-
AdadaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
cenderung untuk menganggapnya sama dengan Aroer di Yehuda.—Lihat AROER No. 3.
-
-
AdaliaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADALIA
Salah satu dari sepuluh putra Haman.—Est 9:7-10; lihat HAMAN.
-
-
AdamPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADAM
[Manusia; Umat Manusia; dari kata dasar yang artinya ”merah”].
Bentuk Ibrani dari nama ini terdapat dalam Alkitab lebih dari 560 kali dan paling sering digunakan sebagai kata yang memaksudkan manusia secara pribadi atau keseluruhan, misalnya “orang“, “manusia“, atau “umat manusia“.
1. Allah berfirman, ”Mari kita membuat manusia menurut gambar kita.” (Kej 1:26) Benar-benar pernyataan yang bersejarah! Betapa luar biasa kedudukan yang dipegang oleh Adam, ”putra Allah” itu, dalam sejarah—sebagai manusia pertama yang diciptakan! (Luk 3:38) Adam adalah mahakarya Yehuwa dari antara semua ciptaan-Nya di bumi, bukan saja karena ia diciptakan menjelang penutup enam jangka waktu penciptaan, melainkan yang lebih penting, karena ’ia diciptakan menurut gambar Allah’. (Kej 1:27) Itulah sebabnya Adam, pria yang sempurna itu, memiliki kesanggupan mental dan kecakapan yang jauh melebihi semua makhluk lain di bumi; kedua hal itu juga dimiliki oleh keturunannya yang sudah merosot kondisinya, walaupun dalam tingkat yang jauh lebih rendah.
Dalam hal apa Adam diciptakan menurut rupa Allah?
Karena diciptakan menurut rupa Pencipta Agungnya, Adam memiliki sifat-sifat ilahi, yakni kasih, hikmat, keadilan dan kuasa; maka ia memiliki perasaan moral yang melibatkan hati nurani, sesuatu yang sama sekali baru dalam alam kehidupan di bumi. Sebagai gambar Allah, Adam harus menjadi administrator atas seluruh bumi dan menaklukkan binatang-binatang laut dan darat serta unggas di udara.
Adam tidak perlu menjadi makhluk roh, secara keseluruhan ataupun sebagian, untuk dapat memiliki sifat-sifat ilahi. Yehuwa membentuk manusia dari partikel-partikel debu tanah, menaruh dalam dirinya daya kehidupan sehingga ia menjadi jiwa yang hidup, dan memberinya kesanggupan untuk mencerminkan gambar dan rupa Penciptanya. ”Manusia pertama berasal dari bumi dan terbuat dari debu.” ”Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa yang hidup.” (Kej 2:7; 1Kor 15:45, 47) Itu adalah pada tahun 4026 SM, mungkin pada musim gugur, karena dalam kalender umat manusia yang paling tua, waktu mulai dihitung sejak musim gugur sekitar 1 Oktober, atau pada bulan baru yang pertama dari tahun sekuler kamariah (menurut peredaran bulan).—Lihat TAHUN.
Tempat tinggal Adam adalah sebuah firdaus yang sangat istimewa, benar-benar suatu taman kesenangan yang disebut Eden (lihat EDEN No. 1), yang menyediakan baginya semua perkara jasmani yang dibutuhkan untuk hidup, karena di sana terdapat ”segala pohon yang menarik untuk dilihat dan baik untuk dimakan” yang akan terus menunjang kehidupannya. (Kej 2:9) Di sekeliling Adam ada binatang-binatang yang jinak dari segala jenis dan bentuk. Namun Adam sendirian. Tidak ada makhluk lain yang ’sejenis dengan dia’ untuk diajak berbicara. Yehuwa menyadari bahwa ”tidak baik apabila manusia terus seorang diri”. Maka melalui pembedahan ilahi, kasus yang pertama dan satu-satunya yang pernah ada, Yehuwa mengambil sebuah tulang rusuk dari Adam dan membentuknya menjadi pasangan wanita untuk menjadi istrinya dan ibu dari anak-anaknya. Karena mendapat penolong yang begitu cantik dan kawan tetap, Adam begitu gembira sehingga ia meluapkan ini dalam puisi pertama yang dicatat, ”Inilah akhirnya tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”, dan dia disebut wanita, ”karena dari pria dia diambil”. Kemudian Adam menamai istrinya Hawa. (Kej 2:18-23; 3:20) Kebenaran dari catatan ini diteguhkan oleh Yesus dan para rasul.—Mat 19:4-6; Mrk 10:6-9; Ef 5:31; 1Tim 2:13.
Selanjutnya, Yehuwa memberkati pasangan yang baru menikah ini dengan banyak pekerjaan yang menyenangkan. (Bdk. Pkh 3:13; 5:18.) Mereka tidak dibuat menderita dengan dibiarkan menganggur. Mereka harus terus sibuk dan aktif memperindah dan merawat taman tempat tinggal mereka, dan seraya mereka beranak cucu dan memenuhi bumi dengan miliaran makhluk sejenis mereka, Firdaus ini harus mereka perluas sampai ke ujung-ujung bumi. Ini merupakan perintah ilahi.—Kej 1:28.
”Allah melihat segala sesuatu yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik.” (Kej 1:31) Memang, sejak mula pertama Adam sempurna dalam setiap segi. Ia diperlengkapi dengan kesanggupan berbicara dan dengan perbendaharaan kata yang sudah sangat maju. Ia dapat memberikan nama-nama yang mengandung arti kepada makhluk-makhluk hidup di sekelilingnya. Ia dapat berkomunikasi dua arah dengan Allahnya dan dengan istrinya.
Untuk semua alasan ini dan masih banyak lagi, Adam berkewajiban untuk mengasihi, beribadat, dan benar-benar mematuhi Pencipta Agungnya. Lebih daripada itu, sang Pemberi Hukum Universal
-