PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Abiram
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • tangan mereka. Selanjutnya, setelah Musa berseru kepada orang-orang lainnya untuk menyingkir dari sekeliling kemah ketiga biang keladi pemberontakan itu, Allah menyatakan penghukuman-Nya atas haluan mereka yang tidak memperlihatkan respek dengan menyebabkan terbelahnya tanah di bawah kemah orang-orang ini, yang menelan Datan dan Abiram, serta rumah tangga mereka. (Bil 16:16-35; Ul 11:6; Mz 106:17) Demikian juga rumah tangga Korah, kecuali putra-putranya, dilenyapkan. Korah sendiri mati bersama ke-250 pemberontak, dibinasakan dengan api di hadapan tabernakel. (Bil 16:35; 26:10, 11) Jadi, pemberontakan terhadap wewenang yang ditetapkan Allah berakhir dengan cepat, dan karena Abiram terlibat dalam pemberontakan itu, namanya dihapuskan dari Israel.

      2. Putra sulung Hiel, orang Betel. Di Yosua 6:26 dicatat sumpah Yosua berkenaan dengan kota Yerikho yang telah dibinasakan, yang menubuatkan bahwa siapa pun yang membangun kembali kota itu akan kehilangan putra sulungnya. Ayah Abiram, Hiel, mengabaikan sumpah ini dan, pada masa pemerintahan Raja Ahab (± 940-920 SM) kira-kira lima abad setelah zaman Yosua, ia meletakkan fondasi Yerikho. Abiram, putranya, mati, dan ternyata ia mati sebelum waktunya sebagai penggenapan nubuat yang tercatat dalam sejarah.—1Raj 16:34.

  • Abisyag
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • ABISYAG

      Seorang anak dara dari kota Syunem, di sebelah utara Yizreel dan G. Gilboa, di daerah Isakhar. (Yos 19:17-23) Ia ”luar biasa cantik” dan dipilih oleh hamba-hamba Daud untuk merawat dan menemani raja selama hari-hari terakhirnya.—1Raj 1:1-4.

      Pada waktu itu, Daud berumur kira-kira 70 tahun (2Sam 5:4, 5), dan suhu badannya turun karena fisiknya melemah. Abisyag menunggui Daud pada siang hari, dan tidak diragukan suasana di sekitarnya menjadi ceria karena kecantikan dan kesegarannya sebagai gadis muda, dan pada malam hari dia ’berbaring pada dada raja’ untuk memberikan rasa hangat kepadanya, tetapi ”raja tidak melakukan hubungan dengannya”. Meskipun demikian, sikap yang diperlihatkan Salomo di kemudian hari sehubungan dengan Abisyag menunjukkan bahwa dia dianggap sebagai istri atau gundik Daud. Dengan sendirinya, berdasarkan peraturan di Timur kuno, dia akan menjadi milik ahli waris Daud sewaktu Daud mati.

      Kisah tentang Abisyag langsung disusul dengan kisah tentang upaya Adoniya, yang kemungkinan adalah putra tertua Daud yang masih hidup, untuk mendapatkan mahkota dan tampaknya kisah tersebut ditempatkan dalam urutan seperti itu untuk memudahkan kita memahami tindakan Adoniya setelah itu selama pemerintahan Salomo. Sewaktu Salomo bertakhta, ia telah memberikan pengampunan bersyarat kepada Adoniya. Lalu Adoniya membujuk ibu Salomo, Bat-syeba, untuk meminta kepada Salomo agar memberikan Abisyag sebagai istrinya. Salomo, yang yakin bahwa permintaan Adoniya bukanlah semata-mata karena kecantikan Abisyag melainkan adalah upaya tersamar untuk memperkuat pengakuan bahwa dialah yang berhak atas takhta, menanggapi hal itu dengan marah, membatalkan pengampunan atas Adoniya, dan memerintahkan agar dia dibunuh. (1Raj 2:13-25) Abisyag tidak disebut-sebut lagi, tetapi bisa jadi ia tetap menjadi salah seorang istri atau gundik Salomo.—Lihat ADONIYA No. 1.

  • Abisyai
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • ABISYAI

      [mungkin, Bapak Itu Ada].

      Putra dari Zeruya, yaitu saudara perempuan kandung atau tiri dari Daud. Ia juga saudara dari Yoab dan Asahel.—2Sam 2:18; 1Taw 2:15, 16.

      Oleh karena keberaniannya, Abisyai lebih terpandang dibandingkan para pejuang perkasa yang dikepalainya. Reputasinya bahkan menyaingi reputasi ketiga anak buah Daud yang paling perkasa, karena ia pernah menewaskan 300 orang musuh seorang diri, tetapi ”ia tidak menyamai peringkat ketiga pria yang pertama itu”.—2Sam 23:18, 19.

      Abisyai dengan loyal mendukung Daud, pamannya, dalam semua kampanye militernya tetapi cenderung impulsif dan kejam dan kadang-kadang harus dikekang. Misalnya, ketika dia dan Daud memasuki perkemahan militer Saul pada waktu malam, ia hampir menancapkan Saul, ”orang yang diurapi Yehuwa”, ke tanah dengan tombak Saul sendiri, yang saat itu sedang tidur, tetapi Daud mencegahnya. (1Sam 26:6-9) Ketika Absalom memberontak, dua kali Abisyai harus dicegah agar tidak membunuh Syimei yang mengutuki raja. Akan tetapi, Daud tidak sanggup mencegah Abisyai ketika ia bersekongkol membunuh Abner.—2Sam 3:30; 16:9-11; 19:21-23.

      Abisyai terkenal karena ia mengepalai penyerangan yang menewaskan 18.000 orang Edom dan juga karena di bawah pimpinannya, orang Ammon berhasil diusir. Ia juga ikut menumpas pemberontakan Syeba, seorang Benyamin yang tidak berguna. Dalam catatan tentang peperangan Daud yang terakhir disebutkan bahwa kalau bukan karena Abisyai, Daud pasti sudah tewas di tangan seorang Filistin yang berperawakan besar.—1Taw 18:12; 19:11-15; 2Sam 20:1, 6; 21:15-17.

  • Abisyalom
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • ABISYALOM

      Lihat ABSALOM.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan