-
Kisah Para Rasul, BukuPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
di Roma sekitar tahun 61 M. Selama periode itu ada empat kaisar Romawi yang memerintah berturut-turut: Tiberius, Kaligula, Klaudius, dan Nero. Karena masih menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tahun kedua pemenjaraan Paulus di Roma, buku ini tidak mungkin rampung lebih awal. Andaikan catatan tersebut ditulis belakangan, masuk akal untuk mengharapkan bahwa Lukas akan memberikan lebih banyak informasi tentang Paulus; apabila ditulis setelah tahun 64 M, pastilah akan disebutkan tentang penindasan yang kejam oleh Nero yang dimulai pada tahun itu; dan apabila ditulis setelah 70 M, sebagaimana anggapan beberapa orang, dapat diharapkan bahwa pembinasaan Yerusalem juga dicatat.
Sang penulis, Lukas, menemani Paulus dalam kebanyakan perjalanannya, termasuk pelayaran yang berbahaya ke Roma, yang jelas dari penggunaan kata ganti orang pertama jamak ”kita” dan ”kami” di Kisah 16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; 27:1-37; 28:1-16. Dalam surat-suratnya yang ditulis dari Roma, Paulus menyebutkan bahwa Lukas juga berada di sana. (Kol 4:14; Flm 24) Karena itu, di Roma-lah buku Kisah selesai ditulis.
Sebagaimana sudah kita ketahui, Lukas sendiri adalah saksi mata dari banyak hal yang ia tulis, dan dalam perjalanannya ia berhubungan dengan rekan-rekan Kristen yang menyaksikan ataupun ikut berperan dalam beberapa peristiwa yang ia sebutkan. Misalnya, Yohanes Markus dapat memberi tahu dia tentang pembebasan Petrus dari penjara secara mukjizat (Kis 12:12), sedangkan peristiwa-peristiwa yang diceritakan di pasal 6 dan 8 dapat diketahuinya dari Filipus, sang utusan injil. Dan tentu saja Paulus, sebagai saksi mata, dapat memberikan banyak perincian tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi selama Lukas tidak bersama dia.
Keautentikan. Keakuratan buku Kisah telah diteguhkan seraya tahun-tahun berlalu oleh sejumlah penemuan arkeologis. Misalnya, Kisah 13:7 mengatakan bahwa Sergius Paulus adalah prokonsul di Siprus. Sekarang diketahui bahwa tidak lama sebelum Paulus berkunjung ke Siprus, pulau itu diperintah oleh seorang propraetor, atau legatus. Namun, sebuah inskripsi yang ditemukan di Siprus membuktikan bahwa pulau tersebut memang diperintah langsung oleh Senat Romawi, yang diwakili oleh seorang gubernur provinsi dan yang disebut prokonsul. Demikian pula di Yunani, selama masa pemerintahan Agustus Caesar, Akhaya adalah sebuah provinsi yang diperintah langsung oleh Senat Romawi, tetapi ketika Tiberius menjadi kaisar, provinsi tersebut diperintah langsung oleh dia. Belakangan, di bawah Kaisar Klaudius, provinsi itu kembali menjadi provinsi senatorial, menurut Tacitus. Sebuah fragmen dari suatu deklarasi resmi dari Klaudius kepada orang-orang Delfi di Yunani telah ditemukan, yang menyebutkan tentang kedudukan Galio sebagai prokonsul. Karena itu, tepat bahwa Kisah 18:12 menyebut Galio sebagai ”prokonsul” ketika Paulus berada di Korintus, ibu kota Akhaya. (Lihat GALIO.) Selain itu, inskripsi pada sebuah gapura di Tesalonika (yang fragmen-fragmennya disimpan di British Museum) memperlihatkan bahwa Kisah 17:8 benar ketika menyebutkan tentang ”penguasa-penguasa kota” (”para politark”, para gubernur atas penduduk), meskipun gelar itu tidak ditemukan dalam sastra era Yunani-Romawi.
Sampai sekarang di Athena, Areopagus, atau Bukit Mars, tempat Paulus berkhotbah, berdiri sebagai saksi bisu tentang kebenaran buku Kisah. (Kis 17:19) Istilah dan ungkapan medis yang terdapat dalam buku Kisah selaras dengan yang digunakan para penulis medis Yunani pada zaman itu. Sarana perjalanan yang digunakan di Timur Tengah pada abad pertama pada dasarnya sama dengan yang digambarkan di buku Kisah: melalui darat, dengan berjalan kaki, naik kuda, atau kereta berkuda (23:24, 31, 32; 8:27-38); melalui laut, dengan kapal barang. (21:1-3; 27:1-5) Kapal-kapal kuno tersebut tidak mempunyai kemudi sepak tunggal tetapi dikendalikan oleh dua dayung besar, jadi dengan tepat disebutkan dalam bentuk jamak. (27:40) Uraian tentang pelayaran Paulus dengan kapal ke Roma (27:1-44) sehubungan dengan waktu yang diperlukan, jarak yang ditempuh, dan tempat-tempat yang dikunjungi telah diakui sebagai keterangan yang sepenuhnya dapat dipercaya dan benar oleh para pelaut modern yang mengenal daerah tersebut.
Buku Kisah Para Rasul diterima tanpa keraguan sebagai Tulisan Kudus yang terilham dan kanonis oleh para penyusun katalog Alkitab dari abad kedua sampai keempat M. Bagian-bagian buku Kisah, beserta fragmen-fragmen keempat Injil, ada di dalam manuskrip Papirus Chester Beatty No. 1 (P45) dari abad ketiga M. Manuskrip Michigan No. 1571 (P38) dari abad ketiga atau keempat memuat bagian-bagian pasal 18 dan 19, dan sebuah manuskrip dari abad keempat, Aegyptus No. 8683 (P8), memuat bagian-bagian pasal 4 sampai 6. Buku Kisah dikutip oleh Polikarpus dari Smirna kira-kira pada tahun 115 M, oleh Ignatius dari Antiokhia kira-kira pada tahun 110 M, dan oleh Klemens dari Roma mungkin bahkan sejak tahun 95 M. Atanasius, Yerome, maupun Agustinus dari abad keempat meneguhkan daftar yang lebih dahulu yang mencantumkan buku Kisah.
-
-
Kisi-KisiPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KISI-KISI
Bingkai yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang bersilangan sehingga membentuk jala-jala dan biasanya digunakan untuk menutupi lubang jendela. Selama berabad-abad, kisi-kisi atau terali jendela umum digunakan di Timur Tengah. Kisi-kisi membuat rumah sejuk karena menghalangi sinar matahari langsung, tetapi tetap menyediakan ventilasi, dan turut memperindah penampilan bangunan secara umum. Di lantai dasar beberapa rumah pada zaman Alkitab, ada jendela-jendela yang menghadap ke halaman dalam dan ada yang menghadap ke jalan. Yang menghadap ke jalan biasanya terletak tinggi di dinding atau di ruangan di atap serta berkisi-kisi.
Dari dalam rumah, seseorang dapat memandang ke luar lewat jendela berkisi-kisi serta melihat apa yang terjadi di luar rumah tanpa terlihat dari luar. Dalam nyanyian Debora dan Barak, ibu dari Sisera yang terbunuh digambarkan memandang ke luar dari jendela, ”dari kisi-kisi”, menantikan putranya yang tak kunjung tiba. (Hak 5:1, 28) Dari balik jendela berkisi-kisi itulah seorang pengamat dapat memandang ke bawah dan melihat bagaimana ”seorang pria muda yang tidak berakal budi” bertemu dengan seorang pelacur. (Ams 7:6-13) Demikian juga, di buku Kidung Agung (2:9) disebutkan tentang seseorang yang ”menatap melalui jendela-jendela, memandang sekilas melalui kisi-kisi”.
Tampaknya ada kisi-kisi jendela yang berengsel sehingga dapat dibuka atau ditutup. Jendela-jendela ruangan di atap rumah Daniel mungkin mempunyai kisi-kisi yang dapat dibuka atau ditutup karena orang dapat melihatnya berdoa kepada Yehuwa tiga kali sehari.—Dan 6:10.
-
-
KisyiPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KISYI
[kependekan dari Kusyaya].
Kelihatannya sama dengan orang Lewi keturunan Merari yang bernama Kusyaya, ayah dari Etan, sang musikus.—1Taw 6:19, 44; 15:17.
-
-
KisyionPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KISYION
Kota di perbatasan daerah Isakhar yang ditetapkan untuk keturunan Gersyon. (Yos 19:17, 18, 20; 21:27, 28) ”Kedes”, yang disebutkan di 1 Tawarikh 6:72, tampaknya adalah nama lain Kisyion.—Lihat KEDES No. 3.
-