PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Baptis, Pembaptisan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Yesus menggunakan api sebagai lambang pembinasaan ketika menubuatkan eksekusi atas orang fasik yang akan terjadi pada masa kehadirannya, ”Pada hari Lot keluar dari Sodom turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikian halnya kelak pada hari itu sewaktu Putra manusia disingkapkan.” (Luk 17:29, 30; Mat 13:49, 50) Ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa api menggambarkan kekuatan yang membinasakan dan bukan yang menyelamatkan adalah 2 Tesalonika 1:8; Yudas 7; dan 2 Petrus 3:7, 10.

  • Bara
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • BARA

      Lihat ARANG.

  • Barabas
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • BARABAS

      [Putra Bapak; mungkin, Putra Guru].

      Penjahat yang dipenjarakan dan dinyatakan bersalah karena merampok, menghasut, dan membunuh. Ia dibebaskan oleh Pilatus sebagai ganti Yesus. Pilatus melakukan hal ini, ’karena ingin memuaskan hati orang banyak’ yang berteriak-teriak menuntut pembebasan Barabas atas desakan imam-imam kepala dan para tua-tua.—Mat 27:15-26; Mrk 15:6-15; Luk 23:16-25; Yoh 18:39, 40; Kis 3:14.

      Kebiasaan yang unik ini, yaitu membebaskan seorang tahanan pada Paskah setiap tahun, tidak memiliki dasar atau preseden dalam Kitab-Kitab Ibrani, dan di luar Alkitab juga tidak ada bukti bahwa ini adalah kebiasaan orang Romawi. Tampaknya, ini berasal dari orang Yahudi, karena Pilatus mengatakan kepada mereka, ”Kamu mempunyai kebiasaan bahwa aku harus melepaskan seseorang bagimu pada paskah.”—Yoh 18:39.

  • Barak
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • BARAK

      [Kilat].

      Putra Abinoam dari Kedes yang terletak di daerah Naftali. Pada masa awal kepemimpinan para hakim, orang-orang Israel meninggalkan ibadat yang sejati, sehingga selama 20 tahun Allah mengizinkan Yabin, raja Kanaan, menindas mereka. Mereka berseru kepada Yehuwa meminta kelegaan, dan pada waktu itulah Barak dilantik oleh Allah sebagai pemimpin mereka. (Hak 4:1-3) Orang Kanaan, yaitu para penindas orang Israel, bersenjata lengkap, sedangkan ’di antara empat puluh ribu orang di Israel, tidak terlihat perisai maupun tombak’. (Hak 5:8) Akan tetapi, pada zaman Barak, Yehuwa memberi Israel kemenangan atas musuh-musuh mereka, kemenangan yang tidak terlupakan. (Mz 83:9) Kedua catatan tentang hal ini dalam buku Hakim-Hakim (pasal 4, dan dalam nyanyian sukacita Debora dan Barak di pasal 5) saling melengkapi dan menyajikan gambaran yang hidup sekali tentang apa yang terjadi pada zaman itu.

      Nabiah Debora, yang pada waktu itu menjadi hakim di Israel, menggugah Barak agar memprakarsai pembebasan bangsanya. Barak setuju, tetapi dengan syarat Debora menemani dia. Debora tidak keberatan, tetapi ia memberi tahu Barak bahwa Yehuwa akan menjual Sisera, panglima tentara Yabin, ke tangan seorang wanita.—Hak 4:4-9.

      Barak merekrut 10.000 orang dari suku Naftali, Zebulon, dan suku-suku Israel lainnya (Hak 4:6; 5:9-18) dan naik ke G. Tabor. Setelah mendengar hal ini, Sisera dan pasukannya, yang diperlengkapi dengan 900 kereta perang bersabit besi, bergerak maju menyusuri dasar Wadi Kisyon yang kering (di Dataran Yizreel) untuk menghadapi orang Israel. Di bawah kepemimpinan Barak, bala tentara Israel yang persenjataannya hanya sedikit, dengan berani menuruni G. Tabor, siap bertempur melawan orang-orang Kanaan yang bersenjata lengkap. Akan tetapi, Wadi Kisyon tiba-tiba berubah menjadi aliran deras yang meluap, sehingga melumpuhkan kereta-kereta perang musuh. Memang, ”dari langit bintang-bintang berperang, dari orbitnya mereka berperang melawan Sisera. Aliran deras Kisyon menghanyutkan mereka”. Barak beserta anak buahnya memanfaatkan keadaan mereka yang menguntungkan, dan selanjutnya dikatakan, ”Seluruh pasukan tentara Sisera jatuh oleh mata pedang. Tidak ada seorang pun yang tersisa.”—Hak 5:20-22; 4:10-16.

      Sisera sendiri, setelah meninggalkan kereta perangnya serta pasukannya yang terkepung, melarikan diri dan mencari perlindungan di kemah Yael, istri Heber, seorang Keni yang berdamai dengan Yabin. Yael menunjukkan keramahtamahan kepada Sisera, tetapi sementara dia tidur, Yael membunuhnya dengan menancapkan sebuah patok kemah menembus pelipisnya ke tanah. Ketika Barak datang, Yael mengundang dia untuk masuk ke dalam kemah. Di sana dia melihat bahwa firman Yehuwa tergenap; Sisera benar-benar dijual ke tangan seorang wanita. (Hak 4:17-22; 5:24-27) Setelah itu, tangan orang-orang Israel yang sudah menang ”semakin keras terhadap Yabin, raja Kanaan, sampai mereka menumpas Yabin”. Oleh karena itu, wilayah Israel itu ”tidak mengalami gangguan lagi selama empat puluh tahun”.—Hak 4:23, 24; 5:31.

      Barak disebutkan sebagai teladan kesetiaan di antara orang-orang ’yang karena beriman, mengalahkan kerajaan-kerajaan dalam konflik, menjadi gagah berani dalam perang, mengacaubalaukan bala tentara asing’.—Ibr 11:32-34.

      Bisa jadi Barak adalah ”Bedan” yang disebutkan di 1 Samuel 12:11 (apabila mengikuti LXX dan Sy).—Lihat BEDAN No. 1.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan