-
Rahim—Rumah Pertama Kita yang MenakjubkanSedarlah!—1992 | April
-
-
Mengucapkan Selamat Tinggal kepada Rumah Anda
Ketika trimester yang ketiga hampir berakhir, persiapan telah dimulai untuk kepergian Anda. Otot-otot yang kuat pada dinding uterus memulai gerakan kontraksi mengencang dan mengendur yang tidak beraturan, kadang-kadang disebut sakit mulas palsu. Uterus menjadi lebih lembut dan elastis.
Sebaliknya dari mengatakan, ”Bayi sudah keluar,” sebenarnya lebih tepat untuk mengatakan seluruh uterus keluar, dengan bayi di dalamnya. Halnya demikian karena uterus meluruskan diri menjadi seperti sebuah silinder dan turun sedikit sehingga kepala bayi sekarang berada di rongga panggul.
Tidak seorang pun tahu apa yang menyebabkan waktunya tiba bagi Anda untuk keluar dari rahim. Mungkin saja hormon-hormon dari ibu Anda atau Anda sendiri, bayi, yang memberi sinyal ke rahim. Beritanya, ”Persalinan dimulai!”
”Persalinan” dengan jelas menggambarkan proses tiga-tahapan yang diprakarsai uterus. Pertama, dinding-dinding otot uterus berkontraksi sementara leher rahim dan vagina membesar untuk mempersiapkan keluarnya Anda. Selaput ketuban mungkin pecah pada saat ini.
Kedua, tugas ibu benar-benar mulai ketika ia mendorong kepala bayinya turun melalui leher rahim dan vagina. Kontraksi terus berlangsung, dan menjadi lebih kuat dan lebih cepat sampai kepala Anda akhirnya keluar melewati saluran lahir. Tubuh Anda selebihnya menyusul dengan mudah. Pada tahap terakhir persalinan, ibu Anda mendorong plasenta dan sisa tali pusar ke luar setelah kelahiran.
Maka itulah Anda—terkejut, kedinginan dan menangis—tidak diragukan menyesali keluarnya Anda secara tiba-tiba dari rumah Anda yang nyaman selama sembilan bulan yang lalu atau lebih. Tetapi betapa gembiranya Anda karena mendapat pemberian kehidupan dan dapat menghargai perhatian Pencipta yang pengasih, yang memastikan bahwa Anda mempunyai rumah yang baik sejak permulaan!
-
-
Mengapa Saya Harus Giat Belajar di Sekolah?Sedarlah!—1992 | April
-
-
Pertanyaan Kaum Muda . . .
Mengapa Saya Harus Giat Belajar di Sekolah?
’Kebanyakan pelajaran kami di sekolah cuma sekadar teori. Tak satu pun benar-benar punya nilai praktis.’
’Saya tidak suka pekerjaan rumah. Saya lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan lain, seperti olahraga dan jalan-jalan bersama teman-teman saya.’
’Saya menyadari bahwa saya akan memasuki dinas sepenuh waktu, maka apa gunanya giat belajar di sekolah?’
KOMENTAR seperti ini sering terlontar dari mulut para remaja sewaktu mereka berbicara tentang sekolah dan pekerjaan rumah. Mungkin Anda pun memiliki perasaan yang sama dengan mereka.
Tidak disangkal lagi, apabila diberi pilihan antara belajar dan rekreasi, kebanyakan remaja cenderung memilih yang terakhir. Beberapa bahkan mungkin berharap agar tidak usah belajar sama sekali. Mereka tidak serius belajar; mereka tidak dapat membayangkan pengaruh belajar dalam kehidupan mereka. Di sisi lain, mungkin Anda termasuk orang yang berniat sukses di sekolah namun kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah Anda. ’Saya bukan tipe orang yang rajin belajar,’ demikian alasan Anda.
Apa pun perasaan, minat atau kesanggupan Anda, Anda dapat meraih sukses di sekolah. Tetapi, Anda harus termotivasi untuk melakukannya. Dan dengan meneliti manfaat-manfaat yang akan Anda peroleh jika Anda giat belajar dapat memberikan dorongan besar kepada motivasi Anda.
Pelatihan bagi Otak
Banyak dari materi pelajaran Anda di sekolah boleh jadi tampak tidak ada hubungannya dengan kehidupan Anda sekarang. Kelihatannya, rumus-rumus fisika yang guru Anda ajarkan tidak akan banyak manfaatnya bagi Anda di masa depan, kecuali bila Anda merencanakan karier sebagai seorang ilmuwan. Lagi pula, tampaknya aneh apabila sebagai orang dewasa, setiap hari Anda masih harus menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja atau menghitung besarnya sudut-sudut segitiga sama kaki. ’Jadi, apa gunanya mempelajari semua itu?’ tanya Anda.
Pertama-tama, sekolah menyediakan Anda kesempatan untuk memperoleh pengetahuan umum yang baik tentang berbagai bidang, seperti sejarah, kesusastraan, sains, geografi dan matematika. Dasar pengetahuan yang luas akan memperkaya pengertian Anda tentang dunia di sekitar Anda dan akan membentuk suatu dasar yang di atasnya informasi yang lebih spesifik dapat ditambahkan. ”Bagi orang berpengertian pengetahuan mudah diperoleh,” kata Amsal 14:6.
Dalam bukunya Savoir étudier (Mengetahui Cara Belajar), Robert Bosquet lebih lanjut menjelaskan bahwa kemampuan otak untuk belajar ”harus ditemukan secara progresif dan dibiasakan tetap bekerja”. Ia menambahkan, ”Merupakan rahasia umum bahwa seorang juara olahraga hanya akan meraih hasil terbaiknya setelah menjalani latihan jangka panjang, dan selama latihan tersebut ia menemukan cara menggunakan seluruh kemampuannya. . . . Mengetahui caranya belajar kira-kira seperti ini: menggunakan segenap kemampuan, memperoleh hasil-hasil yang terbaik, dengan waktu dan upaya yang minimum.”
Oleh karena itu, pekerjaan rumah dapat disebut sebagai pelatihan bagi otak. ”Otak adalah . . . jaringan luas yang saling berhubungan,” kata buku How to Study, ”dan semakin ia menjadi kompleks dan saling berhubungan, semakin efisien cara kerjanya.” Penugasan sekolah dapat membantu Anda mengasah kesanggupan untuk berkonsentrasi, untuk menalar, mengingat, menganalisis suatu masalah dan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal.
Pertumbuhan Emosi dan Rohani
Tahun-tahun Anda di sekolah juga merupakan masa pertumbuhan emosi dan rohani Anda. Anda sedang mengembangkan berbagai kebiasaan dan sikap yang sebagian besar akan menentukan orang dewasa macam apa Anda nantinya. Apakah Anda akan menjadi seorang yang rajin, tekun, dapat mendisiplin diri dan kompeten—yang diminati seorang majikan untuk dipekerjakan? Melatih diri Anda sekarang untuk mendapatkan hasil kerja dan kebiasaan belajar yang baik akan menghasilkan manfaat seumur hidup. (Bandingkan Amsal 22:6.) Di antara hal-hal lain, sekolah dapat memiliki pengaruh yang nyata terhadap masa depan ekonomi dan kesempatan kerja Anda. Banyak bisnis menggunakan catatan prestasi akademis seseorang sebagai suatu tolok ukur kesanggupan kerja sang pelamar nantinya.
Kebiasaan belajar Anda juga mempengaruhi perkembangan rohani Anda. Yesus mengajarkan bahwa seseorang hendaknya menyembah Allah dengan ”segenap akal budi”. (Markus 12:30) Ini berarti bahwa hamba-hamba Allah, tua maupun muda, perlu menggunakan pikiran mereka secara maksimal untuk menyerap pengetahuan yang Yehuwa sediakan bagi mereka dan mengerti cara menerapkannya dalam kehidupan mereka.—Yohanes 17:3; 1 Timotius 4:7.
”Saya melihatnya pada remaja-remaja lain seusia saya,” komentar Sylvie, seorang gadis remaja di Perancis. ”Kebiasaan belajar yang mereka miliki di sekolah berlanjut pada kebiasaan belajar mereka tentang perkara-perkara rohani. Mereka yang tidak berupaya menyukai belajar di sekolah juga tidak tertarik kepada pengajaran Alkitab secara pribadi.” Amsal 10:4 mengatakan, ”Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” Ini terbukti benar bagi Sylvie dalam hal rohani. Kebiasaan belajarnya yang baik memudahkannya untuk memperdalam pengertiannya akan Alkitab. Ini mempersiapkannya untuk berkarier sebagai seorang pemberita sepenuh waktu.—Bandingkan Mazmur 1:2, 3.
-