Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
3-9 DESEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KISAH 9-11
”Seorang Penganiaya yang Kejam Menjadi Saksi yang Bersemangat”
(Kisah 9:1, 2) Sementara itu, Saul terus mengancam murid-murid Tuan dan bertekad untuk membunuh mereka. Dia pergi kepada imam besar 2 dan meminta surat untuk disampaikan ke rumah-rumah ibadah di Damaskus, supaya kalau dia menemukan pengikut Jalan Tuan, baik pria maupun wanita, dia bisa menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem.
Sidang Jemaat ”Memasuki Masa Kedamaian”
SEGEROMBOLAN orang berwajah garang sedang menuju Damaskus, dengan niat menjalankan suatu rencana jahat. Mereka mau mencari murid-murid Yesus yang dibenci untuk diseret ke luar dari rumah mereka, diikat, dipermalukan, dan digelandang ke Yerusalem guna menghadapi kemurkaan Sanhedrin.
Si pemimpin gerombolan, yang bernama Saul, sudah terlibat dalam suatu penumpahan darah. Belum lama ini, ia menonton dan setuju sewaktu rekan-rekannya merajam mati Stefanus, murid Yesus yang saleh. (Kis 7:57–8:1) Tidak puas mengobrak-abrik pengikut Yesus yang tinggal di Yerusalem, Saul menjadi provokator yang siap mengobarkan api penganiayaan di tempat lain. Ia ingin memberantas sebuah sekte yang dianggap hama dan dikenal sebagai ”Jalan Itu”.—Kis 9:1, 2; lihat kotak ”Wewenang Saul di Damaskus”, di halaman 61.
(Kisah 9:15, 16) Tapi Tuan berkata, ”Pergi saja, karena aku sudah memilih dia untuk membawa namaku kepada bangsa-bangsa lain, serta kepada raja-raja dan orang Israel. 16 Aku akan menunjukkan kepadanya dengan jelas betapa banyak penderitaan yang harus dia alami demi namaku.”
Menghargai Yehuwa Sang Tukang Tembikar
Cara Yehuwa memandang manusia tidak seperti kita. Dia memeriksa hati. (Baca 1 Samuel 16:7b.) Dia menunjukkan ini sewaktu mendirikan sidang Kristen. Dia menarik banyak orang yang dianggap tidak berharga untuk bisa dekat dengan-Nya dan Yesus. (Yoh. 6:44) Contohnya adalah Saul, seorang Farisi yang dikenal sebagai ”penghujah dan penganiaya dan orang yang suka menghina”. (1 Tim. 1:13) Yehuwa memeriksa hatinya dan tidak menganggapnya sebagai tanah liat yang keras. (Ams. 17:3) Dia menganggap Saul bisa dibentuk menjadi ’bejana terpilih’ yang akan mengabar ”kepada bangsa-bangsa maupun kepada raja-raja dan putra-putra Israel”. (Kis. 9:15) Yehuwa juga memilih orang-orang yang bisa dibentuk ”untuk tujuan yang terhormat”. Mereka termasuk bekas pemabuk, orang yang tidak bermoral, dan pencuri. (Rm. 9:21; 1 Kor. 6:9-11) Dengan terus belajar Alkitab, iman mereka semakin kuat dan mereka mau dibentuk oleh Yehuwa.
(Kisah 9:20-22) dan di rumah-rumah ibadah, dia langsung memberitakan bahwa Yesus adalah Putra Allah. 21 Tapi semua orang yang mendengarnya kaget dan berkata, ”Bukankah dia yang menganiaya orang-orang Yerusalem yang percaya pada nama ini? Bukankah dia datang untuk menangkap dan membawa mereka kepada para imam kepala?” 22 Meski begitu, Saul menjadi semakin terampil dan membuktikan dengan masuk akal bahwa Yesus adalah Kristus, sehingga orang-orang Yahudi yang tinggal di Damaskus tidak bisa menyangkalnya.
Sidang Jemaat ”Memasuki Masa Kedamaian”
Dapatkah Saudara bayangkan perasaan terkejut, kaget, dan marah yang tentu semakin menjadi-jadi di antara hadirin sewaktu Saul mulai memberitakan tentang Yesus di sinagoga-sinagoga? ”Bukankah pria ini yang menghancurkan orang-orang yang berseru kepada nama ini di Yerusalem,” tanya mereka. (Kis. 9:21) Sewaktu menjelaskan perubahan sikapnya tentang Yesus, Saul ”membuktikan secara logis bahwa inilah Kristus”. (Kis. 9:22) Akan tetapi, logika bukan kunci yang bisa membuka segalanya. Logika belum tentu bisa membuka setiap pikiran yang dipasung tradisi atau setiap hati yang dibelenggu kesombongan. Namun, Saul tidak menyerah.
Menggali Permata Rohani
(Kisah 9:4) Dia pun jatuh dan mendengar suatu suara berkata, ”Saul, Saul, kenapa kamu menganiaya aku?”
Sidang Jemaat ”Memasuki Masa Kedamaian”
Sewaktu menghentikan Saul di jalan menuju Damaskus, Yesus tidak bertanya, ”Mengapa engkau menganiaya murid-muridku?” Sebagaimana disebutkan di atas, ia mengatakan, ”Mengapa engkau menganiaya aku?” (Kis. 9:4) Ya, Yesus sendiri merasakan cobaan yang dialami para pengikutnya.—Mat. 25:34-40, 45.
Jika Saudara sedang ditindas karena iman Saudara kepada Kristus, yakinlah bahwa Yehuwa maupun Yesus tahu apa yang Saudara alami. (Mat. 10:22, 28-31) Pada masa sekarang, cobaan mungkin tidak disingkirkan. Ingatlah, Yesus memperhatikan keterlibatan Saul dalam pembunuhan Stefanus, dan ia melihat Saul menyeret murid-murid yang setia dari rumah mereka di Yerusalem. (Kis. 8:3) Namun, Yesus tidak campur tangan pada waktu itu. Sekalipun demikian, Yehuwa, melalui Kristus, memberikan kepada Stefanus dan murid-murid lain kekuatan yang mereka butuhkan untuk tetap setia.
(Kisah 10:6) Dia sedang menginap di rumah Simon, pembuat bahan dari kulit, di dekat laut.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 10:6
Simon, pembuat bahan dari kulit: Untuk membuat bahan dari kulit, orang akan menggunakan larutan kapur untuk melepaskan bulu atau sisa daging dan lemak yang masih menempel. Lalu, dia akan memprosesnya dengan cairan kimia yang keras yang diambil dari tanaman tertentu. Setelah itu, kulit itu bisa dijadikan bahan baku untuk membuat berbagai jenis barang. Semua proses itu menimbulkan bau busuk dan membutuhkan banyak sekali air. Itulah sebabnya Simon tinggal di dekat laut, mungkin di pinggir kota Yopa. Menurut Hukum Musa, orang yang menyentuh bangkai binatang akan dianggap najis. (Im 5:2; 11:39) Jadi, kebanyakan orang Yahudi memandang rendah orang yang pekerjaannya membuat bahan dari kulit dan tidak mau menginap di rumah mereka. Malah, kitab Talmud belakangan menganggap orang seperti itu lebih rendah daripada orang yang mengumpulkan kotoran binatang. Tapi, Petrus tidak terpengaruh oleh pandangan itu dan mau menginap di rumah Simon. Sikap Petrus yang tidak berprasangka ini mempersiapkan dia untuk tugas berikutnya, yaitu untuk mengunjungi rumah orang dari bangsa lain. Beberapa pakar menganggap kata Yunani untuk ”pembuat bahan dari kulit” (byrseus) sebagai nama panggilan untuk Simon.
Pembacaan Alkitab
(Kisah 9:10-22) Di Damaskus, ada murid bernama Ananias, dan Tuan berkata kepadanya dalam suatu penglihatan, ”Ananias!” Dia menjawab, ”Ya, Tuan.” 11 Tuan mengatakan, ”Pergilah ke rumah Yudas di Jalan Lurus, dan carilah orang yang bernama Saul, orang Tarsus. Sekarang, dia sedang berdoa. 12 Dalam suatu penglihatan, dia sudah melihat seseorang yang bernama Ananias datang dan menyentuh dia sehingga dia bisa melihat lagi.” 13 Tapi Ananias menjawab, ”Tuan, aku sudah mendengar tentang orang ini dari banyak orang, tentang semua kejahatannya terhadap orang-orang sucimu di Yerusalem. 14 Sekarang dia diizinkan oleh para imam kepala untuk menangkap semua yang percaya pada namamu.” 15 Tapi Tuan berkata, ”Pergi saja, karena aku sudah memilih dia untuk membawa namaku kepada bangsa-bangsa lain, serta kepada raja-raja dan orang Israel. 16 Aku akan menunjukkan kepadanya dengan jelas betapa banyak penderitaan yang harus dia alami demi namaku.” 17 Maka Ananias pergi dan masuk ke rumah itu, lalu dia menaruh tangannya di kepala Saul dan berkata, ”Saul saudaraku, Tuan Yesus, yang menemui kamu di perjalananmu itu, sudah mengutus aku supaya kamu bisa melihat lagi dan dipenuhi kuasa kudus.” 18 Saat itu juga, sesuatu yang seperti sisik jatuh dari matanya, dan dia bisa melihat lagi. Kemudian, dia dibaptis, 19 dan dia makan dan punya tenaga lagi. Selama beberapa hari, dia tinggal dengan murid-murid di Damaskus, 20 dan di rumah-rumah ibadah, dia langsung memberitakan bahwa Yesus adalah Putra Allah. 21 Tapi semua orang yang mendengarnya kaget dan berkata, ”Bukankah dia yang menganiaya orang-orang Yerusalem yang percaya pada nama ini? Bukankah dia datang untuk menangkap dan membawa mereka kepada para imam kepala?” 22 Meski begitu, Saul menjadi semakin terampil dan membuktikan dengan masuk akal bahwa Yesus adalah Kristus, sehingga orang-orang Yahudi yang tinggal di Damaskus tidak bisa menyangkalnya.
10-16 DESEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KISAH 12-14
”Barnabas dan Paulus Membuat Murid di Tempat-Tempat yang Jauh”
(Kisah 13:2, 3) Sewaktu mereka sedang melayani Yehuwa dan berpuasa, mereka diberi tahu melalui kuasa kudus, ”Pisahkan Barnabas dan Saul untuk tugas yang sudah Kutentukan bagi mereka.” 3 Lalu setelah berpuasa dan berdoa, mereka menaruh tangan di kepala kedua orang itu dan mengutus mereka.
”Dipenuhi dengan Sukacita dan Roh Kudus”
Tetapi, mengapa Barnabas dan Saul yang ditunjuk oleh roh kudus untuk disisihkan ”demi pekerjaan” itu? (Kis. 13:2) Alkitab tidak mengatakannya. Yang pasti, roh kudus memerintahkan pemilihan pria-pria itu. Tidak ada petunjuk bahwa para nabi dan guru di Antiokhia berkeberatan dengan keputusan tersebut. Sebaliknya, mereka mendukung sepenuhnya pelantikan itu. Bayangkan perasaan Barnabas dan Saul sewaktu saudara-saudara rohani mereka, tanpa rasa iri, ”berpuasa dan berdoa dan meletakkan tangan ke atas kedua orang itu dan membiarkan keduanya pergi”. (Kis. 13:3) Kita juga semestinya mendukung orang-orang yang menerima tugas teokratis, termasuk pria-pria yang dilantik sebagai pengawas sidang. Ketimbang iri terhadap orang-orang yang menerima hak istimewa itu, kita hendaknya ”menghormati mereka melebihi yang biasa dengan kasih oleh karena pekerjaan mereka”.—1 Tes. 5:13.
(Kisah 13:12) Melihat kejadian itu, gubernur itu menjadi percaya, karena dia kagum pada ajaran Yehuwa.
(Kisah 13:48) Ketika orang-orang dari bangsa lain mendengar itu, mereka mulai bersukacita dan memuliakan firman Yehuwa, dan semua yang memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehidupan abadi menjadi percaya.
(Kisah 14:1) Di Ikonium, para rasul masuk ke rumah ibadah orang Yahudi dan berbicara dengan sangat baik, sehingga banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya.
”Berbicara dengan Penuh Keberanian dengan Wewenang dari Yehuwa”
Mula-mula, Paulus dan Barnabas singgah di Ikonium, kota yang kental kebudayaan Yunaninya dan salah satu yang terpenting di provinsi Galatia. Di kota ini terdapat masyarakat Yahudi yang berpengaruh dan banyak proselit non-Yahudi. Sesuai dengan kebiasaan mereka, Paulus dan Barnabas masuk ke sinagoga dan mulai mengabar. (Kis. 13:5, 14) Mereka ”berbicara sedemikian rupa sehingga sejumlah besar orang Yahudi maupun orang Yunani menjadi orang percaya”.—Kis. 14:1.
(Kisah 14:21, 22) Setelah memberitakan kabar baik di kota itu dan membantu cukup banyak orang menjadi murid, mereka kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia. 22 Di sana, mereka menguatkan murid-murid agar tetap beriman. Mereka berkata, ”Kita harus melewati banyak kesengsaraan untuk masuk ke Kerajaan Allah.”
Loyal Melayani Allah Meski ”Banyak Kesengsaraan”
Setelah mengunjungi kota Derbe, Paulus dan Barnabas ”kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia, menguatkan jiwa murid-murid, menganjurkan mereka untuk tetap dalam iman dan mengatakan, ’Kita harus masuk ke dalam kerajaan Allah melalui banyak kesengsaraan’”. (Kis. 14:21, 22) Sekilas, pernyataan itu aneh. Lagi pula, tahu bahwa kita bakal mengalami ”banyak kesengsaraan” bisa membuat kecil hati. Jadi, mengapa Paulus dan Barnabas ’menguatkan murid-murid’ dengan memberi tahu mereka bahwa mereka akan menghadapi lebih banyak kesengsaraan?
Jawabannya ada dalam kata-kata Paulus. Ia berkata, ”Kita harus masuk ke dalam kerajaan Allah melalui banyak kesengsaraan.” Ia tidak sekadar mengatakan, ”Kita harus bertekun menghadapi banyak kesengsaraan.” Sebaliknya, Paulus menekankan pahala yang luar biasa bagi orang-orang yang setia kepada Allah. Pahala ini bukan khayalan. Yesus berkata, ”Orang yang telah bertekun sampai ke akhir, dialah yang akan diselamatkan.”—Mat. 10:22.
Menggali Permata Rohani
(Kisah 12:21-23) Pada suatu hari yang ditentukan, Herodes duduk di kursi penghakiman dengan pakaian kerajaannya dan mulai berpidato. 22 Lalu para hadirinnya berteriak, ”Ini suara allah, bukan manusia!” 23 Saat itu juga, malaikat Yehuwa menghantam dia dengan penyakit, karena dia tidak memuliakan Allah, lalu dia dimakan cacing-cacing dan mati.
Pokok-Pokok Penting Buku Kisah
12:21-23; 14:14-18. Herodes senang menerima kemuliaan yang seharusnya diberikan kepada Allah saja. Betapa berbedanya dengan sikap Paulus dan Barnabas yang langsung dengan tegas menolak pujian dan kehormatan yang tidak pada tempatnya! Kita hendaknya tidak menginginkan kemuliaan untuk berbagai prestasi dalam dinas kepada Yehuwa.
(Kisah 13:9) Lalu Saul, yang juga disebut Paulus, karena dipenuhi kuasa kudus, menatap dia baik-baik
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 13:9
Saul, yang juga disebut Paulus: Mulai dari ayat ini, Saul disebut dengan nama Paulus. Rasul Paulus adalah orang Ibrani yang berkewarganegaraan Romawi. (Kis 22:27, 28; Flp 3:5) Karena itu, mungkin sejak kecil dia punya nama Ibrani, Saul, dan juga nama Romawi, Paulus. Orang Yahudi pada zaman itu, khususnya yang tinggal di luar Israel, sering memiliki dua nama. (Kis 12:12; 13:1) Beberapa kerabat Paulus juga punya nama Romawi atau nama Yunani. (Rm 16:7, 21) Sebagai ”rasul yang diutus kepada bangsa-bangsa”, Paulus ditugaskan untuk memberitakan kabar baik kepada orang non-Yahudi. (Rm 11:13) Dia tampaknya memutuskan untuk menggunakan nama Romawi supaya orang lebih mudah menerimanya. (Kis 9:15; Gal 2:7, 8) Ada yang berpendapat bahwa Paulus menggunakan nama Romawi untuk menghormati Sergius Paulus. Tapi sepertinya, bukan itu alasannya, karena dia tetap menggunakan nama Paulus bahkan setelah dia pergi dari Siprus. Ada lagi yang berpendapat bahwa dia tidak mau menggunakan nama Saul karena pengucapannya dalam bahasa Yunani terdengar mirip dengan kata Yunani untuk orang (atau binatang) yang gaya berjalannya sombong.—Lihat keterangan tambahan untuk Kis 7:58.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 7:58
Saul: Artinya ”Bertanya [kepada Allah]; Meminta Petunjuk [kepada Allah]”. Saul juga dikenal dengan nama Romawinya, Paulus. Dia adalah orang Ibrani dari ”suku Benyamin”. (Flp 3:5) Saul terlahir sebagai warga negara Romawi. (Kis 22:28) Karena itu, orang tuanya mungkin memberinya nama Paulus, yang berarti ”Kecil” dalam bahasa Latin. Dia mungkin sudah punya kedua nama itu sejak kecil. Orang tuanya bisa jadi menamai dia Saul karena beberapa alasan. Saul adalah nama yang terkenal di kalangan orang Benyamin karena raja pertama di Israel adalah orang Benyamin yang bernama Saul. (1Sam 9:2; 10:1; Kis 13:21) Atau, orang tuanya mungkin suka dengan arti nama Saul. Kemungkinan lain, nama ayahnya adalah Saul, dan biasanya anak laki-laki diberi nama yang sama seperti ayahnya. (Bandingkan Luk 1:59.) Kita tidak tahu pasti apa alasannya. Tapi di antara orang Yahudi, dia kemungkinan besar menggunakan nama Saul, terutama saat dia belajar untuk menjadi orang Farisi dan hidup sebagai orang Farisi. (Kis 22:3) Selama lebih dari sepuluh tahun setelah menjadi orang Kristen, dia tampaknya masih dikenal dengan nama Saul.—Kis 11:25, 30; 12:25; 13:1, 2, 9.
Paulus: Nama Paulos yang ada dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen berasal dari bahasa Latin Paulus, yang berarti ”Kecil”. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru bahasa Indonesia, nama itu muncul 201 kali untuk memaksudkan Rasul Paulus, dan satu kali untuk memaksudkan gubernur Siprus yang bernama Sergius Paulus.—Kis 13:7.
Pembacaan Alkitab
(Kisah 12:1-17) Sekitar waktu itu, Raja Herodes mulai menindas sebagian orang di sidang jemaat. 2 Dia membunuh Yakobus saudara Yohanes dengan pedang. 3 Melihat bahwa hal itu menyenangkan orang Yahudi, dia menangkap Petrus juga. Ini terjadi selama Perayaan Roti Tanpa Ragi. 4 Petrus ditangkap dan dipenjarakan, dijaga oleh empat kelompok, yang masing-masing terdiri dari empat prajurit. Rencananya, Petrus akan dibawa ke depan umum setelah Paskah. 5 Selama Petrus dipenjarakan, sidang jemaat terus mendoakannya dengan sungguh-sungguh. 6 Ketika Herodes akan mengadili dia, yaitu pada malam sebelumnya, Petrus sedang tidur dengan terikat dua rantai di antara dua prajurit, dan ada penjaga-penjaga di depan pintu penjara. 7 Tiba-tiba, seorang malaikat Yehuwa berdiri di situ, dan suatu cahaya bersinar di dalam penjara itu. Dia menggoyang-goyang Petrus sambil berkata, ”Cepat bangun!” Dan rantai-rantai itu lepas dari tangan Petrus. 8 Malaikat itu berkata, ”Siap-siap, pakai sandalmu.” Dia pun melakukannya. Lalu malaikat itu berkata, ”Pakai baju luarmu, dan ikuti aku.” 9 Maka, Petrus keluar dan mengikutinya, tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan malaikat itu benar-benar terjadi. Dia mengira bahwa dirinya sedang mendapat penglihatan. 10 Mereka melewati pos jaga pertama dan kedua, lalu sampai di gerbang besi yang menuju kota, dan gerbang itu terbuka sendiri. Setelah keluar, mereka berjalan sebentar di satu jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. 11 Saat itulah Petrus menyadari apa yang terjadi dan berkata, ”Sekarang aku tahu pasti bahwa Yehuwa telah mengutus malaikat-Nya untuk menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari semua hal buruk yang diharapkan orang Yahudi.” 12 Setelah menyadari itu, dia pergi ke rumah Maria, ibu dari Yohanes yang disebut Markus, dan di sana banyak orang sedang berkumpul dan berdoa. 13 Ketika dia mengetuk pintu gerbang, seorang hamba perempuan bernama Roda keluar untuk melihat siapa yang datang. 14 Begitu mengenali suara Petrus, dia kegirangan sampai-sampai tidak membukakan gerbang, tapi berlari ke dalam dan melaporkan bahwa Petrus ada di gerbang. 15 Orang-orang berkata kepadanya, ”Kamu sudah gila.” Tapi, dia terus mengatakan bahwa Petrus memang datang. Maka mereka berkata, ”Pasti itu malaikatnya.” 16 Sementara itu, Petrus terus mengetuk. Ketika gerbang itu dibuka, mereka kaget melihat Petrus. 17 Tapi, dia memberi isyarat supaya mereka diam, dan dia menceritakan dengan terperinci bagaimana Yehuwa mengeluarkan dia dari penjara. Lalu dia berkata, ”Beri tahu Yakobus dan saudara-saudara lain tentang ini.” Setelah itu, dia keluar dan pergi ke tempat lain.
17-23 DESEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KISAH 15-16
”Membuat Keputusan dengan Suara Bulat Berdasarkan Firman Allah”
(Kisah 15:1, 2) Ada orang-orang yang datang dari Yudea dan mulai mengajar saudara-saudara, ”Kalau kalian tidak disunat menurut Hukum Musa, kalian tidak bisa diselamatkan.” 2 Tapi setelah perselisihan yang cukup besar, dan perdebatan antara mereka dengan Paulus dan Barnabas, diaturlah agar Paulus, Barnabas, dan beberapa saudara lain pergi kepada para rasul dan para penatua di Yerusalem untuk menanyakan masalah ini.
”Terjadi Pertikaian . . . yang Tidak Kecil”
Lukas melanjutkan, ”Sewaktu terjadi pertikaian dan perbantahan yang tidak kecil antara Paulus dan Barnabas dengan mereka [”beberapa orang” itu], mereka [para tua-tua] menetapkan agar Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari antara mereka pergi kepada rasul-rasul dan para tua-tua di Yerusalem sehubungan dengan perbantahan ini.” (Kis. 15:2) ”Pertikaian dan perbantahan” itu menunjukkan bahwa kedua belah pihak sama-sama berkeras dan yakin, dan sidang di Antiokhia tidak bisa mengatasinya. Demi perdamaian dan persatuan, sidang dengan bijaksana memutuskan untuk menanyakan masalah tersebut kepada ”rasul-rasul dan para tua-tua di Yerusalem”, atau badan pimpinan. Apa yang bisa kita pelajari dari para penatua di Antiokhia?
(Kisah 15:13-20) Setelah mereka selesai berbicara, Yakobus berkata, ”Saudara-saudara, dengarkan saya. 14 Simeon sudah menceritakan dengan lengkap bagaimana Allah pertama kali mengarahkan perhatian-Nya kepada bangsa lain, untuk mengambil dari antara mereka suatu umat bagi nama-Nya. 15 Ini sesuai dengan kata-kata dalam Tulisan Para Nabi, yaitu, 16 ’Setelah ini, Aku akan kembali dan membangun lagi kemah Daud yang runtuh; puing-puingnya akan Kuperbaiki dan Kudirikan lagi seperti dulu, 17 supaya orang-orang yang tersisa bisa sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan nama-Ku, kata Yehuwa, yang melakukan hal-hal ini, 18 hal-hal yang sudah Kutentukan sejak dulu.’ 19 Jadi saya memutuskan, bukan untuk menyusahkan orang-orang dari bangsa lain yang ingin menyembah Allah, 20 tapi untuk menulis kepada mereka supaya mereka menjauh dari hal-hal yang tercemar oleh berhala, dari perbuatan cabul, dari daging binatang yang dicekik, dan dari darah.
Orang Kristen Sejati Menghargai Firman Allah
Ayat yang membantu menyelesaikan masalah itu adalah Amos 9:11, 12. Ayat itu dikutip di Kisah 15:16, 17 sebagai berikut, ”Aku akan kembali dan membangun kembali pondok Daud yang runtuh; dan aku akan membangun kembali puing-puingnya dan mendirikannya lagi, agar mereka yang masih tinggal dari orang-orang itu dapat dengan sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan namaku, kata Yehuwa.”
Tetapi, seseorang mungkin membantah, ’Nanti dulu, ayat itu tidak mengatakan bahwa orang non-Yahudi Kristen tidak perlu disunat.’ Memang benar; namun, bagi orang Yahudi Kristen, itulah yang mereka pahami. Mengapa? Orang Yahudi Kristen menganggap orang non-Yahudi yang bersunat sebagai saudara, bukan sebagai ”orang-orang dari semua bangsa”. (Kel. 12:48, 49) Misalnya, Ester 8:17 menurut Septuaginta versi Bagster berbunyi, ”Banyak orang non-Yahudi disunat, dan menjadi orang Yahudi.” Jadi, ”mereka yang masih tinggal dari orang-orang itu” memaksudkan orang-orang yang tersisa dari keturunan Israel. Kelompok ini terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi yang bersunat. Ayat itu mengatakan bahwa mereka akan menjadi satu umat bagi nama Allah bersama ”orang-orang dari semua bangsa”, yaitu orang non-Yahudi yang tidak bersunat. Maka, jawaban dari Alkitab jelas. Orang non-Yahudi yang ingin menjadi Kristen tidak perlu disunat.
(Kisah 15:28, 29) Kuasa kudus membantu kami menyimpulkan untuk tidak menambah beban kalian, selain hal-hal penting berikut ini: 29 Tetaplah menjauh dari hal-hal yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang dicekik, dan dari perbuatan cabul. Kalau kalian benar-benar menjaga diri kalian dari hal-hal ini, keadaan kalian akan baik. Semoga sehat selalu!”
(Kisah 16:4, 5) Sambil berkeliling ke kota-kota itu, mereka menyampaikan keputusan para rasul dan para penatua di Yerusalem kepada saudara-saudara untuk dijalankan. 5 Lalu iman sidang-sidang jemaat menjadi semakin teguh, dan jumlah mereka bertambah dari hari ke hari.
”Menguatkan Sidang-Sidang Jemaat”
18 Paulus dan Timotius bekerja sama selama bertahun-tahun. Sebagai rohaniwan keliling, mereka menjalankan berbagai tugas dari badan pimpinan. Catatan Alkitab mengatakan, ”Seraya mereka meneruskan perjalanan dari kota ke kota, mereka menyampaikan ketetapan-ketetapan yang diputuskan rasul-rasul dan para tua-tua di Yerusalem, agar orang-orang di kota-kota tersebut memperhatikannya.” (Kis. 16:4) Sidang-sidang rupanya benar-benar mengikuti petunjuk dari para rasul dan tua-tua di Yerusalem. Sebagai hasil ketaatan tersebut, ”sidang-sidang jemaat terus diteguhkan dalam iman dan jumlahnya makin bertambah dari hari ke hari”.—Kis. 16:5.
Menggali Permata Rohani
(Kisah 16:6-9) Selain itu, mereka berkeliling di Frigia dan daerah Galatia, karena melalui kuasa kudus, mereka dilarang menyampaikan firman di Provinsi Asia. 7 Lalu setibanya di Misia, mereka berusaha untuk pergi ke Bitinia, tapi Yesus melarang mereka melalui kuasanya. 8 Jadi mereka melewati Misia dan tiba di Troas. 9 Malam itu, Paulus mendapat penglihatan: Ada seorang Makedonia yang berdiri sambil memohon, ”Datanglah ke Makedonia dan tolong kami.”
Berjaga-jaga Seperti Para Rasul
Apa yang dapat kita pelajari dari catatan ini? Perhatikan bahwa setelah Paulus berangkat ke Asia, barulah roh Allah turun tangan. Lalu, setelah Paulus sampai di dekat Bitinia, barulah Yesus bertindak. Dan akhirnya, setelah Paulus tiba di Troas, barulah Yesus mengarahkan dia ke Makedonia. Sebagai Kepala sidang, Yesus dapat mengarahkan kita dengan cara serupa. (Kol. 1:18) Misalnya, Saudara mungkin mempertimbangkan untuk merintis atau pindah ke daerah yang lebih membutuhkan pemberita Kerajaan. Namun, bisa jadi setelah Saudara mengerahkan upaya untuk mencapai cita-cita tersebut, barulah Yesus membimbing Saudara melalui roh Allah. Sebagai gambaran: Seorang pengemudi bisa membelokkan mobilnya kalau mobil itu sudah berjalan. Demikian pula, Yesus dapat mengarahkan kita untuk meluaskan pelayanan setelah kita mengerahkan upaya untuk mencapai cita-cita kita.
(Kisah 16:37) Tapi Paulus mengatakan, ”Mereka memukuli kami di depan umum, tanpa diadili, padahal kami orang Romawi, dan menjebloskan kami ke penjara. Sekarang, mereka mau mengeluarkan kami diam-diam? Tidak bisa! Mereka sendiri harus datang dan mengantar kami ke luar.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 16:37
kami orang Romawi: Artinya, warga negara Romawi. Selain Paulus, Silas kemungkinan juga warga negara Romawi. Menurut hukum Romawi, setiap warganya berhak menjalani proses peradilan yang sah dan tidak boleh dihukum di depan umum jika belum dinyatakan bersalah. Warga negara Romawi memiliki beberapa hak dan keuntungan di semua wilayah kekuasaan Romawi. Hukum suatu daerah tidak berlaku bagi mereka karena mereka hanya terikat dengan hukum Romawi. Jika mereka mendapat tuduhan, mereka bisa memilih untuk diadili dengan hukum setempat, tapi mereka tetap punya hak untuk diadili oleh pengadilan Romawi. Jika seseorang dituduh melakukan pelanggaran yang bisa dijatuhi hukuman mati, dia berhak untuk naik banding kepada kaisar. Rasul Paulus mengabar ke berbagai wilayah kekuasaan Romawi. Alkitab mencatat bahwa Paulus menggunakan haknya sebagai warga negara Romawi pada tiga peristiwa. Yang pertama dicatat di ayat ini, ketika dia memberi tahu para pejabat pengadilan di Filipi bahwa mereka telah melanggar haknya dengan memukuli dia.—Untuk dua peristiwa lainnya, lihat keterangan tambahan untuk Kis 22:25; 25:11.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 22:25
orang Romawi: Artinya, warga negara Romawi. Dalam Alkitab, Paulus menggunakan haknya sebagai warga negara Romawi dalam tiga peristiwa. Ini adalah peristiwa yang kedua. Pemerintah Romawi jarang terlibat dalam permasalahan orang Yahudi. Tapi, para prajurit Romawi ikut campur dalam masalah Paulus bukan hanya karena ada kerusuhan yang terjadi saat dia mengunjungi bait, tapi juga karena Paulus adalah warga negara Romawi. Warga negara Romawi memiliki hak dan keuntungan tertentu yang diakui dan berlaku di semua wilayah kekuasaan Romawi. Misalnya, warga negara Romawi yang belum diadili tidak boleh dirantai atau dipukuli karena perlakuan semacam itu biasanya hanya diberikan kepada budak.—Untuk dua peristiwa lainnya, lihat keterangan tambahan untuk Kis 16:37; 25:11.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 25:11
Saya naik banding kepada Kaisar!: Dalam catatan Alkitab, ini adalah kali ketiga Paulus menggunakan haknya sebagai warga negara Romawi. (Untuk dua peristiwa lainnya, lihat keterangan tambahan untuk Kis 16:37; 22:25.) Permohonan banding kepada Kaisar bisa diajukan setelah vonis dijatuhkan atau di awal proses peradilan. Selama pengadilannya, Paulus mengamati bahwa kata-kata Festus menunjukkan bahwa dia tidak mau membuat keputusan. Di sisi lain, Paulus juga tahu bahwa keadilan tidak bisa ditegakkan jika pengadilan diadakan di Yerusalem. Jadi, Paulus secara resmi memohon agar dia diadili di pengadilan tingkat tertinggi Romawi. Tampaknya dalam beberapa kasus, permohonan banding bisa ditolak, misalnya dalam kasus pencurian, pembajakan kapal, atau tindakan menyulut pemberontakan. Bisa jadi, itulah sebabnya Festus ”berbicara dengan para penasihat” sebelum menyetujui permohonan banding Paulus. (Kis 25:12) Pengadilan berikutnya yang melibatkan Herodes Agripa II kemungkinan diadakan agar Festus bisa mendapat lebih banyak informasi untuk diteruskan sewaktu kasus Paulus dibawa kepada ”Yang Agung”, Nero. (Kis 25:12-27; 26:32; 28:19) Karena mengajukan banding, Paulus dibawa ke Roma, yang memang sesuai dengan keinginannya. (Kis 19:21) Belakangan, Yesus dan malaikat memberikan pengarahan kepada Paulus tentang apa yang akan dia lakukan di Roma. Itu menunjukkan bahwa Yehuwa campur tangan dalam peristiwa ini.—Kis 23:11; 27:23, 24.
Pembacaan Alkitab
(Kisah 16:25-40) Kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan bernyanyi memuji Allah, dan para tahanan mendengarkan mereka. 26 Tiba-tiba, terjadilah gempa yang besar, sehingga fondasi penjara itu berguncang. Saat itu juga, pintu-pintu terbuka, dan rantai semua tahanan terlepas. 27 Ketika penjaga penjara itu bangun dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, dia mencabut pedangnya dan hampir bunuh diri, karena mengira bahwa semua tahanan sudah melarikan diri. 28 Tapi Paulus berteriak, ”Jangan bunuh diri! Kami semua ada di sini!” 29 Maka penjaga itu meminta lampu dan berlari ke dalam, lalu dengan gemetar berlutut di depan Paulus dan Silas. 30 Dia membawa mereka ke luar dan mengatakan, ”Bapak-bapak, apa yang harus saya lakukan supaya diselamatkan?” 31 Mereka menjawab, ”Percayalah kepada Tuan Yesus, supaya kamu dan rumah tanggamu diselamatkan.” 32 Lalu mereka menyampaikan firman Yehuwa kepadanya, dan kepada semua yang ada di rumahnya. 33 Malam itu juga, dia membawa mereka dan membasuh luka-luka mereka. Lalu dia dan seluruh rumah tangganya dibaptis tanpa menunda-nunda. 34 Dia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan untuk mereka, dan dia bersukacita bersama seluruh rumah tangganya, karena sekarang dia percaya kepada Allah. 35 Paginya, para pejabat pengadilan mengutus beberapa petugas untuk mengatakan, ”Bebaskan orang-orang itu.” 36 Maka penjaga penjara itu menyampaikan kata-kata mereka kepada Paulus, ”Para pejabat pengadilan mengutus orang supaya kalian berdua dibebaskan. Jadi silakan keluar, dan pergilah dengan damai.” 37 Tapi Paulus mengatakan, ”Mereka memukuli kami di depan umum, tanpa diadili, padahal kami orang Romawi, dan menjebloskan kami ke penjara. Sekarang, mereka mau mengeluarkan kami diam-diam? Tidak bisa! Mereka sendiri harus datang dan mengantar kami ke luar.” 38 Maka para petugas menyampaikannya kepada para pejabat pengadilan. Saat mendengar bahwa keduanya orang Romawi, para pejabat itu menjadi takut. 39 Jadi para pejabat itu datang dan meminta maaf kepada mereka, lalu setelah mengantar mereka ke luar, para pejabat itu memohon agar mereka pergi dari kota itu. 40 Tapi setelah keluar dari penjara, mereka pergi ke rumah Lidia. Ketika bertemu dengan saudara-saudara, mereka menguatkan saudara-saudara itu, lalu berangkat.
24-30 DESEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KISAH 17-18
”Tirulah Rasul Paulus dalam Mengabar dan Mengajar”
(Kisah 17:2, 3) Maka seperti kebiasaan Paulus, dia masuk menemui mereka, dan selama tiga sabat, dia memberi mereka penjelasan berdasarkan Kitab Suci. 3 Dia menjelaskan dan membuktikan dengan ayat-ayat bahwa Kristus memang perlu menderita dan dibangkitkan dari antara orang mati. Dia berkata, ”Yesus, yang saya beritakan kepada kalian, adalah Kristus.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 17:2, 3
memberi mereka penjelasan: Paulus tidak sekadar menceritakan kabar baik kepada mereka. Dia menjelaskan dan memberikan bukti berdasarkan Kitab Suci, yaitu dari Kitab-Kitab Ibrani yang diilhamkan Allah. Dia tidak hanya membacakan ayat-ayat, tapi juga menjelaskannya. Paulus juga menyesuaikan penjelasannya sesuai dengan pendengarnya. Kata kerja Yunani dialegomai berarti ”saling mengemukakan pendapat; bercakap-cakap; berdiskusi”. Itu menunjukkan percakapan dua arah. Kata Yunani ini juga digunakan di Kis 17:17; 18:4, 19; 19:8, 9; 20:7, 9.
membuktikan dengan ayat-ayat: Kata Yunani untuk frasa ini secara harfiah berarti ”menaruh di sebelah”. Ini menunjukkan bahwa Paulus dengan teliti membandingkan berbagai nubuat tentang Mesias dalam Kitab-Kitab Ibrani dengan berbagai peristiwa dalam kehidupan Yesus. Dengan begitu, dia menunjukkan bahwa nubuat-nubuat itu telah menjadi kenyataan dalam diri Yesus.
(Kisah 17:17) Jadi di rumah ibadah di sana, dia mulai memberi penjelasan kepada orang Yahudi dan orang-orang lain yang menyembah Allah, juga setiap hari di pasar, kepada orang-orang yang ada di sana.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 17:17
pasar: Pasar di Athena (bahasa Yunani, agora) terletak di sebelah barat laut Akropolis dan luasnya kira-kira 200 x 250 meter. Pasar itu bukan hanya tempat untuk berjual-beli, tapi juga adalah pusat kegiatan ekonomi, politik, dan kebudayaan di kota itu. Orang Athena suka sekali berkumpul di sana untuk bertukar pikiran tentang hal-hal yang penting.
(Kisah 17:22, 23) Paulus kemudian berdiri di tengah Areopagus dan berkata, ”Orang-orang Athena, saya perhatikan bahwa dalam segala hal, kalian sepertinya sangat takut kepada dewa-dewa, melebihi orang-orang lain. 23 Misalnya, sewaktu saya berjalan-jalan dan memperhatikan apa yang kalian sembah, saya melihat sebuah mezbah yang bertuliskan, ’Untuk Allah yang Tidak Dikenal.’ Jadi sekarang, saya akan memberi tahu kalian tentang Allah ini, yang kalian sembah dan tidak kalian kenal.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 17:22, 23
Untuk Allah yang Tidak Dikenal: Kata-kata Yunani Agnostoi theoi terukir pada sebuah mezbah di Athena. Karena takut kepada para dewa, orang Athena membangun banyak kuil dan mezbah. Mereka bahkan membuat mezbah untuk hal-hal yang abstrak, misalnya dewa Kemasyhuran, Kesederhanaan, Energi, Persuasi, dan Belas Kasihan. Mereka juga membuat mezbah ”untuk Allah yang Tidak Dikenal”, mungkin karena takut ada dewa yang marah karena tidak dibuatkan mezbah. Jadi, mezbah itu menunjukkan bahwa orang Athena mengakui adanya Allah yang belum mereka kenal. Paulus dengan terampil menggunakan ini sebagai kata pengantar untuk mengabar kepada mereka. Dia memberi tahu orang Athena siapa Allah yang benar, yang selama ini belum mereka kenal.
Menggali Permata Rohani
(Kisah 18:18) Setelah tinggal di sana selama beberapa hari lagi, Paulus pamit kepada saudara-saudara dan berlayar ke Siria, ditemani oleh Priskila dan Akuila. Dia memotong pendek rambutnya di Kenkhrea, karena dia sudah berikrar.
Pokok-Pokok Penting Buku Kisah
18:18—Apa yang Paulus ikrarkan? Beberapa pakar menduga bahwa Paulus telah membuat ikrar sebagai orang Nazir. (Bil. 6:1-21) Namun, Alkitab tidak mengatakan ikrar apa yang Paulus buat. Selain itu, Alkitab sama sekali tidak menyebutkan apakah ikrar itu dibuat sebelum atau setelah pertobatan Paulus atau apakah ia sedang memulai atau mengakhiri ikrar tersebut. Bagaimanapun juga, membuat ikrar seperti itu bukanlah dosa.
(Kisah 18:21) Dia pamit dan berkata, ”Saya akan kembali kepada kalian, kalau Yehuwa menghendaki.” Kemudian dia berlayar dari Efesus
Keterangan tambahan nwtsty untuk Kis 18:21
kalau Yehuwa menghendaki: Kata-kata ini menekankan bahwa kita perlu mempertimbangkan kehendak Allah sewaktu kita melakukan atau merencanakan apa pun. Rasul Paulus selalu mengingat prinsip ini. (1Kor 4:19; 16:7; Ibr 6:3) Yakobus juga mengajak para pembacanya untuk mengatakan, ”Kalau Yehuwa menghendaki, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu.” (Yak 4:15) Kata-kata ini tidak boleh sekadar diucapkan. Jika seseorang dengan tulus mengatakan ”kalau Yehuwa menghendaki”, dia harus bertindak sesuai dengan kehendak Yehuwa. Kata-kata itu tidak selalu perlu diucapkan dengan bersuara tapi sering kali hanya diucapkan dalam hati.—Lihat Lampiran C.
Pembacaan Alkitab
(Kisah 17:1-15) Mereka sekarang pergi lewat Amfipolis dan Apolonia, lalu tiba di Tesalonika, dan di sana ada rumah ibadah orang Yahudi. 2 Maka seperti kebiasaan Paulus, dia masuk menemui mereka, dan selama tiga sabat, dia memberi mereka penjelasan berdasarkan Kitab Suci. 3 Dia menjelaskan dan membuktikan dengan ayat-ayat bahwa Kristus memang perlu menderita dan dibangkitkan dari antara orang mati. Dia berkata, ”Yesus, yang saya beritakan kepada kalian, adalah Kristus.” 4 Hasilnya, sejumlah orang dari antara mereka, banyak orang Yunani yang menyembah Allah, dan banyak wanita terkemuka menjadi percaya dan bergabung dengan Paulus dan Silas. 5 Tapi karena iri, orang-orang Yahudi memanggil orang-orang jahat di pasar, yang pergi ke sana kemari tanpa tujuan, lalu membentuk gerombolan dan membuat kerusuhan di kota itu. Mereka menyerbu rumah Yason dan berusaha agar Paulus dan Silas dibawa ke luar kepada para perusuh. 6 Karena tidak menemukan Paulus dan Silas, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara kepada para penguasa kota dan berseru, ”Orang-orang yang sudah mengacaukan seluruh dunia itu ada di sini, 7 dan Yason menerima mereka sebagai tamunya. Mereka semua melawan hukum Kaisar dengan mengatakan bahwa ada seorang raja lain, yaitu Yesus.” 8 Mendengar itu, orang-orang yang berkumpul dan para penguasa kota menjadi resah. 9 Tapi, Yason dan yang lainnya dilepaskan setelah mereka membayar uang jaminan. 10 Malam itu juga, saudara-saudara mengutus Paulus dan Silas ke Berea. Setibanya di sana, mereka masuk ke rumah ibadah orang Yahudi. 11 Orang-orang di Berea lebih terbuka pikirannya daripada orang-orang di Tesalonika, karena mereka bersemangat sekali menerima firman Allah. Mereka memeriksa Kitab Suci dengan teliti setiap hari untuk memastikan kebenarannya. 12 Karena itu, banyak dari antara mereka menjadi percaya, begitu juga dengan banyak pria dan wanita terhormat dari antara orang Yunani. 13 Tapi ketika orang Yahudi di Tesalonika mendengar bahwa Paulus memberitakan firman Allah di Berea juga, mereka datang ke sana untuk menghasut dan meresahkan orang-orang. 14 Maka, saudara-saudara segera menyuruh Paulus pergi sampai ke dekat laut, tapi Silas dan Timotius tetap berada di sana. 15 Tapi, saudara-saudara yang menemani Paulus membawanya sampai ke Athena, lalu pergi setelah diberi petunjuk bahwa Silas dan Timotius harus secepatnya datang kepada Paulus.
31 DESEMBER –6 JANUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KISAH 19-20
”Perhatikanlah Diri Kalian Sendiri dan Seluruh Kawanan”
(Kisah 20:28) Perhatikanlah diri kalian sendiri dan seluruh kawanan itu, karena kalian telah dilantik dengan kuasa kudus sebagai pengawas mereka, untuk menggembalakan sidang jemaat Allah, yang Dia beli dengan darah Putra-Nya sendiri.
”Gembalakanlah Kawanan Domba Allah”
Sang rasul menulis bahwa para tua-tua harus ’menggembalakan kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaan mereka’. Penting sekali bagi mereka untuk menyadari bahwa kawanan ini milik Yehuwa dan Yesus Kristus. Para penatua harus memberikan pertanggungjawaban tentang cara mereka menjaga domba Allah. Katakanlah seorang sahabat meminta Saudara menjaga anak-anaknya sewaktu ia pergi. Tidakkah Saudara akan mengurus mereka dengan baik dan memberi mereka makan? Jika ada yang sakit, tidakkah Saudara akan mengobatinya? Demikian pula, para penatua di sidang harus ”menggembalakan sidang jemaat Allah, yang dibelinya dengan darah Putranya sendiri”. (Kis. 20:28) Mereka selalu ingat bahwa setiap domba dibeli dengan darah Kristus Yesus yang berharga. Karena harus memberikan pertanggungjawaban, para penatua memberi makan, melindungi, dan memelihara kawanan.
(Kisah 20:31) ”Jadi tetaplah sadar, dan ingatlah bahwa siang malam selama tiga tahun, aku tak henti-hentinya menasihati kalian masing-masing sambil meneteskan air mata.
Penatua Kristen—’Rekan Sekerja bagi Sukacita Kita’
Para gembala bekerja keras demi kawanan. Kadang-kadang, para penatua kurang tidur karena memikirkan dan mendoakan kawanan domba Allah atau memberikan dukungan rohani kepada rekan-rekan seiman. (2 Kor. 11:27, 28) Namun, seperti Paulus, para penatua menjalankan sepenuhnya tanggung jawab mereka dengan senang hati. Paulus menulis kepada sidang Korintus, ”Dengan senang hati aku mau menggunakan segala yang kumiliki dan aku mau digunakan sepenuhnya bagi jiwa-jiwamu.” (2 Kor. 12:15) Ya, karena mengasihi saudara-saudaranya, Paulus ’menggunakan dirinya sepenuhnya’ untuk menguatkan mereka. (Baca 2 Korintus 2:4; Flp. 2:17; 1 Tes. 2:8) Karena itulah saudara-saudaranya sangat mengasihi Paulus!—Kis. 20:31-38.
(Kisah 20:35) Dalam segala hal, aku sudah menunjukkan kepada kalian bahwa dengan bekerja keras seperti ini, kalian harus membantu orang yang lemah dan harus mengingat kata-kata Tuan Yesus sendiri, yaitu, ’Lebih bahagia memberi daripada menerima.’”
”Aku Bersih dari Darah Semua Orang”
Haluan hidup Paulus sangat bertolak belakang dengan orang-orang yang belakangan memanfaatkan kawanan. Ia bekerja untuk mendukung dirinya sendiri sehingga tidak membebani sidang. Kerja kerasnya demi rekan-rekan seiman bukan untuk memperkaya diri. Paulus mendesak para penatua Efesus untuk memperlihatkan semangat rela berkorban. ”Kamu harus membantu orang yang lemah,” katanya, ”dan harus mengingat perkataan Tuan Yesus, ketika ia mengatakan, ’Lebih bahagia memberi daripada menerima.’”—Kis. 20:35.
Menggali Permata Rohani
(Kisah 19:9) Tapi ketika ada yang dengan keras kepala tidak mau percaya dan menjelek-jelekkan Jalan Tuan di depan umum, dia pergi dan memisahkan murid-murid dari mereka. Setiap hari, dia memberikan ceramah di ruang pertemuan sekolah Tiranus.
”Bertumbuh dan Menang” sekalipun Ditentang
Paulus mungkin berbicara di auditorium sekolah itu setiap hari dari sekitar pukul 11 siang hingga sekitar pukul 4 sore. (Kis. 19:9) Saat-saat itu kemungkinan besar merupakan jam-jam paling sepi sekaligus paling panas, saat banyak orang berhenti bekerja untuk makan dan beristirahat. Bayangkan jika Paulus mengikuti jadwal sepadat itu selama dua tahun penuh, itu berarti ia mengajar selama lebih dari 3.000 jam. Maka, inilah alasan lain firman Yehuwa terus bertumbuh dan menang. Paulus bekerja keras dan pandai menyesuaikan diri. Ia menyesuaikan jadwalnya sehingga pelayanannya memenuhi kebutuhan orang-orang di masyarakat itu. Hasilnya? ”Semua penduduk di distrik Asia mendengar firman Tuan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.” (Kis. 19:10) Betapa saksama kesaksian yang diberikannya!
(Kisah 19:19) Bahkan, cukup banyak dari mereka yang dulunya menggunakan ilmu gaib mengumpulkan buku-buku mereka dan membakarnya di depan umum. Setelah dihitung, nilainya ternyata 50.000 keping perak.
”Bertumbuh dan Menang” sekalipun Ditentang
Dengan dipermalukannya putra-putra Skewa, rasa takut kepada Allah pun merebak, yang mendorong banyak orang untuk menjadi Kristen dan meninggalkan praktek spiritisme. Kebudayaan Efesus sarat dengan ilmu gaib. Jimat sering digunakan, begitu pula mantra dan jampi-jampi, sering kali dalam bentuk tertulis. Banyak orang Efesus sekarang tergerak untuk mengeluarkan buku-buku ilmu gaib mereka dan membakarnya di depan umum—meskipun buku-buku itu bernilai puluhan ribu dolar jika dihitung menurut ukuran saat ini. Lukas melaporkan, ”Jadi firman Yehuwa terus bertumbuh dan menang secara luar biasa.” (Kis. 19:17-20) Benar-benar kemenangan besar bagi kebenaran atas kepalsuan dan ilmu gaib! Orang-orang yang setia itu memberikan teladan bagi kita dewasa ini. Kita juga hidup dalam dunia yang sarat spiritisme. Jika kita memiliki sesuatu yang berkaitan dengan spiritisme, kita akan melakukan apa yang dilakukan orang Efesus—segera menyingkirkannya! Mari kita jauhi praktek-praktek menjijikkan demikian, tidak soal seberapa mahal itu.
Pembacaan Alkitab
(Kisah 19:1-20) Sementara Apolos berada di Korintus, Paulus pergi melewati daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di sana, dia bertemu dengan murid-murid 2 dan bertanya, ”Apakah kalian mendapat kuasa kudus sewaktu kalian menjadi percaya?” Mereka menjawab, ”Kami tidak pernah mendengar bahwa ada kuasa kudus.” 3 Maka dia bertanya, ”Kalau begitu, baptisan kalian itu seperti apa?” Mereka menjawab, ”Baptisan Yohanes.” 4 Paulus mengatakan, ”Yohanes membaptis orang-orang sebagai lambang pertobatan mereka, dan dia memberi tahu mereka untuk percaya kepada orang yang datang setelah dia, yaitu Yesus.” 5 Mendengar itu, mereka dibaptis dalam nama Tuan Yesus. 6 Ketika Paulus menaruh tangan di kepala mereka, kuasa kudus turun ke atas mereka, dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain dan bernubuat. 7 Mereka berjumlah kira-kira 12 pria. 8 Selama tiga bulan, dia terus masuk ke rumah ibadah dan berbicara dengan berani, sambil memberikan ceramah dan memberi penjelasan yang meyakinkan tentang Kerajaan Allah. 9 Tapi ketika ada yang dengan keras kepala tidak mau percaya dan menjelek-jelekkan Jalan Tuan di depan umum, dia pergi dan memisahkan murid-murid dari mereka. Setiap hari, dia memberikan ceramah di ruang pertemuan sekolah Tiranus. 10 Dia melakukannya selama dua tahun, sehingga seluruh penduduk Provinsi Asia, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, mendengar firman Tuhan. 11 Allah terus melakukan tindakan penuh kuasa yang luar biasa melalui tangan Paulus. 12 Hasilnya, bahkan saputangan dan pakaian yang pernah dia pakai dibawa kepada orang-orang sakit, sehingga mereka sembuh dan roh-roh jahat keluar dari mereka. 13 Tapi, beberapa orang Yahudi yang berkeliling untuk mengusir roh jahat juga mencoba menggunakan nama Tuan Yesus untuk orang-orang yang kesurupan roh jahat. Mereka berkata, ”Dengan nama Yesus yang Paulus beritakan, saya perintahkan kalian untuk keluar.” 14 Tujuh putra Skewa, seorang imam kepala Yahudi, juga melakukan itu. 15 Tapi roh jahat itu berkata kepada mereka, ”Saya kenal Yesus, dan saya tahu Paulus, tapi kalian siapa?” 16 Saat itu juga, orang yang kesurupan itu menerkam mereka dan mengalahkan mereka semua, sehingga mereka lari dari rumah itu dengan telanjang dan luka-luka. 17 Kejadian ini diketahui oleh semua orang Yahudi dan Yunani yang tinggal di Efesus, sehingga mereka semua menjadi takut, dan nama Tuan Yesus semakin diagungkan. 18 Banyak orang yang sudah menjadi percaya datang untuk mengakui dan melaporkan semua perbuatan buruk mereka di depan umum. 19 Bahkan, cukup banyak dari mereka yang dulunya menggunakan ilmu gaib mengumpulkan buku-buku mereka dan membakarnya di depan umum. Setelah dihitung, nilainya ternyata 50.000 keping perak. 20 Maka dengan luar biasa, firman Yehuwa terus tersebar dan berkuasa.