), kelompok manakah menurut Anda yang lebih jujur—mereka yang percaya bahwa manusia diciptakan oleh Allah dan dengan demikian merasa bertanggung jawab kepada-Nya, atau mereka yang mengatakan bahwa mereka adalah hasil dari suatu kebetulan dan karena itu bertanggung jawab hanya kepada diri mereka sendiri?’ (3) ’Oleh karena itu, kita secara pribadi harus memeriksa buktinya untuk melihat apakah penciptaan atau evolusi memberikan jawaban yang paling memuaskan untuk kehidupan ini.’

  • Filsafat
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
    • Filsafat

      Definisi: Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berarti ”kasih akan hikmat”. Seperti digunakan di sini, filsafat tidak berdasarkan kepercayaan kepada Allah, tetapi filsafat berupaya memberi orang-orang suatu pandangan yang utuh mengenai alam semesta dan berupaya menjadikan mereka pemikir-pemikir yang kritis. Filsafat terutama menggunakan cara-cara yang bersifat spekulasi dan bukan pengamatan dalam pencarian akan kebenaran.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan