PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yehuwa
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
    • doa mereka hanya pengulangan yang lahiriah dan ritual dari ungkapan-ungkapan yang dihafalkan.

      Umat Kristen sejati mendapat tugas dari Yesus Kristus untuk menjadikan murid dari segala bangsa. Pada waktu mengajar orang-orang ini, bagaimana mereka dapat menyatakan bahwa Allah yang benar berbeda dari allah-allah palsu bangsa-bangsa? Hanya dengan menggunakan nama pribadi-Nya, seperti yang telah dilakukan Alkitab sendiri.—Mat. 28:19, 20; 1 Kor. 8:5, 6.

      Kel. 3:15: ”Allah . . . berfirman kepada Musa, ’Inilah yang harus kaukatakan kepada putra-putra Israel, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhurmu, . . . telah mengutus aku kepadamu.” Inilah namaku sampai waktu yang tidak tertentu, dan dengan inilah aku akan diingat, dari generasi ke generasi.’”

      Yes. 12:4: ”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, kamu sekalian! Berserulah kepada namanya. Beri tahukanlah perbuatan-perbuatannya di antara bangsa-bangsa. Nyatakanlah bahwa namanya telah ditinggikan.”

      Yeh. 38:17, 23: ”Inilah firman Tuan Yang Berdaulat Yehuwa . . . Aku pasti akan mengagungkan diriku dan menyucikan diriku dan menyatakan diriku di hadapan mata banyak bangsa; dan mereka akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.”

      Mal. 3:16: ”Mereka yang takut akan Yehuwa berbicara seorang dengan yang lain, masing-masing dengan temannya, dan Yehuwa terus memperhatikan dan mendengarkan. Lalu sebuah buku peringatan ditulis di hadapannya untuk mereka yang takut akan Yehuwa dan mereka yang memikirkan namanya.”

      Yoh. 17:26: ”[Yesus berdoa kepada Bapaknya,] Aku telah memberitahukan namamu kepada mereka [pengikut-pengikutnya] dan akan memberitahukannya, agar kasih yang engkau limpahkan kepadaku ada dalam diri mereka dan aku dalam persatuan dengan mereka.”

      Kis. 15:14: ”Simeon telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.”

      Apakah Yehuwa dalam ”Perjanjian Lama” adalah Yesus Kristus dalam ”Perjanjian Baru”?

      Mat. 4:10: ”Yesus mengatakan kepadanya, ’Pergilah, Setan! Karena ada tertulis, ”Yehuwa [”Tuhan”, TB dan lain-lain] Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci!”’” (Yesus jelas tidak mengatakan bahwa dirinya sendiri harus disembah.)

      Yoh. 8:54: ”Yesus menjawab [kepada orang-orang Yahudi], ’Jika aku memuliakan diriku sendiri, kemuliaanku tidak berarti. Bapakku itulah yang memuliakan aku, dia yang kamu katakan adalah Allahmu.’” (Kitab-Kitab Ibrani dengan jelas memperkenalkan Yehuwa sebagai Allah yang menurut pengakuan orang-orang Yahudi, mereka sembah. Yesus tidak mengatakan bahwa dirinya adalah Yehuwa, tetapi bahwa Yehuwa adalah Bapaknya. Yesus di sini membuat sangat jelas bahwa ia dan Bapaknya adalah pribadi-pribadi yang berbeda.)

      Mz. 110:1: ”Ucapan Yehuwa kepada Tuanku [tuannya Daud], ’Duduklah di sebelah kananku sampai aku menempatkan musuh-musuhmu sebagai tumpuan kakimu.’” (Dalam Matius 22:41-45, Yesus menjelaskan bahwa dirinya adalah ”tuan” dari Daud, yang disebut dalam Mazmur ini. Jadi, Yesus bukan Yehuwa tetapi adalah pribadi yang dimaksudkan oleh kata-kata Yehuwa di sini.

      Flp 2:9-11: ”Untuk alasan ini juga Allah meninggikan dia [Yesus Kristus] kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut, yaitu mereka yang berada di surga, di bumi, dan di bawah tanah, dan setiap lidah harus mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak.” (Perhatikan bahwa Yesus Kristus di sini diperlihatkan berbeda dari Allah, sang Bapak, dan tunduk kepada-Nya.)

      Bagaimana seseorang dapat mengasihi Yehuwa jika ia juga harus takut kepada-Nya?

      Alkitab memberi tahu bahwa kita harus mengasihi Yehuwa (Luk. 10:27) dan juga takut kepada-Nya. (1 Ptr. 2:17; Ams. 1:7; 2:1-5; 16:6) Takut yang sehat kepada Allah akan membuat kita sangat hati-hati agar tidak membangkitkan ketidaksenangan-Nya. Kasih kita kepada Yehuwa akan menggerakkan kita untuk ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan Dia, menyatakan penghargaan kita terhadap tak terhitung banyaknya ungkapan kasih dan kebaikan hati-Nya yang tidak selayaknya diperoleh.

      Perumpamaan: Seorang putra memang sewajarnya takut menimbulkan rasa tidak senang ayahnya, tetapi penghargaan atas segala sesuatu yang telah dilakukan ayahnya bagi dia harus juga menggerakkan putra itu untuk menyatakan kasih yang sungguh-sungguh kepada ayahnya. Seorang penyelam bisa saja mengatakan bahwa ia mencintai laut, tetapi rasa takut yang sehat akan membuat dia menyadari ada hal-hal tertentu yang tidak boleh ia lakukan. Demikian pula, kasih kita kepada Allah harus disertai dengan rasa takut yang sehat agar tidak melakukan apa pun yang akan menimbulkan perasaan tidak senang-Nya.

  • Yesus Kristus
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
    • Yesus Kristus

      Definisi: Putra Allah satu-satunya yang diperanakkan, satu-satunya Putra yang diciptakan oleh Yehuwa sendiri. Putra ini adalah yang sulung dari semua ciptaan. Melalui dia, semua hal lain di surga dan di bumi diciptakan. Ia adalah pribadi terbesar kedua di alam semesta. Putra inilah yang Yehuwa utus ke bumi untuk menyerahkan kehidupannya sebagai tebusan bagi umat manusia, dengan demikian membuka jalan bagi keturunan Adam yang mau menaruh iman untuk memperoleh hidup kekal. Putra yang sama ini, yang dipulihkan kepada kemuliaan surgawi, kini memerintah sebagai Raja, dengan wewenang untuk membinasakan semua yang fasik dan melaksanakan maksud-tujuan Bapaknya yang semula untuk bumi. Bentuk bahasa Ibrani nama Yesus berarti ”Yehuwa Adalah Keselamatan”; Kristus sama artinya dengan Ma·syiʹakh (Mesias) dalam bahasa Ibrani, yang berarti ”Yang Terurap”.

      Apakah Yesus Kristus benar-benar seorang tokoh sejarah?

      Alkitab sendiri adalah bukti utama bahwa Yesus Kristus memang seorang tokoh sejarah. Catatan dalam Injil bukan hanya suatu kisah yang samar-samar tentang peristiwa-peristiwa pada suatu waktu yang tidak ditentukan dan di tempat yang tidak disebutkan. Injil tersebut dengan jelas menyebutkan waktu dan tempat dengan sangat terperinci. Misalnya, lihat Lukas 3:1, 2, 21-23.

      Sejarawan Yahudi abad pertama, Yosefus, menyebut tentang dirajamnya ”Yakobus, saudara Yesus yang disebut Kristus”. (The Jewish Antiquities, Yosefus, Buku XX, bag. 200) Buku XVIII, bagian 63, 64, yang secara langsung menyebut tentang dan mendukung Yesus, mendapat tantangan dari orang yang mengaku bahwa hal itu pasti telah ditambahkan

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan