Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
2-8 JULI
MENGGALI PERMATA ROHANI | LUKAS 6-7
”Berilah dengan Murah Hati”
(Lukas 6:37) ”Selain itu, berhentilah menghakimi, dan kalian tidak akan dihakimi. Berhentilah mengecam, dan kalian tidak akan dikecam. Teruslah mengampuni, dan kalian akan diampuni.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 6:37
Teruslah mengampuni, dan kalian akan diampuni: Atau ”Teruslah membebaskan, dan kamu akan dibebaskan”. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”mengampuni” secara literal berarti ”melepaskan; menyuruh pergi; membebaskan (misalnya, narapidana)”. Dalam konteks ini, kata itu digunakan sebagai lawan kata menghakimi dan mengecam, jadi arti kata itu adalah membebaskan seseorang dari tuduhan dan mengampuninya, walaupun dia sebenarnya pantas dihukum dan mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya.
Teruslah Lakukan Kebaikan
13 Injil Matius mengutip kata-kata Yesus, ”Berhentilah menghakimi agar kamu tidak dihakimi.” (Mat. 7:1) Menurut Lukas, Yesus mengatakan, ”Berhentilah menghakimi, dan kamu tidak akan dihakimi; dan berhentilah menghukum, dan kamu tidak akan dihukum. Teruslah membebaskan, dan kamu akan dibebaskan.” (Luk. 6:37) Orang Farisi abad pertama menghakimi orang lain dengan keras, berdasarkan tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus. Siapa pun di antara pendengar Yesus yang melakukan hal itu hendaknya ’berhenti menghakimi’. Sebaliknya, mereka hendaknya ’terus membebaskan’, yaitu mengampuni kelemahan orang lain. Rasul Paulus memberikan nasihat serupa mengenai pengampunan, sebagaimana disebutkan di atas.
14 Dengan memberikan pengampunan, murid-murid Yesus akan menggerakkan orang untuk menanggapi dengan semangat mengampuni. ”Dengan penghakiman yang kamu gunakan untuk menghakimi, kamu akan dihakimi,” kata Yesus, ”dan dengan takaran yang kamu gunakan untuk menakar, mereka akan menakarkannya kepadamu.” (Mat. 7:2) Mengenai perlakuan kita terhadap orang lain, kita menuai apa yang kita tabur.—Gal. 6:7.
(Lukas 6:38) Teruslah memberi, dan kalian akan diberi. Orang akan mencurahkan satu takaran penuh ke dalam kantong jubah kalian, yang dipadatkan, diguncangkan, dan berlimpah. Sebab takaran yang kalian gunakan untuk orang juga akan digunakan untuk menakar kalian.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 6:38
Teruslah memberi: Bentuk kata kerja Yunani ini menyiratkan tindakan yang tanpa henti.
(Lukas 6:38) Teruslah memberi, dan kalian akan diberi. Orang akan mencurahkan satu takaran penuh ke dalam kantong jubah kalian, yang dipadatkan, diguncangkan, dan berlimpah. Sebab takaran yang kalian gunakan untuk orang juga akan digunakan untuk menakar kalian.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 6:38
kantong jubah kalian: Kata Yunaninya secara literal berarti ”dada kalian”, tapi dalam konteks ini, kata ini mungkin memaksudkan lipatan yang terbentuk di atas sabuk yang digunakan untuk mengikat baju luar yang longgar. ’Mencurahkan ke dalam kantong jubah’ bisa memaksudkan kebiasaan para penjual untuk mengisi lipatan ini dengan barang yang dibeli seseorang.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 6:12, 13) Suatu hari, dia pergi ke gunung untuk berdoa. Dia berdoa kepada Allah sepanjang malam. 13 Ketika hari sudah terang, dia memanggil murid-muridnya dan memilih 12 orang di antara mereka, yang juga dia sebut rasul-rasul:
Kerohanian Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
Yesus sering berdoa untuk waktu yang lama. (Yohanes 17:1-26) Misalnya, sebelum memilih ke-12 pria yang akan menjadi rasulnya, Yesus ”pergi ke gunung untuk berdoa, dan sepanjang malam ia terus berdoa kepada Allah”. (Lukas 6:12) Meskipun tidak perlu berdoa sepanjang malam, orang-orang yang berpikiran rohani meniru teladan Yesus. Sebelum membuat keputusan-keputusan yang penting dalam kehidupan, mereka menggunakan banyak waktu untuk berdoa kepada Allah, mencari bimbingan roh kudus dalam membuat pilihan yang akan menguatkan kerohanian mereka.
(Lukas 7:35) Meski begitu, hikmat seseorang nyata dari perbuatannya.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 7:35
perbuatannya: Kata ini memaksudkan tindakan Yohanes Pembaptis dan Yesus. Tindakan mereka membuktikan bahwa tuduhan terhadap mereka tidak benar. Dengan kata lain, Yesus mengatakan, ’Lihat saja perbuatan dan tingkah lakunya, maka kamu akan tahu apakah tuduhan itu benar atau tidak.’
Pembacaan Alkitab
(Lukas 7:36-50) Ada salah satu orang Farisi yang terus meminta Yesus untuk makan bersamanya. Jadi dia datang ke rumah orang itu, lalu duduk untuk makan. 37 Seorang wanita, yang dikenal di kota itu sebagai orang berdosa, tahu bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu. Dia datang membawa botol pualam berisi minyak wangi. 38 Dia mengambil tempat di belakang Yesus, di dekat kakinya, lalu dia menangis dan mulai membuat kaki Yesus basah dengan air matanya. Dia mengusap kaki Yesus dengan rambutnya dan menciumnya dengan lembut serta mengolesinya dengan minyak wangi. 39 Melihat itu, orang Farisi yang mengundang Yesus berkata dalam hati, ”Kalau orang ini benar-benar nabi, harusnya dia tahu siapa dan wanita macam apa yang menyentuhnya. Dia itu orang berdosa.” 40 Karena tahu apa yang dia pikirkan, Yesus berkata kepadanya, ”Simon, ada yang mau saya katakan kepadamu.” Simon berkata, ”Apa, Guru?”41 ”Dua pria berutang kepada seseorang, yang satu berutang 500 dinar, yang satu lagi 50 dinar. 42 Sewaktu mereka tidak punya apa-apa untuk membayar utang, orang itu membebaskan mereka berdua dari utang. Jadi, dari antara mereka berdua, siapa yang akan lebih mengasihi orang itu?” 43 Simon menjawab, ”Saya rasa, orang yang utangnya lebih besar.” Yesus berkata, ”Jawabanmu benar.” 44 Lalu Yesus melihat ke arah wanita itu dan berkata kepada Simon, ”Kamu lihat wanita ini? Saya datang ke rumahmu, dan kamu tidak memberi saya air untuk cuci kaki. Tapi wanita ini membasahi kaki saya dengan air matanya dan mengusapnya dengan rambutnya. 45 Kamu tidak menyambut saya dengan ciuman, tapi wanita ini tidak berhenti mencium kaki saya dengan lembut sejak saya datang. 46 Kamu tidak menuangkan minyak ke kepala saya, tapi wanita ini menuangkan minyak wangi ke kaki saya. 47 Karena itu, saya memberi tahu kamu, meskipun dosa wanita ini banyak, semua itu sudah diampuni, karena dia menunjukkan kasih yang besar. Tapi orang yang diampuni sedikit hanya menunjukkan sedikit kasih.” 48 Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, ”Dosa-dosamu diampuni.” 49 Orang-orang yang duduk makan bersama dia mulai berkata satu sama lain, ”Siapa sebenarnya orang ini, sampai dia bisa mengampuni dosa?” 50 Tapi Yesus berkata kepada wanita itu, ”Imanmu sudah membuat kamu selamat. Pergilah dengan damai.”
9-15 JULI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 8-9
”Jadilah Pengikutku—Apa yang Dibutuhkan?”
(Lukas 9:57, 58) Dalam perjalanan, ada orang yang berkata kepadanya, ”Saya akan mengikuti Guru ke mana pun Guru pergi.” 58 Tapi Yesus berkata kepadanya, ”Rubah punya liang, dan burung punya sarang, tapi Putra manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya.”
it-2 731
Sarang
Sewaktu seorang penulis mengatakan kepada Yesus, ”Guru, aku akan mengikuti engkau ke mana pun engkau pergi,” Yesus menjawab, ”Rubah mempunyai liang dan burung di langit mempunyai tempat bertengger, tetapi Putra manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya.” (Mat 8:19, 20; Luk 9:57, 58) Di sini Yesus menunjukkan bahwa untuk menjadi pengikutnya, orang itu harus membuang gagasan untuk hidup enak dan nyaman yang sudah umum dinikmati, dan harus menaruh kepercayaan penuh kepada Yehuwa. Prinsip itu tercermin dalam contoh doa yang ia ajarkan kepada murid-muridnya, ”Berikanlah kepada kami hari ini roti kami untuk hari ini,” juga dalam pernyataannya, ”Jadi, engkau dapat yakin, tidak seorang pun di antara kamu yang tidak mengucapkan selamat berpisah kepada semua harta miliknya dapat menjadi muridku.”—Mat 6:11; Luk 14:33.
(Lukas 9:59, 60) Kemudian, dia berkata kepada yang lain, ”Jadilah pengikutku.” Orang itu berkata, ”Tuan, izinkan saya pergi mengubur ayah saya dulu.” 60 Tapi Yesus berkata, ”Biarkan orang mati menguburkan orang mati, tapi kamu, beritakan Kerajaan Allah ke mana-mana.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 9:59, 60
mengubur ayah saya: Kelihatannya, kata-kata ini menunjukkan bahwa ayah pria itu masih hidup. Kalau ayahnya baru meninggal dan pria itu harus mengurus penguburannya, pria tadi kemungkinan besar tidak ada di situ dan mengobrol dengan Yesus. Di Timur Tengah pada zaman dulu, orang yang mati akan langsung dikuburkan, biasanya pada hari yang sama. Jadi, ayah pria itu mungkin memang sudah tua atau sakit-sakitan, tapi tidak meninggal. (Mrk 7:9-13) Dengan kata lain, pria itu berkata kepada Yesus, ’Selama ayah saya masih hidup, saya tidak bisa menjadi pengikutmu. Saya baru bisa menjadi pengikutmu kalau ayah saya sudah meninggal dan saya sudah menguburkan dia.’ Tapi menurut Yesus, pria tadi menyia-nyiakan kesempatan untuk mendahulukan Kerajaan Allah dalam hidupnya.—Luk 9:60, 62.
Biarkan orang mati menguburkan orang mati: Seperti yang dijelaskan di keterangan tambahan untuk Luk 9:59, ayah dari pria yang berbicara dengan Yesus kemungkinan sakit-sakitan dan sudah tua, tapi belum meninggal. Mungkin, itulah alasannya Yesus mengatakan, ’Biarkan orang yang mati secara rohani menguburkan orang mati’. Maksudnya, pria itu seharusnya membiarkan anggota keluarganya mengurus ayahnya sampai sang ayah meninggal dan dikuburkan. Kalau pria itu mau mengikuti Yesus, dia akan berada di jalan menuju kehidupan abadi, dan bukan termasuk dalam orang-orang yang dianggap mati secara rohani oleh Allah. Intinya, jawaban Yesus menunjukkan bahwa orang yang menomorsatukan Kerajaan Allah dan memberitakannya ke mana-mana akan terus hidup secara rohani.
(Lukas 9:61, 62) Yang lain lagi berkata, ”Saya akan mengikuti Tuan, tapi izinkan saya pamit dulu kepada keluarga saya.” 62 Yesus berkata kepadanya, ”Orang yang membajak ladang sambil melihat ke belakang tidak cocok untuk Kerajaan Allah.”
Media nwtsty
Membajak
Pada musim panas, tanah menjadi keras karena matahari sangat terik. Jadi, orang biasanya membajak ladang pada musim gugur karena hujan sudah turun dan tanah menjadi lembek. (Lihat Lamp. B15.) Ada bajak yang terbuat dari sebatang kayu runcing, yang ujungnya mungkin diberi logam. Kayu ini dipasang pada sebuah balok dan ditarik oleh satu atau beberapa binatang. Setelah tanahnya dibajak, barulah benih ditabur. Pekerjaan membajak sangat umum pada zaman itu sehingga itu sering digunakan sebagai gambaran di Kitab-Kitab Ibrani. (Hak 14:18, ctk; Yes 2:4; Yer 4:3; Mi 4:3) Yesus sering menggunakan kegiatan bercocok tanam sebagai perumpamaan untuk mengajarkan hal-hal penting. Misalnya, Yesus menyebutkan apa yang dilakukan orang sewaktu membajak untuk menandaskan pentingnya menjadi murid yang mengikuti dia dengan sepenuh hati. (Luk 9:62) Kalau seorang pembajak tersimpangkan, alur yang dia buat tidak akan lurus. Begitu juga, murid Kristus yang tersimpangkan atau lalai melakukan tanggung jawabnya tidak layak menjadi rakyat Kerajaan Allah.
Teruslah Layani Yehuwa dengan Sepenuh Hati
11 Untuk memperjelas apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan Yesus itu, mari kita tambahkan beberapa perincian. Seorang petani sibuk membajak. Namun, sambil bekerja ia terus memikirkan rumahnya. Di sana ada keluarganya, teman-teman, makanan, musik, gelak tawa, dan naungan. Ia mendambakan hal-hal itu. Setelah membajak selama beberapa waktu, keinginannya akan hal-hal yang menyenangkan itu semakin kuat sehingga ia berbalik dan melihat kepada ”perkara-perkara di belakang”. Walaupun masih ada banyak yang perlu dikerjakan sebelum ladang ditanami, petani itu tersimpangkan dan pekerjaannya terbengkalai. Tentu saja, pemilik ladang kecewa karena ia tidak tekun bekerja.
12 Mari kita perhatikan situasi serupa yang bisa terjadi dewasa ini. Petani itu bisa menggambarkan seorang Kristen yang kelihatannya baik-baik saja tetapi sebenarnya menghadapi bahaya rohani. Sebagai contoh, seorang saudara rutin berhimpun dan rajin berdinas. Namun, ia juga terus memikirkan hal-hal tertentu dalam gaya hidup dunia ini yang ia rasa menarik. Jauh di lubuk hatinya, ia mendambakan hal-hal itu. Akhirnya setelah aktif dalam pelayanan selama beberapa tahun, keinginannya akan hal-hal di dunia ini semakin kuat sehingga ia pun berbalik kepada ”perkara-perkara di belakang”. Walaupun masih ada banyak hal yang harus dilakukan dalam pelayanan, ia tidak terus ”menggenggam erat firman kehidupan”, dan kegiatan teokratisnya terbengkalai. (Flp. 2:16) Yehuwa, ”Pemilik panen”, merasa sedih karena ia tidak bertekun.—Luk. 10:2.
13 Pelajarannya bagi kita jelas. Patut dipuji bahwa kita rutin berhimpun dan rajin berdinas. Tetapi, melayani Yehuwa dengan sepenuh hati tidak cukup dengan hal itu saja. (2 Taw. 25:1, 2, 27) Jika dalam lubuk hatinya seorang Kristen terus mengasihi ”perkara-perkara di belakang”, yaitu hal-hal tertentu dalam gaya hidup dunia ini, ia bisa kehilangan perkenan Allah. (Luk. 17:32) Hanya jika kita benar-benar ’muak terhadap apa yang fasik dan berpaut pada apa yang baik’, kita ”cocok bagi kerajaan Allah”. (Rm. 12:9; Luk. 9:62) Maka, kita semua perlu berupaya agar tidak ada apa pun di dunia Setan, tidak soal betapa bermanfaat atau menyenangkan, yang menghalangi kita untuk melayani Allah dengan segenap hati.—2 Kor. 11:14; baca Filipi 3:13, 14.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 8:3) Yohana istri pengurus istana Herodes yang bernama Khuza, juga Susana, dan banyak wanita lain. Semua wanita itu menggunakan harta mereka untuk melayani Yesus dan rasul-rasulnya.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 8:3
melayani Yesus dan rasul-rasulnya: Atau ”mendukung (menyediakan kebutuhan) Yesus dan rasul-rasulnya”. Kata Yunaninya, yaitu diakoneo, bisa memaksudkan mengurus kebutuhan jasmani orang lain dengan membeli, memasak, dan menyajikan makanan, dan lain-lain. Kata itu juga digunakan dengan arti serupa di Luk 10:40 (”mengurus semuanya”), Luk 12:37 (”melayani”), Luk 17:8 (”layani”), dan Kis 6:2 (”membagi-bagikan makanan”). Tapi, kata itu juga bisa mengartikan semua bantuan pribadi lainnya. Di ayat ini, kata itu menggambarkan bagaimana para wanita yang disebutkan di ayat 2 dan 3 mendukung Yesus dan murid-muridnya dalam menyelesaikan tugas dari Allah. Dengan melakukan itu, wanita-wanita ini memuliakan Allah. Yehuwa menghargai kemurahan hati mereka dengan mencatat perbuatan mereka dalam Alkitab agar kita semua bisa membacanya. (Ams 19:17; Ibr 6:10) Kata Yunani yang sama juga digunakan di Mat 27:55 dan Mrk 15:41 untuk menjelaskan apa yang dilakukan para wanita.
(Lukas 9:49, 50) Maka Yohanes berkata, ”Guru, kami melihat seseorang mengusir roh jahat dengan namamu, dan kami mencoba hentikan dia karena dia tidak ikut dengan kita.” 50 Tapi Yesus berkata, ”Jangan coba hentikan dia. Orang yang tidak menentang kalian ada di pihak kalian.”
Pokok-Pokok Penting Buku Lukas
9:49, 50—Mengapa Yesus tidak mencegah seorang pria mengusir hantu-hantu, meskipun orang itu tidak mengikutinya? Yesus tidak mencegah pria itu karena sidang Kristen belum dibentuk. Oleh karenanya, walaupun pria itu tidak diharuskan mengikuti Yesus secara fisik, ia dapat memperlihatkan iman akan nama Yesus dan mengusir hantu-hantu.—Mrk. 9:38-40.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 8:1-15) Tidak lama setelah itu, Yesus pergi dari kota ke kota dan dari desa ke desa untuk memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah. Bersama dia ada ke-12 rasul, 2 juga beberapa wanita yang telah dibebaskan dari roh-roh jahat dan disembuhkan dari penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang pernah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 3 Yohana istri pengurus istana Herodes yang bernama Khuza, juga Susana, dan banyak wanita lain. Semua wanita itu menggunakan harta mereka untuk melayani Yesus dan rasul-rasulnya. 4 Lalu ketika banyak orang datang dan bergabung dengan orang-orang yang pergi bersamanya dari kota ke kota, dia berbicara kepada mereka dengan memakai perumpamaan ini: 5 ”Seorang petani keluar untuk menabur benih. Ketika dia menabur, ada benih-benih yang jatuh di pinggir jalan dan terinjak-injak, lalu burung-burung memakannya sampai habis. 6 Ada juga yang jatuh di atas batu, dan setelah bertunas, benih-benih itu mengering karena tidak mendapat air. 7 Benih-benih lainnya jatuh di antara semak berduri, dan semak-semak yang tumbuh bersamanya itu mengimpitnya. 8 Tapi benih-benih lain lagi jatuh di tanah yang baik, dan setelah bertunas, menghasilkan buah 100 kali lipat.” Setelah menceritakan ini, dia berseru, ”Orang yang punya telinga, dengarkanlah.” 9 Tapi, murid-muridnya menanyakan arti perumpamaan itu. 10 Dia berkata, ”Kalian diizinkan untuk mengerti rahasia suci Kerajaan Allah, tapi orang lain hanya mendengar perumpamaannya, sehingga meski memandang, mereka memandang dengan sia-sia, dan meski mendengar, mereka tidak paham. 11 Perumpamaan itu artinya begini: Benih itu adalah firman Allah. 12 Tanah di pinggir jalan tempat benih itu jatuh adalah orang-orang yang mendengar firman itu, tapi Iblis datang dan mengambil firman itu dari hati mereka supaya mereka tidak percaya dan tidak diselamatkan. 13 Batu tempat benih itu jatuh adalah orang-orang yang mendengar firman itu dan menerimanya dengan senang, tapi firman itu tidak berakar di hati mereka. Mereka sempat percaya, tapi ketika diuji, mereka jatuh. 14 Semak berduri tempat benih itu jatuh adalah orang-orang yang mendengar firman itu, tapi tersimpangkan oleh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup, sehingga mereka benar-benar terimpit dan tidak menghasilkan buah yang matang. 15 Sedangkan tanah yang baik tempat benih itu jatuh adalah orang-orang yang hatinya tulus dan baik. Setelah mendengar firman itu, dia menyimpannya dalam hati dan menghasilkan buah sambil bertekun.
16-22 JULI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 10-11
”Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati”
(Lukas 10:29-32) Tapi karena ingin membuktikan dirinya benar, orang itu berkata kepada Yesus, ”Sesama saya itu sebenarnya siapa?” 30 Yesus menjawab dengan berkata, ”Ada orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, dan dia jatuh ke tangan perampok. Para perampok itu merampas pakaian dan hartanya, memukulinya sampai hampir mati, lalu meninggalkan dia. 31 Kebetulan, seorang imam juga turun lewat jalan itu. Tapi sewaktu melihat dia, imam itu berjalan terus di seberang jalan. 32 Begitu juga dengan seorang Lewi. Sewaktu sampai ke tempat itu dan melihat dia, orang Lewi itu berjalan terus di seberang jalan.
Media nwtsty
Jalan dari Yerusalem ke Yerikho
Jalan (1) yang ditunjukkan dalam video pendek ini kemungkinan mirip dengan jalan antara Yerusalem dan Yerikho pada zaman Yesus. Jalan itu melewati padang belantara Yudea. Yerusalem lebih tinggi 1.000 meter daripada Yerikho, jadi jalan dari Yerusalem ke Yerikho menurun. Jalan itu juga berkelok-kelok dan panjangnya lebih dari 20 kilometer. Daerah di sepanjang jalan itu sepi sehingga sering terjadi perampokan. Saking seringnya itu terjadi, belakangan sekelompok tentara ditugaskan untuk menjaga jalan itu. Kota baru Yerikho, (2) yang dibangun orang Romawi, terletak di pinggir padang belantara Yudea. Kota lama Yerikho (3) letaknya kira-kira 2 kilometer dari kota Yerikho yang baru.
”Tanpa Perumpamaan Ia Tidak Akan Berbicara kepada Mereka”
14 Kedua, ingatlah parabel tentang orang Samaria yang baik hati. Yesus mengawali parabel itu dengan mengatakan, ”Seorang pria turun dari Yerusalem ke Yerikho dan jatuh ke tangan perampok-perampok, yang melucuti serta memukuli dia, lalu pergi, dengan meninggalkan dia setengah mati.” (Lukas 10:30) Yang menarik ialah Yesus menyebutkan jalan yang terbentang ”dari Yerusalem ke Yerikho” guna menandaskan maksudnya. Saat menceritakan parabel ini, ia berada di Yudea, tidak jauh dari Yerusalem; karena itu, para pendengarnya kemungkinan besar mengenal jalan tersebut. Jalan itu terkenal sangat rawan, khususnya bagi orang yang bepergian seorang diri. Jalan itu berliku-liku melewati daerah-daerah yang lengang, sehingga ada banyak tempat persembunyian bagi para perampok.
15 Hal lain yang patut diperhatikan adalah keterangan Yesus mengenai jalan yang terbentang ”turun dari Yerusalem ke Yerikho” itu. Dalam kisah tersebut, yang pertama melintasi jalan itu adalah seorang imam, lalu seorang Lewi—tetapi kedua-duanya tidak berhenti untuk menolong sang korban. (Lukas 10:31, 32) Para imam melayani di bait di Yerusalem, dan orang Lewi membantu mereka. Banyak imam dan orang Lewi bermukim di Yerikho apabila sedang tidak bertugas di bait, karena Yerikho hanya berjarak 23 kilometer dari Yerusalem. Karena itu, pastilah ada saatnya mereka melintasi jalan itu. Perhatikan pula bahwa sang imam dan orang Lewi itu sedang dalam perjalanan ”dari Yerusalem”, dengan demikian berjalan menjauhi bait. Jadi, tidak seorang pun dapat membenarkan ketidakpedulian kedua pria ini dengan mengatakan, ’Mereka enggan mendekati pria yang cedera ini karena tampaknya ia sudah tewas, dan apabila mereka menyentuh mayat, mereka akan menjadi tidak layak melayani di bait untuk sementara waktu.’ (Imamat 21:1; Bilangan 19:11, 16) Bukankah jelas bahwa perumpamaan Yesus mencerminkan hal-hal yang tidak asing bagi para pendengarnya?
(Lukas 10:33-35) Tapi, ada orang Samaria yang lewat di jalan itu. Ketika melihat dia, orang itu tergerak oleh rasa kasihan. 34 Jadi orang itu mendekati dia, lalu menuangkan minyak dan anggur pada luka-lukanya dan membalutnya. Kemudian orang itu menaikkan dia ke atas keledainya, membawa dia ke penginapan, dan merawat dia. 35 Besoknya, orang itu mengeluarkan dua dinar, lalu memberikannya kepada pengurus penginapan dan berkata, ’Rawatlah dia, dan kalau yang kamu belanjakan lebih dari ini, saya akan membayarnya saat saya kembali.’
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 10:33, 34
orang Samaria: Orang Yahudi pada umumnya memandang rendah orang Samaria dan sama sekali tidak mau berurusan dengan mereka. (Yoh 4:9) Ada orang Yahudi yang bahkan menggunakan kata ”orang Samaria” untuk menghina orang lain. (Yoh 8:48) Misnah pernah mengutip kata-kata seorang rabi yang mengatakan, ”Orang yang makan roti orang Samaria itu seperti orang yang makan daging babi.” (Shebith 8:10) Banyak orang Yahudi tidak memercayai kesaksian dari orang Samaria. Mereka juga tidak sudi dilayani orang Samaria. Yesus tahu bahwa kebanyakan orang Yahudi punya pandangan dan sikap buruk seperti itu. Karena itulah Yesus memberikan perumpamaan yang bagus ini, yang sering disebut perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati.
menuangkan minyak dan anggur pada luka-lukanya dan membalutnya: Di ayat ini, Lukas yang adalah seorang dokter, mencatat perumpamaan Yesus dengan terperinci. Dia menjelaskan bagaimana luka-luka pria itu diobati, dan ini sesuai dengan apa yang dilakukan orang pada zaman itu. Orang biasanya menggunakan minyak dan anggur untuk mengobati luka. Kadang minyak digunakan untuk meredakan rasa sakit (bandingkan Yes 1:6), dan anggur bisa membunuh kuman serta mencegah infeksi. Lukas juga menjelaskan bagaimana luka-luka pria itu ditangani agar tidak menjadi lebih parah.
penginapan: Kata Yunani yang digunakan untuk kata itu berarti ”sebuah tempat di mana semua orang akan ditampung atau diterima”. Orang-orang yang sedang bepergian dan binatang mereka bisa bermalam di tempat ini. Penjaga penginapan akan menyediakan kebutuhan dasar mereka. Dia mungkin juga bersedia mengurus orang yang dititipkan kepadanya, dan dia akan memungut biayanya.
(Lukas 10:36, 37) Menurut kamu, siapa dari tiga orang ini yang bertindak sebagai sesama bagi orang yang jatuh ke tangan perampok itu?” 37 Dia menjawab, ”Orang yang menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Lalu Yesus berkata, ”Pergilah dan lakukan itu juga.”
Seorang Samaria Terbukti sebagai Sesama yang Baik
Perumpamaan Yesus memperlihatkan bahwa orang yang benar-benar lurus hati adalah orang yang tidak hanya menaati hukum-hukum Allah namun juga meniru sifat-sifat-Nya. (Efesus 5:1) Misalnya, Alkitab memberi tahu kita bahwa ”Allah tidak berat sebelah”. (Kisah 10:34) Apakah kita meniru Allah dalam hal ini? Perumpamaan Yesus yang menggugah memperlihatkan bahwa siapa yang kita anggap sesama kita seharusnya tidak dirintangi oleh batas-batas nasional, budaya, dan agama. Sesungguhnya, orang-orang Kristen diinstruksikan untuk ”mengerjakan apa yang baik kepada semua”—bukan hanya kepada orang-orang dari kelas sosial, ras, atau kebangsaan yang sama dan bukan hanya kepada rekan-rekan seiman.—Galatia 6:10.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 10:18) Maka Yesus berkata, ”Aku melihat Setan sudah jatuh seperti kilat dari langit.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 10:18
Aku melihat Setan sudah jatuh seperti kilat dari langit: Kata-kata Yesus ini adalah nubuat, karena pada saat itu Setan belum diusir dari surga. Why 12:7-9 menunjukkan bahwa kejatuhan Setan terjadi setelah perang di surga, dan itu ada hubungannya dengan kelahiran Kerajaan Mesias. Jadi di Luk 10:18 ini, Yesus ingin menunjukkan bahwa Setan dan hantu-hantunya pasti kalah dalam perang di surga itu, karena 70 murid Yesus yang tidak sempurna saja bisa mengusir hantu-hantu setelah diberi kuasa oleh Allah.—Luk 10:17.
Pokok-Pokok Penting Buku Lukas
10:18—Apa yang Yesus maksudkan sewaktu mengatakan kepada ke-70 murid, ”Aku mulai melihat Setan sudah jatuh seperti kilat dari langit”? Yesus tidak menyatakan bahwa Setan telah dicampakkan dari surga. Hal itu baru terjadi tidak lama setelah Kristus ditakhtakan sebagai Raja surgawi pada tahun 1914. (Pny. 12:1-10) Meskipun kita tidak bersifat dogmatis, dengan menyebut suatu peristiwa di masa depan seolah-olah sudah terjadi, Yesus tampaknya sedang menandaskan bahwa hal itu pasti terjadi.
(Lukas 11:5-9) Lalu dia berkata, ”Katakanlah salah satu dari kalian punya teman, dan kalian pergi ke rumahnya pada tengah malam dan berkata, ’Teman, pinjami aku tiga roti, 6 karena temanku yang melakukan perjalanan baru saja datang ke rumahku, dan aku tidak punya apa-apa untuk dihidangkan.’ 7 Tapi dia menjawab dari dalam, ’Jangan ganggu aku. Pintu sudah dikunci, dan anak-anakku sedang tidur bersamaku. Jadi aku tidak bisa bangun dan memberimu apa pun.’ 8 Aku memberi tahu kalian, meskipun kalian temannya, dia tidak mau bangun dan memberi kalian apa-apa. Tapi karena kegigihan kalian, dia pasti akan bangun dan memberikan apa yang kalian butuhkan. 9 Maka aku berkata kepada kalian, teruslah minta, dan kalian akan diberi; teruslah cari, dan kalian akan menemukan; teruslah ketuk, dan itu akan dibukakan bagi kalian.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 11:5-9
Teman, pinjami aku tiga roti: Di budaya Timur Tengah, orang harus bermurah hati, dan mereka benar-benar berusaha untuk menunjukkannya. Itulah yang terlihat dalam perumpamaan ini. Pada zaman itu, orang tidak tahu persis berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan. Dalam perumpamaan ini, si tamu tiba-tiba datang pada tengah malam. Meski begitu, si pemilik rumah merasa bahwa dia harus menyediakan makanan bagi tamunya. Dia bahkan sampai harus mengganggu temannya pada tengah malam untuk meminjam makanan.
Jangan ganggu aku: Teman dalam perumpamaan ini bukannya tidak murah hati, tapi dia enggan membantu karena dia sudah tidur. Rumah pada zaman itu, apalagi rumah orang miskin, biasanya hanya berupa satu ruangan besar. Jika kepala keluarga bangun, dia mungkin akan mengganggu seluruh keluarganya, termasuk anak-anak yang sedang tidur.
kegigihan: Kata Yunaninya secara literal bisa berarti ”tidak tahu diri” atau ”tidak tahu malu”. Tapi dalam konteks ini, kata itu berarti terus meminta dengan berani atau memaksa. Pria dalam perumpamaan Yesus itu tidak merasa malu atau sungkan untuk terus meminta apa yang dia butuhkan. Jadi, Yesus menasihati murid-muridnya untuk berdoa dengan gigih, atau tanpa henti.—Luk 11:9, 10.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 10:1-16) Belakangan, Tuan menunjuk 70 orang lain dan mengutus mereka berdua-dua untuk mendahuluinya ke setiap kota dan tempat yang akan dia kunjungi. 2 Lalu dia berkata kepada mereka, ”Panenan memang banyak, tapi pekerjanya sedikit. Jadi, mohonlah kepada Pemilik panen untuk mengirim lebih banyak pekerja untuk panen-Nya. 3 Pergilah! Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Jangan bawa kantong uang, kantong makanan, ataupun sandal, dan jangan beri salam di sepanjang jalan. 5 Kalau masuk ke sebuah rumah, katakan dulu, ’Semoga ada damai di rumah ini.’ 6 Kalau di situ ada orang yang suka damai, dia akan mendapat damai yang kalian mohonkan. Tapi kalau tidak ada, damai itu akan kembali kepada kalian. 7 Tinggallah di rumahnya, serta makan dan minumlah apa yang disediakan, karena seorang pekerja layak mendapat upahnya. Jangan terus berpindah dari satu rumah ke rumah lain. 8 ”Juga, kalau kalian masuk ke satu kota dan mereka menyambut kalian, makanlah apa yang dihidangkan, 9 sembuhkan orang sakit yang ada di situ, dan katakan, ’Kerajaan Allah sudah dekat.’ 10 Tapi, kalau kalian masuk ke satu kota dan mereka tidak menyambut kalian, pergilah ke jalan utamanya dan katakan, 11 ’Sebagai peringatan untuk kalian, kami mengebaskan debu dari kota kalian yang menempel di kaki kami. Tapi, ketahuilah ini, Kerajaan Allah sudah dekat.’ 12 Aku memberi tahu kalian, hukuman atas Sodom pada Hari Penghakiman akan lebih ringan daripada hukuman atas kota itu. 13 ”Sungguh celaka kamu, Khorazin! Sungguh celaka kamu, Betsaida! Seandainya tindakan-tindakan penuh kuasa yang terjadi di tempat kalian itu terjadi di Tirus dan Sidon, pasti mereka sudah dari dulu bertobat dan duduk dengan kain goni dan abu. 14 Karena itu, hukuman atas Tirus dan Sidon pada Hari Penghakiman akan lebih ringan daripada hukuman atas kalian. 15 Dan kamu, Kapernaum, apa kamu akan ditinggikan ke langit? Kamu akan turun ke Kuburan! 16 ”Siapa pun yang mendengarkan kalian, mendengarkan aku. Siapa pun yang mengabaikan kalian, mengabaikan aku juga. Dan siapa pun yang mengabaikan aku, mengabaikan juga Dia yang mengutus aku.”
23-29 JULI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 12-13
”Kalian Lebih Berharga Daripada Banyak Burung Pipit”
(Lukas 12:6) Lima burung pipit hanya dijual seharga dua uang logam kecil, kan? Tapi tidak satu pun dari mereka dilupakan Allah.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 12:6
burung pipit: Kata Yunani strouthion dipakai untuk semua burung yang kecil, tapi itu biasanya memaksudkan burung pipit, burung paling murah yang dijual sebagai makanan.
(Lukas 12:7) Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepala kalian. Jangan takut, kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 12:7
bahkan tahu jumlah rambut di kepala kalian: Kemungkinan, rata-rata jumlah rambut di kepala manusia lebih dari 100.000 helai. Ayat ini menunjukkan bahwa Yehuwa mengenal baik ciptaan-Nya sampai ke perincian terkecil. Ini menunjukkan bahwa Dia sangat peduli kepada setiap pengikut Kristus.
(Lukas 12:7) Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepala kalian. Jangan takut, kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Tidak Ada yang Dapat ”Memisahkan Kita dari Kasih Allah”
4 Pertama, Alkitab secara langsung mengajarkan bahwa Allah memandang berharga setiap hamba-Nya. Sebagai contoh, Yesus berkata, ”Bukankah dua ekor burung pipit dijual seharga sebuah uang logam bernilai kecil? Akan tetapi, tidak satu pun dari burung-burung itu akan jatuh ke tanah tanpa diketahui Bapakmu. Namun bahkan rambut kepalamu semuanya terhitung. Karena itu jangan takut: kamu lebih bernilai daripada banyak burung pipit.” (Matius 10:29-31) Perhatikan apa makna kata-kata tersebut bagi para pendengar Yesus pada abad pertama.
5 Kita mungkin bertanya-tanya mengapa orang-orang pada waktu itu membeli burung pipit. Nah, pada zaman Yesus, pipit adalah burung termurah yang dijual sebagai bahan makanan. Perhatikan bahwa dengan satu uang logam bernilai kecil, seorang pembeli mendapat dua burung pipit. Tetapi, Yesus belakangan mengatakan bahwa jika seseorang siap membelanjakan dua uang logam, ia mendapat, tidak hanya empat, tetapi lima ekor. Burung ekstra ditambahkan seolah-olah tidak bernilai sama sekali. Mungkin, makhluk-makhluk tersebut tidak berharga di mata manusia, tetapi bagaimana pandangan sang Pencipta? Kata Yesus, ”Tidak seekor pun dari antaranya [bahkan seekor yang ditambahkan] dilupakan di hadapan Allah.” (Lukas 12:6, 7) Sekarang, kita mulai mengerti apa yang Yesus maksudkan. Jika seekor burung pipit saja sangat Yehuwa hargai, betapa terlebih berharga lagi seorang manusia! Seperti yang Yesus jelaskan, Yehuwa mengetahui setiap perincian mengenai diri kita. Ya, bahkan rambut di kepala kita terhitung oleh-Nya!
Menggali Permata Rohani
(Lukas 13:24) ”Berjuanglah sekuat tenaga untuk masuk melalui pintu yang sempit. Sebab saya memberi tahu kalian, banyak yang mau masuk tapi tidak bisa.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 13:24
Berjuanglah sekuat tenaga: Atau ”Teruslah berjuang”. Nasihat Yesus menunjukkan bahwa untuk bisa masuk melalui pintu yang sempit, kita perlu berusaha sepenuh jiwa. Untuk konteks ini, berbagai karya referensi menerjemahkan kata ini menjadi ”Melakukan upaya maksimal; Melakukan segala upaya”. Kata kerja Yunaninya, yaitu agonizomai, berkaitan dengan kata benda agon, yang sering digunakan dalam konteks pertandingan atletik. Ibr 12:1 menggunakan kata benda yang sama sewaktu berbicara tentang ”perlombaan” yang dijalani orang Kristen untuk mendapatkan kehidupan abadi. Kata benda ini juga digunakan untuk memaksudkan perjuangan secara umum (Flp 1:30; Kol 2:1; 1Tim 6:12; 2Tim 4:7). Bentuk lain dari kata kerja Yunani yang digunakan di Luk 13:24 ini juga diterjemahkan menjadi ”bersungguh-sungguh” (Kol 4:12) dan ”berjuanglah sungguh-sungguh” (1Tim 6:12). Karena kata kerja Yunani ini berkaitan dengan pertandingan atletik, ada yang berpendapat bahwa upaya yang Yesus minta dari kita bisa disamakan dengan upaya seorang atlet yang mengerahkan segenap tenaganya untuk memenangkan perlombaan.
(Lukas 13:33) Meski begitu, saya harus melanjutkan perjalanan saya hari ini, besok, dan lusa, karena tidak mungkin seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 13:33
tidak mungkin: Atau ”mustahil”. Memang, tidak ada nubuat Alkitab yang mengatakan bahwa Mesias akan mati di Yerusalem. Namun, Dan 9:24-26 menyiratkan hal ini. Selain itu, jika orang Yahudi membunuh seorang nabi, apalagi sang Mesias, mereka kemungkinan besar akan melakukannya di Yerusalem. Ke-71 anggota Sanhedrin, yaitu pengadilan tinggi Yahudi, mengadakan rapat di Yerusalem. Jadi, seseorang yang dituduh sebagai nabi palsu akan diadili di situ. Alasan lain Yesus mengatakan hal ini adalah karena di Yerusalem-lah orang secara rutin memberikan korban kepada Allah dan menyembelih domba Paskah. Ternyata, kata-kata Yesus ini menjadi kenyataan. Dia diadili Sanhedrin di Yerusalem dan dinyatakan bersalah. Dan di Yerusalem-lah, di dekat tembok kota, Yesus mati sebagai ”anak domba Paskah”.—1 Kor 5:7.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 12:22-40) Lalu dia berkata kepada murid-muridnya, ”Karena itu aku memberi tahu kalian: Jangan lagi khawatir soal kehidupan kalian, tentang apa yang akan kalian makan, ataupun soal tubuh kalian, tentang apa yang akan kalian pakai. 23 Karena kehidupan lebih berharga daripada makanan, dan tubuh lebih berharga daripada pakaian. 24 Perhatikanlah burung gagak. Mereka tidak menabur benih atau memanen, dan tidak punya lumbung atau gudang, tapi Allah memberi mereka makan. Bukankah kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung? 25 Siapa di antara kalian yang bisa memperpanjang hidupnya sedikit dengan merasa khawatir? 26 Jadi, kalau hal sekecil itu saja tidak bisa kalian lakukan, untuk apa khawatir tentang hal-hal lainnya? 27 Perhatikanlah bagaimana bunga-bunga lili tumbuh: Mereka tidak bekerja atau menjahit, tapi aku memberi tahu kalian, bahkan Salomo yang begitu mulia pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 28 Nah, kalau Allah memberikan pakaian seperti itu untuk tanaman di padang, yang hari ini ada dan besok sudah dibakar, apalagi untuk kalian, orang yang imannya kecil! 29 Maka jangan lagi mempersoalkan apa yang akan kalian makan dan minum, dan jangan lagi khawatir berlebihan. 30 Sebab semua hal itu dikejar dengan bersemangat oleh bangsa-bangsa di dunia ini, tapi Bapak kalian tahu bahwa kalian butuh semua hal itu. 31 Sebaliknya, teruslah utamakan Kerajaan-Nya, dan hal-hal itu akan diberikan kepada kalian. 32 ”Jangan takut, kawanan kecil, karena Bapak kalian sudah berkenan untuk memberi kalian Kerajaan itu. 33 Jual barang-barang kalian dan berikan sedekah. Buatlah kantong uang yang tidak akan rusak, suatu harta di surga yang tidak akan pernah habis. Di sana, harta itu tidak bisa dicuri orang atau dirusak serangga. 34 Sebab di mana harta kalian berada, di situ juga hati kalian berada. 35 ”Berpakaianlah dan bersiaplah, dan pastikan lampu minyak kalian tetap menyala. 36 Kalian harus seperti budak-budak yang menunggu majikan mereka pulang dari pesta pernikahan. Saat dia datang dan mengetuk pintu, mereka bisa langsung membukakannya. 37 Kalau majikan itu melihat mereka tetap berjaga-jaga saat dia datang, bahagialah budak-budak itu! Sesungguhnya kukatakan, dia akan bersiap-siap, menyuruh mereka duduk di depan meja, lalu dia akan mendekat dan melayani mereka. 38 Kalau dia datang pada giliran jaga kedua, atau bahkan ketiga, dan melihat mereka tetap siaga, bahagialah budak-budak itu! 39 Pikirkan ini, kalau tuan rumah sudah tahu jam berapa pencuri akan datang, dia tidak akan membiarkan rumahnya dibobol. 40 Kalian juga, tetaplah siaga, karena Putra manusia akan datang pada jam yang tidak kalian sangka.”
30 JULI–5 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 14-16
”Perumpamaan tentang Anak yang Hilang”
(Lukas 15:11-16) Lalu Yesus berkata, ”Seorang pria punya dua anak lelaki. 12 Anak yang lebih muda berkata kepada ayahnya, ’Ayah, berikan harta bagianku.’ Ayahnya pun membagi hartanya kepada kedua anaknya. 13 Beberapa hari kemudian, anak yang lebih muda itu mengumpulkan semua hartanya dan pergi ke negeri yang jauh. Di sana, dia hidup bejat dan berfoya-foya. 14 Setelah hartanya habis, kelaparan yang parah terjadi di seluruh negeri itu. Dia pun jatuh miskin. 15 Dia bahkan minta pekerjaan ke seorang penduduk negeri itu, dan dia disuruh menjaga babi di padang. 16 Dia begitu lapar sampai-sampai ingin mengisi perutnya dengan makanan yang dimakan babi-babi itu. Tapi tidak ada yang memberinya makanan.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 15:11-16
Seorang pria punya dua anak lelaki: Ada beberapa hal yang unik dari perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang. Ini salah satu perumpamaan Yesus yang terpanjang. Perumpamaan ini juga berbeda dengan yang lainnya karena Yesus menggunakan keluarga sebagai gambaran. Dalam perumpamaan lainnya, Yesus sering menyebutkan benda mati, seperti bermacam-macam jenis benih atau tanah, atau hubungan antara majikan dan budak. (Mat 13:18-30; 25:14-30; Luk 19:12-27) Tapi dalam perumpamaan ini, Yesus menonjolkan hubungan akrab antara seorang ayah dan putra-putranya. Banyak orang yang mendengar kisah ini mungkin tidak punya ayah yang baik hati dan penyayang. Perumpamaan ini menggambarkan bahwa Bapak kita yang di surga sangat menyayangi dan berbelaskasihan kepada anak-anak-Nya di bumi, yang tetap setia kepada-Nya maupun yang kembali kepada-Nya setelah sempat hilang.
anak yang lebih muda: Menurut Hukum Musa, anak sulung akan menerima ”dua bagian” dari warisan. (Ul 21:17) Jika anak yang lebih tua dalam perumpamaan Yesus itu adalah anak sulung, itu berarti jumlah warisan yang diterimanya dua kali lebih besar daripada jumlah yang diterima adiknya.
berfoya-foya: Kata Yunani yang digunakan di ayat ini berarti ”mencerai-beraikan (ke mana-mana)”. (Luk 1:51) Dalam perumpamaan ini, kata itu memaksudkan memboroskan uang dengan menghambur-hamburkannya. Di Mat 25:24, 26, kata itu diterjemahkan menjadi ”menampi”.
hidup bejat: Atau ”kehidupan yang boros (sembarangan; liar)”. Karena kata Yunani ini kelihatannya bisa memaksudkan kehidupan yang boros, beberapa terjemahan Alkitab menerjemahkannya menjadi ”berfoya-foya”. Kata Yunani lain yang berhubungan dengan kata ini dan punya arti yang mirip digunakan di Ef 5:18; Tit 1:6; 1 Ptr 4:4.
menjaga babi: Binatang ini haram menurut Hukum Musa, jadi bagi orang Yahudi, ini adalah pekerjaan rendahan yang sangat hina.—Im 11:7, 8.
makanan yang dimakan babi-babi: Atau ”polong dari pohon keratonia”. Polong ini memiliki kulit ungu-kecokelatan yang mengkilat dan melengkung seperti tanduk. Bahasa Yunaninya adalah keration, yang artinya ”tanduk kecil”. Sampai sekarang, polong ini masih sering digunakan untuk makanan kuda, sapi, dan babi. Fakta bahwa anak itu mau makan makanan babi menunjukkan bahwa kehidupannya sudah begitu sulit.—Lihat keterangan tambahan untuk Luk 15:15.
(Lukas 15:17-24) ”Akhirnya dia sadar dan berkata, ’Semua pekerja ayahku punya berlimpah makanan, sedangkan aku di sini sudah mau mati kelaparan! 18 Aku akan berangkat dan pergi ke ayahku dan berkata kepadanya, ”Ayah, aku sudah berdosa kepada Allah dan kepada Ayah. 19 Aku tidak layak lagi disebut anak Ayah. Jadikan aku pekerja Ayah saja.” ’ 20 Dia pun berangkat dan pergi ke ayahnya. Ketika dia masih jauh, ayahnya melihat dia dan tergerak oleh rasa kasihan. Maka ayahnya berlari, lalu memeluk dan menciumnya dengan lembut. 21 Lalu anaknya berkata, ’Ayah, aku sudah berdosa kepada Allah dan kepada Ayah. Aku tidak layak lagi disebut anak Ayah.’ 22 Tapi ayahnya berkata kepada budak-budaknya, ’Cepat! Ambil jubah yang paling bagus. Pakaikan itu padanya. Pasang cincin di jarinya dan sandal di kakinya. 23 Potong juga anak sapi yang gemuk. Mari kita makan dan merayakan ini, 24 karena anakku ini sudah mati tapi hidup lagi. Dia hilang tapi sudah ditemukan.’ Mereka pun mulai bersukaria.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 15:17-24
kepada Ayah: Atau ”dalam pandanganmu”. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai ”kepada” adalah enopion, yang secara literal berarti ”di hadapan” atau ”dalam pandangan”. Kata ini juga digunakan di 1Sam 20:1 dalam terjemahan Septuaginta. Di ayat itu, Daud bertanya kepada Yonatan, ”Apa dosaku kepada ayahmu?”
pekerja: Rencananya, saat dia kembali ke rumah, anak yang hilang itu akan meminta ayahnya menerima dia sebagai pekerja, bukan sebagai putra. Sama seperti budak, seorang pekerja bukan bagian dari rumah tangga majikannya. Pekerja biasanya adalah orang luar yang dipekerjakan sebagai buruh harian.—Mat 20:1, 2, 8.
menciumnya dengan lembut: Atau ”menciumnya dengan penuh kasih sayang”. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”menciumnya dengan lembut” kelihatannya adalah bentuk lain dari kata kerja phileo, yang kadang diterjemahkan menjadi ”mencium” (Mat 26:48; Mrk 14:44; Luk 22:47), tapi lebih sering punya arti ”menyayangi” (Yoh 5:20; 11:3; 16:27). Sang ayah menyambut anaknya dengan hangat dan penuh kasih. Ini menunjukkan bahwa dia rela menyambut kembali anaknya yang sudah bertobat.
disebut anak Ayah: Beberapa manuskrip menambahkan, ”Jadikan aku pekerja Ayah saja”. Tapi, sejumlah manuskrip yang lebih lama dan bisa dipercaya mendukung terjemahan yang dipakai Terjemahan Dunia Baru. Beberapa pakar menyimpulkan bahwa penambahan tersebut diberikan agar bunyi ayat itu selaras dengan Luk 15:19.
jubah . . . cincin . . . sandal: Jubah ini bukanlah pakaian biasa, tapi adalah yang paling bagus. Ini mungkin adalah jubah besar yang diberi banyak bordir dan biasanya diberikan kepada tamu yang dihormati. Dengan memakaikan cincin di tangan anaknya, sang ayah menunjukkan bahwa dia berkenan dan menyayangi anaknya. Dia juga mengembalikan harga diri, kehormatan, dan status anaknya. Seorang budak biasanya tidak memakai cincin ataupun sandal. Jadi, sang ayah dengan jelas menunjukkan bahwa anaknya telah sepenuhnya diterima kembali sebagai anggota keluarganya.
(Lukas 15:25-32) ”Saat itu, anaknya yang lebih tua sedang di ladang. Ketika dia pulang dan sudah hampir sampai di rumah, dia mendengar suara musik dan tari-tarian. 26 Maka, dia memanggil seorang pelayan dan menanyakan apa yang terjadi. 27 Pelayan itu menjawab, ’Adik Tuan pulang, dan ayah Tuan memotong anak sapi yang gemuk, karena adik Tuan kembali dalam keadaan sehat.’ 28 Tapi dia marah dan tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan memohon agar dia masuk. 29 Dia berkata kepada ayahnya, ’Sudah bertahun-tahun aku kerja seperti budak untuk Ayah, dan tidak pernah satu kali pun aku melawan perintah Ayah. Tapi Ayah tidak pernah memberi aku anak kambing untuk dinikmati bersama teman-temanku. 30 Tapi begitu anak Ayah itu pulang, anak yang menghabiskan harta Ayah dengan pelacur, Ayah malah memotong sapi gemuk buat dia.’ 31 Lalu ayahnya berkata, ’Anakku, kamu selalu bersama Ayah. Semua milik Ayah adalah milik kamu juga. 32 Tapi kita harus merayakan ini dan bersukacita, karena adikmu sudah mati tapi hidup lagi; dia hilang tapi sudah ditemukan.’ ”
Menggali Permata Rohani
(Lukas 14:26) ”Kalau seseorang datang kepadaku, dan dia lebih mengasihi ayah, ibu, istri, anak, kakak, adik, dan bahkan hidupnya sendiri, dia tidak bisa menjadi muridku.
Dalam perjalanan, Yesus mengatakan sesuatu yang mungkin membuat sebagian orang kaget: ”Kalau seseorang datang kepadaku, dan dia lebih mengasihi ayah, ibu, istri, anak, kakak, adik, dan bahkan hidupnya sendiri, dia tidak bisa menjadi muridku.” (Lukas 14:26) Apa maksudnya?
Para murid tidak boleh lebih mengasihi keluarga mereka daripada mengasihi Yesus. Mereka tidak boleh menjadi seperti pria dalam perumpamaan Yesus yang menolak undangan ke pesta besar karena dia baru menikah.—Lukas 14:20.
Yesus juga mengatakan bahwa muridnya tidak boleh mengasihi ”bahkan hidupnya sendiri”. Dengan kata lain, dia harus rela mati demi Yesus. Jelaslah, keputusan untuk menjadi murid Yesus harus dipikirkan dengan matang, karena itu adalah tanggung jawab yang sangat serius.
(Lukas 16:10-13) Orang yang setia dalam hal kecil juga setia dalam hal besar, dan orang yang tidak benar dalam hal kecil juga tidak benar dalam hal besar. 11 Karena itu, kalau kalian tidak setia sewaktu menggunakan kekayaan yang tidak benar ini, siapa yang akan memercayakan kepada kalian kekayaan yang sejati? 12 Dan kalau kalian tidak setia sewaktu mengurus harta orang lain, siapa yang akan memberi kalian apa yang seharusnya kalian terima? 13 Tidak ada pelayan yang bisa menjadi budak bagi dua majikan, karena dia akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain, atau setia kepada yang satu dan meremehkan yang lain. Kalian tidak bisa menjadi budak Allah sekaligus budak Kekayaan.”
Carilah Kekayaan yang Sesungguhnya
7 Baca Lukas 16:10-13. Pengurus dalam kisah Yesus menjalin persahabatan dengan orang lain demi kepentingan sendiri. Tapi, Yesus ingin agar para pengikutnya menjalin persahabatan dengan Yehuwa dan dirinya, bukan untuk kepentingan sendiri. Dia ingin mengajarkan bahwa cara kita menggunakan ”kekayaan yang tidak adil-benar” bisa menunjukkan kesetiaan kita kepada Allah. Bagaimana caranya?
8 Salah satu cara kita bisa menunjukkan kesetiaan kita adalah dengan menyumbangkan harta kita untuk pekerjaan pengabaran sedunia yang Yesus sebutkan. (Mat. 24:14) Seorang anak perempuan di India rajin menabung di sebuah celengan kecil. Dia bahkan rela tidak membeli mainan. Sewaktu celengannya penuh, dia menyumbangkan semuanya untuk pekerjaan pengabaran. Seorang saudara di India mempunyai perkebunan kelapa. Dia menyumbangkan banyak kelapa ke kantor penerjemahan bahasa Malayalam. Kantor penerjemahan ini memang membutuhkan kelapa, jadi saudara ini merasa bahwa jika dia memberi kelapa, ini lebih berharga daripada memberi uang. Saudara itu menunjukkan ”hikmat yang praktis”. Demikian pula, saudara-saudari di Yunani sering menyumbangkan minyak zaitun, keju, dan makanan lainnya untuk keluarga Betel.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 14:1-14) Pada suatu hari Sabat, Yesus pergi ke rumah seorang pemimpin Farisi untuk makan. Orang-orang di situ mengamati dia baik-baik. 2 Di depan Yesus, ada seorang pria yang mengalami pembengkakan. 3 Yesus pun bertanya kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, ”Apa boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat?” 4 Tapi mereka diam saja. Maka dia menyentuh orang itu, menyembuhkannya, dan menyuruhnya pulang. 5 Lalu dia berkata kepada mereka, ”Kalau anak atau sapi kalian jatuh ke sumur pada hari Sabat, kalian akan cepat-cepat mengeluarkan dia, kan?” 6 Mereka tidak bisa membantahnya. 7 Yesus memperhatikan bahwa para tamu di situ suka memilih tempat utama. Maka dia menceritakan perumpamaan ini, 8 ”Kalau kamu diundang ke pesta pernikahan, jangan duduk di tempat utama. Mungkin tuan rumah mengundang orang yang lebih terhormat daripada kamu. 9 Lalu tuan rumah yang mengundang kalian itu akan datang dan berkata kepadamu, ’Tempat ini untuk dia.’ Lalu sambil menahan malu, kamu harus pindah ke paling belakang. 10 Tapi kalau kamu diundang, duduklah di paling belakang, supaya ketika orang yang mengundangmu datang, dia akan berkata, ’Sahabatku, mari duduk di depan.’ Dan kamu akan dihormati di depan semua tamu. 11 Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan, dan siapa pun yang merendahkan diri akan ditinggikan.” 12 Kemudian, Yesus juga berkata kepada orang yang mengundangnya, ”Kalau kamu membuat acara makan siang atau malam, jangan panggil sahabat atau kakak atau adik atau saudara atau tetanggamu yang kaya, karena mungkin mereka juga akan mengundang kamu sebagai balasannya. 13 Tapi kalau kamu membuat pesta, undanglah orang-orang yang miskin, cacat, pincang, dan buta. 14 Kamu akan bahagia karena mereka tidak punya apa-apa untuk membalasnya. Kamu akan mendapat balasannya sewaktu orang-orang benar dibangkitkan.”