-
ArumaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
tenggara Syikhem. Beberapa orang berpendapat bahwa kota itu sama dengan Ruma yang disebutkan di 2 Raja-Raja 23:36.—Lihat RUMA.
-
-
ArwadPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ARWAD
Dalam nyanyian ratapan Yehezkiel yang mengandung nubuat tentang Tirus disebutkan mengenai orang-orang dari Arwad yang menjadi pendayung yang mahir dalam angkatan laut Tirus dan juga menjadi pejuang yang gagah berani dalam pasukan Tirus. (Yeh 27:8, 11) Arwad dianggap sama dengan sebuah pulau kecil berbatu-batu yang sekarang juga dikenal sebagai Ruwad. Letaknya kira-kira 3 km di lepas pantai Siria bagian utara, kira-kira 186 km di sebelah utara timur-laut Tirus. Penduduknya adalah keturunan Kanaan.—Kej 10:15, 18.
-
-
Arwad, OrangPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ARWAD, ORANG
Anggota keluarga keturunan Ham melalui Kanaan dan tampaknya mendiami Arwad, sebuah pulau yang terletak tepat di lepas pantai Siria bagian utara. (Kej 10:6, 15, 18; 1Taw 1:16) Orang Arwad selanjutnya disebutkan hanya satu kali oleh Yehezkiel yang menyebutkan bahwa mereka adalah pelaut yang mahir dan prajurit yang gagah berani bagi Tirus.—Yeh 27:8, 11.
-
-
ArzaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ARZA
Seorang pengurus yang mengepalai rumah tangga Elah, raja Israel (± 952 SM). Di rumah Arza, di Tirza, sang raja dibunuh oleh Zimri pada waktu sedang ”minum-minum sampai mabuk”.—1Raj 16:9, 10.
-
-
As, Konstelasi BintangPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
AS, KONSTELASI BINTANG
Fakta bahwa kata-kata Ibrani ʽAs dan ʽAʹyis serta istilah-istilah lain dikaitkan dengan matahari, bintang, dan langit dalam kedua pemunculannya menunjukkan bahwa kata-kata itu memaksudkan suatu konstelasi bintang. (Lihat Ayb 9:7-9; 38:32, 33.) Dewasa ini, mustahil untuk memastikan konstelasi bintang mana yang dimaksudkan, maka lebih aman untuk mentransliterasi nama tersebut (sebagaimana tertera pada judul di atas) daripada menerjemahkan kata Ibraninya dengan nama-nama yang spesifik seperti ”Arkturus” (Yn., Ar·ktouʹros, secara harfiah berarti ”Penjaga Beruang”) (KJ), atau ”Beruang” (RS).
Fakta bahwa Ayub 38:32 menyebutkan As ”bersama putra-putranya” memperkuat dasar untuk menganggapnya sebagai suatu konstelasi bintang. Ursa Mayor (Beruang Besar) adalah konstelasi bintang yang paling sering diusulkan, karena memiliki tujuh bintang utama yang dapat disebut sebagai ”putra-putranya”. Pokok terpenting dalam ayat itu bukan konstelasi mana persisnya yang dimaksud, melainkan pertanyaan yang diajukan, ”Dapatkah engkau membimbingnya?” Dengan demikian, Allah Yehuwa menandaskan kepada Ayub hikmat dan kuasa sang Pencipta, yang sedemikian luar biasa dan benar-benar mustahil bagi manusia untuk mengatur pergerakan bintang-bintang yang sangat besar itu.
-
-
As, PohonPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
AS, POHON
Nama sebuah pohon (Ibr., tidh·harʹ) yang muncul dua kali dalam Kitab-Kitab Ibrani, yaitu di Yesaya 41:19 dan 60:13. Di ayat pertama, pohon itu disebutkan bersama pohon-pohon seperti juniper dan cemara, yang dinubuatkan akan tumbuh subur di padang gurun dalam keadaan seperti firdaus; di ayat kedua disebutkan bersama pohon-pohon yang sama sebagai bagian dari ”kemuliaan Lebanon”. Pohon mana yang dimaksud tidak dapat dipastikan, tetapi ada petunjuk yang mendukung bahwa itu adalah pohon as.—Lihat Theologische Literaturzeitung, Leipzig, 1926, hlm. 216.
Ada dua jenis pohon as, Fraxinus ornus dan Fraxinus oxycarpa, yang ditemukan di sepanjang sungai-sungai dan aliran-aliran di pegunungan di Lebanon dan di bagian ujung utara Palestina, tetapi tidak di seluruh Palestina. Pohon ini cocok disebut sebagai bagian dari ”kemuliaan Lebanon” karena termasuk pohon besar yang tingginya mencapai 15 m. Warna dedaunannya hijau muda dan dahan-dahannya abu-abu. Meskipun menurut ilmu botani termasuk famili yang sama dengan pohon zaitun, pohon as berbeda dari pohon zaitun karena menggugurkan daunnya setiap musim gugur.
-
-
AsaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ASA
1. Raja Yehuda yang ketiga setelah bangsa Israel terbagi menjadi dua kerajaan. Asa adalah putra Abiyam (Abiya) dan cucu Rehoboam. Ia memerintah selama 41 tahun (977-937 SM).—1Raj 15:8-10.
Kegairahan Asa untuk Ibadat yang Murni. Yehuda dan Benyamin telah dipenuhi dengan kemurtadan selama 20 tahun menyusul terbaginya bangsa itu menjadi dua kerajaan. ”Seperti Daud, bapak leluhurnya”, Asa memperlihatkan gairah untuk ibadat yang murni dan dengan berani menyingkirkan dari negeri itu pelacur-pelacur lelaki di bait serta berhala-berhala. Ia memecat neneknya, Maaka, dari kedudukan sebagai ”ibu suri” negeri itu karena telah membuat ”berhala yang mengerikan” bagi tonggak suci, atau Asyera, lalu ia membakar berhala keagamaan tersebut.—1Raj 15:11-13.
Catatan di 2 Tawarikh 14:2-5 menyatakan bahwa Asa ”menyingkirkan mezbah-mezbah asing dan tempat-tempat tinggi serta menghancurkan pilar-pilar suci dan menebang tonggak-tonggak suci”. Akan tetapi, 1 Raja-Raja 15:14 dan 2 Tawarikh 15:17 memperlihatkan bahwa ”tempat-tempat tinggi tidak ia singkirkan”. Oleh karena itu, tempat-tempat tinggi yang disebutkan sebelumnya dalam catatan buku Tawarikh bisa jadi adalah tempat-tempat tinggi yang berasal dari ibadat kafir yang merusak Yehuda, sedangkan catatan buku Raja-Raja memaksudkan tempat-tempat tinggi yang digunakan oleh bangsa itu dalam beribadat kepada Yehuwa. Bahkan setelah tabernakel dan belakangan bait Allah didirikan, persembahan korban kepada Yehuwa kadang-kadang diadakan di tempat-tempat tinggi, yang Allah izinkan di bawah keadaan-keadaan khusus, misalnya dalam kasus Samuel, Daud, dan Elia. (1Sam 9:11-19; 1Taw 21:26-30; 1Raj 18:30-39) Meskipun demikian, tempat yang biasanya boleh digunakan untuk mempersembahkan korban adalah tempat yang telah ditetapkan oleh Yehuwa. (Bil 33:52; Ul 12:2-14; Yos 22:29) Bentuk ibadat yang tidak patut di tempat-tempat tinggi bisa jadi terus berlangsung sekalipun tempat-tempat tinggi kafir telah disingkirkan. Hal itu mungkin saja terjadi karena sewaktu sang raja melenyapkannya, ia tidak melakukannya dengan kegigihan yang sama besarnya seperti pada waktu ia menyingkirkan tempat-tempat kafir. Atau Asa mungkin telah menyingkirkan semua tempat tinggi; seandainya benar, tempat-tempat tinggi demikian muncul lagi di kemudian hari dan belum disingkirkan sampai akhir masa pemerintahannya, sehingga semuanya itu baru dihancurkan oleh Yehosyafat, penerusnya.
Melihat kegairahan Asa untuk ibadat yang benar, Yehuwa memberkati sepuluh tahun pertama pemerintahannya dengan kedamaian. (2Taw 14:1, 6) Belakangan, Yehuda menjadi sasaran serangan suatu pasukan yang terdiri dari satu juta pejuang di bawah pimpinan Zerah, orang Etiopia. Walaupun pasukannya jauh lebih sedikit, Asa maju menghadapi penyerbuan itu di Maresyah, kira-kira 38 km barat barat-daya Yerusalem, di dataran-dataran rendah Yehuda. Dalam doa yang sungguh-sungguh sebelum pertempuran itu, ia mengakui kuasa Allah untuk memberikan kelepasan dan memohon bantuan Yehuwa, demikian, ”Kepadamulah kami bersandar, dan dengan namamulah kami maju melawan orang banyak ini. Oh, Yehuwa, engkaulah Allah kami. Jangan biarkan manusia yang berkematian mempunyai kekuatan untuk melawan engkau.” Hasilnya, ia memperoleh kemenangan total.—2Taw 14:8-15.
Setelah itu, Asa ditemui oleh nabi Azaria, yang mengingatkan dia, ”Yehuwa menyertai kamu selama kamu menyertai dia”, dan ”jika kamu meninggalkan dia, dia akan meninggalkan kamu”. Ia mengingatkan Asa akan pertikaian yang menghancurkan yang telah dialami bangsa itu sewaktu terasing dari Yehuwa dan mendesaknya untuk melanjutkan kegiatannya dengan berani demi ibadat yang murni. (2Taw 15:1-7) Asa segera menyambutnya dan menguatkan bangsa itu berkenaan dengan dinas sejati kepada Yehuwa sampai-sampai sejumlah besar orang dari kerajaan utara meninggalkan wilayah mereka untuk ikut dalam pertemuan akbar di Yerusalem pada tahun ke-15 pemerintahan Asa (963 SM). Pada pertemuan itu, orang-orang mengadakan suatu perjanjian yang menyatakan tekad mereka untuk mencari Yehuwa dan menetapkan hukuman mati atas orang-orang yang tidak berpegang pada perjanjian ini.—2Taw 15:8-15.
Persekongkolan dan Peperangan Melawan Baasya. Raja Baasya dari Israel bermaksud menghalangi jalan orang yang berniat kembali ke Yehuda. Ia membentengi Rama, yaitu kota perbatasan yang terletak di jalan utama menuju Yerusalem dan tidak jauh di sebelah utara kota itu. Asa, atas dasar pemikiran manusia atau karena mengikuti nasihat yang buruk, sekarang tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada Yehuwa dan menggunakan cara diplomasi serta membentuk komplotan untuk menyingkirkan ancaman ini. Ia mengambil perbendaharaan bait dan perbendaharaan istana serta mengirimkannya sebagai suap kepada raja Siria, Ben-hadad I, agar dia mengalihkan perhatian Baasya dengan menyerang perbatasan utara Israel. Ben-hadad I menerimanya, dan penyerbuannya atas kota-kota Israel di sebelah utara mengacaukan pekerjaan pembangunan Baasya sehingga ia menarik mundur pasukannya dari Rama. Lalu Asa mengerahkan semua tenaga kerja yang tersedia dari segenap kerajaan Yehuda serta mengangkut semua persediaan bahan bangunan Baasya, dan menggunakannya untuk membangun kota Geba dan Mizpa.—1Raj 15:16-22; 2Taw 16:1-6.
Oleh karena itu, Asa didatangi Hanani, si penilik, yang menunjukkan bahwa Asa bertindak tidak konsisten, yaitu tidak bersandar kepada Allah yang telah melepaskannya dari pasukan Etiopia yang sangat besar. Ia mengingatkan Asa bahwa ”mengenai Yehuwa, matanya menjelajahi seluruh bumi untuk memperlihatkan kekuatannya demi kepentingan orang-orang yang sepenuh hati terhadapnya”. Karena kebodohannya, sekarang Asa akan menghadapi perang yang berkepanjangan. Kesal karena dikoreksi, Asa dengan tidak adil memenjarakan Hanani dan menindas orang-orang lain dari antara rakyatnya.—2Taw 16:7-11.
Pernyataan di 2 Tawarikh 16:1 bahwa Baasya maju menyerang Yehuda ”pada tahun ketiga puluh enam masa pemerintahan Asa” telah menimbulkan pertanyaan, mengingat pemerintahan Baasya, yang mulai pada tahun ketiga pemerintahan Asa dan berlangsung hanya 24 tahun, telah berakhir kira-kira 10 tahun sebelum tahun ke-36 pemerintahan Asa. (1Raj 15:33) Meskipun beberapa orang menduga adanya kesalahan penyalinan dan percaya bahwa referensi itu memaksudkan tahun ke-16 atau tahun ke-26 pemerintahan Asa, kita tidak perlu mengasumsikan adanya kesalahan demikian demi menyelaraskan catatan-catatan tersebut. Para komentator Yahudi mengutip Seder Olam, yang menyatakan bahwa tahun ke-36 itu dihitung sejak adanya kerajaan Yehuda yang terpisah (997 SM) dan bertepatan dengan tahun ke-16 pemerintahan Asa (Rehoboam memerintah selama 17 tahun, Abiya 3 tahun, dan sekarang Asa dalam tahun ke-16 pemerintahannya). (Soncino Books of the Bible, London, 1952, ctk. untuk 2Taw 16:1) Hal itu sama dengan pandangan Uskup Agung Ussher. Demikian juga, pernyataan di 2 Tawarikh 15:19 yaitu bahwa ”tidak ada perang sampai tahun ketiga puluh lima [sebenarnya, kelima belas] masa pemerintahan Asa”, yang tampaknya berbeda dengan pernyataan di 1 Raja-Raja 15:16, yaitu bahwa ”ada peperangan antara Asa dan Baasya, raja Israel, selama masa hidup mereka”, dapat diterangkan dengan memahami bahwa sekali terjadi konflik antara kedua raja itu, konflik tersebut berlanjut, ya, sebagaimana telah dinubuatkan oleh Hanani.—2Taw 16:9.
Penyakit dan Kematian. Selama tiga tahun terakhir kehidupannya, Asa sangat menderita karena penyakit pada kedua kakinya (mungkin gout atau pirai), dan dengan tidak bijaksana ia mengupayakan kesembuhan jasmani dan bukannya kesembuhan rohani. Pada waktu mati, ia dikuburkan secara terhormat di makam yang sudah dipersiapkannya sendiri di Kota Daud.—1Raj 15:23, 24; 2Taw 16:12-14.
Walaupun Asa kadang-kadang memperlihatkan kurangnya hikmat dan pemahaman rohani, sifat-sifat baiknya serta tidak adanya kemurtadan di pihaknya tampaknya melebihi kesalahannya, dan ia dianggap sebagai salah seorang di antara raja-raja yang setia dalam garis keturunan Yehuda. (2Taw 15:17) Empat puluh satu tahun masa pemerintahan Asa itu bersinggungan atau bersamaan dengan masa pemerintahan delapan raja Israel: Yeroboam, Nadab, Baasya, Elah, Zimri, Omri, Tibni (yang memerintah atas sebagian Israel sebagai lawan Omri), dan Ahab. (1Raj 15:9, 25, 33; 16:8, 15, 16, 21, 23, 29) Setelah kematian Asa, putranya, yaitu Yehosyafat, menjadi raja.—1Raj 15:24.
2. Putra Elkana orang Lewi, dan ayah Berekhia. Ia terdaftar sebagai orang yang tinggal di ”permukiman orang Netofa” setelah Israel kembali dari pembuangan di Babilon.—1Taw 9:16.
-
-
AsafPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ASAF
[Ia [Allah] Telah Mengumpulkan].
1. Seorang keturunan Lewi melalui Gersyom. (1Taw 6:39, 43) Pada masa pemerintahan Raja Daud (1077-1038 SM), Asaf diangkat oleh orang-orang Lewi menjadi penyanyi utama dan pemain simbal, yang kemudian mengiringi Tabut ketika dibawa dari rumah Obed-edom ke ”Kota Daud”. (1Taw 15:17, 19, 25-29) Setelah itu, Asaf, beserta Heman dan Etan, melayani di hadapan tabernakel, memimpin musik dan nyanyian. (1Taw 6:31-44) Seperti Heman dan Yedutun (agaknya sama dengan Etan), Asaf disebut seorang ”pelihat”, yang ”bernubuat dengan harpa”.—1Taw 25:1-6; 2Taw 29:30; 35:15.
Putra-putra Asaf terus menjadi kelompok khusus dalam orkestra dan paduan suara, memainkan peranan penting sewaktu bait diresmikan dan sewaktu Tabut dibawa dari Zion ke lokasi bait (2Taw 5:12); sewaktu reformasi pada zaman Raja Hizkia (2Taw 29:13-15); dan pada waktu Paskah akbar dirayakan pada masa pemerintahan Raja Yosia. (2Taw 35:15, 16) Beberapa keturunannya juga termasuk di antara kelompok pertama yang kembali ke Yerusalem dari penawanan di Babilon.—Ezr 2:1, 41; Neh 7:44.
Superskripsi untuk Mazmur 50 dan 73 sampai 83 menunjukkan bahwa nyanyian-nyanyian itu dibuat oleh Asaf. Akan tetapi, nama tersebut mungkin memaksudkan keluarga pihak bapak yang dikepalai oleh Asaf, karena beberapa mazmur itu (Mz 79, 80) jelas menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah masa hidup Asaf.
2. Keturunan Kohat, putra Lewi. Keturunannya menjadi penjaga gerbang yang berdinas di tabernakel pada zaman Raja Daud.—1Taw 26:1; Bil 16:1.
3. ”Yoah putra Asaf, panitera” disebutkan sebagai salah seorang pejabat Raja Hizkia (745-717 SM). (2Raj 18:18, 37; Yes 36:3, 22) Walaupun menurut Cyclopædia of Biblical Literature karya John Kitto (1880, Jil. I, hlm. 233) kata ”panitera” berlaku untuk Asaf, kebanyakan pakar menganggapnya berlaku untuk Yoah (jadi Yoah bin Asaf, panitera). Karena kata ”putra” sering digunakan dalam makna ”keturunan”, ada yang menganggap bahwa Asaf di ayat ini sama dengan No. 1.
4. ”Penjaga taman” yang bekerja bagi Raja Artahsasta pada waktu Nehemia kembali ke Yerusalem (455 SM). (Neh 2:8) Taman itu adalah daerah yang berhutan, mungkin di Lebanon, yang juga dikuasai oleh Persia. Nama Ibrani penjaga taman itu bisa jadi menunjukkan bahwa ia adalah orang Yahudi yang menduduki jabatan resmi ini, sama seperti Nehemia melayani dalam kedudukan yang
-