-
Kir-MoabPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Dibon. Lembah-lembah yang terjal memisahkan sebagian besar Karak dari gunung-gunung yang lebih tinggi di sekitarnya.
Menjelang akhir abad kesepuluh SM, pasukan gabungan Israel, Yehuda, dan Edom menyerang Kir-hareset. Jika tempat ini memang sama dengan Karak, para pengumban tentu menghujani kota itu dengan batu dari gunung-gunung terdekat. Walaupun kelihatannya Kir-hareset tidak berhasil direbut, raja Moab menghadapi pertempuran yang berat. Untuk suatu alasan yang tidak disebutkan, ia beserta 700 pejuang berupaya menerobos barisan-barisan tempur untuk mencapai raja Edom, tetapi tidak berhasil. Sebagai upaya terakhir, tampaknya raja Moab mempersembahkan putra sulungnya sendiri di hadapan orang banyak, mungkin untuk menenangkan dewa Khemos. (2Raj 3:5, 9, 25-27) Dalam bahasa Ibrani, teksnya (2Raj 3:27) bisa juga memaksudkan putra sulung raja Edom, dan beberapa orang berpendapat bahwa itulah yang tersirat di Amos 2:1. Tetapi ini kecil kemungkinannya.
Nubuat Yesaya menunjukkan bahwa orang Moab akan berkabung karena kue kismis Kir-hareset, yang mungkin adalah hasil utama yang diperdagangkan kota itu. (Yes 16:6, 7) Yesaya juga berbicara bahwa dirinya bergejolak seperti harpa atas Moab dan Kir-hareset. Seperti senar-senar harpa yang bergetar dan menghasilkan bunyi, batin Yesaya tergugah karena berita celaka bagi Kir-hareset.—Yes 16:11; lihat juga Yer 48:31, 36.
-
-
KisPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KIS
1. Orang Lewi keturunan Merari; ia putra Mahli dan saudara Eleazar. Eleazar mati tanpa mempunyai anak lelaki, sebab ia hanya mempunyai anak-anak perempuan; karena itu, putra-putra Kis memperistri para ahli waris ini. Salah satu di antara ”putra-putra Kis” ialah Yerahmeel.—1Taw 23:21, 22; 24:29.
2. Orang Benyamin; putra dari Yeiel dan istrinya, Maaka. (1Taw 8:29, 30) Saudaranya, Ner, adalah kakek dari Saul, raja pertama Israel. (1Taw 9:35-39) Kelihatannya, ayah Kis, Yeiel, disebut juga ”Abiel”.—Lihat ABIEL No. 1.
3. Orang Benyamin; ayah Raja Saul. (1Sam 14:51; Kis 13:21) Ia adalah orang kaya, anggota keluarga keturunan Matri. (1Sam 9:1; 10:21) Kis yang ini adalah putra Ner dan cucu Yeiel (Abiel), jadi ia adalah kemenakan dari Kis yang disebutkan di atas dan adalah saudara Abner. (1Taw 8:29-33; 9:35-39) Akan tetapi, di 1 Samuel 9:1 disebutkan bahwa ia adalah putra Abiel. Tampaknya, ayat itu menggunakan kata ”putra” bukan untuk menunjukkan bahwa ia putra kandung Abiel (Yeiel), melainkan cucunya.
Kis tinggal di Gibeah, di daerah Benyamin (1Sam 10:26), meskipun ia dikuburkan di Zela. (2Sam 21:14) Satu-satunya peristiwa yang disebutkan dalam Alkitab mengenai Kis ialah ketika ia mengutus putranya, Saul, dan seorang pelayan, untuk mencari beberapa keledai betina yang hilang.—1Sam 9:3, 4.
4. Orang Lewi pada zaman Raja Hizkia; ia putra Abdi keturunan putra-putra Merari. Kis adalah orang Lewi yang turut mentahirkan bait pada tahun pertama pemerintahan Hizkia.—2Taw 29:1-5, 12-17.
5. Orang Benyamin, leluhur Mordekai, sepupu Ester.—Est 2:5-7.
-
-
Kisah Para Rasul, BukuPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KISAH PARA RASUL, BUKU
Sejak abad kedua M, salah satu buku Alkitab disebut dengan judul ini. Buku ini khususnya meliput kegiatan Petrus dan Paulus, bukan kegiatan semua rasul pada umumnya; juga memuat sejarah yang paling dapat diandalkan dan komprehensif mengenai awal yang mengagumkan dan perkembangan yang cepat dari organisasi Kristen, mula-mula di kalangan bangsa Yahudi dan kemudian di kalangan bangsa Samaria dan bangsa-bangsa non-Yahudi.
Tema utama seluruh Alkitab, Kerajaan Yehuwa, menonjol dalam buku ini (Kis 1:3; 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:31), dan kita terus-menerus diingatkan tentang bagaimana para rasul memberikan ”kesaksian yang saksama” mengenai Kristus dan Kerajaan itu serta melaksanakan sepenuhnya pelayanan mereka. (2:40; 5:42; 8:25; 10:42; 20:21, 24; 23:11; 26:22; 28:23) Buku Kisah juga memberikan latar belakang sejarah yang bagus sekali yang dapat digunakan sewaktu meninjau surat-surat terilham dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen.
Penulisnya. Dalam kata-kata pembukaan buku Kisah, Injil Lukas disebut sebagai ”kisah yang pertama”. Dan karena kedua kisah itu ditujukan kepada orang yang sama, Teofilus, kita dapat mengetahui bahwa Lukas adalah penulis buku Kisah, walaupun ia tidak menyebutkan namanya. (Luk 1:3; Kis 1:1) Kedua kisah mempunyai gaya penulisan dan pilihan kata yang sama. Fragmen Muratori dari akhir abad kedua M juga menyebutkan bahwa Lukas adalah penulisnya. Tulisan-tulisan gerejawi abad kedua M karya Ireneus dari Lyons, Klemens dari Aleksandria, dan Tertulian dari Kartago, sewaktu mengutip dari buku Kisah, menyebut Lukas sebagai penulisnya.
Waktu dan Tempat Penulisan. Buku ini meninjau suatu periode sepanjang kira-kira 28 tahun, sejak kenaikan Yesus ke surga pada tahun 33 M sampai akhir tahun kedua pemenjaraan Paulus di Roma sekitar tahun 61 M. Selama periode itu ada empat kaisar Romawi yang memerintah berturut-turut: Tiberius, Kaligula, Klaudius, dan Nero. Karena masih menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tahun kedua pemenjaraan Paulus di Roma, buku ini tidak mungkin rampung lebih awal. Andaikan catatan tersebut ditulis belakangan, masuk akal untuk mengharapkan bahwa Lukas akan memberikan lebih banyak informasi tentang Paulus; apabila ditulis setelah tahun 64 M, pastilah akan disebutkan tentang penindasan yang kejam oleh Nero yang dimulai pada tahun itu; dan apabila ditulis setelah 70 M, sebagaimana anggapan beberapa orang, dapat diharapkan bahwa pembinasaan Yerusalem juga dicatat.
Sang penulis, Lukas, menemani Paulus dalam kebanyakan perjalanannya, termasuk pelayaran yang berbahaya ke Roma, yang jelas dari penggunaan kata ganti orang pertama jamak ”kita” dan ”kami” di Kisah 16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; 27:1-37; 28:1-16. Dalam surat-suratnya yang ditulis dari Roma, Paulus menyebutkan bahwa Lukas juga berada di sana. (Kol 4:14; Flm 24) Karena itu, di Roma-lah buku Kisah selesai ditulis.
Sebagaimana sudah kita ketahui, Lukas sendiri adalah saksi mata dari banyak hal yang ia tulis, dan dalam perjalanannya ia berhubungan dengan rekan-rekan Kristen yang menyaksikan ataupun ikut berperan dalam beberapa peristiwa yang ia sebutkan. Misalnya, Yohanes Markus dapat memberi tahu dia tentang pembebasan Petrus dari penjara secara mukjizat (Kis 12:12), sedangkan peristiwa-peristiwa yang diceritakan di pasal 6 dan 8 dapat diketahuinya dari Filipus, sang utusan injil. Dan tentu saja Paulus, sebagai saksi mata, dapat memberikan banyak perincian tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi selama Lukas tidak bersama dia.
Keautentikan. Keakuratan buku Kisah telah diteguhkan seraya tahun-tahun berlalu oleh sejumlah penemuan arkeologis. Misalnya, Kisah 13:7 mengatakan bahwa Sergius Paulus adalah prokonsul di Siprus. Sekarang diketahui bahwa tidak lama sebelum Paulus berkunjung ke Siprus, pulau itu diperintah oleh seorang propraetor, atau
-